Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

MEKANISME PURCHASING SECTION DALAM PEMBELIAN BAHAN

MAKANAN DI FOX HOTEL PEKANBARU


Oleh : Annisa Febli Fahmi
Pembimbing : Andri Sulistyani, S.S, M.Sc
annisa.febli5384@student.unri.ac.id
Program Studi Usaha Perjalanan Wisata - Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
Hotel is a type of accommodation that uses part or all of the building, to provide
lodging, eating and drinking services and other services for the public which are
managed commercially. Hotels as a complete business that provides various facilities for
the needs of tourists are increasingly mushrooming in Indonesia, especially Pekanbaru
City. One of the hotel's income, namely the sale of food at the hotel, of course, cannot be
separated from the party responsible for production, namely the Food and Beverage
Product or often called the Kitchen Section. Guest comfort is a priority that must always
be maintained by the company. Therefore, Fox Hotel considers the importance of
purchasing goods which is the initial stage in a production process that will provide
maximum results to guests. This study aims to determine the mechanism for purchasing
food ingredients from the Kitchen that applies in the Purchasing Section of Fox Hotel
Pekanbaru. With qualitative methods. By using 4 sample sources, namely chief
accounting, purchasing supervisor, receiving, executive chef. The data collection
technique in this study was the observation and interview system used by Fox Hotel
Pekanbaru, namely the Visual Hotel Program. Purchases are made in 2 ways, namely
parishable class materials, namely daily market lists and purchase requests, while
groseries materials are store requests. Suppliers do not use a contract system but by
establishing good cooperation. Orders are made by contacting the supplier the day before
delivery by the supplier which is carried out during working hours. The goods received
must be checked first for completeness and suitability by the receiving after it is stored in
the store.

Keywords: Mechanism, Purchasing, Foodstuffs, Hotel

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 1


PENDAHULUAN fasilitas pendukung pariwisata,
perusahaan jasa yang dijalankan secara
1.1 LATAR BELAKANG profesional oleh tenaga kerja dan
PENELITIAN departemen perhotelan yang sangat
Pariwisata, secara umum, adalah terampil, yang mendukung penyediaan
kegiatan perjalanan yang dilakukan layanan dengan fasilitas dan peralatan
seseorang dari satu tempat ke tempat lain yang sesuai. Secara umum, struktur
untuk jangka waktu tertentu untuk tujuan organisasi sebuah hotel adalah sebagai
rekreasi daripada mencari nafkah. World berikut:
Tourism Organization (WTO)
menjelaskan bahwa pariwisata adalah 1. General Manager
serangkaian kegiatan yang dilakukan 2. Front Office Department
oleh orang-orang yang melakukan 3. Housekeeping Department
perjalanan untuk liburan, bisnis atau 4. Accounting Department
tujuan lain dan tinggal di luar lingkungan 5. Food a n d Baverage Department
normal mereka selama satu tahun atau 6. Engineering Department
lebih berturut-turut. Aronson (Kapita 7. Human Resources Department
Selecta Tourism, 2000) menyatakan 8. Marketing Department
bahwa komponen produk pariwisata di 9. Security Department
suatu destinasi meliputi atraksi/kegiatan,
akomodasi, restoran, transportasi dan Karena setiap divisi bertanggung
jasa lainnya. jawab atas kelancaran. operasional
Hotel adalah suatu jenis hotel, kerja sama tim di setiap divisi
akomodasi yang mempergunakan adalah kuncinya. Salah satu
sebagian atau seluruh bangunan, untuk departemen yang mengelola keuangan
menyediakan jasa penginapan, makan hotel adalah departemen akuntansi.
dan minum serta jasa lainnya bagi Untuk melaksanakan tugas yang lebih
umum yang dikelola secara spesifik, departemen akuntansi
komersial. memiliki bagian-bagian yang lebih
kecil sebagai berikut:
Keputusan Menteri Perhubungan
No. PM10/PW.301/PHB.77 1. Account Payable, bertugas
menyebutkan bahwa pengertian hotel menangani hutang hotel.
adalah suatu bentuk akomodasi yang 2. Account Receivable, bertugas
dikelola secara komersial yang menangani piutang hotel.
disediakan untuk semua orang dengan 3. Income Audit, bertugas memeriksa
tujuan untuk menerima layanan pemasukan hotel.
akomodasi beserta makanan dan 4. Book Keeper, bertugas dalam hal
minuman. Menurut Sulastiyono (2011:5) pencatatan atau pembukuan
pengertian hotel adalah hotel yang transaksi.
dikelola oleh pemiliknya dengan 5. Cost Control, bertugas dalam
menyediakan makanan, minuman, dan pengawasan biaya operasional
akomodasi kepada pelancong dan hotel.
memungkinkan pelancong untuk 6. General Store, bertugas dalam hal
membayar jumlah yang wajar tanpa penyimpanan barang-barang
menerima layanan tanpa persetujuan. kebutuhan hotel.
Spesial. 7. Purchasing, bertanggung jawab
Menurut definisi di atas, terhadap pembelian barang-barang
penulis percaya bahwa hotel adalah kebutuhan hotel.

