Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT

KESEHATAN INDONESIA
Vol 1 No 2 Desember 2022

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA


EDUKASI SIKAT GIGI DAN KURATIF SEDERHANA PADA
SISWA SEKOLAH DASAR ALWAHLIYAH MARTUBUNG

DENTAL AND ORAL HEALTH EDUCATION AND


TOOTHBRUSHING AND SIMPLE CURATIVE EDUCATION FOR
ALWAHLIYAH MARTUBUNG ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

Yenni Lisbeth Siahaan1, Dumamey Siahaan1, Sutriatai1, Sekar Restuning2*


1
Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Medan, Indonesia
2*
Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Bandung, Indonesia
Email: sekar.reztu@gmail.com

ABSTRACT
Prevention of dental caries in the community can be done by providing counseling on
how to brush your teeth properly and the dangers of dental caries. In addition, the joint
toothbrush program in schools can also be carried out to get children used to brushing
their teeth regularly and properly. Caries disease in children occurs a lot and often occurs
due to lack of attention from parents because it is assumed that the child's teeth will be
replaced by permanent teeth. Parents do not realize that the actual impact will be very
large if treatment is not carried out to prevent dental caries from an early age in children.
The purpose of this community service is to increase children's knowledge about dental
and oral health, so that they can prevent dental caries in children by providing counseling
and education on tooth brushing together. Observation of children can understand how
to maintain healthy teeth and mouth by demonstrating how to brush their teeth together.
During the three times the implementation of community service in the form of counseling
in each different group, it was seen that there was an increase in children's knowledge.

Keywords: Counseling, Tooth brushing together

ABSTRAK
Pencegahan terjadinya karies gigi pada masyarakat dapat dilakukan dengan
memberikan penyuluhan mengenai cara menggosok gigi yang benar dan bahaya dari
karies gigi. Selain itu, program sikat gigi bersama di sekolah-sekolah juga dapat
dilakukan untuk membiasakan anak-anak menggosok gigi rutin dan benar. Penyakit
karies pada anak, banyak dan sering terjadi dikarenakan kurangnya perhatian dari
orang tua karena beranggapan bahwa gigi anak akan digantikan oleh gigi tetap. Orang
tua kurang menyadari bahwa dampak yang ditimbulkan sebenarnya akan sangat besar
bila tidak dilakukan perawatan untuk mencegah karies gigi sejak dini pada anak. Tujuan
dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan anak tentang
kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat mencegah terjadinya karies gigi pada anak
dengan memberikan penyuluhan dan edukasi sikat gigi bersama-sama. Observasi anak
dapat memahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulutnya dengan melakukan
demonstrasi cara sikat gigi bersama. Selama tiga kali dilakukan pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan pada tiap kelompok yang berbeda
terlihat terjadi peningkatan pengetahuan anak-anak. Kepada pihak sekolah bahwa
pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat selalu diberikan untuk
meningkatkan status kesehatan gigi dan mulutnya.

https://doi.org/10.34011/jpmki.v1i2.1186 122
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
KESEHATAN INDONESIA
Vol 1 No 2 Desember 2022

