Professional Documents
Culture Documents
Makalah Penjas Adaptif
Makalah Penjas Adaptif
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
Segala puji bagi tuhan yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai Diksi Kaidah Makna dan Kaidah Kalimat bagi para pembaca dan
bagi penulis.
Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas tehadap kami.
Tidak lepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
B. Saran ....................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memiliki kondisi fisik yang cacat bukanlah hal yang diinginkan oleh setiap individu
karena harus menjalani hidup dengan keterbasan fisik, sehingga dapat menghambat
sebagian aktivitas yang harus dilakukan layaknya individu dalam kondisi normal.
Kondisi cacat fisik, salah satunya adalah penyandang tuna netra.cacat netra tidak
hanya dalam kondisi mata mereka yang buta, tetapi mencakup juga kondisi mata
mereka yang mampu melihat tapi sangat terbatas dan kurang dapat di manfaatkan
untuk kepentingan hidup sehari hari. Keterbatasan dalam melihat mengakibatkan para
sehingga banyak diantara mereka yang tidak atau kurang memahami konsep dan
penampilan diri.
Begitu pula dalam hal memperoleh sumber informasi. Terganggunya sistem syaraf
pada indra penglihatan, tidak dapat dipung kiri dapat mengurangi perolehan informasi
kegiatan sehari harinya pada umumnya dan informasi tentang pendidikan jasmani
pada khususnya.
Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani
biasa. Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan
1
secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian
menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis
ketunaan Anak Luar Biasa memiliki masalah dalam ranah psikomotor. Masalah
Sebagian Anak Luar Biasa bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi Anak
2
B. Rumusan Masalah
3. Bentuk-bentuk permainan untuk tuna grahita untuk jenjang (SD, SMP, Dan SMA)
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk permainan untuk tuna grahita untuk jenjang (SD,
3
BAB II
PEMBAHASAN
menjalani masa depanya secara mandiri agar mereka dapat terjun di masyarakat.
Tidak ada satu anak manusia yang diciptakan sama yang satu dengan lainnya. Tidak
ada satu anak manusia tidak memiliki kekurangan. Tidak ada satu anak manusia yang
ingin dilahirkan ke dunia ini dengan menyandang kelainan atau memiliki kecacatan.
Demikian juga tidak akan ada seorang Ibu yang menghendaki kelahiran anaknya
cacat atau dikenal dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) sudah tidak dikehendaki
Koskuensi logis bila ABK akan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan
Kelahiran seorang ABK tidak mengenal apakah mereka dari keluarga kaya, keluarga
berpendidikan, keluarga miskin, keluarga yang taat beragama atau tidak. Bila Tuhan
menghendaki keluarga itu dititipi seorang ABK maka kemungkinan semua itu bisa
4
terjadi. Akan tetapi Tuhan melihat dan menghargai manusia tidak dari kecacatannya
Tuhan melihat manusia dari ketakwaan kepada Nya. Dititipkannya ABK pada satu
keluarga bukan berarti keluarga tersebut mendapat kutukan, tetapi dititipkannya ABK
pada satu keluarga karena Tuhan menguji atau memberi kesempatan pada keluarga
Sebagai manusia, ABK memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-
tengah keluarga, masyarakatdan bangsa. Ia memiki hak untuk sekolah sama seperti
Tidak ada satu alasan bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Dasar (SD) umum
dimanapun adanya, melarang ABK untuk masuk di sekolah tersebut. Bersama Guru
Sekolah dapat merancang pelayanan PLB bagi anak tersebut yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan anak. Apakah anak tersebut membutuhkan kelas khusus,
program khusus dan atau layanan khusus tergantung dari tingkat kemampuan dan
Semakin dini diberi kesempatan berinteraksi dengan anak seusianya, semakin kuat
mental ABK menghadapi tantangan lingkungan. Ia juga akan jauh lebih berkembang
Semakin dini mendapatkan layanan pendidikan semakin baik hasil yang diperoleh.
5
Sesuai dengan pengalaman, keuntungan PLB di lingkungan sekolah biasa ini tidak
hanya diperoleh anak saja saja tetapi juga dialami oleh orang lain anak lainnya.
Banyak orang awam berpandangan yang salah tentang pendidikan bagi ABK. Seolah
olah PLB hanya ada di SLB. Sehingga sering orang bila menemukan anak
menyandang kelainan atau ABK ia langsung menyuruh untuk masuk ke Sekolah Luar
Biasa (SLB). Hal ini tidak benar, sebab SLB bukan habitatnya. Habitat ABK sama
dengan habitat anak pada umumnya yang normal. Ia berada dilingkungan SLB bila di
Sekolah Biasa sudah tidak dapat menangani pendidikannya, atau memang kehendak
Pandangan lain yang salah dari sebagian besar orang umum yaitu seolah-olah PLB
hanya bisa diberikan di SLB atau seolah-olah PLB itu sama dan identik dengan SLB.
