Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

WAHANA PETERNAKAN P-ISSN 2774-6119

Volume 7, Number 2, July 2023 E-ISSN 2580-2941


Pages: 120–125 DOI: https://doi.org/10.37090/jwputb.v7i2.1006

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP


KONSUMSI PAKAN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN HARIAN, DAN KONVERSI
PAKAN KAMBING JAWARANDU
The Effect of Additional Turmeric Flour to Feed Consumption, Daily Body Weight Gain, and
Feed Conversion on Jawarandu Goat

Mahmud Syarifudin, Novi Eka Wati*, Kunaifi Wicaksana, Lusia Komala Widiastuti
Fakultas Peternakan, Universitas Tulang Bawang Lampung
*Corresponding author: novi.ekawati1990@gmail.com

ABSTRACT
The aim of the study was to determine the effect of adding turmeric flour in the ration on feed consumption,
daily body weight gain and feed conversion of Jawarandu Goats. This research was conducted in Adi Jaya
Village, Terbanggi Besar District, Central Lampung Regency. The design used in this study was a completely
randomized design (CRD) consisting of 3 treatments with each treatment repeated 4 times, while the treatments
were as follows: P0 = ration without the addition of turmeric flour, P1 = ration + 0.25% turmeric flour, P2 =
Ration + 0.5% turmeric flour for 30 days. They were fed BNR complete feed as control ration were containing
12% crude protein and 70% total digestible nutrient. The addition of Turmeric flour (Curcuma domestica) up to
0,50% on ration had no significant effect (P>0.05) on feed consumption, body weight gain and feed conversion
ratio of Jawarandu goat.

Keywords: Jawarandu goat, Turmeric, Feed consumption, Daily body weight gain, Feed conversion

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit pada pakan
terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan kambing Jawarandu. Penelitian ini
dilaksanakan di Desa Adi Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu
P0=ransum basal tanpa penambahan tepung kunyit, P1=ransum kontrol+0,25% tepung kunyit dan P2= ransum
kontrol +0,50% tepung kunyit. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Kambing diberikan ransum kontrol yang
diberikan adalah complete feed merk BNR farm dengan kandungan protein kasar 12% dan TDN 70%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit hingga level 0,5% tidak berpengaruh nyata terhadap
konsumsi pakan, pertambahan bobot badan hariandan konversi pakan pada kambing Jawarandu.

Kata kunci: Kambing Jawarandu, Kunyit, Konsumsi pakan, Pertambahan bobot badan harian, Konversi pakan

PENDAHULUAN kambing pada tahun 2018 di kabupaten


Lampung Tengah sebesar 1.430.416 ekor,
Kambing merupakan salah satu salah satu kabupaten yang mengembangkan
komoditas ternak yang memiliki potensi usaha ternak kambing yaitu kabupaten
produktivitas cukup tinggi untuk Lampung Tengah dengan populasi sebesar
dikembangkan di Indonesia. Populasi 232.776 ekor (Badan Pusat Statistik

