Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

ABSTRACT

SEXY PHOTOS OF MEANING CONSTRUCTION AS THE EVENT OF EXISTENCE


OF THE SELF FOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN THE CITY OF BANDUNG
(The study of Phenomenology of Sexy Photos for HIGH SCHOOL Students as the event of
existence of the self in Bandung through Social Media Instagram)

By:
Dila Syafitri
41825024
This thesis under the guidance of:
Adiyana Slamet, S IP., M.Si.

This research aims to know the meaning of sexy photos as event existence themselves for
HIGH SCHOOL students in the city of Bandung. This research deals with construction photos
sexy as the event of existence of the self for HIGH SCHOOL students in Bandung city seen
from social values, motives and experiences of HIGH SCHOOL students in the city of
Bandung in interpret the photos section. This research used the qualitative approach with the
method of Phenomenology. Data collection techniques used is a study of the literature and
data search online, Study the field by means of observation, in-depth interviews, and
documentation. Informant research as many as four people, where everything was a key
informant with the determination of purposive sampling using the informant. Data analysis
techniques include the reduction of data, data collection, the presentation of the data and test
the validity of the conclusions. withdrawal of data researchers researchers use Triangulation
of the data. The results of this research are to determine the social value of HIGH SCHOOL
students in understanding the meaning of sexy photos of them is the environment his
intercourse, and their lifestyle, and also how to dress and expression as they take pictures,
and the response of the follower on Instagram, determine the meaning of sexy photos. The
motive of HIGH SCHOOL students in understanding the meaning of the photo Uploader is as
sexy photos sexy of course they give priority to profits as well as personal satisfaction, with
express himself on a piece of a photograph that is one of the ways to search for identity, as
well as recognized by the public. High School students experience in understanding the
meaning of sexy photo sexy photos are always judged negatively, but in fact for some sexy
photos it is an art, if done with artistic value. The conclusions of the research on the
Construction of meaning as a sexy photo self existence event for High School students is that
a photo sexy can give a different impression and message for those who see it. Sexy photos of
the event as the self existence indeed presence on High School students in the city of
Bandung, purely for the sake of profit and personal satisfaction of a person in a virtual world.

