Professional Documents
Culture Documents
Lembaga Keuangan - 3-1
Lembaga Keuangan - 3-1
Oleh :
khusnulkhotimahkun@gmail.com , triaginting17@gmail.com
tria.maulia01@gmail.com
Abstrak
Lembaga keuangan adalah seluruh kegiatan dalam sektor moneter, rangkaian dan
penyaluran keuangan kepada masyarakat, khususnya untuk membiayai investasi perusahaan.
Definisi lain mengatakan kelompok Keuangan adalah kelompok yang memfasilitasi
perdagangan produk dan penawaran penggunaan uang atau skor kredit dan membantu
tabungan saluran bagian dari masyarakat ke bagian Masyarakat yang menginginkan investasi
untuk investasi.
Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkankan dananya
pada surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan menawarkan secara luas
berbagai jenis jasa keuangan antara lain: simpanan, kredit, proteksi asuransi, program
pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer dana. Lembaga
keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani
masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Sering lembaga keuangan disebut sebagai lembaga
intermediasi keuangan (financial intermediary) karena fungsi pokoknya melakukan
intermediasi antara defisit unit dengan surplus unit. Dari pengertian diatas maka dapat
dikatakan bahwa fungsi lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang menjembatani
kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (idle funds) yang umumnya disebut
juga saver unit dengan kelompok yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (borrower
unit).
1. Latar Belakang
Lembaga keuangan (Finansial Institution) adalah suatu perusahaan yang
usahanya bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh
1
lembaga ini akan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah penghimpunan
dana masyarakat dan/atau jasa-jasa keuangan lainnya.
Lembaga sektor keuangan sangat dibutuhkan untuk mendukung permodalan
dalam sektor riil, hal ini sudah dirasakan fungsinya sejak beberapa puluhan tahun
yang lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional
maupun yang berprinsip syariah. Akan tetapi perbankan itu sendiri belum menyentuh
terhadap usaha mikro dan kecil (UMK) baik dari pedagang kaki lima sampai
pedagang-pedagang yang berada di pasar tradisional yang yang disebut sebagai
ekonomi rakyat kecil. Oleh karena itu dibutuhkan instansi keuangan mikro baru yang
mempunyai kompetensi baik dalam profesionalitas dan material yang bisa mengcover
kebutuhan masyarakat akan hal itu dan tidak menjerat mereka dalam lingkaran hutang
yang berkepanjangan, sehingga mendorong ekonomi rakyat kecil sebagai hasil
akhirnya.
Pada perkembangannya di Indonesia sekarang, ada beberapa pihak yang
menyambungkan permasalahan ekonomi saat ini dengan kontribusi baitul mal pada
masa khekhalifahan Islam dahulu. Sehingga muncul konsep baitul mal wattamwil
walaupun konsep itu hanya dapat berjalan pada sektor mikro.
Baitul Maal Wat-Tamwil sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep
ekonomi Islam terutama dalam bidang keuangan. Istilah BMT adalah penggabungan
dari Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal merupakan lembaga keuangan yang
kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial) yang sumber dananya
berasal dari zakat, infaq dan shadaqah, atau sumber lain yang halal, kemudian
disalurkan kepada mustahiq atau yang berhak. Adapun Baitul Tamwil adalah lembaga
keuangan yang kegiatannya profit motive (mencari keuntungan).
BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam, yaitu penuh
keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan. Prinsip dasar BMT yaitu ahsan (mutu
hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu’ amala (memuaskan semua
pihak),sesuai dengan nilai-nilai salaam, barokah (berdaya guna), adanya penguatan
jaringan, transparan (keterbukaan) dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada
masyarakat dan keadilan sosial dan kesetaraan gender, non diskriminatif.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan
manusia mengalami perkembangan pula. Termasuk perkembangan perbankkan di
Indonesia yang semakin berkembang membuat perekonomian manusia sangat
membutuhkan aturan yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia sendiri yang telah
2
banyak menyimpang seiring dengan perkembangan pemikiran manusia yang semakin
maju. Bank tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Demikian untuk mempermudah kita dalam
memahami perbankan yang satu dengan hukum yang lainnya, maka patutlah kita
memahami konsep, peran, dan perkembangan bank. Yang terjadi pada masa lampau
sampai sekarang dari segalah bidang bank itu sendiri, terlebih khusus bank yang ada
di Indonesia.
Di negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia, fungsi dan peran
bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat
penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektifitas kebijakan moneter. Lebih dari itu bank umum juga merupakan lembaga
keuangan yang paling sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Kredit- kredit
dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi, sebagian besar disalurkan oleh bank
umum. Di Indonesia, pendirian bank umum milik pemerintah juga mempunyai misi
pembangunan. Setelah era regulasi perbankan tahun 1983, pemerintah-pemerintah
daerah di Indonesia ikut mendirikan bank yang merupakan badan usaha milik daerah
(BUMD), yang juga salah satu tujuannya menopang pembangunan daerah.
4
Memberi pengetahuan dan informasi. Sebagai pihak yang ahli dalam aspek
ekonomi, lembaga keuangan memiliki tugas menggunakan pengetahuannya
untuk kepentingan nasabah. Selain itu, lembaga keuangan juga wajib
menyebarkan informasi bermanfaat yang dapat berguna untuk nasabahnya.
