Professional Documents
Culture Documents
Perbaikankondtanah
Perbaikankondtanah
net/publication/319230033
CITATIONS READS
6 522
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Budi Hadi Narendra on 16 April 2020.
Abdullah, Bismark (?), Maman (?), Wayan (?), DR Bhs. Inggris (Tajudin, ?)
ABSTRACT
Batur Mountain conservation area which is part of the forest group of Gunung Batur - Bukit Payang has
important values in supporting Batur Lake sustainability and the surrounding community life. The forest area
of Batur Mountain is 2,528 ha dominated by very critical land which covered by sand and lava clots. Various
efforts to rehabilitate the degraded land in this area have been carried out but the result was limited in
certain species, especially on the land with deep enough solum. This study was conducted to see the effects of
soil condition improvement by increasing the organic matter on early growth of Calliandra calothyrsus
Meisn. and Antidesma bunius (L.) Spreng. The trial used completely randomized block design and the given
treatments were the addition of chicken manure and top soil in the planting holes. The observations made in
the third year showed a significant response of the chicken manure application to the plant growth. The
manure addition treatment can increase soil N and P contents 46 and 10 times consecutively compared to the
control and highly correlated to the plant growth.
Keywords: Soil conditions, manure, top soil, conservation area
ABSTRAK
Kawasan konservasi Gunung Batur yang termasuk dalam kelompok hutan Gunung Batur - Bukit Payang
(RTK 7) memiliki nilai penting dalam menyangga kelestarian Danau Batur dan kehidupan masyarakat
sekitarnya. Kawasan hutan seluas 2.528 ha ini didominasi lahan dengan kriteria sangat kritis akibat tutupan
lahan yang didominasi pasir dan bekuan lava. Berbagai upaya rehabilitasi telah dilakukan namun
keberhasilannya terbatas hanya pada jenis tanaman tertentu terutama pada lahan dengan solum yang cukup
dalam. Penelitian ini berupaya melakukan perbaikan kondisi tanah melalui peningkatan bahan organik dan
melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jenis kaliandra (Calliandra calothyrsus Meisn.) dan
buni (Antidesma bunius (L.) Spreng). Ujicoba dilakukan dengan rancangan acak lengkap berblok, perlakuan
yang diberikan adalah penambahan pupuk kandang dari kotoran ayam dan top soil pada lubang tanam.
Pengamatan yang dilakukan pada tahun ketiga menunjukkan adanya respon nyata dari penambahan pupuk
kandang terhadap perbaikan kondisi tanah dan pertumbuhan tanaman. Perlakuan pemberian pupuk kandang
mampu meningkatkan kandungan N dan P tanah masing-masing sebanyak 46 dan 10 kali lipat dibandingkan
kontrol dan berkorelasi kuat dengan pertumbuhan tanaman.
Kata kunci: Kondisi tanah, pupuk kandang, top soil, kawasan konservasi
103
Vol. 9 No. 2 : 101-111, 2012
Tabel (Table) 1. Analisis kimia tanah pada tiap perlakuan (Soil chemical analysis on each treatment)
C-organik P O K Na Ca Mg
N total 2 5
Perlakuan (Treatment) pH (C-organic) Olsen
(%)
(%) (ppm) Extract Morgan Wolf (ppm)
Media lokal + pupuk kandang (Local
6,97 1,8 0,23 575,9 428,5 1760 2784 512
media + chicken manure)
Media lokal (Local media) + top soil 5,65 0,5 0,08 2,3 194,8 1880 572 90
Media lokal (Local media ) + pupuk
6,52 1,2 0,16 225,6 105,7 1660 2424 306
kandang (chicken manure) + top soil
Media lokal sebagai kontrol (Local
6,48 0,5 0,005 57,1 128,0 1840 344 76
media as control)
oleh mikroorganisme seperti oleh rhizo- tanaman (Bailey, 1991). Penelitian yang
bium pada tanaman kaliandra, atau dari dilakukan oleh Puri dan Swamy (2001)
air hujan (Schroth and Sinclair, 2003; menunjukkan adanya penambahan bio-
Bailley, 1991). Hasil analisis menunjuk- massa yang signifikan sebagai akibat ap-
kan telah terjadi peningkatan kadar N da- likasi nitrogen. Kontribusi terbesar adalah
lam tanah. Berdasarkan kriteria penilaian biomassa pada daun, diikuti pada akar
sifat kimia tanah dari Puslit Tanah dan dan batang.
