MATERI LOMBA PBB

MATERI SESUAI DENGAN PERATURAN PANGLIMA TNI

NO 58 TAHUN 2018 TTG PBB
NO 57 TAHUN 2018 TTG PPM
YG HARUS DI PAHAMI DAN DIBEDAKAN
1. MENGGENGGAM
 SIKAP SEMPURNA
 LENCANG KANAN/KIRI
 ½ LENGAN LENCANG KANAN/KIRI
 LENCANG DEPAN

2. MENGEPAL
 SIKAP LARI
 ISTIRAHAT

3. TENGOKAN KEPALA 45°

 HORMAT KANAN
 BERHITUNG

4. TENGOKAN KEPALA 90°

 LENCANG KANAN/KIRI
 ½ LENGAN LENCANG KANAN/KIRI
 BERSAF KUMPUL
BERKUMPUL
1. POSISI PASUKAN ISTIRAHAT BEBAS

2. ABA-ABA BERSAF KUMPUL = MULAI . . . SELESAI

3. PELAKS BERKUMPUL MEMBENTUK FORMASI BERSAF DILAKS DGN URUTAN GIAT SBB:

A. KOMANDAN/PEMIMPIN MEMANGGIL SATU ORG SBG PENJURU DGN MENYEBUT PKT

DAN NAMA, CONTOH: “KOPDA BADU SEBAGAI PENJURU”;

B. ANGGOTA YG DIPANGGIL MENGAMBIL SIKAP SEMPURNA MENGHADAP KE ARAH

KOMANDAN/PEMIMPIN, DAN MENGULANGI KATA-KATA KOMANDAN/PEMIMPIN: “SIAP
SEBAGAI PENJURU” KEMUDIAN BERLARI MENGHADAP PENUH DI DEPAN KOMANDAN/
PEMIMPIN PALING SEDIKIT 6 (ENAM) LANGKAH;

C. KOMANDAN/PIMPINAN MEMBERI ABA-ABA PETUNJUK DAN PERINGATAN: “PELETON I

- BERSAF KUMPUL”, SELANJUTNYA SECARA SERENTAK SELURUH PERSONEL MENGAMBIL
SIKAP SEMPURNA DAN MENGHADAP PENUH KE KOMANDAN/PIMPINAN

D. SETELAH ABA-ABA PELAKSANAAN “MULAI” SELURUH PERSONEL BERLARI

MENEMPATKAN DIRI DI BELAKANG DAN SAMPING KIRI PENJURU MEMBENTUK FORMASI
BERSAF;
E. SETELAH SELURUH PERSONEL MENEMPATKAN DIRI, PENJURU
MENGUCAPKAN “LURUSKAN” DILANJUTKAN PANDANGAN MENOLEH KE KIRI,
PERSONEL YANG DI BELAKANG PENJURU MELAKSANAKAN LENCANG DEPAN
SETELAH LURUS TANGAN DITURUNKAN TANPA MENUNGGU ABA-ABA, PERSONEL
DI SEBELAH KIRI PENJURU MELAKSANAKAN LENCANG KANAN/SETENGAH
LENGAN LENCANG KANAN KECUALI PENJURU PALING KANAN, SETELAH
PANDANGAN PENJURU KEMBALI KE DEPAN MENGUCAPKAN “LURUS” MAKA
SELURUH PERSONEL MENGAMBIL SIKAP SEMPURNA; DAN

F. SETELAH ABA-ABA “SELESAI”, SELURUH PERSONEL SECARA SERENTAK

MENGAMBIL SIKAP ISTIRAHAT.

CATATAN :
1. PERHATIKAN JARAK 6 LANGKAH ANTARA DANTON DGN PENJURU
2. PERHATIIKAN TAHAPAN DR MULAI PENJURU DI PANGGIL SAMPAI KATA SELESAI DR DANTON
SIKAP SEMPURNA
A. SIKAP BERDIRI BADAN TEGAK.
B. KE 2 TUMIT RAPAT DGN KE 2 TELAPAK KAKI M’BTK SDT 450.
C. LUTUT LURUS & PAHA DIRAPATKAN, TUMPUAN BERAT BADAN DIBAGI ATAS KE 2
KAKI.
D. PERUT DITARIK & DADA DIBUSUNGKAN.
E. PUNDAK DITARIK SEDIKIT KEBELAKANG & TDK DINAIKAN.
F. KE 2 TANGAN LURUS & RAPAT DISAMPING BADAN, PERGELANGAN TANGAN
LURUS, JARI’S TANGAN MENGGENGGAM TDK TERPAKSA DIRAPATKAN PD PAHA.
G. PUNGGUNG IBU JARI M’HDP KEDEPAN MERAPAT PD JAHITAN CELANA.
H. LEHER LURUS, DAGU DITARIK SEDIKIT KEBELAKANG.
I. MULUT DITUTUP, PANDANGAN MATA LURUS MENDATAR KEDEPAN, BERNAPAS
SEWAJARNYA.
CATATAN :
1. PERHATIKAN TANGAN JGN SAMPAI CENTONG/MIRING
2. SIKAP KAKI
BERHITUNG
1. POSISI PASUKAN PASUKAN BERSAF

2. ABA-ABA = “HITUNG = MULAI”

3. PELAKSANAAN BERHITUNG DALAM FORMASI BERSAF DIATUR SEBAGAI BERIKUT:

A. SETELAH ADA ABA-ABA PERINGATAN ”HITUNG”, BARISAN YANG

BERADA DI SAF PALING DEPAN SEMUA MEMALINGKAN KEPALA SECARA SERENTAK
KE ARAH KANAN 45º, PERS YANG BERTINDAK SEBAGAI PENJURU KANAN TETAP
SIKAP SEMPURNA. UNTUK SAF TENGAH DAN BELAKANG KEPALA TETAP LURUS KE
DEPAN;

B. ABA-ABA PELAKSANAAN ”MULAI” HITUNGAN PERTAMA (SATU) DIAWALI DARI

PENJURU KANAN DENGAN KEPALA TIDAK DIPALINGKAN;

C. UNTUK URUTAN KEDUA DAN SETERUSNYA BERSAMAAN DENGAN MENYEBUT

HITUNGAN DUA DAN SETERUSNYA, KEPALA DIPALINGKAN KE ARAH SEMULA (LURUS
KE DEPAN); DAN

D. ORANG PALING KIRI BELAKANG MELAPORKAN JUMLAH KEKURANGAN ATAU

“LENGKAP”.
HORMAT
HORMAT TANGAN DENGAN BERTUTUP KEPALA DILAKSANAKAN SEBAGAI BERIKUT:
A. DENGAN GERAKAN CEPAT TANGAN KANAN DIANGKAT KEARAH PELIPIS KANAN
SIKU-SIKU 15º SERONG KEDEPAN KELIMA JARI LURUS DAN RAPAT SATU SAMA LAIN,
TELAPAK TANGAN SERONG KEBAWAH DAN KEKIRI, UJUNG JARI TENGAH DAN
TELUNJUK MENEMPEL PINGGIR BAWAH DARI TUTUP KEPALA SETINGGI PELIPIS KANAN.
JIKA TUTUP KEPALA MEMPUNYAI KLEP, MAKA UJUNG JARI TENGAH MENGENAI PINGGIR
KLEP.

