Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

JURNAL

Masive Open Online Course ( MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA
(PPPK)

DISUSUN OLEH :

NAMA : YUNIDA IKA NURSANTI, S.Pd.

NI PPPK : 19950608 202321 2 017

TEMPAT TANGGAL LAHIR : MAGELANG, 08 JUNI 1995

GOLONGAN : IX

JABATAN : AHLI PERTAMA - GURU KELAS

INSTANSI : PEMERINTAH KAB. BLORA

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN BLORA
TAHUN 2023
AGENDA 1

Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara

Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan
kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Sebagai warga Negara terpilih, PPPK diharapkan mampu mengaktualisasikan niali dasar
bela Negara dalam kehidupan sehari-hari. PPPK sebagai calon pengawak sistem tersebut
diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan kebangsaan yang mantap dan
mengaktualisasikan kesadaran bela Negara dalam kerangka Sistem Adminitrasi NKRI, sehingga
amanat UUD 1945 untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan.
Peran, tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda
pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari materi Wawasan,
Memantapkan wawasan kebangsaan. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara. Indonesia
sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.
Tanggal 20 Mei untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional
berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia Para mahasiswa sekolah
dokter Jawa di Batavia menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi oleh Soetomo. Hindia
Belanda. Tanpa mereka sadari, rapat kecil tersebut sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya
pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka. Juni 1908, koran Bataviasch Niewsblad
mengumumkan untuk pertamakalinya berdirinya Boedi Oetomo.
Pada September 1909, anggota beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan
sebuah organisasi perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama Indische Vereeniging .
Indonesische Vereeniging mengubah namanya, menggunakan terjemahan Melayu, menjadi
Perhimpunan Indonesia.
Wirjosandjojo diputuskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia yang berusaha dicapai
lewat strategi solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi, tidak hanya perlu memperhatikan aspek
«kesatuan nasional» tetapi juga «kesetiakawanan internasional». Indonesia, selain itu PI
menekankan pentingnya propaganda ke dunia internasional untuk menarik perhatian dunia pada
masalah Indonesia dan membangkitkan perhatian anggota PI pada isu-isu internasional melalui
ceramah, berpergian ke negara lain, atau perjalanan studi.
Dengan munculnya inisiatif dari internasionalisasi jaringan, menurut Ali Sastroamidjojo,
mencerminkan kesadaran PI bahwa nasionalisme Indonesia tidak berdiri sendiri, faktor
internasionalisme disadari sebagai unsur penting di dalam perjuangan kemerdekaan nasional».
Indonesia sebab dunia luar sampai sekarang tidak tahu tentang apa yang terjadi di tanah air kita,
sebagai konsekuensinya secara keliru dipercayai bahwa Indonesia benar-benar mendapat berkah
pemerintah Belanda.
Seorang pemuda yang berusia 25 tahun meminta waktu kepada Djojopoespito kemudian
memutuskan lagu tersebut hanya akan dikumandangkan secara instrumentalia tanpa syair dan
Wage Rudolf Soepratman dapat menerima untuk kemudian mulai memainkan biolanya
mengumandangkan Lagu Indonesia. Syair Lagu Indonesia pertama kali dipublikasikan pada
tanggal 10 November 1928 oleh koran Sin Po, koran Tionghoa berbahasa Melayu.
Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24 tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang Hari-
Hari Libur. Dengan menyimpang dari Pasal 5 Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 2/Um,
menetapkan Aturan hari-hari libur.
Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

AGENDA 1

Analisis Isu Kontenorer

Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Di samping itu,
juga dibutuhkan instrument untuk menganalisis isu-isu kritikal. Sepintas seolah-olah terjadi
kontradiksi, di satu pihak PNS harus melayani sebaik-baiknya, melakukannya dengan ramah,
tulus, dan profesional, namun dilain pihak semua dilakukannya perundang-udangan yang
berlaku.
Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global yang terjadi dewasa
ini, memaksa semua bangsa untuk berperan serta, jika tidak maka arus perubahan tersebut akan
menghilang dan akan meninggalkan semua yang tidak mau berubah. Hal yang menjadi
pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari
satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh orang di penjuru
dunia lainnya.
Perubahan cara pandang individu tentangtatanan, mempengaruhi
cara pandang masyarakat dalam memahami pola kehidupan dan budaya yang selama ini
dipertahankan/diwariskan secara turun temurun. Oleh karena itu, pemahaman perubahan dan
perkembangan lingkungan stratejik pada tataran makro merupakan faktor utama yang akan
menambah wawasan PNS.

