Professional Documents
Culture Documents
Analisa Simpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal
Analisa Simpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal
Triani Mandasari
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: trianimandasari@yahoo.com
Laufried
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: laufried_kahin@yahoo.com
Desi Riani
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: desiriani@yahoo.com
Abstract: Crossroads between Tambun Bungai street to R.A Kartini street Palangka Raya is one of the
intersections located in Palangka Raya. At the crossroads there are frequent delays, side barriers due to activity
around the intersection. The Intersection performance is a major factor in determining function to customize
functions. The parameters used to assess performance of non-signal intersections are: capacity, degree of
saturation, delaying and queuing opportunities. The purpose of this research is to know the amount of traffic
flow passing through the intersection of jalan Tambun Bungai to jalan RA Kartini Palangka Raya, to Know the
capacity of intersection, degree of saturation, queuing opportunities and the junction delaying of Tambun
Bungai street to RA Kartini street Palangka Raya, and level crossing performance at the junction of Jalan
Tambun Bungai to Jalan RA Kartini Palangka Raya. On this final project using PKJI 2014 (Pedoman Kapasitas
Jalan Indonesia) method. The analysis obtained from this study is the condition of the intersection of Tambun
Bungai street to RA Kartini street is quite good, it’s seen in the delaying of intersection that is equal to 10,55
second / skr where the Level of intersection Service is in level C. Capacity (C) 3067 skr / hour, Degree of
Saturation (Dj) 0.52, Opportunity Queue (PA) 11,75 %. For the intersection of Tambun Bungai street to Patih
Rumbih street intersection delaying line is 10,3 sec / skr where the Level of intersection Service is in level C,
Capacity (C) 1402 skr / hour, Degree of Saturation (Dj) 0,50, Opportunity of Queue (PA) is 10,98 %.
Abstrak: Persimpangan Jalan Tambun Bungai – Jalan R.A Kartini Kota Palangka Raya merupakan salah satu
persimpangan yang berada dalam Kota Palangka Raya. Pada persimpangan sering terjadi tundaan, hambatan
samping karena aktivitas disekeliling simpang. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam
menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan
untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal mencakup : kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan
peluang antrian. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui besarnya arus lalu lintas yang melewati persimpangan
jalan Tambun Bungai – jalan R.A Kartini Kota Palangka Raya saat sekarang , Mengetahui kapasitas
persimpangan, derajat kejenuhan, peluang antrian dan tundaan persimpangan Jalan Tambun Bungai – Jalan R.A
Kartini Kota Palangka Raya saat sekarang, Mengetahui tingkat kinerja persimpangan pada persimpangan Jalan
Tambun Bungai – Jalan R.A Kartini Kota Palangka Raya saat sekarang.Pada tugas akhir ini digunakan metode
PKJI 2014 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia). Hasil analisis diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi
persimpangan Jalan Tambun Bungai – Jalan R.A Kartini cukup baik, hal itu terlihat pada tundaan simpang yaitu
sebesar 10,55 detik/skr yang dimana Tingkat Pelayanan Simpang berada pada tingkat C. Kapasitas (C) 3067
skr/jam, Derajat Kejenuhan (Dj) 0,52, Peluang Antrian (PA) 11,75 %. Untuk persimpangan Jalan Tambun
Bungai –Jalan Patih Rumbih tundaan simpang yaitu sebesar 10,3 detik/skr, tingkat pelayanan simpang berada
pada tingkat C. Kapasitas (C) 1402 skr/jam, Derajat Kejenuhan (Dj) 0,50, Peluang Antrian (PA) 10,98 %.
177
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
178
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
Tabel 2 dibawah ini. qKR, qKS, qSM masing- 3. Tundaan lalu lintas jalan minor (TLLmi)
masing adalah q untuk KR, KS,dan SM. Tundaan lalu lintas jalan minor adalah
tundaan lalu lintas rata-rata untuk semua
Tabel 2. Nilai ekivalen kendaraan ringan untuk kendaraan bermotor yang masuk Simpang
KS dan SM ari jalan minor dapat dihitung
Jenis ekr menggunakan persamaan dibawah ini.