Key Words: Construction Of Meaning, Photos, Appearances, Sexy, The Existence Of The
Self, HIGH SCHOOL students, Instagram, Social Media.
1. PENDAHULUAN tersebut. Foto menjadi salah satu
1.1 Latar Belakang komunikasi melalui media sosial,
Fotografi merupakan salah satu dalam foto yang diunggah pasti
alat untuk berkomunikasi dan mengandung suatu pesan yang ingin
digunakan sebagai media pencatatan disampaikan. salah satu media sosial
atau media hiburan, Menjadikannya yang dikhususkan sebagai tempat
sarana hiburan yang tak terbatas yang untuk mengunggah foto yaitu
bertujuan untuk kepuasan rohani Instagram.
manusia. Fotografi juga digunakan Instagram adalah sebuah alikasi
sebagai media pengungkapan diri. Foto berbagi foto dan video yang
juga digunakan sebgai media memungkinkan pengguna mengambil
pengungkapan diri. Dengan hasil foto foto, mengambil video, menerapkan
tersebut seseorang mempunyai tujuan filter digital, dan membagikannya ke
untuk mengungkapkan pendapatnya berbagai layanan jejaring sosial,
mengenai perasaan, gagasan, dan apa termasuk pemilik Instagram sendiri.
yang mereka pikirkan. Instgram memiliki fitur untuk
Kehadiran foto dalam new media memberikan like, comment, dan direct
memiliki makna tersendiri dalam message untuk setiap akunnya, dengan
mengkontruksi suatu peristiwa. Bahsa masing – masing pemilik akun tersebut
foto merupakan Bahasa visual yang saling mengikuti (follow).
lebih mudah dipahami oleh semua Penggunaan Instagram ini
orang yang dapat melihat dibandignkan biasanya dijadikan sebagai bentuk
dengan bahasa verbal. Media saat ini mengungkapkan suatu ekspresi, pesan,
sudah sangat berkembang pesat, kesan, dan bentuk sebuah komunikasi
terutama media sosial yang semakin yang ditujukan kepada setiap orang
harinya terus meningkat yang melihat unggahannya. Banyak hal
pengguna/pengaksesnya. Hal tersebut yang bisa kita temukan di Instagram,
terjadi karena positioning, kompetisi mulai dari foto – foto para pemilik
dan tuntutan pasar yang meharuskan akun Instagram, berita, hiburan, dan
media tampil lewat komunikasi yang informasi lainnya. Sayangnya, semakin
lebih menarik. banyak pengguna media sosial tersebut,
Foto sangat penting dalam sebuah semakin banyak juga yang
akun media sosial karena sebagai tanda memanfaatkannya untuk kepentingan
pengenal pemilik akun media sosial pribadi. Salah satunya adalah
mengunggah sebuah konten yang tak mendatangkaan keuntungan secara
seharusnya di konsumsi oleh materi. Hal trsebut banyak terjadi
masyarakat di dunia maya. Mulai dari dikalangan remaja, terutama pada siswi
foto dan video berkonten dewasa, SMA khususnya di Kota Bandung.
profokatif, serta berbagai hal negatif Berfoto seksi lalu diunggah ke akun
lainnya, diungguh untuk kepuasaan diri Instagram mereka bukanlah hal yang
dalam mengeksiskan dirinya di media tabu saat ini, mereka menganggap
sosial/dunia maya. bahwa itu menjadi salah satu cara
Maka dari itu, yang ditekankan mereka agar eksis.
pada penelitian ini adalah tentang Eksistensi diri menjadi bagian
kontruksi makna foto seksi yang penting bagi para remaja saat ini,
terdapat pada unggahan di Instagram khususnya pada siswi SMA yang
dan dijadikan sebagai ajang untuk dimana usia mereka adalah masa labil,
mengeksiskan diri penggunanya. mudah terpangaruh, karena masa
Makna foto seksi sendiri berbeda – tersebut adalah waktu penjajakan usia
beda bagi setiap orang. Banyak yang mereka menuju dewasa, dan mencari
mengatakan bahwa seksi tidak selalu jati diri. Tentunya, pergaulan serta
mengacu pada fisik saja, namun pada dukungan dari internal dan eksternal
kenyataannya secara sadar atau tidak, sangat berpengaruh pada pribadi
ada banyak yang coba memberikan mereka untuk kedepannya. Seperti
definisi dan pola pikir tentang seperti yang dikatakan oleh Schutz :
apa seksi iu, diantaranya adalah media, “Pemahaman atas tindakan, perilaku,
pemerintah, produsen pakaian – ucapan dan interaksi yang merupakan