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 2


8. Receiving, bertanggung jawab Tabel 1.1
menerima pemesanan terhadap Daftar Hotel Bintang 4 di Pekanbaru
pembelian barang.
9. General Chasier, bertanggung N NAMA ALAMAT
jawab terhadap pengelolaan uang O HOTEL HOTEL
kas di hotel. 1 FOX HOTEL Jl. Riau
10. Night Audit, bertanggung jawab PEKANBAR No.147,
terhadap pemasukan hotel hari ini. U Kp. Baru,
Berbagai fungsi manajemen harus Kec.
berfungsi dalam organisasi hotel untuk Senapelan,
mencapai tujuan perusahaan yaitu Kota
orientasi laba. Soal hotel, hotel tentu saja Pekanbaru,
mencari keuntungan karena dinyatakan Riau 28154
beroperasi secara komersial. Oleh karena 2 HOTEL Jl. Riau
itu, kegiatan pengelolaan yang efektif NOVOTEL No.59, Kp.
dan efisien harus dilakukan. PEKANBAR Baru, Kec.
George R. Terry dalam buku “ U Senapelan,
priciples of management” ( 2011 ) Kota
mendefinisikan manajemen sebagai Pekanbaru,
pencapaian tujuan-tujuan yang telah Riau 28154
ditetapkan melalui atau Bersama-sama 3 HOTEL THE Kompleks
usaha orang lain. Agar tercapainya ZURI Transmart,
tujuan yang diinginkan melalui Jl.
tindakan yang dilakukan secara optimal Soekarno -
dengan menggunakan sumber daya Hatta,
yang paling minimal. Labuh
Baru Tim.,
Jumlah hotel korporasi lengkap
Kec.
yang menawarkan berbagai fasilitas
Payung
untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
Sekaki,
menjamur di Indonesia, khususnya di
Kota
kota Pekanbaru. Pekanbaru, mengalami
Pekanbaru,
perkembangan pesat, dengan
Riau 28292
dibangunnya hotel-hotel dengan
4 ARYA DUTA Jl.
berbagai tingkatan dan jumlahnya terus
HOTEL Diponegor
meningkat setiap tahun. Pekanbaru
o No.34,
sebagai ibu kota provinsi Riau yang kini
Simpang
mengalami perkembangan
Empat,
pembangunan yang pesat juga memiliki
Kec.
hotel-hotel dengan berbagai kelas.
Pekanbaru
Pembangunan hotel pun semakin
Kota, Kota
meningkat setiap tahunnya. Namun
Pekanbaru,
hingga saat ini hotel bintang 4 sudah
Riau 28116
sangat banyak pesaingan di Pekanbaru.
5 THE Jl. Jend.
Berikut daftar hotel bintang 4 yang ada
PREMIER Sudirman
di Pekanbaru :
HOTEL No.389,

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 3


Simpang mendapatkan simpati dari tamu dengan
Empat, menawarkan fasilitas yang mereka
Kec. miliki. Adapun hotel-hotel yang harus
Pekanbaru menjaga standart kualitas yang mereka
Kota, Kota punya, agar hotel tetap bisa bertahan.
Pekanbaru,
Dengan adanya persaingan antar
Riau 28121
industri perhotelan, maka kualitas dari
6 HOTEL Komplek
pelayanan harus lebih ditingkatkan
GRAND Riau
lagi. Untuk itu industri harus mampu
ELIT Business
menyediakan pelayanan yang sesuai
Centre, Jl.
dengan kebutuhan dan keinginan tamu.
Riau, Air
Agar dapat meningkatkan jumlah
Hitam,
tamu yang menginap dan menggunakan
Kec.
jasa pelayanan di hotel.
Payung
Sekaki, Dapat dilihat dari table diatas bahwa
Kota Fox Hotel Pekanbaru merupakan hotel
Pekanbaru, yang room accupiednya terbanyak
Riau 28292 diantara hotel lainnya walau pun
7 HOTEL Jl. Teuku percentage occupancy nya tidak
GRAND Umar menjadi yang paling tinggi diantara
ZURI No.7, hotel lainnya. Hal itu disebabkan oleh
Rintis, banyaknya jumlah kamar yang dimiliki
Kec. Lima Fox Hotel Pekanbaru yang merupakan
Puluh, hotel dengan memiliki kamar terbanyak
Kota di Pekanbaru yaitu sebanyak 223 kamar
Pekanbaru, dengan percentage occupancy 44,24%
Riau 28141 itu jumlah room occupied Fox Hotel
8 HOTEL Jalan Yos jauh melebihi hotel lain yang ada pada
MUTIARA Sudarso table.
MERDEKA No.12-A
Kampung Hasil dari pelaksanaan fungsi
Bandar, purchasing dapat dilihat dan
Kp. Baru, merupakan hal yang sangat penting
Kec. bagi tamu. Kualitas produk yang
Senapelan, ditawarkan sangat berpengaruh pada
Kota presepsi konsumen mengenai
Pekanbaru, komitmen jajaran manajemen tentang
Riau 28154 hal tersebut. Peran utama purchasing
adalah mendapatkan produk terbaik
Sumber : bookinghotel.com
dengan harga terbaik serta memastikan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa produk tersebut sampai pada waktu
kota Pekanbaru memiliki 8 hotel yang diharapkan. Perusahaan yang
berbintang 4 disebabkan perbedaan memiliki kecendrungan selalu mencari
yang tidak terlalu signifikasi. Setiap harga yang paling murah beresiko
hotel berlomba-lomba untuk kehilangan uang akibat konsumen yang
memberika pelayanan terbaik untuk kecewa karena tidak mendapatkan

