2276 6950 2 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

HUBUNGAN KEKERABATAN BAHASA BATAK

MANDAILING DAN BAHASA TANAH ULU (SUATU KAJIAN


LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF)
Family Relationship Of Batak Mandailing and Tanah Ulu Language (A
Historic Comparative Linguistic Study)

Sri Riska Dalimunthe


Pascasarjana Linguistik FIB USU
Pos-el: riskadalimunthe75@gmail.com
Tanggal naskah masuk 12 Juni 2018
Tanggal akhir penyuntingan 28 Juni 2018
Abstract
Batak Mandailing and Tanah Ulu languages are two which are spoken on district of
Mandailing Natal, Sumatera Utara Province. The Tanah Ulu Language spoken in
Muarasipongi and Batak Mandailing spoken in almost entire Mandailing Natal District.
The Tanah Ulu Speakers understand Batak Mandailing language but Batak Mandailing
speaker can not speak Tanah Ulu language. For this reason, it attempts to analyse how
the kinship relationship of the two languages as an Autronesian derivative. The method
used is a comparative method with lexicostatistic technique. This technique attempts to
compare the two languges and to describe the realationship between the two, both the
difference and the equation as well as the kinship level of using 200 Swadesh’s basic
vocabulary as an analytical material, both lexicon equations were found about 35% of
similarity lexicon. From the number of kinship percentages are gruped that Batak
Mandailing and Tanah Ulu languages are families of stock. Next, the computation time
of the two languages is compared and the result is 2419. This means that Batak
Mandailing and Tanah Ulu languages are related languages and are one of the same
languages around 2419 years ago or about 401 BC (calculated from 2018), before finally
separating.
Keywords: kinship, Batak Mandailing language, Tanah Ulu language,
comparative
Abstrak
Bahasa Batak Mandailing dan Bahasa Tanah Ulu adalah dua bahasa yang dituturkan di
Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Bahasa Tanah Ulu (BTU)
khususnya dituturkan di Kecamatan Muarasipongi dan bahasa Batak Mandailing (BBM)
umumnya dituturkan di hampir semua wilayah Kabupaten Mandailing Natal. Kecamatan
Muarasipongi berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat, jadi BTU
dipengaruhi oleh bahasa Minangkabau (bahasa di Provinsi Sumatera Barat). Penutur
BTU bisa berbahasa Minangkabau dan BBM, tetapi penutur BBM dan bahasa
Minangkabau tidak mengerti BTU. Hal tersebut membuat peneliti menganalisis
bagaimana hubungan kekerabatan BBM dan BTU. Seberapa jauh tingkat kekerabatan
kedua bahasa tersebut akan dijelaskan melalui teknik perbandingan dan teknik
penghitungan waktu pisah kedua bahasa tersebut. Metode yang digunakan adalah
metode komparatif dengan teknik leksikostatistik yang berupaya membandingkan kedua
bahasa tersebut untuk mendeskripsikan hubungan keduanya. Dengan menggunakan 200
kosakata dasar Swadesh sebagai bahan analisis, ditemukan kesamaan leksikon keduanya
sekitar 35%. Dari jumlah persentase kekerabatan tersebut dikelompokkan bahwa BBM
dan BTU adalah keluarga dari satu rumpun. Selanjutnya, dihitung waktu pisah kedua
bahasa yang dibandingkan dan hasilnya adalah 2.419. Artinya, BBM dan BTU adalah

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
bahasa yang berkerabat dan merupakan satu bahasa yang sama sekitar 2419 tahun yang
lalu atau sekitar tahun 401 Sebelum Masehi (dihitung dari tahun 2018), sebelum
akhirnya berpisah.
Kata-kata kunci: kekerabatan, bahasa Batak Mandailing, bahasa Tanah Ulu, komparatif

