Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
229
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
230
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
pengaduk, kertas label, kertas whattmann, Sudarmadji (2010) serta analisa fisik yaitu
nampan, mortar, alu dan erlenmeyer. warna (Chromameter) dan tekstur
terhadap kedua keju yang dikemas. Data
Metode:
yang diperoleh kemudian diolah
Penelitian ini menggunakan
menggunakan aplikasi IBM SPSS 16.0
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial
serta menggunakan aplikasi Microsoft
dengan 2 faktor dengan 3 kali ulangan.
Excel 2010.
Faktor 1 : jenis keju yang dikemas, keju
Mozarella (A1) dan keju Halloumi (A2). HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor 2 adalah lama waktu penyimpanan : Kadar Air :
0 hari (W1), 3 hari (W2), 6 hari (W3), dan Kadar air adalah salah satu indikator
9 hari (W4). Kombinasi 2 faktor penelitian
dalam pengamatan bahan pangan,
ini menghasilkan 8 perlakuan yang diulang khususnya bahan pangan yang memiliki
sebanyak 3 kali ulangan sehingga sifat mudah rusak (perishable). Besarnya
menghasilkan 24 perlakuan. kadar air akan berpengaruh terhadap
Tahap awal penelitian ini adalah kenampakan, kualitas rasa, tekstur, dan
membuat ekstrak jahe . Pembuatan ekstrak ketahanan simpan suatu bahan pangan.
jahe dilakukan dengan cara mengupas jahe Kadar air keju Halloumi dan keju
sebanyak 0,5 kg, selanjutnya dihaluskan Mozarella yang dikemas menggunakan
dan ditambahkan aquades sebanyak 1,5 edible film dengan lama penyimpanan 0
liter. Hasil perasan disaring dengan kertas hari, 3 hari, 6 hari, dan 9 hari pada suhu
whattman nomor 40 untuk mendapatkan ruang menunjukkan adanya laju
hasil ekstrak. Selanjutnya ekstrak jahe peningkatan maupun penurunan yang
yang didapatkan digunakan sebagai salah berbeda antara kedua jenis keju (Gambar
satu bahan dalam pembuatan edible film. 1).
Pembuatan edible film dilakukan dengan Laju peningkatan dan penurunan
cara m enyaring whey hingga didapatlkan kadar air dipengaruhi oleh beberapa hal
250 ml whey ,kemudian tambahkan 750 ml diantaranya ketidakmampuan keju
aquades, lalu dipanaskan pada suhu 85°C bertahan dalam waktu yang lebih lama saat
selama 30 menit, kemudian tambahkan disimpan di suhu ruang, hal ini
hidrokoloid berupa CMC sebanyak 2% dikaranekan keju merupakan salah satu
dari larutan edible (Arsesya, 2021). jenis bahan pangan yang mudah rusak jika
Kemudian dilakukan pengadukan secara disimpan pada suhu ruang, karena
cepat menggunakan magnetic stirrer pengaruh oksigen. Pada penelitian ini
hingga homogen, kemudian ditambahkan diamati seberapa efektif pengemas edible
gliserol sebanyak 10%, lalu masukkan yang dibuat dari whey Mozarella untuk
adonan ke dalam Loyang berukuran 30x30 menjaga sifat fisik maupun kimia keju
cm. kemudian dikeringkan pada universal Halloumi dan keju Mozarella.
