Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM TATA NEGARA

Oleh

Nama : Pinkan Putri Daniela Laifoi


NIM : 2302010101
Kelas/Semester : D/II

HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM
Febuari 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur seraya saya ucapkan kepada Allah atas rahmat dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah ini guna melengkapi tugas yang dibebankan oleh dosen pembimbing Filsafat &
Logika. Di samping itu saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini. Dedikasi ini saya persembahkan kepada mahasisa
untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Makalah ini berisi materi tentang “Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara” Di mana disini akan
dijabarkan mulai dari zaman Hindia Belanda, zaman kedudukan Jepang, hingga pada zaman Indonesia
merdeka.
Tujuan pembuatan makalah ini seperti sudah saya sebutkan di atas adalah untuk menyelesaikan tugas
Hukum Tata Negara. Di samping itu juga dapat bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan
wawasan dan pengetahuan tentang sejarah berkembangnya hukum tata negara.
Dari hati yang terdalam saya mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan makalah ini, karena saya
tahu makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempura. Oleh karena itu saya berharap kritikan,
saran dan masukan yang membangun dari pembaca guna penyempurnaannya ke depan.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya.

Amin.

Kupang,
Febuari 2024

Penulis

I
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................................................1
BAB II ISI PUTUSAN HAKIM..................................................................................................................2
A. BERITA............................................................................................................................................2
B. LOGIKA HAKIM............................................................................................................................3
C. KOMENTAR....................................................................................................................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................................4
A. KESIMPULAN................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................5

II
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku manusia. Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang
tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi jika
melanggarnya.
Dengan adanya hukum, tingkat kejahatan akan berkurang. Pemegang kekuasaan tidak dapat
berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum. Selain itu hukum membantu untuk
melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara.Maka dari itu negara harus memiliki sistem
hukum yang tepat.
Ketika hukum ditegakkan, maka perkara akan diselesaikan. Dalam penyelesaiannya perlu
melalui proses pengadilan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Hakikatnya, tujuan hukum
yaitu universal dengan terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran masyarakat akan
terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk atau pedoman dalam
menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai sarana mewujudkan keadilan
sosial dan sebagai penegak pembangunan.Semua hukum yang berlaku di negara manapun pasti
memiliki unsur tersendiri.Dengan begitu,hukum yang berlaku dapat diakui oleh warga negara
tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hukum tata negara?
2. Apa tujuan hukum tata negara?
3. Bagaimana sejarah perkembangan hukum tata negara?
4. Apa dampak hukum tata negara?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Apa hukum tata negara?
2. Apa tujuan hukum tata negara?
3. Bagaimana sejarah perkembangan hukum tata negara?
4. mengetahui dampak hukum tata negara?

1
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
BAB II
ISI
PUTUSAN HAKIM

A. BERITA

Pakar Hukum: Jessica Wongso Ditetapkan Bersalah Berdasarkan Putusan Hakim


Fajar

Polemik mengenai film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang
dirilis Netflix menimbulkan serangkaian tanda tanya. Pakar Hukum Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Alpi Sahari mengutarakan analisisnya.

"Perkara ini telah mempunyai kekuatan hukum (inchrat) berdasarkan Putusan Pengadilan yang
menyatakan Jessica Kumala alias Jessica Kumala Wongso alias Jess terbukti bersalah melakukan
tindak pidana 'pembunuhan yang direncanaka terlebih dahulu' sebagaimana diatur dan diancam
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 KUH Pidana," kata Alpi dalam keterangan
tertulis berjudul Sistem Due Process Model Menentukan Ketersalahan Jessica Kumala Dalam
Perkara 'Kopi Sianida' kepada wartawan, Sabtu (7/10/2023).

"Jessica melalui kuasa hukumnya telah melakukan upaya hukum sampai ke Mahkamah Agung
dengan Amar Putusan bahwa Mahkamah menolak permohonan kasasi dari permohonan
Kasasi/Terdakwa Jessica sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 498
K/PID/2017," sambungnya.

Keterangan-keterangan lain yang didapat di dalam film Ice Cold, kata Alpi, pada dasarnya sudah
diuji oleh hakim. Hal itu diselaraskan dengan fakta yang dikemukakan dalam persidangan, baik
fakta dari jaksa penuntut umum maupun fakta dari terdakwa melalui kuasa hukumnya.

"Sehingga hakim menilai fakta yang disampaikan apakah memiliki nilai pembuktian atau tidak,"
ungkapnya.

Menurut Alpi, Jessica Wongso pun dinyatakan bersalah sudah berlandaskan prinsip negatief
wetterlijke, bukan pada keterangan-keterangan yang tidak didasarkan pada mekanisme hukum.
Dengan kata lain, penetapan pelaku sebagai pihak yang bersalah dinyatakan oleh hakim, bukan
hanya dari penyidik.

