Professional Documents
Culture Documents
Suara Justitia Vol. 4
Suara Justitia Vol. 4
IV
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
GERAK
SETARA
ANGGUN
DALAM MORAL
UNGGUL DALAM
INTELEKTUAL
FASTABIQUL KHOIROT
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day
DAFTAR ISI
1 CIPTAKAN RUANG AMAN BAGI 6 KEKERASAN SEKSUAL DI RANAH
PEREMPUAN DAN ANAK JURNALISTIK
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 2 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
dengan adanya ruang aman bagi perempuan. bisa memicu perbuatan zina sudah tidak
Lalu, ruang aman seperti apa yang dapat relevan lagi. Sebaliknya, pendidikan seksual
disebut dengan ruang aman bagi perempuan? seharusnya difokuskan pada perlindungan
Ruang aman merujuk pada letak geografis terhadap privasi dan anatomi tubuh manusia,
atau disebut tempat yang dapat dihuni, namun serta bagaimana cara melindunginya.
ruang aman tidak hanya dapat di sebut dengan Pendidikan tentang penghapusan kekerasan
sebuah tempat melainkan tempat dimana kita seksual harus dimulai dengan meningkatkan
merasa aman dengan keberadaan kita dapat di pengetahuan dan keterampilan tenaga
terima, bagaimana kita diperlakukan dengan pendidik terkait materi tersebut. Mereka
layak, dan bagaimana respons ketika harus memahami secara mendalam tentang
mengekspresikan diri tanpa adanya hakim konsep penghapusan kekerasan seksual,
sepihak. Ruang aman bagi perempuan masih bukan hanya secara teoritis namun juga
belum tercipta dengan matang untuk secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
melindungi dan menjaga perempuan. Konteks Penting untuk mencegah tenaga pendidik
budaya patriaki dan pola pikir masyarakat menjadi pelaku kekerasan seksual sendiri.
primitif yang menganggap perempuan remeh Wacana seksualitas yang masih dianggap
dan menempatkan posisi perempuan di bawah tabu dapat berdampak negatif bagi korban
laki-laki. Negara perlu menciptakan ruang kekerasan seksual. Hal ini dapat membuat
aman bagi perempuan dalam rangka menjaga korban merasa enggan untuk membuka diri
dan menjaga eksistensi perempuan itu sendiri karena mereka tidak terbiasa atau bahkan
agar terhindar dari tindakan kekerasan yang merasa malu untuk berbicara tentang hal-hal
dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai yang berkaitan dengan seksualitas mereka.
pemikiran primitif. (Sofyan, 2022) Oleh karena itu, penting bagi pendidikan
Untuk menciptakan rasa dan ruang aman untuk membuka ruang diskusi yang terbuka
bagi perempuan, penting bagi dunia dan mendukung terkait topik seksualitas ini.
pendidikan untuk turut serta dalam (Muchsin, 2022)
mengatasi masalah ini, selain dari regulasi Terakhir, dalam menghadapi tantangan
yang diterapkan oleh pemerintah. Mulai dari perempuan terkait kurangnya ruang publik
pendidikan anak usia dini hingga tingkat yang aman dan keberadaan budaya patriarki
perguruan tinggi, topik terkait seksualitas yang membatasi peran mereka, upaya
seharusnya tidak lagi dianggap sebagai hal menciptakan ruang aman bagi perempuan
yang tabu. Konsep bahwa pendidikan seksual menjadi krusial.
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 3 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 4 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 5 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Terdapat dua faktor penyebab kekerasan mengenai peristiwa yang terjadi dalam
seksual. Pertama, faktor internal merupakan kehidupan sehari-hari dan sifatnya yang
faktor yang berasal dari dalam diri setiap intens dan cepat menyebar luas. Maka dari
individu yang dipengarungi perasaan dan itu, tidak menutup kemungkinan pemberitaan
pikiran. Faktor internal sangat berkaitan erat di media massa ini menjadi salah satu faktor
dengan kondisi psikologis dan biologis timbulnya kriminalitas.
seseorang. Seseorang yang melakukan Solusi yang berkaitan dengan faktor-faktor
kekerasan seksual mungkin terdapat kelainan di atas bisa melalui pendekatan norma sosial
jiwa pada dirinya, seperti stres, depresi, dan yang merupakan pengaruh utama dalam
gejala-gejala patologi lainnya. membentuk perilaku masyarakat.
