Professional Documents
Culture Documents
Studi Pengembangan Wisata Agro Berkelanjutan
Studi Pengembangan Wisata Agro Berkelanjutan
EKA MULYANA
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ii
Eka Mulyana
NRP H351090091
iii
Abstract
RINGKASAN
EKA MULYANA
Tesis
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister sains pada
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
viii
Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Ahyar Ismail, M.Agr
ix
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, M.Si Dr. Ir. Setia Hadi, M.Si
Ketua Anggota
Diketahui
Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Studi Pengembangan Wisata Agro Berkelanjutan (Kasus Agrowisata Bina
Darma di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan)”.
Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini masih terdapat banyak
kekurangan, karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
guna penyempurnaan tesis ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam penyelesaian tesis
ini, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Eka Mulyana
xi
10. Orang tua terkasih, H. Sofyan Hamid dan Hj. Faidah Mansyur serta
mertua, H. Hazawi dan Hj. Farha untuk segala doa, dukungan dan
semangat yang telah diberikan bagi penulis.
11. Suami tercinta, Yuristian, atas segala dukungan, perhatian, doa,
pengorbanan serta kasih sayang dan cinta bagi penulis.
12. Semua Saudara : Sari, Arif, Uci, Aulia dan Ica untuk doa, dukungan dan
semangat bagi penulis.
13. Semua ipar: Kak Yopi, Cak Meta, Aan dan Ikal.
14. Semua keponakan tersayang: Agif, Dira, Arif, Fadhil, Faiz, Ozin, Chalista,
Aditya dan nayza.
15. Rekan-rekan seperjuangan ESL angkatan 2009 untuk kebersamaan dan
kekompakan selama studi.
16. Teman-teman penulis: Asti, Sanda, Lely, Rezi, Anto dan Rita atas semua
dorongan semangat dan bantuan bagi penulis.
Eka Mulyana
xiii
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 8
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1 Skala Utama Model AHP ......................................................................... 40
4.2 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan ............................................ 40
4.3 Matriks Penelitian..................................................................................... 41
5.1 Persentase Biaya Perjalanan berdasarkan Penggunaannya ...................... 61
5.2 Persepsi Wisatawan terhadap Kondisi Agrowisata Bina Darma.............. 62
6.1 Hasil analisis rata-rata kebutuhan area per individu dan rata-rata waktu
per kunjungan ........................................................................................... 66
6.2 Daya dukung lingkungan, koefisien rotasi dan daya tampung
wisatawan, jumlah wisatawan maksimal serta rasio kunjungan ............... 68
6.3 Hasil Analisis Prakelayakan Agrowisata Bina Darma ............................. 74
6.4 Hasil Analisis Sensitivitas Prakelayakan Agrowisata Bina Darma ......... 78
7.1 Hasil analisis rasio dan prioritas kepentingan setiap aktor dalam
pengembangan Agrowisata Bina Darma .................................................. 82
7.2 Hasil analisis rasio kepentingan (bobot) setiap faktor pendukung
menurut pandangan aktor terkait .............................................................. 91
7.3 Hasil analisis rasio dan prioritas kepentingan setiap opsi strategi dalam
pengembangan Agrowisata Bina Darma .................................................. 93
7.4 Perbandingan berpasangan diantara opsi strategi terkait investasi dalam
pandangan PEMDA ................................................................................. 94
7.5 Perbandingan berpasangan diantara opsi strategi terkait potensi pasar
dalam pandangan pengelola ..................................................................... 95
xviii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
3.1 Ilustrasi Model Hirarki AHP ................................................................... 32
3.2 Diagram Alir Kerangka Penelitian .......................................................... 33
4.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Ogan Ilir ................................... 35
4.2 Model Hierarki strategi pengembangan Agrowisata Bina Darma yang
berkelanjutan ........................................................................................... 39
5.1 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Kelompok Usia ............ 54
5.2 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 54
5.3 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Kelompok Pendidikan .. 55
5.4 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Kelompok Pekerjaan ... 55
5.5 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Kelompok Pendapatan . 56
5.6 Distribusi Responden Wisatawan Berdasarkan Asal Daerah .................. 56
5.7 Persentase Frekuensi Kunjungan ke Agrowisata Bina Darma Setahun
Terakhir .................................................................................................. 57
5.8 Tujuan Kegiatan wisata oleh Wisatawan ............................................... 58
5.9 Alasan Kunjungan Wisatawan ke Agrowisata Bina Darma ................... 59
5.10 Ketersediaan Informasi mengenai Agrowisata Bina Darma ................... 60
7.1 Kepentingan Aktor dalam Pengembangan Agrowisata Bina Darma ..... 81
7.2 Kepentingan Faktor Pendukung Menurut Pandangan PEMDA ............. 84
7.3 Kepentingan Faktor Pendukung Menurut Pandangan Pengelola ........... 85
7.4 Kepentingan Faktor Pendukung Menurut Pandangan Wisatawan .......... 87
7.5 Kepentingan Faktor Pendukung Menurut Pandangan Lembaga
Pembina/Pendamping ............................................................................. 89
7.6 Kepentingan Faktor Pendukung Menurut Pandangan Aparat Desa
(Kepala Desa) .......................................................................................... 90
7.7 Hasil Analisis Pemilihan Strategi Pengembangan Agrowisata Bina
Darma yang Berkelanjutan (Berdasarkan Urutan Prioritas) ................... 93
7.8 Hasil Analisis Hierarki Strategi Pengembangan Agrowisata Bina
Darma yang Berkelanjutan ...................................................................... 99
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Analisis Prakelayakan Skenario Per Wahana Agrowisata Bina Darma 113
28. PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Juta Rp) .................................................................... 141
29. PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp) ..................................................... 142
30. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha ...................................................... 143
I. PENDAHULUAN
kompos, bank sampah, tempat pemancingan ikan serta kebun buah yang masih
dalam tahap pengembangan. Secara otomatis, pendapatan yang diperoleh oleh
pihak pengelola Agrowisata Bina Darma ini sebagian besar masih bergantung
kepada pendapatan yang berasal dari wahana permainan yang tersedia,
dibandingkan dari sektor wisata agronya sendiri.
Lokasi dimana Agrowisata Bina Darma berada, pada awalnya merupakan
hamparan rawa lebak yang secara ekonomi kurang produktif. Tanaman yang
mendominasi wilayah ini adalah pohon gelam, dimana keberadaan jenis tanaman
ini mengindikasikan bahwa tanah tersebut mempunyai sifat asam dan tergolong
tanah yang kurang subur.
Permasalahan lain yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan wisata agro
ini adalah kurangnya tenaga ahli untuk setiap wahana permainan yang ada. Hal ini
mengakibatkan pihak pengelola masih harus mendatangkan tenaga ahli dari luar
daerah khususnya dari pulau Jawa. Ini berarti biaya yang dikeluarkan untuk
menggaji tenaga ahli tersebut akan lebih besar bila dibandingkan dengan
penggunaan tenaga ahli yang berasal dari daerah setempat. Permasalahan lain
yang tidak kalah penting adalah mulai munculnya para pesaing dalam industri
pariwisata ini di kota Palembang, misalnya telah dibukanya Water Park di daerah
Jakabaring, disamping pesaing lama dalam bisnis ini yaitu Fantasi Island yang
letaknya tidak jauh dari lokasi wisata agro ini sendiri. Walaupun Agrowisata Bina
Darma mengusung konsep wisata agro yang memberikan ciri khas tersendiri
dalam konsep wisata yang ditawarkan, namun karena masih tergantungnya roda
perekonomian tempat wisata ini dengan wahana-wahana permainan yang ada,
mengakibatkan munculnya tempat rekreasi yang baru tersebut berpengaruh
terhadap jumlah pengunjung Agrowisata Bina Darma sendiri. Hal ini membuat
pengelola Agrowisata Bina Darma harus berfikir dan bekerja keras lagi dalam
mempertahankan dan meningkatkan jumlah wisatawan.
Untuk mengantisipasi dampak negatif pariwisata, perlu pendekatan daya
dukung dalam pengelolaan wisata agro sesuai dengan batas-batas yang dapat
diterima. Daya dukung wisata agro dipengaruhi faktor motivasi wisatawan dan
faktor lingkungan biofisik lokasi pariwisata. Perspektif daya dukung pariwisata
tidak hanya terbatas pada jumlah kunjungan, namun juga meliputi aspek-aspek
6
telah tercemar atau penuh dengan kepalsuan, pastilah wisatawan akan merasa
sangat tertipu dan tidak mungkin berkunjung kembali.
c) Keunikan
Keunikan dalam hal ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda dengan
objek wisata yang ada. Keunikan dapat saja berupa budaya, tradisi, dan
teknologi lokal dimana objek wisata tersebut dikembangkan.
d) Pelibatan Tenaga Kerja
Pengembangan wisata agro diharapkan dapat melibatkan tenaga kerja
setempat, setidak-tidaknya meminimalkan tergusurnya masyarakat lokal
akibat pengembangan objek wisata tersebut.
e) Optimalisasi Penggunaan Lahan
Lahan-lahan pertanian atau perkebunan diharapkan dapat dimanfaatkan
secara optimal, jika objek wisata agro ini dapat berfungsi dengan baik. Tidak
ditemukan lagi lahan tidur, namun pengembangan wisata agro ini berdampak
positif terhadap pengelolaan lahan, jangan juga dieksploitasi dengan semena-
mena.
f) Keadilan dan Pertimbangan Pemerataan
Pengembangan wisata agro diharapkan dapat menggerakkan
perekonomian masyarakat secara keseluruhan, baik masyarakat petani/desa,
penanam modal/investor, regulator. Dengan melakukan koordinasi didalam
pengembangan secara detail dari input-input yang ada.
g) Penataan Kawasan
Wisata agro pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang
mengintegrasikan sistem pertanian dan sistem pariwisata sehingga membentuk
objek wisata yang menarik.
Menurut Spillane (1994), untuk dapat mengembangkan suatu kawasan
menjadi kawasan pariwisata (termasuk juga wisata agro) ada lima unsur yang
harus dipenuhi seperti dibawah ini:
a) Attractions
Dalam konteks pengembangan wisata agro, atraksi yang dimaksud adalah,
hamparan kebun/lahan pertanian, keindahan alam, keindahan taman, budaya
15
secara sistem, langsung menyentuh lapisan masyarakat pada level paling bawah
(petani kecil) baik secara langsung maupun tidak langsung.
Prinsip ini menekankan keterlibatan masyarakat secara langsung, terhadap
seluruh kegiatan pembangunan pariwisata dari mulai perencanaan, pelaksanaan
hingga pengawasan. Masyarakat diletakkan sebagai faktor utama, yang memiliki
kepentingan berpartisipasi secara langsung dalam pengambilan keputusan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya konservasi serta pemanfaatan
sumber daya alam dengan dilandaskan pada opsi pemilikan sendiri sarana dan
prasarana pariwisata oleh masyarakat setempat, kemitraan dengan pihak swasta
dan sewa lahan atau sumber daya lainnya baik oleh masyarakat maupun kerja
sama dengan swasta.
lain seperti kawasan pemukiman atau kawasan industri. Dalam hal ini perlu
dilakukan prioritas dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang. Oleh
karena itu dalam pengembangannya diperlukan pendekatan kawasan yang bukan
hanya meliputi sisi ekologi, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Sehingga
dalam jangka panjang, bukan hanya pelestarian daya dukung lingkungan saja yang
tercapai, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang stabil serta budaya yang lestari.
Pengembangan kawasan wisata agro juga harus dilakukan secara
terintegrasi dengan sektor-sektor terkait seperti pertanian, peternakan, perikanan,
pengolahan, perhotelan, biro perjalanan, industri, kesenian dan kebudayaan dan
sebagainya dalam bingkai kewilayahan dan keterpaduan pengelolaan kawasan.
Wisata agro dapat merupakan pengembangan dari sektor lain yang diharapkan
mampu menunjang pengembangan ekonomi secara berkelanjutan, misalnya
pengembangan kawasan wisata agro pada kawasan agropolitan, pengembangan
kawasan wisata agro pada kawasan perkebunan, pengembangan kawasan wisata
agro pada tanaman pangan dan hortikultura, pengembangan kawasan wisata agro
pada kawasan peternakan, pengembangan kawasan wisata agro pada kawasan
perikanan darat dan lain sebagainya.
Menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996), kegiatan pengelolaan
kawasan wisata agro dimulai dengan perencanaan yang matang, dimana dalam
perencanaan dikumpulkan sejumlah data-data yang berguna bagi persiapan dan
pengembangan suatu kawasan wisata agro. Prinsip yang harus dipegang dalam
sebuah perencanaan wisata agro yaitu:
1. Sesuai dengan rencana pengembangan wilayah tempat wisata agro itu berada.
2. Dibuat secara lengkap tetapi sesederhana mungkin.
3. Mempertimbangkan tata lingkungan dan kondisi sosial masyarakat di
sekitarnya.
4. Selaras dengan sumber daya alam, sumber tenaga kerja, sumber dana, dan
teknik-teknik yang ada.
5. Perlu sesuai dengan perkembangan yang ada.
Masih dalam konteks yang sama Sumarno (2008) mengemukakan bahwa
terdapat beberapa prinsip dalam pengembangan kawasan wisata agro, yaitu
sebagai berikut:
20
dan keuntungan agribisnis dengan kegiatan wisata secara berkelanjutan. Hal ini
memerlukan rencana pengembangan yang menyentuh hal-hal yang paling
mendasar baik dari sisi penataan wilayah dan kawasan, pengelolaan sumber daya
lokal (baik alam, penduduk, ekonomi, sosial maupun budaya). Penetapan dan
pengembangan kawasan wisata agro dapat dilakukan pada beberapa kawasan
secara terpadu seperti kawasan sentra produksi pertanian dengan kawasan danau
dan sungai. Dengan demikian kawasan wisata agro bukanlah kawasan yang secara
khusus diperuntukkan bagi industri wisata, melainkan dapat saja berupa kawasan
lain dengan memberikan pengembangan fasilitas, kegiatan serta promosi wisata.
Fandeli dan Nurdin (2005), berpendapat bahwa arah pengembangan dasar
kebijakan ekowisata yang dapat diterapkan dalam kebijakan wisata agro, antara
lain:
1. Lingkungan alam dan sosial budaya harus menjadi dasar pengembangan
pariwisata dengan tidak membahayakan kelestariannya.