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 120


Lampung, 2020). Salah satu bangsa mengeluarkan cairan empedu dan getah
kambing yang banyak dipelihara pankreas yang mengandung enzim-enzim
masyarakat adalah kambing Jawarandu atau yang membantu dalam proses pencernaan.
dikenal juga dengan Bligon yang Minyak atsiri dalam kunyit membantu
merupakan hasil persilangan antara mempercepat pengosongan lambung
kambing Kacang jantan dan kambing sehingga nafsu makan meningkat dan
Peranakan Ettawa (PE) betina (Widiastuti pertambahan bobot badan ternak
et al., 2021). Seiring dengan kebutuhan meningkat.
masyarakat yang meningkat untuk Hasil penelitian Wati dan Suhadi
konsumsi daging sebagai protein hewani, (2021) menyatakan bahwa penambahan
maka perlu adanya peningkatan kunyit pada level 1% pada pakan dapat
produktivitas ternak. Peningkatan meningkatkan pertambahan bobot badan
produktivitas kambing dapat dilakukan dan memperbaiki konversi pakan.
dengan perbaikan kualitas pakan yang Kurangnya informasi terkait penambahan
diberikan, salah satunya dengan tepung kunyit pada pakan kambing
penambahan feed additive alami dalam Jawarandu mendorong adanya penelitian
pakan. penambahan tepung kunyit terhadap
Penggunaan berbagai jenis pakan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan
tambahan memiliki tujuan utama yang harian, dan konversi pakan. Tujuan
sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja penelitian ini adalah untuk mengetahui
pertumbuhan dan produktivitas ternak pengaruh penambahan tepung kunyit
(Budiari et al., 2022). Tanaman yang sering terhadap produktivitas kambing Jawarandu.
dimanfaatkan sebagai feed additive adalah
tanaman yang memiliki kandungan MATERI DAN METODE
antioksidan atau anti inflamasi seperti
rempah-rempah (Ayunita et al., 2022). Penelitian dilaksanakan di kandang
Feed additive alami yang kambing di Desa Adijaya, Kecamatan
ditambahkan dalam pakan di antaranya Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah.
temulawak, kunyit, dan jahe dapat Penelitian menggunakan rancangan acak
dilakukan sebagai upaya peningkatan lengkap (RAL) dengan menggunakan
produktivitas kambing Jawarandu. materi 12 ekor kambing Jawarandu dengan
Penggunaan feed additive alami lebih umur 12 bulan dengan bobot badan rata-
direkomendasikan karena harganya rata 25–30 kg. Kambing diberi masing-
terjangkau, mudah diperoleh, dan tidak masing 3 perlakuan dan 4 ulangan.
meninggalkan residu di dalam tubuh ternak. Perlakuan diberikan selama 30 hari, dengan
Kunyit (Curcuma domestica) merupakan persentase pemberian yaitu:
salah satu bahan herbal yang mengandung P0 = ransum basal + 0% tepung kunyit
minyak atsiri dan kurkumin. Kandungan (Curcuma domestica)
atsiri pada kunyit berkisar 2,5–6% dan P1 = ransum basal + 0,25% tepung
kandungan kurkuminoid sebesar 3–5%, kunyit (Curcuma domestica)
sehingga bersifat antioksidan dan P2 = ransum basal + 0,5% tepung
memperbaiki pencernaan (Hartati, 2013). kunyit (Curcuma domestica)
Kurkumin dalam kunyit dapat mempercepat Ransum kontrol yang diberikan
dinding kantong empedu dalam adalah complete feed merk BNR farm

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 121


dengan kandungan protein kasar 12% dan bobot badan awal dibagi lama hari
TDN 70% yang sudah disesuaikan perlakuan. Besarnya konversi pakan
berdasarkan standar pemberian konsentrat dihitung dari jumlah pakan harian dibagi
pada kambing sebesar 4% (Peraturan pertambahan bobot badan harian.
Kementerian Pertanian, 2014). Data yang diperoleh dianalisis dengan
Kambing ditimbang untuk one way ANOVA pada taraf 5%. Jika
mendapatkan bobot kambing sebagai acuan terdapat pengaruh pada perlakuan,
jumlah pemberian pakan. Pakan kontrol pengujian dilanjutkan dengan uji jarak
diberikan selama 7 hari untuk adaptasi berganda Duncan (UJGD) pada taraf 5%
kambing. Setelah periode adaptasi, menggunakan perangkat lunak SPSS
kambing ditimbang untuk mendapatkan version 17.0.
bobot awal. Setelah itu, kambing
mendapatkan perlakuan masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN
selama 28 hari. Pemberian pakan dilakukan
dua kali sehari yaitu pada pukul 07.00 WIB Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi
dan sore hari pukul 16.00 WIB. Pemberian Pakan
air minum secara ad libitum. Penambahan tepung kunyit (Curcuma
Penimbangan bobot akhir dilakukan domestica) hingga level 0,5% pada pakan
pada hari ke-29 setelah perlakuan. Variabel Kambing Jawarandu tidak memberikan
yang diamati dalam penelitian ini yaitu pengaruh yang nyata (P˃0,05) terhadap
konsumsi pakan, pertambahan bobot badan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan
harian, dan konversi pakan. Besarnya harian, dan konversi pakan. Data pengaruh
konsumsi pakan dihitung dari selisih penambahan tepung kunyit terhadap
pemberian pakan harian dengan sisa pakan produktivitas kambing Jawarandu tersaji
harian. Pertambahan bobot badan harian pada Tabel 1.
dihitung dari selisih bobot badan akhir dan

Tabel 1. Pengaruh penambahan tepung kunyit (Curcuma domestica) terhadap produktivitas


kambing Jawarandu
Perlakuan Standar
Variabel
P0 P1 P2 Deviasi

Konsumsi pakan
1.284,95ns 1.282ns 1.278,93ns 8,714
(gr/ekor/hari)

