Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

LEMBAGA KEUANGAN

Oleh :

khusnulkhotimahkun@gmail.com , triaginting17@gmail.com

tria.maulia01@gmail.com

Abstrak

Lembaga keuangan adalah seluruh kegiatan dalam sektor moneter, rangkaian dan
penyaluran keuangan kepada masyarakat, khususnya untuk membiayai investasi perusahaan.
Definisi lain mengatakan kelompok Keuangan adalah kelompok yang memfasilitasi
perdagangan produk dan penawaran penggunaan uang atau skor kredit dan membantu
tabungan saluran bagian dari masyarakat ke bagian Masyarakat yang menginginkan investasi
untuk investasi.
Lembaga keuangan terutama memberikan kredit dan menanamkankan dananya
pada surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan menawarkan secara luas
berbagai jenis jasa keuangan antara lain: simpanan, kredit, proteksi asuransi, program
pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer dana. Lembaga
keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani
masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Sering lembaga keuangan disebut sebagai lembaga
intermediasi keuangan (financial intermediary) karena fungsi pokoknya melakukan
intermediasi antara defisit unit dengan surplus unit. Dari pengertian diatas maka dapat
dikatakan bahwa fungsi lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang menjembatani
kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (idle funds) yang umumnya disebut
juga saver unit dengan kelompok yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (borrower
unit).

Kata kunci : Lembaga Keuangan , Konsep, Fungsi.

1. Latar Belakang
Lembaga keuangan (Finansial Institution) adalah suatu perusahaan yang
usahanya bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh

1
lembaga ini akan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah penghimpunan
dana masyarakat dan/atau jasa-jasa keuangan lainnya.
Lembaga sektor keuangan sangat dibutuhkan untuk mendukung permodalan
dalam sektor riil, hal ini sudah dirasakan fungsinya sejak beberapa puluhan tahun
yang lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional
maupun yang berprinsip syariah. Akan tetapi perbankan itu sendiri belum menyentuh
terhadap usaha mikro dan kecil (UMK) baik dari pedagang kaki lima sampai
pedagang-pedagang yang berada di pasar tradisional yang yang disebut sebagai
ekonomi rakyat kecil. Oleh karena itu dibutuhkan instansi keuangan mikro baru yang
mempunyai kompetensi baik dalam profesionalitas dan material yang bisa mengcover
kebutuhan masyarakat akan hal itu dan tidak menjerat mereka dalam lingkaran hutang
yang berkepanjangan, sehingga mendorong ekonomi rakyat kecil sebagai hasil
akhirnya.
Pada perkembangannya di Indonesia sekarang, ada beberapa pihak yang
menyambungkan permasalahan ekonomi saat ini dengan kontribusi baitul mal pada
masa khekhalifahan Islam dahulu. Sehingga muncul konsep baitul mal wattamwil
walaupun konsep itu hanya dapat berjalan pada sektor mikro.
Baitul Maal Wat-Tamwil sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep
ekonomi Islam terutama dalam bidang keuangan. Istilah BMT adalah penggabungan
dari Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal merupakan lembaga keuangan yang
kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial) yang sumber dananya
berasal dari zakat, infaq dan shadaqah, atau sumber lain yang halal, kemudian
disalurkan kepada mustahiq atau yang berhak. Adapun Baitul Tamwil adalah lembaga
keuangan yang kegiatannya profit motive (mencari keuntungan).
BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam, yaitu penuh
keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan. Prinsip dasar BMT yaitu ahsan (mutu
hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu’ amala (memuaskan semua
pihak),sesuai dengan nilai-nilai salaam, barokah (berdaya guna), adanya penguatan
jaringan, transparan (keterbukaan) dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada
masyarakat dan keadilan sosial dan kesetaraan gender, non diskriminatif.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebudayaan
manusia mengalami perkembangan pula. Termasuk perkembangan perbankkan di
Indonesia yang semakin berkembang membuat perekonomian manusia sangat
membutuhkan aturan yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia sendiri yang telah
2
banyak menyimpang seiring dengan perkembangan pemikiran manusia yang semakin
maju. Bank tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Demikian untuk mempermudah kita dalam
memahami perbankan yang satu dengan hukum yang lainnya, maka patutlah kita
memahami konsep, peran, dan perkembangan bank. Yang terjadi pada masa lampau
sampai sekarang dari segalah bidang bank itu sendiri, terlebih khusus bank yang ada
di Indonesia.
Di negara-negara sedang berkembang seperti di Indonesia, fungsi dan peran
bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat
penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektifitas kebijakan moneter. Lebih dari itu bank umum juga merupakan lembaga
keuangan yang paling sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Kredit- kredit
dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi, sebagian besar disalurkan oleh bank
umum. Di Indonesia, pendirian bank umum milik pemerintah juga mempunyai misi
pembangunan. Setelah era regulasi perbankan tahun 1983, pemerintah-pemerintah
daerah di Indonesia ikut mendirikan bank yang merupakan badan usaha milik daerah
(BUMD), yang juga salah satu tujuannya menopang pembangunan daerah.

