Professional Documents
Culture Documents
Teknik Produksi
Teknik Produksi
Pasti Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan istilah produksi? Namun, apakah Anda
sudah memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi adalah seperti
apa? Kegiatan Produksi adalah merupakan kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dimana, kegiatan menambah daya guna suatu benda
tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya
guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produksi mengandung dua hal penting
yaitu menciptakan nilai guna seperti membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas,
membuat sepeda, dan sebagainya. Juga menambah nilai guna seperti memperbaiki televisi,
memperbaiki sepatu, memperbaiki atau memodifikasi mobil atau motor, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi.
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut dengan produsen.
Berdasarkan pengertian tersebut maka produksi mengandung dua hal pokok, yaitu menciptakan
nilai guna seperti membangun rumah, membuat pakaian, membuat tas dan membuat sepeda serta
menambah nilai guna seperti memperbaiki televisi, memperbaiki sepatu dan memperbaiki atau
memodifikasi mobil/motor.
Faktor-Faktor Produksi
Untuk menambah nilai guna dalam sebuah barang dan/atau jasa, tentu harus ada faktor-faktor
pendukungnya.
Hal ini bertujuan untuk mencapainya nilai guna yang diinginkan. Lalu, faktor apa saja yang
mendukung proses produksi ini?
Setidaknya terdapat 4 (empat) faktor yang memengaruhi seperti Sumber Daya Alam (SDA),
Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Modal, dan Keahlian.
Untuk lebih jelasnya, cek penjelasannya lebih lanjut seperti yang ada di bawah ini.
Seperti yang sudah sama-sama kita ketahui, faktor SDA ini merupakan segala sesuatu yang
disediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran
misalnya lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang terkandung di dalam tanah. Sumber
daya alam seperti :
SDM atau Sumber Daya Manusia juga menjadi salah satu faktor yang mendorong tercapainya
proses produksi.
Di mana, SDM merupakan kemampuan (daya) atau usaha manusia berupa jasmani maupun
rohani yang digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.
Tenaga kerja terdidik, tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal untuk dapat
melaksanakan pekerjaannya. Contohnya dokter, arsitek serta dosen.
Tenaga kerja terampil, tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus agar bisa
melaksanakan pekerjaannya. Contohnya penjahit, tukang, supir dan kapster salon.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja yang tidak membutuhkan
pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan pekerjaannya. Contohnya asisten
rumah tangga, kuli bangunan dan petugas kebersihan.
Tenaga kerja jasmani, tenaga kerja yang mengandalkan tenaga untuk melaksanakan
pekerjaannya. Contohnya petugas kebersihan, tukang becak dan kuli angkut.
Tenaga kerja rohani, tenaga kerja yang mengandalkan pikiran dan perasaan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Contohnya dosen, guru, seniman dan psikolog.
Faktor selanjutnya adalah sumber daya modal yang menjadi alat atau barang jadi.
Sumber daya ini akan digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan barang.
Dimana, modal ini harus dimiliki produsen atau Anda sebagai pemilik perusahaan, dan tidak
harus berbentuk uang.
Modal yang dihasilkan bisa berupa alat-alat produksi seperti gedung, mesin, dan bahan dasar
yang digunakan dalam proses produksi.
Modal adalah salah satu faktor penting untuk pengelolaan biaya produksi dalam sebuah
perusahaan.
Berdasarkan Sifatnya:
Modal tetap, modal yang dapat dipakai secara berulang-ulang. Contohnya bangunan, mesin
dan peralatan.
Modal lancar, modal yang akan habis digunakan dalam setiap proses produksi. Contohnya
bahan baku untuk produksi.
Berdasarkan Sumbernya:
Berdasarkan Kepemilikannya:
Modal individu, modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan menjadi sumber
penghasilan bagi pemiliknya.
Modal publik, modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan untuk
kepentingan masyarakat umum.
Berdasarkan Bentuknya:
Modal konkret, modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan produksi. Contohnya
bangunan, mesin, peralatan dan kendaraan.
Modal abstrak, modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan.
Contohnya hak merek, hak paten dan nama baik perusahaan.
Keahlian
Keahlian menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjalankan proses kegiatan produksi.
Di mana, keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengoordinasikan dan mengelola
faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.
Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengkoordinasikan dan mengelola faktor
produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.
