Professional Documents
Culture Documents
Perpajakan Nomor 1
Perpajakan Nomor 1
NPM : 5522220001
Mata Kuliah : Perpajakan (UTS)
Dosen : Dr. Darmansyah, SE, M.Ak, Ak, CA
Hari / Tanggal : Sabtu / 20 Mei 2023
Nomor 1
Mr Dani is a well-known singer in Indonesia who often gets singing jobs in various activities both on
and off air. Mr Dani has had a NPWP since 2017 and is registered at the Pratama Jakarta Menteng Tax
Service Office (KPP). Dani. During this time Mr. Dani asked his manager to keep a record of the
honors received for a year. The total singing honors received in 2020 reach Rp. 2,000,000,000 a year
(after deducting Rp. 100,000,000 of tax). After being recalculated by the manager, it is known that
the amount of underpaid Income Tax (PPh Article 29) in 2020 is IDR 90,000,000. Mr Dani's manager
has made payment of underpaid PPh 29 on April 15, 2021. The 2020 Tax Year Individual Income Tax
Notification (SPT) was submitted on May 1, 2021 and signed using Mr Dani's signature stamp
because Mr Dani was outside country. On October 4, 2021, Mr Dani's manager found an error in
calculating income and the amount of underpaid Income Tax in 2021. After recalculating, it turned
out that there was still Rp. 50,000,000 in tax that still had to be paid. So far, Mr. Dani uses the norms
for calculating net income. Because the norms imposed are quite large, Mr Dani wants to change
from recording to bookkeeping so that the costs incurred can be counted as expenses.
Question:
a. For underpayment of Income Tax Article 29 on 15 April 2021, is there any sanction that
will be imposed by the Director General of Taxes? If so, what sanctions will be imposed
and what legal products will be issued by the Director General of Taxes? Explain with
legal basis.
Jawab:
Ya, terdapat sanksi yang akan dikenakan oleh Direktur Jenderal Pajak atas kurang bayar
Pajak Penghasilan Pasal 29 pada tanggal 15 April 2021. Sanksi yang akan dikenakan
adalah sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% per bulan dari jumlah pajak yang
kurang dibayar. Denda ini akan dikenakan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran hingga
tanggal pembayaran dilakukan. Selain itu, Direktur Jenderal Pajak juga akan
mengeluarkan Surat Tagihan Pajak (STP) kepada Tuan Dani untuk menagih jumlah pajak
yang masih kurang dibayar.
Dasar hukum untuk sanksi tersebut dapat ditemukan dalam Undang-Undang Pajak
Penghasilan (UU PPh) Pasal 16 Ayat (1) dan (2) yang menyebutkan bahwa jika terdapat
kurang bayar Pajak Penghasilan, denda sebesar 2% per bulan akan dikenakan. Selain
itu, Pasal 19B UU PPh menyebutkan bahwa Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan
STP sebagai tindakan penagihan terhadap jumlah pajak yang masih kurang dibayar.
b. For the submission of an Individual Income Tax Notification Letter (SPT) on May 1, 2021,
is there any penalty that will be imposed by the Director General of Taxes? If so, what
sanctions will be imposed and what legal products will be issued by the Director General
of Taxes? Explain with legal basis.
Jawab :
Terkait pengajuan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT) Tahun Pajak Individu
pada tanggal 1 Mei 2021, apabila terdapat keterlambatan atau ketidakpatuhan dalam
Dasar hukum untuk sanksi tersebut terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan
(UU PPh) Pasal 13 Ayat (1) huruf c yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang tidak
menyampaikan SPT dalam batas waktu yang ditentukan dapat dikenai sanksi administrasi
berupa denda keterlambatan pengajuan. Besaran denda keterlambatan pengajuan SPT
ditentukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak (Peraturan DJP).
c. is signing using a signature stamp allowed? If not, what sanctions will be imposed on Mr
Dani? Explain with legal basis.
Jawab:
Penggunaan stempel tanda tangan tidak diperbolehkan dalam pengajuan SPT. Menurut
Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, khususnya Pasal 3 ayat (3)
huruf e, SPT harus ditandatangani oleh wajib pajak secara langsung atau melalui
kuasanya yang memiliki tanda tangan elektronik yang sah. Jika Mr Dani menggunakan
stempel tanda tangan pada SPT, hal ini dapat dianggap sebagai pelanggaran administrasi
perpajakan.
Dalam hal pelanggaran tersebut, sanksi yang dapat dikenakan kepada Mr Dani dapat
berupa denda administrasi atau sanksi lain yang diatur dalam Undang-Undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
d. Is it permissible for Mr Dani to revise the notification letter (SPT) that has been
submitted? If so, is there any penalty that Mr Dani has to pay? How much penalty should
Mr Dani pay? Explain with legal basis.