Kedua, faktor eksternal dapat terjadi karena Berdasarkan penelitian yang terutama
beberapa faktor antara lain keluarga miskin dilakukan pada populasi usia kuliah,
dan banyak anak, keluarga tunggal atau pendekatan norma sosial dapat diterapkan
broken home, keluarga yang belum paham pada pencegahan kekerasan seksual dengan
akan pendidikan anak secara psikologis, anak memperbaiki kesalahan persepsi terhadap
yang tidak diinginkan atau hamil di luar nikah, norma kelompok untuk mengurangi perilaku
penyakit berat atau gangguan jiwa yang bermasalah atau meningkatkan perilaku
terjadi pada orang tua sehingga tidak bisa sehat.
mengasuh anak secara maksimal, riwayat Sesi edukasi mungkin merupakan bentuk
pendidikan orang tua yang pernah dianiaya upaya pencegahan kekerasan seksual yang
oleh kedua orang tuanya, dan kondisi paling umum dikenal. Tujuan dari sesi
lingkungan sosial yang buruk, sehingga tidak pendidikan pencegahan dasar kekerasan
ada kontrol sosial yang stabil. seksual adalah untuk mencegah tindakan atau
Selain itu, faktor media massa—salah satu viktimisasi pertama kali dengan meningkatkan
bentuk nasehat informasi dalam kehidupan pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan
bermasyarakat. Seperti surat kabar atau asal muasal kekerasan seksual, seperti
koran, majalah, televisi, media sosial, dan lain kepatuhan terhadap normanorma masyarakat
sebagainya—merupakan alat yang memegang yang mendukung kekerasan seksual,
kontribusi penuh dalam kehidupan sosial superioritas laki-laki, dan hak seksual laki-
bermasyarakat. Surat kabar dan media sosial laki; mengembangkan keterampilan untuk
ini memuat informasi berita sedemikian rupa interaksi yang saling menghormati, dan
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 6 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 7 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 8 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 9 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Pentingnya kesetaraan gender tidak hanya aturan yang lebih inklusif dan responsif
mengenai pemberian hak yang sama bagi laki- terhadap kebutuhan masyarakat. Kemudian,
laki dan perempuan, tetapi juga tentang adanya peran perempuan dalam dunia politik
membangun hubungan yang seimbang dan menjadi media untuk memperjuangkan isu-isu
saling menghormati di antara keduanya. yang relevan bagi perempuan serta
Kontribusi yang setara antara laki-laki dan mengupayakan hak-hak perempuan yang
perempuan bukan hanya menjadi kunci bagi sampai saat ini belum terpenuhi sebagai
kemajuan sosial dan ekonomi, tetapi juga wujud kesetaraan gender dalam dunia politik.
untuk menciptakan lingkungan yang lebih
harmonis dan berkelanjutan. Melalui
kesetaraan gender yang diimplementasikan
dalam segala aspek kehidupan, baik di dalam
rumah tangga, di tempat kerja, maupun dalam
kehidupan masyarakat, kita dapat membentuk
masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi
semua individu, tanpa memandang jenis
kelamin.
Dengan demikian, untuk mencapai
kesetaraan gender yang sesungguhnya,
diperlukan kerja keras dan komitmen bersama
dari seluruh lapisan masyarakat. Hal ini
mencakup pembentukan kebijakan yang
mendukung kesetaraan gender, penegakan
hukum yang adil dan efektif, serta perubahan
budaya yang mendalam untuk mengatasi
stereotip gender yang terkait dengan peran
dan ekspektasi tradisional. Dengan
mengadopsi nilai-nilai kesetaraan gender dan
memperlakukan laki-laki dan perempuan
sebagai mitra sejati dalam pembangunan dan
kemajuan, kita dapat menciptakan dunia yang
lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan bagi
semua.
