PDF Version - Webinar DailySEO ID #2 - Build Your Blog's Topical Authority Through Effective Content Planning

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 72

Build Your Blog’s Topical Authority

through Effective Content Planning

Muhammad Ilman Akbar

January 26, 2023


Saat mencari sesuatu..

.. kita akan mengklik hasil dari


website yang dikenal.
Konsisten membangun website/blog kita
sampai orang (& Google) tahu bahwa..

.. “blog kita ngomongin X”


itulah topical authority
Kita suka website/blog kita
→ bikin konten yang audiens suka
→ bikin search engine happy
→ traffic makin banyak
→ makin dikenal bermanfaat oleh users

itulah topical authority


Topical Authority?
Adalah sebuah konsep. Tidak ada indikator atau skornya.
Berbeda dengan DA (Domain Authority), skor DA tidak ada
pengaruhnya dengan ranking Google
Indikasi website/blog kita punya “topical authority”:
1) tanya teman kita
2) traffic kita naik terus
Ilman Akbar
IG: @ilmanakbar.life
linkedin.com/in/ilmanakbar

● 10+ years SEO professional


(Traveloka, Glints, Pashouses)
● SEO consultant & service provider

● SEO trainer

● Founder DailySEO ID (dailyseo.id)

● Amateur inline skater


Outline
1. Yang Google inginkan dari blog kita
2. Memahami user intent, bukan memasukkan keywords
3. Berbagai metode topic research
4. Riset kompetitor
5. Membuat struktur/taksonomi website
1. Yang Google
Inginkan dari Kita
Karena kita menginginkan Google
memberi ranking & traffic tinggi, ya kan?
Buatlah konten yang bermanfaat!
Bukan yang seperti ini (1)

ro b ot
i t u li s oleh
perti d
pi n , se
te n s
Kon
Bukan konten yang seperti ini (2)

i a t , t i dak
n s i plag
, b e rp ote
a c i r i khas
n AI ad
Konte -date, tidak
up-to
Bukan konten yang seperti ini (3)

an c u r
e d i bi litas h
ste , k r
opy p a
ten c
Kon
Traffic naik = kebermanfaatan naik

Mulai rutin buat


konten di sini
Recap: yang Google inginkan dari kita
1. Buat konten yang bermanfaat untuk pembaca
2. Bukan konten spinning, kopi paste, atau AI-generated
2. Memahami User Intent,
Bukan Memasukkan Keywords
konten harus sesuai dengan yang diinginkan users
Intent = apa yang users mau
Dengan mengetikkan
keywords di Google:
● Saya mau tahu sesuatu
● Saya mencari solusi
masalah saya
Dibalik: keywords apa yang
menggambarkan intent berikut ini?
Saya mau..
● Membeli tiket pesawat ke Bali
● Mengetahui mengapa lato-lato viral
● Mencari tahu harga TK di daerah Depok
● Mencari lowongan kerja untuk adik saya yang baru lulus S1 Akuntansi
Ada banyak keywords untuk 1 intent..
Apakah optimasi konten dengan keyword
density seperti ini masih relevan?

Keyword density: mengulang keyword yang


ditarget agar muncul sekian persen dari
total jumlah kata artikel ini
Tipe-tipe users intent
1. Informational
2. Commercial
3. Transaction
4. Navigational
Tipe-tipe users intent
Informational Commercial Transactional Navigational
Saya mau belajar Saya sedang riset Saya mau Saya mau konten yang
sesuatu yang baru sebelum membeli “membeli” sesuatu spesifik ini

● apa itu artikel seo ● kelas seo ● jasa artikel seo ● dailyseo

● cara menjadi seo ● hotel terbaik di ● tiket pesawat ● revou digital


specialist semarang murah marketing

● road trip jakarta ● review padma ● lowongan kerja ● tiket pesawat


bali hotel bandung pertamina traveloka

● cara memandikan ● whiskas vs royal ● sewa apartemen ● login facebook


kucing canin jakarta selatan
● dewaweb cloud
● hosting murah ● jual sepeda lipat hosting
indonesia
Beda intent, beda juga jenis page/website yang sesuai
Web kita tidak akan bisa
bersaing kalau tidak
punya page yang sesuai
dengan user intent.

Memperkirakan apa user


intent dari sebuah
keywords tersebut → cek
hasil di SERP.