Melancarkan pertukaran barang dan jasa lewat uang serta instrumen lainnya
seperti kredit.
Menciptakan dan memberikan likuiditas.
5
5. Contoh Lembaga Keuangan
Sesuai dengan jenisnya, lembaga keuangan memiliki banyak contoh, baik dari
instansi negara sampai perusahaan. Beberapa contoh lembaga keuangan adalah:
Contoh Lembaga Keuangan Bank
• Bank Sentral
Suatu lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
sistem keuangan suatu negara. Dalam hal ini, peran bank sentral di
Indonesia dijalankan oleh Bank Indonesia.
• Bank Umum
Bank umum adalah badan usaha bidang keuangan yang menjalankan
kegiatan usaha perbankan baik secara konvensional atau syariah. Kegiatan
bank umum ini termasuk memberikan jasa penyimpanan, pembayaran
hingga pinjaman kepada masyarakat. Tugas utama dari bank umum adalah
membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup.
• Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
7
6. Peran Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan tentunya memiliki peran yang penting dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya adalah sebagai perantara antara pemilik dari modal yang
disimpan, ada juga pasar utang yang bertanggung jawab dalam hal penyaluran dana
yang dipinjam tersebut. Fungsi lainnya adalah melancarkan pertukaran produk, baik
barang atau jasa, dengan cara yang lebih praktis sekali gesek dengan kartu kredit,
meski yang menjadi alat pertukaran memang tetap uang. Adapun manfaat lain yang
lebih banyak adalah membantu orang yang kekurangan dan sedang butuh uang
melalui proses meminjam dari investor ini.
Bank yang menjadi sarananya juga bisa menjadi tempat menabung bagi
masyarakat, khususnya yang memiliki usaha dan menjadi investor. Menyimpan dana
di lembaga yang mengatur keuangan jelas mempunyai tingkat akurasi dan keamanan
yang tinggi dibanding tidak sama sekali. Catatan kapan dan berapa jumlah Anda
memasukkan atau menarik uang di lembaga ini juga bisa menentukan akurasinya
karena bisa saja manusia lupa. Tapi lembaga pengatur keuangan telah memberikan
bukti catatannya.
Sedangkan dalam bidang perekonomian, fungsi dari lembaga keuangan ini
adalah sebagai pencetak uang rupiah dengan tujuan mempermudah transaksi di
Indonesia. Sekaligus memperhatikan kemajuan perekonomian dengan masyarakat dan
perusahaan mikro atau bahkan makro. Bank umum juga memiliki peran besar dalam
pembuatan cek dan pengaturan dari berbagai pengaturan dalam bidang keuangan.
Terutama bagi masyarakat dan berbagai oknum lain yang berkaitan.
Semua lembaga yang beroperasi dalam sektor keuangan tentu memiliki peran
penting serta manfaat untuk perekonomian dan masyarakat secara luas. Secara umum
dalam jalannya perekonomian, peran yang dijalankan oleh lembaga keuangan adalah
menjadi fasilitator terselenggaranya aktivitas ekonomi sehari-hari.
Sebagai contoh misalnya bank sentral berperan mencetak uang rupiah, bank
umum menerbitkan cek, serta lembaga keuangan lainnya turut berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi secara rutin. Selain itu, beberapa peran lembaga keuangan adalah:
8
Penyalur Likuiditas
Transaksi Keuangan
Pengalihan Aset
9
8. Contoh Proses Pengumpulan Dana Dari Lembaga Yang Mengatur Keuangan
Proses pengumpulan dana dilakukan oleh beberapa lembaga yang
konvensional, caranya adalah dengan menyediakan layanan penyimpanan dana atau
tabungan, contohnya seperti apa yang ada pada bank umum. Biasanya, bank pun
menyediakan penyaluran dana pinjaman yang tentu sudah disepakati harus lunas
tanggal sekian karena sifatnya seperti utang. Itulah beberapa hal mengenai lembaga
keuangan dan berbagai info mendasar mengenai keuangan yang penting untuk
diketahui secara dasar bagi masyarakat secara umum.
KESIMPULAN
Fungsi lembaga keuangan adalah salah satunya sebagai perantara dari pasar uang dan
pemilik modal yang bertanggung jawab menyalurkan dana dari para investor untuk
perusahaan yang memerlukan suntikan dana.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ali Murtadho, et al. Menuju Lembaga Keuangan yang Islami & Dinamis, Semarang: Rafi
Sarana Perkasa (RSP), 2012, H.55-56
Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.
(Jakarta :Salemba empat, 2006)
Heri Sudarsono, 2003, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
(Yogyakarta: Ekonisia), h. 27
Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:
Ekonisia,2004, h. 96
https://www.cekkembali.com/lembaga-keuangan-bank/lan-tentang-bank/
Kasmir, 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Latumaerissa, Julius R. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. (Jakarta: Salemba Empat,
2011)
Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Medan: USU Press.
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, Yogyakarta:UII Press, 2004, h.
126.
Nur Dinah Fauziah, dkk., 2019, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Malang: Literasi
Nusantara), h. 24
Nurul Huda dkk, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: PT Fajar Interpratama, 2013, h.364.
11