Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH

ETIKA PROFESI NOTARIS


Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah etika profesi hukum
Dosen pengampu: Ahmad Fadoli Rahman, M.H.

Oleh kelompok 11:


1.Inayatul Maghfiro 211102040021
2. Dhemy Laras Syah Deadhenova 211102040034
3. Muhammad Dwi Iqbal Setyo P. 211102010037
4. Nurul alifiah salsabila 212102010042
5. Nur Sofi Rochmani 212102040002

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI KIAI HAJI ACHMAD SHIDDIQ
JEMBER

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena telah memberikan rahmat kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ETIKA PROFESI NOTARIS”
dengan waktu yang tepat. Kami juga berterimakasih kepada Bapak Ahmad Fadholi Rohman,
S.H., M.H. selaku dosen pengampu dimata kuliah “Etika Profesi Hukum” ini karena telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah.
Serta harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan
bagi para pembaca, dan untuk kedepannya dapat menyempurnakan bentuk ataupun
memperbaiki makalah ini supaya menjadi lebih baik.
Dikarenakan keterbatasan waktu dan wawasan kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh sebab itu kami mengharapkan adanya saran juga kritik
yang membangun dari para pembaca bertujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

Jember 19 November,2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
A. Etika Kepribadian Notaris ....................................................................................................... 6
B. Etika Pelaksanaan Tugas Notaris ............................................................................................ 6
C. Etika Pelayanan Notaris ........................................................................................................... 7
D. Etika Hubungan Sesama Rekan Notaris ................................................................................ 8
E. Etika Pengawasan Notaris........................................................................................................ 9
BAB III................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Notaris adalah pejabat umum negara yang bertugas membuat akta otentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan.
Notaris bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang
terkait dalam perbuatan hukum. Notaris memiliki tugas dan wewenang yang diatur oleh
undang-undang, seperti membuat akta otentik, memberikan nasihat hukum, dan melakukan
tindakan lain yang diatur oleh undang-undang. Notaris juga bertanggung jawab untuk
menjamin kepastian tanggal pelaksanaan akta, memelihara akta, menyerahkan akta, dan
mengeluarkan salinan dan petikan akta.1 Untuk menjadi notaris, seseorang harus memenuhi
persyaratan tertentu, seperti tidak berstatus pegawai negeri, penyelenggara negara, atau sedang
tidak menduduki jabatan lain yang dilarang oleh undang-undang merangkap jabatan notaris,
dan harus bersumpah di hadapan menteri atau pejabat yang ditunjuk berdasarkan agama yang
dianut.2
Sebagai seorang notaris harus memiliki etika dalam profesinya sebab etika notaris adalah
seperangkat norma dan nilai yang mengatur perilaku notaris dalam menjalankan tugasnya.
Kode etik notaris merupakan bagian yang terintegral dalam mengatur perilaku notaris sebagai
wujud penegakan hukum yang baik sekaligus berkeadilan. Notaris harus berpegang teguh pada
peraturan perundang-undangan dan kode etik profesinya, sebab tanpa adanya kode etik, harkat
dan martabat dari profesi notaris akan hilang 3.Notaris harus bertindak jujur, saksama, mandiri,
tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Notaris
juga harus menjaga segala sikap dan perbuatan, serta menjunjung tinggi kewibawaannya dan
martabatnya sebagai notaris baik dilakukan dalam jabatannya maupun secara kehidupan sehari-
harinya.Pelanggaran dalam jabatan notaris dapat dikualifikasikan atas pelanggaran terhadap
Kode Etik Profesi dan pelanggaran terhadap undang-undang.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud etika kepribadian notaris?

2. Apa saja etika pelaksanaan tugas notaris?


3. Bagaimana etika pelayanan notaris?
4. Bagaimana etika hubungan sesama rekan notaris?
5. Apa itu etika pengawasan notaris ?

