Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No.

1, Januari 2019

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA KUCING


MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

Chalifa Chazar1), Nisa Hanum Harani2), Andang Kurniawan3)


1
Teknik Informatika, STMIK IM
chalifa.chazar@gmail.com
2
Teknik Informatika, Politeknik Pos Indonesia
Nisahanum@poltekpos.ac.id
3
Teknik Informatika, STMIK IM
andankandthebackbone@gmail.com

Abstract

Cats are one of the most popular pets. Caring a cat, that are not enough just to be given
food and drink, but their hygiene and health factors also needed special attention. Cats are
susceptible to disease, even some diseases can cause negative effects on humans, for example
can cause disability and miscarriage in the fetus (if this infection occurs in pregnant women).
The limitations of medical personnel and knowledge in society are the one factors that cause
high mortality rates in cats. Therefore, not only cat’s owner but society too need to be knowing
about diseases that can attack cats. This research aims to build a capable system to provide
predictions of cats’ diseases based on their symptoms. The Naïve Bayes Method can be used to
produce a prediction in machine learning based on data training, using conditional
probabilities as the basis. Another advantage using this method is that can provide a high level
of accuracy simply by using a small amount of data training. The results of this research are a
building a system that can provide predictions of cats diseases based on their symptoms, and
based on the testing results this system can provide accurate results in accordance with data
obtained from experts (veterinarians).

Keywords: expert system, diagnosis, cat disease, Naïve Bayes.

1. PENDAHULUAN kucing peliharaannya sakit tanpa


Kucing merupakan hewan peliharaan mengetahui penyebabnya, bahkan hingga
yang banyak diminati untuk dipelihara oleh menyebabkan kematian. Salah satu
manusia. Memelihara kucing dapat penyebab kematian kucing adalah masih
menimbulkan efek positif bagi kondisi kurangnya wawasan dan pengetahuan
psikologis manusia. Dalam memelihara masyarakat dan khususnya pemilik kucing
kucing, tentu perlu diperhatikan terhadap penyakit kucing. Berdasarkan
kesehatannya, tidak hanya dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
memberinya makanan dan minuman yang Widiyawati, dkk, menyebutkan sekitar 65%
cukup. Akan tetapi apabila kondisi kucing sudah terindikasi memiliki kondisi
kesehatan kucing terganggu akan yang parah saat dibawa ke klinik, hal ini
berdampak negatif bagi pemelihara karena disebabkan karena oleh faktor kesibukan
resiko dapat tertular penyakit dari kucing dan ekonomi dari pemilik [3]. Penelitian
[1]. Kucing sangat rentan untuk terkena lain yang dilakukan oleh Kusnoto,
penyakit apabila tidak dirawat dengan baik. menyebutkan sebesar 60,9% kasus
Penyakit pada kucing seringkali disebabkan kematian pada kucing di Indonesia salah
adanya virus, parasit atau bakteri yang satunya terjadi di Surabaya. Kurangnya
melekat di dalam tubuh kucing tanpa dokter/tenaga medis, juga sebagai salah
sepengetahuan pemilik kucing [2]. Tidak satu penyebab keterbatasan dan sulitnya
sedikit dari pemilik kucing yang mendapati dalam melakukan tindakan penanganan