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI


Bahasa mengalamai perubahan dan Secara teoretis, bahasa-bahasa yang
perkembangan seiring dengan perjalanan berkerabat memiliki ciri-ciri bentuk dan
waktu. Keraf (1991:34) menyatakan bahwa makna yang sama dalam wujud perangkat
perubahan dan perkembangan bahasa kata kerabat (cognate set). Perangkat kata
berbanding lurus dengan penuturnya serta kerabat itu dihipotesiskan berasal dari
dipengaruhi oleh gerak migrasi penyebaran protobahasa yang sama dan dihipotesiskan
bahasa-bahasa induk. Bahasa-bahasa yang juga sebagai cikal bakal bahasa-bahasa itu.
berasal dari satu induk asal (cognate) Kesamaan dan kemiripan bentuk dan
memiliki hubungan kekerabatan pada makna itu bukan karena pinjaman dan
zaman lampau. Hal ini ditunjukkan dengan bukan pula karena kebetulan, melainkan
adanya persamaan bentuk dan makna yang karena meneruskan ciri-ciri asali yang sama
merupakan pantulan dari sejarah warisan (protolanguage). Selain itu, di dalam
yang sama. perangkat kata kerabat itu ersimpan pula
Penelitian mengkaji bahasa BBM dan kesepadanan bunyi yang teratur pada setiap
BTU yang termasuk ke dalam rumpun posisinya. Keteraturan itu oleh kaum
Austronesia atau Melayu Polinesia. Asumsi
neogrammarian disebut sebagai hukum
mengenai kekerabatan kedua bahasa yakni bunyi. Hukum bunyi yang terkenal adalah
pada kenyataan adanya persamaan dan hukum Grimm dan hukum Verner. Hukum
kemiripan dalam bentuk dan makna. Grimm merupakan hukum kesepadanan
Wilayah penutur kedua bahasa tersebut bunyi bahasa-bahasa Indo-Eropa, sedang-
secara letak geografis berdekatan dan saling kan dan hukum Verner merupakan hukum
berbatasan. Penutur BBM dan BTU berada kesepadanan bunyi bahasa-bahasa Indo-
di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi German. Hubungan bahasa-bahasa yang
Sumatera Utara. Penutur BTU tepatnya berkerabat dalam kajian komparatif, pada
berada di Kecamatan Muarasipongi, prinsipnya dapat dibuktikan berdasarkan
Kabupaten Mandailing Natal yang berba- unsur warisan dari bahasa induk atau
tasan langsung dengan Provinsi Sumatera protobahasanya (dalam Widayati, 2018).
Barat.
Keraf (1991:22) mengatakan bahwa
Penutur BTU berada di antara linguistik bandingan historis (linguistik
wilayah penutur BBM dengan bahasa historis komparatif) adalah suatu cabang
Minangkabau, yang berada di Provinsi dari ilmu bahasa yang mempersoalkan
Sumatera Barat, sehingga para penuturnya bahasa dalam bidang waktu serta
bias berbahasa BBM dan bahasa perubahan-perubahan unsur bahasa yang
Minangkabau. Sedangkan para penutur terjadi dalam bidang waktu tersebut.
BBM dan bahasa Minangkabau tidak Adapun salah satu tujuan dan kepentingan
mengerti BTU. Hal ini menarik perhatian linguistik historis komparatif adalah meng-
penulis, untuk meneliti kekerabatan BM adakan pengelompokkan (sub-grouping)
dengan BTU. Seberapa jauh tingkat bahasa-bahasa dalam suatu rumpun bahasa.
kekerabatan kedua bahasa tersebut akan Bahasa-bahasa dalam suatu rumpun yang
dijelaskan melalui teknik perbandingan dan sama belum tentu sama tingkat kekera-
teknik penghitungan waktu pisah kedua batannya atau sama tingkat kemiripannya
bahasa tersebut. satu sama lain.

