Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL HUTAN LESTARI (2023)

Vol. 11 (4): 878 – 887

FORMULASI LIPBALM PELEMBAB BIBIR BERBAHAN DASAR


BUTTER TENGKAWANG DENGAN PEWARNA ALAMI
EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L)
(Formulation of Lipbalm Moisturizing with Based Ingredients Tengkawang Butter with Natural
Dye Secang Wood Extract (Caesalpinia sappan L))

Farah Diba*, Maria Gerlina Oktaviani, Nurhaida


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jl. Daya Nasional, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
*E-mail: farahdiba@fahutan.untan.ac.id

Abstract
Tengkawang fruit is a non-timber forest product that produces vegetable oil which is processed
through the process of grinding, steaming, and pressing and then freezing it into tengkawang fat.
Tengkawang fat is known to contain high oleic acid so it can increase skin permeability through
cosmetic products. Lip balm is a skin moisturizing cosmetic that is used to moisturize lips skin so
that they do not dry and crack easily. Secang wood contains a brazilin compound which produces
red pigment as an antioxidant and is useful as a natural dye. Therefore, tengkawang fat lip balm
was prepared with secang wood extract as a coloring agent. This study aimed to determine the
characteristics and physical stability of tengkawang fat lip balm with secang wood extract as a
colorant for 28 days of storage. The research was conducted at the Wood Technology Laboratory,
Faculty of Forestry, for ± 4 weeks. The study used experimental methods consisting of three
formulas with different concentrations of tengkawang fat, namely FI (15%), FII (20%), and FIII
(25%). Evaluation of the preparation was carried out including organoleptic tests, homogenity
tests, pH tests, and irritation test. Evaluation for each formula showed that all lipbalm
preparations were stable, but better and physically stable at a concentration of 25% tengkawang
fat during 28 days of storage.
Keywords: tengkawang fruit, tengkawang butter, lipbalm, secang wood

Abstrak
Buah tengkawang merupakan hasil hutan bukan kayu penghasil minyak nabati yang diolah
melalui proses penghalusan, pengukusan, dan pengempaan kemudian dibekukan menjadi lemak
tengkawang. Lemak tengkawang diketahui mengandung asam oleat yang tinggi sehingga
memiliki kemampuan untuk meningkatkan permeabilitas kulit melalui produk kosmetik. Lipbalm
merupakan kosmetik pelembab kulit yang digunakan untuk melembabkan kulit bibir agar tidak
mudah kering dan pecah-pecah Kayu secang mengandung senyawa brazilin yang menghasilkan
pigmen warna merah sebagai antioksidan dan bermanfaat sebagai pewarna alami. Oleh karena
itu, dibuatlah sediaan lipbalm lemak tengkawang dengan ekstrak kayu secang sebagai pewarna.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan stabilitas fisik dari sediaan lipbalm
lemak tengkawang dengan ekstrak kayu secang sebagai pewarna pada penyimpanan selama 28
hari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan selama ± 4
minggu. Penelitian menggunakan metode eksperimental terdiri dari tiga formula dengan
konsentrasi lemak tengkawang yang berbeda-beda yaitu FI (15%), FII (20%), dan FIII (25%)
kemudian dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, dan uji
iritasi. Evaluasi untuk setiap formula menunjukkan bahwa semua sediaan lipbalm stabil, namun
lebih baik dan stabil secara fisik pada konsentrasi lemak tengkawang 25% selama penyimpanan
28 hari.
Kata kunci: buah tengkawang, butter tengkawang, lipbalm, kayu secang