2. Pengertian dan Konsep Lembaga Keuangan


Lembaga yang mengatur keuangan ini memiliki arti yang jelas, yakni suatu
lembaga untuk menghimpun dana dari masyarakat sekaligus menanamkan dana
tersebut dalam bentuk lain, berupa aset keuangan. Contohnya seperti kredit, berbagai
surat-surat yang berharga, giro, serta aktiva produktif lain yang bersangkutan dengan
lembaga bank atau nonbank.
Sedangkan otoritas dari jasa keuangan ini memiliki pengertian sebagai suatu
bidang keuangan yang memiliki peranan untuk menarik keluar sejumlah uang lalu
menyalurkannya pada masyarakat. Lembaga ini juga memiliki pengertian sebagai
lembaga yang memfasilitasi produk di bidangnya dan memutar arus uang yang berada
dalam perekonomian suatu tempat. Baik menarik uang masyarakat untuk masyarakat
lain yang lebih pantas atau hanya memfasilitasi penyimpannya saja.
Dalam sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga
dikenal sebagai untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,
3
memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran
seperti pembayaran listrik, telepon, air,pajak,uang kuliah dan pembayaran lainnya.
Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan BANK adalah “badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktifitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai
bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum (bank
komersial) sabagai institusi keuangan berorientasi laba. Untuk memperoleh laba
tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizinkan
mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai
lembaga keuangan depositori. Berdasrkan kemampuannya menciptakan uang (giral),
bank umum dapat juga disebut sebagai Bank Umum Pencipta Uang Giral (BPUG).
Sebagai sebuah lembaga keuangan, aset terbesar yang dimiliki bank umum
adalah aset finansial. Semakin besar aset yang dimiliki sebuah bank , biasanya porsi
aktiva tetapnya semakin kecil. Jarang sekali bank umum yang termasuk kategori bank
besar yang porsi aktiva tatapnya melebihi 5% apalagi 10% dari total aset. Aset utama
bank umum adalah kredit yang disalurkan kepada debitur. Dalam kondisi normal, aset
ini porsinya mencapai antara 65% - 75% total aset.

3. Fungsi Lembaga Keuangan


Fungsi lembaga keuangan adalah salah satunya sebagai perantara dari pasar
uang dan pemilik modal yang bertanggung jawab menyalurkan dana dari para
investor untuk perusahaan yang memerlukan suntikan dana. Di luar itu, berikut
beberapa fungsi lembaga keuangan:
 Mengumpulkan dana dari masyarakat dengan bentuk simpanan lalu
menyalurkannya kembali pada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Atau dapat
dikatakan bahwa lembaga keuangan memutar dana dari kalangan yang
memiliki dana berlebih kepada yang kekurangan.

4
 Memberi pengetahuan dan informasi. Sebagai pihak yang ahli dalam aspek
ekonomi, lembaga keuangan memiliki tugas menggunakan pengetahuannya
untuk kepentingan nasabah. Selain itu, lembaga keuangan juga wajib
menyebarkan informasi bermanfaat yang dapat berguna untuk nasabahnya.
 Melancarkan pertukaran barang dan jasa lewat uang serta instrumen lainnya
seperti kredit.
 Menciptakan dan memberikan likuiditas.

4. Jenis- Jenis Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua, sesuai bentuk serta
fungsi dari lembaganya. Berikut jenis-jenis lembaga keuangan adalah:
1. Lembaga Keuangan Bank
Jenis-jenis lembaga keuangan yang pertama adalah lembaga keuangan bank atau
depository financial institution. Artinya adalah lembaga perantara keuangan dimana
memiliki wewenang menerima serta menghimpun simpanan dana, meminjamkannya,
sampai menerbitkan nota bank.
Bank merupakan salah satu lembaga yang berada dalam bidang keuangan dengan
tujuan untuk mempermudah sekaligus memberikan fasilitas jasa perbankan. Jasa ini
sendiri berguna untuk masyarakat baik dalam penyimpanan, pembayaran, maupun
dalam hal pemberian dana yang lebih ekonomis dan praktis. Di sisi lain, ada pula
lembaga keuangan yang disebut non-bank yang melakukan proses penghimpunan
dana, sama dengan bank, namun menggunakan cara yang berbeda. Lembaga non-
bank ini menggunakan surat-surat berharga.
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
Jenis berikutnya adalah lembaga keuangan non-bank (non-depository financial
institution), atau disebut juga dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Yaitu
lembaga keuangan yang menjalankan proses penghimpunan dana melalui cara
mengeluarkan surat-surat berharga.
Proses penyaluran surat berharga kepada masyarakat bisa secara langsung maupun
tidak langsung. Tujuan lembaga keuangan jenis ini ialah untuk mendanai investasi
perusahaan dan menjadi bagian dalam pengembangan pasar modal dan pasar uang.
Selain itu juga berfungsi sebagai pendorong pasar modal serta menopang modal usaha
mikro kecil dan menengah.

