Download as odt, pdf, or txt
Download as odt, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Prinsip Etik pada Tindakan Keperawatan

Etik adalah sistem nilai pribadi yang digunakan untuk memutuskan apa yang benar atau apa yang
paling tepat, memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri
pribadi. Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah dan tindakan apa yang akan
dilakukan. Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi
pasien yang dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik, bahaya emosional seperti perasaan
ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan pelayanan yang berupa patient
safety tidak akan pernah terwujud.Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping
pasien dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan harus memberikan asuhan keperawatan dengan
baik dan senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta menerapkan prinsip-prinsip etik
keperawatan selama memberikan pelayanan.

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:

a. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

b. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari
kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri dan orang lain.

c. Keadilan (Justice)

Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

e. Kejujuran (Veracity)

Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan
mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Kesetiaan,
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

g. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Tidak ada
seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

h. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Seorang Manajer keperawatan, dalam mewujudkan etik keperawatan dapat berpedoman pada 4
(empat) pilar dalam keperawatan yang dapat diimplementasikan pada asuhan dan juga pengelolaan
keperawatan

a. Respect others

Dapat diwujudkan oleh manajer keperawatan dengan menghargai kebutuhan perawat, misalnya
dengan menyapa pada pergantian dinas, menanyakan kondisi pada hari ini, mengenal keluarga
perawat, memahami kebutuhan (misalnya napping/lelap sejenak di dinas malam)

b. Compassion

Manajer perawat hendaklah merasa iba pada kondisi yang dirasakan perawat, dimana harus berdinas
malam dan meninggalkan keluarga di rumah untuk meraawt pasien. Jika ada compassion ini maka
manajer akan sepenuh hati mengupayakan penghargaan dan perlindungan perawat

c. Advocacy dan emphaty

Manajer keperawatan akan memberikan advocacy apabila ada perawat yang belum mendapatkan
haknya maupun mendapat tindakan yang tidak sesuai standar dan etika yang berlaku

d. Intimacy

Bila ketiga pilar etik terdahulu dilaksanakan maka berarti pengelola keperawatan sangat dekat
dengan anggotanya. Kedekatan ini dapat menghindari permasalahan – permasalahan yang terjadi
terjadi. Bila sudah dekat, maka akan terjadi mufakat dan mufakat dalam penyelesaian masalah

Penerapan etik keperawatan memang tidak lepas dari pribadi perawat itu sendiri dan faktor lain
yang bisa berpengaruh antara lain perilaku caring dari seorang perawat. Caring adalah sikap peduli
pada pasien dengan sepenuh hati ingin membantu pasien untuk meningkatkan derajat kesehatan
mereka. Dengan menerapkan perilaku caring diharapkan penerapan prinsip etik akan meningkat dan
perawat terhindar dari tindakan malpraktik.
Perawat yang mengetahui tentang prinsip etik dan menerapkannya dalam pelayanan keperawatan
kepada pasien akan menimbulkan kepuasan kepada pasien, mempertahankan hubungan antar
perawat, pasien dengan petugas kesehatan lainnya, sehingga klien merasa yakin terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan. Pasien merasa lebih aman dan merasa pelayanan kesehatan yang
diberikan bberkualitas.

Sumber : https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/69/prinsip-etik-pada-tindakan-keperawatan

You might also like