1
(Erniwati, 2023) https://ntb.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pelayanan-hukum-umum/mpw-dan-mpd-
notaris/apa-itu-notaris
2
(Rumah.com, 2023)https://www.rumah.com/panduan-properti/notaris-adalah-63364
3
(Renata Christha Auli, 2023) https://www.hukumonline.com/klinik/a/mengenal-profesi-notaris-dan-kode-
etiknya-lt632d70d53e11f/

4
C. Tujuan
1. untuk mengetahui etika kepribadian notaris
2. untuk mengetahui etika pelaksanaan tugas notaris
3. untuk mengetahui etika pelayanan notaris
4. untuk mengetahui etika hubungan notaris bersama rekannya
5. untuk mengetahui etika pengawasan dari notaris.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Etika Kepribadian Notaris
Kode Etik dalam arti materil adalah norma atau peraturan yang praktis baik tertulis maupun
tidak tertulis mengenai etika berkaitan dengan sikap serta pengambilan putusan hal-hal
fundamental dari nilai dan standar perilaku orang yang dinilai baik atau buruk dalam
menjalankan profesinya yang secara mandiri dirumuskan, ditetapkan dan ditegakkan oleh
organisasi profesi. Kode Etik adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang wajib
diperhatikan dan dijalankan oleh profesional hukum.4 Menurut Pendapat Prof. Abdulkadir
Muhammad, uraian mengenai Kode Etik Notaris meliputi antarlain: Etika Kepribadian Notaris,
Etika melakukan tugas jabatan, etika pelayanan terhadap klien, etika hubungan sesama rekan
Notaris, dan etika pengawasan terhadap Notaris.
Etika kepribadian notaris mengacu pada seperangkat prinsip dan nilai-nilai yang mengatur
perilaku dan tindakan seorang notaris dalam menjalankan tugasnya. Berikut adalah beberapa
prinsip etika kepribadian notaris yang umumnya diterapkan :5
1. Integritas: Seorang notaris diharapkan menjaga integritas dan moralitas yang tinggi
dalam melaksanakan tugasnya. Mereka harus bersikap jujur, adil, dan transparan dalam semua
aktivitas profesional mereka.
2. Netralitas: Notaris diwajibkan untuk tetap netral dan tidak memihak dalam setiap
transaksi atau perjanjian yang mereka tangani. Mereka harus menjaga independensi dan
menghindari benturan kepentingan yang dapat memengaruhi objektivitas mereka.
3. Kerahasiaan: Notaris memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi yang
mereka peroleh dalam menjalankan tugas notaris. Mereka harus melindungi privasi klien dan
tidak mengungkapkan informasi pribadi atau rahasia tanpa persetujuan yang sah.
4. Profesionalisme: Seorang notaris diharapkan memiliki tingkat keahlian dan pengetahuan
yang tinggi dalam bidang hukum dan proses notaris. Mereka juga diharapkan berperilaku
dengan sopan, ramah, dan bertanggung jawab terhadap klien dan masyarakat umum.
5. Kepatuhan Hukum: Etika kepribadian notaris menuntut notaris untuk selalu mematuhi
hukum dan peraturan yang berlaku. Mereka harus mengikuti standar etika profesi dan
beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara tempat mereka berpraktik.
B. Etika Pelaksanaan Tugas Notaris
Etika pelaksanaan tugas notaris merupakan aspek penting dalam menjalankan tugas sebagai
pejabat umum yang berwenang dalam hal pembuatan akta otentik dan memiliki kewenangan
lainnya Notaris harus memiliki integritas moral yang baik dan melaksanakan tugasnya dengan
pertimbangan moral yang kuat.Dalam menjalankan tugasnya, notaris dituntut untuk bertindak
jujur, adil bagi semua pihak, tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan juga
untuk kepentingan masyarakat, serta mempunyai kewajiban untuk menjamin kebenaran akta-

4
Bartens, op.cit., hal 113.
5
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Notaris yang diterbitkan oleh organisasi atau lembaga notaris di Indonesia,
seperti Ikatan Notaris Indonesia (INI).