pakaian perempuan dan lainnya. Belum prasyarat bagi eksistensi sosial
lagi pengaruh yang sangat besar dari siapapun.” (Schutz, Mulyana 2004:62)
media sosial terutama Instagram yang Sayangnya, dengan perkembangan
secara tidak langsung menggambarkan zaman dan teknologi sekarang ini,
bagaimana perempuan seksi tersebut. tidak semua orang memanfaatkannya
Dalam media sosial terutama dengan sesuatu yang positif untuk
Instagram, foto seksi menjadi salah menjadikan dirinya lebih baik. Hal
satu ajang untuk mencari popularitas, yang dicari bukanlah sebuah prestasi,
perhatian, meningkatkan jumlah tetapi bagaimana agar mereka
pengikut (followers), jumlah penyuka mendapatkan sebuah keuntungan
(likers), serta komentar,bahkan bisa dengan populritas yang tinggi dan
diakui oleh masyarakat khususnya di “angka” yang didapat menunjukkan
dunia maya. bahwa orang tersebut telah eksis di
Foto seksi bukanlah satu-satunya dunia msya. Agaknya, “angka”
ajang eksistensi diri, namun foto seksi mengjadi salah satu indikator eksistensi
menjadi salah satu cara untuk penggunanya serta kepuasan pribadi
mempopulerkan, dan mengakui diri para anak muda di sosial media.
secara instan. Karena, bagi siswi SMA Pemaknaan foto seksi sebagai
pengunggah foto seksi, ketika mereka ajang eksistensi diri ini berbeda bagi
sadar bahwa mereka merasa cantik, dan setiap individunya, terutama pada
memiliki postur tubuh yang menarik masing-masing pengunggah foto
serta ideal, hal tersebut adalah sebuah tersebut. Atas dasar perbedaan makna
keuntungan dan kesempatan untuk foto seksi tersebutlah peneliti ingin
memanfaatkannya untuk kepentingan, mengkaji kontruksi makna foto seksi
bahkan kepuasan secara pribadi. sebagai ajang eksisteni diri bagi siswi
Pengunggahan foto seksi oleh SMA di Kota Bandung dari perspektif
siswi SMA ini tentunya bukan hal yang komunikasi. Hal ini dilandasi oleh
patut diterima bahkan dicontoh, karena beberapa fakta di lapangan yang
untuk umur mereka serta latar belakang mendorong penulis untuk mengetahui
pendidikan mereka yang masih ada apa dibalik pengunggahan foto
dikatakan “siswi” seharusnya setiap seksi tersebut. Melalui penjabaran di
pilihan yang mereka tentukan masih atas, peneliti ingin membahas dan
dibawah pantauan orang tua. Pada mendalami secara lebih jauh
Instagram sendiri sudah memperingati bagaimana konstruksi makna foto seksi
agar tidak mengunggah suatu konten sebagai ajang eksistensi diri pada siswi
yang mengandung mana pornografi, SMA di Kota Bandung.
sara, serta konten negarif lainnya. 1.2 Rumusan Masalah
Tetapi, peringatan seperti itu tidak Berdasarkan judul penelitian
dihiraukan. Mereka merasa itu adalah serta rumusan masalah yang telah
haknya para pemilik akun Instagram, di tentukan serta latar belakang
tidak peduli dengan efek dari pengguna masalah penelitian, maka peneliti
lain yang melihat. dapat mengambil 3 pertanyaan
Faktor ekesistensinya kaum muda mikro yang dikenal sebagai
pada dunia maya, di era media sosial identifikasi masalah dalam
ini adalah “angka”. Seberapa besar penelitian ini.
Adapun pertanyaan mikro peneliti sebagai seorang remaja sebagai
ini adalah : model foto seksi tersebut. Dengan
1. Bagaimana nilai sosial siswi pembahasan itu peneliti akan
SMA di Kota Bandung dalam melihat pembentukan makna yang
memaknai Foto Seksi sebagai mereka miliki tentang makna foto
Ajang Eksistensi Diri melalui seksi sebagai ajang eksistensi diri.
media sosial Instagram?
2. Bagaimana motif siswi SMA di
Kota Bandung dalam memaknai
Gambar 2.1 Alur Kerangka Pemikiran
Foto Seksi sebagai Ajang
Eksistensi Diri melalui media
sosial Instagram?
3. Bagaimana pengalaman siswi
SMA di Kota Bandung dalam
memaknai Foto Seksi sebagai
Ajang Eksistensi Diri melalui
media sosial Instagram?
2. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam kerangka ini, foto
seksi merupakan sebuah fenomena
pada remaja yang menjadi sebuah
ajang eksistensi diri. Kalangan