2. Wisata agro bergantung pada kualitas lingkungan alam dan sosial budaya yang
baik. Keduanya menjadi pondasi untuk meningkatkan ekonomi lokal dan
kualitas kehidupan masyarakat yang timbul dari industri pariwisata.
3. Keberadaan organisasi yang mengelola agar tetap terjaga kelestariannya,
berkaitan dengan pengelolaan yang baik dari dan untuk wisatawan; saling
memberikan informasi dan pengelolaan dengan operator wisata, masyarakat
lokal dan mengembangkan potensi ekonomi yang sesuai.
Dalam hal ini, Sumarno (2008) berpendapat bahwa arah pengembangan
kawasan wisata agro harus mampu menyentuh komponen-komponen kawasan
secara mendasar. Hal ini antara lain meliputi:
1. Pemberdayaan masyarakat pelaku wisata agro
2. Pengembangan pusat-pusat kegiatan wisata sebagai titik pertumbuhan.
3. Pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang.
4. Adanya keterpaduan antar kawasan yang mendukung upaya peningkatan dan
pelestarian daya dukung lingkungan serta sosial dan budaya setempat.
5. Adanya keterpaduan kawasan wisata agro dengan rencana tata ruang wilayah
daerah dan nasional.
22
arus urbanisasi yang semakin meningkat saat ini. Manfaat yang dapat
diperoleh dari wisata agro antara lain adalah melestarikan sumberdaya alam,
melestarikan teknologi lokal dan meningkatkan pendapatan petani/masyarakat
sekitar lokasi wisata.
Dalam kaitannya dengan pengembangan wisata agro sebagai kerangka
pengembangan masyarakat petani pada kehidupan yang lebih baik, maka
diperlukan gerakan serentak (Sutjipta, 2001), berupa:
1. Menjaga kelestarian lingkungan: Pengembangan Pariwisata harus
memperhatikan kelestarian lingkungan karena jika lingkungan rusak mustahil
pariwisata bisa terus berkembang.
2. Pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana: Sumberdaya alam yang ada
bukan untuk dinikmati oleh generasi sekarang saja tetapi untuk anak cucu kita
juga, dari sinilah diharapkan kita tidak melakukan ekploitasi alam dengan
semena-mena.
3. Keseimbangan antara konsumsi dan produksi: berproduksi sesuai dengan
permintaan pasar, bukan melakukan penawaran secara berlebihan sehingga
tercipta kondisi over suplay, jika kondisi ini terjadi maka segala sesuatu akan
bernilai rendah.
4. peningkatan sumber daya manusia: Jika sumberdaya manusia tidak cakap,
maka ada potensi dalam waktu panjang SDM yang ada akan tergusur oleh
SDM global yang lebih potensi dan kompeten, disinilah diperlukan
pengembangan SDM secara terus menerus.
5. Pemberantasan kemiskinan: Program-program yang ditawarkan oleh
pemerintah sebaiknya tidak hanya memberikan kemudahan bagi kapitalis
tetapi juga sebaiknya memperhatikan masyarakat petani yang sebagian besar
tergolong miskin bahkan melarat.
atau lebih tinggi dengan harga pasar saat ini, maka secara ekonomi akan ada
insentif bagi usahatani kelapa untuk mengembangkan usahanya melalui
intensifikasi maupun perluasan areal. Investasi industri biodiesel kelapa (pabrik),
berdasarkan indikator ekonomi layak dilakukan dengan harga biodiesel Rp 9.000
perliter. Namun, dengan harga biodiesel-10 (non subsidi) sebesar Rp 7.000,- per
liter maka usaha pengembangan cocodiesel hanya mungkin dilakukan dalam skala
kecil baik perorangan atau kelompok tani.
Penelitian tentang analisis dari daya dukung lingkungan dilakukan oleh
Ahmad Bahar tahun 2004 dengan judul ”Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung
Ekosistem Mangrove untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanateke
Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan daya dukung
kawasan dari aktivitas mengamati burung (10m2/orang), memandang alam
(10m2/orang), jalan-jalan (10m2/orang), pemotretan (10m2/orang) dan interpretasi
alam (20m2/orang).
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Penekanan penelitian ini adalah menghitung daya dukung lingkungan terhadap
kunjungan wisatawan, menghitung analisis prakelayakan, dan memformulasi
strategi pengembangan untuk mewujudkan Agrowisata Bina Darma yang
berkelanjutan.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Dimana :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
t = 1, 2, . . . . . , n
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga (diskonto).
Dimana :
i’ = discount ratetertinggi yang menghasilkan NPV positif
i’’ = discount rate terendah yang menghasilkan NPV negatif
NPV’ = NPV positif
NPV’’ = NPV Negatif
Layak bila IRR ≥ Discount Rate
I
Payback Period
Ab
Dimana :
I = besarnya biaya investasi yang diperlukan
Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya dan
telah didiskontokan
terstruktur atas variabel keputusan. Ide dasar dari model ini memiliki kemiripan
dengan konsep taksonomi dalam disiplin biologi. Dalam model ini, proses analitis
terhadap suatu masalah dilakukan secara berjenjang dan terstruktur. Adapun
bangun dasar konsep matematis yang dipakai adalah matriks. Oleh karena itu,
pemahaman yang cukup baik tentang konsep matriks akan membantu memahami
sejumlah konsep dasar dan penggunaan dari model kuantitatif ini.
Hal-hal berikut ini merupakan langkah standar dalam proses pengambilan
keputusan secara berjenjang (Dermawan, 2009):
1. Tentukan tujuan utama. Tentukan apa yang hendak diwujudkan? Apa yang
hendak diraih? Mengapa tujuan yang ditetapkan penting untuk diraih? Dan
sebagainya.
2. Identifikasikan bagian-bagian dari tujuan. Setiap tujuan utama selalu
dihadapkan pada sejumlah batasan atau masalah. Batasan atau masalah inilah
yang dinamakan dengan sub tujuan, atau faktor-faktor yang mempengaruhi
tujuan. Tentukan pula cakupan waktu yang mempengaruhi tujuan; jangka
pendek, menengah dan panjang.
3. Identifikasi kriteria dan faktor dan sub kriteria secara jelas dan rinci. Langkah
ini membutuhkan pengelompokkan sub kriteria berdasarkan wilayah tertentu,
seperti: harga, kualitas, tingkat kepentingan dan sebagainya.
4. Identifikasikan alternatif pilihan yang memungkinkan. Karena proses analitis
secara berjenjang merupakan metode perbandingan antar alternatif pilihan,
maka tentukan alternatif pilihan yang diasumsikan memiliki nilai yang sama.
5. Tentukan dan identifikasi konsekuensi dan risiko atas setiap kriteria dan
alternatif.
6. Tentukan pola relasi antar tujuan, variabel keputusan dan alternatif pilihan.
7. Tentukan evaluasi numeris manfaat dan biaya dari setiap alternatif.
8. Tentukan keputusan akhir berdasarkan hasil perbandingan nilai numeris yang
tersedia. Bandingkan pula nilai risiko yang terkandung di setiap alternatif
solusi.
Secara umum, hirarki dalam Analisis Hirarki proses (AHP) dapat dibagi
menjadi dua jenis (Saaty, 1991):
32
Tujuan
Kriteria
Sub Kriteria
Alternatif
3.2.Kerangka Operasional
Agrowisata Bina Darma (ABD) merupakan obyek wisata agro yang
menawarkan panorama alam dan kenyamanan. Keberadaan Agrowisata Bina
Darma tentu diharapkan untuk dapat menguntungkan secara ekonomi, secara
sosial dapat diterima oleh masyarakat dan secara lingkungan dapat tetap lestari.
Berikut bagan alur penelitian studi pengembangan wisata agro
berkelanjutan di Agrowisata Bina Darma :
33
Lokasi penelitian
Dimana :
i’ = discount rate tertinggi yang menghasilkan NPV positif
i” = discount rate terendah yang menghasilkan NPV negatif
NPV’ = NPV positif
NPV’’ = NPV Negatif
Layak bila IRR ≥ Discount Rate
perahu naga, wahana berkuda, water ball, sepeda air, motor ATV, aqua taddler
boat (perahu tangan), shooting target, paintball, sepeda BMX, gajah tunggang,
delman, spider game, komedi putar, kereta agro dan kereta mini. Wisata agro
yang ditawarkan adalah kunjungan ke kebun sayuran, kunjungan ke kebun bibit
buah-buahan, taman satwa, kolam pancing keluarga. Wisata edukasi yang
disediakan pada Agrowisata Bina Darma adalah cara penanaman jamur tiram dan
cara memetik sendiri jamur tiram yang siap panen. Oleh-oleh dari Agrowisata
Bina Darma yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan dengan cara membeli
adalah bibit tanaman, pupuk dan obat tanaman yang dijual di kios agrobisnis.
Fasilitas pendukung yang disediakan di Agrowisata Bina Darma adalah
sebagai berikut : resto buah di dua titik area permainan, puja sera, resto Mang
Engking yang menyediakan makanan/nasi dengan aneka lauk dan aneka
minuman, saung-saung kecil tempat bersantai, toilet, lapangan sepak bola,
mushola dan aula. Promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola, untuk menarik
para wisatawan, agar mengetahui keberadaan Agrowisata Bina Darma, antara lain
melalui publikasi lewat internet, stasiun televisi lokal, stasiun radio dan brosur
wisata, serta koran. Mendatangi langsung ke sekolah-sekolah yang ada disekitar
Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan juga dilakukan dalam
rangka promosi tentang Agrowisata Bina Darma.
6%
SMA/SMK : 51%
34% 51% D3 : 9%
S1 : 34%
9% S2 : 6%
14%
27% Karyawan : 14%
59% Wiraswasta : 59%
PNS : 27%
≤1500000 : 18%
21% 18%
1.600.000-
61% 3.000.000 : 61%
>3.000.000 : 21%
1% 3% 1%1%
5%
Palembang : 61%
Ogan Ilir : 28%
28% Muara Enim : 5%
61% Ogan Komering Ilir : 1%
Musi Banyu Asin : 3%
Banyu Asin : 1%
Ogan Komering Ulu : 1%
64% 6 kali : 3%
7 kali : 1%
Agrowisata Bina Darma sebagai objek wisata karena sudah pernah berkunjung
sebelumnya.
Pendidikan/Penelitian : 1%
39%
raya. Namun, potensi alam Agrowisata Bina Darma juga menjadi salah satu alasan
kunjungan wisatawan Agrowisata Bina Darma yaitu sebesar 17 persen. Alasan
kunjungan lain yaitu biaya yang murah sebanyak 11 persen, lingkungan yang sepi
dan alami sebanyak 6 persen dan alasan untuk semuanya sebesar 1 persen. Secara
rinci alasan kunjungan wisatawan ke Agrowisata Bina Darma dapat dilihat pada
Gambar berikut.
1%
Jarak yang Dekat : 44%
6%
Kemudahan : 21%
17% Transportasi
44% Biaya yang Murah : 11%
ini menunjukkan bahwa informasi objek wisata Agrowisata Bina Darma dari
publikasi atau promosi sudah cukup bagus. Secara rinci disajikan pada Gambar
berikut.
1%
Biro Perjalanan : 1%
9%
15%
Media Cetak & : 15%
Elektronik
Teman/Keluarga : 75%
75%
Lain-lain : 9%
Dari tabel 5.2 diatas terlihat bahwa, untuk aksesibilitas menuju Agrowisata
Bina Darma, sebesar 49 persen menyatakan bahwa aksesibilitas ke Agrowisata
Bina Darma mudah dan sebesar 43 persen menyatakan aksesibilitas ke
Agrowisata Bina Darma cukup mudah. Sementara, untuk persepsi keindahan,
wisatawan beranggapan bahwa keindahan di Agrowisata Bina Darma cukup
indah, sebesar 33 persen beranggapan indah, dan sebesar 3 persen beranggapan
63
sangat indah. Namun, masih ada wisatawan yang masih beranggapan Agrowisata
Bina Darma kurang indah. Selain itu, dari segi tata ruang sebagian besar
wisatawan yaitu sebesar 60 persen menyatakan bahwa tata ruang Agrowisata Bina
Darma masih cukup baik. Sebesar 34 persen dari wisatawan menyatakan bahwa
tata ruang Agrowisata Bina Darma sudah baik. Hanya satu persen dari wisatawan
yang beranggapan bahwa tata ruang Agrowisata Bina Darma sudah sangat baik.
Akan tetapi, masih ada wisatawan yang menyatakan bahwa tata ruang Agrowisata
Bina Darma masih tidak baik.
Selain itu, persepsi lain yang dilihat yaitu fasilitas Agrowisata Bina
Darma. Sebesar 62 persen, wisatawan menyatakan bahwa fasilitas Agrowisata
Bina Darma sudah cukup. Sebanyak 30 persen wisatawan menyatakan bahwa
fasilitas di Agrowisata Bina Darma sudah lengkap. Namun, masih ada sebesar 8
persen dari wisatawan menyatakan bahwa fasilitas di Agrowisata Bina Darma
masih kurang lengkap. Untuk mengenai persepsi terhadap keamanan, sebagian
besar dari wisatawan yaitu sebesar 77 persen beranggapan bahwa keamanan di
Agrowisata Bina Darma sudah aman. Sebesar 2 persen dari wisatawan bahkan
beranggapan bahwa Agrowisata Bina Darma sudah sangat aman. Namun, masih
ada wisatawan yang beranggapan bahwa keamanan di Agrowisata Bina Darma
cukup aman yaitu sebesar 21 persen. Dari segi kebersihan, sebagian besar dari
wisatawan yaitu sebesar 66 persen menyatakan bahwa kebersihan di Agrowisata
Bina Darma yaitu sudah cukup. Namun, sebanyak 33 persen dari wisatawan
Agrowisata Bina Darma menyatakan bahwa Agrowisata Bina Darma sudah
bersih. Hanya ada satu persen dari wisatawan yang menyatakan bahwa
Agrowisata Bina Darma masih kurang bersih.
