Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI SOLUTIO CMC-NA (Carboxymetylcellulose natrium)

SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E UNTUK


ANJING

Ni Putu Santi Ariningsih1 ; Eka Indra Setyawan1; I.G.N Jemmy Anton Prasetya1; I.G.N Agung
Dewantara1
1
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Boemi_arisanti@rocketmail.com

ABSTRACT

It has been concluded the making of the dog’s tablet research that fulfills the disintegration time 15-
30 minutes based on the dog’s physiology condition using E vitamin as active substance model and CMC-
Na as binder in the concentration variation, which is made in the three categorizations i.e. formula I (12
%), formula II (14 %) and formula III (16 %). The aim of this research is to find out the effect of the
bound material concentration variation to the tablet physical and also to find out the optimum formula by
comparing result evaluation at reference product.
The result of the standard product tablet hardness evaluation is (66,12±7,08) N, formula I is
(53,73±3,54) N, formula II is (65,85±3,73) N and formula III is (75,53±1,65) N. The result of the
standard product tablet friability evaluation is (0,39±0,17)%, formula I is (0,83±0,06)%, formula II is
(0,36±0,15)% and formula III is (0,15±0,02)%. The result of the standard product tablet disintegration
time evaluation is (1304±118,39) second, formula I is (995,00±33,29) second, formula II is
(1286,33±6058) second and formula III is (1766,00±43,40) second. From the statistic test with the
ANOVA method found, the significance value is less than 0,05, which means the significant difference
occurred and LSD Test found that the inter-formula is significant different each other with the
significance value less than 0,05. From the linier regression test and the correlation which is done, found
the correlation value that is very strong, that means found the relation between CMC-Na concentration
and tablet physical.
The tablet formula with the concentration of 14 % CMC-Na constitutes the most optimum, compares
to 12 % and 16% CMC-Na concentration because it has hardness, friability and disintegration time
values, which approaches to standard product.

Keywords: Concentration, binder, CMC-Na, dog’s tablet, charactheristic physical.