AGENDA 1

Kesiap Siagaan Bela Negara

Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan di masa
depan serta dalam rangka penetapan standar kualitas Pelatihan, maka Lembaga Administrasi
Negara menyusun atas nama Lembaga Administrasi Negara, kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras menyusun modul ini.
Pokok bahasan pada Modul Kesiapsiagaan Bela Negara ini meliputi Kerangka
Kesiapsiagaan Bela Negara yaitu Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara, Kesiapsiagaan Bela
Negara Dalam Orientasi PPPK, Manfaatan Kesiapsiagaan Bela Negara. Kemampuan Awal Bela
Negara meliputi Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental, Rencana Aksi Bela Negara, Program
Rencana Aksi dan Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara.
Untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela Negara tersebut, kita harus
memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang mumpuni, serta memiliki
etika, etiket, moral, dan nilai kearifan local sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Selanjutnya menurut Sujarwo - Samapta yang artinya siap siaga. Dengan demikian, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam. Selanjutnya konsep bela negara menurut kamus besar
bahasa Indonesia berasal dari kata bela yang artinya menjaga baik-baik, memelihara, merawat,
menolong serta melepaskan dari bahaya.
AGENDA 2

Berorientasi Pelayanan

Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan muara dari
reformasi birokrasi. Bagaimana tertulis dalam peraturan presiden nomor 81 tahun 2010 tentang
grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang menyatakan bahwa visi Revormasi Birokrasi
adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan public yang berkualitas.
Menjelaskan sistematika materi untuk setiap modul dan keterkaitan antar modul-
modulnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Agenda II. Memberikan penugasan-
penugasan yang relevan sehingga peserta dapat berdiskusi kelompok secara mandiri, dapat
berupa studi kasus, penugasan bermain peran, dan lain-lain.
Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dengan metode ceramah, tanya jawab, penayangan film pendek, dan lain-
lain. Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara, seperti
pemberian soal komprehensif, kuis- kuis interaktif dan lain sebagainya.

AGENDA 2

Akuntabel

Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami.
Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat
penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan
Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi

Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi
landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017). Kedua
prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan
layanang kepada masyarakat. Aulich (2011) bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang
memiliki integritas yang baik akan mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri,
dan Transparansi. Integritas adalah konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The
Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara. Semua elemen
bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara, pihak swasta, dan
masyarakat pada umumnya.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila
bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat
membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
AGENDA 2
Kompeten

Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung terwujudnya SDM, sektor
keaparaturan, diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Penguatan kualitas ASN
tersebut sejalan dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi,
fenomena demografik dan keterbatasan sumberdaya. Kenyataan ini menutut setiap elemen atau
ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset yang bersifat rigit
peraturan atau rule based dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak adapatif
dengan zamannya.
Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang
responsif dan efektif. Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan
pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi , kompeten dan memiliki bukti kinerja
yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika kerja .
Perubahan profesionalisme ASN tersebut diharapkan melahirkan produk-produk
kebijakan dan layanan publik yang berkualitas, termasuk mewujudkan ASN Berakhlak. Modul
ini akan membahas upaya pemahaman dan pentingnya serta perlunya pengamalan nilai
kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas bagi peserta orientasi PPPK.
Kompetensi menguraikan tentang kebijakan pengembangan ASN, program dan
pendekatan pengembangan PPPK memahami tentang arah kebijakan pengembangan