878
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

PENDAHULUAN Salah satu bentuk sediaan perawatan


Tengkawang merupakan pohon dari pelembab kulit adalah lipbalm. Lipbalm
jenis Shorea suku Dipterocarpaceae adalah sediaan yang diterapkan pada
yang tumbuh subur di hutan Kalimantan. bibir untuk mencegah bibir dari
Pohon tengkawang selain kayunya, kekeringan dan melindungi terhadap
bagian lain seperti buah ternyata faktor lingkungan yang dapat merusak
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi kulit bibir. Lipbalm merupakan
yaitu sebagai penghasil minyak nabati. pelembab bibir yang dikemas dalam
Buah tengkawang termasuk salah satu bentuk semi padat terbuat dari bahan
hasil hutan bukan kayu (HHBK) utama minyak, lemak dan lilin. Sediaan
memiliki prospek ekonomi yang tinggi. lipbalm yang berkualitas perlu
Menurut Peraturan Menteri Kehutanan mempertimbangkan kestabilan bahan
No.35 Tahun 2007, HHBK adalah hasil dalam formula. Stabilitas fisik
hutan baik nabati atau hewani serta merupakan hal yang sangat penting
produk turunannya dan budidaya kecuali karena suatu sediaan memerlukan waktu
kayu yang berasal dari hutan. Buah penyimpanan dan penggunaan yang
tengkawang memiliki karakteristik lama sehingga dapat menjamin bahwa
tersendiri yaitu memiliki sayap. Buah sediaan lipbalm yang diproduksi
tengkawang diolah melalui proses memenuhi karakteristik fisik lipbalm
penghalusan, pengukusan dan yang stabil.
pengempaan sehingga diperoleh minyak Seiring dengan perkembangan
yang kemudian dibekukan menjadi zaman, zat warna alami sudah semakin
butter tengkawang atau yang lebih dibutuhkan karena dianggap lebih aman
dikenal dengan Borneo tallow nut atau dibandingkan dengan pewarna sintetik.
illipe butter berwarna kuning kehijauan.
Banyak flora yang dapat digunakan
Secara tradisional, lemak tengkawang
dimanfaatkan masyarakat sekitar hutan sebagai pewarna alami salah satunya
untuk memasak sebagai bahan yaitu kayu secang (Caesalpinia sappan
penyedap, pengganti minyak goreng dan L.). Penelitian sebelumnya (Santi et al.,
ramuan obat-obatan. Lemak tengkawang 2020) menggunakan ekstrak kulit batang
juga bermanfaat sebagai bahan secang sebagai sediaan pewarna lipstik.
kosmetik. Lemak tengkawang telah lama Sediaan lipstik yang dihasilkan
dikenal dalam formulasi kosmetik
memberikan warna yang stabil yaitu
seperti lipstik dan sabun (Warnida et al.,
2019). merah muda hingga merah tua yang
Lemak tengkawang memiliki mudah dioleskan. Berdasarkan hasil
kandungan asam miristat, asam palmitat, tersebut peneliti akhirnya tertarik untuk
asam stearat, asam oleat dan asam memanfaatkan ekstrak kayu secang
linoleat yang berfungsi sebagai sebagai pewarna alami pada sediaan
pelembab, pelembut, dan pelindung kulit lipbalm. Kayu secang mengandung
(Gusti & Zulnely, 2015). Kandungan
senyawa brazilin, terpenoid,
asam yang ada pada lemak tengkawang
mempunyai potensi besar untuk triterpenoid, saponin, alkaloid dan
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan flavonoid. Ekstrak kayu secang yang
kosmetik perawatan kulit. menghasilkan zat berwarna merah
berasal dari senyawa brazilin.