VI. DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN ANALISIS PRAKELAYAKAN
Tabel 6.1. Hasil analisis rata-rata kebutuhan area per individu dan rata-rata waktu
per kunjungan
Rata-Rata
Rata-Rata Kebutuhan Waktu Terbuka
Luas Area Waktu Satu
Kegiatan Wisata Area Per Individu Untuk Kunjungan
(m2) Kunjungan
(m2/org) (jam/hari)
(jam/hari)
(a) (b) (c) (d) (e)
Kunjungan Kebun
5000 25 9 0,5
Agro
Rumah Jamur 800 40 9 0,5
Kunjungan Kebun
5000 70 9 0,5
Bibit Buah-Buahan *)
**)
Taman Satwa 4800 84 9 0,5
Flying Fox
1000 18 0,5 0,5
(Outbound)
***)
Kolam Renang 3000 40 9 2
Kolam Pancing
2000 40 3 3
Keluarga
Hiburan Tangkap
150 7,5 0,17 0,17
Ikan
Wahana Perahu Naga 16400 450 0,25 0,25
Wahana Berkuda 1000 200 0,17 0,17
Roller Ball 50 17 0,5 0,5
Sepeda Air****) 4800 125 0,25 0,25
Motor ATV 200 7 0,17 0,17
Aqua Taddler Boat
200 6 0,17 0,17
(Perahu Tangan)
Shooting Target 40 20 0,17 0,17
Paintball 1500 150 0,42 0,42
Sepeda BMX 2500 312.5 0,25 0,25
Gajah Tunggang 150 25 0,25 0,25
Delman*****) 300 150 0,33 0,33
Spider Game 600 60 9 0,5
Komedi Putar 100 16.67 0,08 0,08
Kereta Agro 1000 50 0,33 0,33
Kereta mini 50 8.33 0,08 0,08
Sumber : Hasil analisis data lapang (2011)
*)
Termasuk jenis tanaman bonsai /kecil yang sedang tumbuh dimana pengunjung tidak boleh
terlalu padat agar tanamannya tidak stres (Libosada, 1998)
**)
Umumnya dari jenis biota unik /dilindungi/reproduksi terbatas, dimana pengunjung tidak
boleh terlalu padat agar hewannya tidak stres (Libosada, 1998)
***)
Renang merupakan kegiatan yang mobile/berpindah-pindah, untuk kenyamanan dibutuhkan
area yang cukup luas (Calimag, P.1994)
****)
Bersifat mobile, daya jelajah bisa lebih tinggi dari kegiatan renang, tapi di bawah kegiatan
mobile di daratan (Calimag, P. 1994)
*****)
Bersifat mobile, jelajah bisa lebih tinggi dari kegiatan di air, (Calimag, P. 1994)
Setiap obyek wisata akan menggunakan area atau lintasan khusus dalam
memberi pelayanan kepada wisatawan/pengunjung. Luas area yang ada,
kebutuhan area per individu, waktu terbuka untuk kunjungan yang disediakan oleh
pengelola Agrowisata akan mempengaruhi rata-rata waktu satu kunjungan
67
6.1.2. Hasil Analisis Daya Dukung Lingkungan, Koefisien Rotasi dan Daya
Tampung Wisatawan
Informasi kebutuhan area per individu, luas area, dan waktu kunjungan
pada Bagian 6.3.1, akan digunakan untuk analisis penentuan daya dukung
lingkungan (carrying capacity), koefisien rotasi, serta daya tampung wisatawan
per hari di kawasan Agrowisata Bina Darma. Menurut Hadi (2005), pendekatan
daya dukung berguna untuk menyediakan sumberdaya secara optimal dalam
mendukung pelayanan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia. Terkait
dengan ini, maka informasi tentang kebutuhan area per individu, luas area, dan
waktu kunjungan merupakan data penting untuk menduga kapasitas kawasan
Agrowisata Bina Darma dalam memberikan pelayanan jasa wisata kepada
pengunjungnya.
Koefisien rotasi berguna untuk melihat perputaran kunjungan wisatawan/
pengunjung pada kondisi daya dukung yang ada, sehingga berbagai tindakan
pengelolaan yang diperlukan dapat dilakukan dengan baik. Hal ini penting
mengingat fasilitas wisata mempunyai ketahanan terbatas, dan supaya pengunjung
tidak cepat bosan, maka tindakan penyempurnaan dan menciptakan variasi
68
layanan sangat diperlukan. Informasi daya tampung wisatawan setiap hari berguna
untuk mendukung pelayanan teknis wisata setiap harinya sehingga wisatawan
terpuaskan dan fasilitas wisata tetap terjaga. Hasil analisis terkait daya dukung
lingkungan (carrying capacity), koefisien rotasi, daya tampung wisatawan, jumlah
maksimum wisatawan, serta rasionya di kawasan Agrowisata Bina Darma
disajikan pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2. Daya dukung lingkungan, koefisien rotasi dan daya tampung
wisatawan, jumlah wisatawan maksimal serta rasio kunjungan
Daya
Daya Dukung Koefisien Jumlah
Tampung
Lingkungan Rotasi Wisatawan Rasio
Kegiatan Wisata Wisatawan
(orang/hari) (perhari) Maksimal (4):(5)
(orang/hari)
(b/c) (d/e)
(b/c)x(d/e)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kunjungan Kebun Agro 200 18 3600 60 60:1
Rumah Jamur 20 18 360 8 45:1
Kunjungan Kebun Bibit
Buah-Buahan 71 18 1286 60 21:1
Taman Satwa 57 18 1029 8 129:1
Flying Fox (Outbound) 56 1 56 6 9:1
Kolam Renang 75 4,5 338 8 42:1
Kolam Pancing Keluarga 50 1 50 8 6:1
Hiburan Tangkap Ikan 20 1 20 6 3:1
Wahana Perahu Naga 36 1 36 6 6:1
Wahana Berkuda 5 1 5 2 3:1
Roller Ball 3 1 3 2 2:1
Sepeda Air 38 1 38 8 5:1
Motor ATV 29 1 29 8 4:1
Aqua Taddler Boat
(Perahu Tangan) 33 1 33 8 4:1
Shooting Target 2 1 2 2 1:1
Paintball 10 1 10 10 1:1
Sepeda BMX 8 1 8 6 1:1
Gajah Tunggang 6 1 6 6 1:1
Delman 2 1 2 2 1:1
Spider Game 10 18 180 8 23:1
Komedi Putar 6 1 6 6 1:1
Kereta Agro 20 1 20 7 3:1
Kereta mini 6 1 6 6 1:1
Total 764 7122
Sumber : Hasil analisis data lapang (2011)
dukung lingkungan ini termasuk rendah bila dibandingkan dengan daya dukung
taman wisata, ekowisata pesisir, dan lainnya. Hasil penelitian Semet (2012) di
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja Manokwari misalnya menunjukkan
bahwa daya dukung TWA tersebut mencapai 58.092 orang. Hal ini terjadi karena
luas kawasan wisata alam tersebut sangat luas yang meliputi seluruh kawasan
gunung meja. Ini tentu berbeda sekali dengan luas kawasan Agrowisata Bina
Darma yang hanya 30 hektar, sementara berbagai aktivitas (23 obyek wisata)
dipadatkan.
Dari 23 obyek wisata yang ada, daya dukung lingkungan tertinggi dimiliki
oleh kegiatan wisata berupa kunjungan kebun agro (sayur-sayuran) sebesar 200
orang. Relatif tinggi daya dukung kebun agro ini lebih karena berupa wilayah
perkebunan palawija yang luas (5000 m2) dan dominan ditumbuhi oleh sayur-
sayuran, sehingga memberi ruang yang cukup luas bagi pengunjungnya.
Disamping itu, kebun agro lebih diarahkan untuk memberikan pemandangan yang
menyejukkan mata, sehingga dalam penataannya di kawasan Agrowisata Bina
Darma menempati area yang relatif lebih luas dibandingkan obyek wisata lainnya.
Eagles, et.all (2002) menyatakan bahwa pengembangan kawasan wisata harus
dilakukan sesuai tujuan peruntukannya, supaya manfaat yang didapat pengunjung
maksimal dan sesuai dengan tujuan wisata yang dilakukannya. Bila hal ini dapat
dilakukan dengan baik, maka pengunjung semakin tertarik berkunjung dan
keberlanjutan kegiatan wisata dapat terus berlanjut.
Taman satwa mempunyai daya dukung yang lebih rendah (57 orang)
daripada kebun agro meskipun luas areanya (4800 m2) hampir sama dengan kebun
agro. Hal ini terjadi karena taman satwa membutuhkan luas area per individu
pengunjung yang lebih tinggi (84 m2/org). Menurut Libosada (1998), kebutuhan
area per individu pengunjung sangat ditentukan oleh karakteristik obyek wisata
dan kenyamaan pengunjung. Taman satwa umumnya didiami oleh satwa langka
dan unik yang jarang berinteraksi dengan manusia, seperti orang utan, burung
elang, siamang, beruang, buaya rawa, yang karenanya akan mudah stress bila
terlalu banyak pengunjung, dan ini sedikit berbeda dengan obyek lainnya yang
tidak banyak terganggu oleh kepadatan pengunjung. Bahar (2004) dalam
penelitiannnya di Gugus Pulau Tanakeke, Kabupaten Takalar juga menunjukkan
70
pola yang sama, yang mana untuk kegiatan ekowisata berupa pengamatan burung
mensyaratkan adanya standar kenyamanan bagi pengunjung dan burung yang
diteropong. Standar kenyamanan tersebut diperhatikan supaya burung yang
diteropong merasa nyaman, tidak stress dan lari, serta tujuan wisata mengamati
burung juga tercapai.
Kolam renang mempunyai daya dukung sedang 75 orang pada luas area
3000 m2, dimana setiap individu pengunjung membutuhkan area rata-rata sekitar
40 m2. Sepintas luas area 3000 m2 yang hanya bisa menampung maksimal 75
orang cukup mubazir. Hasil survai dilapangan menunjukkan bahwa area kolam
renang terbagi jadi dua bagian, yaitu area kolam untuk anak-anak dan area kolam
renang untuk dewasa. Penataan seperti ini dilakukan untuk memberi kenyamana
kepada pengunjung baik dalam berenang dan bercengkerama dengan pengunjung
lainnya, terutama dari keluarga. Pengunjung kolam renang di kawasan Agrowisata
Bina Darma banyak berupa rombongan keluarga atau teman kerja yang sengaja
berlibur dengan berenang bersama-sama. Dengan pelayanan seperti ini,
pengunjung kolam renang akan lebih betah sehingga memberi peluang untuk
mengulanginya kembali di kemudian hari.
Daya dukung lingkungan terendah dimiliki oleh kegiatan wisata berupa
shooting target dan delman. Komedi putar dan kereta mini mempunyai luas area
yang rendah, sehingga dalam pelayanannya gampang membludak. Daya dukung
yang rendah untuk delman, berkuda, dan sepeda BMX lebih karena karakter
wisata tersebut yang bersifat petualang/melancong dan bergerak cepat, sehingga
dalam pergerakannya membutuhkan area yang cukup luas. Hal yang berbeda
terjadi untuk wisata dengan mengunjungi kebun agro, rumah jamur, yang
karakternya cenderung pasif menikmati kesegaran, kedamaian, dan keindahan
tanaman sekitar. Calimag (1994) menyatakan bahwa daya dukung lingkungan
suatu kegiatan wisata sangat dipengaruhi oleh karakter wisata, tingkat pelayanan,
dan fasilitas pelayanan. Fasilitas pelayanan yang lengkap dan lancar juga
mempengaruhi pola pemanfaatan area oleh wisatawan dalam kegiatan wisatanya.
Koefisien rotasi merupakan jumlah rotasi yang bisa dilakukan oleh
wisatawan untuk satu kali kunjungan (hari) berdasarkan jumlah jam yang dibuka
bagi kegiatan wisata per rata-rata waktu kunjungan untuk setiap kegiatan wisata
71
berbeda. Koefisien rotasi tertinggi yaitu pada kegiatan wisata kunjungan kebun
sayuran, rumah jamur, kunjungan kebun bibit buah-buahan, taman satwa dan
spider game, yaitu masing-masing sebanyak 18 kali. Hal ini terjadi karena rata-
rata wisatawan hanya memanfaatkan waktu 0,5 jam dari alokasi waktu terbuka (9
jam) untuk kunjungan. Libosada (1998) menyatakan bahwa pola pemanfaatan
waktu tersedia dapat menjadi acuan bagi pengelola kegiatan wisata dalam
mempertahankan keberlanjutan kegiatan wisata. Bila volume kunjungan tetap
stabil, maka pengelolaan sudah cukup baik pada kondisi saat ini (walau waktu
satu kunjungan dimanfaatkan singkat), sedangkan bila volume kunjungan
menurun, maka terjadi kebosanan, sehingga pengelola harus segera mengambil
tindakan pengelolaan yang diperlukan.
Koefisien rotasi yang cukup tinggi yaitu terdapat pada kegiatan wisata
kolam renang (4,5 kali), sedangkan 17 kegiatan wisata lainnya mempunyai
koefisien rotasi masing-masing 1 kali. Fadeli dan Nurdin (2005) menyatakan
bahwa pola pemanfaatan kegiatan wisata oleh wisatawan ini dengan waktu yang
singkat dapat membantu pengistirahatan beberapa fasilitas/obyek wisata sehingga
tidak membahayakan keberlangsungannya dan mengecewakan pengunjung. Hal
ini penting mengingat kegiatan wisata agro lebih mengandalkan pada kualitas
obyek wisata yang dominan merupakan lingkungan alam.
Pada Tabel 6.2. juga memperlihatkan daya tampung wisatawan atau
jumlah pengunjung yang bisa diakomodasi di kawasan Agrowisata Bina Darma.
Secara umum daya tampung wisatawan di kawasan Agrowisata Bina Darma tanpa
mengubah keadaan fisik atau menurunkan mutu lingkungan sekitarnya adalah
7122 orang per hari. Daya tampung wisatawan ini diperoleh dari hasil perkalian
antara daya dukung lingkungan dengan koefisien rotasi. Daya tampung wisatawan
tertinggi dimiliki oleh kebun agro yang mencapai 3600 orang per hari. Kebun
bibit buah-buahan dan taman satwa mempunyai daya tampung wisatawan yang
juga tinggi, yaitu masing–masing 1.286 orang per hari dan 1.029 orang per hari.
Menurut Libosada (1998), lokasi wisata yang memuat tanaman bonsai, bibit, dan
satwa peliharaan umumnya lebih mudah stres bila dikunjungi banyak orang.
Terkait dengan ini, maka meskipun luas area kebun bibit buah-buahan dan taman
72
satwa hampir sama dengan kebun agro, tetapi daya tampung wisatawannya lebih
rendah.