Agroklimat (Djaenuddin et al., 1994),
kandungan total N pada kontrol termasuk Tabel 2. Uji korelasi unsur kimia tanah dengan
sangat rendah (<0,1) dan peningkatan ter- pertumbuhan tanaman (correlation test between
soil chemical elements and plant growth)
besar menjadi harkat sedang (0,21-0,5)
C. calothyrsus A. bunius
dijumpai pada perlakuan penambahan pu- Tinggi Tinggi
puk kandang. Diameter Diameter
(Height) (Height)
pH 0,62 0,72 0,02 0,38
Hasil uji korelasi terhadap variabel
C organic 0,87 0,99 0,62 0,83
kimia tanah terhadap pertumbuhan ta- N total 0,83 0,95 0,84 0,95
naman seperti disajikan pada Tabel 2 me- P 0,93 0,98 0,51 0,71
nunjukkan hubungan positif yang kuat K 0,97 0,82 0,47 0,45
Ca 0,71 0,92 0,71 0,93
antara peningkatan kandungan N dalam Mg 0,88 0,99 0,64 0,84
tanah dengan pertumbuhan tanaman. Hal Na -0,21 -0,53 -0,42 -0,73
ini menunjukkan unsur N dalam per-
baikan kondisi tanah pada lahan bekas Unsur fosfor (P) yang juga merupa-
erupsi Gunung Batur sangat signifikan kan unsur hara utama bagi tanaman ter-
dalam meningkatkan pertumbuhan ta- sedia dalam kriteria jumlah yang tinggi
naman. Tabel 2 menunjukkan tanaman A. kecuali pada perlakuan penambahan top
bunius pertumbuhan tinggi dan diame- soil. Fosfor yang tersedia dalam jumlah
ternya memiliki korelasi terkuat dengan cukup akan memacu perkembangan akar.
kandungan N. Pada tanaman C. calo- Hal ini penting terutama pada lokasi di-
thyrsus, mesikupun korelasinya bukan mana pertumbuhan akar sering terhambat
merupakan yang tertinggi namun korelasi oleh batuan dalam tanah seperti pada lo-
kandungan N tersebut masih tergolong kasi di Gunung Batur. Peningkatan unsur
sangat tinggi terhadap pertumbuhan ting- P juga berkorelasi kuat terutama pada
gi dan diameternya. pertumbuhan kaliandra, dan sedikit lebih
Dari segi fisiologis, unsur N merupa- lemah pada buni.
kan hara makro esensial yang sangat ber- Secara fisiologis unsur P ini penting
peran pada reduksi metabolit nitrat men- perannya dalam proses fotosintesis,
jadi ammonia, dan asimilasi ammonia perubahan karbohidrat dan senyawa lain
menjadi asam glutamat dalam proses yang berhubungan dengan glikolisis dan
pembentukan protein dan penyusun bobot metabolisme. Dalam metabolisme tanam-
104
Pengaruh Perbaikan Kondisi Tanah terhadap Pertumbuhan…(B. H. Narendra)
Gambar (Figure) 1. Tinggi dan diameter C. calothyrsus pada tiap tahun pengamatan (Height and diameter of
C. calothyrsus for each year observation)
Tabel (Table) 3. Uji jarak berganda Duncan terhadap tinggi dan diameter tanaman C. calothyrsus umur tiga
tahun (Duncan Multiple Range Test of height and diameter of three years old C.
calothyrsus)
Perlakuan (Treatment) Tinggi (Height) (cm) Diameter (cm)
Media lokal + pupuk kandang (Local media + chicken manure) 181,7 a 2,1 a
Media lokal (Local media) + top soil 129,1 b 1,3 b
Media lokal (Local media ) + pupuk kandang (chicken manure) 128,2 b 1,6 bc
+ top soil
Media lokal sebagai kontrol (Local media as a control) 120,2 b 1,2 c
106
Pengaruh Perbaikan Kondisi Tanah terhadap Pertumbuhan…(B. H. Narendra)
tanah masam dengan pH 4,5. Akan tetapi, mampuan hidup yang tidak jauh berbeda
C. calothyrsus tidak toleran terhadap ta- yaitu antara 66,3% hingga 79,7%. Tabel
nah tergenang. C. calothyrsus digunakan 4 memperlihatkan bahwa kemampuan
secara luas oleh Kementerian Kehutanan hidup tertinggi dijumpai pada tanaman
untuk menghijaukan kembali lahan kritis. dengan perlakuan pemberian pupuk kan-
Kerapatan pertanaman biasanya 5.000- dang, kemampuan hidup terendah dijum-
10.000 tanaman per hektar. Pemanenan pai pada kontrol.