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 4


produk berkualitas baik, sehingga 1.2 RUMUSAN MASALAH
reputasi perusahaan akan rusak serta PENELITIAN
akan berakibat pada peningkatan biaya Berdasarkan paparan latar belakang
karena kualitas produk yang tidak penelitian merumuskan permasalahan
memuaskan. Sering terjadi produk menjadi,
yang diinginkan oleh kitchen tidak 1. bagaimana mekanisme pembelian
sesuai sehingga kitchen selalu complain bahan makanan di Fox Hotel
kepada pihak purchasing dan receiving Pekanbaru oleh pihak Purchasing
agar barang yang datang tidak langsung Section ?
diterima tetapi melakukan 2. Apakah terdapat kendala dalam
pengencekan kualitas bahan makanan proses mekanisme purchasing
tersebut sehingga tidak terjadinya section dalam pembelian bahan
pekerjaan dua kali sehingga kitchen makanan ?
dapat langsung memproses bahan
makanan dan juga dapat mengurangi 1.3 TUJUAN PENELITIA
kualitas makanan yang diolah membuat Tujuan dari penelitian
penurunan kepuasan tamu. ini adalah untuk mengetahui
mekanisme pembelian bahan
Lalu permasalahan Ketika purchase makanan dari Kitchen yang
request mendadak dari kitchen yang berlaku di Purchasing Section
kurang mateng dalam perhitungan dan Fox Hotel Pekanbaru.
perkiraan pemakaian bahan makanan
yang tentunya sangat membutuhkan
1.4 MANFAAT PENELITIAN
bantuan purchasing untuk
1.4.1 Bagi Akademis
mengatasinya. Oleh karen itu penulis 1. Bagi penulis berguna untuk
menenliti tentang mekanisme purchasing menambah ilmu pengetahuan dan
section dalam pembelian bahan makanan penerapan serta pengembangan
di Fox Hotel Pekanbaru. Menurut ilmu yang sudah dipelajari
penulis sangat penting mengoptimalkan selama perkuliahan
permulaan pembelian sebagai tahap awal 2. Memberikan pemahaman
pemenuhan kebutuhan dapur sebagai mendalam mengenai manajemen
bagian dari upaya menghasilkan dan proses pembelian barang
makanan dan minuman sebagai sumber kebutuhan di hotel bintang 4 bagi
pendapatan. Mengingat penjualan penulis sehingga mengetahui
makanan merupakan sumber pendapatan pentingna permulaan yaitu
terbesar kedua bagi Fox Hotel Pekanbaru purchasing section sebagai
setelah penjualan kamar. Selain itu fungsi yang berada dibalik layer
purchasing merupakan fungsi yang dan tidak terlihat secara nyata
berada dibalik layer dan tidak terlihat oleh tamu serta memahai bahwa
secara nyata oleh tamu serta memiliki persepsi konsumen terhadap
fungsi yang sangat penting bagi barang atau jasa yang ditawarkan
operasional, terutama food service sangat berkaitan dengan kualitas
operation. produk tersebut. Dan penjelasan
yang lebih jelas kepada pembaca
untuk lebih mengerti tentang
bagaimana mekanisme

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 5


pembelian bahan makanan di 3. Bertanggung jawab untuk
sebuah hotel meminimalisasi ivestasi atau
3. Sebagai bahan refrensi untuk meningkatkan perputaran bahan,
penelitian lebih lanjut. yaitu dengan menetukan jadwal
arus bahan dalam perusahaan
1.4.2 Bagi Perusahaan dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan produksi.
1. Menjadikan sarana informasi 4. Bertanggung jawab atas kegiatan
untuk perusahaan sehingga penelitian dengan menyelidiki data
manajemen dapat memperbaiki dan perkembangan pasar,
maupun meningkatkan proses perbedaan sumber penawaran dan
pembelian bahan makanan demi memeriksa produk supplier untuk
mengoptimalkan pendapatan. mengetahui kepastiannya dan
2. Untuk menjadikan bahan kemampaun untuk memenuhi
pertimbangan perusahaan dalam kebutuhan-kebutuhan perusahaan.
mencari 5. Bertanggung jawab atas
3. solusi untuk menyelesaikan pemeliharaan bahan yang dibeli
masalah. setelah diterima dan bertanggung
jawab atas pengawasan
LANDASAN TEORI persediaan.
Menurut Andrew Hale Feinstein &
2. 1. Purchasing John M. Stefanelli (2005:99) sebagai
Sofjan Assauri (2008), menyatakan agen pembelian Purchasing Section
bahwa tanggung jawab pembelian itu mempunyai tanggung jawab,
berbeda-beda tergantung pada luasnya diantaranya:
aktivitas yang dilakukan oleh 1. Menentukan kapan untuk
perusahaan. Sebagai bagian pengadaan melakukan pemesanan (Determine
dan pembelian bahan purchasing to order )
section memiliki tanggung jawab yaitu 2. Mengkontrol atau memantau
: tingkat persediaan (Control
1. Bertanggung jawab atas inventory levels)
pelaksanaan pembelian bahan- 3. Menentukan standart mutu
bahan agar rencana operasional (Establish quality standards)
dapat dipenuhi dan pembelian 4. Menentukan spesifikasi
bahan-bahan tersebut dalam harga (Determine specification)
yang dapat bersaing untuk 5. Mendapatkan penawaran yang
memasarkan produknya. kompetitif (Obtain competitive
2. Bertanggung jawab untuk dapat bids)
mengikuti perkembangan bahan- 6. Mengawasi supplier (Investigate
bahan baru yang dapat vendor)
menguntungkan dalam proses 7. Mengatur finansial (Arrange
produksi, perkembangan dalam financial term)
desain, harag dan factor-faktor lain 8. Mengawasi pengiriman barang
yang dapat mempengaruhi produk (Oversee delivery)
perusahaan. 9. Menegosiasikan pengembalian
dana (Negotiate refunds)