879
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

Kandungan tersebut diduga dapat gr. Bahan yang digunakan yaitu butter
melindungi kulit dan menghambat reaksi tengkawang, minyak zaitun, beeswax,
oksidasi sehingga dapat dijadikan BHT, metil paraben, propilen glikol,
sebagai zat pewarna alami pada sediaan etanol 70%, aquadest dan ekstrak kayu
lipbalm (Ambari et al., 2020). secang sebagai pewarna.
Penggunaan lemak tengkawang Prosedur Penelitian
sebagai bahan pembuatan lipbalm masih Pembuatan Simplisia
terbatas terutama kombinasinya dengan Pengambilan sampel kayu secang
pewarna alami masih sedikit. Oleh pada bagian dahan dengan diameter yang
karena itu, tujuan dari penelitian ini sudah cukup dan tidak terserang hama.
untuk memformulasikan dan Sampel kayu secang diperoleh dari Desa
mengevaluasi sediaan lipbalm dari Gerantung Kecamatan Monterado
lemak tengkawang dengan penambahan Kabupaten Bengkayang. Selanjutnya,
ekstrak kayu secang sebagai pewarna mengupas kulit kayu secang lalu
serta menganalisis karakteristik dan menjemurnya selama 5 hari. Setelah itu,
stabilitas fisik setiap formula sediaan kayu secang diserut tipis dan digunting
lipbalm dalam masa penyimpanan halus kemudian kayu secang
selama 28 hari. dikeringkan lagi dalam oven pada suhu
METODE PENELITIAN 40-50°C selama 24 jam.
Lokasi dan Waktu Pembuatan Ekstrak Kayu Secang
Penelitian ini dilaksanakan di Simplisia kayu secang ditimbang
Laboratorium Teknologi Kayu Fakultas kurang lebih 100 gram dan dimasukkan
Kehutanan Universitas Tanjungpura ke dalam botol kaca gelap, kemudian
Pontianak dengan waktu yang direndam dengan pelarut etanol 70%
dibutuhkan ± 4 minggu mulai dari sebanyak 750 ml dan ditutup rapat.
persiapan, pembuatan ekstrak, Proses maserasi dibiarkan selama 3 x 24
pembuatan formulasi sediaan, dan jam dan diulangi sebanyak 2 kali
pengujian sampai pengolahan data. terlindungi dari cahaya. Setelah itu,
Alat dan Bahan Penelitian maserat yang dihasilkan disaring
Peralatan penelitian meliputi menggunakan kertas saring dan
timbangan analitik, oven listrik, shaker, ditampung ke dalam erlenmeyer hingga
wadah kaca, botol kaca gelap, kertas diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair yang
saring, corong, erlenmeyer, gelas ukur, diperoleh dipekatkan menggunakan
cawan porselen, batang pengaduk, oven dengan suhu 50-55°C untuk
spatula, pH tester, kaca preparat, beaker memperoleh ekstrak kental kayu secang
glass, pipet tetes, dan wadah lipbalm 10 (Santi et al., 2020).
Rancangan Formula Lipbalm

880
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

Tabel 1. Formula lipbalm modifikasi (Modified lipbalm formula)


Bahan F1 F2 F3 Fungsi Acuan
(%) (%) (%)
Butter Tengkawang 15 20 25 Basis Lemak Desnita et al., 2022
Beeswax 15 15 15 Agen Penstabil Ambari et al., 2020
Ekstrak Kayu Secang 0,1 0,1 0,1 Pewarna Ambari et al., 2020
Strawberry Essence 1 1 1 Pengaroma Ambari et al., 2020
Metil Paraben 0,1 0,1 0,1 Pengawet Desnita et al., 2022
Propilen glikol 5 5 5 Pelarut Desnita et al., 2022
BHT 0,1 0,1 0,1 Antioksidan Desnita et al., 2022
Minyak Zaitun Ad 100 Ad 100 Ad 100 Emolien Desnita et al., 2022