18
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

tehadap penyakit kucing. Berdasarkan latar


belakang yang telah diuraikan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membangun
suatu sistem yang mampu memberikan
diagnosa serta gambaran mengenai
penyakit kucing berdasarkan gejala yang
muncul, sehingga pemilik dapat terlebih
dahulu melakukan tindakan penanganan
awal.
Sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia
ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan Gambar 1. Alur Metode Penelitian
masalah seperti layaknya seorang pakar [4].
Salah satu metode klasifikasi yang dapat 2.1. Penyakit Kucing
digunakan untuk mengembangkan sistem Menurut Eldredge, dkk, terdapat 9
pakar adalah Metode Naïve Bayes. Metode kelompok penyakit yang menyerang kucing
Naïve Bayes adalah sebuah metode [5]. Berikut ini penjelasan beberapa jenis
pembelajaran berdasarkan data training, penyakit pada kucing beserta faktor-faktor
dengan menggunakan probabilitas bersyarat penyebabnya.
sebagai dasarnya. Metode ini dapat 1. Feline Viral Rhinotracheitis
menghasilkan estimasi parameter dengan Merupakan penyakit yang menyerang
menggabungkan informasi dari sampel dan sistem pernafasan pada kucing.
informasi lain yang telah tersedia Merupakan penyakit yang menular dan
sebelumnya. dapat menyebab dengan cepat. Pada
Hasil dari penelitian ini adalah anak kucing tingkat kematian penyakit
mengembangkan sebuah sistem berbasis ini mencapai 50%. Penyakit ini menular
komputer yang dapat memberikan prediksi pada kucing yang mengalami kontak
berupa hasil diagnosa penyakit kucing fisik dengan organ-organ kucing yang
berdasarkan gejala-gejala yang dialaminya. telah dihinggapi virus secara langsung,
Dengan menggunakan Metode Naïve misalnya melalui mata, hidung, mulut.
Bayes, sistem pakar yang dikembangkan 2. Feline Calicivirus
akan memberikan hasil yang semakin Merupakan penyakit zoonosis, yaitu
akurat apabila sistem digunakan secara penyakit yang dapat menular dari hewan
terus-menerus, karena metode ini dapat ke manusia. Penyakit ini disebabkan
menggabungkan informasi dengan data oleh sejenis protozoa toxoplasmosis
training yang sebelumnya telah digunakan. gondii. Pada ibu yang sedang
mengandung, penyakit ini dapat
2. METODE PENELITIAN menyebabkan cacat pada janin hingga
Penelitian ini dilakukan berdasarkan keguguran. Gejala klinis yang dialami
beberapa langkah-langkah sampai akhirnya oleh kucing ialah demam, kurang darah,
mendapatkan suatu kesimpulan. Adapun pernapasan sesak dan feses mengandung
alur metode penelitian yang dilakukan darah. Namun beberapa kasus tidak
seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 menampakkan gejala parah. Faktor
di bawah ini. stress dapat berperan untuk
menimbulkan penyakit ini.
3. Feline Chlamydiosis
Penyakit ini ikenal juga dengan sebutan
feline pneumonitis (radang paru-paru
pada kucing), biasanya menyebabkan
gangguan saluran pernafasan bagian atas
yang relatif ringan tetapi kronis (lama).
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri

19
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

chlamydia psitacii (chlamydophila felis), kucing yang tampak buncit dan feses
virus feline rhinotracheitis dan virus tampak lunak kehitaman. Penyakit ini
feline calicivirus. Tanda-tanda utama dapat menyebabkan kematian.
penyakit ini biasanya radang/sakit pada 6. Enteritis
mata, disertai cairan kotoran mata Penyakit ini disebabkan oleh virus,
berlebihan. Infeksi ini juga ditandai dengan sakit perut, muntah, dan
menyebabkan pilek, bersin dan kesulitan pingsan. Kucing menderita kekurangan
bernafas yang disebabkan radang paru- cairan akut. Namun, meskipun sangat
paru. Bila tidak diobati, infeksi bisa haus, kucing tidak dapat minum. Infeksi
menjadi kronis. ini mudah menular, maka pemeliharaan
kucing sakit harus hati-hati karena anak
kucing sangat rentan terhadap penyakit
4. Feline Panleukopenia ini.
Penyakit ini disebut juga infeksi eteritis 7. Scabies
kucing, adalah penyakit kucing yang Merupakan penyakit kelainan kulit yang
berujung pada kematian. Penyakit ini disebabkan oleh kutu kepala notoedres
disebabkan oleh virus panleukopenia. cati. Gejala awal yang dialami adalah
Penyakit ini menyebar melalui kontak kucing menggaruk bagian kepala dan
langsung dengan hewan terinfeksi. Virus leher secara berlebihan, yang diikuti
ini menyerang sel darah putih dan dengan kerontokan rambut dan
mengurangi sirkulasi sel darah putih. kebotakan pada bagian tertentu. Kulit
Kucing akan memperlihatkan gejala berwarna merah, kasar, menimbulkan
penyakit ini mulai dari 2 hingga 10 hari luka dan infeksi.
setelah terinfeksi. Gejala awal yang 8. Dermatitik
terlihat ialah kehilangan nafsu makan, Penyakit ini menyebabkan bulu-bulu
demam tinggi hingga mencapai 40,5oC, yang rontok secara tidak normal.
muntah-muntah berwarna kekuningan, Apabila bulu-bulu yang rontok secara
hingga diar, feses yang dikeluarkan tidak normal ini jumlahnya banyak dan
terkadang mengandung darah dan disertai perubahan pada kulit seperti
memiliki bau yang tajam. Pada beberapa warna kulit menjadi kemerahan, adanya
kucing, gejala dapat muncul secara benjolan (papula, pustula dan lain
mendadak dan berujung pada kematian. sebagainya), sisik, maupun kerak.
5. Cacingan Beberapa penyebab penyakit dermatitik
Penyakit ini sering menyerang pada pada kucing antara lain karena alergi,
kucing yang disebabkan oleh cacing tungau, faktor hormon, reaksi akibat
gelang (toxocara cati), cacing kait obat tertentu, kemoterapi dan sengatan
(ancylostoma tubaeforme), cacing pita matahari.
(dipylidium caninum) dan cacing 9. Ear Mites
cambuk (trichuris campanula). Penyakit Penyakit ini disebabkan oleh serangga
ini dapat menyerang kucing melalui kecil otodectes cynotis yang hidup di
berbagai hal, misalnya ketika anak dalam terusan telinga dan memakan
kucing menyusui dari induknya atau bila permukaan kulit. Anak kucing dapat
kucing pergi berburu tikus. Nyamuk dan terinfeksi oleh induknya bila masih
kutu dapat pula menjadi pembawa dalam satu kandang. Gejala awal yang
penyakit ini. Selain lewat mulut, cacing dialami kucing ialah menggaruk,
juga dapat masuk melalui kulit. Gejala terutama pada bagian kepala. Kulit
umum yang timbul pada penyakit ini kucing akan terlihat kering, berwarna
ialah nafsu makan menurun, berat badan cokelat gelap, dan iritasi pada bagian
berkurang, wajah pucat, lesu, bulu telinga.
rontok dan kusam, terkadang disertai
dengan tonjolan pada kelopak mata, 2.2. Sistem Pakar
diare dan anemia. Gejala lain dari Sistem pakar adalah sistem berbasis
penyakit ini dapat terlihat pada perut komputer yang menggunakan pengetahuan,