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 6


10. Menangani prinsip-prinsip kerjanya harus
penyesuaian (Handle adjustman) sedemikian rupa sehingga juga
11. Mengatur berorientasi pada aktivitas penunjang
penyimpanan (Arrange for sperti yang ditugaskan dan prinsip kerja
storage) dari fungsi pembelian harus diatur
Menurut Jhon R. Walker (2008:269), supaya mampu memberikan kontribusi
siklus purchasing dapat diatur seefisien yang besar bagi keberhasilan
mungkin, bisa juga suatu siklus perusahaan. Beberapa prinsip dari
purchasing dilakukan sama setiap purchasing anatar lain :
harinya. Meskipun begitu, siklus dapat 1. The right price
saja berubah, misalnya karena 2. The right quantity
pertimbangan perubahan menu dan 3. The right time
perubahan barang dari supplier. 4. The right place
Spesifikasi produk perlu ditinjau ulang 5. The right quality
setiap barang yang dipesan. Jumlah 6. The right source
persediaan dan titik pemesanan Kembali
relative tetap dan hanya akan berubah 2.2. Mekanisme
jika terjadi perubahan jumlah penjualan Menurt Bagus (1996) mengartikan
atau menu berubah. Didalam sebuah mekanisme sebagai interaksi bagian atu
siklus purchasing khusunya untuk bahan dengan bagian lainnya dalam suatu
olahan makanan. Biasanya chef akan system secara keseluruhan untuk
berkonsultasi dengan manager menghasilkan funsi atau kegiatan
restaurant dan seorang lainnya dalam sesuai dengan tujuan. Mekanisme juga
manajemen. Pemesana kebutuhan berarti suatu rangkaian kerja sebuah
kitchen diputuskan setelah alat yang digunakan dalam
mempertimbangkan spesifikasi produk, menyelesaikan sebuah masalah yang
pemilihan supplier dan perhitungan berkaitan dengan proses kerja yang
dasar tentang par stock dan reorder tujuannya adalah untuk menghasilkan
point. yang maksimal serta mengurangi
Menurut Nyoman Suarsana dalam buku kegagalan.
Siklus pengadaan barang di perhotelan Bartono dan Ruffino E.M (2005:61)
dan restoran (2007), juga menyatakan membagi beberapa alur mekanisme
purchasing untuk membali barang pengadaan bahan yaitu :
membutuhkan Teknik dan cara tertentu 1. Penentuan standar pembelian
dimana dengan Teknik dan cara 2. Seleksi supplier
tersebut mendapatkan harga paling 3. Pembuatan Purchase request
murah dengan kualitas terbaik. (PR)
Nyoman Suarsana menyatakan ada 4. Purchase order (PO)
beberapa cara pembelian barang yaitu : 5. Pembelian barang
1. Sistem kontrak 6. Pengiriman ke perusahaan
2. Sistem harian dan bulanan 7. Penerimaan oleh Receiving
3. Pembelian secara kontan 8. Penyimpana oleh store
Menurut Indrajit dan Djokopranoto
(2003), prinsip pembelian adalah hal 2.3. Bahan olahan
pokok dalam pelaksanaan fungsi
pembelian yang perlu dijadikan D i dunia industri,sering disebut sebagai
pedoman atau acuan. Oleh karena itu, Commodity. Untuk setiap proses