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 10 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 11 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
masih melekat di Indonesia, proses pemilihan berwarga negara. Selain itu, hal tersebut
dalam partai politik, peran media di ruang dapat mendorong keterlibatan perempuan
publik, serta lemahnya koneksi antara dalam dunia politik yang mana bertujuan
organisasi massa, lembaga swadaya memberikan ruang kepada perempuan
masyarakat, dan partai politik dalam memiliki andil untuk memperjuangkan
memperhatikan hak perempuan menjadi kelompok perempuan dalam Keputusan
faktor yang mempengaruhi pola seleksi antara politik.
laki-laki dan perempuan sebagai anggota Oleh karena itu, partisipasi perempuan
legislatif. (R. Priandi, 2019) dalam dunia politik saat ini bukanlah hal yang
Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini perlu diragukan lagi dan bukanlah peran yang
budaya patriarki yang masih melekat di perlu dipandang sebelah mata karena
masyarakat, menjadi salah satu faktor keterlibatan perempuan dalam mengambil
hambatan keterlibatan perempuan dalam keputusan di bidang politik saat ini sangatlah
pembangunan negara, terutama dalam politik. penting, sebab adanya keterlibatan
Di mana hal tersebut menempatkan perempuan dalam pengambilan keputusan
perempuan dalam posisi subordinatif politik dapat meningkatan demokrasi dan
sehingga menimbulkan ketidaksetaraan menciptakan aturan yang lebih inklusif dan
gender bahkan diskriminasi terhadap responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
perempuan. Pandangan bahwa peran Kemudian, adanya peran perempuan dalam
perempuan hanyalah sebatas peran domestik dunia politik menjadi media untuk
serta panggung politik hanyalah untuk laki- memperjuangkan isu-isu yang relevan bagi
laki, membuat keterlibatan perempuan perempuan serta mengupayakan hak-hak
terbatasi dalam dunia politik. perempuan yang sampai saat ini belum
Adapun berbagai usaha untuk meningkatkan terpenuhi sebagai wujud kesetaraan gender
partisipasi politik perempuan, di antaranya dalam dunia politik.
pendidikan politik serta melakukan advokasi
terhadap perempuan, melalui hal tersebut
perempuan dapat memahami hak serta
kewajibannya sebagai warga negara untuk
dapat terlibat aktif dalam pengambilan
keputusan politik dan dapat meningkatkan
kesadaran akan kesempatan yang sama dalam
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 12 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 1 3 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 14 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 1 5 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
hal. Pertama, hasil penelitian dari Aliansi seharusnya diberikan oleh pemberi kerja atau
Jurnalis Independen (AJI) yang diungkap perusahaan media. Kemudian, perlu
dalam buku "Jejak Jurnalis Perempuan" pemahaman mengenai isu-isu gender yang
menunjukkan bahwa kurang dari 50% jurnalis mencakup partisipasi perempuan dalam
perempuan mendapatkan hak-hak seperti pengambilan keputusan, kebebasan
tunjangan transportasi malam, cuti haid, berekspresi di media, representasi
fasilitas manajemen laktasi, ruang menyusui, perempuan, serta keterkaitan antara gender
dan ruang penitipan anak. Kedua, jenjang karir dan media. Lalu, untuk mencegah
jurnalis perempuan seringkali terhambat ketimpangan gender yang berkelanjutan,
karena status memiliki anak atau sudah terutama terhadap jurnalis perempuan, perlu
menikah. Mereka sering ditempatkan pada dilakukan rekonstruksi hukum yang
posisi yang lebih rendah daripada jurnalis pria, memastikan perempuan memiliki posisi yang
sebagian karena status pernikahan yang setara dengan laki-laki dalam semua aspek
dianggap berdampak pada kinerja. (Pratiwi kehidupan. (Pusparini & Swardhana, 2021)
dkk, 2021) Maka, faktor-faktor seperti dominasi budaya
Ada beberapa alasan di balik meningkatnya patriarki, diskriminasi gender dalam industri
kekerasan seksual terhadap jurnalis, baik media, dan ketidaksetaraan dalam pekerjaan
terkait dengan liputan profesional, seks, menjadi penyebab utama masalah ini.
gender, maupun kombinasi keduanya. Banyak Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan
jurnalis juga menjadi sasaran karena meliput media, organisasi profesi, dan masyarakat
isu yang dianggap sensitif seperti pengusaha, juga diperlukan untuk menciptakan
lingkungan, polemik keagamaan, dan gender. lingkungan yang aman dan setara bagi jurnalis
Tingkat kerentanan juga dipengaruhi oleh perempuan dalam menjalankan tugas mereka.
faktor-faktor seperti ras, agama, dan
orientasi seksual.