B. PERGELANGAN TANGAN KANAN LURUS, BAHU TETAP SEPERTI DALAM SIKAP

SEMPURNA, PANDANGAN MATA TETAP TERTUJU KEPADA YANG DIBERI HORMAT.

C. POSISI TANGAN KIRI BERADA DISAMPING KIRI BADAN, LURUS, TELAPAK TANGAN
MENGGENGGAM.

D. SELESAI MENGHORMAT, LENGAN KANAN DIKEMBALIKAN SECARA CEPAT KE SIKAP

SEMPURNA.
HORMAT TANGAN DENGAN TIDAK BERTUTUP KEPALA DILAKSANAKAN SEBAGAI
BERIKUT:
A. DENGAN GERAKAN CEPAT TANGAN KANAN DIANGKAT KEARAH PELIPIS KANAN
SIKU-SIKU 15º SERONG KEDEPAN KELIMA JARI LURUS DAN RAPAT SATU SAMA LAIN,
TELAPAK TANGAN SERONG KEBAWAH DAN KEKIRI, UJUNG JARI TENGAH DAN TELUNJUK
MENEMPEL PELIPIS KANAN.

B. PERGELANGAN TANGAN KANAN LURUS, BAHU TETAP SEPERTI DALAM SIKAP

SEMPURNA, PANDANGAN MATA TETAP TERTUJU KEPADA YANG DIBERI HORMAT.

C. POSISI TANGAN KIRI BERADA DISAMPING KIRI BADAN LURUS, DENGAN TELAPAK
TANGAN KIRI MENGGENGGAM.

D. JIKA SELESAI MENGHORMAT, MAKA LENGAN KANAN DIKEMBALIKAN SECARA

CEPAT KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA LAGI.

CATATAN :
1. PERHATIKAN PUNGGUNG DAN TELAPAK TANGAN JGN SAMPAI KELIHATAN DR TANGAN
2. PERHATIKAN KELURUSAN DAN SUDUT TANGAN
ISTIRAHAT DITEMPAT
1. POSISI DIAWALI DARI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA SIKAP ISTIRAHAT TERDIRI ATAS:
A. SIKAP ISTIRAHAT BIASA DENGAN ABA-ABA “ISTIRAHAT
DI TEMPAT = GERAK”.
B. SIKAP ISTIRAHAT PARADE/PERHATIAN DGN ABA-ABA
“PARADE/UNTUK PERHATIAN ,
ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”.
C. SIKAP ISTIRAHAT PARADE DENGAN ABA-ABA “PARADE,
ISTIRAHAT DITEMPAT = GERAK”.

3. PELAKSANAAN :
A. ISTIRAHAT BIASA
 KAKI KIRI DIPINDAHKAN KE KIRI SELEBAR BAHU;
 KEDUA TANGAN DIBAWA KE BELAKANG BADAN;
 TANGAN KIRI MEMEGANG PERGELANGAN TANGAN KANAN,
IBU JARI DAN JARI TELUNJUK TEPAT DI PERGELANGAN TANGAN KANAN;
 PUNGGUNG TANGAN KIRI DILETAKKAN DI PINGGANG ATAU KOPPEL RIEM;
 TANGAN KANAN MENGEPAL; DAN
 PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE DEPAN.
B. ISTIRAHAT PARADE/PERHATIAN
 KAKI KIRI DIPINDAHKAN KE KIRI SELEBAR BAHU;
 KEDUA TANGAN DIBAWA KE BELAKANG BADAN;
 TANGAN KIRI MEMEGANG PERGELANGAN TANGAN KANAN, IBU JARI DAN JARI
TELUNJUK TEPAT DI PERGELANGAN TANGAN KANAN;
 PUNGGUNG TANGAN KIRI DILETAKKAN DI ATAS PINGGANG ATAU KOPPEL RIEM;
 TANGAN KANAN MENGEPAL; DANF. PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE DEPAN.

CATATAN :
1. PERHATIKAN BUKA KAKI JGN TERLALU LEBAR
2. PERHATIKAN LETAK KEPALAN TANGAN UNTUK MEMBEDAKAN ISTIRAHAT BIASA DAN PARADE
 PERIKSA KERAPIHAN
A. DIAWALI DARI POSISI ISTIRAHAT.
B. ABA-ABA = “PARADE PERIKSA KERAPIAN = MULAI = SELESAI “.
C. PELAKSANAAN
A. PADA ABA-ABA PERINGATAN MELAKSANAKAN SIKAP SEMPURNA;
B. SAAT ABA-ABA PELAKSANAAN “MULAI”;
C. BADAN DIBUNGKUKKAN 90°, KAKI LURUS;
D. KEDUA TELAPAK TANGAN MEMBUKA, KELIMA JARI RAPAT DAN TANGAN KANAN
MENYILANG DI ATAS PUNGGUNG TANGAN KIRI MENEPUK DARI BAGIAN BAWAH SECARA
BERURUTAN;
E. DIMULAI DARI MENEPUK KAKI KIRI DAN KAKI KANAN PADA LIPATAN CELANA
BAGIAN BAWAH;
F. MENEPUK SAKU CELANA SEBELAH KIRI DAN KANAN BAGIAN LUTUT;
G. BERSAMAAN BADAN DITEGAKKAN, MENARIK UJUNG BAJU BAGIAN BAWAH DEPAN;
H. MENARIK UJUNG BAJU BAGIAN BAWAH BELAKANG;
 I. MENEPUK LIDAH/TUTUP SAKU DADA BAGIAN KIRI DAN KANAN;
J. MENEPUK KERAH BAJU BAGIAN KIRI DAN KANAN’
K. MEMBETULKAN TUTUP KEPALA (TOPI/BARET);
L. SELANJUTNYA TANGAN KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA;
M. SETELAH ADA ABA-ABA “SELESAI” KEMBALI KE SIKAP ISTIRAHAT; DAN
N. TIAP BAGIAN YANG DITEPUK SELALU DIIKUTI PANDANGAN MATA.
(3) PADA PELAKSANAAN MEMBETULKAN TUTUP KEPALA TOPI KEDUA TANGAN
MEMEGANG PINGGIRAN KLEP DENGAN UJUNG JARI DARI SAMPING KE DEPAN
BERSAMAAN, SEDANGKAN BARET KEDUA TELAPAK TANGAN MEMBUKA, KELIMA JARI
RAPAT DAN TANGAN KANAN MENYILANG DI ATAS TANGAN KIRI, DILETAKKAN DI ATAS
KEPALA DAN DILUNCURKAN SESUAI KEMIRINGAN BARET.