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 7


pengolahan makanan diperlukan supplier. Semua barang yang masuk
material atau bahan olahan. Bartono kehotel harus melalui receiving. Tujuan
dan Ruffino E.M dalam bukunya “ Food dari penerimaan barang adalag untuk
Product Management di Hotel dan mendapatkan barang yang berkualitas
Restoran” (2005: 94) dengan jumlah dan harga yang sesuai
mengklasifikasikan material yang akan dengan pesanan. Selain menerima
diolah menjadi dua golongan besar, barang receiving bertanggung jawab
yaitu ; dalam melakukan pengawasan terhadap
barang yang diantar supplier.
1 . Barang Perishables,
2 . Barang Groceries, 2.5. Food and Bavarage
dapat menjadi bahan baku olahan. Bahan Departement
itu harus memenuhi berbagai syarat, Departemen ini mutlak perlu dalam
yaitu : operasional suatu hotel.Karena
hasil penjualan dari makanan dan
1. Memenuhi standar spesifikasi minuman merupakan pendapatan
pembelian yang ditetapkan hotel. terbesar kedua setelah pemasukan
2. Memiliki identitas yang jelas atas dari penjualan kamar.Tugas utama
asal bahan tersebut, missal New Departemen ini adalah mengelola
Zealand, Itali,USA. penyediaan serta penyajian
makanan dan minuman bagi para
3. Memiliki tingkatan kualitas atau tamu hotel maupun pemesanan
grade yang jelas, misalnya grade diluar hotel (catering). Menurut
1,2,3, prime Subagjo (2007:3), “Pada usaha
4. Memiliki ukuran kuantitas yang perhotelan departemen Food and
jelas, misalnya Lb (pound), Kg, Ltr, Beverage masih di bagi menjadi
Pack, Gr. dua lagi terdiri dari: Food and
Beverage Service Department
5. Memiliki harga satuan yang jelas adalah departemen yang bertugas
per Lb, per Kg, per Ltr. melayani dan menyajikan makanan
dan minuman yang dibutuhkan oleh
6. Memiliki kejelasan syarat
tamu, Food and Beverage Product
penyimpanan, misalnya pada suhu
Department merupakan departemen
0, 5, 10, 16oC
yang bertugas menyediakan makan
7. Bahan harus bersih dan rapi dan minuman yang diperlukan
kemasannya, dilengkapi untuk tamu dengan memasak bahan
identification card/tag. mentah menjadi makanan yang siap
untuk disajikan kepada tamu.
2.4. Receiving Makanan dan minuman yang
Receiving merupakan sebuah bagian dihasilkan food product banyak
dari accounting department yang jenis dan macam ragamnya, untuk
bertanggung jawab terhadap penerimaan itu food product masih dibagi lagi
barang di hotel. Bartono (2005:70) menjadi beberapa seksi yang
menyatakan bahwa receiving staff masing-masing mempunyai tugas
berkewajiban untuk menerima, dan tanggung jawab tersendiri
memeriksa bara ng atau bahan olahan sesuai dengan jenis bidang
yang diantar dan diserahkan oleh pekerjaannya.Salah satu seksi yang

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 8


ada yaitu pastry yang bertugas dan dengan memanfaatkan metode
bertanggung jawab dalam wawancara dan observasi yang disajikan
pembuatan dan penyediaan dalam bentuk deskriptif yang bertujuan
berbagai makanan penutup untuk membuat deskripsi atas suatu
(dessert), makanan pengiring fenomena sosial secara sistematis,
(snack), kue (cake), roti (bread). faktual dan akurat.
1. Dapur (kitchen)
2. Jenis-jenis dapur 3.2 Lokasi dan waktu penelitian
Adapun Jenis-Jenis Dapur 3.2.1 Lokasi Penelitian
(Kitchen) menurut Sudiara
(2001) antara lain: 3.2.2 Waktu Penelitian
1. Pastry Kitchen
2. Production (Main) Kitchen 3.3 Subjek Penelitian
3. Butcher Dalam penelitian ini penulis
4. Garde Manger Kitchen membutuhkan narasumber untuk
mendapatkan informasi seputar
2.6. Kitchen Mekanisme Purchasing Section Dalam
Menurut Soekresno (2000: 155), Pembelian Bahan Makanan di Fox Hotel
kitchen di sebuah hotel memiliki Pekanbaru.
luas 40% dari restoran. Kitchen harus
memiliki organisasi yang jelas Narasumber ialah orang yang menjadi
menyangkut pembagian seksi. Fungsi kunci informasi data dalam investigasi
kitchen didasarkan pada besar atau orang yang memberikan keterangan
kecilnya hotel serta jumlah outlet kepada penulis. Narasumber yang
penjualan makanan. Semakin besar dilakukan ada 4 (empat) orang yaitu, 1 (
hotel, semakin banyak unit penjualan satu) Chief Accounting, 1 (satu)
makanan dan minuman yang dibuka Purchasing Supervisor, 1 (satu)
didalamnya, maka semakin dapur Receiving, dan 1 (satu) Executive Chef.
yang disediakan. 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian
3.4.1 Data Primer
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Data primer adalah data yang
dikumpulkan dari situasi actual ketika
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini peristiwa terjadi. Individu, kelompok
ialah pendekatan kualitatif. Peneliti focus, dan satu kelompok responden
berusaha menggambarkan keadaan yang secara khusus dijadikan penelitian
sebenarnya dengan cara mengumpulkan sebagai sumber data menurut Silalahi
data dan informasi dari lapangan, (2010). Jadi dapat disimpulkan data
menjelaskan dalam bentuk uraian ( primer adalah data yang diperoleh secara
Rakhmat, 1999)) langsung dari perusahaan, jadi dalam
Dalam penelitian ini peneliti berperan penelitian ini data primer yang di
sebagai instrumen utama selama berada dapatkan adalah hasil dari data-data pada
di lokasi penelitian. Metode kualitatif saat penelitian melakukan observasi dan
memiliki desain yang bersifat umum dan wawancara dengan Chief Accounting,
fleksibel mengikuti perkembangan Purchasing Supervisor, Receiving,
situasi dan kondisi objek penelitian Executive Chef.