Kegiatan wisata shooting target, delman, rollerball, wahana berkuda,
sepeda BMX, komedi putar, dan kereta mini mempunyai daya tampung
wisatawan yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh karakter wisata yang cenderung
dinamis, luas area yang lebih sempit, dan lainnya. Menurut Carter (1993),
kegiatan wisata dengan daya tampung yang rendah tidak akan berdampak negatif
selama pelayanan yang diberikan baik, dan kegiatan wisata penopang lainnya
lainnya lebih hidup dan menyenangkan.
Berdasarkan rasio wisatawan, sebagian besar obyek wisata masih terbuka
untuk menerima tambahan pengunjung/wisatawan baru. Hanya ada enam obyek
wisata yang jumlah wisatawan maksimalnya sama dengan daya tampung obyek
wisata tersebut, diantaranya sepeda BMX, gajah tunggang, delman, komedi putar,
dan kereta mini. Taman satwa dan kunjungan kebun agro merupakan dua obyek
wisata dengan rasio yang tinggi (masing-masing 129 : 1 dan 60 : 1), sehingga
sangat berpeluang untuk dikembangkan lanjut. Terkait dengan ini, maka untuk
keberlanjutan pengembangan Agrowisata Dina Darma, perhatian menyeluruh
terhadap obyek wisata yang ada harus diperhatikan, terutama yang memiliki
peluang besar (rasio tinggi) untuk dikembangkan. Bila dilakukan pengembangan
seperti perbaikan sistem layanan, penambahan fasilitas, dan lainnya sebaiknya
dikomunikasikan kepada wisatawan dan masyarakat luas, sehingga mereka
mengetahui dan tertarik mengunjunginya.
kegiatan wisata agro, maka akan mendatangkan penerimaan bersih sekitar 1,30
satuan. Hal yang sama juga untuk pengelolaan Agrowisata Bina Darma dengan
tiket terusan, dimana setiap 1 satuan biaya yang dikeluarkan akan mendatangkan
penerimaan bersih masing-masing 1,36 satuan.
Secara sepintas, jumlah penerimaan bersih berdasarkan analisis BCR ini
tidak terlalu besar. Hal ini karena pembandingnya merupakan akumulasi biaya
yang dikeluarkan selama menjalankan kegiatan wisata agro tersebut (14 tahun).
Setiap penerimaan yang didapat oleh pengelola, maka sebagian disisihkan untuk
biaya operasional wahana, biaya tenaga kerja, biaya perkantoran, biaya angsuran,
bunga, dan lainnya, belum lagi alokasi biaya penyusutan dari modal investasi
yang digunakan pada saat pembangunan fasilitas wisata agro. Bila semua biaya-
biaya tersebut diperhitungkan, maka tentu sangat banyak, sehingga sangat wajar
bila rasio penerimaan dikatakan baik dengan hanya lebih beberapa satuan dari
akumulasi biaya tersebut (Hanley dan Spash, 1993). Bila kedua skenario
pengelolaan yang ada diperbandingkan, maka dari segi BCR ini pengelolaan
Agrowisata Bina Darma dengan tiket terusan lebih tinggi daripada pengelolaan
dengan tiket per wahana.
pengelolaan dengan tiket terusan lebih baik dari segi IRR dibandingkan skenario
pengelolaan dengan tiket per wahana.
Namun demikian, kedua skenario pengelolaan tersebut termasuk bagus
dan layak dikembangkan, karena nilai IRR keduanya lebih tinggi dari suku bunga
perbankan yang berlaku hanya 16% (bunga kredit). Hal ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan modal pinjaman dari pihak luar (univesitas, perbankan, dan
lainnya) untuk mengelola kawasan Agrowisata Bina Darma masih
menguntungkan bagi pengelola karena persentase keuntungan bersih yang didapat
(53% untuk skenario I dan 73% untuk skenario II) lebih besar dari suku bunga
kredit pinjamannya (16%).
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
PEMDA Pemerintah Daerah
PNGELOLA Pengelola Agrowisata
WSTAWAN Wisatawan
LMBGBINA Lembaga Pembina/Pendamping
KPLDESA Kepala Desa
Tabel 7.1. Hasil analisis rasio dan prioritas kepentingan setiap aktor dalam
pengembangan Agrowisata Bina Darma
Berdasarkan Gambar 7.1 dan Tabel 7.1, pengelola Agrowisata Bina Darma
mempunyai tingkat kepentingan yang paling tinggi bagi pengembangan
Agrowisata Bina Darma di Kabupaten Ogan Ilir, yang ditunjukkan oleh nilai rasio
kepentingan (RK) 0,353. Informasi ini dapat dipercaya karena mempunyai
inconsistency ratio (IR) 0,09. Sedangkan secara statistik, batas inconsistency yang
diperbolehkan adalah tidak lebih dari 0,1. Nilai RK tersebut memberi petunjuk
bahwa kepentingan pengelola harus menjadi prioritas pertama dalam
pengembangan Agrowisata Bina Darma baik dengan skenario pengelolaan per
wahana maupun skenario pengelolaan tiket terusan.
Besarnya kepentingan pengelola wisata agro sangat wajar karena mereka
merupakan pelaku langsung usaha wisata yang maju mundurnya sangat
tergantung pada kemampuan mereka dalam mengelola dan memberi pelayanan
terbaik kepada pengunjung (wisatawan). Menurut Jamieson dan Noble (2000),
pengelola pariwisata mempunyai kepentingan mempertahankan eksistensi obyek
wisata, manfaat dan dampak pengelolaan pariwisata, serta bersama-sama dengan
masyarakat menjalin pertalian yang erat antara usaha lokal dengan pariwisata.
Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Ogan Ilir dan lembaga
pembina/pendamping mempunyai kepentingan tertinggi kedua dan ketiga bagi
pengembangan Agrowisata Bina Darma yang berkelanjutan di Kabupaten Ogan
Ilir, yang ditunjukkan oleh nilai rasio kepentingan (RK) masing-masing 0,208 dan
0,206 pada incosistency terpercaya 0,09. Menurut Depdagri (2005), dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, PEMDA
diberi kewenangan untuk menetapkan bentuk pengelolaan terhadap daerah,
mengatur dan mengontrol jenis kegiatan yang prospektif bagi daerah, dan
mendorong peluang pengembangan usaha yang mendukung pengembangan
83
daerah. Terkait hal tersebut, maka cukup wajar bila PEMDA Kabupaten Ogan Ilir
mempunyai kepentingan tinggi terhadap pengembangan Agrowisata Bina Darma.
Untuk lembaga pembina/pendamping, mereka juga berperan penting dalam
memberikan pelatihan, pendampingan, dan mendukung pembiayaan yang
dibutuhkan Agrowisata Bina Darma, sehingga kepentingan mereka juga cukup
besar di kawasan Agrowisata Bina Darma.
Aparat desa (kepala desa) mempunyai tingkat kepentingan paling rendah
bagi pengembangan Agrowisata Bina Darma yang berkelanjutan di Kabupaten
Ogan Ilir, yang ditunjukkan oleh nilai rasio kepentingan (RK) 0,066 pada
incosistency terpercaya 0,09. Rendahnya tingkat kepentingan aparat desa (kepala
desa) ini bisa jadi karena pengembangan wisata agro ini dapat membawa manfaat
langsung kepada anggota masyarakat desa tersebut, sehingga strategi manapun
yang terpilih dengan tujuan mendapatkan manfaat lebih bagi anggota masyarakat,
aparat desa akan sangat senang meskipun secara institusi tidak banyak dirasakan.
Disamping itu, pengembangan wisata agro ini tidak banyak melibatkan aparat
desa karena semua perijinan dan pembiayaan tergantung PEMDA dan pengelola,
serta pola pengembangannya dikonsultasikan dengan lembaga pembina/
pendamping. Sayogyo (1977) menyatakan bahwa pola pemerintahan desa lebih
menunjukkan keramahan, keluwesan, dan penerimaan yang baik, daripada sifat
birokratis terhadap suatu program pembangunan. Mereka umumnya mendukung
penuh berbagai kegiatan yang membangun dan memajukan wilayah desanya.
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
PEMDA Pemerintah Daerah
SDM Kualitas Sumberdaya Manusia
INVSTASI Investasi
PASAR Potensi Pasar
FSLITAS Fasilitas
ini pihak Agrowisata Bina Darma. Menurut PEMDA, bila dukungan investor kuat
maka dengan sendirinya fasilitas akan tersedia dengan baik. Untuk infrastruktur
jalan masih cukup memadai ke lokasi Agrowisata Bina Darma, sehingga dianggap
belum merupakan kebutuhan mendesak oleh PEMDA. Penilaian PEMDA ini
sebenarnya tidak bertentangan dengan Spillane (1994) yang menyatakan bahwa
fasilitas merupakan satu dari lima unsur penting (atraksi, fasilitas, infrastrukur,
transportasi, dan rumah sakit) yang perlu diperhatikan untuk pengembangan
kawasan wisata. PEMDA beranggapan bahwa kondisi fasilitas yang ada saat ini
masih bagus dan bila ada kekurangan akan ditangani langsung investor, sehingga
PEMDA tidak perlu turun tangan langsung.
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
PNGELOLA Pengelola Agrowisata
SDM Kualitas Sumberdaya Manusia
INVSTASI Investasi
PASAR Potensi Pasar
FSLITAS Fasilitas
pasar tersebut yang mencapai 0,487 pada inconsistency terpercaya 0,06. Dalam
kaitan ini maka menurut pengelola, strategi pengembangan yang dipilih haruslah
strategi yang dapat memanfaatkan secara optimal potensi pasar dari wisata agro
tersebut, baik yang ada di Kabupaten Ogan Ilir maupun di luar Kabupaten Ogan
Ilir. Untuk wilayah Kabupaten Ogan Ilir, potensi pasar tersebut dapat mencakup
penduduk kota, masyarakat kecamatan terdekat, kelompok pencinta alam, dan
pengawai/ karyawan instansi pemerintah dan swasta. Menurut pengelola, strategi
pengembangan yang terpilih haruslah yang dapat mengoptimalkan potensi pasar
tersebut, dan menjadikan obyek lokal sebagai tujuan utama wisatanya.
Fasilitas dan investasi merupakan faktor pendukung kedua dan ketiga yang
perlu diperhatikan menurut pandangan pengelola, namun tingkat kepentingannya
sangat jauh di bawah potensi pasar. Menurut pandangan pengelola, rasio
kepentingan fasilitas dan investasi masing-masing hanya sekitar 0,223 dan 0,162
pada inconsistency terpercaya 0,06. Bank Indonesia (2007) menyatakan bahwa
investasi menjadi kebutuhan utama dalam pengembangan suatu wilayah, namun
bila biaya investasi tersebut bisa disiapkan secara mandiri, maka investasi menjadi
komponen yang mengikuti kegiatan pengembangan tersebut. Terkait dengan ini,
bisa jadi pengelola Agrowisata Bina Darma mempunyai kemampuan finansial
yang baik, dengan adanya pihak Universitas Bina Darma sebagai penyandang
dana, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan masalah investasi dalam
pengembangan kegiatan wisata agro yang dikelolanya.
Kualitas SDM merupakan faktor pendukung yang tidak terlalu penting
menurut pandangan pengelola, yaitu dengan rasio kepentingan 0,127 pada
inconsistency terpercaya 0,06. Pengelola beranggapan bahwa wisata agro di
kawasan Agrowisata Bina Darma ini difokuskan pada pemanfaatan wahana
permainan dan pengembangan aktifitas di bidang pertanian dalam arti luas.
Syamsu, dkk (2001) menyatakan unsur keunikan dan kelangkaan menjadi daya
tarik penting dalam pengembangan suatu kawasan wisata agro, sehingga keunikan
suatu kegiatan pola tanam, kelangkaan suatu hamparan tanaman perlu dilestarikan
dan dibina terus di kawasan wisata agro.
87
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
WSTWAN Wisatawan
SDM Kualitas Sumberdaya Manusia
INVSTASI Investasi
PASAR Potensi Pasar
FSLITAS Fasilitas
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
LMBGBINA Lembaga Pembina/Pendamping
SDM Kualitas Sumberdaya Manusia
INVSTASI Investasi
PASAR Potensi Pasar
FSLITAS Fasilitas
Abbreviation Definition
Goal Strategi Pengembangan Agrowisata Bina Darma Berkelanjutan
KPLDESA Kepala Desa
SDM Kualitas Sumberdaya Manusia
INVSTASI Investasi
PASAR Potensi Pasar
FSLITAS Fasilitas
Tabel 7.2. Hasil analisis rasio kepentingan (bobot) setiap faktor pendukung
menurut pandangan aktor terkait
Tabel 7.3. Hasil analisis rasio dan prioritas kepentingan setiap opsi strategi
dalam pengembangan Agrowisata Bina Darma
Tabel 7.4. Perbandingan berpasangan diantara opsi strategi terkait investasi dalam
pandangan PEMDA
Tabel 7.5. Perbandingan berpasangan diantara opsi strategi terkait potensi pasar
dalam pandangan Pengelola
0,353. Hal ini menunjukkan bahwa peran pengelola sangat penting dalam
mendukung keberlanjutan pengembangan Agrowisata Bina Darma, dimana maju
mundurnya kegiatan wisata agro sangat tergantung pada pola pengelolaan yang
dikembangkan oleh mereka. Untuk mengelola Agrowisata Bina Darma, pihak
Universitas Bina Darma (pemilik lokasi), menunjuk pengelola khusus yang
mempunyai kewenangan untuk menetapkan jenis kegiatan wisata yang
dikembangkan, lama kunjungan, jenis atraksi, menetapkan tarif tiket, serta
pengadaan dan perawatan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Terkait ini, maka
cukup wajar bila pengelola mempunyai peran dan kepentingan dominan bagi maju
mundurnya kegiatan wisata agro di kawasan Agrowisata Bina Darma.
Untuk level kedua (tingkat faktor pembatas), potensi pasar mempunyai
rasio kepentingan paling tinggi, yaitu mencapai 0,323. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor pendukung berupa potensi pasar sangat dominan dalam mendukung
pengembangan kegiatan wisata agro di lokasi. Hasil identifikasi lapang
menunjukkan bahwa anak-anak sekolah, masyarakat Kota Palembang, dan
masyarakat kota terdekat lainnya menjadi pasar potensial bagi kegiatan wisata
agro di kawasan Agrowisata Bina Darma. Hal ini cukup realistis karena jarak
yang dekat dan sifat wisata yang mendekatkan masyarakat dengan alam. Anak
sekolah dan masyarakat kota biasanya ingin mencari ketenangan dan
meninggalkan sejenak kepenatan serta hiruk-pikuknya kota atau aktivitas yang
ramai. Hasil analisis vertikal yang memberi rasio kepentingan tinggi bagi potensi
pasar ini dapat menjadi arahan bagi pengelola untuk mengembangkan pasar,
sehingga aktivitas kunjungan lebih meningkat dan keberlanjutan Agrowisata Bina
dapat lebih terjamin. Musim libur harus dimanfaatkan dengan baik untuk menarik
minat pengunjung dari kalangan anak sekolah dan pekerja kantoran.