Kemajuan teknologi informasi berperan besar dalam kegiatan produksi. Ini meliputi
keseluruhan informasi dan data yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengoperasikan bisnis.
Beberapa informasi seperti prediksi kondisi pasar di masa depan, data, informasi ekonomi,
pengetahuan karyawan dan lain-lain.
Mengetahui informasi jumlah persediaan stok barang juga sangat penting dalam proses
produksi, maka akan lebih baik jika Anda memiliki aplikasi stok barang online maupun
aplikasi stock opname yang dapat membantu hal ini.
Hal selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah bagaimana proses produksi terjadi.
Kegiatan proses produksi adalah tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau
jasa.
Dalam prosesnya, terdapat proses kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu
barang untuk memenuhi kebutuhan yang membutuhkan waktu lama dan waktu singkat.
Waktu lama dalam proses produksi misalnya ketika Anda memiliki proyek pembuatan gedung
atau perumahan.
Sedangkan, proses produksi yang membutuhkan waktu singkat seperti pembuatan baju,
pembuatan televisi, dan lain-lain.
Selain waktu yang lama dan singkat, ternyata ada juga proses yang dapat langsung dinikmati
hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas seni, dan sebagainya.
Untuk mengenal proses produksi lebih jelas lagi, dalam artikel ini, kita akan membahas
mengenai 4 (empat) macam proses ini berdasarkan jangka waktu yang dibutuhkan.
Apa saja yang termasuk ke dalam proses kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan tersebut?
Sama dengan namanya, proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, misalnya adalah
proses untuk membuat gedung atau rumah, bisa juga terjadi dalam proses dalam bercocok
tanam seperti menanam padi dan sebagainya.
Kegiatan Proses produksi ini adalah biasanya terjadi untuk mengolah bahan-bahan secara
berurutan dengan beberapa tahap pengerjaan hingga menjadi barang jadi.
Dimana, bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk
menghasilkan barang jadi yang siap dikonsumsi.
Misalnya adalah pembuatan kertas, karet, kopi, gula, dan masih banyak lagi.
Proses produksi ini biasanya dilakukan untuk mengolah bahan-bahan dengan cara
menggabungkannya menjadi barang jadi.
Seperti, proses pembuatan sebuah pesawat. Di mana, bagian-bagian pesawat dibuat secara
terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.
Setelah semua bagian pesawat selesai, maka proses selanjutnya adalah menggabungkan semua
bagian menjadi sebuah pesawat utuh.
Tidak ada proses yang berhenti. Seiring dengan perkembangan zaman, pasti banyak konsumen
yang akan terus menuntut peningkatan kuantitas dan kualitas barang yang akan digunakan.
Karena itulah, proses produksi yang baik, tidak hanya harus memenuhi kuantitas, tapi juga
kualitas barang tersebut.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
secara bersamaan.
Intensifikasi
Intensifikasi merupakan upaya meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki metode
kerja dan meningkatkan produktivitas faktor produksi.
Misalnya, Anda melakukan kegiatan produksi di bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil,
Anda bisa melakukan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan
hama, pengairan yang cukup, menggunakan mesin-mesin pertanian, serta penggunaan
teknologi.
Jika ini dilakukan dengan benar, bukan hanya kuantitas yang Anda dapatkan, tapi kualitas hasil
panen pun bisa Anda dapatkan dengan mudah.
Ekstensifikasi
Ini menjadi cara kedua untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Dimana, hal ini bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan hasilnya dengan cara
menambah faktor-faktor produksinya, misalnya dalam bidang industri tekstil, dilakukan
penambahan tenaga kerja, penambahan bahan baku, atau penggantian mesin-mesin lama ke
mesin yang lebih mutakhir.
Diversifikasi
Ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara mengembangkan atau
menambah keanekaragaman jenis hasil produksi. Misalnya, Anda menjalankan bisnis kopi
kekinian, Anda bisa menambahkan varian rasa yang awalnya hanyalah lima rasa, menjadi
sepuluh rasa yang bisa menjadi alternatif ketika konsumen sudah mulai bosan. Hal terakhir
yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas adalah rasionalisasi.
Dimana, cara ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan menerapkan
sistem manajemen yang lebih efektif dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Misalnya menghemat tenaga manusia dan digunakanlah mesin-mesin baru.