oven dengan suhu 50°C selama 24 jam. Pada Uji ANOVA yang telah
Setelah kering edible film didinginkan dilakukan, kadar air keju Halloumi dan
hingga mencapai suhu ruang, kemudian keju Mozarella menunjukkan pengaruh
dilepas dari cetakkan dengan hati-hati, yang signifikan P<0,05 selama
setelah itu edible film diaplikasikan untuk penyimpanan, Gambar Histogram diatas
mengemas keju Mozarella dan keju menunjukkan jenis keju Halloumi rata-rata
Halloumi. mengalami peningkatan kadar air selama
Parameter penelitian terdiri dari penyimpanan pada suhu ruang dan
analisa kimia yakni kadar air, kadar lemak,
kemudian turun pada penyimpanan selama
kadar protein, dan angka keasaman (pH) 9 hari. Kadar air awal keju halloumi
dengan metode AOAC dalam Slamet
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
231
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
0,6236%, kadar air tertinggi pada keju yang digunakan dalam pembuatan edible
Halloumi yakni 1,28% dan kadar air film maka kadar air yang terikat juga
terendahnya 0,038%, sedangkan pada keju semakin banyak, sehingga berpengaruh
Mozarella kadar air awal 0,7335% kadar terhadap laju peningkatan kadar air.
air tertinggi yakni 2,38% dan kadar air Kadar Lemak :
terendahnya yakni 0,25%. Peningkatan Hasil pengamatan menunjukkan
kadar air pada kedua jenis keju juga kadar lemak keju Halloumi mengalami
dipengaruhi oleh tingkat permeabilitas peningkatan maksimum pada penyimpanan
kemasan. Hal ini sesuai dengan hasil hari ke 9 dengan kadar lemak sebesar
penelitian Linatas dalam Ayuni, (2020) 9,52%. Hal ini diduga karena keju
bahwa kemampuan permebilitas Halloumi sudah cukup lama berada pada
berpengaruh terhadap laju uap air. Semakin suhu ruang. Pada keju Mozarella terjadi
kecil laju transmisi uap air suatu penurunan kadar lemak pada penyimpanan
kemasan, maka akan semakin sedikit uap hari ke 3 dengan kadar lemak 6.89%. Hal
air yang mampu menembus bahan. Secara ini disebabkan semakin meningkat jumlah
keseluruhan pengemas edible film memilki kadar air maka juga akan diikuti
kemampuan permeabilitas yang cukup meningkatnya kadar lemak yang ada pada
tinggi. Laju kadar air juga dipengaruhi oleh keju Mozarella, penurunan kadar lemak
bahan yang digunakan dalam pembuatan pada keju Mozarella dapat menyebabkan
edible film yakni gliserol dan CMC. Hal ini warna keju menjadi pucat hal ini sesuai
sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan pendapat Winarno dalam (S.Y.V.
oleh Anjani Fatnasari (2018) bahwa Putri, 2020). Selain itu kemampuan keju
gliserol mampu meningkatkan sifat
Mozarella bertahan pada suhu ruang lebih
koherensif antar molekul, sehingga air rendah dibandingkan keju Halloumi, kadar
yang terikat pada hidrokoloid akan lemak tertinggi keju Mozarella berada di
meningkat yang akan menyebabkan hari ke 0 pengamatan dengan besar kadar
meningkatnya kadar air edible film. lemak 11,26%. Perubahan suhu
CMC dalam kemasan edible film penyimpanan keju dan penggunaan
selain berfungsi sebagai plasticizer juga kemasan edible film dapat menyebabkan
berfungsi sebagai penstabil yang berguna meningkatnya kadar lemak yang ada pada
untuk menstabilkan suspense. Hal ini
keju Mozarella.
sesuai dengan penelitian (Hasnelley, 2015)
bahwa semakin banyak konsentrasi CMC
Gambar 1. Histogram Kadar Air Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas menggunakan
edible film whey keju Mozarella.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
232
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
Gambar 2. Histogram Kadar Lemak Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas menggunakan edible
film whey Keju Mozarela
Kadar Protein : menggunakan asam asetat pada pH yang
Kadar protein merupakan besarnya sama cenderung meningkatkan kadar
kandungan protein yang terdapat dalam protein. Penurunan kadar protein pada
suatu bahan pangan. Pengemas edible film kedua jenis keju diduga karena faktor suhu
mampu mempertahankan kadar protein ruang selama penyimpanan serta adanya
yang ada pada keju Halloumi maupun keju kontaminasi disekitar ruang yang
Mozarella. Lebih jelas kadar protein dapat menyebabkan meningkatnya kadar air yang
dilihat pada Gambar 3. kemudian diikuti menurunnya kadar
Hasil pengamatan menunjukkan protein akibat proses denaturasi.