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 9


3.4.2 Data Sekunder yang dikelola secara komersial
serta memenuhi ketentuan
Data sekunder adalah data yang persyaratan yang ditetapkan
dikumpulkan dari tangan kedua atau pemerintah.
sumber-sumber lain yang tersedia b. Mekanisme adalah suatu
sebelum penelitian dilakukan. Data rangkaian kerja sebuah alat yang
sekunder berupa dokumen-dokumen dan digunakan dalam menyelesaikan
laporan tertulis dari perusahaan serta sebuah masalah yang berkaitan
informasi lain yang ada hubungannya dengan proses kerja yang
dengan masalah ini. tujuannya adalah untuk
3.5 Teknik Pengumpulan Data menghasilkan hasil yang maksimal
Teknik pengumpulan data serta mengurangi kegagalan.
merupakan langkah yang paling c. Purchasing adalah suatu proses
strategis dalam penelitian, karena pencarian sumber, pemesanan dan
tujuan utama dari penelitian adalah pembelian barang atau jasa untuk
mendapatkan data (Sugiyono,2013: kegiatan produksi yang memiliki
224). Teknik pengumpulan data yang fungsi penting dalam manajemen
akan digunakan dalam penelitian ini material dan bertugas dalam
adalah : pencarian serta pembelian mesin
produksi, peralatan, perlengkapan
3.5.1. Wawancara produksi dan fasilitas lainnya
3.5.2. Observasi untuk mendukung kelancaran
3.5.3 Dokumentasi proses produksi.
3.6 Teknik Analisis Data Penelitian d. Receiving meruakan sebuah
bagian dari Accounting
Analisis data merupakan proses mencari Depeartment yang bertanggung
dan menyusun secara sistematis data jawab terhadap penerimaan barang
yang diperoleh dari hasil wawancara, di hotel.
catatan lapangan dan bahan lain e. Store adalah sebuah bagian dari
sehingga dapat mudah dipahami dan Accounting Department yang
temuannya dapat diinformasikan kepada bertugas untuk mengendalikan
orang lain (Bogdan,2013: 244). masuk keluarnya barang yang
3.7 Konsep Variabel tersimpan di gudang.
Wardiyanta (2006:13) menyebutkan f. Kitchen adalah suatu tempat atau
bahwa definisi operasional adalah suatu ruangan yang memproduksi
informasi ilmiah yang digunakan oleh makanan dan masakan bahan-
penelitian untuk mengukur suatu bahan makanan yang keperluan
variabel yang merupakan hasil tamu hotel serta karyawan hotel
penjabaran dari sebuah konsep. Adapun keseluruhannya.
konsep operasional dalam penelitian ini g. Spesifiksi standart pembelian
meliputi: adalah persyaratan untuk membeli
a. Hotel adalah suatu jenis bahan makanan dengan tepat guna
akomodasi yang mempergunakan memastikan kualitas produk dan
Sebagian/ seluruh bangunan untuk membantu untuk membuat
menyediakan jasa pelayanan perbandingan harga.
penginaoan, makan dan minum h. Purchase Request adalah saranan
untuk membuat permintaan

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 10


pembelian agar pihak purchasing / tetapi dilakukan beberapa kali
buyer dapat melakukan proses pengantaran di jam yang bereda
pengadaan barang yang diminta. sehigga kitchen tidak bisa
i. Supplier adalah penyedia produk mengelolah bahan secara langsung
untuk kebutuhan yang relative apabila sangat dibutuhkan dan
banyak untuk dijual Kembali oleh mengakibatkan menu yang disorder
para pengusaha kecil atau oleh tamu tidak sesuai dengan yang
pedagang. dimenu karena ada beberapa bahan
j. Purchase order adalah sarana yang yang diganti. Selanjutnya supplier
menjadi surat perjanjian antara sering sekali terjadinya salah
pembeli dan supplier, yang berisi membeli bahan makanan yang
ketentuan jumlah dan harga barang mengakibatkan purchasing harus
dimana dokumen ini akan menjadi melakukan pengembalian dan harus
dasar bagi supplier untuk menunggu bahan yang diinginkan.
mengirimkan barang.
k. Bahan baku adalah bahan yang Standard Pembelian Bahan Makanan
membentuk bagian besar produk
jadi, bahan baku yang diolah Dalam proses pemilihan bahan makanan
dalam perusahaan manufaktur yang akan digunakan, Fox hotel sangat
dapat diperoleh dari pembelian selektif dalam menentukan standar
local, impor atau hasil sendiri. bahan guna mempertahankan kualitas
produk yang dihidangkan. Standar resep
Hasl dan Pembahasan yang sudah ditentukan akan selalu
menjadi pedoman utama. Stndart resep
Kendala Dalam Pembelian Bahan akan selalu menjaga konsistensi kualitas
Makanan Oleh Purchasing Section produk meskipun berbeda juru masak
Pada umumnya setiap pekerjaan tapi jika menggunkana stnadart resep
memiliki kendala karena adanya yang sama dan mengikuti petunjuk maka
perbedaan Ketika dalam pengorderan akan menghasilkan produk yang sama.
bahan makanan seperti : Standart resep juga berguna untuk
1. kendala oleh kitchen, kitchen tidak pengendalian biaya. Mengingat
memberikan merek, ukuran dan pentingnya berpedoman terhadap
spesifikasi bahan yang diinginkan standart resep fox hotel Pekanbaru
sehingga purchasing harus merancang standart resep dengan sangat
menginfokan Kembali kepada pihak teliti oleh Chef yang berkompeten dan
kitchen untuk memberika spesifikasi berpengalaman.
bahan yang diinginkan dan terjadi Standart resep yang dirancang oleh Fox
keterlambatan pemeriksaan list hotel Pekanbaru meliputi :
purchase order dan terjadi
keterlambatan dalam pengorderan 1. Nama resep
kepada supplier. 2. Hasil
2. Supplier, sering terjadi 3. Bahan baku
keterlambatan pengantaran yang 4. Prosedur pengeolaan
dilakukan supplier dan sering terjadi 5. Metode pengelolaan
untuk pengantaran bahan makanan 6. Ukuran / porsi
tidak dilakukan sekali pengantaran