6
akta yang dibuatnya.6 Tujuan dari pengawasan terhadap Notaris adalah agar para notaris
sungguh-sungguh memenuhi persyaratan-persyaratan dan menjalankan tugas jabatannya
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Kode Etik Notaris demi pengamanan dari kepentingan masyarakat umum. Tujuan dari
dibuatnya kode etik, dalam hal ini adalah Kode Etik Notaris, pada intinya adalah untuk menjaga
kehormatan dan keluhuran martabat jabatan Notaris.
Kode Etik Notaris merupakan suatu kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan Ikatan
Notaris Indonesia dan berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota
perkumpulan, serta semua orang yang menjalankan tugas jabatan sebagai notaris, termasuk di
dalamnya para pejabat sementara.Kode Etik Notaris bertujuan untuk menjaga kehormatan,
harkat, dan martabat jabatan notaris, serta untuk mengatur perilaku notaris secara normatif7.
Dalam pelaksanaan jabatannya, notaris harus memiliki akhlak serta kepribadian baik
karena notaris menjalankan sebagian kewenangan negara dibidang hukum privat, jabatan
kepercayaan, dan jabatan terhormat.Selain itu, notaris juga wajib menjaga segala sikap dan
perbuatan, serta menjunjung tinggi kewibawaannya dan martabatnya sebagai notaris baik
dilakukan dalam jabatannya maupun secara kehidupan sehari-harinya.8
Dengan demikian, etika pelaksanaan tugas notaris mencakup aspek moral, integritas,
kejujuran, keadilan, tanggung jawab, serta menjaga kehormatan dan martabat jabatan notaris.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa notaris menjalankan tugasnya dengan
profesionalisme dan kepatutan, serta memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat.
C. Etika Pelayanan Notaris
Notaris merupakan profesi yang menepati jabatan hukum yang bertugas menyediakan
pelayanan jasa di bidang hukum perdata kepada masyarakat. Notaris dibebankan dengan
tanggung jawab terkait alat bukti otentik yang dibuat oleh notaris tersebut secara tertulis atas
berbagai perbuatan hukum. Notaris sebagai penyedia layanan jasa hukum sangat berperan
dalam membantu menjamin adanya kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat
dalam konteks pencegahan (preventif). Notaris dalam melakukan pekerjaannya diharapkan
senantiasa memperhatikan etika profesinya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
UUJN dan Kode Etik Notaris, serta peraturan perundang-undangan terkait yang berlaku.
Perilaku notaris wajib berdasarkan pada kode etik notaris yang mengatur ketentuan-
ketentua yang harus ditaati dan dipatuhi oleh seorang notaris baik dalam hal menjalankan
jabatannya maupun dalam hal di luar menjalankan jabatannya Pasal 83 ayat (1) UUJN
menentukan sebagai berikut: “Organisasi Notaris menetapkan dan menegakan Kode Etik
Notaris”. Berdasarkan ketentuan pasal tersebut, Kongres Luar Biasa Ikatan Notaris
Indonesia (INI) di Bandung pada tanggal 27 Januari 2005 menetapkan KodeEtik Notaris
yang termuat dalam Pasal 13 Anggaran DasarIkatan Notaris Indonesia (INI), yang dirangkum
sebagai berikut :

6
(Anugrah Yustica, 2020)
7
(Kencanawati, 2009) https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F119406-T+25264-Kode+etik-Analisis.pdf
8
(Renata Christha Auli, Mengenal Profesi Notaris dan Kode Etiknya, 2023)
https://www.hukumonline.com/klinik/a/mengenal-profesi-notaris-dan-kode-etiknya-lt632d70d53e11f/