Dengan memperhatikan peran aktor dan faktor pendukung yang dominan,
maka pada analisis vertikal level ketiga, didapatkan strategi prioritas untuk
pengembangan Agrowisata Bina Darma yang berkelanjutan. Strategi prioritas
tersebut adalah meningkatkan promosi tentang Agrowisata Bina Darma yang
berkelanjutan (S-PRMOSI) dengan rasio kepentingan 0,248. Strategi promosi
dianggap sebagai strategi yang paling tepat untuk memanfaatkan pasar potensial
Agrowisata Bina Darma lebih karena paling cocok untuk memberi informasi dan
98
dapat dilakukan dengan baik, maka kualitas pelakasanaan kegiatan wisata agro
terus terjaga hingga di masa datang.
Strategi mengembangkan wisata agro berbasis pendidikan dan strategi
melestarikan tradisi dan budaya masyarakat lokal merupakan strategi prioritas
keempat dan kelima yang dapat dikembangkan di kawasan Agrowisata Bina
Darma. Fasilitas yang masih baik terutama kebun buah dan taman satwa dapat
mendukung peningkatan pendidikan bagi pengunjung terutama dari kalangan
anak-anak, dan hal ini harus terus dipertahankan. Tradisi dan tata nilai budaya
lokal dapat diintroduksi dalam paket wisata nantinya, sehingga kegiatan wisata
lebih variatif dan lebih menarik minat. Kedua strategi ini tidak begitu mendesak
sehingga bisa dilakukan bila kegiatan promosi, dan kualitas layanan sudah
dimaksimalkan. Wisata dengan basis edukasi dan muatan budaya lokal dapat
menjadi variasi atau pilihan baru bagi pengunjung nantinya untuk berwisata di
kawasan Agrowisata Bina Darma. Bila hal ini dapat dilakukan dengan baik, maka
keberlanjutan kegiatan Agrowisata Bina Darma dapat dipertahankan hingga masa
mendatang.
budaya masyarakat lokal. Selama ini, hasil usaha dari petani sayuran/palawija,
kerajinan tenun songket, keranjang bambu, anyaman kipas dari bambu, anyaman
tikar purun, sangkek dan tampa, serta hasil industri makanan seperti kemplang
ikan belum banyak dijajakan di sekitar Agrowisata Bina Darma. Padahal ini dapat
meningkatkan daya tarik pengunjung, karena selain berekreasi di obyek wisata,
mereka juga dapat berwisata jalan-jalan dan berbelanja beberapa hasil usaha dan
kerajinan masyarakat lokal yang disukai. Stand souvenir yang telah dibangun pada
tahap sebelumnya dari pelaksanaan strategi terpilih ini akan sangat menentukan
dan mendukung keberhasilan hal ini. Untuk bidang kesenian, potensi masyarakat
seperti rebana ibu-ibu, seropal anam, kelompok campur sari, kuda lumping, dan
lainnya juga dapat dipentaskan sebagai bagian dari kegiatan wisata di kawasan
Agrowisata Bina Darma.
Pengembangan promosi dengan melibatkan potensi masyarakat lokal
tersebut akan sangat positif, selain meningkatkan daya tarik wisata juga dapat
membantu ekonomi masyarakat lokal. Pada kondisi ini juga permasalahan berupa
harga tiket dan makan di restoran yang dirasa mahal, dapat langsung terpecahkan,
dimana dengan adanya hal ini, pengunjung/wisatawan dapat menikmati banyak
hal dan mendapat kepuasan lebih, sehingga biaya tiket dan makan di restoran
terasa wajar. Strategi meningkatkan promosi tentang Agrowisata Bina Darma
yang berkelanjutan (S-PRMOSI) melalui pemberdayaan potensi lokal cukup
mudah diimplementasikan karena birokrasi yang ada di desa sekitar tidak sulit dan
bahkan aparat desa cenderung mendukung.
Pada tahap selanjutnya, strategi peningkatan promosi ini dapat dilakukan
dengan menjalinkan kerjasama dengan PEMDA terkait (PEMDA Kabupaten
Ogan Ilir). Bila selama ini belum banyak komunikasi yang dilakukan dengan
Dinas Pariwasata Kabupaten Ogan Ilir, melalui implementasi strategi, hal ini
dapat ditingkatkan. Kondisi ini dapat dipahami karena pemilik wilayah (termasuk
PEMDA), akan selalu menginginkan kemajuan, pembangunan, peningkatan
ekonomi masyarakat di wilayahnya, sehingga semua upaya yang mempromosikan
atau memperkenalkan potensi wilayah akan selalu didukung dan dianggap sebagai
upaya yang sangat baik. Menurut Sayogyo (1977) dan Syamsu (2001), ikatan
emosional suatu kelompok usaha masyarakat dengan suatu wilayah (PEMDA)
103
8.1 Simpulan
a. Daya dukung untuk pengembangan Agrowisata Bina Darma tanpa mengubah
keadaan fisik atau menurunkan mutu lingkungan sekitarnya adalah 764 orang.
Sebagian besar (17 dari 23) obyek wisata masih terbuka untuk menerima
tambahan pengunjung/wisatawan baru, terutama taman satwa (rasio = 129 :
1) dan kebun agro ( rasio = 60 : 1).
b. Kegiatan wisata agro di kawasan Agrowisata Bina Darma layak
dikembangkan secara berkelanjutan baik untuk skenario pengelolaan per
wahana maupun skenario pengelolaan tiket terusan, karena mempunyai nilai
NPV>0, BCR>1, IRR 16 %, dan PP yang terjadi di bawah umur teknis
fasilitas wahana. Apabila terjadi kenaikan biaya operasional sebesar 30
persen pertahun akibat dari kenaikan BBM, maka pengelolaan Agrowisata
Bina Darma tetap layak untuk dilakukan, baik untuk skenario pengelolaan per
wahana maupun skenario pengelolaan tiket terusan.
c. Strategi yang paling tepat (prioritas pertama) untuk pengembangan
Agrowisata Bina Darma adalah meningkatkan promosi tentang Agrowisata
Bina Darma yang berkelanjutan (S-PRMOSI) (RK = 0,248). Sedangkan
strategi lainnya yang dapat menjadi back-up, berturut-turut berdasarkan
prioritas adalah mencegah kerusakan dan kehancuran lokasi wisata (S-
CEGAH) (RK = 0,229), mengedepankan kualitas wisata agro (S-KUALIT)
(RK = 0,205), mengembangkan wisata agro berbasis pendidikan (S-PENDIK)
(RK=0,168), dan melestarikan tradisi dan budaya masyarakat lokal (S-
TRABUD) (RK = 0,150). Formulasi strategi tersebut dapat dipercaya karena
mempunyai inconsistency rasio < 0,10, yaitu 0,07.
8.2 Saran
a. Pengelola diharapkan dapat menambah waktu terbuka untuk kunjungan bagi
obyek wisata agro yang dibuka dalam waktu yang singkat. Bila saat ini obyek
wisata agro tersebut hanya dibuka 0,17 – 0,5 jam per hari perwisatawan,
maka secara bertahap bisa ditingkatkan menjadi 2, 3 atau 4 jam per hari
perwisatawan. Daya tampung yang ada saat ini yang mencapai 7122 orang
106
Bahar Ahmad. 2004. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Ekosistem Mangrove
untuk Pengembangan Ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten
Takalar Sulawesi Selatan. Tesis Sekolah Pascasarjana IPB.
Bank Indonesia (BI). 2007. Pengembangan Kredit Usaha Kecil dan Menengah
Dalam Mendukung Investasi di Sektor Rill. www. bi.co.id
Calimag, P. 1994. Ecotourism Status, Gains, Gap, and Prospects in Forest Lands
with Emphasis on Protected Areas. The Symposium-Workshop on
Ecological Torurism. Los Banos.
Carter, Eslet. 1993. Ecotourism in the Third : Problems for Sustainable Tourism
Development. Tourism Management. London.
Eagles, P.F.J., S.F. McCool, and C.D. Haynes. 2002. Sustainable Tourism in
Protected Areas : Guidelines for Planning and Management. WTO and
IUCN-The World Conservation Union.
108
http://www.namagraph.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4
4:agrowisata-wisata-lanskap-pertanian&catid=18:arsitektur-
lanskap&Itemid=77. Diakses pada 23 Februari 2011.
Kantor Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ogan Ilir. 2007.
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Indralaya.
Subowo. 2002. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol.24 No.1, 2002.
Tim Pengelola Agrowisata Bina Darma. 2010. Agrowisata Bina Darma. Pengelola
Agrowisata Bina Darma. Indralaya.
Tirtawinata Mohammad Reza dan Lisdiana Fakhruddin, 1996. Daya Tarik dan
Pengelolaan Agrowisata, Deskripsi Fisik, Jakarta.
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Penerimaan
Kebun Agro 34200000 36000000 37800000 39690000 41674500 43758225 45946136 48243443 50655615 53188396 55847816 58640207 61572217
Rumah Jamur 159885000 168300000 176715000 185550750 194828288 204569702 214798187 225538096 236815001 248655751 261088539 274142966 287850114
Kios Pupuk 22116000 23280000 24444000 25666200 26949510 28296986 29711835 31197427 32757298 34395163 36114921 37920667 39816700
Kebun Bibit Buah-buahan 7221900 7602000 7982100 8381205 8800265 9240279 9702292 10187407 10696777 11231616 11793197 12382857 13002000
Wahana Outbound 1635414067 1618381364 1699300432 1784265453 1873478726 1967152662 2065510296 2168785810 2277225101 2385664391 2504947611 2630194991 2761704741
Wahana Kolam Renang 252265333 251702727 264287864 277502257 291377370 305946238 321243550 337305728 354171014 371879565 390473543 409997220 430497081
Wahana Kolam Pancing Keluarga 145813067 166793291 175132955 183889603 193084083 202738288 212875202 223518962 234694910 246429656 258751138 271688695 285273130
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 786667 938182 985091 1034345 1086063 1140366 1197384 1257253 1320116 1386122 1455428 1528199 1604609
Wahana Perahu Naga 115426667 119116364 125072182 131325791 137892080 144786684 152026019 159627320 167608686 175989120 184788576 194028005 203729405
Wahana Berkuda 49806667 39376364 41345182 43412441 45583063 47862216 50255327 52768093 55406498 58176823 61085664 64139947 67346945
Wahana Water Ball 35932500 24529091 25755545 27043323 28395489 29815263 31306026 32871328 34514894 36240639 38052671 39955304 41953070
Wahana Sepeda Air 407820000 328832727 345274364 362538082 380664986 399698235 419683147 440667304 462700670 485835703 510127488 535633863 562415556
Restoran Mang Engking 1485261933 1112645455 1168277727 1226691614 1288026194 1352427504 1420048879 1491051323 1565603889 1643884084 1726078288 1812382202 1903001313
Restoran Buah 117186667 146683091 154017245 161718108 169804013 178294214 187208924 196569371 206397839 216717731 227553618 238931299 250877864
Parkiran 132751667 113780727 119469764 125443252 131715414 138301185 145216244 152477057 160100909 168105955 176511253 185336815 194603656
Sewa Kios 9334627
Manfaat Kesuburan 9234000 9720000 10206000 10716300 11252115 11814721 12405457 13025730 13677016 14360867 15078910 15832856 16624499
Penerimaan Lain-Lain 13239429 22420689 23541723 24718809 25954750 27252487 28615112 30045867 31548161 33125569 34781847 36520939 38346986
Total Penerimaan 4633696191 4190102071 4399607174 4619587533 4850566909 5093095255 5347750018 5615137519 5895894394 6185267150 6494530507 6819257032 7160219884
Present Value Total Penerimaan 4633696191 4190102071 3792764805 3433106074 3107552912 2812871170 2546133387 2304689703 2086141542 1886663938 1707756151 1545813757 1399227970
Pengeluaran
A. Biaya Investasi
Fasilitas/Bangunan 2202491698
Sub Total Biaya Investasi 2202491698
B. Biaya Operasional
Biaya Pemeliharaan 141700433 125375591 127883103 130440765 133049580 135710572 138424783 141193279 144017144 146897487 149835437 152832146 155888789
Wahana Outbound 215143407 225968338 230487705 235097459 239799408 244595396 249487304 254477050 259566591 264757923 270053081 275454143 280963226
Wahana Kolam Renang 24097333 21171927 21595366 22027273 22467819 22917175 23375518 23843029 24319889 24806287 25302413 25808461 26324630
Wahana Kolam Pancing Keluarga 136445867 131977800 134617356 137309703 140055897 142857015 145714155 148628439 151601007 154633027 157725688 160880202 164097806
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 3288000 3235636 3300349 3366356 3433683 3502357 3572404 3643852 3716729 3791064 3866885 3944223 4023107
Wahana Perahu Naga 1932000 7220291 7364697 7511991 7662230 7815475 7971785 8131220 8293845 8459722 8628916 8801494 8977524
Wahana Berkuda (Pakan, dll) 4350667 3559636 3630829 3703446 3777515 3853065 3930126 4008729 4088903 4170681 4254095 4339177 4425960
Wahana Water Ball 1200000 1224000 1248480 1273450 1298919 1324897 1351395 1378423 1405991 1434111 1462793 1492049
Wahana Sepeda Air 424000 561273 572498 583948 595627 607540 619690 632084 644726 657620 670773 684188 697872
Restoran Mang Engking 1071444107 887302123 905048165 923149128 941612111 960444353 979653240 999246305 1019231231 1039615856 1060408173 1081616336 1103248663
Restoran Buah 31756800 38174836 38938333 39717100 40511442 41321671 42148104 42991066 43850887 44727905 45622463 46534913 47465611
Pembibitan 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Produksi Sayur-Sayuran 22344000 22800000 23256000 23721120 24195542 24679453 25173042 25676503 26190033 26713834 27248111 27793073 28348934
Produksi Jamur 12465600 12720000 12974400 13233888 13498566 13768537 14043908 14324786 14611282 14903507 15201577 15505609 15815721
Pembuatan Pupuk Kompos 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Taman Satwa 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Sub Total Biaya Operasional 1700672214 1517267451 1547612800 1578565056 1610136357 1642339085 1675185866 1708689584 1742863375 1777720643 1813275056 1849540557 1886531368
C. Biaya Tenaga Kerja
Gaji dan Honor Karyawan Langsung 747749333 694504364 708394451 722562340 737013587 751753858 766788936 782124714 797767209 813722553 829997004 846596944 863528883
113
114
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Gaji dan Honor Karyawan Tidak Langsung 532493333 630673636 643287109 656152851 669275908 682661426 696314655 710240948 724445767 738934682 753713376 768787644 784163396