dilakukan secara berkala untuk mengha- Pada akhir musim kemarau sebagian
silkan daun dan kayu. Tunas tumbuh besar tanaman mengalami kekeringan se-
kembali dengan cepat sehingga dapat me- hingga menggugurkan daun dan bertunas
lindungi tanah. C. calothyrsus juga digu- kembali di awal musim hujan. C. calo-
nakan untuk mengubah padang alang- thyrsus dikenal dapat tumbuh cepat dan
alang menjadi sitem silvopastur. C. calo- dapat memperbaiki kondisi kimia dan fi-
thyrsus banyak dimanfaatkan masyarakat sika tanah melalui kemampuannya me-
Batur sebagai sumber pakan ternak. Daun nyediakan pupuk hijau (Chamberlain,
C. calothyrsus merupakan sumber protein 2001).
yang baik bagi ternak ruminansia karena
2. Tanaman Buni
mengandung 20-25% protein kasar yang
sangat bermanfaat bagi peningkatan pro- Seperti halnya pada tanaman ka-
duktivitas ternak. Selain digunakan seba- liandra, Gambar 3 menunjukkan pertum-
gai hijauan pakan ternak, C. calothyrsus buhan tanaman buni terbaik juga ditemu-
juga banyak dimanfaatkan sebagai kayu kan pada tanaman yang diberi pupuk kan-
bakar, produksi lebah madu, dan untuk dang, yaitu tinggi dan diameter masing-
konservasi lahan marjinal. C. calothyrsus masing 91,2 cm dan 1,8 cm. Perlakuan
dimanfaatkan sebagai tanaman untuk ini telah mampu meningkatkan pertum-
konservasi tanah marjinal seperti tepi su- buhan tinggi sebesar 30% dan diameter
ngai, hutan, jalan, atau daerah lahan kritis sebesar 13% dibandingkan kontrol. Seca-
yang ditumbuhi alang-alang (Herdiawan ra umum, pertumbuhan tanaman buni pa-
at al., 2005; ICRAF/Winrock, 2000). da tiap tahun hingga pada tahun ketiga
Pada C. calothyrsus, perlakuan yang (2010), terlihat pada Gambar 3.
diberikan memberikan kisaran angka ke-
Tabel (Table) 4. Kemampuan hidup C. calothyrsus pada akhir pengamatan (Survival rate of C. calothyrsus
on the last observation)
Perlakuan (Treatment) Kemampuan hidup (Survival rate) (%)
Media lokal + pupuk kandang (Local media + chicken manure) 79,7
Media lokal (Local media) + top soil 73,3
Media lokal (Local media ) + pupuk kandang (chicken manure) 71,7
+ top soil
Media lokal sebagai kontrol (Local media as a control) 66,3
Gambar (Figure) 3. Tinggi dan diameter A. bunius pada tiap tahun pengamatan (Height and diameter of
A.bunius for each year observation)
107
Vol. 9 No. 2 : 101-111, 2012
Tabel (Table) 5. Uji jarak berganda Duncan terhadap tinggi dan diameter tanaman A. bunius umur tiga tahun
(Duncan Multiple Range Test of height and diameter of three years old A. bunius)
Perlakuan (Treatment) Tinggi (Height) (cm) Diameter (cm)
Media lokal + pupuk kandang (Local media + chicken manure) 91,2 a 1,8 a
Media lokal (Local media) + top soil 88,5 a 1,7 a
Media lokal (Local media ) + pupuk kandang (chicken manure) 89,6 a 1,8 a
+ top soil
Media lokal sebagai kontrol (Local media as control) 70,3 a 1,6 a
Tabel (Table) 6. Kemampuan hidup A. bunius pada akhir pengamatan (Survival rate of A. bunius on the last
observation)
Perlakuan (Treatment) Kemampuan hidup (Survival rate) (%)
Media lokal + pupuk kandang (Local media + chicken manure) 79,2
Media lokal (Local media) + top soil 41,7
Media lokal (Local media ) + pupuk kandang (chicken manure) 79,2
+ top soil
Media lokal sebagai kontrol (Local media as control) 33,3
108
Pengaruh Perbaikan Kondisi Tanah terhadap Pertumbuhan…(B. H. Narendra)
tumbuh mulai dari dataran di atas per- akar secara difusi mengikuti aliran trans-
mukaan laut hingga ketinggian 1.400 m pirasi tanaman (Farida, 2007).
dpl. Tumbuhan ini biasanya menjadi ciri Secara umum terlihat bahwa pembe-
khas sedang berlangsungnya proses suk- rian pupuk kandang, baik dengan atau
sesi tahap awal sebuah hutan sekunder, tanpa top soil memberi respon yang lebih
dan berperan penting dalam proses rekla- baik dibandingkan pemberian top soil
masi lahan-lahan terdegradasi sehingga atau kontrol. Dalam hal ini pupuk kan-
dapat dikategorikan sebagai tumbuhan dang berperan dalam memperbaiki kuali-
perintis/pionir. Masyarakat memanfaat- tas tanah secara fisik maupun kimia. Hal
kan buah buni yang matang untuk dima- tersebut mutlak diperlukan untuk meng-
kan segar, dibuat selai atau sirop. Cairan atasi keterbatasan kondisi tanah di lokasi
buahnya meninggalkan bekas warna me- yang berjenis Entisol. Secara umum Enti-
rah di jari dan mulut. Daun muda rasanya sol mempunyai sifat fisik dan kimia yang
sedikit asam, dapat disayur atau dimakan kurang baik bagi pertumbuhan tanaman.