yang berlaku di linkungan ASN, termasuk program serta pendekatan pengembangan ASN.
Aspek- aspek lain yang dijelaskan dalam materi ini, yaitu perilaku kompeten sebagai
perwujudan nilai kompeten ASN.
Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan dengan melihat
dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan strategis
lainnya. Demikian halnya dengan semangat kompeten, setiap asn memiliki karakter yang adaptif
sejalan dengan dinamika lingkungannya.
Pada akhir pembelajaran, Peserta memaparkan rencana tindak lanjut mewujudkan nilai
Kompeten dan fasilitator mencatat feedback dan harapan peserta terkait materi pembelajaran.
Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan Vuca World, yaitu dunia yang penuh
gejolak disertai penuh ketidakpastian.
VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi
kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN dapat beradaptasi dengan dinamika
perubahan lingkungan dan tuntutan masa depan pekerjaan. Dalam hal ini, berdasarkan bagian isu
pembahasan pertemuan Asean Civil Service Cooperation on Civil Service Matters tahun 2018 di
Singapura,diingatkan tentang adanya kecenderungan pekerjaan merubah dari padat pekerja
kepada padat pengetahuan.
Sementara itu dalam konteks peran pelayanan publik, ia banyak bergeser orientasinya,
dimana pentingnya pelibatan masyarakat dalam penentuan kebutuhan kebijakan dan pelayanan
publik. Antara lain pelibatan masyaraka dalam proses penentuan kebijakan dan layanan publik
telah menjadi orientasi penyelenggaraan pemerintahan saat ini.
Berdasarkan dinamika global dan adanya tren keahlian baru di atas, perlunya
pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur.
Demikian halnya untuk mendukung pemutakhiran keahlian ASN yang lebih dinamis, diperlukan
pendekatan pengembangan yang lebih adaptif dan mudah diakses secara lebih luas oleh seluruh
elemen ASN.

AGENDA 2
Harmonis

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Nama alternatif yang biasa dipakai
adalah Nusantara. Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku
bangsa dan budaya nya. Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama.
Sejarah perjuangan bangsa menunjukkan bahawa pada masa lalu bangsa kita adalah
bangsa yang besar. Terhitung beberapa negara yang telah nenjajah kepulauan nusantara.
Kemudian hadirnya VOC/Belanda yang mengambil alih beberapa wilayah hingga hampir
meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini.
Hingga akhirnya pada masa perang dunia kedua Indonesia jatuh ke tangan Jepang yang
menguasai wilayah Asia. Perjuangan untuk menjadi bangsa merdeka terus dilakukan pada
beberapa wilayah Indonesia. Istilah tersebut diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan
Kerajaan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam
kitabnya, kakawin Sutasoma. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139 bait
"Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Tidak ada
kerancuan dalam kebenaran.

AGENDA 2

Loyal

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Pada fase ini metode yang dapat digunakan
adalah belajar mandiri, dengan membaca materi dan mengerjakan latihan serta evaluasi yang
diberikan pada Aplikasi MOOC.
Menjelaskan tujuan pembelajaran Agenda II dan tujuan pembelajaran setiap modulnya
termasuk modul Loyal. BerAKHLAK bagi PPPK, khususnya untuk nilai Loyal. Memberikan
penugasan-penugasan yang relevan, baik tugas kelompok maupun tugas individu sehingga
peserta dapat belajar secara mandiri. Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah
peserta mempresentasikan hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya jawab,
penayangan film pendek, dll.
Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam
cara, seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain sebagainya. Diantaranya
pelatihan, komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS, dan Makna Loyal dan
Loyalitas.

AGENDA 2
Adaptif

Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung setiap agenda terdiri dari
beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Kegiatan pembelajaran pada mata pelatihan
ini merupakan pembelajaran yang didesain secara klasikal maupun online.
Provinsi dengan skor terendah di Jawa pun masih lebih tinggi dibandingkan dengan pulau atau
wilayah lainnya di Indonesia. Hal ini tentunya mengindikasikan kesenjangan antara Pulau Jawa
dengan non Jawa.
Skor EV-DCI yang diraih DKI Jakarta juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
wilayah lain.
Seluruh bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di tingkat
nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan beradaptasi dalam
menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi. Adaptasi menjadi kata kunci bagi negara
untuk dapat menjadi kompetitif.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kerja ASN di sektornya
masing-masing memerlukan banyak perbaikan dan penyesuaian dengan berbagai tuntutan
pelayanan terbaik yang diinginkan oleh masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang
responsif dan cerdas dalam menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas
layanan yang terus meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen mutu yang lebih
baik.
AGENDA 2