7
a. Dalam rangka menjaga kehormatan dan keluhuran martabat jabatan notaris,
perkumpulan membuat kode etik yang ditetapkan dalam kongres tersebut, yang wajib
dijadikan sebagai pedoman yang berisi kaidah-kaidah moral, dan wajib pula ditaati oleh setiap
anggota perkumpulan tersebut.
b.Dalam rangka penegakan kode etik, Dewan Kehormatan dapat melakukan upaya-upaya
untuk meningkatkan integritas para anggota perkumpulan.
c.Pengurus Perkumpulan dan/atau Dewan Kehormatan dapat bekerja sama dan juga saling
berkoordinasi dengan Majelis Pengawas dalam melakukan upaya-upaya penegakan kode
etik.9
Adapun kode etika pelayanannya sebagai pejabat umum notaris sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan jasanya dengan
sebaik-baiknya.
b. Menyelesaikan akta sampai tahap pendaftaran pada Pengadilan Negeri dan pengumuman
dalam Berita Negara, apabila klien yang bersangkutan dengan tegas mengatakan akan
menyerahkan pengurusannya kepada Notaris yang bersangkutan dan klien telah memenuhi
syarat-syarat yang diperlukan.
c. Memberitahu kepada klien perihal selesainya pendaftaran dan pengumumam, dan atau
mengirim kepada atau menyuruh mengambil akta yang sudah didaftar atau Berita Negara yang
sudah selesai dicetak tersebut oleh klien yang bersangkutan;
d. Memberikan penyuluhan hukum agar masyarakat menyadari hak dan kewajiban sebagai
warga negara dan anggota masyarakat;
e. Memberikan jasa kepada anggota masyarakat yang kurang mampu dengan Cuma-Cuma;
f. Dilarang menahan berkas seseorang dengan maksud memaksa orang itu membuat akta pada
Notaris yang menahan berkas itu10
D. Etika Hubungan Sesama Rekan Notaris
a) Saling menghormati dalam suasana kekeluargaan;
b) Tidak melakukan persaingan yang merugikan sesama rekan notaris, baik moral maupun
material;
c) Harus saling menjaga dan membela kehormatan dan nama baik korp notaris atas dasar
rasa solidaritas dan sikap tolong menolong secara konstruktif.
Menghormati dalam suasana kekeluargaan itu artinya notaris tidak mengkritik,
menyalahkan akta-akta yang dibuat rekan notaris lainnya dihadapan klien atau masyarakat.
Notaris tidak membiarkan rekannya berbuat salah dalam jabatannya dan seharusnya
memberitahukan kesalahan rekannya dan menolong memperbaikinya dan notaris yang
ditolong janganlah curiga. Tidak melakukan persaingan yang merugikan sesama rekan dalam
arti tidak menarik karyawan notaris lain secara tidak wajar, tidak menggunakan calo (perantara)

9
Herlien Budiono. (2007). Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti. h. 22.
10
Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia (INI) Bab I, Ketentuan Umum, Pasal 1, hal. 1.