PBBH (gr/ekor) 36,9ns 45,65ns 42,7ns 8,73


ns ns ns
Konversi pakan 34,73 34,13 30,73 8,92
Keterangan:
ns
= non signifikan pada taraf 5%
PBBH = Pertambahan Bobot Badan Harian
1.284,95 gr/ekor/hari, 1.282 gr/ekor/hari
Rataan konsumsi pakan Kambing dan 1.278,92 gr/ekor/hari. Hasil ini
Jawarandu yang diberi perlakuan menunjukan bahwa penambahan tepung
penambahan tepung kunyit dengan kunyit hingga level 0,5% tidak berpengaruh
perlakuan P0, P1, dan P2 tidak berbeda pada konsumsi pakan kambing Jawarandu.
nyata dengan nilai berturut-turut sebesar Sejalan dengan pendapat Prasetiadi et al.
(2017) bahwa penambahan tepung kunyit

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 122


0,25–0,75% tidak memberikan pengaruh berpengaruh nyata terhadap konversi pakan
nyata pada konsumsi ransum. Hal ini pada kambing Jawarandu. Nilai konversi
diduga karena kandungan kurkumin dan pakan yang tidak berbeda nyata antar
atsiri pada level tepung kunyit yang perlakuan dipengaruhi pula oleh
ditambahkan ke dalam pakan kambing pertambahan bobot badan harian dan
Jawarandu belum berpengaruh pada konsumsi pakan yang tidak berbeda nyata
peningkatan nafsu makan dan kerja enzim (P>0,05). Hal ini sesuai dengan pendapat
pencernaan. Selain itu, ransum kontrol yang Prasetiadi et al. (2017) yang menyatakan
diberikan sama yaitu berupa complete feed bahwa konversi ransum sendiri sangat
BNR sehingga besarnya konsumsi pakan berkaitan dengan konsumsi dan
tidak berbeda nyata. Konsumsi pakan pertambahan bobot badan harian. Zat-zat
dipengaruhi oleh kualitas fisik pakan dan aktif yang dikandung dalam tepung kunyit
kandungan nutrien dalam pakan (Mallidadi menimbulkan suatu mekanisme yang dapat
et al., 2017). meningkatkan aktivitas proses pencernaan
dan dapat mengoptimalkan manfaat dari
Pengaruh Perlakuan terhadap ransum tersebut, sehingga penurunan
Pertambahan Bobot Badan Harian konsumsi ransum akibat pemberian tepung
Rataan pertambahan bobot badan kunyit akan diimbangi oleh pertambahan
harian (PBBH) kambing Jawarandu dengan bobot badan harian yang sama.
perlakuan P0, P1, dan P2 tidak berbeda Menurut Qomariyah et al. (2020),
nyata yaitu berturut-turut sebesar 32,4 gr, konversi pakan merupakan jumlah
45,65 gr, dan 42,7 gr. PBBH kambing yang konsumsi pakan dibagi dengan
sama diduga karena konsumsi pakan yang pertambahan bobot badan per satuan waktu.
sama antar perlakuan. Hal ini sesuai dengan Besarnya konversi pakan dipengaruhi oleh
pendapat Prasetiadi et al. (2017) bahwa kualitas pakan, kecukupan nutrien untuk
penggunaan kunyit dengan dosis 0,255– pemenuhan kebutuhan hidup pokok, dan
0,75% belum memberikan pengaruh yang kebutuhan lainnya, serta dipengaruhi juga
nyata terhadap PBBH secara langsung. oleh banyaknya konsumsi pakan,
Heryfianto et al. (2015) menambahkan kecernaan, dan kandungan nutrien pakan.
bahwa pertambahan bobot badan yang Konversi pakan akan memiliki nilai yang
sama diduga disebabkan oleh kemampuan semakin efisien apabila jumlah pakan yang
mencerna pakan yang baik sebagai akibat dikonsumsi lebih sedikit, namun
kandungan serat kasar dalam ransum yang menghasilkan PBBH yang tinggi.
masih mampu dicerna oleh enzim
pencernaan ternak. KESIMPULAN DAN SARAN