20
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

fakta dan teknik penalaran dalam yang diperlukan untuk proses klasifikasi.
memecahkan masalah yang biasanya hanya Dalam prosesnya, Metode Naïve Bayes
dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam mengasumsikan bahwa ada atau tidaknya
bidang tersebut [6]. Sistem pakar memiliki suatu fitur di dalam kelas (class) tidak
keunggulan dalam memecahkan berpengaruh dengan ada atau tidaknya fitur
masalahnya yang terletak kemampuan basis yang lain pada kelas (class) yang sama.
pengetahuan didalamnya yang berupa
pengetahuan non-formal yang sebagian 2.4. Probabilitas dan Naïve Bayes
besar berasal dari pengalaman sorang pakar Probabilitas Bayes merupakan salah
[4]. Keunggulan sistem pakar satu cara yang baik dalam mengatasi
(Kusumadewi, 2003) yaitu: menyimpan ketidakpastian data dengan menggunakan
pengetahuan dan keahlian seorang pakar, formula Bayes, yang dinyatakan dalam
meningkatkan output dan produktivitas, rumus yang diilustrasikan pada Gambar 3.
mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar, mampu mengakses
pengetahuan, mampu bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan Gambar 3. Formula Bayes
mengandung ketidakpastian, menghemat Proses klasifikasi Naïve Bayes akan
waktu dalam pengambilan keputusan [6]. menghasilkan label kategori yang paling
Struktur sistem pakar diilustrasikan pada tinggi probabilitasnya (VMAP) dengan
Gambar 2. memasukan atribut a1, a2, a3 … an.
Penggunaan persamaan tersebut, dapat
ditulis seperti yang diilustrasikan pada
Gambar 4.

Gambar 4. Proses Klasifikasi Naïve


Bayes
Gambar 2. Struktur Sistem Pakar [4]
Perhitungan Naïve Bayes dimulai dengan
Sistem pakar memiliki 2 bagian menghitung P(Ai|Vj) dengan menggunakan
penting, yaitu knowledge base dan persamaan yang diilustrasikan pada
interference engine. Knowledge base Gambar 5.
merupakan sebuah database yang
menyimpan informasi pengetahuan tertentu
dan aturan-aturan tentang subjek tertentu.
Sedangkan, interference engine adalah
bagian dari sistem pakar yang mencoba Gambar 5. Perhitungan Naïve Bayes
menggunakan informasi yang diberikan
untuk menemukan objek yang sesuai.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.3. Naïve Bayes 3.1. Analisis Data
Metode Naïve Bayes merupakan Pengelompokan penyakit kucing
metode klasifikasi probabilitas sederhana dibagi menjadi 3 kingdom, yaitu sistem
yang dirancang berdasarkan teorema Bayes. pernafasan, sistem pencernaan dan sistem
Setiap atribut dalam teorema Bayes bersifat kulit. Tabel 1, menjelaskan data penyakit
naïve yang berarti independen, artinya kucing yang dibagi berdasarkan 3 kingdom.
bahwa setiap atribut atau variabelnya Tabel 2, menjelaskan gejala-gejala penyakit
bersifat independen atau bebas. Keuntungan pada kucing. Selanjutnya, Tabel 3,
dari metode klasifikasi ini adalah hanya menjelaskan relasi antara gejala dan
membutuhkan sejumlah kecil data traning penyakit kucing.
untuk memperkirakan sebuah parameter

