Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JURNAL HUTAN LESTARI (2018)

Vol. 6 (3) : 652 – 663

PENILAIAN DAYA TARIK DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN


WISATA MANGROVE DI DUSUN TANAH MERAH KECAMATAN
SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA

(Assessment of Pull Factor and Development of Taman Wisata Mangrove (Mangrove Reserve
Park) Area at Dusun Tanah Merah Sukadana District Kayong Utara Regency)

Desintha Yuwindha Prahesty, Sudirman Muin, Fahrizal


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jl. Daya Nasional Pontianak 78124
Email: desinthaprahesty@gmail.com

Abstract
Ecotourism as a type of tourism based on the nature, was a green industry which must
be planned sustainability. Kayong Utara regency has potential in natural resource one
of them is Taman Wisata Mangrove (Mangrove Reserve Park). Otherwise,
unfortunately it was unwell planned. Natural tourist attraction located in area Taman
Wisata Mangrove which supported with existence of infrastructure, accommodation,
accessibility, and so should be improved development especially if viewed from
aspects of tourism. The method used is survey method with descriptive and used
interview techniques with instrument a questionnaire. Analysis of data using analysis
of Regional Operations Guidelines and Nature Attractions Directorate General PHKA
2003 and SWOT Analysis. The result showed rating attraction tourism object Taman
Wisata Mangrove have value 553,05. After compared with the classification of
business development of nature tourism, an area Taman Wisata Mangrove have
valuation medium (B). This means potential developed into a tourist attraction.
Based on assessment for tourism development strategy Taman Wisata Mangrove
are in quadrant III (WO Strategy) is to maximize opportunities and minimize the
threats that exist. As for the points for WO strategy namely: a. To developing
mangrove ecotourism product in special interest tourism; b. Facilities in Taman
Wisata Mangrove need to be added for the support mangrove tourism activities; c.
Enhance human resource capability which have the competence standard in mangrove
ecotourism development; d. Create the open public information especially about
special interest activities in mangrove ecotourism on website; e. Enhance coordination
with local government about the cleanliness and preserveness of ecotourism site in
Taman Wisata Mangrove.
Keywords: Development, Ecotourism, Mangrove, Taman Wisata Mangrove, Tourist
Attraction

PENDAHULUAN sangat baik salah satunya di Taman


Ekowisata sebagai pariwisata Wisata Mangrove. Namun pada
berbasis alam merupakan green indutry perencanaan serta pengelolaannya belum
yang harus direncanakan secara baik dan terlaksana dengan baik. Penelitian
berkelanjutan. Kabupaten Kayong Utara bertujuan untuk menilai Taman Wisata
memiliki potensi pariwisata alam yang Mangrove di Kabupaten Kayong Utara

