Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

English version:

https://drive.google.com/file/d/1o28O2VjE6gItGOa2zrfMMrWvChHGxLRP/view?usp=drivesdk

DONGENG GRIMM

SI KECIL BERKERUDUNG MERAH

Ini adalah kisah gadis kecil yang manis, nenek yang baik hati, dan seekor serigala besar yang jahat.
Semua orang yang mengenal gadis itu pasti mencintainya, karena ia adalah seorang gadis kecil yang
disayang, dengan mata besar berwarna biru, dan rambut ikal yang terlihat seperti emas ketika
matahari menyinarinya. Setiap kali ia keluar rumah, ia selalu memakai kerudung merah yang
merupakan hadiah dari neneknya. Jadi semua orang memanggilnya “Si kecil berkerudung merah.”

Suatu hari, ibunya berkata kepadanya, “Anakku, pergi temui nenekmu, dia sedang tidak enak badan.
Bawakan sepotong kue dan sebotol anggur ini agar nenekmu kembali sehat. Ibu akan memasukannya
kedalam keranjang kecil ini jadi kamu bisa ayun-ayun kan. Ingat! hati-hati di jalan, jangan lari-lari
dijalan nanti anggurnya tumpah, ibu tidak mau kamu berhenti dijalan lalu memetik bunga atau
mengobrol. Ibu mau kamu bisa ngobrol panjang dengan nenekmu dan tiba dirumah selagi hari
masih terang”

Si kerudung merah sangat senang untuk pergi ke rumah neneknya, ia menari gembira dan tidak sabar
saat menunggu kerudung merahnya diikat. Dia sangat mencintai neneknya yang sudah tua dan
bersenang-senang di rumah tua yang berada di tepi hutan besar berwarna coklat milik neneknya.
Saat perjalanan, dia melewati hutan, bunga-bunga yang cerah, kicauan nyanyian burung yang indah,
dan dia ikut bernyanyi seolah-olah dia adalah burung merah kecil.

Tiba-tiba, tepat di depannya, ia melihat seekor serigala besar berwarna abu abu. Serigala tersebut
tersenyum menunjukkan semua gigi putihnya yang kuat.

Serigala berusaha menjadi manis, ia belum ingin menakuti gadis kecil ini. Si kerudung merah tidak
mengerti apa itu takut, karena sepanjang hidupnya ia tidak menyakiti siapapun, ia tidak menyangka
bahaya akan datang. Jadi dia berkata “hari yang indah” kepada serigala tua itu dan hendak
melanjutkan perjalanannya. Tapi serigala ini adalah serigala jahat, dan saat ini ia lapar. Saat ia melihat
gadis kecil montok ini, ia mendecakkan bibirnya sambil membayangkan betapa manisnya rasa gadis
itu. Tapi gadis ini sangat kecil, ia tahu pasti ia mmasih lapar dan menginginkan makanan lebih, jadi dia
mencoba permainan licik.
“hari yang indah untukmu, kerudung merah” Ujar serigala. “kamu mau pergi kemana manis/nak?” ia
mengibaskan ekornya seperti anjing besar yang sedang bermain. “mau kemana kamu di hari yang
cerah ini?”
“ke rumah nenekku, aku membawakan kue dan anggur di dalam keranjang ini untuknya.”
“ha-ha, aku beruntung. Aku akan nenek tua itu terlebih dahulu, kemudian gadis kecil montok ini
beserta kue dan anggur sebagai pemanis di akhir.” pikir serigala. Kemudian serigala bertanya dengan
lantang “nenekmu tinggal dimana,nak?”
“tepat di tepi hutan, di dekat 3 pohon kacang besar.”
“oh, rumah kecil berwarna coklat yang ada tanaman merambat di terasnya kan? Wah aku sangat tau
itu. Nenekmu adalah teman lamaku. Aku akan ikut bersamamu, kerudung merah. Aku ingin
berbincang dengannya, aku sedih saat mendengar dia sakit.” Serigala tua yang licik itu mengeluarkan
air mata, lalu menghapusnya dengan ujung ekornya yang besar!
“Serigala tua yang baik!” pikir si kerudung merah. Ia sangat senang berjalan dengan si serigala.

Tak lama kemudian mereka sampai di sepetak bunga yang cerah, si serigala berkata “Eh, kerudung
merah, kenapa kamu tidak membawakan bunga-bunga ini untuk nenekmu? Aku yakin ia pasti suka
punya banyak bunga. Saat kamu memetik bunga, aku akan berlari dan mengatakan kepadanya kalau
kamu sedang dalam perjalanan.” kata-kata ibunya “jangan memetik bunga atau berhenti dan
mengobrol” telah hilang dari pikiran si kerudung merah. Jadi dia mengikuti rencana serigala tua itu. Si
kecil berkerudung merah itu merasa senang memetik bunga-bunga yang bermekaran dengan diiringi
kicauan burung yang seolah-olah memanggilnya dari satu pohon ke pohon lain sampai ia berjalan jauh
kedalam hutan.