8
yang mendapat upah, tidak menurunkan tarif jasa yang telah disepakati.Menjaga dan membela
kehormatan nama baik dalam arti tidak mencampurkan usaha lain dengan jabatan notaris,
memberikan informasi atau masukan mengenai klien-klien yang nakal setempat.11
E. Etika Pengawasan Notaris
a.Etika pengawasan terhadap Notaris melalui pelaksanaan Kode Etik Notaris Dilakukan
oleh Majelis Kehormatan Daerah dan atau Majelis Kehormatan Pusat Ikatan Notaris Indonesia;
b.Tata cara pelaksanaan kode etik,sanksi-sanksi dan eksekusi diatur dalam peraturan
Tersendiri;
c.Tanpa mengurangi ketentuan mengenai tata cara maupun pengenaan tingkatan Sanksi-
sanksi si berupa peringatan dan teguran, maka pelanggaran-pelanggaran yang Oleh Pengurus
Pusat secara mutlak harus dikenakan sanksi pemberhentian Sementara sebagai anggota Ikatan
Notaris Indonesia disertai usul Pengurus Pusat Kepada Kongres untuk memecat anggota yang
bersangkutan adalah pelanggaran-pelanggaran yang disebut dalam Kode Etik Notaris dan
Peraturan Jabatan Notaris Yang berakibat bahwa anggota yang bersangkutan dinyatakan
bersalah berdasarkan Keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
1.Pengawasan
Pengawasan Notaris dimaksud diharapkan oleh pembentuk Undang-undang Jabatan
Notaris merupakan lembaga pembinaan agar para Notaris dalam menjalankan jabatannya
Dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dalam Pasal 67 ayat (5)
UUJN, yang harus diawasi adalah Perilaku Notaris dan Pelaksanaan Jabatan Notaris. 12
Pengawasan baik preventif dan represif diperlukan bagi pelaksanaan tugas Notaris Sebagai
pejabat umum. Fungsi Preventif dilakukan oleh Negara sebagai pemberi wewenang Yang
dilimpahkan pada instansi pemerintah. Fungsi represif dilakukan oleh organisasi Profesi
jabatan Notaris dengan acuan kepada UUJN dan Kode Etik Notaris.
Pengawasan Notaris diatur dalam Pasal 67-81 UUJN, yang intinya pengawasan Dilakukan
oleh Menteri dan dalam rnelaksanakan pengawasan tersebut Menteri menunjuk Majelis
Pengawas, yang terdiri dari Majelis Pengawas Daerah, Majelis Pengawas Wilayah Dan Majelis
Pengawas Pusat. Majelis Pengawas terdiri dari 3 unsur yaitu unsur dari Pemerintah, organisasi
Notaris dan akademisi.
a. Majelis Pengawas Daerah (MPD)
MPD melakukan pengawasan secara berkala 6 bulan sekali dengan melakukan
Pemeriksaan protocol Notaris, memberikan izin cuti selama 6 bulan dan pemeriksaan
Adanyalaporan atau pengaduan dari masyarakat terhadap Notaris. Apabila ada pengaduan dari
Masyarakat terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik maupun pelanggaran
Undang-Undang jabatan Notaris, maka MPD berwenang menyelenggarakan Sidang tertutup
Untuk umum, MPD akan memeriksa dan mendengar keterangan pelapor, tanggapan terlapor,
Memeriksa bukti yang diajukan pelapor dan terlapor, kemudian hasil pemeriksaan dituangkan

11
Hasil Wawancara dengan Sri Lestari Roespinoedji, Ketua Dewan Kehormatan Notaris
Pengurus Daerah Kabupaten Tangerang Ikatan Notaris Indonesia (INI), di Tangerang, tanggal 10
Februari 2009.
12
Suhrawardi K. Lubis, Etika Profesi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1993

