Professional Documents
Culture Documents
914-Article Text-3859-1-10-20220930
914-Article Text-3859-1-10-20220930
914-Article Text-3859-1-10-20220930
2 September 2022
P - ISSN : 2503-4413
E - ISSN : 2654-5837, Hal 133 - 140
13%12%
Gambar-7 Penerapan Indikator Pelaporan 21%
keuangan Pada beberapa UPPKA Di Tiap 42%
12%
Kecamatan
Pada grafik di atas dapat kita lihat bahwa Gambar-9 Penerapan Indikator Pengendalian
penerapan indikator pelaporan terbanyak yakni Keuangan pada beberapa uppka Di Tiap
di wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur. Kecamatan
Sedangkan yang paling rendah ialah di wilayah Dapat kita lihat bahwa wilayah Banjarmasin
Kecamatan Banjarmasin Tengah. Berdasarkan Timur sudah banyak menerapkan
hasil kuesioner, dan wawancara dapat pengendalian keuangan. Sedangkan wilayah
disimpulkan bahwa penerapan pelaporan yang paling rendah dalam penerapan indikator
keuangan sangat minim dilakukan oleh para
138
pengendalian yakni Kecamatan Banjarmasin kelompok UPPKA mana yang masih berjalan
Barat dan Banjarmasin. dengan baik dan mana yang sudah tidak
Hambatan dan solusi dalam pengelolaan terkoordinir dengan semestinya. Untuk
keuangan program pemberdayaan ekonomi UPPKA yang sudah kurang terkoordinir agar
keluarga, antara lain: (1) Unsur Perencanaan, bisa diberikan solusi terutama mengenai
hambatan dalam penerapan unsur perencanaan permodalan. Karena dengan adanya modal
keuangan dalam program pemberdayaan yang diberikan oleh pihak terkait (yang
ekonomi keluarga yakni kurang memahami menangani program pemberdayaaan ekonomi
bagaimana cara melakukan perbandingan dan keluarga) sehingga dapat membuat UPPKA
evaluasi terhadap perencanaan yang dibuat yang awalnya hampir mati menjadi tumbuh
dengan actual. Serta belum mempunyai dana kembali. (3) Unsur Pelaporan, hambatan dalam
yang bisa disisihkan untuk cadangan kas penerapan unsur pelaporan keuangan dalam
kelompok. Solusi dari hambatan dalam program pemberdayaan ekonomi keluarga
penerapan perencanaan keuangan program yakni kurangnya pengetahuan para kelompok
pemberdayaan ekonomi keluarga ialah UPPKA bagaimana laporan keuangan yang
perlunya dilakukan pelatihan ataupun lengkap dan seperti apa laporan neraca itu.
sosialisasi mengenai cara membandingkan dan Banyak dari mereka melakukan pencatatan
mengevaluasi perencanaan usaha yang telah pemasukan dan pengeluaran saja, akan tetapi
dibuat dengan kenyataan yang terjadi. Karena tidak sampai ditahap pembuatan laporan
melakukan evaluasi dan perbandingan tersebut keuangan karena kurangnya pengetahuan
sangat penting dilakukan agar tujuan dari mereka mengenai hal tersebut. Solusi dari
rencana dapat tercapai dan dapat menilai hambatan tersebut yaitu perlu perhatian khusus
apakah rencana yang dilakukan sudah baik kepada para UPPKA karena kebanyakan dari
atau belum. Jadi, apabila rencana sebelumnya mereka kurang memahami mengenai
kurang optimal, maka diperlukannya rencana pelaporan keuangan yang lengkap, baik, dan
yang kedua untuk memaksimalkan kinerja benar. Dengan adanya pelaporan keuangan
usaha dari UPPKA tersebut . (2) Unsur yang baik dapat memberikan informasi yang
Pencatatan, hambatan dalam penerapan unsur berguna untuk evaluasi usaha sekaligus dapat
pencatatan keuangan dalam program dijadikan inovasi untuk usaha kedepannya.
pemberdayaan ekonomi keluarga yakni Tidak perlu membuat laporan keuangan yang
kurangnya pengetahuan para kelompok rumit, cukup dengan membuat laporan laba
UPPKA mengenai pentingnya dilakukan rugi dan laporan arus kas secara teratur (misal
pencatatan atas segala transaksi yang terjadi di sebulan sekali). Dengan membuat kedua
dalam sebuah usaha. Kurangnya kesadaran laporan tersebut dirasa sudah dapat
mereka untuk melakukan pencatatan keuangan memberikan efek yang baik dalam kelancaran
tersebut. Faktor lain yang menjadi penghambat usaha kedepannya. (4) Unsur Pengendalian,
dalam pencatatan keuangan para kelompok hambatan dalam penerapan unsur
UPPKA yakni saat terjdi pandemi virus pengendalian keuangan dalam program
CORONA yang menyebabkan usaha mereka pemberdayaan ekonomi keluarga yakni masih
menurun drastis, sehingga pencatatan kurang menyadari pentingnya membuat dan
keuangan tidak terlaksana dengan baik. Selain mengarsipkan nota dari setiap pengeluaran dan
itu karena adanya musibah kebanjiran, dan transaksi penjualan yang terjadi. Sulitnya
juga kebakaran yang menyebabkan buku menemukan tempat di pasar tradisional yang
pencatatan mereka rusak sehingga perlu waktu menyediakan nota atas transaksi jual beli yang
agar mereka bisa melakukan pencatatan dilakukan. Kemudian, kurangnya kesadaran
kembali. Solusi dari hambatan tersebut adalah mereka mengenai pengarsipan nota penjualan,
perlu diberikan sosialisasi tentang pentingnya karena mereka hanya membuat nota untuk
pencatatan keuangan. Karena sumber dana dan diserahkan ke pembeli, sehingga kebanyakan
jenis penggunaan dana harus dicatat dengan kelompok UPPKA tidak menyimpan nota
tepat agar tidak terjadi penyelewengan dan tersebut sebagai arsip dalam pengendalian
ketidak-beresan dalam kinerja keuangan. keuangan mereka.