remaja tersebut memiliki makna
3. METODE PENELITIAN
tentang foto seksi sesuai dengan
3.1 DESAIN PENELITIAN
pemahaman masing-masing. Untuk
Metode penelitian adalah
mengetahui makna tersebut, akan
teknik-teknik spesifik dalam
dilihat dari berbagai sub fokus
penelitian. Sedangkan,
pembahasan, mulai dari nilai sosial
metodologi penelitian adalah
yang ada di lingkungan sosial
proses, prinsip, dan prosedur
mereka, motif berfoto seksi sebagai
yang kita gunakan untuk
ajang eksistensi diri, pesan
mendekati masalah dan mencari
artifaktual yang digunakan sebagai
jawaban. Dengan ungkapan
wujud pemaknaan foto seksi dan
lain, metodologi adalah suatu
pengalaman yang telah dilakukan
pendekatan umum untuk memang sesuai dengan kriteria
mengkaji mengkaji topik yang dibutuhkan oleh peneliti.
penelitian. Metodologi Informan penelitian ini terdiri
dipengaruhi atau berdasarkan dari 3 orang sebagai
perspektif teoritis yang kita pengunggah foto seksi, dan 1
gunakan untuk melakukan orang fotografer yang
penelitian, sementara perspektif mengabadikan foto seksi dan
teoritis itu sendiri adalah suatu mengunggahnya di media sosial
kerangka penjelasan atau Instagram.
interpretasi yang 4. PEMBAHASAN
memungkinkan peneliti 4.1 Nilai sosial Foto Seksi
memahami data dan sebagai Ajang Eksistensi Diri
menghubungkan data yang Bagi siswi SMA melalui
rumit dengan peristiwa dan Instagram
situasi lain. (Mulyana, Nilai sosial adalah nilai
2010:145) yang dianut oleh suatu
Adapun penelitian ini masyarakat, mengenai apa
menggunakan metode yang dianggap baik dana pa
penelitian kualitatif dengan yang dianggap buruk oleh
studi fenomenologi, dimana masyarakat. Pemahaman
peneliti mencoba memahami tentang foto seksi hampir
persepsi masyarakatmengenai semua ornag sama, namun
suatu fenomena tertentu. berbeda cara untuk
3.2 Informan Penelitian mengekspresikannya.pemakna
Pada penelitian ini, an dalam nilai sosial yang
peneliti menggunakan teknik didapat adalah siswi SMA
purposive sampling. Penelitian pengunggah foto seksi merasa
Kualitatif tidak dimaksudkan bahwa dengan melakukan hal
untuk membuat generalisasi tersebut, mereka lebih mudah
dari hasil penelitiannya.Oleh bergaul, lebih banyak relasi,
karena itu, pada penelitian lingkup pergaulan yang
kualitatif tidak dikenal adanya semakin luas, orang-orang
populasi dan sampel. Peneliti dapat mengenalnya. Sebagai
memilih informan yang siswi SMA mereka merasa
lebih dewasa, dan kadang menjadikannya labil, dan
merasa lebih baik masih bingung dalam
dibandingkan siswi lainnya, mengambil keputusnya.
terutama dalam pergaulan.
Ketika mereka 4.2 Motif Foto Seksi sebagai
memutuskan untuk berfoto Ajang Eksistensi Diri Bagi
dengan pakaian seksi, ekspresi siswi SMA melalui
dan gaya yang sensual, Instagram
tentunya hal tersebut tidak Motif yang dituju
harusnya terjadi diusia mereka adalah eksistensi diri saat ini.
sekarang, dengan statu siswi Ada 2 motif yaitu, motif dari
SMA, karena pada usianya masa lalu dan msa sekarang,
sebaiknya mereka focus akan pada motif masa lalu siswi
menimba ilmu, menjadi lebih SMA ini adalah ingin bangkit
baik lagi, agar lahir sebagai dari diri mereka yaitu diakui
siswi berprestasi dalam bidang oleh lingkungan pergaulannya,
pendidikan. Apalagi budaya di orang-orang sekitar, dan tidak
Indonesia masih kurang dipandang rendah atau sebelah
diterima akan hal tersebut, mata. Setelah mendapatkan
apalgi hanya untuk kepentigan apa yang mereka inginkan,
pribadi “eksistensi diri”, seperti halnya saat ini, siswi
sebenarna masih ada acara lain SMA yang mengunggah foto
untu siswi SMA mencari jati tersebut sudah diakui, dikenal
dirinya, mencari melalui media sosial,
keeksistensian pada dirinya, mendapat banyak perhatian,
namun akan pengaruh namun masih merasa ada hal
perkembangan zaman dan yang mengganjal. Peneliti
kultur mereka mengakui memahami hal tersebut adalah,
dirinya dengan cara yang pandangan negative yang tak