CATATAN :
1. PERHATIKAN JGN SAMPAI BERGELOMBANG
2. PERHATIKAN LETAK TANGAN KANAN DAN KIRI
3. PERHATIKAN PANDANGAN MATA
½ LENGAN LENCANG KA/KI,
A. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
B. ABA-ABA = “ SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KI = GERAK = .
C. PELAKSANAAN SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI DILAKSANAKAN SAAT
PASUKAN DALAM FORMASI BERSAF; DAN

A. SECARA UMUM PELAKSANAAN ½ LENCANG KANAN/KI SAMA DENGAN

LENCANG KANAN / KIRI

B. MELAINKAN TANGAN KANAN/KIRI DILETAKKAN DI PINGGANG (BERTOLAK

PINGGANG) DENGAN SIKU MENYENTUH LENGAN ORANG YANG BERDIRI DI SEBELAH
KANAN/KIRINYA, PERGELANGAN TANGAN LURUS, IBU JARI DI BAGIAN BELAKANG DAN
EMPAT JARI LAINNYA RAPAT DI BAGIAN DEPAN.

C. SETELAH LURUS, MAKA KOMANDAN PASUKAN MEMBERI ABAABA “TEGAK =

GERAK” DAN SEMUA ANGGOTA SECARA SERENTAK KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA.
LENCANG KA/KI,
A. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
B. ABA-ABA = “LENCANG KANAN/KI = GERAK = .
C. PELAKSANAAN LENCANG KANAN/KIRI, SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN/KIRI
DILAKSANAKAN SAAT PASUKAN DALAM FORMASI BERSAF; DAN
1. SAF DEPAN KECUALI PENJURU MENGANGKAT LENGAN KANAN/KIRI LURUS KE
SAMPING BERSAMAAN DENGAN MEMALINGKAN KEPALA SEHINGGA MELIHAT DADA
ORANG YANG BERADA DI SEBELAH KANAN/KIRINYA;
2. MENGANGKAT LENGAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA NOMOR 1
DILAKSANAKAN MELALUI BELAKANG PUNGGUNG ORANG DI SEBELAH KANAN/KIRI
DAN BERGESER KE KANAN/KE KIRI SAMPAI MENYENTUH BAHU ORANG YANG
BERADA DI SEBELAH KANAN/KIRI, JARI-JARI TANGAN MENGGENGGAM, PUNGGUNG
TANGAN MENGHADAP KE ATAS;
3. PENJURU KANAN/KIRI SAF DEPAN TIDAK BERUBAH TEMPAT;
4. UNTUK PENJURU SAF TENGAH DAN BELAKANG MELAKSANAKAN LENCANG
DEPAN, SETELAH LURUS MENURUNKAN LENGAN TANPA MENUNGGU ABA-ABA;
 5. UNTUK SAF TENGAH DAN BELAKANG KECUALI PENJURU MEMALINGKAN KEPALA
SEHINGGA MELIHAT DADA ORANG YANG BERADA DI SEBELAH KANAN/KIRINYA; DAN

6. SEMUA ANGGOTA PASUKAN MELURUSKAN SAF DAN BANJARNYA.

B. SETELAH LURUS, MAKA KOMANDAN PASUKAN MEMBERI ABAABA “TEGAK = GERAK” DAN
SEMUA ANGGOTA SECARA SERENTAK KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA.
HADAP KANAN
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = “HADAP KANAN = GERAK = .
3. PELAKSANAAN

A. KAKI KIRI DIMAJUKAN MELINTANG DI DEPAN KAKI KANAN, LEKUKAN KAKI

KIRI BERADA DI UJUNG KAKI KANAN DENGAN JARAK SATU KEPALAN TANGAN,
BERAT BADAN BERPINDAH KE KAKI KANAN, BADAN DAN PANDANGAN MATA TETAP
LURUS KE DEPAN;
C. TUMIT KAKI KANAN DAN BADAN DIPUTAR KE KANAN 90º DENGAN POROS
TUMIT KAKI KANAN; DAN
D. TUMIT KAKI KIRI DIRAPATKAN KEMBALI KE TUMIT KAKI KANAN DENGAN
TIDAK DIANGKAT
LENCANG DEPAN,
A. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
B. ABA-ABA = “LENCANG DEPAN = GERAK = .
C. PELAKSANAAN LENCANG DEPAN , DILAKSANAKAN SAAT PASUKAN DALAM FORMASI
BERBANJAR; DAN
A. BANJAR KANAN KECUALI PENJURU MENGANGKAT LENGAN KANAN LURUS KE
DEPAN DITAMBAH 2 (DUA) KEPAL, JARI-JARI TANGAN MENGGENGGAM, PUNGGUNG
TANGAN MENGHADAP KE ATAS;
2. UNTUK BANJAR TENGAH DAN KIRI SAF TERDEPAN MELAKSANAKAN LENCANG
KANAN, SETELAH LURUS MENURUNKAN LENGAN TANPA MENUNGGU ABA-ABA; DAN
3. SEMUA ANGGOTA PASUKAN MELURUSKAN BANJAR DAN SAFNYA.
4. SETELAH LURUS, MAKA KOMANDAN PASUKAN MEMBERI ABAABA “TEGAK =
GERAK” DAN SEMUA ANGGOTA SECARA SERENTAK KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA.
HADAP KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = “HADAP KIRI = GERAK = .
3. PELAKSANAAN

A. KAKI KANAN DIMAJUKAN MELINTANG DI DEPAN KAKI KIRI, LEKUKAN KAKI

KANAN BERADA DI UJUNG KAKI KIRI DENGAN JARAK SATU KEPALAN TANGAN,
BERAT BADAN BERPINDAH KE KAKI KIRI, BADAN DAN PANDANGAN MATA TETAP
LURUS KE DEPAN;
B. TUMIT KAKI KIRI DAN BADAN DIPUTAR KE KIRI 90º DENGAN POROS TUMIT
KAKI KIRI; DAN
C. TUMIT KAKI KANAN DIRAPATKAN KEMBALI KE TUMIT KAKI KIRI DENGAN TIDAK
DIANGKAT.
HADAP SERONG KIRI

1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.

2. ABA-ABA = “HADAP SERONG KIRI = GERAK = .
3. PELAKSANAAN
A. KAKI KANAN DIMAJUKAN SEJAJAR DENGAN KAKI KIRI, BERJARAK 20 CM ATAU
SELEBAR BAHU, POSISI BADAN DAN PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE
DEPAN;
B. KAKI KIRI DAN BADAN DIPUTAR KE KIRI 45º DENGAN POROS TUMIT KAKI KIRI; DAN
C. TUMIT KAKI KANAN DIRAPATKAN KE TUMIT KAKI KIRI DENGAN TIDAK DIANGKAT.
HADAP SERONG KANAN

1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.

2. ABA-ABA = “HADAP SERONG KANAN = GERAK = .
3. PELAKSANAAN
A. KAKI KIRI DIMAJUKAN SEJAJAR DENGAN KAKI KANAN, BERJARAK 20 CM
ATAU SELEBAR BAHU, POSISI BADAN DAN PANDANGAN MATA TETAP LURUS
KE DEPAN;
B. KAKI KANAN DAN BADAN DIPUTAR KE KIRI 45º DENGAN POROS TUMIT KAKI
KANAN; DAN
C. TUMIT KAKI KIRI DIRAPATKAN KE TUMIT KAKI KANAN DENGAN TIDAK DIANGKAT.
BALIK KANAN
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = “BALIK KANAN = GERAK = .
3. PELAKSANAAN
A. KAKI KIRI DIMAJUKAN MELINTANG DI DEPAN KAKI KANAN, LEKUKAN KAKI KIRI DI
UJUNG KAKI KANAN MEMBENTUK HURUF ”T” DENGAN JARAK SATU KEPALAN
TANGAN, TUMPUAN BERAT BADAN BERADA DI KAKI KIRI, POSISI BADAN DAN
PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE DEPAN;
B. KAKI KANAN DAN BADAN DIPUTAR KE KANAN 180º DENGAN POROS TUMIT KAKI
KANAN; DAN
C. TUMIT KAKI KIRI DIRAPATKAN KE TUMIT KAKI KANAN TIDAK DIANGKAT.