Kata kunci: Penyuluhan, Sikat gigi bersama

PENDAHULUAN Kadang memang perlu kombinasi


membersihkan sela gigi dengan benang
Menurut Undang-undang dan metode kumur-kumur untuk
Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 46 membersihkan sela-sela gigi.4
dan 47 menyatakan bahwa untuk Gigi Susu merupakan gigi
mewujudkan derajat kesehatan yang sementara yang akan mengalami
setinggi-tingginya bagi masyarakat, pergantian dengan gigi permanen atau
diselenggarakan upaya kesehatan gigi dewasa. Gigi susu ini pada
perseorangan dan upaya kesehatan umumnya tumbuh ketika anak berusia
masyarakat. Upaya kesehatan antara 6 bulan hingga 2 tahun. Ketika
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan anak berusia antara 6-7 tahun, gigi seri
dengan pendekatan promotif, preventif, dewasa mulai tumbuh secara bertahap
kuratif, dan rehabilitasi yang dan umumnya berakhir ketika gigi
dilaksanakan secara terpadu, geraham tumbuh antara usia 12-13
menyeluruh, dan berkesinambungan.1 tahun.5
Kurangnya pengetahuan Peralihan antara gigi susu dan gigi
masyarakat terhadap kesehatan gigi dewasa mau tidak mau harus mulai
dan mulut, khususnya tentang menyikat proses tanggalnya gigi susu.6 Adapun
gigi yang baik dan benar, berdampak alasan yang tepat untuk mencabut gigi
terhadap kesehatan gigi (karies gigi). susu antara lain karena sudah goyang,
Menurut Laporan Nasional Riset ketika gigi susu yang sudah mengalami
Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) karies dan hasil dari survey awal yang
yang telah menunjukkan bahwa karies telah dilakukan di Sekolah Dasar
gigi sudah terjadi pada usia 1-4 tahun Alwahliyah Martubung didapat dari hasil
dan semakin meningkat sampai usia 14 pemeriksaan kebersihan kebersihan gigi
tahun. Pada kelompok usia muda lebih dan mulut pada anak-anak masih
banyak menderita karies aktif sebesar kurang baik. Pengabdian masyarakat
6,9%, kelompok usia 5-9 tahun sebesar yang akan dilakukan berupa tindakan
21,6% dan kelompok usia 10-14 tahun penyuluhan, pemeriksaan gigi, sikat gigi
sebesar 20,6%.2 bersama dan pencabutan gigi susu yang
Anak sekolah-sekolah dasar sudah waktunya tanggal pada anak-
merupakan generasi pembangunan anak Sekolah Dasar Alwahliyah
bangsa yang sangat rentan terhadap Martubung agar tercapai derajat
penyakit terutama penyakit gigi dan kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
mulut. Salah satu upaya menjaga Kegiatan ini dilakukan 3 (tiga) orang
kesehatan gigi dan mulut adalah dengan tenaga Pendidikan Poltekkes Gigi
memberikan informasi tentang teknik Kemenkes Medan Jurusan Kesehatan
menyikat gigi. Menyikat gigi adalah cara Gigi.
yang umum untuk membersihkan plak, Tujuan Kegiatan
kotoran atau sisa makanan yang a. Mewujudkan salah satu kegiatan Tri
melekat pada permukaan gigi yang Darma perguruan tinggi dengan
bertujuan untuk memelihara kebersihan menambah pengetahuan dan
yakni dengan menyikat gigi dua kali wawasan siswa/i Sekolah Dasar.
sehari, yang baik dan benar adalah b. Mengetahui dan meningkatkan
setiap habis makan pagi dan malam pengetahuan sikap dan tindakan
sebelum tidur.3 siswa/i tentang pemeliharaan
Teknik menyikat gigi yang tepat kesehatan gigi dan mulut.
akan menghindarkan gigi atau gusi c. Melakukan tindakan kuratif
berdarah. Gusi memang rentan sederhana yaitu pencabutan gigi
berdarah oleh goresan sikat gigi. susu yang sudah waktunya tanggal.

https://doi.org/10.34011/jpmki.v1i2.1186 123
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
KESEHATAN INDONESIA
Vol 1 No 2 Desember 2022

baik, 11 orang anak berpengetahun


METODE sedang dengan menjawab pertanyaan
Metode Pelaksanaan Pengabdian: benar 7, dan 10 orang anak menjawab
Dengan metode survey dan pertayaan dengan benar 5 sehingga
7
memberikan intervensi , yaitu: dapat dikatakan 5 lima orang anak
1. Memberikan pengetahuan tentang tingkat pengetahuan kurang tentang
kesehatan gigi dan mulut melalui cara memelihara kesehatan ggi dan
penyuluhan, dan edukasi cara mulut.
menyikat gigi yang baik dan benar.
Tabel 2. Frekuensi Pengetahuan sesudah PKM
2. Melakukan demontrasi siskat gigi Pengetahuan n %
bersama 1
Baik 13 43,3
3. Pencabutan gigi Sedang
2 12 40
Waktu Pelaksanaan : Kurang
3 5 16,7
Pengabdian masyarakat mengenai Total 30 100%
penyuluhan, edukasi dan demontrasi
sikat gigi bersama yang dilaksanakan Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel
Hari: Sabtu 21 Agustua; Sabtu, 28 2 setelah dilakukan PKM dapat dilihat
Agustus dan Sabtu, 4 September 2021. bahwa tingkat pengetahuan anak-anak
sedang 40%, kurang 16,7% dan
HASIL kategori baik 43,3%. Sebelum dilakukan
Luaran yang dicapai dalam proses pengabdian kepada masyarakat
pelaksanaan pengabdian masyarakat diberikan pengisian kuesioner guna
adalah telah terlaksananya edukasi mengukur pengetahuan anak-anak
menyikat gigi bersama-sama. tentang kesehatan gigi dan mulut.
pengumpulan informasi pengetahuan
anak yaitu tempat pengisian kuesioner Tabel 3. Data diagnosa gigi goyang
dan juga melelakukan penyuluhan N Nama Umur Elemen Diagnosa
B NN 7 51 Mobility
edukasi cara menyikat gigi yang baik 1
dan benar. Edukasi cara menyikat gigi 2 NN 7 51 Mobility
yang diberikan kepada anak berjalan 3 NN 7 51 Mobiliy
4 NN 7 61 Mobiliy
dengan lancar dan anak-anak sangat 5 NN 7 61 Mobiliy
antusias untuk mempraktekkan cara
menyikat gigi yang dilakukan pada Tabel 3. status gigi anak yang
model orang secara bergantian. mengalami mobility atau gigi goyang.
Ada 5 orang anak yang terdata gigi
Tabel 1. Frekuwensi Pengetahuan sebelum
PKM goyang yang sudah seharusnya dicabut
Pengetahuan n % tetapi tidak dilakukan pencabutan
1Baik 9 30 dengan alasan anak-anak tersebut
Sedang
2 11 36,6 merasa takut dan sebagian orang tua
Kurang
3 10 33,3 juga tidak memberikan ijin anaknya
Total 30 100%
dilakukan pencabutan gigi.