mentah sebagai lalap. Kulit batang dan Hal tersebut dikarenakan struktur tanah-
daun mengandung alkaloid yang berkha- nya lepas, porositas aerasi besar dan per-
siat obat, walaupun menurut beberapa la- meabilitas cepat. Selain itu kadar lem-
poran juga dapat beracun (Verheij dan pung dan bahan organiknya rendah, me-
Coronel, 1992). nyebabkan kapasitas menahan air dan un-
Pada tanaman buni, kemampuan hi- sur hara rendah, agregasi dan kemantapan
dup hingga akhir pengamatan mencapai agregat rendah. Oleh sebab itu perbaikan
53% dimana kematian terbanyak terjadi sifat tanah dengan penambahan bahan or-
saat puncak musim kemarau, meskipun ganik dan penyediaan air yang cukup me-
kelembaban tanah telah dijaga melalui rupakan hal yang tepat, guna mengatasi
penyiraman dengan sistem tetes menggu- penghambat utama jenis tanah yaitu sifat
nakan botol plastik terhadap semua ta- fisik disertai kurangnya air (Komar,
naman. Banyaknya kematian tanaman ini 1984).
menunjukkan ketersediaan air lebih besar
pengaruhnya terhadap kemampuan hidup
tanaman, dibandingkan perlakuan yang IV. KESIMPULAN DAN SARAN
dicobakan.
Kesuburan tanah merupakan salah sa- A. Kesimpulan
tu penentu pertumbuhan tanaman. Ting- Penggunaan pupuk kandang dapat
kat kesuburan banyak dipengaruhi oleh memperbaiki kondisi tanah yang menun-
keberadaan bahan organik, ini tidak saja jang pertumbuhan tanaman kaliandra dan
berperan dalam penyediaan hara tanam- buni di lahan yang tertutup material erup-
an, namun yang jauh lebih penting adalah si Gunung Batur. Pemberian pupuk kan-
kemampuannya dalam perbaikan sifat fi- dang dengan dosis 10 kg/lubang tanam
sik, biologi dan sifat kimia tanah (Atmo- mampu meningkatkan kandungan unsur
jo, 2003). Sifat tanah di lokasi penelitian hara tanah terutama N, P, Ca, dan Mg dan
yang didominasi pasir, dan rendahnya ka- berkorelasi kuat dengan pertumbuhan ta-
dar lempung serta bahan organik menye- naman.
babkan rendahnya ion exchange capacity
(IEC) dan water holding capacity
B. Saran
(WHC). Nutrisi yang dibutuhkan tanam-
an biasanya menempel pada partikel ta- Penetapan waktu tanaman yang tepat
nah dan untuk dapat tersedia bagi tanam- dan penerapan teknik pemeliharaan ke-
an harus berada dalam bentuk larutan se- lembaban tanah perlu diterapkan untuk
hingga mutlak membutuhkan air. Dalam menunjang kemampuan hidup tanaman
bentuk larutan inilah nutrisi diserap oleh terutama di awal masa pertumbuhan.
109
Vol. 9 No. 2 : 101-111, 2012
Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. (1993). Verheij, E.W.M., & Coronel, R.E. (Eds).
Prinsip dan prosedur statistika. Ja- (1992). PROSEA 2 : Edible fruits
karta: PT. Gramedia Pustaka Uta- and nuts (pp.78-79). Bogor, Indo-
ma. nesia: Prosea Foundation.
Sugito, Y., Nuraini, Y., & Nihyati, E. Winarso, S. (2005). Kesuburan tanah:
(1995). Sistem pertanian organik. dasar kesehatan dan kualitas tanah.
Malang: Fakultas Pertanian Univer- Yogyakarta: Gava Media.
sitas Brawijaya. Zingore, S., Delve, R. J., Nyamangara, J.,
Supriyanto. (2002). Rehabilitasi lahan Giller, K. E. (2008). Multiple bene-
bekas pertambangan emas : memu- fits of manure: The key to main-
puk tanah dan bukan memupuk ta- tenance of soil fertility and restora-
naman. Prosiding Diskusi Hasil- tion of depleted sandy soils on Afri-
hasil Litbang Rehabilitasi dan Kon- can smallholder farms. Nutr Cycl
servasi Sumberdaya Hutan. Bogor: Agroecosyst, (80), 267–282.
Puslitbang Hutan dan Konservasi
Alam.
111