PENDAHULUAN pengobatan untuk penyakit pada hewan, yang


Dewasa ini semakin banyak terjadinya mencakup cara pemilihan serta keamanan obat
penurunan masalah kesehatan pada hewan berdasarkan referensi yang berlaku (Anonim c,
peliharaan. Oleh karena itu, diperlukan obat- 1996).
obatan yang dapat mencegah masalah kesehatan Namun saat ini peran profesi farmasi dalam
ini. Namun, obat-obatan yang digunakan untuk farmasi veteriner sangatlah kecil dalam
menjaga kesehatan hewan ini belum kaitannya dengan pengobatan pada hewan.
terstandarisasi. Terkait dengan hal tersebut maka Sebagian besar tanggung jawab dalam hal
diperlukan bidang ilmu farmasi veteriner. perawatan, pencegahan atau pengobatan
Farmasi veteriner ini merupakan suatu usaha penyakit pada hewan lebih banyak diambil alih
pelayanan kesehatan serta pengembangan obat- atau dilakukan oleh seorang dokter hewan
obatan yang digunakan atau ditujukan sebagai sehingga pada kondisi tertentu ini menyebabkan
obat untuk perawatan, pencegahan, atau kurang optimalnya hasil pengobatan yang
diharapkan dan meningkatkan resiko terjadinya Untuk memperoleh kualitas tablet yang
kesalahan dalam proses pembuatan dan bagus, kualitas dan kuantitas bahan tambahan
pemakaian obat pada hewan. Berbagai tuntutan memiliki peranan yang penting. Salah satu jenis
yang berkembang di masyarakat khususnya bahan tambahan tablet adalah bahan pengikat
dalam menangani permasalahan kesehatan (binder). Pentingnya bahan pengikat dalam
hewan menjadi tantangan farmasis dalam formulasi tablet karena bahan ini akan
kaitannya berkecimpung dalam bidang farmasi memperbaiki kekerasan dan kerapuhan tablet
veteriner. Sehingga dari hal tersebut diharapkan yang nantinya akan berpengaruh pada waktu
farmasis lebih berperan aktif dan dapat bekerja hancur tablet (Aulton 1996). Umumnya, kerja
sama dengan dokter hewan untuk mengatasi bahan pengikat akan lebih efektif apabila bahan
permasalahan kesehatan pada hewan (Swarbrick dicampur dengan perekat dalam bentuk solutio
dan Boylan, 2001). dibandingkan dalam bentuk kering karena
Anjing merupakan hewan peliharaan yang memiliki daya rekat yang lebih kuat bila dalam
memiliki populasi yang sangat tinggi khususnya bentuk kering (Ansel, 1989).
di daerah Bali. Berdasarkan data resmi Bahan pengikat yang umumnya digunakan
pemerintah Provinsi Bali menyebutkan bahwa dalam formulasi tablet adalah CMC-Na yang
populasi anjing sebanyak 408.673 ekor (Anonim merupakan turunan dari metil selulosa (Rowe, et
d, 2009). Data ini secara tidak langsung al., 2003). Penggunaan CMC-Na sebagai bahan
menunjukkan terjadi interaksi yang cukup tinggi pengikat dikarenakan bahan ini memiliki daya
antara anjing dengan manusia, sehingga rekat yang kuat, bersifat non toksik, dan non
perawatan dan kesehatan anjing perlu iritan, mudah diperoleh serta relatif murah
diperhatikan. Anjing memerlukan asupan nutrisi (Parikh, 1997).
yang baik agar terhindar dari penyakit dan agar Konsentrasi solutio CMC-Na yang
penampilannya terlihat menarik. Dengan umumnya digunakan sebagai pengikat tablet
demikian, dibutuhkan vitamin untuk membantu ádalah sekitar 2-10 % (Sheth, et al., 1980).
menjaga kesehatan dan penampilan anjing. Berdasarkan penelitian dari Juriji H, et al
Salah satu vitamin yang penting bagi (2002), diketahui bahwa solutio CMC-Na