Pengaruh Perlakuan terhadap Konversi Kesimpulan


Pakan Berdasarkan hasil penelitian yang
Besarnya konversi pakan kambing dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
Jawarandu dengan perlakuan P0, P1, dan penambahan tepung kunyit (Curcuma
P2 tidak berbeda nyata yaitu berturut-turut domestica) pada level 0,25–0,5% dalam
sebesar 34,73; 34,135; dan 30,73. Hasil ini pakan kambing Jawarandu tidak
menunjukkan bahwa penambahan tepung berpengaruh terhadap konsumsi pakan,
kunyit pada dosis 0,25–0,5% tidak

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 123


pertambahan bobot badan harian, dan terhadap pertambahan bobot badan,
konversi pakan. konsumsi ransum, konsumsi protein
kasar, dan konversi ransum ternak
babi. J. Nukleus Peternakan. 2 (2):
Saran
200–207.
Dari hasil penelitian dapat disarankan
bahwa perlu dilakukan penelitian lebih Mallidadi, H., T.T. Nikolaus, dan L. S.
lanjut dengan meningkatkan dosis Enawati. 2019. Pengaruh level serat
penambahan tepung kunyit ke dalam pakan terhadap konsumsi dan kecernaan
kambing Jawarandu untuk mendapatkan nutrien sapi varian genetik dan sapi
Bali normal. Jurnal Peternakan Lahan
produktivitas yang optimal.
Kering. 1. 3: 410–416.

DAFTAR PUSTAKA Nista D, Natalia H, Taufik A. 2007.


Teknologi pengolahan pakan.
Ayunita, E., Wiyatna MF, Dhalika T, dan Departemen Pertanian Direktorat
Hermawan. 2022. Pengaruh Jenderal Bina Produksi Peternakan.
suplementasi feed additive terhadap BPTU Sumbawa Sumatera selatan.
konversi ransum pedet sapi
Peranakan Fries Holland Jantan. J. Peraturan Mentri Pertanian Nomor 102
Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pakan. Vol 4 (4): 138–147. Pembibitan Kambing dan Domba
Yang Baik
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
2020. Populasi kambing di Kabupaten Prasetiadi, R., D. Heriyadi, dan Y.
Lampung Tengah pada 2018. Yurmiati. 2017. Performa domba
Tersedia pada: lokal jantan yang diberikan tambahan
https://lampung.bps.go.id/. Diakses tepung kunyit (Curcuma domestica
pada 27 Juni 2023. Val.). Jurnal Ilmu Ternak. 17. 1: 54–
57.
Budiari, N.L.G., Y. Pujiawati, I. P. A.
Kertawirawan, dan I. N. Budiana. Qomariyah, N., Ella, A., dan Sariubang, M.
Kajian suplementasi probiotik dan 2020. Pemanfaatan Jamu sebagai
kunyit terhadap performa Pakan Aditif untuk Meningkatkan
pertumbuhan dan analisis ekonomi Performa Sapi Penggemukan. In
pada kambing Peranakan Etawah. Prosiding Seminar Nasional
Majalah Ilmiah Peternakan. Vol. 25 Teknologi Peternakan dan Veteriner
(3) Oktober 2022. (Vol. 20, No. 20, pp. 180-193).

Budisatria, IGS, Panjono, Maharani D, dan Wati, N. E. dan Suhadi, M. (2020).


Ibrahim A. 2018. Kambing Peranakan Pengaruh penambahan tepung kunyit
Etawa: Kepala Hitam atau Cokelat. (Curcuma longa) sebagai pakan
Yogyakarta: Gadjah Mada University tambahan alami terhadap efisiensi
Press. pakan Sapi Peranakan Ongole. In
Prosiding Seminar Nasional
Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Pembangunan dan Pendidikan Vokasi
Penelitian. CV Alfabeta. Bandung Pertanian. Vol. 1 (1): 150–156.

Heryfianto, F., Aryanta, I. M. S., dan Dodu,


T. 2015. Pengaruh penambahan
tepung kunyit dalam ransum basal

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 124


Widiastuti, L. K., Bintara, S., Ngadiyono,
N., Panjono, P., Atmoko, B. A., &
Budisatria, I. G. S. (2022).
Reproductive performances of Bligon
goats in different agroecological
zones in Bantul Regency,
Yogyakarta. In 9th International
Seminar on Tropical Animal
Production (ISTAP 2021) (pp. 168–
171). Atlantis Press.

Wahana Peternakan Volume 7 Nomor 2 Edisi Juli 2023 125

You might also like