Formulasi Sediaan Lipbalm kemudian disimpan pada suhu kamar


Menyiapkan alat dan bahan terlebih selama 28 hari (Desnita et al., 2022).
dahulu kemudian menimbang bahan- Evaluasi Stabilitas Fisik Lipbalm
bahan sesuai formula terutama untuk Pengujian Organoleptis
lemak tengkawang sebagai basis lemak Pengujian organoleptis adalah suatu
dengan konsentrasi F1= 15%, F2= 20% pengujian dengan menggunakan indera
dan F3= 25%. Lemak tengkawang dan manusia. Macam-macam uji yang
beeswax terlebih dahulu dileburkan dilakukan yaitu dengan melihat warna,
menggunakan beaker glass 100 ml diatas aroma, dan tekstur (Ambari et al., 2020).
waterbath hingga mencair sempurna dan Pengujian Homogenitas
homogen. Minyak zaitun dipanaskan Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan beaker glass lainnya, menempatkan sejumlah 0.5 gr masing-
kemudian ditambahkan BHT dan diaduk masing lipbalm ke atas permukaan kaca
hingga tercampur homogen. Selanjutnya objek kemudian diratakan dengan
campuran tersebut dimasukkan ke dalam menggunakan kaca objek yang lainnya
campuran lemak dan diaduk hingga dengan tekanan tertentu. Amati apabila
homogen. Pengawet metil paraben dan tidak terlihat adanya butir-butir kasar
pewarna ekstrak kayu secang dilarutkan menunjukkan sediaan lipbalm homogen
menggunakan propilen glikol hingga (Atikah et al., 2016).
terlarut sempurna kemudian dimasukkan Pengujian pH
ke dalam campuran lemak dan minyak. Penentuan uji pH menggunakan alat
Selanjutnya lakukan penambahan pH tester. Alat terlebih dahulu
strawberry essence sebagai pengaroma dikalibrasi dengan menggunakan larutan
untuk meningkatkan aroma dari sediaan. dapar standar netral (pH 7.01) dan
Setelah campuran terlihat homogen, larutan dapar pH asam (pH 4.01) hingga
langsung dimasukkan ke dalam wadah alat menunjukkan harga pH tersebut.
lipbalm 10 gr sebelum mengeras lalu Kemudian pH tester dicuci dengan
didiamkan hingga memadat untuk aquadest, lalu dikeringkan dengan tisu.
Sampel dibuat dalam konsentrasi 1%

881
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

yaitu ditimbang 1 gr sediaan dan cara mendeskripsikan data hasil


dilarutkan dalam 100 ml aquadest. penelitian. Data yang dikumpulkan dan
Kemudian pH tester dicelupkan dalam dianalisis kemudian digunakan untuk
larutan tersebut. Dibiarkan alat membuat kesimpulan.
menunjukkan harga pH sampai konstan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Angka yang ditunjukkan pH meter Pembuatan Ekstrak Kayu Secang
merupakan pH sediaan lipbalm. Standar Pembuatan ekstrak kayu secang
nilai pH untuk kulit yaitu 4.5 – 6.5 (Caesalpinia sappan L) dilakukan
(Adliani et al., 2012). dengan metode maserasi menggunakan
Pengujian Iritasi pelarut etanol 70% sebanyak 750 ml.
Uji iritasi yang dilakukan adalah uji Metode ini dipilih karena cara ekstraksi
tempel terbuka (patch test) di lengan maserasi peralatannya mudah ditemukan
bawah bagian dalam dari 10 orang dan pengerjaannya sederhana, meskipun
panelis yang bersedia. Uji tempel terdapat kelemahan yaitu memerlukan
terbuka dilakukan dengan mengoleskan waktu yang cukup lama dalam
lipbalm yang dibuat pada lokasi lekatan pengerjaannya. Ekstrak kental kayu
dengan jarak 1 cm, dibiarkan terbuka dan secang menghasilkan warna yang sama
lihat reaksi yang terjadi setelah 15 menit. dengan penelitian Santi et al., 2020 yaitu
Uji dilakukan cukup sekali dalam sehari berwarna merah maroon. Ekstraksi
selama 28 hari mulai hari ke-1, 7, 14, 21, tersebut menghasilkan nilai rendemen
dan 28. Kriteria uji iritasi meliputi 10.408%. Rendemen ekstrak kayu
wanita berusia 20-30 tahun, sehat secang seperti pada Gambar 1.
jasmani dan rohani, tidak memiliki
riwayat penyakit alergi dan bersedia
untuk dijadikan responden. Reaksi kulit
merah diberi tanda (+), gatal-gatal (++),
bengkak (+++) dan yang tidak
menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda
(-) (Warnida et al., 2020).
Analisis Data
Gambar 1. Rendemen ekstrak kayu
Analisis data dilakukan dengan
secang (Secang wood
menganalisis 3 formula lipbalm dengan extract yield)
konsentrasi butter tengkawang yang
berbeda pada tiap sediaan yaitu 15%, Evaluasi Stabilitas Fisik Sediaan
20% dan 25%. Masing-masing formula Lipbalm Butter Tengkawang
diuji stabilitas fisik meliputi uji Pengujian Organoleptis
organoleptis, uji pH, uji homogenitas, Uji organoleptis dilakukan dengan
dan uji iritasi. Datanya dipaparkan cara mengamati warna, aroma, dan
menggunakan tabel dan dilakukan tekstur sediaan lipbalm secara langsung
analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan dalam masa penyimpanan selama 28