kesehatan dan penampilan anjing adalah vitamin sebagai pengikat pada tablet teofilin dengan
E (alfa tokoferol asam suksinat). Vitamin E (alfa konsentrasi 10% memiliki waktu hancur sebesar
tokoferol asam suksinat) berfungsi sebagai 14 menit. Sedangkan penelitian dari
antioksidan yang dapat menetralkan radikal Girhenpunje K, et al (2009), telah melakukan
bebas dengan cara meregulasi semua aktivitas penelitian dengan menggunakan bahan pengikat
oksidatif yang terjadi di dalam tubuh (Jones, solutio CMC-Na pada tablet asam mefenamat
1957). Selain itu, vitamin ini juga berfungsi dengan konsentrasi 12% menghasilkan waktu
untuk memperlancarkan peredaran darah pada hancur sebesar 17 menit. Berdasarkan latar
kulit sehingga dapat memperindah bulu anjing belakang tersebut, maka dilakukan penelitian
(Cohen, 2007). pengaruh perbedaan konsentrasi solutio CMC-
Hal ini akan membuka peluang bagi Na pada rentang 12%, 14%, dan 16% sebagai
farmasis untuk mengembangkan suatu formula bahan pengikat tablet vitamin E untuk anjing.
untuk anjing. Formula ini perlu memperhatikan Sehingga, diharapkan pada penelitian ini
waktu hancur pada saluran cerna anjing yang menghasilkan tablet untuk anjing yang memiliki
memiliki perbedaan dengan manusia. Pada waktu hancur 15-30 menit.
saluran cerna manusia, memiliki waktu hancur Tujuan penelitian ini adalah untuk
tidak lebih dari 15 menit sedangkan pada saluran mengetahui pengaruh variasi konsentrasi solutio
cerna anjing memiliki waktu hancur 15-30 menit CMC-Na sebagai bahan pengikat terhadap sifat
(Hussain, et al., 2004). Untuk memenuhi fisik tablet vitamin E untuk anjing serta
persyaratan waktu hancur ini, maka dipilihlah mengetahui konsentrasi solutio CMC-Na
sediaan dalam bentuk tablet. Persyaratan lain sebagai bahan pengikat yang menghasilkan
yang perlu diperhatikan adalah dosis, dimana formula optimum pada formula tablet vitamin E
dosis untuk anjing berbeda dengan manusia untuk anjing.
sehingga perlu dilakukan konversi dosis.
melihat kondisi fisik bahan seperti bau, warna
BAHAN DAN METODE dan rasa.
Bahan
Bahan penelitian yang digunakan adalah B. Pembuatan Solutio CMC-NA.
vitamin E, Laktosa, CMC-Na, Pati Jagung, Talk, Sebanyak 1 bagian air dimasukkan ke dalam
dan Aquades. cawan porselen. Kemudian ditimbang CMC-Na
a. Formula Vitamin E sebanyak 30 bagian lalu ditaburkan sedikit demi
Bahan yang digunakan tiap tablet bobotnya sedikit di atas air dalam cawan porselen sampai
500 mg adalah: rata. Didiamkan selama 30 menit setelah itu baru
di aduk sampai CMC-Na melarut sempurna
Tabel 1. Formula Vitamin E Untuk Anjing membentuk cairan jernih.
Formula (mg)
Bahan Fungsi
I II III C. Pembuatan Granul
Vitamin E Zat aktif 124 124 124 Pada pembuatan granul ini ditimbang
Laktosa Pengisi 261 249 259 masing-masing bahan yang digunakan pada
Solutio CMC- Pengikat 60 70 80 formula. Setelah itu dicampur vitamin E dengan
Na laktosa yang sudah diayak, ditambahkan dengan
pati jagung (intragranular) kemudian
Pati jagung
25 25 25 ditambahkan solutio CMC-Na sedikit demi
(intragranular) Penghancur sedikit sampai terbentuk massa lembab yang
Pati Jagung
25 25 25 nantinya masaa lembab yang terbentuk diayak
(ekstragranular)
dengan mesh 10. Ditimbang massa lembab dan
Talk Pelicin 5 5 5
dilakukan pengeringan dalam oven pada suhu