mereka anggap beda namun bisa lepas dari diri mereka,
tidak berdampak positif. sebaik apapun hal yang
Sebagai siswi SMA mereka dilakukan tetap saja ketika
berada dimasa penjajakan kesan awal yang mereka
menuju dewasa, yang berikan seperti tersebut, akan
mengurangi nilai positif dari dirinya melalui sebuah karya,
siswi SMA pengunggah foto ada juga yang menjadikannya
seksi. gaya hidup dan sebagai ajang
4.3 Konstruksi Makna Foto eksistensi diri agar
Seksi sebagai Ajang diperhatikan dan diakui
eksistensi diri Bagi Siswi masyarakat. Adapun foto seksi
SMA di Kota Bandung sebagai tuntutan dari pekerjaan
Dalam penelitian ini, seorang model.
peneliti berusaha untuk Makna foto seksi bagi
mengungkapkan makna foto siswi SMA disini adalah
seksi sebagai ajang eksistensi mengekspresikan dirinya,
diri bagi siswi SMA di Kota sebagai gaya hidup dan media
Bandung. Konstruksi makna untuk menemukan jati diri,
merupakan sebuah proses saat atau pengakuan. Seksi bagi
individu menginterpretasikan siswi SMA dilihat dari fisik,
kesa-kesan senors mereka mulai bentuk tubuh, ekspresi
untuk memberikan arti bagi wajah, dan cara berpakaian
lingkungan mereka. dalam sehari-hari atau saat
Makna foto seksi berfoto. Mereka merasa lebih
merupakan istilah yang diakui oleh masyarakat dunia
memiliki arti berbeda-beda, maya melalui media sosial
setiap individu memiliki Instagram dibandingkan dunia
makna foto seksi menurut nyata.
pandangan mereka sendiri. 5. KESIMPULAN
Ada yang melihat seksi itu dari Setelah melalui proses
ekspresi, wajah, tubuh, da pengumpulan data melalui
lainnya. Namun mayoritas wawancara, analisis, dan observasi.
masyarakat Indonesia Maka peneliti menarik kesimpulan
memaknai bahwa seksi itu dari mengenai penelitian “Kontruksi
fisik, dan cara berpakaian yang Makna Foto Seksi Sebagai Ajang
terbuka atau vulgar. Eksistensi Diri Pada Siswi SMA Di
Foto seksi merupakan Kota Bandung” adalah sebagai
salah satu cara seseorang berikut:
dalam mengekspresikan
1. Nilai sosial yang dirasakan tahap pencarian jati diri atau
siswi SMA di kota Bandung fase menuju dewasa, sehingga
dalam mengunggah foto seksi mudah terpengaruh banyak
di Instagram sebagai ajang hal. Selain itu, untuk
eksistensi diri yaitu nilai – mengeksiskan diri dan diakui
nilai sosial yang ada di oleh lingkungan sekitarnya,
lingkungan pergaulan dalam baik dunia nyata ataupun
sehari-hari. Selain itu, siswi maya, dengan mengunggah hal
SMA ini didukung dengan yang berbeda dari yang biasa.
perkembangan zaman dan Mereka juga mengunggah foto
bebasnya pergaulan saat ini. tersebut karena menginginkan
Nilai sosial yang mereka banyak followers, likers, serta
pahami yaitu ketika melakukan komentar dari teman-teman di
hal yang berani dan berbeda media sosial, tujuan lainnya
tentunya akan mendapatkan adalah mencari
perhatian serta pengakuan dari uang/pendapatan, dan
lingkungannya, salah satunya mendapatkan kepuasan
dengan cara berfoto seksi lalu terhadap diri sendiri atas apa
mengunggahnya pada akun yang terlah mereka capai.
Instagram pribadi. Lalu, 3. Pengalaman yang siswi SMA
mereka memaknai foto seksi remaja kota Bandung dapatkan
ini sebagai salah satu setelah mengikuti trend-trend
kesempatan untuk mengekspos di Instagram yaitu
diri dan memperluas pergaulan mendapatkan followers di
mereka. Bagi mereka media instagram. Tidak jarang juga
sosial Instagram ini sangat mereka mendapat teman baru
penting, karena Instagram di media sosial. Selain itu.
sangat mendukung kegiatan Dengan bergaul di media
mereka dan menjadikan sosial seperti mengikuti trend-
sumber inspirasi. trend, juga berpengaruh di
2. Motif para siswi SMA kehidupan nyata para remaja.
mengunggah foto seksi dalam Mereka bisa lebih percaya diri
media sosial Instagram yaitu dan tidak begitu pemalu.
karena mereka masih dalam Selain itu, mereka juga lebih
mengenal teman-teman
mereka. DAFTAR PUSTAKA
4. Konstruksi Makna foto seksi
sebagai ajang eksistensi diri BUKU