Sayangnya, kebanyakan perusahaan tidak
memiliki mekanisme untuk membantu jurnalis
yang menjadi korban kekerasan berbasis
gender dan orientasi seksual, termasuk
kurangnya layanan pemulihan psikologis bagi
para korban. Sebaliknya, perlindungan
terhadap jurnalis yang menjadi korban
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 16 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 1 7 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 1 8 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Pernah mendengar istilah “Ibu Pertiwi?” Dua dan konflik. (Asmarani, N.O., 2018)
kata yang menjadi simbol relasi antara bumi Dua sifat yang identik dengan perempuan;
dengan perempuan. Bumi adalah penyuguhan pengasih dan pelindung telah terekontruksi
sifat kasih sayang bagi manusia. Bagaikan rahim sebagai sifat-sifat feminim yang sangat melekat
seorang ibu yang mengandung, kasih sayang itu dengan alam. Karen J, Warren menuturkan,
terjewantah dalam perlindungan dan perawatan. bahwa masyarakat terbentuk dari suatu sistem
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu nilai, kepercayaan, pendidikan, dan perilaku.
tempat menetap dan langit sebagai atap, dan Dalam masyarakat, nilai-nilai patriarki telah
serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian komoditas lemah yang hanya menghasilkan
yang baik-baik”. (Al-Mu’min: 64) Namun, sangat keuntungan. Kerangka kerja patriarki yang
menyayat ketika manusia sering tidak memiliki melahirkan hubungan dominasi, subordinasi,
balas budi terhadap ibu mereka sendiri. penindasan terhadap perempuan oleh laki-laki
iklim, konflik agrarian merupakan segelintir dieksploitasi dan dihancurkan. (Rendy Nanda
terhadap alam. Kedurhakaan itu telah melahirkan Maka, diperlukan sebuah paradigma baru dalam
kerusakan lingkungan yang tidak hanya memandang dan menyelesaikan krisis sosial
berdampak pada ekosistem, tetapi juga pada ekologis yang dihadapi oleh Indonesia.
kesejahteraan dan keadilan sosial, terutama bagi Paradigma ini harus mampu mengintegrasikan
Termasuk perempuan, salah satu kelompok peran dan kontribusi perempuan dalam
yang paling terdampak oleh krisis sosial ekologis pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam.
ini. Perempuan memiliki peran penting dalam Paradigma ini adalah ekofeminisme.
pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam, (Candraningrum, D., 2014) Ekofeminisme muncul
baik di tingkat rumah tangga maupun sebagai solusi dari krisis yang menarik
pengetahuan lokal dan tradisional yang berharga hak lingkungan dan mengamankan keseimbangan
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 1 9 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 20 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 22 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 23 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 24 |
BERGERAK
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
Adapun bentuk peranan perempuan dalam yaitu sesuatu ciptaan yang bersifat abstrak
budaya, yaitu dalam kegiatan ritual dan diwariskan, seperti dongeng, lagu, dan
keagamaan di Bali. Di Bali, perempuan tarian tradisional. Ketiga, lembaga sosial dan
menyandang tiga peran (triple roles) atau yang keempat itu sistem kepercayaan.