Jumlah 500 500 500 400C selama 1 hari. Granul yang telah kering
Keterangan: kemudian diayak kembali dengan mesh 12
Formula I : Tablet vitamin E dengan konsentrasi setelah itu dilakukan evaluasi granul.
solutio CMC-Na 12%
Formula II : Tablet vitamin E dengan konsentrasi D. Proses Pencetakan Tablet (Tabletasi)
solutio CMC-Na 14% Granul yang telah kering dicampur sampai
Formula III : Tablet vitamin E dengan konsentrasi
homogen dengan pati jagung (ekstragranular)
solutio CMC-Na 16%
dan talk sampai terbentuk campuran yang
homogen. Campuran tadi kemudian dimasukkan
Alat
ke dalam hoppler pada mesin pencetakan tablet
Alat penelitian yang digunakan adalah dimana campuran tersebut akan turun melalui
mesin pencetak tablet Single Punch (Model UK
sepatu pengisi yang berada di atas die. Sepatu
FA-ITB-CIT 1.0 SB), mesin uji kekerasan tablet
pengisi akan ditarik kembali dan punch atas
(Tablet Hardness Tester TBH 225 Series), mesin
akan turun mengempa campuran bahan yang
uji waktu hancur tablet (Erweka ZT X 20), mesin
berada pada die membentuk tablet. Setelah itu
uji kerapuhan tablet (Tablet Friability/Abrassion
ditarik kembali punch atas dan punch bawah
Tablet Tester Erweka TA/TAR), timbangan
akan naik membawa tablet ke permukaan die.
Adam aFP-360 L, pengayak mesh 10 dan 12,
Tablet yang sudah di cetak kemudian
oven dan seperangkat alat pengukur laju alir
dikeluarkan dengan bantuan sepatu pengisi yang
dan sudut diam.
bergerak di atas ruang die. Setelah itu dilakukan
evaluasi karakteristik fisik tablet.
Prosedur Penelitian
A. Kontrol Kualitas Bahan Baku
E. Evaluasi Karakteristik Fisik Granul Dan
Kontrol kualitas bahan baku bertujuan untuk
Tablet
mengidentifikasi mutu bahan-bahan yang
a. Evaluasi Karakteristik Fisik Granul
digunakan dalam formulasi. Hal ini dapat dilihat
Dalam evaluasi granul dilakukan dengan
pada COA (Certificate Of Analysis) yang
beberapa pengujian antara lain:
terlampir pada masing-masing bahan dengan
1. Kelembaban granul ukur 100 mL dan dicatat volumenya.
Ditimbang sebanyak 5 gram granul yang Dihitung bobot jenis nyata dengan rumus :
telah dikeringkan dan kemudian dikeringkan
berat granul ( gram )
kembali di dalam oven pada suhu 105oC selama Bobot Jenis Nyata ( ρ 0 ) =
volume granul (ml )
15 menit lalu diukur berat granul yang telah
dikeringkan tersebut dan dihitung kandungan
lembabnya yang dinyatakan dalam (moisture 2). Bobot Jenis Mampat
content atau MC) dengan rumus: Ditimbang granul yang telah
dikeringkan sebanyak 50 gram kemudian
% MC=
beratawalgranul−beratakhirgranul
x100%
dimasukkan granul dimasukkan ke dalam
beratawalgranul gelas ukur 100 mL lalu dilakukan
Kandungan lembab yang baik adalah 1-5%. pengetukan hingga volumenya konstan.
Dicatat volume mampat dari granul dan
2. Sifat alir granul dihitung bobot jenis mampatnya dengan
rumus :
Penentuan sifat alir granul dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan mengukur laju alir berat granul ( gram)
Bobot Jenis Mampat ( ρ t ) =
dan sudut diam granul. volume mampat (ml )
1). Laju Alir Granul
Sebanyak 100 gram granul ditimbang
kemudian granul dituangkan secara 4. Kompresibilitas
perlahan-lahan kedalam corong yang Persen kompresibilitas dihitung untuk
tertutup bagian bawahnya lewat tepi corong. mengetahui kemampuan granul untuk dicetak.