Contoh intent transactional → Contoh intent informational →


online marketplace konten artikel
Case Study dari DailySEO ID
Apa user intent dari keywords berikut ini? I, C, T, atau N?
1. belajar seo Informational
2. bootcamp seo Commercial
3. canonical adalah Informational
4. jasa artikel seo Transactional
Page tak sesuai intent: performa tidak maksimal
● DailySEO ID tidak
menyediakan jasa artikel SEO
● Konten ini membandingkan
hasil jasa penulis artikel SEO
● Page-nya tidak sesuai intent,
makanya performa
ranking-nya tidak maksimal
Review Jasa Penulis Artikel SEO & Tips Memilihnya: Ada Harga, Ada Rupa?
https://www.dailyseo.id/opini/harga-vs-kualitas-hasil-tulisan-artikel-seo/
1 artikel = 1 intent/topik. BUKAN 1 keyword
1 artikel mendapatkan traffic
dari berbagai keywords.
Semua keywords ini
menggambarkan 1 search
intent.

Tidak perlu membuat 10


artikel untuk 10
Review Jasa Penulis Artikel SEO & Tips Memilihnya: Ada Harga, Ada Rupa? keywords berbeda kalau
https://www.dailyseo.id/opini/harga-vs-kualitas-hasil-tulisan-artikel-seo/
topiknya sama.
Recap: memahami user intent, bukan
memasukkan keywords
1. Intent = apa yang users mau capai saat Googling
2. Tipe-tipe user intent: informational, commercial, transactional,
navigational
3. Beda intent, beda juga jenis page/website yang sesuai
4. Page tak sesuai intent: performa tidak maksimal
5. 1 artikel = 1 intent, bukan 1 keyword
3. Berbagai metode
topic research
Mau nulis apa ya?
0. Brainstorm Sendiri
Memanfaatkan “seed keywords” untuk riset
topik selanjutnya

● Ide topik menulis apa:


“seed keywords”
● Akan kita gunakan sebagai
bahan riset topik
Contoh “seed keywords” DailySEO ID
● search engine optimization
● belajar seo
● technical seo
● redirection dalam SEO
● cara audit website
● dll
Memilih “seed keywords”: topik harus fokus

What Is Topical Authority in SEO & How to Build It


https://ahrefs.com/blog/topical-authority/
1. Explore PAA (People Also Asked)
Dari PAA seed keywords
“belajar seo”, ternyata orang
ingin tahu tentang:
● caranya belajar
● apa yang dipelajari
● definisi & contoh
● berapa lama prosesnya
● berapa gaji
● dll
PAA advanced: SEO Minion Chrome Extension
PAA advanced: SEO Minion Chrome Extension
2. Explore “related keywords”
Dari seed keywords “search
engine optimization”,
ternyata orang ingin tahu
tentang
● contoh/definisi
● proses/cara
● jasa
● belajar
● SEO di YouTube
3. Keyword research tools
Ahrefs Keyword Generator (ahrefs.com/keyword-generator)
3. Keyword research tools
Ahrefs Keyword Generator

LIVE DEMO
3. Keyword research tools
Ubersuggest (neilpatel.com/ubersuggest)
3. Keyword research tools
Ubersuggest (neilpatel.com/ubersuggest)
3. Keyword research tools - opini pribadi
● “Ada harga ada rupa”, yang gratisan ini lebih sulit dipakai/banyak
keterbatasannya

● Jangan terlalu bergantung dengan tools – bisa overwhelmed

● Tools hanya alat bantu untuk mempercepat pekerjaan manual.


Kuasai cara manual agar benar-benar paham, baru gunakan tools.

● Brainstorm, PAA, related keywords, ngobrol, intip kompetitor, itu lebih


insightful buat saya dibanding memanfaatkan tools
3. Keyword research tools - opini pribadi
Tools buat apa?
Buat lihat search volume & menentukan mana yang mau
dikerjakan duluan
4. Ngobrol/Interview
Ngobrol sama orang, untuk
menemukan topik yang ingin
ditulis:
1. Orang yang
ahli/berpengalaman
2. Target audiens blognya
Case study DailySEO ID
5. Intip Kompetitor
● Nothing new under the sun
● Jadikan mereka sebagai
inspirasi, untuk di-ATM
● Fokusnya untuk menjadi
lebih baik & lebih lengkap
dari kompetitor
● Bahas lebih detail next
Recap: berbagai metode topic research
● Brainstorm sendiri
● Memilih “seed keywords”: topiknya fokus
● Explore PAA (people also asked) - advanced dengan SEO Minion
● Explore related keywords
● Keyword research tools (Ahrefs & Ubersuggest)
● Ngobrol/interview
● Intip kompetitor
4. Riset kompetitor
Cari tahu siapa, untuk inspirasi konten kita
Siapa kompetitor kita?
● Website yang menulis topik
yang sama dalam bahasa
yang sama dengan web kita
● Direct competitor: tema
website-nya sama persis
● Indirect competitor: ada
konten bertema sama, dan
tema website-nya berbeda
Bagaimana cara mencari kompetitor?
1. Pilih beberapa keywords dari hasil topic research tadi
2. Masukkan ke Google (atau Ahrefs SERP Checker)
3. Siapa muncul di SERP (Search Engine Result Page)? Gunakan Ahrefs
SERP Checker ahrefs.com/serp-checker