CATATAN HADAP HADAP :

1. PERHATIKAN BAHU
2. PERHATIKAN POSISI /LETAK KAKI
 BALIK KANAN JALAN DI TEMPAT
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = “BALIK KANAN JALAN DITEMPAT = GERAK = .
3. PELAKSANAAN
A. KAKI KIRI DIMAJUKAN MELINTANG DI DEPAN KAKI KANAN, LEKUKAN KAKI KIRI DI UJUNG KAKI
KANAN MEMBENTUK HURUF ”T” DENGAN JARAK SATU KEPALAN TANGAN, TUMPUAN BERAT
BADAN BERADA DI KAKI KIRI, POSISI BADAN DAN PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE DEPAN;
B. KAKI KANAN DAN BADAN DIPUTAR KE KANAN 180º DENGAN POROS TUMIT KAKI KANAN; DAN
C. KAKI KIRI TIDAK TIDAK DI TUTUP TETAPI DIANGKAT DIANGKAT SECARA BERGANTIAN DGN KAKI
KANAN;
D. POSISI PAHA DAN BADAN MEMBENTUK SUDUT 90º (HORIZONTAL);
E. UJUNG KAKI YANG DIANGKAT MENUJU KE BAWAH, UJUNG SEPATU KAKI YANG DIANGKAT TIDAK
LEBIH KE DEPAN ATAU LEBIH KE BELAKANG;
F. BADAN TEGAK PANDANGAN MATA LURUS KE DEPAN; DAN
G. LENGAN LURUS DIRAPATKAN PD BADAN DGNTDK DILENGGANGKAN.

CATATAN HADAP HADAP :

1. PERHATIKAN BAHU
2. PERHATIKAN POSISI /LETAK KAKI
KETENTUAN UMUM LANGKAH
A. LANGKAH BIASA 60 CM/96 TIAP MENIT.
B. LANGKAH TEGAP 60 CM/96 TIAP MENIT.
C. LANGKAH PERLAHAN 40 CM/30 TIAP MENIT.
D. LANGKAH KE SAMPING 40 CM/70 TIAP MENIT.
E. LANGKAH KE BELAKANG 40 CM/70 TIAP MENIT.
F. LANGKAH KE DEPAN 60 CM/70 TIAP MENIT.
G. LANGKAH WAKTU LARI 70 CM/166 TIAP MENIT
...... LANGKAH KA/KI
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = .....LANGKAH KE KANAN/ KIRI = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. POSISI DALAM SIKAP SEMPURNA;

B. PADA ABA-ABA PELAKSANAAN KAKI KANAN/KIRI DILANGKAHKAN KE SAMPING
KANAN/KIRI SESUAI JMLH LANGKAH YG DIPERINTAHKAN; DAN
C. SELANJUTNYA KAKI KIRI/KANAN DIRAPATKAN PADA KAKI KANAN/KIRI, KEMBALI
PADA SIKAP SEMPURNA.

LANGKAH KE SAMPING 40 CM/70 TIAP MENIT.

CATATAN :
1. PERHATIKAN TEMPO
2. NUTUP KAKI JGN DI SERET
3. MELANGKAH MENGALIR /TIDAK DI JEDAH
4. PERHATIKAN KELURUSAN SAF DAN BANJAR
......LANGKAH BELAKANG
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = 4 LANGKAH KE BELAKANG = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. POSISI DALAM SIKAP SEMPURNA;

B PADA ABA-ABA PELAKSANAAN KAKI KIRI DILANGKAHKAN KE BELAKANG
BERGANTIAN DENGAN KAKI KANAN SESUAI JUMLAH LANGKAH YANG
DIPERINTAHKAN; DAN
C. LENGAN TIDAK MELENGGANG DAN SIKAP BADAN SEPERTI DALAM SIKAP
SEMPURNA

LANGKAH KE SAMPING 40 CM/70 TIAP MENIT

CATATAN :
1. PERHATIKAN TEMPO
2. LANGKAH KE BELAKANG MENGALIR DAN TIDAK DI RABAH
3. PERHATIKAN KELURUSAN SAF DAN BANJAR
......LANGKAH DEPAN
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.
2. ABA-ABA = 3 LANGKAH KE DEPAN = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. POSISI DALAM SIKAP SEMPURNA;

B. PADA ABA-ABA PELAKSANAAN, KAKI KIRI DILANGKAHKAN KE DEPAN
BERGANTIAN DENGAN KAKI KANAN DENGAN DIHENTAKKAN SESUAI
JUMLAH LANGKAH YANG DIPERINTAHKAN; DAN
C. LENGAN TIDAK MELENGGANG DAN SIKAP BADAN SEPERTI DALAM
SIKAP SEMPURNA.

LANGKAH KE SAMPING 60 CM/70 TIAP MENIT.

CATATAN :
1. PERHATIKAN TEMPO
2. PERHATIKAN KELURUSAN SAF DAN BANJAR
LANGKAH BIASA LANGKAH BIASA WAKTU 60 CM/96 TIAP MENIT.

1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA.

2. ABA-ABA = “MAJU = JALAN= .
3. PELAKSANAAN
A. KAKI KIRI DILANGKAHKAN KE DEPAN DENGAN DIHENTAKKAN, LUTUT LURUS
TELAPAK KAKI DIANGKAT SEJAJAR DENGAN TANAH SETINGGI 20 CM;
B. TANGAN KANAN DILENGGANGKAN LURUS KE DEPAN MEMBENTUK SUDUT
90º SEJAJAR DENGAN BAHU, JARI TANGAN KANAN MENGGENGGAM DENGAN
PUNGGUNG IBU JARI MENGHADAP KE ATAS;
C. TANGAN KIRI DILENGGANGKAN KE BELAKANG DENGAN SUDUT 30º, JARI
TANGAN KIRI MENGGENGGAM DENGAN PUNGGUNG IBU JARI MENGHADAP
KE BAWAH;
D. KAKI KANAN DILANGKAHKAN KE DEPAN SETELAH KAKI KIRI TEPAT PADA
POSISINYA, DENGAN AYUNAN TANGAN KE DEPAN 45º KE BELAKANG 30°; DAN
E. DEMIKIAN SETERUSNYA SECARA BERGANTIAN ANTARA KAKI KIRI DAN KAKI
KANAN.
CATATAN :
1. POSISI AYUNAN TANGAN JGN SAMPAI KELUAR MASUK DAN NAIK TURUN
2. PERHATIKAN TEMPO
3. HARUS LEBIH DARI 4 LANGKAH
 GANTI LANGKAH
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “GANTI LANGKAH = JALAN =
3. PELAKSANAAN
A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA WAKTU KAKI KANAN/KIRI JATUH DI
TANAH KEMUDIAN DITAMBAH SATU LANGKAH;
B. UJUNG KAKI KANAN/KIRI YANG BERADA DI BELAKANG MENYENTUH TUMIT KAKI
DEPAN BAGIAN LUAR;
C. SELANJUTNYA MELANGKAHKAN KAKI BAGIAN DEPAN DENGAN LANGKAH
PERTAMA; DAN
D. TANGAN TIDAK DILENGGANGKAN NAMUN TIDAK DIRAPATKAN PADA BADAN.