Selain itu, perlunya perhatian khusus untuk
139
Solusi dari hambatan tersebut yaitu perlunya Nasution, A. R. (2015). Pemberdayaan UPPKS
para kelompok UPPKA terus membuat nota Monalisa Berbasis Pencatatan Keuangan
penjualan dua rangkap (baik penjualan dalam di Kota Medan. Jurnal Pengabdian
jumlah banyak ataupun sedikit, penjualan Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80
dalam jarak jauh ataupun dekat) salah satu nota
diberikan untuk pembeli, dan satu nota lagi Puspitaningtyas, Z. (2017). Pembudayaan
dijadikan sebagai arsip. Sehingga sinkronisasi Pengelolaan Keuangan Berbasis
data dapat akurat untuk pembuatan laporan Akuntansi Bagi Pelaku Usaha Kecil
keuangan. Menengah. Jurnal Akuntansi/Volume
5. KESIMPULAN XXI, No. 03.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, Sitorus, M. A. (2018). Analisis Pengelolaan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Program Pemberdayaan Ekonomi
Analisis pengelolaan keuangan progam Keluarga Perwakilan Badan
pemberdayaan ekonomi keluarga BKKBN Kependudukan Keluarga Berencana
Provinsi Kalimantan Selatan sudah cukup baik
Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera
akan tetapi masih ada beberapa indikator yang
perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Terutama pada Utara Tahun 2013 – 2017. Jurnal
unsur pelaporan dan pengendalian. Penerapan Pengabdian Kepada Masyarakat
indikator perencanaan (74%), indikator pencatatan Volume 24 No. 3.
(57%), indikator pengendalian (32%), dan Tewal, B. Rimper, J, R, T, S.L. Herrari, M, Ch,
indikator pelaporan (11%). Masih terdapat P. (2019). Pemberdayaan Ekonomi Dan
hambatan dalam pengelolaan keuangan program Pengelolaan Keuangan Keluarga Bagi
pemberdayaan ekonomi keluarga Badan Wanita GBI Marina Plaza Manado.
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
(BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan. Pada Universitas Sam Ratulangi.
unsur perencanaan para kelompok UPPKA masih Astuti, E, N. (2021). Peran Dinas
kurang memahami bagaimana cara melakukan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
perbandingan dan evaluasi terhadap perencanaan
yang dibuat dengan aktual. Pada unsur pencatatan Berencana Dalam Meningkatkan
kurangnya kesadaran mereka untuk melakukan Pendapatan Keluarga Sejahtera Melalui
pencatatan keuangan. Kemudian, dalam unsur Usaha Ekonomi Keluarga Di Kelompok
pelaporan kurangnya pengetahuan para kelompok UPPKA Maju Bersama Kelurahan
UPPKA bagaimana laporan keuangan yang Bagan Pete Kota Jambi.
lengkap dan seperti apa laporan neraca itu. Perwakilan Badan Kependudukan dan
Terakhir, pada unsur pengendalian keuangan Keluarga Berencana Nasional Provinsi
sulitnya menemukan tempat di pasar tradisional Kalimantan Selatan (2019). 8 Langkah
yang menyediakan nota atas transaksi jual beli Tingkatkan Penghasilan Keluarga
yang dilakukan dan kurangnya kesadaran mereka Menuju Ekonomi Kuat dan Mandiri.
mengenai pengarsipan nota penjualan.
Perwakilan Badan Kependudukan dan
6. REFERENSI
Hasibuan, A. F. (2015). Pemberdayaan Keluarga Berencana Nasional Provinsi
UPPKS Cendrawasih Berbasis Kalimantan Selatan (2021). Pedoman
Pencatatan Keuangan di Kota Tanjung Pengelolaan Kelompok Usaha
Balai. Jurnal Pengabdian Kepada Peningkatan Pendapatan Keluarga
Masyarakat Vol. 21 Nomor 81. Akseptor (UPPKA).
Hery. (2015). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Perwakilan Badan Kependudukan dan
Jakarta: PT. Grasindo Keluarga Berencana Nasional Provinsi
Inayah, N. Jauhariyah, N, A. Ekaningsih, L, A, Kalimantan Selatan (2021). Tatanan
F. Ridwan, M, H. (2019). Pemberdayaan Hidup Baru Dalam Pengelolaan
Masyarakat Dalam Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga.
Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS). Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Volume II Nomor 1.
140