Sub Total Biaya Tenaga Kerja 1280242666 1325178000 1351681560 1378715191 1406289495 1434415285 1463103591 1492365662 1522212976 1552657235 1583710380 1615384587 1647692279
D. Biaya Administrasi Perkantoran
Administrasi dan Pelayanan 184567660 186517847 190248204 194053168 197934231 201892916 205930774 210049390 214250378 218535385 222906093 227364215 231911499
PAM, Listrik, dan Telpon 87335663 88209291 89973477 91772947 93608406 95480574 97390185 99337989 101324749 103351244 105418268 107526634 109677167
Promosi 75682800 64146218 65429143 66737725 68072480 69433930 70822608 72239060 73683841 75157518 76660669 78193882 79757760
Sub Total Biaya Adminstrasi Perkantoran 347586123 338873356 345650823 352563840 359615117 366807419 374143567 381626439 389258968 397044147 404985030 413084730 421346425
Beban Angsuran 101104505 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 39166667 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492
Biaya Lingkungan 28910000 29500000 30090000 30691800 31305636 31931749 32570384 33221791 33886227 34563952 35255231 35960335 36679542
Sub Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya 169181172 127105211 127695211 128297011 128910847 129536960 130175595 130827003 131491439 132169163 132860442 133565547 134284753
Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 3372640395 3438141099 3504951817 3573098749 3642608619 3713508688 3785826757 3859591188 3934830908 4011575421 4089854826
Present Value Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 2907448616 2555098914 2245474277 1973390631 1734293374 1524180878 1339537302 1177273565 1034675513 909358372 799226749.5
Penerimaan-Pengeluaran (Net Benefit) -2202491698 1136014016 881678052 1026966779 1181446434 1345615093 1519996506 1705141398 1901628831 2110067637 2325675962 2559699600 2807681611 3070365058
DF 16% 1 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015 0.410442255 0.35382953 0.305025457 0.26295298 0.226683603 0.1954169
Present Value Net Benefit -2202491698 1136014016 881678052 885316188.7 878007159.6 862078634.9 839480539.2 811840012.8 780508824.9 746604240.2 709390372.6 673080637.6 636455384.9 600001220.1
NPV 8237963585
BCR 1.30
IRR 53%
PP 3 tahun 2 bulan
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Penerimaan
Kebun Agro 34200000 36000000 37800000 39690000 41674500 43758225 45946136 48243443 50655615 53188396 55847816 58640207 61572217
Rumah Jamur 159885000 168300000 176715000 185550750 194828288 204569702 214798187 225538096 236815001 248655751 261088539 274142966 287850114
Kios Pupuk 22116000 23280000 24444000 25666200 26949510 28296986 29711835 31197427 32757298 34395163 36114921 37920667 39816700
Kebun Bibit Buah-buahan 7221900 7602000 7982100 8381205 8800265 9240279 9702292 10187407 10696777 11231616 11793197 12382857 13002000
Tiket Terusan 3712020000 2627574545 2758953273 2896900936 3041745983 3193833282 3353524946 3521201194 3697261253 3882124316 4076230532 4280042059 4494044161
Restoran Mang Engking 1485261933 1112645455 1168277727 1226691614 1288026194 1352427504 1420048879 1491051323 1565603889 1643884084 1726078288 1812382202 1903001313
Restoran Buah 117186667 146683091 154017245 161718108 169804013 178294214 187208924 196569371 206397839 216717731 227553618 238931299 250877864
Parkiran 132751667 113780727 119469764 125443252 131715414 138301185 145216244 152477057 160100909 168105955 176511253 185336815 194603656
Sewa Kios 9334627
Manfaat Kesuburan 9234000 9720000 10206000 10716300 11252115 11814721 12405457 13025730 13677016 14360867 15078910 15832856 16624499
Penerimaan Lain-Lain 13239429 22420689 23541723 24718809 25954750 27252487 28615112 30045867 31548161 33125569 34781847 36520939 38346986
Total Penerimaan 5702451223 4268006507 4481406832 4705477174 4940751033 5187788584 5447178013 5719536914 6005513760 6305789448 6621078920 6952132866 7299739509
Present Value Total Penerimaan 5702451223 4268006507 3863281752 3496936069 3165330062 2865169453 2593472349 2347539627 2124928110 1923426307 1741032433 1575934530 1426492462
Pengeluaran
A. Biaya Investasi
Fasilitas/Bangunan 2202491698
Sub Total Biaya Investasi 2202491698 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B. Biaya Operasional
Biaya Pemeliharaan 141700433 125375591 127883103 130440765 133049580 135710572 138424783 141193279 144017144 146897487 149835437 152832146 155888789
Wahana Outbound 215143407 225968338 230487705 235097459 239799408 244595396 249487304 254477050 259566591 264757923 270053081 275454143 280963226
Wahana Kolam Renang 24097333 21171927 21595366 22027273 22467819 22917175 23375518 23843029 24319889 24806287 25302413 25808461 26324630
Wahana Kolam Pancing Keluarga 136445867 131977800 134617356 137309703 140055897 142857015 145714155 148628439 151601007 154633027 157725688 160880202 164097806
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 3288000 3235636 3300349 3366356 3433683 3502357 3572404 3643852 3716729 3791064 3866885 3944223 4023107
Wahana Perahu Naga 1932000 7220291 7364697 7511991 7662230 7815475 7971785 8131220 8293845 8459722 8628916 8801494 8977524
Wahana Berkuda (Pakan, dll) 4350667 3559636 3630829 3703446 3777515 3853065 3930126 4008729 4088903 4170681 4254095 4339177 4425960
Wahana Water Ball 1200000 1224000 1248480 1273450 1298919 1324897 1351395 1378423 1405991 1434111 1462793 1492049
Wahana Sepeda Air 424000 561273 572498 583948 595627 607540 619690 632084 644726 657620 670773 684188 697872
Restoran Mang Engking 1071444107 887302123 905048165 923149128 941612111 960444353 979653240 999246305 1019231231 1039615856 1060408173 1081616336 1103248663
Restoran Buah 31756800 38174836 38938333 39717100 40511442 41321671 42148104 42991066 43850887 44727905 45622463 46534913 47465611
Pembibitan 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Produksi Sayur-Sayuran 22344000 22800000 23256000 23721120 24195542 24679453 25173042 25676503 26190033 26713834 27248111 27793073 28348934
Produksi Jamur 12465600 12720000 12974400 13233888 13498566 13768537 14043908 14324786 14611282 14903507 15201577 15505609 15815721
Pembuatan Pupuk Kompos 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Taman Satwa 11760000 12000000 12240000 12484800 12734496 12989186 13248970 13513949 13784228 14059913 14341111 14627933 14920492
Sub Total Biaya Operasional 1700672214 1517267451 1547612800 1578565056 1610136357 1642339085 1675185866 1708689584 1742863375 1777720643 1813275056 1849540557 1886531368
C. Biaya Tenaga Kerja
Gaji dan Honor Karyawan Langsung 747749333 694504364 708394451 722562340 737013587 751753858 766788936 782124714 797767209 813722553 829997004 846596944 863528883
Gaji dan Honor Karyawan Tidak Langsung 532493333 630673636 643287109 656152851 669275908 682661426 696314655 710240948 724445767 738934682 753713376 768787644 784163396
Sub Total Biaya Tenaga Kerja 1280242666 1325178000 1351681560 1378715191 1406289495 1434415285 1463103591 1492365662 1522212976 1552657235 1583710380 1615384587 1647692279
D. Biaya Administrasi Perkantoran
Administrasi dan Pelayanan 184567660 186517847 190248204 194053168 197934231 201892916 205930774 210049390 214250378 218535385 222906093 227364215 231911499
PAM, Listrik, dan Telpon 87335663 88209291 89973477 91772947 93608406 95480574 97390185 99337989 101324749 103351244 105418268 107526634 109677167
Promosi 75682800 64146218 65429143 66737725 68072480 69433930 70822608 72239060 73683841 75157518 76660669 78193882 79757760
Sub Total Biaya Adminstrasi Perkantoran 347586123 338873356 345650823 352563840 359615117 366807419 374143567 381626439 389258968 397044147 404985030 413084730 421346425
F. Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya
Beban Angsuran 101104505 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720
115
116
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 39166667 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492
Biaya Lingkungan 28910000 29500000 30090000 30691800 31305636 31931749 32570384 33221791 33886227 34563952 35255231 35960335 36679542
Sub Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya 169181172 127105211 127695211 128297011 128910847 129536960 130175595 130827003 131491439 132169163 132860442 133565547 134284753
Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 3372640395 3438141099 3504951817 3573098749 3642608619 3713508688 3785826757 3859591188 3934830908 4011575421 4089854826
Present Value Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 2907448616 2555098914 2245474277 1973390631 1734293374 1524180878 1339537302 1177273565 1034675513 909358372 799226749.5
Penerimaan-Pengeluaran (Net Benefit) -2202491698 2204769048 959582488 1108766437 1267336075 1435799216 1614689836 1804569394 2006028227 2219687003 2446198260 2686248013 2940557445 3209884684
DF 16% 1 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015 0.410442255 0.35382953 0.305025457 0.26295298 0.226683603 0.1954169
Present Value Net Benefit -2202491698 2204769048 959582488 955833135.5 941837154.5 919855785.4 891778822 859178975.7 823358748.2 785390808.7 746152741.6 706356919.9 666576157.7 627265712.7
NPV 9885444800
BCR 1.36
IRR 73%
PP 1 tahun
2202491698
2277350
Lampiran 3. Analisis Sensitivitas Skenario Per Wahana (Kenaikan Biaya Operasional sebesar 30 %)
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Penerimaan
Kebun Agro 34200000 36000000 37800000 39690000 41674500 43758225 45946136 48243443 50655615 53188396 55847816 58640207 61572217
Rumah Jamur 159885000 168300000 176715000 185550750 194828288 204569702 214798187 225538096 236815001 248655751 261088539 274142966 287850114
Kios Pupuk 22116000 23280000 24444000 25666200 26949510 28296986 29711835 31197427 32757298 34395163 36114921 37920667 39816700
Kebun Bibit Buah-buahan 7221900 7602000 7982100 8381205 8800265 9240279 9702292 10187407 10696777 11231616 11793197 12382857 13002000
Wahana Outbound 1635414067 1618381364 1699300432 1784265453 1873478726 1967152662 2065510296 2168785810 2277225101 2385664391 2504947611 2630194991 2761704741
Wahana Kolam Renang 252265333 251702727 264287864 277502257 291377370 305946238 321243550 337305728 354171014 371879565 390473543 409997220 430497081
Wahana Kolam Pancing Keluarga 145813067 166793291 175132955 183889603 193084083 202738288 212875202 223518962 234694910 246429656 258751138 271688695 285273130
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 786667 938182 985091 1034345 1086063 1140366 1197384 1257253 1320116 1386122 1455428 1528199 1604609
Wahana Perahu Naga 115426667 119116364 125072182 131325791 137892080 144786684 152026019 159627320 167608686 175989120 184788576 194028005 203729405
Wahana Berkuda 49806667 39376364 41345182 43412441 45583063 47862216 50255327 52768093 55406498 58176823 61085664 64139947 67346945
Wahana Water Ball 35932500 24529091 25755545 27043323 28395489 29815263 31306026 32871328 34514894 36240639 38052671 39955304 41953070
Wahana Sepeda Air 407820000 328832727 345274364 362538082 380664986 399698235 419683147 440667304 462700670 485835703 510127488 535633863 562415556
Restoran Mang Engking 1485261933 1112645455 1168277727 1226691614 1288026194 1352427504 1420048879 1491051323 1565603889 1643884084 1726078288 1812382202 1903001313
Restoran Buah 117186667 146683091 154017245 161718108 169804013 178294214 187208924 196569371 206397839 216717731 227553618 238931299 250877864
Parkiran 132751667 113780727 119469764 125443252 131715414 138301185 145216244 152477057 160100909 168105955 176511253 185336815 194603656
Sewa Kios 9334627
Manfaat Kesuburan 9234000 9720000 10206000 10716300 11252115 11814721 12405457 13025730 13677016 14360867 15078910 15832856 16624499
Penerimaan Lain-Lain 13239429 22420689 23541723 24718809 25954750 27252487 28615112 30045867 31548161 33125569 34781847 36520939 38346986
Total Penerimaan 4633696191 4190102071 4399607174 4619587533 4850566909 5093095255 5347750018 5615137519 5895894394 6185267150 6494530507 6819257032 7160219884
Present Value Total Penerimaan 4633696191 4190102071 3792764805 3433106074 3107552912 2812871170 2546133387 2304689703 2086141542 1886663938 1707756151 1545813757 1399227970
Pengeluaran
A. Biaya Investasi
Fasilitas/Bangunan 2202491698
Sub Total Biaya Investasi 2202491698
B. Biaya Operasional
Biaya Pemeliharaan 141700433 125375591 166248034 169572994 172964454 176423743 179952218 183551262 187222288 190966733 194786068 198681789 202655425
Wahana Outbound 215143407 225968338 299634016 305626696 311739230 317974015 324333495 330820165 337436568 344185300 351069006 358090386 365252193
Wahana Kolam Renang 24097333 21171927 28073976 28635455 29208164 29792327 30388174 30995937 31615856 32248173 32893137 33551000 34222020
Wahana Kolam Pancing Keluarga 136445867 131977800 175002563 178502614 182072666 185714120 189428402 193216970 197081310 201022936 205043394 209144262 213327148
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 3288000 3235636 4290454 4376263 4463788 4553064 4644125 4737008 4831748 4928383 5026950 5127489 5230039
Wahana Perahu Naga 1932000 7220291 9574106 9765588 9960900 10160118 10363320 10570586 10781998 10997638 11217591 11441943 11670781