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 11


Untuk pembelian bahan parishable, diikut sertakan untuk memberikan
standart purchase spesificatio dicetak masukan dalam pemilihan supplier
dalam sebuah gambar. Hal ini tetapi untuk melakukan komunikasi
mempermudahkan purchaser untuk kepada supplier tetap purchasing yang
mematokan kualitas yang diinginkan melakukannya.
kitchen. Setiap pembelian bahan
parishable seperti buah dan sayur harus Berdasarkan hasil wawancara diatas
mengikuti standart kualitas yang ada di penulis menyimpulkan bahwa Fox Hotel
gambar sehingga kitchen tidak perlu Pekanbaru tidak terikat hanya dengan 1
menjabarkan Kembali seperti apa supplier sehingga tidak berpengaruh jika
kualitas bahan bahan parishable yang 1 supplier tersebut tidak dapat
diperlukan. menyediakan barang yang diperlukan.
Dalam hal ini Fox Hotel Pekanbaru juga
Berbeda dengan pembelian bahan dapat menemukan supplier alternatif jika
makanan groceries, standart purchase terjadi penurunan kualitas maupun
specification harus dituliskan dengan kenaikan harga. Dala pemilihan supplier
jelas dan secara terperinci guna kitchen tidak langsung diikut sertakan
menimlaisir kesalahan pembelian barang atau langsung berkomunikasi dengan
yang diinginkan oleh kitchen dan supplier Ketika pemilihan tetapi
dituliskan oleh kitchen dalam purchase purchasing menanyakan kepada kitchen
requisition. Hal ini dilakukan karena Ketika mereka punya pilihan supplier.
banyaknya perbedaan macam ukuran,
merek, kualitas sehingga memungkinkan Membuat Purchase Request
melakukan kesalahan pembelian jika Bahan makanan juga dapat dipesan
tidak dicantumkan dengan rinci dan melalui PR, Purchase Request adalah
jelas. sebuah form permintaan barang yang
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dibuat karena adanya kebutuhan, form
dengan Chief Accounting dan ini dibuat oleh user yang membutuhkan
Purchasing Supervisor, standar barang. Setelah menenrima PR dari user,
spesifikasi pembelian produk sangat Purchasing Staff akan menyeleksi
berguna, yaitu adalah : supplier yang dapat menyediakan barang
yang berkualitas bagus dengan harga
1. Memberitahu karakteristik produk yang murah.
akan mempermudah Purchasing
dalam pembelian barang. Di Fox Hotel Pekanbaru, User
2. Mengurangi konflik karena adanya khususnya Kitchen akan mengeluarkan
kesalahpahamam antara pembeli PR jika membutuhkan barang berupa dry
dengan penjual food dan frozen food. perbelanjaan
3. Menjaga kualitas produk yang dengan PR akan dilakukan setiap user
ditawarkan kepada konsumen. mengeluarkan PR. Didalam PR, user
wajib mencantumkan spesifikasi barang
yang ingin dipesan. Spesifikasi barang
Pemilihan Supplier
sangat dibutuhkan agar tidak terjadi
Untuk pemilihan supplier bahan kesalahan dalam proses pembelian
makanan di Fox Hotel Pekanbaru barang dikarenakan banyaknya barang
langsung purchasing yang memilih, tapi dengan merek berbeda, ukuran yang
tidak menutup kemungkinan kitchen bervariasi serta standar kualitas yang