Setelah itu, dibuka tutup corong secara Persen kompresibilitas granul dapat dihitung
perlahan-lahan dan biarkan granul mengalir dengan rumus:
keluar. Lalu dicatat waktu yang diperlukan
ρt − ρ 0
(detik) dengan stop watch sampai semua % Kompresibi litas = x 100 %
granul melewati corong. Laju alir granul ρ0
yang baik adalah tidak lebih dari 10 g/detik. Keterangan:
ρt = Bobot jenis mampat
2). Sudut Diam ρo = Bobot jenis nyata
Sebanyak 100 gram granul ditimbang
kemudian granul tersebut dituang secara b. Evaluasi Karakteristik Tablet
perlahan ke dalam corong melalui dinding Evaluasi karakteristik tablet yang dilakukan
corong. Setelah itu penutup corong dibuka meliputi:
dan biarkan granul mengalir hingga 1) Penampilan Fisik Tablet
membentuk kerucut. Diukur tinggi kerucut Dalam melakukan uji terhadap penampilan
dan jari-jari kerucut yang terbentuk dengan tablet dapat dilakukan uji yang meliputi teksur
rumus: dan pemukaan, bau, warna, ketebalan, dan
h
diameter tablet.
tan α
r 2) Keseragaman Bobot Tablet
Dengan : h = tinggi kerucut Ditimbang 20 tablet secara acak kemudian
r = Jari-jari kerucut dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Dihitung
sudut diam yang baik adalah sekitar 25-400 bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu
3. Bobot Jenis Granul persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
Penentuan bobot jenis granul meliputi: masing-masing bobotnya menyimpang dari
1). Bobot Jenis Nyata bobot rata-rata tabletnya lebih besar 5%, dan
Ditimbang granul yang telah tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang
dikeringkan sebanyak 50 gram kemudian dari bobot rata-ratanya lebih dari 10%. Diulangi
dimasukkan granul tersebut ke dalam gelas pengujian tersebut di atas sebanyak dua kali,
selanjutnya ditentukan nilai rata-ratanya.
kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain
3). Kekerasan Tablet dalam masing-masing monografi. Dijalankan
Diambil 10 tablet secara acak lalu alat. Dihitung waktu hancur tablet mulai saat
ditentukan kekerasan tablet satu persatu dengan keranjang tercelup sampai tidak terdapat lagi
cara sebagai berikut: bagian dari tablet yang tertinggal di atas
Skala yang tertera pada alat dibuat nol dan keranjang. Diangkat keranjang pada akhir batas
tablet diselipkan pada alat dengan posisi waktu dan diamati semua tablet tadi. Semua
tegak, kemudian penekan diputar perlahan- tablet harus hancur sempurna, namun bila 1 atau
lahan hingga tablet pecah. Angka yang 2 tablet tidak hancur sempurna, pengujian
ditunjukkan pada skala tersebut diulangi sebanyak dua kali dengan 6 tablet
menunjukkan kekerasan tablet dalam satuan lainnya. Tidak kurang 16 dari 18 tablet yang
Kg daya. diuji harus hancur sempurna
Diulangi pengujian tersebut di atas sebanyak dua
kali, selanjutnya ditentukan nilai rata-ratanya. F. Analisis Data
Untuk menentukan karakteristik fisik dari
4). Kerapuhan Tablet granul dan tablet, dilakukan pengolahan data
Tablet dibersihkan kemudian ditimbang secara statistik dimana terlebih dahulu dilakukan
dengan seksama. Untuk tablet yang memiliki uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk
berat < 650 mg maka ditimbang + 13 tablet menguji apakah suatu data memiliki distribusi
sampai beratnya mendekati 6,5 g. Seluruh tablet normal. Untuk menentukan normal atau