9
Dalam Berita Acara pemeriksaan (BAP) dan wajib diberikan kepada Majelis Pengawas
Wilayah dalam waktu 30 hari dengan tembusan kepada notaris yang bersangkutan, pengurus
Daerah Ikatan Notaris Indonesia dan Majelis Pengawas Pusat
MPD tidak berwenang membenakan penilaian pembuktian terhadap fakta-fakta hukum
Dan juga tanpa kewenangan untuk menjatuhkan sanksi
b. Majelis Pengawas Wilayah (MPW)
MPW berwenang memberikan cuti untuk 6 bulan sampai 1 tahun. \ Berdasarkan BAP Yang
telah diberikan kepada MPW melalui MPD, MPW berwenang melakukan Sidang Pemeriksaan
Tertutup untuk umum dan Sidang Pengambilan Keputusan yang terbuka untuk Umum. Blla
dalam sidang pemeriksaan MPW Notaris tidak terbukti melakukan pelanggaran, Maka laporan
BAP ditolak dan Notaris direhabilitasi nama baiknya. Bila Notaris terbukti Melanggar, putusan
harus memuat alasan dan pertimbangan yang cukup yang dijadikan dasar Untuk menjatuhkan
putusan. MPW membuat berita acara atas setiap keputusan penjatuhan sanksi, yang kemudian
Disampaikan kepada Menteri, pelapor, terlapor, MPD, MPP dan pengurus Pusat Ikatan Notaris
Indonesia. Apabila Notaris terlapor keberatan alas putusan sidang MPW, maka Notaris dapat
Mengajukan banding pada tingkat Majelis Pengawas Pusat
c. Majelis Pengawas Pusat (MPP)
Berwenang memberi cuti notaris untuk jangka waktu 1 tahun lebih. Menindaklanjuti
Notaris yang melakukan banding yang disampaikan melalui MPW. MPP wajib melakukan
Sidang Pemeriksaan dan Sidang Pengambilan Putusan yang terbuka untuk umum.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode Etik adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang wajib diperhatikan dan
dijalankan oleh profesional hukum. Menurut Pendapat Prof. Abdulkadir Muhammad,
uraian mengenai Kode Etik Notaris meliputi antarlain: Etika Kepribadian Notaris, Etika
melakukan tugas jabatan, etika pelayanan terhadap klien, etika hubungan sesama rekan
Notaris, dan etika pengawasan terhadap Notaris.
Kode Etik Notaris merupakan kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan Ikatan
Notaris Indonesia dan berlaku serta wajib ditaati oleh anggota perkumpulan, termasuk
notaris dan pejabat sementara. Kode Etik Notaris bertujuan untuk mengatur perilaku notaris
secara normatif, menjaga kehormatan, harkat, dan martabat jabatan notaris, serta mengatur
perilaku notaris secara normatif.Notaris dituntut untuk bertindak jujur, adil bagi semua
pihak, tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi, melainkan juga untuk kepentingan
masyarakat, serta mempunyai kewajiban untuk menjamin kebenaran akta-akta yang
dibuatnya. Dalam menjalankan tugasnya, notaris harus memiliki akhlak serta kepribadian
baik, menjunjung tinggi kewibawaannya dan martabatnya sebagai notaris, serta menjaga
segala sikap dan perbuatan baik dalam jabatan maupun kehidupan sehari-hari.
Etika seorang notaris kepada rekan sejawatnya yakni harus Saling menghormati dalam
suasana kekeluargaan,Tidak melakukan persaingan yang merugikan sesama rekan notaris,
baik moral maupun material,serta Harus saling menjaga dan membela kehormatan dan
nama baik korp notaris atas dasar rasa solidaritas dan sikap tolong menolong secara
konstruktif.Notaris pun mempunyai 3 majelis pengawas di antaranya yakni: Majelis
pengawas daerah,Majelis Pengawas wilayah, Dan Majelis pengawas pusat

11
DAFTAR PUSTAKA

(INI), K. E. (t.thn.). Bab 1 ketentuan Umum pasal 1 .

Anugrah Yustica, N. N. (2020). PERAN ETIKA PROFESI NOTARIS SEBAGAI UPAYA . NOTARIUS, Volume
13 Nomor 1 (2020) , 63.

Bartens, o. (t.thn.). 113.

Budiono, H. (2007). Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan. Bandung: PT Citra
Aditya Bakti Hal.22.

Erniwati. (2023, November 19). Apa Itu Notaris? Diambil kembali dari ntb.kemenkumham.go.id:
https://ntb.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pelayanan-hukum-umum/mpw-dan-mpd-
notaris/apa-itu-notaris

K.Lubis, S. (1993). Etika Profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Kencanawati, D. (2009). KODE ETIK SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL BAGI NOTARIS SEBAGAI
PEJABAT UMUM, 16.

organisasi atau lembaga notaris di Indonesia, s. I. (t.thn.). panduan atau literatur hukum yang
mengulas tentang etika dan perilaku profesi notaris di Indonesia.

Renata Christha Auli, S. (2023, November 19). Mengenal Profesi Notaris dan Kode Etiknya. Diambil
kembali dari hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/klinik/a/mengenal-profesi-
notaris-dan-kode-etiknya-lt632d70d53e11f/

Renata Christha Auli, S. (2023, November 19). Mengenal Profesi Notaris dan Kode Etiknya. Diambil
kembali dari hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/klinik/a/mengenal-profesi-
notaris-dan-kode-etiknya-lt632d70d53e11f/

Roespinoedji, S. L. (2009, februari 10).

Rumah.com, T. E. (2023, November 19). Diambil kembali dari Notaris Adalah: Pengertian, Fungsi,
Tugas dan Wewenangnya: https://www.rumah.com/panduan-properti/notaris-adalah-63364

12

You might also like