21
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

Tabel 1. Analisis Penyakit Kucing Tabel 3. Relasi Gejala dengan Penyakit


Kingdom Penyakit
Kode Kucing
Penyakit Penyakit Kucing
Gejal
Feline Viral FV F FC F C E S D E
FVR a
Sistem Rhinotracheitis R C h P M
Pernafasan Feline Calicivirus FC G1 * * *
Feline Chlamydiasis FCh G2 * * *
G3 * * *
Feline Panleukopenia FP
Sistem G4 *
Cacingan C G5 *
Pencernaan
Enteritis E G6 *
Scabies S G7 * * *
Sistem
Dermatitik D G8 * * *
Kulit
Ear Mite EM G9 * * *
G10 *
G11 *
Tabel 2. Analisis Gejala Penyakit Kucing
Kode Tabel 3. Relasi Gejala dengan Penyakit
Deskripsi Gejala Kucing (lanjutan)
Gejala
G1 Sesak nafas Penyakit Kucing
Gejal
FV F FC F C E S D E
G2 Hidung berlendir a
R C h P M
G3 Demam G12 *
G4 Ada radang gusi G13 *
G5 Radang / selaput pada mata G14 *
G6 Kesulitan mengunyah / menelan G16 *
G7 Tidak mau makan / anorexia G17 *
G8 Muntah G18 *
G9 Mencret G19 * *
G10 Muntah kuning G20 *
G21 *
Mencret berwarna kuning,
G11 G22 * * *
terkadang ada darah dan berbau
G23 * * *
G12 Bulu kusam G24 *
G13 Terdapat cacing pada kotoran G25 *
G14 Mencret berair G26 *
G15 Abortus G27 *
G16 Mencret berdarah G28 *
G17 Malnutrisi G29 *
G18 Dehidrasi G30 *
G19 Anemia
G20 Tubuh lemah
G21 Mencret berdarah dan berlendir 4.2. Analisis Perhitungan Naïve Bayes
G22 Bulu rontok Proses klasifikasi Naïve Bayes akan
G23 Sering menggaruk menghasilkan label kategori yang paling
Bentuk luka bulat, bagian tinggi probabilitasnya (VMAP). Berikut ini
G24 pinggirnya berwarna merah dan adalah langkah-langkah dalam melakukan
bagian tengahnya berwarna putih perhitungan Naïve Bayes.
Ada keropeng / radang di daerah 1. Menentukan nilai nc untuk setiap class
G25
kepala atau leher 2. Menghitung nilai P(ai|vj) dan
Sering Menggaruk di Bagian menghitung nilai P(vj)
G26
Punggung
Menggaruk hingga menimbulkan
G27
luka borok di bagian telinga
G28 Kulit kemerahan sampai lecet Dimana,
G29 Jamuran
G30 Di telinga terdapat lilin dan bau