dimasukkan ke dalam alat uji kerapuhan atau tidaknya distribusi data dapat dilakukan dengan
friabilator. Setelah dijalankan alat selama 4 menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (uji
menit dengan kecepatan 25 rpm. Setelah batas K-S) dan untuk melihat kehomogenan suatu
akhir waktu tablet dikeluarkan dari alat. data di uji dengan metode Lavence Test. Jika
Dibersihkan tablet yang telah ditimbang tadi dari nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data
debu dan ditimbang dengan seksama. Dihitung dikatakan berdistribusi normal dan homogen
% bobot yang hilang dengan menggunakan (Anwar, 2005). Setelah itu data dapat di uji
rumus sebagai berikut: dengan metode ANOVA (Analysis of Variance)
One Way dengan derajat kepercayaan 95%.
Friabilitas tablet = W1 - W2 x 100%
Dengan rancangan ini dapat diketahui apakah
W1 terdapat perbedaan bermakna yang disebabkan
karena adanya variasi konsentrasi. Selanjutnya
Keterangan: untuk mengetahui perbedaan bermakna
W1 = Berat awal antarformula dilakukan uji Least Significant
W2 = Berat akhir Difference (LSD) (Santoso, 1999).
Untuk mengetahui hubungan antara
Bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. perbedaan konsentrasi bahan pengikat CMC-Na
Jika dalam proses ada tablet yang pecah atau terhadap sifat fisik tablet dilakukan uji melalui
terbelah, maka tablet tersebut tidak analisis regresi linier. Pada uji regresi linier ini,
diikutsertakan dalam perhitungan. Jika hasil perbedaan konsentrasi CMC-Na dimasukkan
pengukuran meragukan (bobot yang hilang sebagai nilai x dan evaluasi sifat fisik tablet
terlalu besar), maka pengujian harus diulang dimasukkan sebagai nilai y, sehingga diperoleh
sebanyak dua kali. Selanjutnya ditentukan nilai grafik dan persamaan linier. Kedekatan
rata-rata dari ketiga uji yang telah dilakukan. hubungan antara x dan y ditunjukkan oleh
koefisien korelasi (r) sedangkan ukuran proporsi
5). Waktu Hancur Tablet keragaman total nilai peubah y dapat dijelaskan
Diambil 6 tablet secara acak. Dimasukkan oleh nilai peubah x melalui hubungan linier yang
masing-masing 1 tablet pada masing-masing ditunjukkan oleh koefisien determinasi (r 2).
tabung dari keranjang alat Erweka. Dimasukkan Penggolongan kekuatan suatu hubungan regresi
satu cakram pada tiap tabung. Di dalam tabung, berdasarkan nilai koefisien korelasi dapat dilihat
digunakan air bersuhu 37º ± 2º sebagai media pada tabel berikut:
Tabel 2. Penggolongan Kekuatan Hubungan karakteristik fisik tablet, diuji melalui regresi
Regresi linier dan korelasi (Sarwono, 2006).
Nilai Koefisien
Regresi (r) Untuk Kekuatan A. Evaluasi Karakteristik Fisik Granul
Slope +/- Granul merupakan gumpalan partikel yang
0 Tidak ada korelasi saling mengikat dengan kekuatan tertentu
> 0 - 0,25 Koefisien sangat lemah (Lachman, dkk., 2008). Tujuan dari evaluasi
karakteristik granul ini adalah untuk
> 0,25 - 0,50 Korelasi cukup memberikan jaminan mutu terhadap tablet yang
> 0,50 - 0,75 Korelasi kuat akan dihasilkan. Evaluasi granul yang dilakukan
> 0,75 - > 1 Korelasi sangat kuat pada penelitian ini meliputi kelembaban, laju
1 Korelasi sempurna alir, sudut diam, dan kompresibilitas granul.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Hasil Evaluasi Karakteristik Fisik