882
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

hari. Berdasarkan Tabel 2 hasil uji konsentrasi lemak tengkawang 15%,


organoleptis sediaan lipbalm dengan 20%, dan 25% menunjukkan bahwa
konsentrasi lemak tengkawang FI (15%), semua formula sediaan lipbalm memiliki
FII (20%), dan FIII (25%) menunjukkan karakteristik homogen dan stabil selama
bahwa semua formula baik dan stabil penyimpanan 28 hari. Hal tersebut
tidak mengalami perubahan pada warna, ditunjukkan dengan tidak adanya
aroma dan tekstur selama masa butiran-butiran kasar saat sediaan
penyimpanan 28 hari. Semua formula diletakkan diatas kaca objek. Hasil uji
tersebut dianggap memiliki karakteristik homogenitas terdapat pada Tabel 3.
yang sama dari segi warna dan aroma, Pengujian pH
berbeda dari segi tekstur. Sediaan Uji pH dilakukan untuk mengetahui
lipbalm dengan konsentrasi lemak keamanan sediaan lipbalm pada saat
tengkawang 25% menunjukkan sifat digunakan sehingga tidak menyebabkan
fisik yang lebih baik dan stabil selama iritasi kulit. Hasil pengukuran pH selama
masa penyimpanan 28 hari. Hal tersebut 28 hari menunjukkan bahwa semua
terlihat dari teksturnya yang cukup lunak formula mengalami kenaikan nilai pH.
dan padat. Penampakan uji organoleptis Formula I dan II pada hari ke-28
seperti pada Gambar 2. menghasilkan nilai pH yang tinggi dan
sama, sedangkan formula III
menghasilkan nilai pH yang rendah.
Perbedaan nilai pH tersebut bisa saja
terjadi karena perbedaan konsentrasi
bahan yang digunakan seperti lemak
FI FII FIII tengkawang dan minyak zaitun. Lemak
tengkawang memiliki kandungan asam
Gambar 2. Penampakan uji
oleat yang tinggi, namun kandungan
organoleptis (Appearance
organoleptic test) asam oleat yang tinggi pada minyak
zaitun juga dapat mempengaruhi pH
Pengujian Homogenitas sediaan (Warnida et al., 2019). Menurut
Pengujian homogenitas bertujuan SNI 16-4399-1996 sediaan yang baik
untuk mengetahui atau memastikan berada pada rentang pH bibir 4.5 – 6.5.
bahwa semua bahan yang digunakan Berdasarkan Tabel 4 hasil uji pH,
tercampur merata dan homogen. semua formula berada pada rentang nilai
Pengujian homogenitas dilakukan 5.4 – 5.8. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan kaca objek untuk semua sediaan lipbalm lemak
melihat ada atau tidaknya butiran- tengkawang dianggap aman dan tidak
butiran kasar pada sediaan lipbalm menyebabkan iritasi pada kulit.
lemak tengkawang selama masa Pengujian Iritasi
penyimpanan 28 hari. Hasil pengujian Uji iritasi dilakukan untuk
homogenitas sediaan lipbalm mengetahui ada atau tidaknya gejala