CATATAN :
1. TUMIT YG MENYENTUH KE DEPAN
2. TINGGI TUMIT JGN LEBIH DR 5 CM
GANTI LANGKAH LANGKAH PERLAHAN

DARI SAMPING DARI SAMPING

DARI TELAPAK DARI TELAPAK

BELOK KANAN/KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “BELOK KANAN/KIRI = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN;
B. ABA-ABA PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI KANAN/KIRI DITAMBAH SATU
LANGKAH SELANJUTNYA MELAKSANAKAN GERAKAN BELOK KANAN/KIRI; DAN
C. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA BELOK SETIBANYA DI TEMPAT PENJURU BELOK.

CATATAN :
1. PERHATIKAN KELURUSAN DAN JARAK SAF DAN BANJAR
 TIAP2 BANJAR 2X BELOK KA/KI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “BELOK KANAN/KIRI = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN;
C. ABA-ABA PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI KANAN/KIRI DITAMBAH SATU LANGKAH;
D. PENJURU TIAP-TIAP BANJAR MELAKSANAKAN DUA KALI BELOK KANAN/KIRI HINGGA
BERBALIK ARAH 180° MELEWATI SEBELAH BANJAR MASING-MASING;
E. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA BELOK SETIBANYA DI TEMPAT PENJURU BELOK; DAN
F. PELAKSANAAN “TIAP-TIAP BANJAR DUA KALI BELOK KANAN/KIRI” DAPAT
DILAKSANAKAN DARI POSISI LANGKAH TEGAP.

CATATAN :
1. PERHATIKAN KELURUSAN DAN JARAK SAF DAN BANJAR
2. JGN ASAL BELOK PD ORANG TERAKHIR
3. PUTARAN 3 X
LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP
1. DIAWALI DARI LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP.
2. ABA-ABA = LANGKAH TEGAP = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA SAAT KAKI KANAN/KIRI JATUH KE

TANAH SELANJUTNYA DITAMBAH SATU LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN
LANGKAH TEGAP.

LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA

1. DIAWALI DARI LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA.
2. ABA-ABA = LANGKAH BIASA = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA SAAT KAKI KANAN/KIRI JATUH KE

TANAH SELANJUTNYA DITAMBAH SATU LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN
LANGKAH BIASA.
 HORMAT KANAN/KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH TEGAP).
2. ABA-ABA = “HORMAT KANAN/KIRI = GERAK =
3. PELAKSANAAN
A. GERAKAN DILAKUKAN PD WAKTU BARISAN BERJLN DGN LANGKAH TEGAP
B. DI AWALI ABA ABA HORMAT KANAN/KIRI = GERAK”
C. ABA ABA PELAKS PD WKT KAKI KANAN JATUH DI TANAH
D. SELAJUTNYA BERSAMAAN KAKI JATUH KIRI DI TANAH MELAKS HORMAT TANGAN
E. LANGKAH SELANJUTNYA KEPALA DIPALINGKAN & PANDANGAN MATA DI
ARAHKAN KPD YG DIBERI HORMAT SAMPAI 45° HINGGA ADA ABA ABA TEGAK
GERAK
F. LENGAN KIRI TIDAK MELANGGANG, BANJAR KANAN / KIRI TETAP MELIHAT K
DEPAN UTK MEMELIHARA ARAH
G. GERAKAN SELESAI MENGHORMAT DGN ABA ABA “TEGAK GERAK”
H. ABA ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PD WAKTU KAKI KANAN JATUH DI TANAH
I. LANGKAH BERIKUTNYA SAMBIL HORMAT TANGAN KEPALA & PANDANGAN MATA
KEMBALI DIPALINGKAN KE ARAH DEPAN
J. LANGKAH SELANJUTNYA LENGAN KANAN DILENGGANGKAN KE BELAKANG,
LENGAN KIRI MELENGGANG KE DEPAN(KEMBALI LANGKAH TEGAP
CATATAN :
1. PERHATIKAN SUDUT 45°
2. PERHATIKAN LANGKAH TEGAP
3. PERHATIKAN SAAT NAIK DAN TURUN TANGAN PD SAAT HORMAT
 HADAP KIRI HENTI
1. DIAWALI DARI POSISI JALAN DITEMPAT.
2. ABA-ABA = “HADAP KIRI HENTI = GERAK = .
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA WAKTU KAKI KANAN ATAU KAKI KIRI JATUH
DI TANAH KEMUDIAN DITAMBAH SATU;

B. KAKI KIRI DIMAJUKAN MELINTANG DI DEPAN KAKI KANAN, LEKUKAN KAKI KIRI DI
UJUNG KAKI KANAN MEMBENTUK HURUF ”T” DENGAN JARAK SATU KEPALAN
TANGAN, TUMPUAN BERAT BADAN BERADA DI KAKI KIRI, POSISI BADAN DAN
PANDANGAN MATA TETAP LURUS KE DEPAN;

C. KEMBALI KESIKAP SEMPURNA.

HADAP KANAN/KIRI MAJU
1. ABA-ABA “HADAP KANAN/KIRI MAJU = JALAN”;

2. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA;

3. PELAKSANAAN GERAKAN DARI POSISI BERHENTI KE HADAP KIRI/KANAN

SELANJUTNYA KE LANGKAH BERJALAN DIATUR DENGAN KETENTUAN SEBAGAI
BERIKUT:

A. PADA SAAT ABA-ABA PELAKSANAAN, PASUKAN MELAKSANAKAN HADAP

KANAN/KIRI;

B. KAKI KIRI/KANAN TIDAK DIRAPATKAN LANGSUNG MELANGKAH DENGAN

DIHENTAKKAN SEPERTI GERAKAN MAJU JALAN
2 X BELOK KANAN/KIRI (POSISI LANGKAH BIASA)
1. ABA-ABA “DUA KALI BELOK KANAN/KIRI = JALAN”;

2. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN LANGKAH BIASA;

3. PELAKSANAAN :

A. ABA-ABA JATUH PADA KAKI KANAN/KIRI DITAMBAH SATU LANGKAH

SELANJUTNYA MELAKSANAKAN GERAKAN DUA KALI BELOK KANAN/KIRI
HINGGA ARAH GERAKAN BERUBAH 180°;

B. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA BELOK SETIBANYA DI TEMPAT PENJURU