kadar protein keju Halloumi tertinggi Warna :
berada pada hari penyimpanan ke 0 yakni Warna yakni faktor visual yang
13,3%, dan kadar protein terendahnya pada pertama kali dapat dilihat oleh manusia.
hari ke 6 yakni 2,82%. Pada keju Warna merupakan parameter fisik yang
Mozarella kadar protein tertinggi pada dapat diukur dengan berbagai metode, pada
penyimpanan hari ke 0 yakni 16,4% dan penelitian ini warna keju Halloumi dan
kadar protein terendah pada penyimpanan
keju Mozarella diukur menggunakan alat
hari ke 6 dan penyimpanan hari ke 9 yakni Chromameter . Hasil pengamatan pada
0%. kedua keju yang dikemas menggunakan
Tingginya kadar protein pada hari ke edible film whey keju Mozarela disajikan
0 disebabkan karena kondisi keju masih pada histogram (gambar 4).
sangat baik dan belum terkontaminasi Kecerahan (L) mengindikasikan
bakteri ataupun kontaminan dengan bahan kecerahan yang mempunyai notasi 0
lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang (hitam) sampai dengan 100 (putih). Negatif
dilakukan Nazera Amurita Sari (2014) a menunjukkan warna hijau, sedangkan
menyebutkan proses pengolahan keju positif b menunjukkan warna kuning.
mempengaruhi kadar protein keju yang Semakin tinggi L (kecerahan) maka
dihasilkan, karena pada saat proses semakin terang juga warna keju yang
pembuatan keju terdapat tahapan koagulasi dikemas menggunakan edible film whey
curd dan penambahan rennet, penambahan keju Mozarela . Sampel yang diamati
rennet inilah yang menyebabkan kadar mayoritas berwarna kuning cerah dan
protein yang didapat lebih tinggi. Selain itu kuning sedikit pucat kearah hijau muda.
Metzger L.E, (2000) juga menyebutkan Tingkat kecerahan warna keju Halloumi
bahwa proses pengasaman awal tertinggi berada pada penyimpanan hari ke
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
233
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
Gambar 3. Histogram Kadar Protein Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas menggunakan
edible film whey Keju Mozarella
Gambar 4. Histogram Warna Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas menggunakan edible
film Whey keju Mozarela
Pada keju Mozarella kecerahan tertinggi Angka Keasaman (pH)
berada di angka L 83,97 ; a -7,38 ;b 53,46 Angka Keasaman (pH) selama
dan tingkat kecerahan terendah berada penyimpanan rata-rata mengalami
diangka L 59,19; a -7,15 ;b 25,31. Tingkat penurunan untuk jenis keju Mozarella dan
kecerahan masing-masing keju dipengaruhi cukup stabil untuk jenis keju Halloumi, hal
oleh beberapa faktor baik berasal dari ini disebabkan proses metabolisme pada
bahan yang digunakan untuk membuat keju Mozarella tetap berlangsung serta di
masing keju juga faktor suhu ruang, dukung kondisi ruang penyimpanan yang
kelembapan, dan juga pengemas edible cukup konstan (Abu Amar, 2017). Tingkat
filmnya. Pengemas edible film efektif keasaman yang semakin menurun pada
untuk menjaga kecerahan warna masing- keju Mozarella diduga disebabkan oleh
masing keju. mikrobia yang terdapat dalam keju
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
234
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
235
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
Gambar 5. Histogram laju pH Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas menggunakan edible
film Whey keju Mozarella
Gambar 6. Histogram Tekstur Keju Halloumi dan Keju Mozarella yang dikemas
menggunakan edible film Whey keju Mozarella
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
236
Hendrasty VOLUME 3 NOMOR 1 Juli-Desember 2022
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/samrat-agrotek
237