kendaraan TLLmi = (QTOT x TLL x – Qma x TLLma) / Qmi
QTOTAL≥ QTOT˂
1000 1000 ………(7)
skr/jam
KR 1,0 1,0 Dengan QTOT adalah Arus total yang masuk ke
KS 1,8 1,3 simpang (skr/jam), TLL adalah Tundaan lalu
SM 0,2 0,5 lintas simpang, Qma adalah Arus yang masuk
Sumber : PKJI 2014 simpang dari jalan mayor (skr/jam), TLlma
adalah Tundaan lalu lintas jalan mayor, Qmi
Tundaan
adalah Arus yang masuk simpang dari jalan
Tundaan (T) adalah rata-rata waktu
minor (skr/jam).
tunggu tiap kendaraan yang masuk simpang.
Tundaan lalu lintas pada simpang dapat terjadi
4. Tundaan Geometrik ( TG ).
akibat dua hal:
a. Tundaan lalu lintas (TLL) Tundaan geometrik adalah tundaan
b. Tundaan geometrik (TG) geometrik rata-rata seluruh Simpang, dapat
dihitung menggunakan rumus berikut.
Tundaan lalu lintas terdiri atas : - Untuk DS ≤ 1,0
1. Tundaan seluruh simpang (TLL) TG = (1-Dj) x {(6 RB + 3 (1 – RB)} + 4
2. Tundaan lalu lintas jalan mayor (TLLma) Dj (detik/skr)…………………..(8)
3. Tundaan lalu lintas jalan minor (TLLmi) - Untuk DS ≤ 1,0
TG = 4 detik/skr …………………….(9)
179
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
180
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
Dengan interval waktu 15 menit untuk pagi, Jumlah Penduduk : 259.900 Jiwa
siang dan sore hari. Penelitian dilakukan Jalan Mayor : Jalan Tambun Bungai
selama 14 (empat belas hari) hari, untuk Jalan Minor : Jalan R.A Kartini
periode jam sibuk pagi hari pukul 06.00-08.00 1. Komposisi Lalu Lintas
WIB, periode jam sibuk siang hari pukul QKS : 688 skr/jam
10.00-12.00 WIB, dan periode jam sibuk sore QKB : 27 skr/jam
hari pukul 14.00-16.00 WIB. QSM : 827 skr/jam
QTOT : 1587 skr/jam
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN QKTB : 52 kend/jam
QMA : 1038 skr/jam
Kondisi Geometrik QMI : 549 skr/jam
Persimpangan Jalan Tambun Bungai- 2. Rasio Belok
Jalan R.A Kartini dan persimpangan Jalan RBka = QBka / QTOT
Tambun Bungai - Jalan Patih Rumbih = 468 / 1587
Palangka Raya merupakan persimpangan tiga = 0.29
lengan. Jalan Mayor dari persimpangan itu RBki = QBka / QTOT
adalah Jalan Tambun Bungai dan Jalan minor = 627 / 1587
adalah Jalan R.A Kartini dan Jalan Patih = 0.40
Rumbih. Dimana Jalan Tambun Bungai 3. Rasio Jalan Minor / (Jalan Utama +
adalah pendekat A dan C sedangkan Jalan Minor) Total
R.A Kartini adalah pendekat B, dan Jalan QMI = 549 skr/jam
Patih Rumbih adalah pendekat D. QTOT = 1587 skr/jam
RMI = QMI / QTOT
= 549 / 1587
= 0.35
4. Rasio Kendaraan Tak Bermotor (QKTB /
QTOT)
QKTB = 52 kend/jam
QTOT = 5065 kend/jam
RKTB = QKTB / QTOT
= 50 / 5065
= 0.010
Data diatas selanjutnya digunakan dalam
perhitungan:
1. Lebar Pendekat dan Tipe Simpang
Gambar 1. Sketsa Kondisi Geometrik Simpang Penentuan lebar pendekat untuk jalan
dan Tata Guna Lahan Tambun Bungai dan jalan R.A Kartini dapat
Analisis Simpang dan Tingkat Pelayanan dilihat pada Gambar 1.