BELOK;
C. PENJURU KANAN/KIRI SECARA PERLAHAN MENGUBAH ARAH 90° DAN
MEMPERPENDEK LANGKAH MENJADI 15 CM, BANJAR TENGAH MENGUBAH
ARAH DENGAN MEMPERPENDEK LANGKAH MENJADI 30 CM, UNTUK BANJAR
KIRI/KANAN MENGUBAH SESUAI ARAH YANG DITENTUKAN DENGAN LANGKAH
TETAP 60 CM SECARA BERSAMA-SAMA; DAN F. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA
BELOK SETIBANYA DI TEMPAT PENJURU BELOK, SELANJUTNYA SETELAH
BERJALAN DENGAN JARAK 2 (DUA) LANGKAH MELAKUKAN GERAKAN BELOK
KANAN/KIRI LAGI
LANGKAH BIASA KE LANGKAH LARI
1. DIAWALI DARI LANGKAH BIASA KE LANGKAH LARI.
2. ABA-ABA = LARI = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. PADA ABA-ABA PERINGATAN KEDUA TANGAN DIKEPALKAN DENGAN LEMAS
DAN DILETAKKAN DI PINGGANG SEBELAH DEPAN, PUNGGUNG TANGAN
MENGHADAP KE LUAR;
B. KEDUA SIKU KE BELAKANG, BADAN AGAK DICONDONGKAN KE DEPAN; DAN
C. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA WAKTU KAKI KANAN/KIRI JATUH KE
TANAH KEMUDIAN DITAMBAH 1 (SATU) LANGKAH SELANJUTNYA BERLARI
DENGAN LANGKAH PERTAMA DIHENTAKKAN.
2 X BELOK KANAN/KIRI POSISI LARI
1. DIAWALI DARI POSISI BERLARI.
2. ABA-ABA = 2 X BELOK KANAN = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. ABA-ABA PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI KANAN/KIRI DITAMBAH
TIGA LANGKAH SELANJUTNYA MELAKSANAKAN GERAKAN DUA
KALI BELOK KANAN/KIRI HINGGA ARAH GERAKAN BERUBAH 180°;
DAN
D. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA BELOK SETIBANYA DI TEMPAT
PENJURU BELOK, SELANJUTNYA SETELAH BERJALAN 2 (DUA)
LANGKAH MELAKUKAN GERAKAN BELOK KANAN/KIRI LAGI.
LANGKAH LARI KE LANGKAH BIASA
1. DIAWALI DARI LANGKAH BIASA KE LANGKAH LARI.
2. ABA-ABA = LANGKAH BIASA = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA WAKTU KAKI KIRI/KANAN JATUH
KE TANAH DITAMBAH TIGA LANGKAH;

B. KAKI KIRI/KANAN DIHENTAKKAN, BERSAMAAN DENGAN ITU KEDUA LENGAN

DILENGGANGKAN; DAN

C. BERJALAN DENGAN LANGKAH BIASA.

LANGKAH BIASA KE LANGKAH PERLAHAN
1. DIAWALI DARI POSISI LANGKAH BIASA.
2. ABA-ABA = LANGKAH PERLAHAN = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA SAAT KAKI KANAN/KIRI JATUH KE

TANAH SELANJUTNYA DITAMBAH SATU LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN
LANGKAH PERLAHAN.
B. KAKI KIRI DILANGKAHKAN KE DEPAN, SETELAH KAKI KIRI MENAPAK DI TANAH
SEGERA DISUSUL DENGAN KAKI KANAN DITARIK KE DEPAN DAN DITAHAN SEBENTAR
DI SEBELAH MATA KAKI KIRI, KEMUDIAN DILANJUTKAN DITAPAKKAN DI DEPAN KAKI
KIRI;
C. KEDUA LENGAN TETAP RAPAT DI SAMPING BADAN TIDAK MELENGGANG,
APABILA MEMEGANG BENDA, TANGAN DISESUAIKAN; DAN D. LANGKAH SELANJUTNYA
DILAKUKAN SECARA BERGANTIAN.

LANGKAH PERLAHAN 40 CM/30 TIAP MENIT.

CATATAN :
1. PERHATIKAN TEMPO
2. PERHATIKAN TINGGI TUMIT TDK BOLEH LEBIH DR 5 CM DR TANAH
LANGKAH PERLAHAN KE LANGKAH BIASA
1. DIAWALI DARI POSISI LANGKAH PERLAHAN .
2. ABA-ABA = LANGKAH BIASA = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA WAKTU KAKI

KANAN/KIRI DI SEBELAH MATA KAKI KIRI/KANAN DITAMBAH SATU
LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN LANGKAH BIASA.
 TIAP2 BANJAR 2X BELOK KA/KI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “TIAP-TIAP BANJAR BELOK KANAN/KIRI = JALAN=
3. PELAKSANAAN
A. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN;
C. ABA-ABA PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI KANAN/KIRI DITAMBAH SATU LANGKAH;
D. PENJURU TIAP-TIAP BANJAR MELAKSANAKAN DUA KALI BELOK KANAN/KIRI HINGGA
BERBALIK ARAH 180° MELEWATI SEBELAH BANJAR MASING-MASING;
E. PRAJURIT-PRAJURIT LAINNYA BELOK SETIBANYA DI TEMPAT PENJURU BELOK; DAN
F. PELAKSANAAN “TIAP-TIAP BANJAR DUA KALI BELOK KANAN/KIRI” DAPAT
DILAKSANAKAN DARI POSISI LANGKAH TEGAP.

CATATAN :
1. PERHATIKAN KELURUSAN DAN JARAK SAF DAN BANJAR
2. JGN ASAL BELOK PD ORANG TERAKHIR
3. PUTARAN 3 X
LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP
1. DIAWALI DARI LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP.
2. ABA-ABA = LANGKAH TEGAP = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA SAAT KAKI KANAN/KIRI JATUH KE

TANAH SELANJUTNYA DITAMBAH SATU LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN
LANGKAH TEGAP.

LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA

1. DIAWALI DARI LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA.
2. ABA-ABA = LANGKAH BIASA = JALAN=
3. PELAKSANAAN