Di sisi lain, serigala berlari kencang ke rumah nenek. Ia menaiki tangga dan mengetuk pintu, tidak ada
suara atau sahutan untuk menyuruhnya masuk.

Jadi, serigala tua membuka pintu dan masuk kedalam kemudian ia menutup pintu tersebut. Serigala
itu memakai kupluk dan piyama milik si nenek, lalu berbaring di kasur sang nenek menunggu si kecil
berkerudung merah. Ia menarik kupluk itu hingga menutupi kepalanya untuk menyembunyikan
wajahnya. Tidak lama, terdengar suara nyanyian singkat yang indah :
“Nenek sayang, aku datang. Oh aku harap nenek ada di rumah.”

Kemudian terdengar suara langkah kaki kecil dan ketukan pintu. “Siapa itu?” ujar si serigala tua, ia
berusaha membuat suaranya menjadi lembut dan lemah. Meskipun begitu, suaranya tetap serak dan
kasar, sehingga si kerudung merah mengira neneknya sedang pilek dan berkata “Oh, kasihan nenek
sakit1 ini aku, si kecil berkerudung merah. Aku bawa kue dan anggur agar nenek kembali sehat.”
“Buka pintunya dan masuk, sayangku.” ujar si serigala dan gadis kecil itu masuk bersama si serigala
licik.

Si kecil berkerudung merah tampak begitu cantik dan manis saat ia masuk dengan tangan penuh
bunga dan mata biru yang bersinar dan gembira. Sehingga hati serigala tersentuh saat melihatnya,
tapi kemudian rasa lapar membuatnya tersadar kembali bahwa ia membutuhkan makanan, lalu ia
menutup matanya agar tidak melihat wajah manis kemerahan itu sambil berkata “Sini duduk di
samping tempat tidur nenek, mari kkita mengobrol panjang lebar.”

Saat si kerudung merah melompat dan bersandar di atas tempat tidur untuk mencium neneknya, ia
sadar bentuk kepala nenek tampak aneh baginya. Ia tidak bisa melihat wajah neneknya karena
tertutup kupluk, lalu ia berkata
“Besar sekali telingamu, nenek sayang!”
“Supaya aku bisa mendengarkan dengan baik, cucuku.” balas serigala.
Kemudian sang serigala melihat wajah anak itu, wajahnya/matanya bersinar begitu terang. Lalu si
kerudung merah
“Oh, betapa cerah dan besarnya matamu,nek!”
“Supaya aku bisa melihat dengan jelas,cucuku.”
“Tapi tanganmu juga nek, betapa besarnya tanganmu!”
“Supaya aku bisa memelukmu/menggandengmu,cucuku!” dan cakar tajamnya dekat dengan si
kerudung merah, sementara gigi putihnya berkilau dan berpikir betapa manisnya makanan ini.”
“Tapi nek,gigimu besar sekali” ujar si kerudung merah yang saat ini ketakutan dengan keanehan ini.
“Agar aku bisa memakanmu!” sang serigala jahat menggeram dan melompat dari kasur. Akan tetapi,
sang serigala tidak memiliki kesempatan untuk mencakar si kerudung merah atau menyentuhnya
dengan giginya yang besar, karena dua pria mendengar geraman keras sang serigala ketika melewati
rumah sang nenek dan bergegas masuk kedalam kamar tepat waktu dan menyelamatkan si kecil
berkerudung merah. Mereka sedang dalam perjalanan untuk bekerja menebang pohon di hutan liar
dengan membawa kapak masing-masing. Dengan waktu singkat, mereka membunuh serigala tua itu.
Kemudian dua pria tersebut beralih ke si kecil berkerudung merah yang malang yang sedang
menangis, ia pikir serigala telah membunuh neneknya. “Dimana nenekku? dimana dia? Apakah
serigala jahat itu membunuhnya?” ia terisak.

Lalu, munculah nenek dari arah pintu dan dia sehat! Ternyata yang sakit adalah temannya yang
tinggal tidak jauh dari rumah sang nenek. Ia pergi menemui temannya tersebut dan membawakan the
herbal. Si kerudung merah melompat kedalam pelukan sang nenek sambil berseru gembira dan
menangis tersedu-sedu untuk meluapkan ketakutan dan kesedihannya.

Kemudian dua pria pemberani, si kecil berkerudung merah, dan neneknya mengadakan pesta dengan
barang-barang didalam keranjang yang dibawakan si kecil berkerudung merah. Setelah selesai, dua
pria tersebut mengantarkan si kerudung merah pulang, karena ia masih takut dengan hutan besar
dimana ia bertemu si serigala.
Saat sampai rumah, ia memberitahu ibunya tentang ketakutannya tadi, kemudian berkata “ Ibu, itu
semua salahku, andai aku tidak menghiraukan si serigala, berhenti untuk mengambil bunga, dan terus
berjalan sesuai perintahmu aku tidak akan sial. Mulai sekarang aku akan melakukan apapun sesuai
dengan perintahmu.”

You might also like