PEMBAHASAN
Pengetahuan anak-anak sedang Penyuhan dilaksanakan dalam
36,6%, kurang 33.3% dan kategori waktu 3 hari sesuai arahan dari pihak
baik 30%. Sebelum dilakukan sekolah yang jumlahnya masing-masing
pengabdian kepada masyarakat 10 orang anak. Hal ini disebabkan ruang
diberikan pengisian kuesioner guna dan waktu yang diberikan oleh pihak
mengukur pengetahuan anak-anak sekolah terbatas dan juga pelaksanaan
tentang kesehatan gigi dan mulut. pengabdian masyarakat ini sesuai
Dapat dilihat terdapat 9 orang anak dengan protokol kesehatan yaitu
yang menjawab pertanyaan dengan

https://doi.org/10.34011/jpmki.v1i2.1186 124
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
KESEHATAN INDONESIA
Vol 1 No 2 Desember 2022

dengan memakai masker, cuci tangan, sehari pagi setelah sarapan padi
dan menjaga jarak satu sama lain. dan malam sebelum tidur.
Bahwasanya siswa/i, sarana sikat gigi, 4. Kegiatan kuratif sederhana tidak
odol dan air untuk berkumur yang telah dapat terlaksana dikarenakan
disediakan oleh pihak pelaksana anak-anak yang mengalami gigi
pengabdian masyarakat di SD goyang tidak mendapatkan izin
Alwahliyah Martubung sebanyak 3 dari orang tua. Hal ini disebabkan
orang. karena masih terjadi musibah
Upaya pemeliharaan kesehatan Pandemi Covid-19 yang melanda
gigi dan mulut sebaiknya dilakukan seluruh dunia dan juga sebagian
sejak usia dini. Peran sekolah sangat anak takut dilakukan pencabutan
diperlukan dalam proses menciptakan gigi.
kebiasaan menyikat gigi pada anak.
Usia sekolah dasar merupakan saat
ideal untuk melatih kemampuan motorik UCAPAN TERIMAKASIH
seorang anak, termasuk menyikat gigi. Terima kasih kepada pihak
Edukasi dalam upaya pencegahan sekolah sekolah dasar Alwahliyah
penyakit gigi dan mulut dapat diberikan Martubung.
melalui asuhan keperawatan gigi,
dimana konsep ini mengutamakan DAFTAR RUJUKAN
promotif dan preventif untuk 1. Anandita, F.P. 2010.Menjaga
meningkatkan derajat kesehatan gigi Kesbersihan Gigi dan Mulut.Quadra.
serta untuk mencegah terjadinya Bandung.
penyakit gigi dan mulut.8,9,10 2. Riskesdas, 2018, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
SIMPULAN Kementerian Kesehatan RI
Berdasarkan hasil pelaksanaan 3. Machfoedz, I. 2008. Menjaga
pengabdian masyarat yang telah Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-
dilakukan berupa pemberian kuesioner, anak dan Ibu Hamil.Fitramaya :
penyuluhan edukasi cara menjaga Yogyakarta
kesehatan gigi dan mulut serta 4. Boedihardjo.1985. Pemeliharaan
melakukan demonstrasi sikat gigi Kesehatan Gigi Keluarga. Air
bersama-sama di SD Alwahliyah Langga University Press : Surabaya
Martubung dapat disimpulkan : 5. Pintauli,S. Hamada, T. 2016.Menuju
Gigi dan mulut Sehat :Penceghan
1. Kegiatan Tri Dharma Perguruan dan Pemeliharaan.Medan :USU
melalui pengabdian masyarakat Press
yang telah dilaksanakan 6. Tarigan, Rosnita. 1989. Kesehatan
terselenggara dengan lancar. Gigi dan Mulut.Kedokteran.EGC.
2. Penyuluhan dengan edukasi Jakarta
tentang infomasi menjaga 7. Arikunto S. 2006.Prosedur
kesehatan gigi dan mulut tentang Penelitian Suatu Pendekatan
cara menyikat gigi telah dilakukan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta
sehingga diharapkan pada sisw/i 8. Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Perilaku
dapat memahami dan Kesehatan. Rineka Cipta ; Jakarta. ,
melaksanakannya. S. 2010. Metodologi Penelitian
3. Kegiatan demonstrasi sikat gigi Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta
bersama telah dilakukan dan 9. Putri, M. H., E. Herijulianti, N.
diharapkan setiap siswa/i dapat Nurjannah. 2012. Ilmu Pencegahan
melakukan secara benar teknik Penyakit Jaringan Keras dan
dan waktu sikat gigi yaitu 2 kali Jaringan Pendukung Gigi.EGC :
Jakarta.

https://doi.org/10.34011/jpmki.v1i2.1186 125
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
KESEHATAN INDONESIA
Vol 1 No 2 Desember 2022

10. Tomasoha, I. 1981. Kesehatan Gigi


dan Mulut. Hasmar. Jakarta

https://doi.org/10.34011/jpmki.v1i2.1186 126

You might also like