Jawab:
Mr Dani diperbolehkan untuk merevisi surat pemberitahuan (SPT) yang telah
disampaikan jika terdapat kesalahan dalam perhitungan penghasilan dan jumlah pajak
yang kurang dibayarkan. Revisi SPT dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan
perubahan SPT melalui mekanisme yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Namun, perlu diingat bahwa revisi SPT harus dilakukan sebelum jatuh tempo pelaporan
SPT yang telah ditentukan. Jika revisi dilakukan setelah jatuh tempo, Direktorat Jenderal
Pajak dapat memberlakukan sanksi berupa denda administrasi keterlambatan pengajuan
SPT, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Is it permissible for Mr Dani to keep books under the General Provisions and Tax
Procedures Act (KUP)? If not, what sanctions might be imposed against Mr Dani? Explain
with legal basis.
Jawab:
Mr Dani diperbolehkan untuk menyimpan buku berdasarkan Undang-Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Pasal 21 Ayat (1) Undang-Undang
Namun, perlu diperhatikan bahwa jika Mr Dani ingin beralih dari norma penghitungan
penghasilan menjadi pembukuan, maka ia harus mengikuti ketentuan yang berlaku
dalam perpajakan terkait pembukuan, pencatatan, dan pelaporan pajak. Direktorat
Jenderal Pajak mungkin memiliki persyaratan tertentu yang harus dipatuhi dalam hal ini.
Jika Mr Dani tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, Direktorat Jenderal Pajak
dapat memberlakukan sanksi administrasi atau sanksi lain sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
b. If the amount of the Underpaid Tax Assessment Letter (SKPKB) is only partially paid, namely
IDR 400,000,000 on December 17, 2021, and is only paid off on January 19, 2022, how much
is the penalty for collection interest charged to PT Jaya, if the working capital loan interest
rate is 0.80 % per month?
Jawab:
Jika SKPKB hanya dibayar sebagian, yaitu sebesar Rp 400.000.000 pada tanggal 17 Desember
2021, dan pelunasannya dilakukan pada tanggal 19 Januari 2022, maka denda bunga
penagihan yang dikenakan kepada PT Jaya dapat dihitung sebagai berikut:
Denda bunga penagihan = Jumlah pajak yang belum dibayar x Suku bunga x
Lama tunggakan
= Rp 200.000.000 x 0,80% x 1
= Rp 1.600.000
Jadi, denda bunga penagihan yang dikenakan kepada PT Jaya adalah sebesar Rp 1.600.000.
c. If the amount of the SKPKB is paid in full on January 19, 2022, what is the penalty for the
collection interest imposed on PT Jaya?
Jawab:
Jika SKPKB dibayar secara penuh pada tanggal 19 Januari 2022, tidak ada denda bunga
penagihan yang dikenakan kepada PT Jaya karena pembayaran dilakukan tepat waktu.
d. How much is the penalty for the Additional Underpaid Tax Assessment Letter (SKPKBT)?
Jawab
Sanksi untuk Additional Underpaid Tax Assessment Letter (SKPKBT) tidak dijelaskan dalam
informasi yang diberikan. Namun, biasanya sanksi yang dikenakan pada SKPKBT adalah
denda keterlambatan yang dihitung dengan ketentuan yang sama seperti pada SKPKB.
e. If PT Jaya insists that they do not want to pay for the SKPKB/SKPKBT, can local officials
confiscate it?
Jawab
Ya, jika PT Jaya menolak untuk membayar SKPKB/SKPKBT, petugas pajak setempat dapat
melakukan penyitaan. Penyitaan adalah tindakan yang dilakukan oleh petugas pajak untuk
mengamankan pembayaran pajak yang belum dilunasi.
f. If the confiscation can be carried out by local officials, what PT Jaya assets will be
confiscated?
Jawab
Jika penyitaan dapat dilakukan oleh petugas pajak setempat, aset-aset PT Jaya yang dapat
disita meliputi mobil, tanah dan bangunan, kas, seragam karyawan, dan peralatan dan
persediaan kantor seperti printer dan alat tulis (dengan catatan harga per item peralatan
kantor dan persediaan kurang dari Rp 3.000.000, tetapi total keseluruhan peralatan kantor
dan persediaan mencapai Rp 60.000.000).
g. Are there any sanctions imposed on Mr. Ahmad as a tax consultant for suggesting to PT Jaya
to deliberately show books that do not reflect the actual situation?