LIVE DEMO
Mengintip kompetitor
● Mereka menulis tentang apa saja?
● Mana konten yang paling banyak dapat traffic
1a. Mengintip kompetitor: kontennya apa saja
● Pakai site:domainkompetitor.com

● “Kompetitor” ini punya konten tentang:


○ copywriting
○ manfaat chatbot untuk pemasaran
○ omnichannel marketing
○ remarketing
1b. Mengintip kompetitor: topik yang spesifik
● Pakai site:domainkompetitor.com
kata kunci

● “Kompetitor” ini punya konten SEO


tentang:
○ technical seo
○ teknik seo off page
○ SEO content writer
○ dll
2. Mengintip top traffic konten kompetitor
Recap: riset kompetitor
● Kompetitor: website yang menulis topik yang sama & bahasa yang sama
dengan kita

● Kita ingin ATM topik-topik yang kompetitor miliki

● Cara mencari kompetitor: pilih keywords, gunakan Ahrefs SERP


Checker, lihat siapa saja yang muncul di sana

● Mengintip konten kompetitor menggunakan site:namadomain.com

● Mengintip top traffic konten kompetitor menggunakan Ubersuggest


5. Membuat
struktur/taksonomi
website kita
Agar users & crawlers tidak nyasar
Kenapa struktur website perlu dipikirkan?
1. Supaya Google & user tahu, ini blog ngomongin apa saja sih?
2. Apakah ini blog gado-gado nggak jelas, atau ini blog yang kuat
di suatu kumpulan topik?
Website itu Bagaikan “Pusat Perbelanjaan”
● Setiap postingan (toko) berada
di kategori (lantai) yang spesifik
● Letak “toko” & “lantai” ini
ditunjukkan dengan jelas ke
pengunjung mall
● Selesai berkunjung dari suatu
“toko”, bisa pindah “lantai”
untuk berkunjung ke “toko”
lainnya
Bayangkan toko-toko diletakkan random
1. Supermarket ada di lantai paling atas
2. Bioskop ada di lantai paling bawah
3. Toko baju sebelahan sama toko
gadget
4. Restoran ada di pojokan setiap lantai
5. Dan seterusnya..
Pusat perbelanjaan dengan topical authority:
● Tempat beli barang-barang mewah dan mahal?
● Tempat beli baju-baju & fashion murah?
● Tempat beli gadget & elektronik?
Harus Melakukan Apa?
1. Definisikan kategori blog kita (content mapping/topic clustering)
2. Implementasi kategori itu sesuai CMS (content management
system)
3. Menampilkan kategori di menu navigasi
1. Mendefinisikan kategori blog kita
● Content mapping atau topic clustering
● Dari topik-topik yang sudah kita kumpulkan tadi, coba lihat
benang merah temanya
● Tema = kategori konten
● Jangan terlalu luas, jangan terlalu sempit
● Nanti tetap bisa disusun ulang
Case Study
2. Implementasi kategori blog (WordPress)
3. Menampilkan kategori di menu navigasi
3. Menampilkan kategori di menu navigasi
● Jangan lupa menu navigasi di mobile
version-nya, karena Google sudah
mobile-first
● Pastikan template/themes-nya juga
sudah mobile-friendly
Ini harus dipraktekkan sendiri
Teman-teman bisa Googling sendiri caranya:
● “membuat kategori di wordpress”
● “membuat menu di wordpress”
Bagaimana implementasi di Blogspot?
Pengguna Blogspot bisa Googling:
● “membuat kategori di blogspot”
● “membuat menu navigasi di blogspot”
Case Study
Case Study
Next (lebih advanced): Breadcrumbs & URL structure
Recap: membuat struktur/taksonomi
● Struktur website perlu dipikirkan agar users & search engine
tahu ini website tentang apa
● Analogi “pusat perbelanjaan”, konten adalah toko, kategori
adalah lantai. Jangan punya konten random.
● Dari hasil topic research, definisikan kategori (content
mapping/topic clustering)
● Buat kategori blog kita di CMS (content management system)
● Tampilkan kategori di menu navigasi blog
Bagaimana agar kita bisa punya TOPICAL AUTHORITY?

1) Niatkan membuat konten yang bermanfaat untuk pembaca


2) Memahami user intent, bukan sekadar memasukkan keywords
3) Melakukan topic research untuk menemukan topik-topik yang relevan
4) Melakukan riset kompetitor untuk mendapatkan inspirasi
5) Membuat struktur/taksonomi website dengan kategori & menu navigasi

Selamat bereksplorasi!

You might also like