Pada penelitian ini dilakukan pembuatan Granul
tablet untuk anjing yang sesuai dengan fisiologis No Evaluasi Granul Formula
tubuh anjing yaitu memiliki waktu hancur antara x + SD
15-30 menit dengan menggunakan vitamin E I II III
sebagai model zat aktif. Selain itu, dalam 1 Kelembaban 1,80 2,55 3,46
penelitian ini dibuat tiga macam formula yang (%) + + +
menggunakan CMC-Na sebagai pengikat dalam 0,04 0,34 0,40
bentuk solutio dengan konsentrasi 12% 2 Laju alir 4,93 5,17 5,58
(formula I), 14% (formula II), dan 16% (formula (gram/detik) + + +
III) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh 0,07 0,12 0,06
variasi konsentrasi solutio CMC-Na sebagai 3 Sudut diam 28,98 27,63 26,50
bahan pengikat terhadap karakteristik fisik (0) + + +
granul dan tablet. Ketiga formula dibuat dengan 0,68 0,34 0,42
dua kali pengulangan dengan metode granulasi 4 Kompresibilitas 14,62 13,38 12,06
basah dan hasil evaluasi kemudian dibandingkan (%) + + +
dengan produk acuan yaitu tablet anjing yang 0,29 0,10 1,16
sudah beredar di pasaran. Data dari masing- Keterangan :
masing evaluasi dianalisis secara statistik yang x = Rata-rata kelembaban, laju alir,
terlebih dahulu diuji dengan metode sudut diam, kompresibilitas
Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi SD = Standar Deviasi
Formula I = Konsentrasi solutio CMC-Na 12%
data dan Levene Test untuk melihat
Formula II = Konsentrasi solutio CMC-Na 14%
kehomogenan data dengan syarat kedua uji ini Formula III = Konsentrasi solutio CMC-Na 16%
memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(Anwar, 2005). Jika distribusi data normal dan Hasil evaluasi kelembaban granul
homogen, maka analisis dilanjutkan dengan ditunjukkan pada tabel 3. Dari hasil evaluasi
metode ANOVA One Way untuk menguji tersebut diketahui bahwa granul dari ketiga
adanya perbedaan bermakna dengan taraf formula memiliki kelembaban yang memenuhi
kepercayaan 95% dan uji Least Significant persyaratan, yaitu berkisar antara 1-5% (Voigt,
Difference (LSD) untuk mengetahui perbedaan 1995). Pada tabel tersebut terlihat bahwa
bermakna antarformula (Santoso, 1999). Untuk formula III (3,46+0,34)% memiliki kelembaban
mengetahui hubungan antara perbedaan paling tinggi dibandingkan dengan formula II
konsentrasi CMC-Na dengan hasil evaluasi (2,22+0,25)% dan formula I (1,80+0,04)%.
bermakna antarformula. Perbedaan bermakna ini pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap waktu
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara hancur tablet adalah 98%. Sehingga dapat
waktu hancur tablet ketiga formula dengan disimpulkan bahwa penggunaan CMC-Na
perbedaan konsentrasi bahan pengikat CMC-Na. sebagai bahan pengikat sangat berpengaruh
Untuk mengetahui bagaimana hubungan terhadap waktu hancur tablet yang dihasilkan
antara peningkatan konsentrasi bahan pengikat dan adanya peningkatan konsentrasi CMC-Na
CMC-Na terhadap waktu hancur tablet vitamin yang digunakan dalam formula akan
E untuk anjing dapat dilihat pada grafik dibawah meningkatkan waktu hancur tablet yang
ini: dihasilkan.
CMC-Na dapat membentuk lapisan hidrogel
yang menyebabkan daya ikat antarpartikel
Waktu Hancur Tablet Vitamin E untuk
Anjing
semakin kuat sehingga akan menghambat