5
5. Contoh Lembaga Keuangan
Sesuai dengan jenisnya, lembaga keuangan memiliki banyak contoh, baik dari
instansi negara sampai perusahaan. Beberapa contoh lembaga keuangan adalah:
 Contoh Lembaga Keuangan Bank
• Bank Sentral
Suatu lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
sistem keuangan suatu negara. Dalam hal ini, peran bank sentral di
Indonesia dijalankan oleh Bank Indonesia.
• Bank Umum
Bank umum adalah badan usaha bidang keuangan yang menjalankan
kegiatan usaha perbankan baik secara konvensional atau syariah. Kegiatan
bank umum ini termasuk memberikan jasa penyimpanan, pembayaran
hingga pinjaman kepada masyarakat. Tugas utama dari bank umum adalah
membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup.
• Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

 Contoh Lembaga Keuangan Non Bank


• Perusahaan Sewa Guna (leasing) atau Multifinance
Sewa Guna Usaha (Leasing) didefinisikan sebagai kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(Operating Lease), untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
• Pasar Modal (Bursa Efek)
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti saham, surat
utang (obligasi), reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif dari efek atau
surat berharga.
• Perusahaan Modal Ventura
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan
usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
6
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk
jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui
pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian
atas hasil usaha.
• Koperasi Simpan Pinjam
Lembaga keuangan yang dikenal dengan nama koperasi simpan pinjam
merupakan bentuk badan usaha yang berbeda dengan bank, dimana kegiatan
usahanya meliputi penerimaan simpanan dan memberikan pinjaman uang
kepada anggota.
• Perusahaan Asuransi
Perusahaan Asuransi Umum, adalah perusahaan yang memberikan jasa
pertanggungan risiko yang memberikan penggantian karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau
pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa
• Pegadaian
Pegadaian adalah perusahaan penyalur pinjaman secara konvensional dan
syariah, pinjaman gadai, pinjaman non gadai dan layanan jasa lainnya.
• Perusahaan Dana Pensiun
Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan
program pensiun. Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan, lembaga
sosial, atau orang perorangan yang mempekerjakan karyawan.
• Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan
jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan
masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi
pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.
• Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga keuangan mikro berbasis
syariah
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) adalah lembaga swadaya masyarakat yang
didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat yang pada awal pendiriannya
menggunakan sumber daya, dana atau modal dari masyarakat setempat.

7
6. Peran Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan tentunya memiliki peran yang penting dalam kehidupan
masyarakat. Salah satunya adalah sebagai perantara antara pemilik dari modal yang
disimpan, ada juga pasar utang yang bertanggung jawab dalam hal penyaluran dana
yang dipinjam tersebut. Fungsi lainnya adalah melancarkan pertukaran produk, baik
barang atau jasa, dengan cara yang lebih praktis sekali gesek dengan kartu kredit,
meski yang menjadi alat pertukaran memang tetap uang. Adapun manfaat lain yang
lebih banyak adalah membantu orang yang kekurangan dan sedang butuh uang
melalui proses meminjam dari investor ini.
Bank yang menjadi sarananya juga bisa menjadi tempat menabung bagi
masyarakat, khususnya yang memiliki usaha dan menjadi investor. Menyimpan dana
di lembaga yang mengatur keuangan jelas mempunyai tingkat akurasi dan keamanan
yang tinggi dibanding tidak sama sekali. Catatan kapan dan berapa jumlah Anda
memasukkan atau menarik uang di lembaga ini juga bisa menentukan akurasinya
karena bisa saja manusia lupa. Tapi lembaga pengatur keuangan telah memberikan
bukti catatannya.
Sedangkan dalam bidang perekonomian, fungsi dari lembaga keuangan ini
adalah sebagai pencetak uang rupiah dengan tujuan mempermudah transaksi di
Indonesia. Sekaligus memperhatikan kemajuan perekonomian dengan masyarakat dan
perusahaan mikro atau bahkan makro. Bank umum juga memiliki peran besar dalam
pembuatan cek dan pengaturan dari berbagai pengaturan dalam bidang keuangan.
Terutama bagi masyarakat dan berbagai oknum lain yang berkaitan.