22
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

3. Menghitung P(ai|vj) x P(vj) untuk tiap v FP 1 1/9 30 1 1 1 0 0 0


4. Menentukan klasifikasi terbesar yaitu v C 1 1/9 30 1 1 1 1 1 1
yang memiliki hasil nilai yang terbesar E 1 1/9 30 1 1 1 0 0 1
S 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0
4.3. Perhitungan Naïve Bayes D 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0
Dilakukan percobaan perhitungan EM 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0
metode Naïve Bayes untuk pembuktian
secara tertulis dalam menentukan hasil 2. Menghitung nilai P(ai|vj) dan
diagnosa. Pengujian dilakukan dengan menghitung nilai P(vj). Seperti yang
menghitung data sample seperti yang terlihat pada Tabel 5.
ditampilkan pada Tabel 4 berikut ini. 3. Menghitung P(ai|vj) x P(vj) untuk tiap v.
Seperti yang telihat pada Tabel 6.
4. Menentukan klasifikasi terbesar yaitu v
Tabel 4. Data Sample yang memiliki hasil nilai yang terbesar.
Kode Deskripsi Gejala
G7 Tidak mau makan / anorexia Berdasarkan perolehan hasil
G8 Muntah klasifikasi, yaitu v yang memiliki hasil
G9 Mencret perkalian terbesar, adalah nilai
G12 Bulu kusam
G13 Terdapat cacing pada kotoran
8.2889196744188e-7 merupakan perolehan
G19 Anemia nilai paling besar, maka pada contoh data
sample tersebut pasien diklasifikasikan
1. Menentukan nilai nc untuk setiap class menderita penyakit Cacingan.

Tabel 5. Tabel Perhitungan Nc


n p m G7 G8 G9 G12 G13 G19
FVR 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0
FC 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0
FCh 1 1/9 30 0 0 0 0 0 0

Tabel 5. Tabel Perhitungan Nc


P G7 G8 G9 G12 G13 G19
FVR 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526
FC 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526
FCh 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526
FP 0,11111 0,139784 0,139784 0,139784 0,107526 0,107526 0,107526
C 0,11111 0,139784 0,139784 0,139784 0,139784 0,139784 0,139784
E 0,11111 0,139784 0,139784 0,139784 0,107526 0,107526 0,139784
S 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526
D 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526
EM 0,11111 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526 0,107526

Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai V Berikut ini adalah tampilan


No Penyakit Nilai v interface hasil implementasi sistem pakar
1 Feline Viral Rhinotracheitis 1.7172522295127e-7
untuk mendiagnosa penyakit kucing.
2 Feline Calcivirus 1.7172522295127e-7
3 Feline Chlamydiasis 1.7172522295127e-7
4 Feline Panleukopenia 3.772819342427e-7
5 Cacingan 8.2889196744188e-7
6 Entritis 4.9046721626537e-7
7 Scabies 1.7172522295127e-7
8 Dermatitik 1.7172522295127e-7
9 Ear Mite 1.7172522295127e-7
Gambar 6. Halaman Utama
5.2 Implementasi Sistem

23
Jurnal Teknik Informatika, Vol. 11, No. 1, Januari 2019

Fanani, “Sistem Pakar Diagnosis


Penyakit Kucing Menggunakan
Metode Naïve Bayes - Certainty
Factor Berbasis Android,” Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer, vol. 2, no. 2.
2018.

[2] D. Purnomo, B. Irawan, Y.


Brianorman, “Sistem Pakar
Gambar 7. Halaman Diagnosa
Diagnosa Penyakit Pada Kucing
Menggunakan Metode Dempster-
Shafer Berbasis Android,” J. Coding
Sist. Komput. Untan, vol. 05, no. 1.
2017.

[3] C. Widiyawati, M. Imron, “Sistem


Pakar Diagnosa Penyakit Pada
Kucing Menggunakan Metode
Naïve Bayes Classifier,”.
Techno.COM, vol. 17, no. 2. 2018.
Gambar 8. Halaman Nilai Sementara
[4] C. Chazar, V. Septyanto, “Didtem
Pasar Diagnosa Penyakit Kanker
Serviks Menggunakan Metode
Fordward Chaining”. Jurnal
Informasi., vol. X, no. 1, pp. 29–42,
2018.

[5] D. Eldredge, B. Adelman, and D. G.


Carlson, Cat owner’s home
veterinary handbook. Wiley Pub,
2008.
Gambar 9. Halaman Diagnosa
[6] Paryati, “Sistem Pakar Berbasis
5. KESIMPULAN Web Untuk Mendiagnosis Penyakit
Setelah melalui tahap analisis, Kucing”. Seminar Nasional
perancangan, implementasi dan pengujian Informatika., vol. 2013.
sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada
kucing dengan menggunakan Metode Naïve
Bayes, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sistem pakar diagnosa penyakit pada
kucing ini telah berhasil dibangun sehingga
bisa menjadi suatu media informasi,
pengetahuan dan sarana deteksi
(berdasarkan gejala atau keluhan) bagi para
pecinta dan pemelihara kucing. Dengan
sistem ini diharapkan dapat membantu
dalam memberikan hasil berupa gambaran
kemungkinan penyakit yang menyerang
kucing.

DAFTAR PUSTAKA
[1] AAS. Nugraha, N. Hidayat, and L.

24

You might also like