Jawab
Terkait dengan sanksi terhadap Mr. Ahmad sebagai konsultan pajak yang menyarankan PT
Jaya untuk dengan sengaja menunjukkan buku-buku yang tidak mencerminkan situasi
Question:
a. What is the amount of tax (principal and penalty) to be paid by PT Jaya
on the objection decision if it is partially accepted?
Jawab:
Jumlah pajak (pokok dan denda) yang harus dibayarkan oleh PT Jaya
berdasarkan keputusan keberatan yang diterima sebagian adalah
sebagai berikut:
Maka, jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah selisih antara kedua
angka tersebut, yaitu IDR 200,000,000.
Maka, jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah selisih antara kedua
angka tersebut, yaitu IDR 50,000,000.
c. Can PT Jaya file a lawsuit against the Underpaid Tax Assessment Letter
(SKPKB)? Give the reason.
Jawab:
PT Jaya memiliki hak untuk mengajukan gugatan terhadap Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang diterima. PT Jaya dapat
mengajukan gugatan ini ke Pengadilan Pajak. Alasan pengajuan gugatan
adalah bahwa PT Jaya merasa bahwa perhitungan yang dilakukan oleh
Pemeriksa pada SKPKB tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Gugatan tersebut dapat diajukan untuk memperoleh keputusan yang
lebih adil dan memastikan bahwa jumlah pajak yang harus dibayarkan
oleh PT Jaya telah dihitung dengan benar berdasarkan ketentuan
perpajakan yang berlaku. Pengadilan Pajak memiliki kewenangan untuk
memeriksa dan memutuskan sengketa perpajakan antara Wajib Pajak
dengan Direktorat Jenderal Pajak.
b. What is the legal basis for examining preliminary evidence in the above
case? Give an explanation.
Jawab:
Dasar hukum untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap bukti-bukti
dalam kasus ini adalah Pasal 36 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pasal tersebut
memberikan kewenangan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk
melakukan pemeriksaan awal terhadap bukti-bukti dalam rangka
penegakan ketentuan perpajakan.
Pemeriksaan awal dilakukan untuk memverifikasi kebenaran bukti-bukti
yang ada, termasuk memastikan keabsahan bukti potongan, transaksi,
dan kontrak yang terkait dengan pembayaran sewa dan jasa oleh PT
Tematex. Tujuannya adalah untuk menilai apakah ada indikasi
pelanggaran perpajakan yang dapat mempengaruhi kewajiban
perpajakan PT Tematex.
Jadi, dalam kasus PT Tematex, dasar hukum perpajakan yang relevan adalah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, serta Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan.
The underpayment of tax (PPh Article 29) has been paid on April 25, 2021.
After conducting research by the Tax Service Office (KPP) where the Taxpayer
was registered, it was found that there was a calculation error, the 2020
Taxable Income should have been Rp2,200,000,000.-.
Question:
a. Calculate the amount of Income Tax payable that should be?
Jawab:
Untuk menghitung jumlah Pajak Penghasilan yang seharusnya dibayarkan, kita
perlu menyesuaikan penghasilan kena pajak berdasarkan temuan penelitian.
Penghasilan kena pajak asli adalah Rp1.500.000.000, tetapi penghasilan kena
pajak yang dikoreksi adalah Rp2.200.000.000.
Oleh karena itu, jumlah pajak kurang bayar yang harus dibayarkan oleh PT
Krakatau adalah Rp260.000.000.
c. Explain what will be done by the Director General of Taxes - Tax Service
Office (KPP) where the Taxpayer is registered on the research findings
above?
Jawab:
Berdasarkan temuan penelitian, Direktorat Jenderal Pajak - Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak terdaftar kemungkinan akan
memulai pemeriksaan pajak atau investigasi untuk memperbaiki
kesalahan perhitungan dan menilai ulang kewajiban pajak Wajib Pajak
untuk tahun 2020. Otoritas pajak akan mengkomunikasikan temuan
mereka kepada Wajib Pajak dan memberikan kesempatan bagi
mereka untuk merespons atau memberikan informasi tambahan.
d. How much is the interest penalty that must be paid if a Tax Collection
Letter (STP) is issued on November 10, 2021, if it is known that the tax
interest rate based on the KMK is 0.70% per month?
Jawab
Untuk menghitung denda bunga yang harus dibayarkan jika Surat
Tagihan Pajak (STP) diterbitkan pada tanggal 10 November 2021, kita
perlu menentukan jumlah bulan dari tanggal 25 April 2021 (ketika pajak
kurang dibayarkan telah dibayarkan) hingga tanggal 10 November 2021.
Jumlah hari dari tanggal 25 April 2021 hingga 10 November 2021 = 199 hari
= Rp11.271.000.
Oleh karena itu, denda bunga yang harus dibayarkan adalah sekitar
Rp11.271.000.