Wahana Berkuda (Pakan, dll) 4350667 3559636 4720078 4814479 4910769 5008984 5109164 5211347 5315574 5421886 5530323 5640930 5753749
Wahana Water Ball 1200000 1591200 1623024 1655484 1688594 1722366 1756813 1791950 1827789 1864344 1901631 1939664
Wahana Sepeda Air 424000 561273 744248 759133 774315 789802 805598 821710 838144 854907 872005 889445 907234
Restoran Mang Engking 1071444107 887302123 1176562614 1200093867 1224095744 1248577659 1273549212 1299020196 1325000600 1351500612 1378530625 1406101237 1434223262
Restoran Buah 31756800 38174836 50619833 51632230 52664874 53718172 54792535 55888386 57006154 58146277 59309202 60495386 61705294
Pembibitan 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Produksi Sayur-Sayuran 22344000 22800000 30232800 30837456 31454205 32083289 32724955 33379454 34047043 34727984 35422544 36130995 36853615
Produksi Jamur 12465600 12720000 16866720 17204054 17548135 17899098 18257080 18622222 18994666 19374560 19762051 20157292 20560438
Pembuatan Pupuk Kompos 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Taman Satwa 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Sub Total Biaya Operasional 1700672214 1517267451 2011896640 2052134573 2093177265 2135040810 2177741626 2221296459 2265722388 2311036836 2357257572 2404402724 2452490778
C. Biaya Tenaga Kerja
Gaji dan Honor Karyawan Langsung 747749333 694504364 708394451 722562340 737013587 751753858 766788936 782124714 797767209 813722553 829997004 846596944 863528883
Gaji dan Honor Karyawan Tidak Langsung 532493333 630673636 643287109 656152851 669275908 682661426 696314655 710240948 724445767 738934682 753713376 768787644 784163396
Sub Total Biaya Tenaga Kerja 1280242666 1325178000 1351681560 1378715191 1406289495 1434415285 1463103591 1492365662 1522212976 1552657235 1583710380 1615384587 1647692279
D. Biaya Administrasi Perkantoran
Administrasi dan Pelayanan 184567660 186517847 190248204 194053168 197934231 201892916 205930774 210049390 214250378 218535385 222906093 227364215 231911499
PAM, Listrik, dan Telpon 87335663 88209291 89973477 91772947 93608406 95480574 97390185 99337989 101324749 103351244 105418268 107526634 109677167
Promosi 75682800 64146218 65429143 66737725 68072480 69433930 70822608 72239060 73683841 75157518 76660669 78193882 79757760
Sub Total Biaya Adminstrasi Perkantoran 347586123 338873356 345650823 352563840 359615117 366807419 374143567 381626439 389258968 397044147 404985030 413084730 421346425
117
118
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
F. Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya
Beban Angsuran 101104505 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 39166667 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492
Biaya Lingkungan 28910000 29500000 30090000 30691800 31305636 31931749 32570384 33221791 33886227 34563952 35255231 35960335 36679542
Sub Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya 169181172 127105211 127695211 128297011 128910847 129536960 130175595 130827003 131491439 132169163 132860442 133565547 134284753
Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 3836924235 3911710616 3987992724 4065800474 4145164379 4226115563 4308685770 4392907381 4478813424 4566437588 4655814236
Present Value Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 3307693306 2907038210 2554938141 2245505408 1973566712 1734576400 1524540260 1339948581 1177717337 1035136527 909824782.8
Penerimaan-Pengeluaran (Net Benefit) -2202491698 1136014016 881678052 562682939 707876917 862574186 1027294781 1202585638 1389021956 1587208625 1792359769 2015717083 2252819444 2504405648
DF 16% 1 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015 0.410442255 0.35382953 0.305025457 0.26295298 0.226683603 0.1954169
Present Value Net Benefit -2202491698 1136014016 881678052 485071499 526067863.5 552614771 567365762.4 572566674.6 570113303.4 561601281.5 546715357.2 530038813.8 510677229.5 489403186.9
NPV 5727436112
BCR 1.19
IRR 44%
PP 3 tahun 5 bulan
7975988943
2202491698
-1066477682
-184799630
300271869 40422625
7
5
Lampiran 4. Analisis Sensitivitas Skenario Tiket Terusan (Kenaikan Biaya Operasional sebesar 30 %)
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Penerimaan
Kebun Agro 34200000 36000000 37800000 39690000 41674500 43758225 45946136 48243443 50655615 53188396 55847816 58640207 61572217
Rumah Jamur 159885000 168300000 176715000 185550750 194828288 204569702 214798187 225538096 236815001 248655751 261088539 274142966 287850114
Kios Pupuk 22116000 23280000 24444000 25666200 26949510 28296986 29711835 31197427 32757298 34395163 36114921 37920667 39816700
Kebun Bibit Buah-buahan 7221900 7602000 7982100 8381205 8800265 9240279 9702292 10187407 10696777 11231616 11793197 12382857 13002000
Tiket Terusan 3712020000 2627574545 2758953273 2896900936 3041745983 3193833282 3353524946 3521201194 3697261253 3882124316 4076230532 4280042059 4494044161
Restoran Mang Engking 1485261933 1112645455 1168277727 1226691614 1288026194 1352427504 1420048879 1491051323 1565603889 1643884084 1726078288 1812382202 1903001313
Restoran Buah 117186667 146683091 154017245 161718108 169804013 178294214 187208924 196569371 206397839 216717731 227553618 238931299 250877864
Parkiran 132751667 113780727 119469764 125443252 131715414 138301185 145216244 152477057 160100909 168105955 176511253 185336815 194603656
Sewa Kios 9334627
Manfaat Kesuburan 9234000 9720000 10206000 10716300 11252115 11814721 12405457 13025730 13677016 14360867 15078910 15832856 16624499
Penerimaan Lain-Lain 13239429 22420689 23541723 24718809 25954750 27252487 28615112 30045867 31548161 33125569 34781847 36520939 38346986
Total Penerimaan 5702451223 4268006507 4481406832 4705477174 4940751033 5187788584 5447178013 5719536914 6005513760 6305789448 6621078920 6952132866 7299739509
Present Value Total Penerimaan 5702451223 4268006507 3863281752 3496936069 3165330062 2865169453 2593472349 2347539627 2124928110 1923426307 1741032433 1575934530 1426492462
Pengeluaran
A. Biaya Investasi
Fasilitas/Bangunan 2202491698
Sub Total Biaya Investasi 2202491698 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B. Biaya Operasional
Biaya Pemeliharaan 141700433 125375591 166248034 169572994 172964454 176423743 179952218 183551262 187222288 190966733 194786068 198681789 202655425
Wahana Outbound 215143407 225968338 299634016 305626696 311739230 317974015 324333495 330820165 337436568 344185300 351069006 358090386 365252193
Wahana Kolam Renang 24097333 21171927 28073976 28635455 29208164 29792327 30388174 30995937 31615856 32248173 32893137 33551000 34222020
Wahana Kolam Pancing Keluarga 136445867 131977800 175002563 178502614 182072666 185714120 189428402 193216970 197081310 201022936 205043394 209144262 213327148
Wahana Hiburan Tangkap Ikan 3288000 3235636 4290454 4376263 4463788 4553064 4644125 4737008 4831748 4928383 5026950 5127489 5230039
Wahana Perahu Naga 1932000 7220291 9574106 9765588 9960900 10160118 10363320 10570586 10781998 10997638 11217591 11441943 11670781
Wahana Berkuda (Pakan, dll) 4350667 3559636 4720078 4814479 4910769 5008984 5109164 5211347 5315574 5421886 5530323 5640930 5753749
Wahana Water Ball 1200000 1591200 1623024 1655484 1688594 1722366 1756813 1791950 1827789 1864344 1901631 1939664
Wahana Sepeda Air 424000 561273 744248 759133 774315 789802 805598 821710 838144 854907 872005 889445 907234
Restoran Mang Engking 1071444107 887302123 1176562614 1200093867 1224095744 1248577659 1273549212 1299020196 1325000600 1351500612 1378530625 1406101237 1434223262
Restoran Buah 31756800 38174836 50619833 51632230 52664874 53718172 54792535 55888386 57006154 58146277 59309202 60495386 61705294
Pembibitan 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Produksi Sayur-Sayuran 22344000 22800000 30232800 30837456 31454205 32083289 32724955 33379454 34047043 34727984 35422544 36130995 36853615
Produksi Jamur 12465600 12720000 16866720 17204054 17548135 17899098 18257080 18622222 18994666 19374560 19762051 20157292 20560438
Pembuatan Pupuk Kompos 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Taman Satwa 11760000 12000000 15912000 16230240 16554845 16885942 17223661 17568134 17919496 18277886 18643444 19016313 19396639
Sub Total Biaya Operasional 1700672214 1517267451 2011896640 2052134573 2093177265 2135040810 2177741626 2221296459 2265722388 2311036836 2357257572 2404402724 2452490778
C. Biaya Tenaga Kerja
Gaji dan Honor Karyawan Langsung 747749333 694504364 708394451 722562340 737013587 751753858 766788936 782124714 797767209 813722553 829997004 846596944 863528883
Gaji dan Honor Karyawan Tidak Langsung 532493333 630673636 643287109 656152851 669275908 682661426 696314655 710240948 724445767 738934682 753713376 768787644 784163396
Sub Total Biaya Tenaga Kerja 1280242666 1325178000 1351681560 1378715191 1406289495 1434415285 1463103591 1492365662 1522212976 1552657235 1583710380 1615384587 1647692279
D. Biaya Administrasi Perkantoran
Administrasi dan Pelayanan 184567660 186517847 190248204 194053168 197934231 201892916 205930774 210049390 214250378 218535385 222906093 227364215 231911499
PAM, Listrik, dan Telpon 87335663 88209291 89973477 91772947 93608406 95480574 97390185 99337989 101324749 103351244 105418268 107526634 109677167
Promosi 75682800 64146218 65429143 66737725 68072480 69433930 70822608 72239060 73683841 75157518 76660669 78193882 79757760
Sub Total Biaya Adminstrasi Perkantoran 347586123 338873356 345650823 352563840 359615117 366807419 374143567 381626439 389258968 397044147 404985030 413084730 421346425
F. Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya
Beban Angsuran 101104505 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720 95402720
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 39166667 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492 2202492
Biaya Lingkungan 28910000 29500000 30090000 30691800 31305636 31931749 32570384 33221791 33886227 34563952 35255231 35960335 36679542
119
120
Tahun
Komponen
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Sub Beban Angsuran, Pajak, dan Lainnya 169181172 127105211 127695211 128297011 128910847 129536960 130175595 130827003 131491439 132169163 132860442 133565547 134284753
Total Pengeluaran 2202491698 3497682175 3308424019 3836924235 3911710616 3987992724 4065800474 4145164379 4226115563 4308685770 4392907381 4478813424 4566437588 4655814236
Present Value Total Pengeluaran 3497682175 3308424019 3307693306 2907038210 2554938141 2245505408 1973566712 1734576400 1524540260 1339948581 1177717337 1035136527 909824782.8
Penerimaan-Pengeluaran (Net Benefit) -2202491698 2204769048 959582488 644482597 793766558 952758309 1121988110 1302013634 1493421351 1696827990 1912882067 2142265496 2385695278 2643925273
DF 16% 1 0.862068966 0.743162901 0.640657674 0.552291098 0.476113015 0.410442255 0.35382953 0.305025457 0.26295298 0.226683603 0.1954169
Present Value Net Benefit -2202491698 2204769048 959582488 555588445.7 589897858.3 610391921.6 619664045.2 619905637.5 612963226.6 600387850 583477726.3 563315096.1 540798002.3 516667679.5
NPV 7374917327
BCR 1.35
IRR 65%
PP 1 tahun
2202491698
2277350
121
Lampiran 28. PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)
LAPANGAN USAHA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 r) 2008 r) 2009*) 2010 **)
1. PERTANIAN 490,471 538,395 606,639 686,106 770,667 842,110 917,663 944,794 1,038,251
a. Tanaman Bahan Makanan 143,296 151,977 165,397 185,228 202,435 222,193 244,546 261,447 284,172
b. Tanaman Perkebunan 152,768 173,637 201,346 235,669 279,481 311,978 331,265 324,105 372,819
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 57,947 61,053 67,489 72,830 79,642 816,370 91,797 93,806 100,669
d. Kehutanan 41,304 44,522 48,943 52,754 53,912 61,579 65,409 75,677 79,476
e. Perikanan 95,156 107,206 123,464 139,625 155,197 164,990 184,646 189,759 201,115
2. PERTAMBANGAN & PENGGAJIAN 78,634 85,881 98,443 120,953 136,914 153,475 183,436 195,118 226,994
a. Minyak dan Gas Bumi 19,620 22,164 28,742 44,442 51,574 57,979 71,165 57,979 69,385
b. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Penggalian 59,014 63,717 69,701 76,511 85,340 95,496 112,271 137,139 157,609
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 167,344 181,634 198,530 218,302 241,097 268,135 294,987 320,906 353,832
a. Industry migas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1) Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2) Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Industri tanpa migas 167,344 181,634 198,530 218,302 241,097 268,135 294,987 320,906 353,032
1) Makanan, Minuman dan Tembakau 121,745 129,918 138,604 148,749 160,813 175,817 192,766 213,661 238,002
2) Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 1,910 2,046 2,265 2,520 2,831 3,195 3,611 4,110 4,522
3) Barang Kayu dan Hasil Hutan lainnya 30,330 35,421 42,332 50,412 59,355 69,322 76,536 78,833 83,359
4) Kertas dan Barang Cetakan 148 161 175 191 209 228 249 279 317