2000 1349 r2.= waktu hancur tablet (Gordon, et al., 1989).


1766
Faktor lain yang juga mempengaruhi waktu
Waktu Hancur (detik)

0,995 r =
1500 0.990 hancut tablet adalah kelembaban granul,
1286.33

1000 995 Hancur meningkatnya kelembaban granul akan


Tablet mengakibatkan daya kohesif semakin besar
500 sehingga menghasilkan tablet yang semakin

0 Linear
(Waktu Waktu hancur tablet ketiga formula
0% 10% 20% Hancur kemudian dibandingkan dengan produk acuan
Tablet) yaitu tablet anjing yang telah beredar di pasaran
Konsentrasi Pengikat CMC‐Na
(Carboxymetylcellulose natrium dan diperoleh hasil bahwa formula II dengan
waktu hancur (1286,33+60,58) detik merupakan
Gambar 2.16. Grafik Evaluasi Waktu Hancur formula yang memiliki waktu hancur tablet
Tablet Vitamin E Untuk Anjing paling mendekati produk acuan.
Dari evaluasi karakteristik fisik tablet ketiga
Persamaan regresi pada grafik di atas adalah formula yang dibandingkan dengan produk
y = 19275x – 1349 dimana sumbu x merupakan acuan diperoleh hasil bahwa formula yang
bahan pengikat CMC-Na dengan konsentrasi paling optimum adalah formula II dengan
12% (formula I), 14% (formula II) dan 16% konsentrasi bahan pengikat CMC-Na 14%
(formula III). Sedangkan pada sumbu y karena memiliki kekerasan, kerapuhan dan
merupakan nilai waktu hancur tablet dari ketiga waktu hancur tablet yang mendekati produk
formula. Dari persamaan tersebut diperoleh nilai acuan.
r (koefisien regresi) sebesar 0,990 yang
menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Simpulan
bahan pengikat CMC-Na memiliki korelasi yang Berdasarkan hasil penelitian, maka
sangat kuat terhadap waktu hancur tablet. Hal ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
berarti terdapat hubungan antara peningkatan 1. Terdapat pengaruh antara perbedaan
konsentrasi bahan pengikat CMC-Na terhadap konsentrasi bahan pengikat solutio CMC-Na
nilai waktu hancur tablet. Pada data di atas terhadap sifat fisik tablet vitamin E untuk
diperoleh hasil bahwa semakin tinggi anjing dimana dengan meningkatnya
konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat konsentrasi solutio CMC-Na akan
mengakibatkan nilai waktu hancur tablet mengakibatkan meningkatnya kekerasan
semakin meningkat yang ditandai dengan nilai tablet dan menurunkan kerapuhan tablet
positif (+) pada nilai slope. Selanjutnya dari serta memperlama waktu hancur tablet.
grafik diperoleh nilai r2 (koefisien determinasi) 2. Dari evaluasi karakteristik fisik tablet ketiga
sebesar 0,980 yang menandakan bahwa formula yang dibandingkan dengan produk
acuan diperoleh hasil bahwa konsentrasi
solutio CMC-Na sebagai bahan pengikat Gordon, R. E., Rosanske, T.W., Fonner, D E.,
yang menghasilkan formula optimum pada Anderson, N R and Banker, G. S. 1989.
formula tablet vitamin E untuk anjing adalah Granulation Technology and Tablet
konsentrasi 14% (formula II) karena Characterization. New York: Marcel
memiliki kekerasan, kerapuhan dan waktu Dekker, Inc.
hancur tablet yang mendekati produk acuan.
Hadisoewignyo, L dan Achmad F. 2007. Studi
Daftar Pustaka Pelepasan In Vitro Ibuprofen dari
Matriks Xanthan Gum yang
Anonim a. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Dikombinasikan Dengan Suatu
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Crosslinking Agent. Yogyakarta:
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah
Anonim c. 1996. Veterinary Drugs Act. Victoria, Mada.
British Columbia, Canada: Queens
Printer. Chapter 363 Hussain, M.A., Page, R.C, Sandefer, E., et al.
2004. Evaluation Of The In Vivo
Anonim d. 2009. Bali Gelar Sensus Populasi
Disintegran Of Solid Dosage Forms Of
Anjing (Serial Online), (Cited 2009 Jan, Bile Acid Sequestrant In Dogs Using
30) Available from: URL:http//www.
Gamma-Scintigraphy and Correalation
Antaranews.com
To In Vitro Disintegran. Kentucky:
Ansel, H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Scintipharma inc
Farmasi Edisi IV. Jakarta: Universitas
Jufri, M., Dewi, R., Ridwan, A. 2006. Studi
Indonesia Press. Kemampuan Pati Biji Durian Sebagai
Anwar, E.O. 2002. Pemanfaatan Maltodekstrin Bahan Pengikat Dalam Tablet
Dari Pati Singkong Sebagai Bahan Ketoprofen Secara Granulasi Basah.
Penyalut Lapis Tipis Tablet. Jakarta: Depok: Departemen Farmasi FMIPA-UI.
Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika
Juriji, H., Joseph, L.J, and Linda, J.M. 2002.
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pharmaceutical Technology Report.
Universitas Indonesia
USA: Hercules Incorporated Aqualon
Aulton, M.E. 1996. Pharmaceutics: the Science Division
of Dosage Form Design. London:
Jones, M.L. 1957. Veterinary Pharmacology and
Churchill Livingstone.
Therapeutics, 2st Edition. Lowa: The
Banker, G.S., and Anderson N.R. 1994. Tablet. Lowa State College Press.
In: Lachman, C.L., Lieberman, H.A.,
Kanig. The Theory and Practise of Kitamori, N. and Shiamamoto, T. 1976.
Industrial Pharmacy. Philadelpia: Lea Influence Of Tablet Dimension On The
and Febiger. Disintegration Time. ChemPhar: Bull

Cohen, J. 2007. Vitamin E and Hair. (Serial Kurniawati, S. 2009. Pengaruh Penambahan
Online), (Cited 2009 Oct, 14) Available Polisorbat 80 Terhadap Waktu Hancur
from: URL:http//www. Contentking.eu. dan Disolusi Tablet Dimenhidrinat
Dibuat Secara Granulasi Basah.
Girhepunje, K., Maski, N., Par, R., et al. 2009. A Medan: Fakultas Farmasi Universitas
Novel Binding Agent for Sumatra Utara.
Pharmaceutical Formulation from
Cassia Roxburghii Seeds. India: Kuswahyuning, R dan Soebagyo, S.S. 2005.
International Journal of Pharmacy and Teori Sederhana Prosedur Pemilihan
Pharmaceutical Sciences. Uji Hipotesis. Bandung: Universitas
Padjajaran.

You might also like