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
Widayati (2014:9) mengatakan bah- tersebut (Crowly & Bowern, 2010;
wa tiap bahasa di dunia memiliki ciri-ciri Widayati, 2015). Sedangkan Keraf
kesemestaan (universal) tertentu yang (1991:121, 128) menyatakan bahwa leksi-
mencakup: kostatistik adalah suatu teknik dalam
1. Tiap bahasa memiliki bentuk- pengelompokkan bahasa yang lebih cen-
bentuk tertentu yang dikaitkan derung mengutamakan peneropongan kata-
dengan maknanya/kesamaan kata (leksikon) secara statistik, untuk
dalam bentuk dan makna. kemudian berusaha menetapkan pengelom-
2. Tiap bahasa memiliki perangkat pokkan itu berdasarkan persentase kesa-
unit fungsional yang terkecil, maan dan perbedaan suatu bahasa dengan
yaitu fonem dan morfem. bahasa lain. Sebuah pasangan kata akan
3. Tiap bahasa memiliki kelas-kelas dinyatakan kerabat bila memenuhi salah
tertentu, yaitu kata benda, kata satu ketentuan (a) pasangan itu identic, (b)
kerja, kata sifat, kata ganti orang pasangan itu memiliki korespondensi
dan kata bilangan. fonemis, (c) kemiripan secara fonetis, atau
Linguistik historis komparatif hanya (d) satu fonem berbeda.
mempergunakan kesamaan bentuk dan Bahasa yang diperbandingkan dalam
makna sebagai pantulan dari sejarah leksikostatistik mengacu pada bahasa yang
warisan yang sama. Bahasa berkerabat berasal dari protobahasa yang sama tanpa
memperlihatkan kesamaan berikut: mempertimbangkan seberapa jauh jarak
(1) kesamaan sistem bunyi (fonetik) kedua bahasa tersebut. Crowley dan
dan susunan bunyi (fonologis); Bowern (2010:139) menyatakan bahwa
(2) kesamaan morfologis, yaitu leksikostatistik memberikan nama spesifik
kesamaan dalam bentuk kata dan pada level-level pengelompokan yang
kesamaan dalam bentuk grama- berbeda, yaitu:
tikal; Tabel 1. Kategori Pengelompokan
(3) kesamaan sintaksis, yaitu kesa- Bahasa Berdasarkan Persentase
maan relasinya antara kata-kata Kekerabatan
dalam sebuah kalimat. Tingkat Persentase
No.
Pengelompokan Kata Kerabat
Pada umumnya bunyi bahasa per-
1. Dialek dari satu 81-100
tama-tama dibedakan atas vokal dan
bahasa
konsonan. Bunyi vokal dihasilkan dengan
2. Bahasa dari satu 36-81
pita suara terbuka sedikit dan bunyi
keluarga
konsonan terjadi setelah arus udara
3. Keluarga dari satu 12-36
melewati pita suara yang terbuka sedikit
rumpun (stock)
atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut
atau rongga hidung dengan mendapat 4. Turunan dari 4-12
hambatan di tempat-tempat artikulasi sebuah mikropilum
tertentu (Verhaar, 1996:113). 5. Mikropila dari 1-4
Dalam membandingkan dua bahasa sebuah mesopilum
atau lebih dapat menggunakan teknik 6. Mesopila dari 0-1
leksikostatistik. Leksikostatistik adalah sebuah makropila
suatu teknik untuk menentukan tingkat Widayati (2015:73-74) menyatakan
hubungan di antara dua bahasa dengan bahwa persentase kesamaan dan kemiripan
menggunakan cara sederhana yaitu 200 kosakata dasar antara bahasa
membandingkan kosakata yang terdapat berkerabat kemudian ditabulasikan dan
pada bahasa yang diperbandingkan dihitung kemiripannya secara statistik.
kemudian melihat dan menentukan tingkat Untuk menetapkan kata-kata kerabat yang
kesamaan kosakata dari kedua bahasa akan diselidiki, ada beberapa prosedur yang
harus diikuti, yaitu:

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
1. Glos yang tidak diperhitungkan adalah (3) sebagai alat/metode pengelompokan
kata-kata kosong, atau slot kosong, yang dapat digunakan pada tahap awal
yaitu glos yang tidak ada leksikonnya untuk menentukan klasifikasi bahasa.
dalam bahasa yang dibandingkan, kata-
kata pinjaman dan kata jadian (bukan Widayati (2015:77-78) menyatakan
kata dasar). bahwa metode penentuan waktu pisah
2. Pengisolasian morfem terikat. Data- kedua kelompok bahasa tersebut adalah
data yang terkumpul harus diidenti- glotokronologi. Glotokronologi adalah
fikasikan terlebih dahulu. Bila data suatu teknik dalam linguistik historis
tersebut terdiri atas kata jadian yang komparatif yang berusaha mengelompok-
merupakan hasil bentukan morfem kan dua bahasa dengan mengutamakan
bebas dan terikat, morfem terikatnya perhitungan waktu pisah atau perhitungan
harus dipisahkan terlebih dahulu dari usia bahasa-bahasa berkerabat.
kata dasarnya. Hanya kata dasarlah Kriteria dari penentuan status bahasa
yang bias dibandingkan. yang dibandingkan adalah:
3. Penetapan kata kerabat Tingkat Waktu
No.
a. Pasangan itu identik Pengelompokan Pisah
b. Pasangan itu memiliki korespon- 1. Dialek dari satu Kurang dari
densi fonemis bahasa 500 tahun
c. Pasangan itu memiliki kemiripan 2. Bahasa dari satu 500-2500
fonetis keluarga tahun
d. Hanya ada satu morfem yang 3. Keluarga dari satu 2500-5000
berbeda. rumpun (stock) tahun
4. Turunan dari 5000-7500
Berdasarkan langkah-langkah terse- sebuah mikropilum tahun
but dihitunglah persamaan kata kerabat 5. Mikropila dari 7500-10000
yang dibandingkan dengan rumus: sebuah mesopilum tahun
k x 100%
c= 6. Mesopila dari Lebih dari
n
k= jumlah kata yang berkerabat sebuah makropila 10000 tahun
n= jumlah kata yang dibandingkan METODE PENELITIAN
Selanjutnya, (dalam Dardanela,
2015:56) dihitung waktu pisah dari bahasa Pada dasarnya ada dua kegiatan
yang diperbandingkan, dengan rumus: pokok yang dilakukan dalam kajian
log c linguistik historis komparatif, yaitu penen-
t = 2 log r tuan hubungan kekerabatan dan rekon-
t= time depth (waktu pisah) struksi bahasa purba yang menurunkan
r= retention (daya tahan kosakata). bahasa-bahasa berkerabat. Untuk penentu-
Menurut Nothofer (dalam Ino: 374) an kekerabatan atau pengelompokan bahasa
teknik leksikostatistik memiliki beberapa dilakukan dengan dua metode, yaitu
keunggulan bila dibandingkan metode- metode kuantitatif dan metode kualitatif.
metode lain. Keunggulan-keunggulan yang Metode kuantitatif memaparkan ihwal
dimaksud adalah antara lain, metode leksikostatistik, sedangkan untuk
(1) sebagai daftar kosakata dasar yang metode kualitatif akan dipaparkan ihwal
cepat dapat menentukan hubungan metode kesamaan ciri-ciri linguistik
kekerabatan satu bahasa (bahasa (shared of linguistic features) (Mahsun,
kerabat), 2017:215).
(2) sebagai alat pengelompokan bahasa/
Penelitian ini adalah penelitian
dialek yang sekerabat yang protobaha-
kuantitatif dengan metode deskriptif
sanya tidak begitu tua/kuno, dan
kualitatif menggunakan teknik leksiko-
statistik dan glotokronologi. Metode