Kolaboratif
Kegiatan Pembelajaran dalam modul ini menggunakan studi kasus. Peserta diharapkan
dapat menganalisis berbagai praktikpraktik kolaborasi di organisasi pemerintah. Government
menjadi dua konsep yang coba dibahas mulai dari definisi beserta diskursusnya, serta model
dalam konsep tersebut.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi
stakeholders bahwa organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan,
collaborative governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam
kebijakan membuat persetujuan bersama dengan berbagi kekuatan.
Taylo Brent and Rob C. de Loe, Ansel dan Gash forum ini bertujuan untuk membuat
keputusan dengan konsensus fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Matarakat dan komunitas dianggap layak untuk inovasi kebijakan, komunitas yang sering kali
kehilangan hak atau terisolasi dari perdebatan kebijakan didorong untuk berpartisipasi dan
dihargai bahkan dipandang sebagai menambah wawasan diagnostik dan pengobatan kritis.
Kondisi ini akan mungkin bila didukung kepemimpinan yang kuat. Mereka yang
memimpin harus bakat dan keterampilan yang lebih kompleks daripada mereka yang
memimpin entitas top-down. Pemimpin dalam konteks kolaboratif fokus pada perekrutan
perwakilan yang tepat, membantu memulihkan ketegangan yang mungkin ada di antara mitra,
mempromosikan dialog yang efektif dan saling menghormati antara pemangku kepentingan dan
menjaga reputasi kolaboratif di antara para peserta dan pendukungnya. Untuk itu, pemimpin
fasilitatif harus membantu mitra tidak hanya untuk merancang strategi untuk mencapai yang
substantif konsensus tetapi juga untuk mengidentifikasi bagaimana mengelola kolaboratif.
Pada collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang mampu
membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata kelola
stuktur horizontal sambil mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan ide.
Menurutnya starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment to process,
pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara.
Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan outcome yang
diharapkan. Vielmetter dan Sell mengungkapkan tentang World Economic Forum juga ambil
bagian dalam menganalisis tantangan global yang akan dihadapi yaitu adanya serangan cyber,
perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim, adanya senjata
pemusnah masal, krisis mata pencaharian penyakit menular, serta kerusakan lingkungan yang
diakibatkan manusia.Metodologi Pembelajaran Ceramah diharapkan dapat memberikan
pengetahuan yang komprehensif tentang kolaborasi pemerintah.

AGENDA 3
Smart ASN

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan
aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi
dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia
hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020).

Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam
43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat

Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar
dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital
menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak
digital setiap warga negara.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan
evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir
dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis hubungan baru dan
menjadi tipe orang baru.
Affordance dalam literasi digital adalah akses, perangkat, dan platform digital.
Sementara pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita dari melakukan hal-hal lain,
berpikir dengan cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint dalam literasi digital
bisa meliputi kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital.
Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Setiap agenda terdiri
dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku.
Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital 202 k. Penipuan Digital Rekam
Jejak Digital di Media 223 m.
Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa revoulusioner dengan
berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas, yakni dunia digital. Kita
dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala perkembangan yang ada di dunia digital atau sering
disebut dengan istilah Mendadak Digital.
Kondisi Mendadak Digital ini telah mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti menghampiri
seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil Negara.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi. Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan
literasi digital sebagai salah satu kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diprediksi akan naik mencapai US$ 133 miliar
pada 2030 Grafik. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang
relevan Saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet.
Mantapkan pemahaman Saudara dengan mengerjakan latihan dalam modul serta
mengikuti kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan peserta diklat lain. Jangan dilewatkan
untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar.
Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi maupun
pandemi yang akan datang akan mengubah secara daring.

AGENDA 3

Manajemen ASN

Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Transparency International juga masih rendah pada nilai indeks 34 dan berada pada
ranking 107 dari 175 negara. Permasalahan internasional, birokrasi kita juga masih dihadapkan
kepada permasalahan - permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang
kurang baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi daerah,
yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode
etik ASN diantaranya: Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN dan Mekanisme
pengelolaan ASN. Hasil Belajar ASN, dan pengelolaan ASN.
Indikator Hasil Belajar menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan materi
pokok, kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik. Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina perundang-undangan. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang- undangan penduduk barang, warganegara administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Dalam UU disebutkan bahwa kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan kesatuan. Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Setelah mendapatkan haknya maka
ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU acuan para penyelenggaraan birokrasi
pemerintah. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan
UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN b. Coba
jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan oleh Anda
sebagai pegawai ASN. Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi , dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM harus mendukung visi –
organisi.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara.

Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas :


1. Pegawai negri sipil (PNS) dan
2. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertu diangakat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintah memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan
tugas pemerintahan.
Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa tidak
semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus
sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana
kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karier tertinggi.

Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir
terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan didaerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa. peran dari Pegawai ASN perencana
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk
itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut.
Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya).

You might also like