Alpi menambahkan terkait hilangnya nyawa Wayan Mirna Salihin karena adanya racun sianida.
Alpi menjelaskan hal ini perlu dibuktikan karena jenis deliknya adalah delik materil yang
menitikberatkan pada akibat.

"Untuk memfaktakan akibat dari musabab hilangnya nyawa tentunya memerlukan scientific
crime evindece, setelah terfaktakan akibat dari musabab maka musabab itu tertuju pada perbuatan
dari orang yang melakukan perbuatan. Disinilah peran direct evindece dan circum stantial

2
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
evidence yang berlandaskan scientific efidence untuk menandakan siapa pelaku nya," terang Alpi.

"Di sinilah peran penyidik mengumpulkan dan mencari alat bukti untuk terangnya suatu peristiwa
sebagai tindak pidana yang terjadi, bukan menyatakan sipetindak sebagai orang yang bersalah
telah melakukan tindak pidana sehingga tidak beralasan adanya pandangan-pandangan bahwa
perkara terhadap Jessica Kumala alias Jessica Kumala Wongso alias Jess dinyatakan bersalah
karena didasarkan pada oknum penyidik atau atasan penyidik yang melakukan rangkaian kegiatan
penyidikan pada waktu itu. Hal ini keliru karena untuk menyatakan sipetindak bersalah atau tidak
bersalah berdasarkan sistem due process model yang dianut di Indonesia adalah Hakim yang
memeriksa perkara dimaksud. Ketersalahan merupakan domain pertanggungjawaban pidana
terhadap perbuatan yang dilakukan oleh sipetindak," lanjutnya.

B. LOGIKA HAKIM
Logika dan pemikiran Hakim dalam mengambil keputusan menjatuhkan hukuman bagi Jessica
Kumala Wongso adalah dimana Jessica Wongso terdapat dalam tempat kejadian pada saat itu, lalu
terdapat saksi mata yang mengatakan Jessica Wongso terlebih dahulu memesan kopi walaupun Mirna
belum berada pada tempat kejadian tersebut, dan ada juga saksi yang melihat Jessica membuang
celana yang digunakan pada hari itu. Jesica juga sempat menghilang beberapa hari setelah terjadinya
perkara tersebut.
Dengan adanya saksi-saksi tersebut dapat membuat Hakim yakin dan menjatuhkan hukuman bagi
Jesica Kumala Wongso. Karena Jesica Wongso terbukti secara hukum melakukan pelanggaran
kepada hukum yang tercantum dalam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang
berbunyi menyatakan bahwa “Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun”.

C. KOMENTAR
Menurut pendapat saya keputusan hakim atas penentuan bersalahnya Jessica Wongso memiliki
kejanggalan dimana seharusnya hakim mencari lagi fakta-fakta dan bukti-bukti yang lebih terperinci
lagi dimana penyidik juga memiliki kejanggalan dalam memberikan fakta-fakta atau bukti-bukti.
Dimana belum terbukti konkrit benar-benar jessica melakukan pembunuhan terharap almh mirna,
karena dari saksi ahli pung Jessica Wongso masih belum terlihat abu-abu apakah Jessica yang
melakukannya karena masih banyak celah-celah yang ada dalam bukti tersebut yang bisa
membuktikan bahwa Jessica Wongso tidak bersalah.

3
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Putusan hakim ialah suatu pernyataan yang oleh hakim, sebagai pejabat negara yang diberi
wewenang untuk itu, diucapkan dipersidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau menyelesaikan
suatu perkara atau sengketa antara para pihak.
Dengan putusan hakim itu misalnya ditetapkan bahwa hubungan antara pihak penggugat dan
tergugat adalah tergugat menurut hukum berhutang sejumlah uang dari penggugat, sehingga
hubungan mereka adalah hubungan antara seorang debitur dan kreditur.
Dalam kasusu Jesica Kumala Wongso, Hakim menjatuhkan hukuman karena didasarkan pada
oknum penyidik atau atasan penyidik yang melakukan rangkaian kegiatan penyidikan pada waktu itu.

4
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1964_19.pdf
http://www.pa-purwodadi.go.id/index.php/26-halaman-depan/artikel/365-implementasi-pasal-5-ayat-1-
uu-no-48-tahun-2009-dalam-permohonan-wali-adhol-pantangan-menikah-ngalor-ngetan
https://news.detik.com/berita/d-6970092/pakar-hukum-jessica-wongso-ditetapkan-bersalah-berdasarkan-
putusan-hakim

5
Sejarah Perkembangan Hukum Tata Negara; Ilmu Hukum; Fakultas Hukum; 2024

You might also like