Volume Arus Lalu Lintas a. Lebar pendekat jalan minor
Lebar pendekat jalan R.A Kartini
a. Persimpangan Jalan Tambun Bungai – lengan B (Timur) LB = 6,6 m. Lebar
Jalan R.A Kartini. rata-rata pendekat adalah 6,5 m
Data jam puncak yang digunakan untuk LB = WB / 2
masing-masing lengan digunakan data yang = 6,5 / 2 = 3,25 ≤ 5,5 m
memiliki jam puncak tertinggi diantara = 2 lajur
periode jam sibuk dari penelitian selama 2 b. Lebar pendekat rata-rata jalan utama
minggu dapat dilihat dibawah ini : atau mayor
Lebar pendekat jalan Tambun Bungai
Kota : Palangka Raya lengan A (Utara) LA= 8 m, jalan
Provinsi : Kalimantan Tengah Tambun Bungai lengan C (Selatan)
Persimpangan : Jalan Tambun Bungai –
Jalan R.A Kartini LC = 8 m.
181
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
(( ) ( )) Dj =
LAC =
(( ) ( )) =
LAC = = 4 ≤ 5.5 maka 2 lajur = 0,52
c. Lebar pendekat rata-rata seluruh simpang c. Tundaan
LRP = 1. Tundaan lalu lintas (TLL)
, untuk Dj ≤ 0,60 digunakan rumus :
LRP = = 7,5 Untuk Dj ≤ 0,60 :
d. Tipe simpang untuk lengan simpang = 3, TLL = 2 + 8,207 Dj – (1-Dj)2
jumlah lajur minor = 2, jumlah lajur = 2 + 8,207 x 0,52 – (1- 0,52)2
mayor = 2, maka dari Tabel 3. Tipe = 6,04 det/skr
Persimpangan diperoleh 2. Tundaan lalu lintas jalan mayor atau
IT = 322. utama (TLLma)
untuk Dj ≥ 0,60 digunakan rumus :
Tabel 3. Tipe Persimpangan Untuk Dj ≤ 0,6 :
Kode Jumlah Jumlah Jumlah
Tipe Lengan Lajur Lajur TLL = 1,8000 + 5,8234 Dj – (1-Dj)1,8
Simpang Simpang Jalan Jalan Mayor TLL = 1,8000 + 5,8234 0,52 – (1-
Minor 0,52)1,8
322 3 2 2 = 4,56 det/skr
324 3 2 4 3. Tundaan lalu lintas jalan mino(TLLmi)
422 4 2 2 TLLmi = (QTOT x TLL x – Qma x TLLma)
424 4 2 4 / Qmi
424M 4 2 4 = (1587 x 6,04 – 1038 x 4,56)
Sumber : PKJI (2014) / 549
= 8,84 det/skr
2. Kapasitas 4. Tundaan Geometrik (TG)
Dengan data yang telah diperoleh di Untuk Dj˂1 maka digunakan rumus
lapangan dan dilakukan perhitungan maka di TG = (1-Dj) x {(6 RB + 3 (1 – RB)}
dapat variabel masukan pada tabel dibawah + 4 Dj
ini: = (1-0,52) x {(6 x 0,69 + 3 (1 –
Tabel 4. Variabel Masukan Kapasitas 0,69)} + 4 0,52
Notasi Nilai Satuan = 4,51 det/skr
Co 2700 Skr/jam 5. Tundaan simpang (T)
FLP 1,3 - T = TLL + TG
FM 1,0 - = 6,04 + 4,51 = 10,55 det/skr
FUK 0.88 - d. Peluang Antrian (PA %)
FHS 0.93 -
Batas atas peluang :
FBki 1,48 -
FBka 0.82 - PA= 47,71 Dj – 2,68 Dj2 + 56,47 Dj3
FRmi 0,88 - = 47,71 x 0,52 – 2,68 x 0,52 +
56,47 x 0,52 3
C = Co x FLP x FM x FUK x FHS x FBKi x = 31,36 %
FBKa x FRmi Batas bawah peluang :
= 2700 x 1,3 x 1,00 x 0,88 x 0,93 x 1,48 x PA= 9,02 Dj + 20,66 Dj2 + 10,49 Dj3
0,82 x 0,88 = 9,02 x 0,52 + 20,66 0, 0,522 +
= 3438 skr/jam 10,49 0, 0,523
= 11,75 %
3. Perilaku Lalu Lintas
a. Arus Lalu Lintas Total (Q)
QTOT = 2889 skr/jam
b. Derajat Kejenuhan (Dj)
Untuk QTOT = 1587 skr/jam dan
C = 2725 skr/jam didapat :
182
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
183
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
184
Mandasari, T., dkk / Analisis persimpangan pada simpang tak bersinyal… /Jurnal Teknika, Vol.2, No.2, April 2019, hlm 177-185
Tabel 9 Hasil Perhitungan Simpang Jalan tahun 2014 didapat volume arus lalu lintas
Tambun Bungai –Jalan Patih Rumbih total (QTOT) jalan utama dan minor adalah
1587 skr/jam.