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
deskriptif adalah suatu metode yang dan BM dibandingkan secara deskriptif
menggambarkan data secara alamiah, serta komparatif. Perbandingan secara deskriptif
menghasilkan kaidah-kaidah kebahasaan adalah untuk menemukan perubahan-
secara linguistik. Sedangkan dikatakan perubahan pada bahasa kerabat yang masih
kualitatif karena bertujuan membuat digunakan saat ini oleh penuturnya.
deskripsi yang sistematis dan akurat Perangkat kata kerabat (cognat set)
mengenai data yang diteliti berdasarkan dibandingkan dengan cara memilih bentuk
fenomena dan fakta empiris yang ada, yang berhubungan, karena bentuk yang
karena data-data yang dikumpulkan bukan- tidak berhubungan, baik bentuk dan
lah angka-angka, namun kata-kata. Metode maknanya, diasumsikan berasal dari etimon
ini digunakan untuk menghasilkan data yang berbeda. Artinya, glos yang tidak
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau diperhitungkan adalah kata-kata pinjaman,
lisan orang-orang dan perilaku yang dapat kata jadian (bukan kata dasar).
diamati (Bogdan & Taylor, dalam Alijah, Dari perangkat kata kerabat (cognat
2016). set) yang telah dibandingkan tersebut
dihitung jumlah bentuk memiliki persama-
Teknik pengumpulan data yang
an dan korespondensi bunyi untuk mene-
digunakan dalam penelitian ini adalah
tapkan tingkat kekerabatan dan waktu pisah
teknik:
BBM, BTU, dan BM. Bahasa yang
a. Catat: dalam penelitian ini, teknik catat diperbandingkan dalam leksikostatistik ini
dilakukan melalui daftar 200 kosakata harus mengacu pada bahasa yang berasal
dasar bahasa Indonesia yang disesuai- dari protobahasa yang sama tanpa memper-
kan dengan kosakata dasar yang timbangkan seberapa jauh jarak kedua
ditemukan oleh Morris Swadesh. bahasa tersebut. Penetapan kata itu
Selanjutnya, 200 kosakata ini diterje- berkerabat adalah (1) Pasangan yang
mahkan oleh para informan ke dalam dibandingkan itu identik, (2) Pasangan itu
bahasa daerah masing-masing yang memiliki korespondensi fonemis, (3)
kemudian dicatat langsung oleh Hanya ada satu fonem yang berbeda.
peneliti. Untuk perhitungan leksikostatistik itu
b. Rekam: teknik rekam dilakukan digunakan rumus: C= k/n x 100%. K adalah
terhadap semua kosakata yang diucap- kata yang berkerabat dan n adalah jumlah
kan oleh informan. kata yang dibandingkan. Selanjutnya,
dihitung waktu pisah dari bahasa yang
Jadi dalam penelitian ini kekerabatan
dibandingkan, dengan rumus: t = Log c/ 2
kedua bahasa yaitu BBM, BTU, dan BM
log r. T adalah waktu pisah, r adalah daya
akan dijelaskan dan dideskripsikan. Objek
tahan kosakata.
diambil dari keseluruhan tuturan yang luas
adanya atau tuturan yang sudah diadakan, PEMBAHASAN
baik yang dipilih sebagai sampel maupun Kekerabatan MBM, BTU, dan BM
tidak. Jadi, objek dalam penelitian adalah dianalisis berdasarkan pengindentifikasian
BBM, BTU, dan BM yang terdapat di kedua bahasa tersebut dengan mengguna-
wilayah pemakai bahasa masing-masing. kan kosakata dasar Swadesh, yaitu 200
Data dalam penelitian ini 200 kosakata kosakata dasar. daftar Swadesh dianggap
Swadesh. baik dalam penelitian ini karena terdiri atas
Sesuai dengan permasalahan peneliti- kata-kata yang nonkultural. Selain itu,
an ini, yaitu menentukan hubungan kekera- retensi kata dasarnya telah teruji dalam
batan BBM, BTU, dan BM, dilakukan bahasa-bahasa yang memiliki naskah
dengan berlandaskan teori dalam Linguistik tertulis.
Historis Komparatif.
Analisis data dilakukan dengan Data dari 200 kosakata dasar
metode historis komparatif. BBM, BTU, Swadesh, diidentifikasikan pasangan kata