883
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

iritasi yang ditimbulkan pada saat dalam dari 10 orang panelis. Hasil uji
mengoleskan sediaan lipbalm lemak iritasi terhadap 10 panelis dapat dilihat
tengkawang di kulit. Pengujian iritasi pada Tabel 5.
dilakukan dengan cara uji tempel terbuka
(patch test) pada lengan atas bagian

Tabel 2. Hasil uji organoleptis sediaan lipbalm lemak tengkawang (Organoleptic test
results for tengkawang fat lip balm preparations)
Uji Organoleptis Hari ke- Warna Aroma Tekstur

1 Kuning Harum Sangat lunak, lembut


strawberry dan mudah dioles
7 Kuning Harum Sangat lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
Formula I 14 Kuning Harum Sangat lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
21 Kuning Harum Sangat lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
28 Kuning Harum Sangat lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
1 Kuning Harum Cukup lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
7 Kuning Harum Cukup lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
Formula II 14 Kuning Harum Cukup lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
21 Kuning Harum Cukup lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
28 Kuning Harum Cukup lunak, lembut
strawberry dan mudah dioles
1 Kuning Harum Lunak, lembut dan
strawberry mudah dioles
7 Kuning Harum Lunak, lembut dan
strawberry mudah dioles
Formula III 14 Kuning Harum Lunak, lembut dan
strawberry mudah dioles
21 Kuning Harum Lunak, lembut dan
strawberry mudah dioles
28 Kuning Harum Lunak, lembut dan
strawberry mudah dioles

884
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

Tabel 3. Hasil uji homogenitas sediaan lipbalm lemak tengkawang (The results of the
tengkawang butter lipbalm homogeneity test)
Uji Hari ke-
Homogenitas 1 7 14 21 28
Formula I Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula II Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Formula III Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Keterangan:
Formula I : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 15%
Formula II : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 20%
Formula III : Sediaan lipbalm dengan konsentrasi lemak tengkawang 25%

Tabel 4. Hasil uji pH sediaan lipbalm lemak tengkawang (The results of the pH test
of tengkawang butter lip balm)
Hari ke-
Uji pH 1 7 14 21 28
Formula I 5.4 5.6 5.7 5.7 5.8
Formula II 5.5 5.7 5.7 5.8 5.8
Formula III 5.4 5.6 5.6 5.7 5.7

Tabel 5. Hasil uji iritasi terhadap 10 panelis (The results of the irritation test on 10
panelists)
Hari Uji Panelis ke-
Ke- Iritasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
FI - - - - - - - - - -
1 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - ˗ - - - -
FI - - - - - - - - - -
7 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
14 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
21 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
FI - - - - - - - - - -
28 FII - - - - - - - - - -
FIII - - - - - - - - - -
Keterangan:
(-) = Tidak terjadi reaksi
(+) = Terjadi reaksi kulit merah
(++) = Terjadi reaksi kulit gatal-gatal
(+++) = Terjadi reaksi kulit bengkak