652
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

dan menentukan strategi pengembangan METODELOGI


dilihat dari faktor - faktor daya tarik Penelitian ini dilaksanakan di Taman
wisata alam, akomodasi, sarana dan Wisata Mangrove Desa Sutera
prasarana, keberadaan air bersih, serta Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong
kondisi sosial ekonomi. Mengingat Utara selama 3 (tiga) minggu efektif
pentingnya kegiatan parawisata untuk pengambilan data di lapangan dimulai
mendukung konservasi lingkungan yang dari tanggal 13 Juli 2017 sampai dengan
sesuai dengan kondisi dimana masyarakat selesai. Objek penelitian ini adalah
saat ini cukup peka, maka perlunya kawasan Taman Wisata Mangrove. Alat
menginformasikan potensi-potensi – alat yang digunakan dalam penelitian
kawasan wisata, sehingga timbul inovasi- ini peta lokasi, kuisioner, kamera,
inovasi baru dalam kepariwisataan. Salah komputer dan alat tulis menulis. Metode
satu konsep pariwisata yang sedang yang digunakan dalam penelitian ini
marak adalah ekowisata, berbagai adalah metode survey yang bersifat
stakeholder setempat diharapkan deskriptif dengan teknik wawancara dan
berperan dalam pembangunan ekowisata bantuan alat kuesioner.
tersebut. Taman Wisata Mangrove Analisis Daya Tarik Objek Wisata
merupakan kawasan yang mempunyai Taman Wisata Mangrove
potensi dan daya tarik sebagai salah satu Analisis data menggunakan
objek wisata. Selain potensi bentang alam Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek
yang indah, fasilitas dan aksesibilitas juga dan Daya Tarik Wisata alam (ADO-
menjadi salah satu objek daya tarik wisata ODTWA) Dirjen PHKA 2003.
yang terdapat di Taman Wisata Komponen yang dinilai yaitu (1) Daya
Mangrove. Pada kenyataannya, tarik objek wisata; (2) Aksesibilitas; (3)
pengelolaan dan pemanfaatan potensi Kondisi lingkungan sosial ekonomi; (4)
yang ada, masih belum maksimal untuk Akomodasi; (5) Sarana dan prasarana
mendukung obyek daya tarik wisata penunjang; (6) Ketersedian air bersih;
mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk (7) Keamanan; dan (8) Kenyamanan.
penilaian terhadap potensi daya tarik Objek dan daya tarik yang telah
kawasan yang terdapat pada wisata alam dinilai kemudian dianalisis sesuai
Taman Wisata Mangrove di Kabupaten dengan kriteria pengskoringan ADO-
Kayong Utara dan menentukan strategi ODTWA Tahun 2003 sesuai dengan
pengembangan kawasan wisata Taman nilai yang ditentukan untuk masing
Wisata Mangrove dilihat dari faktor- kriteria. Jumlah nilai dari masing-
faktor daya tarik wisata alam, masing kriteria dapat dihitung dengan
akomodasi, sarana dan prasarana, rumus:
keberadaan air bersih, serta kondisi sosial S=NxB
ekonomi yang terdapat di kawasan wisata Keterangan:
Taman Wisata Mangrove Kabupaten S = Skor atau nilai suatu kriteria
Kayong Utara. N= Jumlah nilai unsur–unsur pada kriteria

653
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

B = Bobot nilai wisata dan dilakukan perbandingan


Hasil dari penilaian setiap unsur dengan klasifikasi unsur pengembangan
masing–masing kriteria objek wisata berdasarkan nilai bobot dapat dilihat pada
dirata–ratakan sehingga diperoleh hasil Tabel 1.
akhir penilaian pengembangan objek
Tabel 1. Klasifikasi Unsur Pengembangan Berdasarkan Nilai Bobot setiap
Penilaian (Classification of Development Element Based on Weight Each
Assessment)
No Nilai Total Penilaian potensi unsur
1 660 – 879 Potensial dikembangkan (A)
2 480 – 659 Cukup Potensial dikembangkan ( B )
3 281 – 479 Tidak potensial dikembangkan ( C )
Analisis Strategi Pengembangan Desa, Dinas Pariwisata Kabupaten
Dengan Menggunakan Matrik Kayong Utara, Dinas Pertanian
SWOT Kabupaten Kayong Utara, Dinas
Menyusun analisis strategi Kelautan dan Perikanan, Kepala dusun,
pengembangannya, terlebih dahulu harus serta 5 orang masyarakat lokal yang
diketahui faktor internal dan eksternal berdomisili selama minimal 3 tahun.
dari kawasan Taman Wisata Mangrove. Dengan demikian diketahui jumlah
Kedua faktor tersebut diperoleh dengan responden dalam penelitian ini sebanyak
membagikan kuisioner kepada 55 orang. Jawaban pertanyaan yang
pengunjung dan masyarakat. Teknik digunakan dalam analisis SWOT diberi
penarikan sampel terhadap pengunjung nilai mulai dari 4 (outstanding) sampai
dilakukan dengan metode accidental dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh
sampling (secara kebetulan), dimana faktor tersebut terhadap kondisi
setiap pengunjung yang datang ke pengembangan sektor pariwisata
lokasi penelitian dan secara kebetulan variabel yang bersifat positif (semua
bertemu dengan peneliti dijadikan variabel yang masuk kategori kekuatan)
sebagai responden. Responden yang diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan
dijadikan sampel pada pengunjung yang +4 (sangat baik) dengan
berusia diatas tujuh belas tahun. Jumlah membandingkannya dengan rata-rata
responden untuk pengunjung ditetapkan industri atau pesaing utama. Sedangkan
sebesar 45 orang. Sedangkan responden variabel yang bersifat negatif
yang dijadikan sampel untuk strategi kebalikannya (Rangkuty, 2010). Bentuk
pengembangan diambil 10 (sepuluh) skoring dan pembobotan faktor internal
responden yang terdiri dari: Kepala dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 2.