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
kerabat yang dibandingkan melalui 19. tangan ta an ta in
pasangan identik. Hasil perbandingan dipa- 20. tidak inda ndo
parkan dalam tabel berikut: 21. tongkat tu kot tu kek
Tabel 3. Pasangan yang identik 22. sempit sompit sempik
Dari tabel di atas terdapat hanya 22 data
No. Glos BBM BTU yang berbeda vokal atau sekitar 11%.
1. balik balik balik Perbedaan vokal yang diidentifikasikan
2. benih bibit bibit antara lain adalah adanya korespondensi a~
3. buah buah buah o; i~ o, e~ i; o~ e, o~ ə.
4. buru buru buru Tabel 5. Pasangan berbeda konsonan
5. busuk busuk busuk No. Glos BBM BTU
6. dorong tulak tulak 1.
7. gunung gunung gunung 2.
8. hapus hapus hapus 3.
9. minum minum minum
4.
10. tarik tarik tarik
5.
11. tetek susu susu
6.
12. tumpul tumpul usus
Dari daftar di atas, diperoleh 12 pasangan 7.
yang identik antara BBM dan BT atau 8.
sekitar 6%. 9.
Selanjutnya, kosakata kedua bahasa 10.
tersebut diidentifikasikan juga berdasarkan 11.
korespondensi fonemis. Pasangan yang 12.
memiliki korespondensi fonemis dibedakan 13.
atas pasangan berbeda vokal, berbeda Pasangan yang berbeda konsonan berjum-
konsonan, dan beda satu silabel. Hasil lah 13 glos atau sekitar 6,5%. Beda
analisis dipaparkan dalam tabel berikut. konsonan yang diidentifikasikan adalah
Tabel 4. Pasangan berbeda vokal adanya variasi konsonan yang dekat
artikulasinya, seperti [k] dengan [ ] yang
No. Glos BBM BTU sama-sama berciri velar, [j] dengan [k] atau
1. abu abu obu [t] dengan [k] yang sama-sama berciri
2. api api opi plosif, [m] dengan [p] yang sama-sama
3. batu batu botu berciri bilabial, dan [s] dengan [h] yang
4. belah bola bəlah sama-sama frikatif (Schane, 1992:xiii).
5. bengkak be kak be kak Sementara yang berbeda satu silabel
6. bunga bu a bu a terdapat pada tabel 6 berikut, yang
7. debu abu obu berjumlah 15 kata atau 7,5%.
8. di, pada di, pada do Tabel 6. Pasangan berbeda satu silabel
9. dua dua duo No. Glos BBM BTU
10. gali kali goli 1. air aek ai
11. lima lima limo 2. anak daganak anak
12. mata mata mato 3. asap asap asok
13. mati mate moti 4. banyak bahat banyak
14. pendek pondok pandak 5. baru baru boru
15. potong korot kere 6. belah bola belah
16. pusar pusot pusək 7. bulan bulan bulek
17. rambut obuk ebuk 8. bulu imbulu bulu
18. tali tali toli 9. di sini dison dikou