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 12


ditawarkan berbeda. Sering terjadi pedoman pada saat supplier
kesalahan pembelian barang yang mengantarkan barang ke hotel. Di Fox
dilakukan oleh Purchasing Staff Hotel Pekanbaru PO akan dikirim
dikarenakan kitchen tidak melalui whatsapp atau email. Hal ini
mencantumkan spesifikasi barang yang untuk mempersingkat waktu dan untuk
dibutuhkan dengan lengkap dan jelas. memanfaatkan teknologi yang sudah
canggih.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan Purchasing Supervisor, penulis Pembelian Barang
menyimpulkan bahwa spesifikasi
produk sangat perlu dicantumkan Untuk mempertahankan konsistensi
dengan jelas dan lengkap karena kualitas produk Fox Hotel Pekanbaru
spesifikasi produk berguna sebagai: melakukan pembelian dengan 2 cara
yaitu dengan system Market List dan
1. komunikasi tidak langsung antara Purchase Request. Tahapan dalam
Kitchen dan Purchasing proses pembelian bahan makanan
Supervisor dalam hal golongan parishable di Fox Hotel
menjelaskan produk yang Pekanbaru dengan membuat market list
diperlukan. yang didalamnya terdapat daftar bahan
makanan yang dibutuhkan oleh kitchen.
2. Menjaga standar produk yang Pembelian bahan makanan melalui
ditawarkan untuk kosumen market list dilakukan secara cash karena
3. Mengurangi resiko dalam supplier langsung menjemput form PO.
melakukan kesalahan dalam Pembelian bahan makanan dengan
memberi barang system market list dilakukan dua kali
dalam seminggu yaitu yaitu hari senin
4. Menaga kesalahpahaman antara dan jumat guna menjaga kualitas dan
Supplier dan Purchaser kesegaran bahan makanan tersebut.
Pembuatan Purchase Order Beberapa bahan makanan yang proses
setelah market list dan purchase request pembeliannya melalui market list adalah
diajukan oleh kitchen, lalu diberikan buah-buahan dan sayuran. Di dalam
kepada cost controller dan general market list kitchen tidak perlu
manager untuk disetujui. Setelah proses mencantumkan spesifikasi barang yang
tersebut, market list dan purchase dibutuhkan mengingat sudah tercetak
request akan dicetak menjadi sebuah dengan jelas. Barang golongan
purchase order form yang harus ditanda parishabe harus memiliki kualitas dan
tangani oleh financial controller, cost keadaan fisik yang bagus.
controller, user dan general manager Dari hasil wawancara terkait dengan
sebagai top management. market list, penulis menyimpulkan
dalam sebuah purchase order form bahwa purchaser di Fox Hotel
terdapat tiga lembar form yaitu form Pekanbaru melakukan pembelian secara
berwarna putih atau form asli yang akan market list ketika akana membeli bahan
diberikan ke supplier form berwarna yang fresh yang sifatnya optional. Jika
merah sebagai arsip purchasing section bahan yang diinginkan tidak tersedia
dan form berwarna kuning diberikan maka dapat diganti dengan bahan
kepada receiving section sebagai

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 13


lainnya sesuai dengan kesepakatan Purchase request disimpan terlebih
Bersama executive chef. dahulu di store.
Pengiriman Oleh Supplier Proses penerimaan dan pengecekan
bahan makanan juga dilakukan di store
Dalam proses pengantaran barang oleh Fox Hotel Pekanbaru. Jika kitchen Fox
supplier, Fox Hotel Pekanbaru Hotel Pekanbaru memerlukan bahan
menetapkan waktu pengantaran bahan maka akan langsung mengambil bahan
makanan oleh supplier pada jam tersebut ke store.
operasional kerja yaitu dari pukul 09.00
s/d 03.00. Barang yang dikirim ke
Gudang yang berolaksi di Fox Hotel
Pekanbaru. Supplier yang mengirim DAFTAR PUSTAKA
barang harus membawa purchase order. Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi
Pengiriman barang oleh supplier akan dan Operasi. Jakarta: LPFEUI.
langsung diterima oleh bagian Reksopoetranto, S. 1992. Manajemen
penerimaan barang (receiving). Proyek Pembangunan. Jakarta: FE
Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat.
Penerimaan barang oleh Receiving
Jakarta : Gramedia Pustaka
Receiving adalah bagian dari Accounting Utama.
Depertament yang bertanggung jawab
dalam proses penerimaan barang di Bartono. R. 2005. Tata Boga Industri.
hotel. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Bogdan. 1975. Introduction to
Dari hasil wawancara dengan receiving Qualitative Research Methods.
staff dan Executive Chef terkait dengan USA: A Wiley-Interscience
proses penerimaan barang, penulis Publication.
menyimpulkan bahwa dalam proses Djokopranoto. 2003. Manajemen
penerimaan barang, Fox Hotel Persediaan. Jakarta: PT.
Pekanbaru sangat memperhatikan Gramedia Widiasarana
kualitas barang yang dipesan sehingga Indonesia.
nantinya menghasilkan sebuah produk Komar, R. 2006. Hotel Management.
yang berkualitas dan Fox Hotel Jakarta: PT. Gramedia
Pekanbaru juga selalu menjaga kepuasan Widiasarana Indonesia.
tamu terhadap produk yang ditawarkan. Marsum. 2005. Restoran dan Segala
Permasalahannya. Yogyakarta:
Penyimpanan Oleh Store Keeper Penerbit Andi.
Bahan makanan yang sudah diterima dan Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode
dicek oleh Receiving selanjutnya Penelitian Komunikasi. PT.
diserahkan kepada store. Bahan Remaja Rosda Karya. Bandung
makanan tersebut ada yang akan Riduwan. 2002. Skala Pengukuran
langsung diantarkan ke kitchen dan ada Variabel-variabel Penelitian.
juga yang disimpan oleh store. Untuk Bandung: Penerbit Alfabeta.
bahan makanan dengan market list Soekresno. 2000. Manajemen Food and
kitchen langsung mengambil ke gudang Baverage. Jakarta: PT. Gramedia
tempat pengantaran barang masuk. Pustaka Utama. Suarthana. 2006.
Sedangkan bahan makanan dengan

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 14


Manajemen Perhotelan. Kuta
Utara: Mapindo.
Stevenson William J. 2002. Operation
Management. New York: Mc
Graw Hill.
Suarsana, N. 2007. Siklus Pengadaan
Barang di Hotel dan Restoran.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Indrajit,
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Terry, G. R. 2000. Principles of
Management. Bandung: Penerbit
Alumni.
Universitas Indonesia.
Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian
Pariwisata.Yogyakarta: Penerbit Andi.

JOM FISIP Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022 Page 15

You might also like