memiliki peran dalam keluarga, ekonomi, dan Kelima, bahasa, bahasa sebagai alat
adat keagamaan. Dalam ajaran Agama Hindu, pengantar dalam berkomunikasi. Terakhir itu
perempuan itu sebagai tiang yadnya yang estetika, estetika ini berhubungan dengan
mempunyai peran untuk mempersiapkan dan seni dan kesenian, musik, cerita, dongeng,
pelaksanaan yadnya, seperti membuat dan tarian yang berlaku dan berkembang dalam
mengatur penempatan sesajen ritual, masyarakat. (Firmando, 2022)
menarikan tarian sakral, dan tugas Berkaitan dengan estetika atau kesenian,
substansial ritual lainnya. Fenomena peranan sebagai ekspresi budaya, seni
perempuan lebih dominan dari pada laki-laki memanifestasikan dirinya dalam berbagai
lantaran laki-laki dianggap sebagai kepala bentuk tergantung pada media yang
keluarga yang bertanggungjawab untuk digunakan. Wujud dari bentuk seni tersebut
memberi nafkah keluarganya, sehingga laki- dapat berupa seni rupa, seni sastra, dan seni
laki dianggap tidak memiliki waktu lebih untuk pertunjukan (musik, teater, dan tari). Seni tari
memegang tugas berkaitan dengan ritual merupakan sebuah ungkapan ekspresi jiwa
keagamaan. Oleh karena itu, perempuan Bali manusisa yang diungkapkan melalui gerak
beranggapan bahwasanya kegiatan ritual tubuh yang ritmis, indah dan selaras dengan
keagamaan sudah sepatutnya dikerjakan oleh musik pengiring. (Muryanto, 2019) Perempuan
perempuan. (Kartika, 2021) Pemberian peran menjadi poros utama melestarikan kesenian
penting tersebut memberikan dampak positif tari, dimana peran perempuan tersebut
kepada kaum perempuan, yaitu memberikan memberikan pengaruh besar berupa
kesempatan untuk menjadi pelestari budaya. perlindungan, pengembangan, dan
Menurut ahli antropoligi Cateora, di dalam pemanfaatan.
buku yang ditulis oleh Harisan menyebutkan Partisipasi perempuan dalam dunia seni dan
bahwa terdapat beberapa komponen budaya dapat menjadi sarana pemberdayaan
kebudayaan, yaitu: pertama, kebudayaan diri. Melalui ekspresi kreatif mereka,
material. Kebudayaan material merujuk perempuan dapat memperkuat identitas,
kepada semua ciptaan masyarakat yang meningkatkan rasa percaya diri, serta
konkret, seperti perhiasan, pesawat terbang, memperluas jaringan sosial dan profesional
dan pakaian. Kedua, kebudayaan nonmaterial, mereka. Hal ini memberikan kesempatan bagi
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 25 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 26 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
UCAPAN TERIMAKASIH
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan dan menerbitkan artikel essay special edition
International Women's Day.
Ucapan Terima Kasih Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penulis dari
bidang immawati yang telah menuangkan keresahannya agar dapat menjadi
pembelajaran bagi kita semua,Serta terima kasih kepada Muhammad Fatih sudah
membantu kami dalam menyunting tulisan menjadi lebih indah terimakasih pula kami
haturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu menyukseskan proses
penyelesain essay ini.
Tak lupa, kami ucapkan terima kasih untuk para pembaca yang sudah meluangkan
waktunya untuk membaca artikel essay kami. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan artikel essay ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan artikel essay ini.
Semoga artikel essay ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga kebahagiaan
selalu menyertai kalian semua.
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pembaca terkait
segala polemik yang menghambat keterlibatan perempuan untuk melebarkan sayapnya
karna segala benturan konstruksi sosial yang memenjarakan perempuan dalam
belenggu patriarki
untuk itu tulisan ini hadir sebagai bentuk dukungan kami bagi perempuan untuk terus
mendukung keterlibatan perempuan dalam segala aspek kehidupan. Jangan diam,dan
terus lawan!
Karena setiap perempuan adalah pemeran utama dalam kisah hidupnya.
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 27 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
LITERATUR
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 28 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
LITERATUR
Hoirunnisa, AJI Indonesia: 82,6 Persen Jurnalis Perempuan Mengalami Kekerasan Seksual,
https://kbr.id/nasional/01-2023/aji-indonesia-82-6-persen-jurnalis-perempuanmengalami-
kekerasan-seksual/110724.html, 2023.