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
10. ikat kobet iket Berdasarkan kesamaan jumlah kosa-
11. kita hita kito kata tersebut kemudian dihitung waktu
12. pusat pusot pusek pisah keduanya melalui rumus
13. saya au oku log c
t=
14. tanah tano tanah 2 log r
15. ular ulok ula
Identifikasi sekanjutnya adalah pada log 35
t=
psangan yang berbeda satu fonem. 2 log 805
Pasangan ini dirinci menjadi (1) beda satu
fonem vokal dan (2) beda satu fonem 1050
konsonan. t=
2x217
Tabel 7. Pasangan beda satu fonem vokal
No. Glos BBM BTU 1050
1. danau dano danou t=
434
2. tidak inda ndo
Beda satu fonem vokal yang dimaksudkan t = 2.419
di sini adalah salah satu bahasa yang Bahasa BBM dan BTU adalah bahasa
dibandingkan memiliki jumlah vokal yang yang berkerabat dan berpisah sekitar 2.419
lebih banyak daripada yang lainnya. tahun yang lalu atau sekitar tahun 401
Tabel 8. Pasangan beda satu fonem Sebelum Masehi (dihitung dari tahun
konsonan 2018). Bahas Nias dan bahasa Sigulai
No. Glos BBM BTU merupakan satu bahasa yang sama sekitar
1. bunuh buno bunuh 2419 tahun yang lalu, sebelum akhirnya
2. ekor ikur iku berpisah.
3. kutu utu kutu PENUTUP
4. muntah muta muntah
Berdasarkan analisis data dan pembahasan,
5. pasir pasir pasi
hasil penelitian ini dapat disimpulkan
6. tahu boto
sebagai berikut.
Berdasarkan tabel di atas terdapat 2
pasangan berbeda vokal atau 1% dan 6 1. Berdasarkan perhitungan teknik leksiko-
pasangan berbeda konsonan atau 3%. statistik, dari 200 kosakata bahasa Batak
Perbedaan satu konsonan umumnya Mandailing dengan bahasa Tanah Ulu
didominasi oleh BTU, meskipun ada juga terdiri atas 70 kosakata kerabat dan 130
dalam BTM, yaitu pasir~pasi, boto~oso. kosakata tidak berkerabat. Jadi,
Perbedaan satu fonem vokal dan konsonan persentase kekerabatan kedua bahasa
ini terdapat pada posisi inisial, dan posisi tersebut adalah 35%. Hubungan antara
final. Artinya, bahasa Tanah Ulu memiliki bahasa Batak Mandailing dan bahasa
fonem yang lebih panjang daripada bahasa Tanah Ulu dapat ditetapkan sebagai
Batak Mandailing. bahasa dari keluarga dari satu rumpun.
Keseluruhan kesamaan kosakata dari 2. Berdasarkan perhitungan teknik gloto-
BTM dan BTU yang dapat disimpulkan kronologi, waktu pisah antara bahasa
dari keenam tabel di atas adalah berjumlah Batak Mandailing dengan bahasa Tanah
70 kosakata atau sekitar 35%. Artinya, Ulu adalah 2.419 tahun yang lalu,
persentase kekerabatan keduanya adalah terhitung dari tahun 2018 (401 SM).
35%. Persentase ini menunjukkan bahwa 3. Bukti-bukti korespondensi bunyi antara
BTM dan BTU adalah keluarga dari satu bahasa Batak Mandailing dengan bahasa
rumpun. Tanah Ulu berdasarkan kosakata
Swadesh dapat dilihat dalam beberapa
kriteria, 12 kata pasangan identik, 22

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237
kata pasangan berbeda vokal, 13 kata Mahsun. (2017). Metode Penelitian
pasangan berbeda konsonan, 15 kata Bahasa, Tahapan, Strategi, Metode
pasangan berbeda silabel, 2 kata dan Tekniknya. Depok: Rajagrafindo
pasangan beda satu fonem, 6 kata Persada.
pasangan beda satu fonem konsonan. Maulita, Gokma. (2015). Kekerabatan
DAFTAR PUSTAKA Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak
Angkola Suatu Kajian Linguistik
Alijah, Siti. (2016). Kekerabatan Bahasa
Historis Komparatif. Jurnal Arkhais,
Bugis dan Bahasa Muna. Dalam
06(1), Januari-Juni 2015.
Jurnal Humaniora, 16(1), Maret
2016. Schane, Sanford A. Dan Bendixen Birgitte.
(1992). Buku Latihan Fonologi
Crowley, Terry dan Claire Boern. (t.t.). An
Generatif. Jakarta: Summer Institute
Introduction to Historical Linguis-
of Linguistics.
tics. Oxford: Oxford University
Press. Widayati, Dwi. (2015). Linguistik Historis
Komparatif, Buku Ajar, Bahan Ajar.
Dardanela, et al. (2015). Cognates among
Medan: CV. Mitra Medan.
the Karo, Alas and Gayo Languages.
International Journal of Humanities Widayati, Dwi. (2018). Hubungan Kekera-
and Social Science, 5(12), December batan Bahasa Nias dan Bahasa
2015, (55-58). Sigulai. Dalam Jurnal Tutur: Aso-
siasi Peneliti Bahasa-bahasa Lokal
Ino, La. (2015). Pemanfaatan Linguistik
(APBL), 4(1), Februari 2018, 1-8.
Historis Komparatif dalam Pemetaan
Bahasa-bahasa Nusantara. Retorika: Verhaar, JWM. (1996). Asas-asas Linguis-
Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), Oktober tik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
2015 (365-378). University Press.
Keraf, Gorys. (1991). Linguistik Bandingan
Historis. Jakarta: Gramedia.

MEDAN MAKNA Vol. XVI No. 1 Hlm. 84 – 91 Juni 2018 ISSN 1829-9237

You might also like