Nama Kondisi Kondisi Setelah
Existing Penanganan 2. Nilai kapasitas (C) persimpangan Jalan
Kapasitas Dsar Tambun Bungai – Jalan R.A Kartini
(Co) 2700 2700 diperoleh 3076 skr/jam.
(skr/jam) 3. Nilai derajat kejenuhan (Dj) sebesar 0,52
Kapasitas (C) yang masih kurang dari 0,85, peluang
(skr/jam) 2817 3642
Volume Lalu Lintas antrian sebesar 11,75 % - 31,36 % dan
(QTOT) (skr/jam) 1402 943 tundaan simpang (T) sebesar 10,55 det/skr.
Derajat Kejenuhan 4. Tingkat pelayanan simpang masuk dalam
(Dj) 0,50 0,25 tingkat pelayanan C yaitu dengan tundaan
Tundaan Simpang
(T) 0,3 7,49
(T) sebesar 10,55 det/skr.
(det/skr)
Peluang Antrian Persimpangan Jalan Tambun Bungai – Jalan
(PA %) 10,98 3,71 Patih Rumbih
1. Dari hasil perhitungan dengan metode
Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI)
Maka dari hasil analisa diatas diperoleh tahun 2014 didapat volume arus lalu lintas
nilai derajat kejenuhan lebih kecil dan nilai total (QTOT) jalan utama dan minor adalah
tundaan juga lebih kecil dibandingkan dengan 1402 skr/jam.
analisa saat belum dilakukan penanganan. 2. Nilai kapasitas (C) persimpangan Jalan
Dengan demikian maka penanganan ini Tambun Bungai – Jalan Patih Rumbih
didasarkan atas analisa yang sudah dilakukan diperoleh 2817 skr/jam.
dan diperoleh hasil demikian. 3. Nilai derajat kejenuhan (Dj) sebesar 0,50
yang masih kurang dari 0,85, peluang
2. fungsi utama sebagai pengatur hak
antrian sebesar 10,98 % - 630,25 % dan
berjalan pergerakan lalu lintas (termasuk
tundaan simpang (T) sebesar 10,3 det/skr.
pejalan kaki) secara bergantian di
4. Tingkat pelayanan simpang masuk dalam
pertemuan jalan.
tingkat pelayanan C yaitu dengan tundaan
a. Dampak positif yaitu, mengurangi
(T) sebesar 10,3 det/skr.
terjadinya kecelakaan dan kelambatan
lalu lintas
b. Dampak negatif yaitu, kehilangan DAFTAR PUSTAKA
waktu yang berlebih pada pengemudi
atau pemakai jalan. Alamsyah A.A. (2008). Rekayasa Lalu Lintas.
Edisi Revisi. Universitas
Maka dari hasil analisa diatas Muhammadiyah, Malang.
diperoleh nilai derajat kejenuhan lebih Anonim. (2010). Palangkaraya Dalam Angka
kecil dan nilai tundaan juga lebih kecil 2010. BPS Kota Palangka Raya.
dibandingkan dengan analisa saat belum Anonim. (1997). Manual Kapasitas Jalan
dilakukan penanganan. Dengan demikian Indonesia 1997. Swearoad bekerjasama
maka penanganan ini didasarkan atas dengan PT. Bina Karya. Jakarta.
analisa yang sudah dilakukan dan Anonim. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia
diperoleh hasil demikian. (PKJI). Kementrian Pekerjaan Umum.
Jakarta. 2014.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Persimpangan Jalan Tambun Bungai - Jalan
R.A Kartini
1. Dari hasil perhitungan dengan metode
Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI)
185