654
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Tabel 2. Skoring untuk faktor internal dan faktor eksternal (Scoring for internal
factor and external factor)
Faktor Strategis Skala Perioritas Konstanta (K) SP x K Bobot
Internal (SP)
A. Kekuatan
1.
Dst
Total SP x K
B. Kelemahan
1.
Dst
Total SP x K

Skoring atau pembobotan ini dilakukan untuk mendapatkan posisi strategi


pengembangan objek wisata Taman Wisata Mangrove pada diagram Analisis SWOT.
Diagram SWOT dapat dilihat pada Matrik Grand Strategi yang ada di Gambar 1.

IV Peluang I
Strategi Turn Strategi Agresif
Around

Kelemahan Kekuatan

III II
Strategi Strategi
Defensif Deversifikasi
Ancaman

Gambar 1. Matrik Grand Stategi (Grand Matrix Strategy)


HASIL DAN PEMBAHASAN dengan nilai sebesar 954,66. Sedangkan
Penilaian Daya Tarik Objek Wisata untuk unsur penunjang daya tarik objek
Taman Wisata Mangrove wisata yang meliputi (1) Aksesibilitas;
Hasil penilaian daya tarik Taman (2) Kondisi lingkungan sosial ekonomi;
Wisata Mangrove sesuai dengan (3) Akomodasi; (4) Sarana dan
Pedoman Analisis Daerah Operasi prasarana penunjang; (5) Ketersedian
Objek dan Daya Tarik Wisata Alam air bersih; (6) Keamanan; dan (7)
(ODO-ODTWA) Direktorat Jendral Kenyamanan, memperoleh nilai sebesar
PHAK 2003. Berdasarkan hasil analisis 433,72.
data menggunakan Pedoman Analisis Hasil keseluruhan unsur penilaian
Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik daya tarik objek wisata yang dinilai dan
Wisata alam (ADO-ODTWA) Dirjen setelah dirata-ratakan didapat nilai
PHKA 2003. Komponen yang dinilai sebesar 553,05. Nilai ini dibandingkan
yaitu (1) Daya tarik objek wisata; dengan klasifikasi usaha pengembangan

655
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

objek wisata alam, sehingga kawasan dikembangkan menjadi suatu objek


Taman Wisata Mangrove memiliki wisata. Hasil perhitungan penilaian
penilaian daya tarik objek wisata Baik daya tarik objek wisata Taman Wisata
(B), dan Cukup Potensial untuk Mangrove dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Penilaian Daya Tarik Objek Wisata Taman Wisata
Mangrove ( Result of Assesment Calculation of Natural Tourism
Atrraction in Taman Wisata Mangrove Park)
Penilaian
No Unsur Penilaian Keterangan
Nilai Bobot
(1) (2) (3) (4) (5)
A Daya Tarik Objek Wisata 954,66 Sedang
B Unsur Penunjang
1 Aksebilitas 120,89 604,45 Buruk
2 Kondisi Sosial Ekonomi 87,67 438,35 Buruk
3 Akomodasi 46,56 139,68 Sedang
4 Sarana dan Prasarana Penunjang 66,92 200,76 Sedang
5 Ketersediaan Air Bersih 130,89 785,34 Baik
Jumlah Bobot (B) 2.168,58
Rata-rata Bobot (B) 433,72
Total Rata-rata Bobot (A & B) 553,05

Analisis Strategi Pengembangan kelemahan dan yang menjadi faktor


Objek Wisata Taman Wisata eksternal adalah peluang dan ancaman.
Mangrove Faktor-faktor internal yaitu
Analisis Faktor Internal dan Eksternal
kekuatan dan juga kelemahan serta
Berdasarkan hasil wawancara dengan
faktor-faktor eksternal yaitu peluang
masyarakat, pengunjung, Dinas
yang ada dan ancaman yang menjadi
Pariwisata, Dinas Kehutanan dan
panghambat pengembangan objek
Kepala Desa Sutera, serta pengamatan
wisataTaman Wisata Mangrove.
langsung dilapangan maka didapat
Faktor internal dan eksternal dapat
faktor-faktor internal dan faktor-faktor
dilihat pada Tabel 4.
eksternal. Adapun yang menjadi faktor
internal adalah kekuatan dan