885
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

Berdasarkan hasil uji iritasi pada iritasi adalah lemak tengkawang dengan
Tabel 5, semua formula tidak konsentrasi 25% formula III.
menimbulkan reaksi apapun pada kulit
seperti kulit kemerahan, gatal-gatal atau DAFTAR PUSTAKA
bahkan kulit bengkak. Salah satu syarat Adliani, N., Nazliniwaty, N., & Purba,
D. (2012). Formulasi lipstik
pelembab kulit yaitu tidak boleh
menggunakan zat warna dari
mengiritasi atau menimbulkan alergi. ekstrak bunga kecombrang
Pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28 semua (Etlingera elatior (Jack) RM
formula sediaan lipbalm lemak Sm.). Journal of Pharmaceutics
tengkawang tidak menunjukkan adanya and Pharmacology, 1(2), 87-94.
gejala iritasi ketika dioleskan pada kulit Ambari, Y., Hapsari, F. N. D., Ningsih,
10 orang panelis yang dibiarkan selama A. W., Nurrosyidah, I. H., &
15 menit. Hal ini sama dengan penelitian Sinaga, B. (2020). Studi formulasi
Warnida et al., 2020 menggunakan sediaan lip balm ekstrak kayu
lemak tengkawang dan bahan tambahan secang (Caesalpinia sappan L.)
dengan variasi beeswax. Journal
lainnya. Hasilnya tidak mencul reaksi
of Islamic Pharmacy, 5(2), 36-45.
apapun pada kulit. Efeknya justru
membuat bibir menjadi lembab dan Atikah, A., Arief, A. E., & Suharyani, I.
(2016). Formulasi sediaan lipstik
terlihat berkilau setelah dioleskan.
pelembab-pewarna bibir yang
KESIMPULAN mengandung sari hasil simulasi
Berdasarkan hasil penelitian yang menyirih. Jurnal Farmaku
telah dilakukan dapat disimpulkan (Farmasi Muhammadiyah
Kuningan), 1(1), 1-9.
bahwa perbedaan konsentrasi butter
tengkawang dalam sediaan lipbalm Butar-Butar, M. E. T., Sukawaty, Y., &
mempengaruhi uji organoleptis dan nilai Sa'adah, H. (2021). Formulation
and evaluation lotion of
pH tetapi tidak mempengaruhi uji tengkawang seed fat (Shorea
homogenitas dan uji iritasi. Semua mecistopteryx Ridley) and cocoa
formula lipbalm dengan konsentrasi fat (Theobroma cacao L.) as a
lemak tengkawang 15%, 20%, dan 25% base. Jurnal Farmasi Etam, 1(1),
memiliki karakteristik fisik yang baik. 1-9.
Maka dari itu, sedian lipbalm lemak Desnita, R., Anastasia, D. S., & Putri, M.
tengkawang dengan pewarna alami D. (2022). Formulasi dan uji sifat
ekstrak kayu secang pada formula I, II, fisik sediaan lip balm minyak
dan III tetap stabil karakteristik fisiknya zaitun (Olea europaea L.) dengan
basis lemak tengkawang. Jurnal
selama masa penyimpanan 28 hari,
Farmasi Sains dan Praktis, 8(1),
namun yang paling stabil karakteristik 116-122.
fisiknya sesuai hasil evaluasi uji
Fambayun, A. R. (2014). Budidaya
organoleptis, homogenitas, pH, dan
tengkawang untuk kayu
pertukangan, bahan makanan dan

886
JURNAL HUTAN LESTARI (2023)
Vol. 11 (4): 878 – 887

kerajinan. Kampus IPB Taman


Kencana. Jl. Taman Kencana, (3).
Fernandes, A., & Maharani, R. (2017).
Kualitas lemak tengkawang hasil
produksi prototipe alat pres
tengkawang bertenaga hidrolik.
Jurnal Penelitian Ekosistem
Dipterokarpa, 3(2), 49-56.
Gusti, R. E. P., & Waluyo, T. K. (2016).
Formulasi lemak tengkawang
sebagai bahan dasar lipstik. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan, 34(4),
297-307.
Gusti, R. E. P., & Zulnely, Z. (2015).
Pemurnian beberapa jenis lemak
tengkawang dan sifat fisiko kimia.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan,
33(1), 61-68.
Kadu, M., Vishwasrao, S., & Singh, S.
(2015). Review on natural lip
balm. International Journal of
Research in Cosmetic Science,
5(1), 1-7.
Lestari, U. (2021). Formulasi lipstik
pelembab bibir berbahan dasar
minyak tengkawang (Shorea
sumatrana) dengan pewarna alami
resin jernang (Daemonorops
didympophylla). Chempublish
Journal, 6(1), 12-21.
Santi, R. N., Herawati, E., & Ambarwati,
N. S. S. (2020). Formulasi dan
evaluasi sediaan kosmetik
pewarna lipstik dari ekstrak kulit
batang secang (Caesalpinia
sappan L). Jurnal Tata Rias,
10(1), 72-82.

887

You might also like