Hal tersebut tidak benar, sebab pelayanan PLB bisa diberikan di sekolah biasa dengan
oleh guru biasa. Karena itu informasi tentang Pembelajaran adaptif bagi ABK perlu
juga bagi Guru biasa, sehingga bila ABK datang kesekolah biasa dapat diberikan
pelayanan PLB.
intelektual maupun adaptif. Tunagrahita berasal dari kata intellectual disability. Itu
sebabnya, saat ini tunagrahita diartikan sebagai disabilitas intelektual, tidak lagi
6
ungkapan keterbelakangan mental dinilai kurang pas, menyinggung, dan tidak
Penyebutan ini justru bisa memengaruhi perkembangan anak serta kehidupan sehari-
masalah. Sementara pada fungsi adaptif, anak bisa mengalami kesulitan melakukan
kegiatan sehari-hari, baik dalam komunikasi hingga sulit melakukan sesuatu secara
mandiri. Kondisi ini bisa terjadi dalam tingkat yang ringan atau lebih parah.
Penyebab tunagrahita
Berikut beberapa penyebab yang paling umum terjadinya tunagrahita pada anak.
1. Cedera kepala
Cedera kepala yang serius pada bayi atau anak dapat menyebabkan disabilitas
intelektual. Hal ini menyebabkan otak tidak dapat berkembang secara normal.
Kondisi ini dapat terjadi sejak di dalam kandungan, selama kelahiran, atau bahkan
setelah bayi lahir. Beberapa kerusakan bersifat sementara, tetapi bisa juga permanen.
Itulah sebabnya sangat penting untuk memakaikan helm, sabuk pengaman, dan
2. Kondisi genetik
Terkadang, disabilitas intelektual bisa disebabkan oleh gen abnormal yang diturunkan
7
Jadi, bayi mungkin menerima gen abnormal atau gen mungkin berubah saat bayi
Sindrom Down.
Sindrom fragile X.
Fenilketonuria.
Tunagrahita juga bisa terjadi pada bayi karena ibu hamil mengalami komplikasi saat
kehamilan.
Hal ini bisa diakibatkan ketika Anda mengonsumsi alkohol atau terkena infeksi
Sementara saat Anda mengalami komplikasi saat persalinan, anak bisa mengalami
tunagrahita karena lahir secara prematur atau tidak mendapatkan cukup oksigen.
Ada beberapa penyakit yang bisa meningkatkan peluang anak mengalami tunagrahita,
Anak mengalami kekurangan gizi parah dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat
8
Hal lainnya yang perlu diketahui orangtua bahwa tunagrahita atau disabilitas
intelektual bukanlah penyakit menular. Maka dari itu, anak tidak bisa tertular dari
anak lainnya.
Ciri-ciri Tunagrahita
Kondisi anak berkebutuhan khusus ini mempunyai beberapa ciri-ciri atau tanda yang
bisa diamati. Ciri-ciri umum anak memiliki disabilitas intelektual atau tunagrahita
adalah cara belajar dan kemampuan berkembangnya lebih lambat daripada anak-anak
lain.
Anak dengan disabilitas intelektual biasanya akan kesulitan belajar dan melakukan
mengetahui dengan cepat tanda-tandanya. Beberapa ciri-ciri yang bisa tampak dari
1) Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain seusianya.
Sebagai contoh, anak usia 10 tahun dengan kondisi tunagrahita biasanya belum dapat
berbicara atau menulis. Padahal, pada usia tersebut seharusnya anak sudah mampu
menulis dan berbicara dengan lancar. Anak dengan kondisi ini umumnya juga lebih
9
lambat untuk belajar keterampilan lainnya. Misalya, ia sulit untuk berpakaian sendiri
Dan SMA)
Media belajar yang cocok untuk anak tunagrahita tingkatan SD antara lain yaitu
geometri tiga dimensi, gradasi balok, silinder, menara gelang, puzzle bola, puzzle
kontruksi, puzzle binatang, multi indra, konsentrasi mekanik, kotak bilangan, pias
huruf, pias kalimat, alphabet fibre box, papan keseimbangan, abacus dan papan
bilangan.
dalam batas waktu tertentu sambil berusaha untuk menjaga nilai musuh terbatas.
Berbagai permainan yang bisa dilakukan oleh tim seperti menembak bola ke target,
10
2) Net and Wall Games (Permainan Net) Menurut (Griffin, Linda, 2005:44) tujuan
dari permainan net bagi pemain/tim untuk mengirim objek ke daerah lawan sehingga
tidak bisa dimainkan atau dikembalikan dalam batas daerahnya. Contoh permainan
Linda, 2005:44) permainan yang dilakukan oleh tim dengan cara memukul bola,
kemudian pemukul berlari mencari daerah yang aman dan waktu yang telah
2. Target Games (Permainan Target) Menurut (Griffin, Linda, 2005:44) tujuan dari
permainan target untuk menempatkan proyektil dekat, atau target untuk memiliki skor
yang terbaik. Pemain target dapat dikelompokan sebagai dilawan atau menantang.
Dalam permainan ini pemain akan mendapatkan skor apabila bola atau proyektil
sejenis dilempar atau dipukul dengan terarah mengenai sasaran yang telah ditentukan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjalani masa depanya secara mandiri agar mereka dapat terjun di masyarakat.
B. Saran
Kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang mempunyai
pembaca/bertentangan maka kami mohon maaf, karena kami pembuat makalah ini
12
DAFTAR PUSTAKA
Press.
University Press.
Bandung. Repository.upi.edu
13