656
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Tabel 4. Faktor Internal dan Eksternal Taman Wisata Mangrove (Internal Factor and
Extenal Factor)
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
1. Kawasan Taman Wisata Mangrove sangat 1. Kurang tersedianya infrastuktur di lokasi
menunjang konservasi mangrove wisata
2. Keindahan dan daya tarik Taman Wisata 2. Belum memiliki sumberdaya manusia
Mangrove untuk mengelola lokasi wisata
3. Potensi sumberdaya alam mendukung 3. Minimnya informasi dan promosi
Untuk kegiatn wisata alam tentang Taman Wisata Mangrove
4. Kekhasan dan keunikan vegetasi dan satwa 4. Konsep pengembangan lokasi wisata
mangrove yang kurang detail
5. Secara geografis terletak di tengah ibukota 5. Kurang terjaganya kebersihan lokasi
kabupaten wisata
6. Minat masyarakat untuk mengembangkan 6. Minimnya informasi dan promosi
Taman Wisata Mangrove tinggi tentang Taman Wisata Mangrove
7. Konsep pengembangan lokasi wisata
yang kurang detail
8. Kurang terjaganya kebersihan lokasi
wisata
Peluang (Oportunity) Ancaman (threat)
1. Keberadaan Taman Wisata Mangrove 1. Persaingan taman wisata mangrove
dapat meningkatkan perekonomian dengan objek wisata lainnya
masyarakat sekitar 2. Dampak aktivitas wisata (sampah dan
2. Minat wisata lokal/nonlokal sangat kerusakan lingkungan) dapat merusak
tinggi ekosistem
3. Dukungan Kebijakan pemerintah 3. Konflik penggunaan lahan dengan
terhadap pariwisata salah satunya sektor perikanan
ekowisata mangrove 4. Gangguan keamanan terhadap
4. Posisi kawasan wisata terletak tepat di wisatawan di lokasi Taman Wisata
ibukota kabupaten Mangrove
5. Taman Wisata Mangrove dapat menjadi 5. Minimnya pemahaman masyarakat
alternative objek wisata di Kabupaten dan penunjang tentang ekosistem
Kayong Utara mangrove
6. Taman Wisata Mangrove dapat 6. Penebangan mangrove secara liar
memenuhi kebutuhan rekreasi/edukasi
bagi para wisatawan.
Matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary ( IFAS)
Berdasarkan identifikasi terhadap faktor kekuatan dan kelemahan kepada
faktor –faktor strategi internal objek 10 (sepuluh) responden dan dilakukan
wisata Taman Wisata Mangrove pembobotan diperoleh bobot masing-
diperoleh kekuatan (Strenght) dan masing variabel internal seperti
Kelemahan (Weaknees). Setelah diuraikan pada Tabel 5.
disebarkan kuisioner yang berisi faktor-

657
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Tabel 5. Matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary ( IFAS )


Bobot Rating Nilai
Faktor Strategi Internal
(B) (R) Bobot
A. Kekuatan
1. Keberadaan Taman Wisata Mangrove berpeluang
meningkatkan perekonomian masyarakat 0.08 4 0.32
2. Minat wisatawan (lokal/nonlokal) sangat tinggi 0.06 3 0.18
3. Dukungan kebijakan pemerintah terhadap
pengembangan pariwisata salah satunya mangrove 0.08 4 0.32
4. Posisi kawasan wisata terletak di ibukota
kabupaten 0.06 3 0.18
5. Taman Wisata Mangrove dapat menjadi alternatif
wisata baru di Kabupaten Kayong Utara 0.06 3 0.18
6.Taman wisata mengrove merupakan kebutuhan
rekreasi dan edukasi bagi wisatawan
lokal/nonlokal. 0.08 4 0.32
Total Kekuatan (strenght) 1.50
B. Kelemahan
1. Dukungan PEMDA untuk pengembangan lokasi
0.32
wisata 0.08 4
2. Dukungan permodalan untuk pengelolaan Taman
0.32
Wisata mangrove 0.08 4
3. Fasilitas dan sarana prasarana wisata masih minim 0.06 3 0.18
4. Ketersediaan Infrastruktur di lokasi Taman Wisata
0.08
Mangrove 0.04 2
5. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang mengelola
0.18
khusus Taman Wisata Mangrove 0.06 3
6. Minimnya informasi/promosi tentang Taman
0.18
Wisata Manrove 0.06 3
7. Konsep detail rencana pengelolaan dan
0.18
pengembangan wisata 0.06 3
8. Kebersihan kawasan objek wisata Taman Wisata
0.18
Mangrove 0.06 3
Total Kelemahan (weakness) 1.62
S - W = 1,5-1,62 = -0,12