A. ABA-ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PADA SAAT KAKI KANAN/KIRI JATUH KE

TANAH SELANJUTNYA DITAMBAH SATU LANGKAH KEMUDIAN BERJALAN DENGAN
LANGKAH BIASA.
 HORMAT KANAN/KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH TEGAP).
2. ABA-ABA = “HORMAT KANAN/KIRI = GERAK =
3. PELAKSANAAN
A. GERAKAN DILAKUKAN PD WAKTU BARISAN BERJLN DGN LANGKAH TEGAP
B. DI AWALI ABA ABA HORMAT KANAN/KIRI = GERAK”
C. ABA ABA PELAKS PD WKT KAKI KANAN JATUH DI TANAH
D. SELAJUTNYA BERSAMAAN KAKI JATUH KIRI DI TANAH MELAKS HORMAT TANGAN
E. LANGKAH SELANJUTNYA KEPALA DIPALINGKAN & PANDANGAN MATA DI
ARAHKAN KPD YG DIBERI HORMAT SAMPAI 45° HINGGA ADA ABA ABA TEGAK
GERAK
F. LENGAN KIRI TIDAK MELANGGANG, BANJAR KANAN / KIRI TETAP MELIHAT KE
DEPAN UTK MEMELIHARA ARAH
G. GERAKAN SELESAI MENGHORMAT DGN ABA ABA “TEGAK GERAK”
H. ABA ABA PELAKSANAAN DIBERIKAN PD WAKTU KAKI KANAN JATUH DI TANAH
I. LANGKAH BERIKUTNYA SAMBIL HORMAT TANGAN KEPALA & PANDANGAN MATA
KEMBALI DIPALINGKAN KE ARAH DEPAN
J. LANGKAH SELANJUTNYA LENGAN KANAN DILENGGANGKAN KE BELAKANG,
LENGAN KIRI MELENGGANG KE DEPAN(KEMBALI LANGKAH TEGAP
CATATAN :
1. PERHATIKAN SUDUT 45°
2. PERHATIKAN LANGKAH TEGAP
3. PERHATIKAN SAAT NAIK DAN TURUN TANGAN PD SAAT HORMAT
 MELINTANG KANAN/KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “MELINTANG KANAN/KIRI MAJU = JALAN =
3. PELAKSANAAN
A. MELINTANG KANAN JALAN ABA ABA PELAKS JATUH PD KAKI KA/KI DI TAMBAH
2/1 LANGKAH, PELAKS HADAP KIRI KEMUDIAN MELAKSANAKAN HALUAN KI
B. MELINTANG KIRI JALAN ABA ABA PELAKS JATUH PD KAKI KA/KI DI TAMBAH 1/2
LANGKAH, PELAKS HADAP KANAN KEMUDIAN MELAKSANAKAN HALUAN KANAN
C. PASUKAN MELAKSANAKAN HALUAN KANAN/KIRI BERJALAN DI TEMPAT DGN
MEMUTAR ARAH SECARA PERLAHAN-LAHAN HINGGA MERUBAH ARAH SAMPAI 90°
D. BERSAMAAN DGN ITU MASING2 SAF MULAI MAJU JLN DGN RAPIH (DGN TDK
MELENGGANG) SAMBIL MELURUSKAN SAFNYA HINGGA MERUBAH ARAH
SEBESAR 90° KEMUDIAN BERJALAN DI TEMPAT
E. SETELAH PENJURU KANAN/KIRI DEPAN MELIHAT SAFNYA LURUS MAKA TERIAK
LURUS
F. KEMUDIAN KOMANDAN MEMBERI ABA ABA “MAJU = JALAN”
CATATAN :
1. PERHATIKAN KELURUSAN DAN JARAK SAF DAN BANJAR
2. PERHATIKAN TEMPO
3. POROS TDK BOLEH BERUBAH
BALIK KANAN MAJU
A. ABA-ABA “BALIK KANAN MAJU = JALAN”;
B. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN
C. APABILA ABA-ABA PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI KIRI DITAMBAH
SATU LANGKAH, SEDANGKAN APABILA ABA-ABA PELAKSANAAN
JATUH PADA KAKI KANAN MAKA DITAMBAH DUA LANGKAH;
D. SELANJUTNYA PASUKAN MELAKSANAKAN BALIK KANAN; DAN
E. KAKI KIRI TIDAK DIRAPATKAN LANGSUNG DILANGKAHKAN SEPERTI
GERAKAN MAJU JALAN DENGAN LANGKAH PERTAMA DIHENTAKKAN

CATATAN :
1. PERHATIKAN HENTAKAN PERTAMA
2. PERHATIKAN HURUF T
HALUAN KANAN/KIRI
1. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN (LANGKAH BIASA).
2. ABA-ABA = “HALUAN KANAN/KIRI MAJU = JALAN =
3. PELAKSANAAN
A. ABA ABA PELAKS PD WAKTU KAKI KANAN/KIRI JATUH DI TANAH KEMUDIAN DI
TAMBAH 1 LANGKAH, PENJURU KANAN/KIRI BERJALAN DI TEMPAT DGN
MEMUTARKAN ARAH SECARA PERLAHAN LAHAN HINGGA MERUBAH RAH SAMPAI
90°
B. BERSAMAAN DGN ITU MASING2 SAF MULAI MAJU JLN DGN RAPIH (DGN TDK
MELENGGANG) SAMBIL MELURUSKAN SAFNYA HINGGA MERUBAH ARAH
SEBESAR 90° KEMUDIAN BERJALAN DI TEMPAT
C. SETELAH PENJURU KANAN/KIRI DEPAN MELIHAT SAFNYA LURUS MAKA TERIAK
LURUS
D. KEMUDIAN KOMANDAN MEMBERI ABA ABA “MAJU = JALAN”

CATATAN :
1. PERHATIKAN KELURUSAN DAN JARAK SAF DAN BANJAR
2. PERHATIKAN TEMPO
3. POROS TDK BOLEH BERUBAH
HADAP KANAN/KIRI MAJU
1. ABA-ABA “HADAP KANAN/KIRI MAJU = JALAN”;

2. DIAWALI DARI POSISI BERJALAN;

3. PELAKSANAAN ABA-ABA JATUH PADA KAKI YANG SEARAH DENGAN ARAH

GERAKAN MAKA DITAMBAH DUA LANGKAH, SEDANGKAN APABILA ABA-ABA
PELAKSANAAN JATUH PADA KAKI YANG BERLAWANAN DENGAN ARAH GERAKAN
MAKA DITAMBAH SATU LANGKAH;

4. SELANJUTNYA PASUKAN MELAKSANAKAN HADAP KANAN/KIRI; DAN

5. KAKI KIRI/KANAN TIDAK DIRAPATKAN DAN LANGSUNG DILANGKAHKAN

SEPERTI GERAKAN MAJU JALAN DENGAN LANGKAH PERTAMA DIHENTAKKAN.
BUBAR
1. DIAWALI DARI POSISI SIKAP SEMPURNA .
2. ABA-ABA = “BUBAR= JALAN= .
3. PELAKSANAAN
A. DIAWALI DARI POSISI PASUKAN SIKAP SEMPURNA DENGAN FORMASI BERSAF;
B. ABA-ABA “BUBAR = JALAN”;
C. PADA ABA-ABA PELAKSANAAN TIAP PRAJURIT MENYAMPAIKAN
PENGHORMATAN KEPADA KOMANDAN SECARA BERSAMASAMA (SERENTAK);
D. SETELAH DIBALAS KEMBALI KE SIKAP SEMPURNA KEMUDIAN MELAKUKAN
BALIK KANAN;
E. SETELAH MENGHITUNG DUA HITUNGAN DALAM HATI SELANJUTNYA
MELAKSANAKAN LANGKAH PERTAMA SEPERTI GERAKAN MAJU - JALAN;
F. PASUKAN BUBAR MENUJU TEMPAT MASING-MASING;
G. KOMANDAN BALIK KANAN SETELAH PASUKAN BUBAR; DAN
H. PELAKSANAAN BUBAR JALAN DILAKSANAKAN MULAI TINGKAT KELOMPOK
SAMPAI TINGKAT PELETON.