berdasarkan hasil penelitian ini Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu


memang makna yang Komunikasi .Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
sesungguhnya bagi siswi SMA
tersebut, dimana saat ini media Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu
Komunikasi (cetakan
sosial menjadi acuan untuk kelima).Jakarta: PT Raja Grafindo
mengekspresikan sesuatu yang Persada.

membuatnya diakui oleh Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu,


Teori Dan Filsafat Komunikasi.
lingkungan. Meskipun ketika
Bandung: Citra Aditya Bakti
melakukan foto seksi siswi
Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu
tersebut mangalami perubahan Komunikasi, Teori dan Praktek.
dari cara bergaul dan Bandung: Remaja Rosdakarya.
mendapatkan kesan yang Hikmat, M Mahi. 2018. Jurnalistik
negatif, mereka tetap Literary Journalism. Bandung:
Kencana.
melakukannya dan mencari
Juliastuti, Nuraeni. 2000. Teori Sosiologi
kepuasan tersendiri.
Modern. Jakarta: Kencana
Eksistensi diri ini menjadi
Kriyantono, R. 2007. Teknik Praktis Riset
concern masyarakat luas karena
Komunikasi: Disertai Contoh
didukunggnya dengan Praktis Riset Media, Public
Relation, Advertising, Komunikasi
perkembangan zaman yang pada Organisasi, Komunikasi
akhirnya membuat kita harus Pemasaran. Jakarta: Kencana
beradaptasi dan menjadikan perhatian
Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi
kita sangat terpusat pada hal ini, Penelitian Komunikasi:
karena seringkali dilakukan oleh Fenomenologi. Widya
Padjajaran
banyak orang dan dapat disaksikan
oleh diri sendiri. Namun, saat ini Moleong, J. Lexy. 2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
eksistensi diri di ekspresikan bukan Remaja Rosdakarya.
melalui hal atau kegiatan yang
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi:
positif saja, bahkan masyarakat Suatu Pengantar, Bandung: PT
memanfaatkannya dengan hal Remaja Rosdakarya.

negatif.
Mulyana, Deddy. & Solatun. 2008. Metode Bandung: Universitas
Penelitian Komunikasi. Bandung: Komputer Indonesia
PT Remaja Rosdakarya.
Nurcholis, Intan. 2018. Kontruksi
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Makna Cantik Bagi Penyiar
Perspektif Komunikasi, Budaya, Radio Ardan 105.9 FM
dan Teknologi. Bandung: Simbiosa Bandung. Bandung:
Rekamata Media Universitas Komputer
Indonesia
Rismawaty, Desayu Eka dan Sangra
Juliano P. 2014. Pengantar Ilmu Pradana, Hadi Syah. 2012. Eksistensi
Komunikasi. Bandung: Rekayasa Diri Kaum Waria Di Kota
Sain Bandung Dalam Mengisi
Kehidupannya. Bandung:
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi (cetakan Universitas Komputer
pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. Indonesia

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi :


Prespektif, Ragam, & Aplikasi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum.


Bandung: Pustaka Setia

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.CV

Internet Searching

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail
/54699/Studi-FenomenologiEksistensi-
Diri-pada-Penyandang-Tuna-Daksa-
Dewasa-Awal-Akibat-Kecelakaan.
Minggu, 04 November 2018, 22:07

https://www.kompasiana.com/novirakh
aramyna/578c945e6723bd65061a06f8/
fenomena-eksistensi-diri?page=all. 4
November 2018, 04:03 PM

Karya Ilmiah

Abadi, Citra. 2013. Konstruksi Makna


Sosialita Bagi Kalangan
Sosialita Di Kota Bandung.

You might also like