Faktor internal dalam pengembangan adalah kawasan Taman Wisata Mangrove


objek wisata Taman Wisata Mangrove di yang menunjang Konservasi Mangrove
Dusun Tanah Merah Kabupaten Kayong dan minat masyarakat untuk
Utara merupakan faktor kekuatan dan mengembangkan Taman Wisata
kelemahan yang dimiliki objek wisata Mangrove tinggi. Faktor Kekuatan yang
mangrove tersebut. Hasil identifikasi memiliki rating sedang (3) adalah
menunjukan, objek wisata Taman Wisata Keindahan dan daya tarik Taman Wisata
Mangrove di Dusun Tanah Merah Mangrove, Kekhasan dan Keunikan
memiliki 6 (enam) faktor kekuatan dan 8 vegetasi dan satwa mangrove, serta Secara
(delapan) faktor kelemahan. Faktor Geografis terletak di tengah ibukota
kekuatan yang memiliki rating tinggi (4) kabupaten.

658
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Sementara itu, diidentifikasi pula dan Kebersihan kawasan objek wisata


beberapa faktor kelemahan yang dimiliki Taman Wisata Mangrove. Faktor
objek Taman Wisata Mangrove di Dusun kelemahan yang memiliki rating kurang
Tanah Merah Kabupaten Kayong Utara, adalah ketersediaan infrastruktur di lokasi
dan hasil identifikasi diketahui faktor Taman Wisata Mangrove.
kelemahan yang memiliki rating tinggi (4) Matriks Eksternal Strategic Factors
adalah Dukungan PEMDA untuk Analysis Summary ( EFAS)
pengembangan lokasi wisata, dan Berdasarkan identifikasi terhadap
dukungan permodalan untuk pengelolaan faktor –faktor strategi internal objek wisata
Taman Wisata Mangrove. Faktor Taman Wisata Mangrove diperoleh
Kelemahan dengan rating sedang (3) Peluang (Opportunities) dan Ancaman
adalah Belum memiliki sumber daya (Threat). Setelah disebarkan kuisioner
manusia khusus untuk mengelola Taman yang berisi faktor-faktor peluang dan
Wisata Mangrove, Fasilitas sarana dan ancaman kepada 10 (sepuluh) responden
prasarana masih minim, Minimnya dan dilakukan pembobotan diperoleh
informasi dan promosi tentang Taman bobot masing-masing variabel Eksternal
Wisata Mangrove, Konsep detail rencana seperti diuraikan pada Tabel 6.
pengelolaan dan pengembangan wisata,
Tabel 6. Matriks Eksternal Strategic Factors Analysis Summary ( EFAS)
Bobot Rating
Faktor Strategi Eksternal Nilai Bobot
(B) (R)
A. Peluang
1. Keberadaan Taman Wisata Mangrove berpeluang
meningkatkan perekonomian masyarakat 0.105 4 0.42
2. Minat wisatawan (lokal/nonlokal) sangat tinggi 0.105 4 0.42
3. Dukungan kebijakan pemerintah terhadap pengembangan
pariwisata salah satunya mangrove 0.105 4 0.42
4. Posisi kawasan wisata terletak di ibukota kabupaten 0.105 4 0.42
5.Taman Wisata Mangrove dapat menjadi alternatif wisata baru
4
di Kab. Kayong Utara 0.105 0.42
6. Taman wisata mengrove merupakan kebutuhan rekreasi dan
edukasi bagi wisatawan lokal/nonlokal. 0.105 4 0.42
Total Peluang (opportunity) 2.52
B. Ancaman
1. Persaingan Taman Wisata Mangrove dengan objek wisata lain. 0.052 2 0.105
2. Dampak dari aktivitas wisata (sampah dan pembuangan
2 0.105
limbah) dapat merusak ekosistem mangrove 0.052
3. Konflik kepentingan lahan Taman Wisata Mangrove dengan
2 0.105
sektor perikanan atau pertanian 0.052
4. Gangguan keamanan terhadap wisatawan di lokasi Taman
Wisata Mangrove 0.078 3 0.236
5. Pemahaman masyarakat dan pengunjung terhadap ekosistem
dan ekowisata mangrove 0.078 3 0.236
6. Penebangan mangrove secara liar 0.052 2 0.105
Total Ancaman (Threat) 0.89
O - T = 2,52 - 0,89 = 1,63