CATATAN :
1. PASUKAN SIMTERIS DENGAN DANTON/DANTON BERADA DI TENGAH2 PASUKAN
2. JARAK 6 LANGKAH HARUS BENAR2 DI PERHATIKAN
ABA ABA DANTON SD
NO NAMA GERAKAN ABA-ABA DANTON KET

A GERAKAN DI TEMPAT

1 BERSAF KUMPUL = BERSAF KUMPUL = MULAI = SELESAI =

2 SIKAP SEMPURNA = SIAP = GERAK =
3 HITUNG = HITUNG= MULAI =
4 HORMAT = HOTMAT = GERAK =
= TEGAK GERAK =
5 ISTIRAHAT DI TEMPAT (BIASA) = HOTMAT = GERAK =
= TEGAK GERAK =
6 PERIKSA KERAPIHAN (PARADE) = PARADE ISTIRAHAT DITEMPAT =
= PARADE PERIKSA KERAPIHAN = MULAI = SELESAI =
= SIAP = GERAK =
7 SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN = SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN = GERAK =
= TEGAK GERAK =
8 LENCANG KANAN = LENCANG KANAN =
= TEGAK GERAK =
9 HADAP KANAN = HADAP KANAN = GERAK =
10 LENCANG DEPAN = LENCANG DEPAN =
= TEGAK GERAK =
11 HADAP KIRI = HADAP KIRI = GERAK =
12 HADAP SERONG KIRI/KANAN = HADAP SERONG KIRI /KANAN = GERAK =
13 BALIK KANAN = BALIK KANAN = GERAK =

14 BALIK KANAN JALAN DI TEMPAT = BALIK KANAN JALAN DITEMPAT = GERAK =

ABA ABA DANTON
NO NAMA GERAKAN ABA-ABA KET

B GERAKAN BERHENTI KE BERJALAN

15 4 LANGKAH KE KANAN = 4 LANGKAH KE KANAN = JALAN =

16 4 LANGKAH KE BELAKNG = 4 LANGKAH KE BELAKANG = JALAN =
17 4 LANGKAH KE DEPAN = 4 LANGKAH KE DEPAN = JALAN =
18 4 LANGKAH KE KIRI = 4 LANGKAH KE KIRI = JALAN =

C GERAKAN BERJALAN KE BERJALAN

19 LANGKAH BASA = MAJU = JALAN =

20 GANTI LANGKAH = GANTIH LANGKAH = JALAN =
21 BELOK KANAN = BELOK KANAN = JALAN =
22 TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KANAN = TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KANAN = JALAN =
23 BELOK KIRI = BELOK KIRI = JALAN =

24 LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP = LANGKAH TEGAP = JALAN =

25 HORMAT KANAN = HORMAT KANAN = GERAK =
= TEGAK = GERAK =
26 LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA = LANGKAH BIASA = JALAN =
27 TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = JALAN =
28 HADAP KIRI HENTI = HADAP KIRI HENTI = GERAK =

29 BUBAR = BUBAR = JALAN =

ABA ABA DANTON SMP/SMA
NO NAMA GERAKAN ABA-ABA DANTON KET

A GERAKAN DI TEMPAT

1 BERSAF KUMPUL = BERSAF KUMPUL = MULAI = SELESAI =

2 SIKAP SEMPURNA = SIAP = GERAK =
3 HITUNG = HITUNG= MULAI =
4 HORMAT = HOTMAT = GERAK =
= TEGAK GERAK =
5 ISTIRAHAT DI TEMPAT (BIASA) = HOTMAT = GERAK =
= TEGAK GERAK =
6 PERIKSA KERAPIHAN (PARADE) = PARADE ISTIRAHAT DITEMPAT =
= PARADE PERIKSA KERAPIHAN = MULAI = SELESAI =
= SIAP = GERAK =
7 SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN = SETENGAH LENGAN LENCANG KANAN = GERAK =
= TEGAK GERAK =
8 LENCANG KANAN = LENCANG KANAN =
= TEGAK GERAK =
9 HADAP KANAN = HADAP KANAN = GERAK =
10 LENCANG DEPAN = LENCANG DEPAN =
= TEGAK GERAK =
11 HADAP KIRI = HADAP KIRI = GERAK =
12 HADAP SERONG KANAN = HADAP SERONG KANAN = GERAK =
13 BALIK KANAN = BALIK KANAN = GERAK =
14 BALIK KANAN JALAN DI TEMPAT = BALIK KANAN JALAN DITEMPAT = GERAK =
ABA ABA DANTON SMP/SMA
NO NAMA GERAKAN ABA-ABA KET

B GERAKAN BERHENTI KE BERJALAN

15 4 LANGKAH KE KANAN = 4 LANGKAH KE KANAN = JALAN =

16 4 LANGKAH KE BELAKNG = 4 LANGKAH KE BELAKANG = JALAN =
17 4 LANGKAH KE DEPAN = 4 LANGKAH KE DEPAN = JALAN =
18 4 LANGKAH KE KIRI = 4 LANGKAH KE KIRI = JALAN =

C GERAKAN BERJALAN KE BERJALAN

19 HADAP KIRI MAJU = MAJU = JALAN =

20 2 X BELOK BELOK KIRI (LANGKAH BIASA) = 2 X BELOK BELOK KIRI = JALAN =
21 LANGKAH BIASA KE LANGKAH LARI = LARI = JALAN =
22 2 BELOK BELOK KANAN (LANGKAH LARI) = 2 X BELOK BELOK KANAN = JALAN =
23 LANGKAH LARI KE LANGKAH BIASA = LANGKAH BIASA = JALAN =
24 GANTI LANGKAH = GANTIH LANGKAH = JALAN =
25 LANGKAH BIASA KE LANGKAH PERLAHAN = LANGKAH PERLAHAN = JALAN =
26 LANGKAH PERLAHAN KE LANGKAH BIASA = LANGKAH BIASA = JALAN =
27 TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = JALAN =
28 LANGKAH BIASA KE LANGKAH TEGAP = LANGKAH TEGAP = JALAN =
29 HORMAT KANAN = HORMAT KANAN = GERAK =
= TEGAK = GERAK =
ABA ABA DANTON SMP/SMA
NO NAMA GERAKAN ABA-ABA KET

C GERAKAN BERJALAN KE BERJALAN

30 LANGKAH TEGAP KE LANGKAH BIASA = LANGKAH BIASA = JALAN =

31 TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = JALAN =
32 MELINTANG KIRI / KANAN = MELINTANG KIRI / KANAN MAJU = JALAN =
= MAJU = JALAN
33 BALIK KANAN MAJU JALAN = BALIK KANAN MAU = JALAN =
34 HALUAN KANAN = HALUAN KANAN MAJU = JALAN =
= MAJU= JALAN
35 HADAP KANAN MAJU = HADAP KANAN MAJU = JALAN =
36 TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = TIAP TIAP BANJAR 2 X BELOK KIRI = JALAN =
37 HADAP KIRI HENTI = HADAP KIRI HENTI = GERAK =
38 BUBAR = BUBAR = JALAN =
 KESEPAKATAN  PANITIA  JURI  PESERTA
 ABA-ABA WAJIB BERURUTAN (NILAI ZONK)
 BOLEH MEMAKAI ABA-ABA DOUBLE TAPI YG SUDAH DI PAKAI
 APABILA DANTON SALAH ABA-ABA TIDAK DINILAI (NILAI ZONK)
 APABILA PROTES HARUS DENGAN MEMBAWA BUKTI VIDEO

JURI PESERTA
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SUKSES BUAT KITA SEMUA