Semua lembaga yang beroperasi dalam sektor keuangan tentu memiliki peran
penting serta manfaat untuk perekonomian dan masyarakat secara luas. Secara umum
dalam jalannya perekonomian, peran yang dijalankan oleh lembaga keuangan adalah
menjadi fasilitator terselenggaranya aktivitas ekonomi sehari-hari.

Sebagai contoh misalnya bank sentral berperan mencetak uang rupiah, bank
umum menerbitkan cek, serta lembaga keuangan lainnya turut berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi secara rutin. Selain itu, beberapa peran lembaga keuangan adalah:

8
 Penyalur Likuiditas

Pertama, peran lembaga keuangan adalah sebagai badan penyalur likuiditas.


Likuiditas sendiri artinya kemampuan untuk mendapatkan dana berupa uang
tunai ketika diperlukan. Dengan adanya lembaga keuangan yang memiliki
peran ini, maka akan menghilangkan kekhawatiran publik perihal
ketersediaan uang tunai yang berputar di masyarakat.

 Transaksi Keuangan

Berikutnya, peran penting lembaga keuangan adalah menopang jalannya


transaksi keuangan. Dengan adanya lembaga keuangan, aktivitas bisnis dan
ekonomi lainnya dapat berjalan dengan mudah serta tetap terjamin
keamanannya. Penyediaan jasa transaksi memberi kemudahan bagi setiap
orang untuk menjalankan kegiatan ekonominya.

 Pengalihan Aset

Selanjutnya peran lembaga keuangan adalah sebagai lembaga yang bermanfaat


untuk melakukan pengalihan aset. Proses pengalihan aset ini bisa dilakukan
melalui cara peminjaman dana dari tabungan kalangan masyarakat kepada
pihak lain, kemudian dikelola dalam jangka waktu tertentu.

7. Manfaat Dari Lembaga Yang Mengatur Keuangan


Lembaga yang bertujuan untuk mempermudah keuangan masyarakat ini juga
memiliki manfaat lain, yakni untuk melakukan relokasi pendapatan. Dengan tujuan
agar dana Anda dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan datang dengan
mudah dan praktis. Lembaga ini juga bermanfaat sebagai penyedia dari jasa untuk
mempermudah transaksi keuangan yang lebih mudah dipahami dan dilakukan oleh
masyarakat. Lembaga ini pun dimanfaatkan untuk pengalihan aset yang dilakukan
dengan meminjam dana dari tabungan masyarakat pihak lain dalam kurun waktu
tertentu.

9
8. Contoh Proses Pengumpulan Dana Dari Lembaga Yang Mengatur Keuangan
Proses pengumpulan dana dilakukan oleh beberapa lembaga yang
konvensional, caranya adalah dengan menyediakan layanan penyimpanan dana atau
tabungan, contohnya seperti apa yang ada pada bank umum. Biasanya, bank pun
menyediakan penyaluran dana pinjaman yang tentu sudah disepakati harus lunas
tanggal sekian karena sifatnya seperti utang. Itulah beberapa hal mengenai lembaga
keuangan dan berbagai info mendasar mengenai keuangan yang penting untuk
diketahui secara dasar bagi masyarakat secara umum.

KESIMPULAN

Lembaga keuangan (Finansial Institution) adalah suatu perusahaan yang usahanya


bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini akan
selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah penghimpunan dana masyarakat dan/atau
jasa-jasa keuangan lainnya.

Fungsi lembaga keuangan adalah salah satunya sebagai perantara dari pasar uang dan
pemilik modal yang bertanggung jawab menyalurkan dana dari para investor untuk
perusahaan yang memerlukan suntikan dana.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ali Murtadho, et al. Menuju Lembaga Keuangan yang Islami & Dinamis, Semarang: Rafi
Sarana Perkasa (RSP), 2012, H.55-56

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Perpustakaan Nasional RI

Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain.
(Jakarta :Salemba empat, 2006)

Company Profile BMT Harapan Umat Pati.

Heri Sudarsono, 2003, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi,
(Yogyakarta: Ekonisia), h. 27

Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta:
Ekonisia,2004, h. 96

https://www.cekkembali.com/lembaga-keuangan-bank/lan-tentang-bank/

Kasmir, 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Latumaerissa, Julius R. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. (Jakarta: Salemba Empat,
2011)

Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Medan: USU Press.

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta: Prenadamedia


Group, 2015, h.1

Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil, Yogyakarta:UII Press, 2004, h.
126.

Nur Dinah Fauziah, dkk., 2019, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Malang: Literasi
Nusantara), h. 24

Nurul Huda dkk, Lembaga Keuangan Islam, Jakarta: PT Fajar Interpratama, 2013, h.364.

11

You might also like