659
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Faktor eksternal dalam yang memiliki rating kurang (2) adalah


pengembangan objek wisata Taman Persaingan Taman Wisata Mangrove
Wisata Mangrove di Dusun Tanah Merah dengan objek wisata lain, Dampak
Kabupaten Kayong Utara merupakan aktivitas wisata (sampah dan pembuangan
faktor kekuatan dan kelemahan yang limbah) dapat merusak ekosistem
dimiliki objek wisata mangrove tersebut. mangrove, Konflik kepentingan lahan
Hasil identifikasi menunjukan bahwa, Taman Wisata Mangrove dengan sektor
objek wisata Taman Wisata Mangrove di perikanan dan pertanian, dan penebangan
Dusun Tanah Merah memiliki 6 (enam) mangrove secara liar.
faktor kekuatan dan 6 (enam) faktor Berdasarkan analisis dari matriks
kelemahan. Hasil identifikasi diketahui IFAS dan EFAS diperoleh kuadran dari
semua Faktor peluang memiliki rating SWOT terletak pada nilai X = – 0,12 dan
tinggi (4). Sementara itu, diidentifikasi nilai Y = 1,63 atau pada koordinat P (-
pula beberapa faktor Ancaman yang 0,12; 1,63). Koordinat P tersebut
dimiliki objek Taman Wisata Mangrove di menunjukkan posisi strategi
Dusun Tanah Merah Kabupaten Kayong pengembangan objek wisata Taman
Utara, dan hasil identifikasi diketahui Wisata Mangrove berada pada Kuadran III
faktor ancaman yang memiliki rating (Strategi W - O) yakni strategi
sedang (3) adalah gangguan keamanan memanfaatkan peluang yang ada dengan
terhadap wisatawan Taman Wisata cara meminimalkan kelemahan yang
Mangrove, dan pemahaman masyarakat dimiliki, dan lebih jelasnya seperti di
dan pengunjung terhadap ekosistem dan gambarkan pada Gambar 2.
ekowisata mangrove. Faktor ancaman
O
III
Strategi Turn Around
I
1,63
W S
-0,12
IV II

Gambar 2. Posisi Kawasan Taman Wisata Mangrove Dusun Tanah Merah pada Kuadran
Analisisi SWOT ( The Position of Taman Wisata Mangrove Park in Kuadrant
SWOT Analysis)
Berdasarkan hasil analisis Grand Dusun Tanah Merah Kabupaten Kayong
Strategy diperoleh strategi Pengembangan Utara (strategi W-O) yang dijabarkan pada
objek wisata Taman Wisata Mangrove Di Matrik SWOT sebagai berikut:

660
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

Tabel 7. Matrik SWOT Pengembangan Taman Wisata Mangrove (SWOT Matrix


Tourism Development of Taman Wisata Mangrove Park)
Kekuatan Strength (S) Kelemahan Weakness (W)
1) Kawasan Taman wisata 1) Dukungan PEMDA untuk
Mangrove sangat pengembangan lokasi wisata
menunjang konservasi 2) Dukungan permodalan untuk
Faktor Internal mangrove pengembangan fasilitas lokasi
2) Keindahan dan daya tarik wisata
Taman Wisata Mangrove 3) Fasilitas sarana dan prasarana
3) Potensi Sumber Daya Alam masih minim.
mendukung untuk kegiatan 4) Ketersediaan infrastruktur di
wisata lokasi Taman Wisata Mangrove
4) Kekhasan dan keunikan 5) Belum memiliki Sumber Daya
vegetasi dan satwa Manusia khusus untuk
mangrove mengelola taman wisata
5) Secara geografis terletak di mangrove
tengah ibukota kabupaten. 6) Minimnya informasi dan
6) Minat masyarakat untuk promosi tentang Taman Wisata
pengembangan Taman Mangrove
Faktor Eksternal Wisata Mangrove tinggi 7) Konsep pengembangan lokasi
wisata yang kurang detail
8) Kebersihan Kawasan objek
wista Taman Wisata Mangrove
Peluang Opportunity (O) Starategi SO Strategi WO
1) Keberadaan Taman 1) Secara geografis berada 1) Mengembangkan Produk
Wisata Mangrove didalam kota sehingga dapat Ekowisata Minat Khusus
dapat meningkatkan meningkatkan minat Mangrove
perekonomian wisatawan terhadap 2) Menambah fasilitas dan Sarana
masyarakat pariwisata mangrove karena kegiatan Ekowisata Mangrove
2) Minat wisata mudah dijangkau 3) Meningkatkan mutu
lokal/nonlokal sangat 2) Dengan adanya sarana dan sumberdaya manusia yang
tinggi prasarana menjadi pijakan kompeten dalam kegiatan
3) Dukungan kebijakan awal bagi pemerintah dalam ekowisata mangrove
pemerintah terhadap menyusun kebijakan untuk 4) Membuat Jejaring Melalui
pariwisata salah pengembangan objek website Ekowisata Minat
satunya ekowisata wisata. Khusus Mangrove
mangrove. 3) Besarnya minat masyarakat 5) Meningkatkan koordinasi
4) Posisi Kawasan wisata dapat membantu pemerintah dengan Pemda Kabupaten
terletak tepat di ibukota dalam mengembangkan Kayong Utara terkait kelestarian
kabupaten objek taman wisata dan kebersihan kawasan
5) Taman Wisata mangrove yang berbasis Ekowisata Taman Wisata
Mangrove dapat masyarakat. Mangrove.
menjadi alternatif objek
wisata di kabupaten
Kayong Utara
6) Taman Wisata
Mangrove dapat
memenuhi kebutuhan
rekreasi/edukasi bagi
para wisatawan
Ancaman Threat (T) Strategi ST Strategi WT
1) Persaingan Taman 1) Persaingan wisata yang 1) Semakin banyaknya objek
Wisata Mangrove cukup tinggi membuat objek wisata yang serupa dengan
dengan objek wisata Taman Wisata Mangrove Taman Wisata Mangrove
lainnya harus memiliki nilai tambah membuat pemda setampat untuk

661
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

2) Dampak aktivitas berupa keindahan dan daya membenahi segala fasilitas


wisata ( sampah dan tarik sehingga membuat pendukung objek wisata serta
kerusakan lingkungan) orang lebih banyak merawat infrastruktur objek
dapat merusak berkunjung, seperti Taman Wisata Mangrove
ekosistem membuat fasilitas tempat 2) Pemerintah/pengelola setempat
3) Konflik ruang dengan duduk santai, lampu-lampu, harus segera membenahi objek
sektor perikanan dan lainnya. wisata serta menambah
4) Gangguan keamanan 2) Adanya konflik ruang fasilitas-fasilitas di sekitar
terhadap wisatawan dengan sektor perikanan Taman Wisata Mangrove untuk
mangrove membuat pemerintah harus menarik wisatawan yang
5) Pemahaman pandai dalam mengatur tata berkunjung serta
masyarakat dan ruang dari objek wisata mempromosikan objek wisata
pengunjung terhadap tersebut sehingga dapat menarik minat
ekosistem dan 3) Masalah pencemaran para infestor untuk menanam
ekowisata mangrove lingkungan harus segera modal
6) Peneangan mangrove dibenahi oleh oleh pihak 3) Pemda setempat dituntut untuk
secara liar pengelola, sehingga dapat memberi pelatihan kepada
menarik minat masyarakat masyarkat setempat pentingnya
karena kondisi obyek wisata objek wisata mangrove tersebut
bersih. sehingga masyarakat tertarik
dalam mengelola objek wisata
dan membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat
setempat.
4) Masalah Sarana dan prasarana
yang belum mamadai serta
pencemaran lingkungan
membuat pemerintah harus
meperhatikan kondisi objek
wisata tersebut sehingga objek
Taman Wisata Mangrove selain
memiliki daya tarik juga
meberikan kenyamanan bagi
pengunjung.
Kesimpulan bobot sebesar 433,72 dan termasuk
Hasil analisis penelitian berdasarkan kreteria Buruk (C).
penilaian daya tarik dan strategi 3. Berdasarkan hasil keseluruhan unsur
pengembangan kawasan Taman Wisata penilaian daya tarik objek wisata yang
Mangrove di Dusun Tanah Merah dinilai dan setelah dirata-ratakan
Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong didapat nilai sebesar 553,05. Nilai ini
Utara disimpulkan hal-hal berikut : dibandingkan dengan klasifikasi usaha
1. Hasil penilaian unsur utama daya tarik pengembangan objek wisata alam,
objek wisata Taman Wisata Mangrove sehingga kawasan Taman Wisata
diperoleh total nilai bobot sebesar Mangrove memiliki penilaian daya
954,56, dan termasuk kriteria Sedang tarik objek wisata Baik (B), dan Cukup
(B). Potensial untuk dikembangkan menjadi
2. Hasil penilaian unsur penunjang daya suatu objek wisata.
tarik objek wisata Taman Wisata 4. Strategi pengembangan objek wisata
Mangrove diperoleh total rata-rata nilai Taman Wisata Mangrove berada pada
Kuadran III (Strategi W - O) yakni