5) Pupuk, Kimia Dan Barang dari Karet 2,906 3,228 3,588 412 4,724 5,297 5,871 6,449 7,235
6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 5,825 6,226 6,592 7,046 7,586 8,358 9,673 10,654 11,986
7) Logam Dasar Besi dan Baja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8) Alat Angkat, Mesin dan Peralatannya 4,480 4,634 4,974 5,260 5,579 5,918 6,281 6,920 7,611
9) Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2,069 2,624 2,909 3,287 3,901 5,287 6,486 7,177 7,982
a. Listrik 1,813 2,341 2,598 2,937 3,477 4,737 5,746 6,307 6,959
b. Gas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Air Bersih 256 283 311 350 424 550 740 870 1,023
5. BANGUNAN 185,800 202,021 231,093 267,860 314,012 378,070 475,347 539,805 321,625
6. PERDAG, HOTEL & RESTORAN 269,200 282,873 307,261 341,626 384,901 434,680 490,089 545,320 621,674
a. Perdagangan Besar & Eceran 249,151 261,669 284,567 317,002 357,360 403,531 457,645 509,272 572,561
b. Hotel 172 184 208 241 284 324 368 412 458
c. Restoran 19,877 21,020 22,486 24,383 27,257 30,825 32,076 35,636 39,655
87,109
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 26,301 30,372 34,361 42,059 52,847 62,553 75,282 79,598 73,270
a. Pengankutan 23,099 26,606 29,676 36,740 46,352 54,699 65,808 68,050 0
1) Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 0 0 70,775
2) Angkutan Jalan Raya 22,048 25,418 28,359 35,271 44,692 52,795 63,629 65,691 0
3) Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 2,117
4) Angk. Sungai Danau & Penyebrangan 887 1,003 1,111 1,239 1,404 1,616 1,853 2,011 0
5) Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0 0 0 378
6) Jasa Penunjang Angkutan 164 185 206 230 256 288 326 348 13,839
b. Komunikasi 3,202 3,766 4,865 5,319 6,495 7,854 9,474 11,548 13,179
1) Pos dan Telekomunikasi 2,962 3,494 4,356 4,918 6,041 7,342 896 10,926 660
2) Jasa Penunjang Komunikasi 240 272 329 401 454 512 578 622 0
135,384
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 61,999 66,845 72,914 80,094 88,501 97,073 108,276 221,236 7,947
a. Bank 4,604 4,889 5,040 5,316 5,707 6,201 6,826 7,125 1,104
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 533 594 667 755 823 882 940 1,012 0
c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0 114,058
d. Sewa Keuangan 50,887 55,156 60,539 66,720 74,019 81,176 90,890 101,896 12,275
e. Jasa Perusahaan 5,975 6,206 6,668 7,303 7,952 8,814 9,620 11,193 0
0 577,951
9. JASA-JASA 118,667 139,370 158,235 193,857 240,365 298,303 374,905 488,915 502,116
a. Pemerintahan umum 83,285 101,348 117,841 150,498 193,643 248,134 318,009 422,079 502,116
1) Adm. Pemerintah & Pertahanan 83,285 101,348 117,841 150,498 193,643 248,134 318,009 422,079 502,116
2) Jasa Pemerintah lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Swasta 35,382 37,822 40,394 43,359 46,722 50,169 56,896 66,836 75,835
1) Sosial Kemasyarakatan 16,268 17,767 19,409 21,344 23,497 25,780 31,109 37,695 43,567
2) Hiburan & Rekreasi 138 153 174 198 224 259 298 334 382
3) Perorangan & Rumahtangga 18,976 18,902 20,811 21,817 23,001 24,130 25,489 28,807 31,886
PDRB DENGAN MIGAS 1,400,485 1,530,015 1,710,385 1,954,144 2,233,205 2,539,686 2,926,471 3,242,859 3,661,002
PDRB TANPA MIGAS 1,380,865 1,507,861 1,681,643 1,909,702 2,181,631 2,481,707 2,855,306 3,184,880 3,591,617
Lampiran 29. PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp)
LAPANGAN USAHA 2002 2003 2004 2005 2006 2007 r) 2008 r) 2009*) 2010 **)
1. PERTANIAN 399,336 418,338 438,831 460,297 481,217 494,778 504,200 515,668 533,772
a. Tanaman Bahan Makanan 112,495 115,960 120,228 125,097 130,251 135,761 1,241,572 146,196 150,363
b. Tanaman Perkebunan 128,312 135,870 144,179 153,940 167,348 174,377 176,571 180,150 187,842
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 45,095 46,524 48,213 50,060 52,177 49,119 50,016 51,551 53,628
d. Kehutanan 39,681 41,312 42,929 44,487 42,525 44,667 43,452 42,015 41,338
e. Perikanan 73,753 78,672 83,282 86,713 88,916 90,854 92,589 95,756 100,601
2. PERTAMBANGAN & PENGGAJIAN 68,348 71,074 73,990 77,209 81,478 85,850 90,090 95,355 100,600
a. Minyak dan Gas Bumi 231,649 22,749 23,950 25,262 26,685 27,642 28,203 28,601 28,753
b. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Penggalian 46,699 48,325 50,040 51,947 54,793 58,208 61,887 66,754 71,847
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 133,366 138,374 143,910 149,890 156,641 164,052 170,688 177,739 185,339
a. Industry migas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1) Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2) Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Industri tanpa migas 133,366 138,374 143,910 149,980 156,641 164,052 170,688 177,739 185,339
1) Makanan, Minuman dan Tembakau 95,404 99,068 103,159 107,605 112,759 118,560 124,998 131,770 139,103
2) Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 1,877 1,989 2,108 2,240 2,399 2,574 2,763 2,995 3,124
3) Barang Kayu dan Hasil Hutan lainnya 25,315 26,213 27,123 28,075 29,013 29,947 29,447 28,849 28,139
4) Kertas dan Barang Cetakan 135 140 145 150 156 163 170 179 189
5) Pupuk, Kimia Dan Barang dari Karet 2,237 2,348 2,467 2,595 2,732 2,857 2,978 3,102 3,280
6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 4,184 4,274 4,407 4,549 4,707 4,861 5,017 5,284 5,631
7) Logam Dasar Besi dan Baja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8) Alat Angkat, Mesin dan Peralatannya 4,214 4,342 4,501 4,676 4,875 5,090 5,315 3,560 5,873
9) Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,329 1,391 1,457 1,543 1,722 2,169 2,335 2,509 2,702
a. Listrik 1,134 1,189 1,247 1,323 1,484 1,904 2,024 2,158 2,310
b. Gas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Air Bersih 195 202 210 220 238 265 311 351 392
5. BANGUNAN 158,007 164,794 172,522 181,183 191,909 205,669 224,015 243,818 267,761
6. PERDAG, HOTEL & RESTORAN 257,376 266,338 276,215 286,710 298,069 310,340 322,043 335,670 353,292
a. Perdagangan Besar & Eceran 239,645 248,192 257,549 267,465 278,190 289,791 301,255 313,998 330,357
b. Hotel 158 162 166 170 175 179 184 192 201
c. Restoran 17,573 17,984 18,500 19,075 19,704 20,370 20,604 21,480 22,734
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 17,374 18,243 19,167 20,448 21,979 23,656 25,736 28,247 30,869
a. Pengankutan 14,463 15,068 15,739 16,456 17,253 18,098 19,073 20,141 21,322
1) Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 0 0
2) Angkutan Jalan Raya 13,557 14,119 14,743 15,411 16,152 16,934 17,843 18,843 19,958
3) Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4) Angk. Sungai Danau & Penyebrangan 765 797 833 870 914 964 1,014 1,072 1,126
5) Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6) Jasa Penunjang Angkutan 141 152 163 175 187 200 214 226 238
b. Komunikasi 2,911 3,175 3,428 3,992 4,726 5,558 6,665 8,106 9,547
1) Pos dan Telekomunikasi 2,708 2,955 3,188 3,730 4,440 5,247 6,326 7,749 9,175
2) Jasa Penunjang Komunikasi 203 220 240 262 286 311 339 357 372
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 53,668 54,747 56,005 57,427 59,025 60,639 63,205 67,743 72,707
a. Bank 4,098 4,312 4,333 4,458 4,598 4,759 4,957 5,121 5,381
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 421 444 469 496 524 552 580 614 651
c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Sewa Keuangan 43,445 44,217 45,084 46,035 47,140 48,215 50,210 54,174 58,470
e. Jasa Perusahaan 5,704 5,874 6,119 6,438 6,763 7,113 7,458 7,836 8,205
9. JASA-JASA 98,259 103,774 108,785 117,006 129,517 145,557 166,048 184,530 198,878
a. Pemerintahan umum 67,622 72,207 75,922 82,778 93,829 108,382 125,717 139,837 151,066
1) Adm. Pemerintah & Pertahanan 67,622 72,207 75,922 82,778 93,829 108,382 125,717 139,837 151,066
2) Jasa Pemerintah lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Swasta 30,637 31,567 32,863 34,228 35,688 37,175 40,331 44,693 47,812
1) Sosial Kemasyarakatan 13,783 14,291 14,888 15,515 16,188 16,866 19,173 21,824 23,310
2) Hiburan & Rekreasi 133 140 148 157 165 174 183 194 207
3) Perorangan & Rumahtangga 16,721 17,136 17,827 318,556 19,335 20,135 20,975 22,675 24,295
PDRB DENGAN MIGAS 1,187,063 1,237,037 1,290,882 1,351,713 1,421,557 1,492,710 1,568,360 1,651,281 1,745,920
PDRB TANPA MIGAS 1,165,414 1,214,324 1,266,932 1,326,451 1,394,872 1,465,068 1,540,157 1,622,680 1,717,169
Lampiran 30. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Ogan Ilir Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas)
LAPANGAN USAHA 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 r) 2008 r) 2009*) 2010 **)
1. PERTANIAN 33.69 35.02 35.19 35.47 35.11 34.51 33.16 31.36 29.13 28.36
a. Tanaman Bahan Makanan 10.31 10.23 9.93 9.67 9.48 9.06 8.75 8.36 8.06 7.76
b. Tanaman Perkebunan 10.16 10.91 11.35 11.77 12.06 12.51 12.28 11.32 9.99 10.18
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.02 4.14 3.99 3.95 3.73 3.57 3.2 3.14 2.89 2.75
d. Kehutanan 3.06 2.95 2.91. 2.86 2.7 2.41 2.42 2.24 2.33 2.17
e. Perikanan 6.41 6.79 7.01 7.22 7.15 6.95 6.5 6.31 5.85 5.49
2. PERTAMBANGAN & PENGGAJIAN 5.76 5.61 5.61 5.76 6.19 6.13 6.04 6.27 6.02 6.2
a. Minyak dan Gas Bumi 1.75 1.4 1.45 1.68 2.27 2.31 2.28 2.43 1.79 1.9
b. Pertambangan Tanpa Migas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Penggalian 4.01 4.21 4.16 4.08 3.92 3.82 3.76 3.84 4.23 4.31
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 11.92 11.95 11.87 11.61 11.17 10.8 10.56 10.08 9.9 9.64
a. Industry migas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1) Pengilangan Minyak Bumi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2) Gas Alam Cair 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Industri tanpa migas 11.92 11.95 11.87 11.61 11.17 10.8 10.56 10.08 9.9 9.64
1) Makanan, Minuman dan Tembakau 8.43 8.69 8.49 8.1 7.61 7.2 6.92 6.59 6.59 6.5
2) Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 0.14 0.14 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 12 0.13 0.12
3) Barang Kayu dan Hasil Hutan lainnya 2.36 2.17 2.32 2.47 2.58 2.66 2.73 2.62 2.43 2.28
4) Kertas dan Barang Cetakan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
5) Pupuk, Kimia Dan Barang dari Karet 0.22 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.21 0.2 0.2 0.2
6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 0.42 0.42 0.41 0.39 0.36 0.34 0.33 0.33 0.33 0.33
7) Logam Dasar Besi dan Baja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8) Alat Angkat, Mesin dan Peralatannya 0.34 0.32 0.3 0.29 2.27 0.25 0.23 0.21 0.21 0.21
9) Barang lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.12 0.15 0.17 0.17 0.17 0.17 0.21 0.22 0.22 0.22
a. Listrik 0.1 0.13 0.15 0.15 0.15 0.16 0.19 0.2 0.19 0.19
b. Gas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c. Air Bersih 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.03 0.03
5. BANGUNAN 13.36 13.27 13.2 13.51 13.71 14.06 14.89 16.24 16.65 16.98
6. PERDAG, HOTEL & RESTORAN 20.25 19.22 18.49 17.96 17.48 17.24 17.12 16.75 16.82 16.74
a. Perdagangan Besar & Eceran 18.79 17.79 17.1 16.64 16.22 16 15.89 15.64 15.7 15.64
b. Hotel 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
c. Restoran 1.45 1.42 1.37 1.31 1.25 1.22 1.21 1.1 1.1 1.08
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.68 1.88 1.99 2.01 2.15 2.37 2.46 2.57 2.45 2.38
a. Pengankutan 1.47 1.65 1.74 1.74 1.88 2.08 2.15 2.25 2.1 2
1) Angkutan Rel 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2) Angkutan Jalan Raya 1.4 1.57 1.66 1.66 1.8 2 2.08 2.17 2.03 1.93
3) Angkutan Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4) Angk. Sungai Danau & Penyebrangan 0.06 0.06 0.07 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
5) Angkutan Udara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6) Jasa Penunjang Angkutan 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
b. Komunikasi 0.2 0.23 0.25 0.27 0.27 0.29 0.31 0.32 0.36 0.38
1) Pos dan Telekomunikasi 0.19 0.21 0.23 0.25 0.25 0.27 0.29 0.3 0.34 0.36
2) Jasa Penunjang Komunikasi 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 4.27 4.43 4.37 4.26 4.1 3.96 3.82 3.7 3.74 3.7
a. Bank 0.35 0.33 0.32 0.29 0.27 0.26 0.24 0.23 0.22 0.22
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0.04 0 0.04 0.04 0.04 0.04 0.03 0.03 0.036 0.03
c. Jasa Penunjang Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Sewa Keuangan 3.44 3.63 3.6 3.54 3.41 3.31 3.2 3.11 3.14 3.12
e. Jasa Perusahaan 0.45 0.43 0.41 0.39 0.37 0.36 0.35 0.33 0.35 0.34
9. JASA-JASA 8.69 8.47 9.11 9.25 9.92 10.76 11.75 12.81 15.08 15.79
a. Pemerintahan umum 6.17 5.95 6.64 6.89 7.7 8.67 9.77 10.87 13.02 13.72
1) Adm. Pemerintah & Pertahanan 6.17 5.95 6.64 6.89 7.7 8.67 9.77 10.87 13.02 13.72
2) Jasa Pemerintah lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Swasta 2.51 0.53 2.47 2.36 2.22 2.09 1.98 1.94 2.06 2.07
1) Sosial Kemasyarakatan 1.14 1.16 1.16 1.13 1.09 1.05 1.02 1.06 1.16 1.19
2) Hiburan & Rekreasi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
3) Perorangan & Rumahtangga 1.37 1.35 1.3 1.22 1.12 1.03 0.95 0.87 0.89 0.87
JUMLAH 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00