662
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (3) : 652 – 663

strategi memanfaatkan peluang yang Taman Wisata Mangrove seperti potensi


ada dengan cara meminimalkan keanekaragaman biota, kerusakan
kelemahan yang dimiliki, Strategi mangrove, analisa vegetasi mangrove.
kebijakan yang harus dilakukan untuk Perlu dilakukan penelitian mengenai
pengembangan objeks wisata Taman dampak sosial ekonomi keberadaan objek
Wisata Mangrove adalah : (a) wisata Taman Wisata Mangrove di Dusun
Mengembangkan Produk Ekowisata Tanah Merah Sukadana Kabupaten
Minat Khusus Mangrove. (b) Kayong Utara.
Menambah Fasilitas dan Sarana DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Ekowisata Mangrove, (c) Eridiana, W. 2012. Sarana Akomodasi
Meningkatkan Mutu Sumberdaya Sebagai Penunjang
Manusia yang Kompeten Dalam Kepariwisataan. [Jurnal
Online].(http://file.upi.edu/Direktor
Kegiatan Ekowisata Mangrove, (d)
i/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAF
Membuat Jejaring melalui Website I/195505051986011-
Ekowisata Minat Khusus Mangrove, WAHYU_ERIDIANA/pariwisata
dan (e) Meningkatkan Koordinasi _pak_wahyu.pdf).
dengan Pemda Kayong Utara Terkait Muin, S. 2017. Dampak Ekonomi dan
Kelestarian dan Kebersihan Kawasan Strategi Pengembangan Objek
Ekowisata Taman Wisata Mangrove. Ekowisata Mempawah angrove
Park Di Desa Pasir Kabupaten
Saran
Mempawah Kalimanatn Barat.
Peningkatan daya tarik objek wisata Laporan Penelitian PNDP (DIPA)
Taman Wisata Mangrove perlu dilakukan Fakultas Kehutanan Universitas
pengelolaan berkelanjutan yang Tanjungpura Tahun 2017.
diprioritaskan meningkatkan usaha Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
pengelolaan ekosistem mangrove dengan (PHKA) (2003). Pedoman Analisis
menjaga dan melestarikan sumberdaya Daerah Operasi Obyek dan Daya
Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).
alam mangrove yang telah ada, serta
Direktorat Jenderal Perlindungan
menambah unsur-unsur pendukung daya Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.
tarik objek wisata Taman Wisata Rangkuty, F. 2000. Analisis SWOT Teknik
Mangrove, baik kuantitas maupun Membedah Kasus Bisnis.
kualitasnya. Reorientasi Konsep Perencanaan
Perlu adanya partisipasi dan Strategis untuk Abad 21. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
keterlibatan masyarakat dalam rangka
Rangkuty. F 2010. Managemen Strategi.
pengelolaan Taman Wisata Mangrove Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
agar dapat berkembang dan berdampak Utama
ekonomi bagi masyarakat sekitar objek
wisata Taman Wisata Mangrove dan
masyarakat Kabupaten Kayong Utara.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
mengenai ekosistem mangrove di lokasi

663

You might also like