Hunga, A. I. R., Candraningrum, D., & Dhewy, A. (2020). EKOFEMINISME V.
Imamah, F. M. (2022). Dinamika Feminisme Islam Dalam Mendefinisikan Perempuan: Tinjauan
Filosofis. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 6, 167-98.
Irawan, Andrie, ‘Peran Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas
Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Perlindungan Hukum Bagi Perempuan Disabilitas Korban
Kekerasan’, UIR Law Review, 2.2 (2018), 331
Jenjen Zainal Abidin, d. (2023). Perempuan Berdaya: Memperkuat Peran Perempuan dalam
Budaya Tradisional. Socio Politica, 69-70.
Karim, Muhammad Afdal, ‘Implementasi Kebijakan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas
Di Kota Makassar’, GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2018, 86– 102
Kartika, N. G. (2021). Fungsi dan Peranan Perempuan Hindu Dalam Pelaksanaan Yadnya Di Bali .
Jurnal Pangkaja, 194-198.
Kiftiyah, A. (2019). Perempuan dalam Partisipasi Politik di Indonesia. Jurnal Studi Islam, Gender,
dan Anak.
Komnas Perempuan. (2020). 15 Bentuk Kekerasan Seksual: Sebuah Pengenalan. Diakses pada
Februari 2024, dari: https://komnasperempuan.go.id/instrumen-modul-referensipemantauan-
detail/15-bentuk-kekerasan-seksual-sebuah-pengenalan
Matahari, dan Bulan. (2019). Feminisme Melawan Kodrat.
https://madrasahdigital.co/wacana/feminisme-melawan-kodrat/
Muchsin, Celine, Adakah Ruang Aman Bagi Perempuan?, ahma.id/adakah-ruang-aman-
bagiperempuan/
Mukhtar, U. (2018). Isu Gender dan Upaya Menegakkan Keadilan Sosial. Wahana Karya Ilmiah
Pendidikan, 2(01).
Muryanto. (2019). Mengenal Seni Tari Indonesia. Semarang: ALPRIN.
Nimrah, S., & Sakaria. (2015). Perempuan dan Budaya Patriarki Dalam Politik (Studi Kasus
Kegagalan Caleg Perempuan Dalam Pemilu Legislative 2014). The POLITICS: Jurnal Magister
Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Vol.1, No.2
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 29 |
SUARA JUSTITIA
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH PIMPINAN KOMISARIAT FAKULTAS HUKUM UMY
LITERATUR
Pawestri, Aprilina, ‘Hak Penyandang Disabilitas Dalam Perspektif HAM Internasional Dan HAM
Nasional’, Era Hukum-Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum, 15.1 (2017)
Ponda, A. (2001). Ekofeminisme Budaya Patriarki Dan Sejarah Feminisme Alam. Yogyakarta:
Cantrik Pustaka.
Pratiwi, H. D., Sunarto, S., & Lukmantoro, T. (2021). Diskriminasi Gender terhadap Jurnalis
Perempuan di Media. Interaksi Online, 9(3), 111-125.
Priandi, R., & Roisah, K. (2019). Upaya Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan Dalam
Pemilihan Umum di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Volume 1, Nomor 1.
Pusparini, D., & Swardhana, G. M. (2021). Urgensi Perlindungan Hukum Terhadap Jurnalis
Perempuan Berspektif Kesetaraan Gender. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master
Law Journal), 10(1), 187.
Putra, A. A., & Syafiq, K. (2022). Preventive Model and Legal Protection of Victims of Sexual
Violence Crimes in Higher Education Environment. Jurnal Hukum Volkgeist, 7(1), 6876.
Salihin, N. (2019). Transformasi gender: Strategi pembebasan perempuan dari jerat
pembangunan dan kapitalisme. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 14(1).
Santoso, J. (2021). Bebaskan Korban Kekerasan Seksual dari Victim Blaming. (University of
Indonesia) Diakses Februari 2024, dari lk2fhui:
https://issuu.com/lk2fhui/docs/esai_kritis_22_06_2021.
Saputra, Rendy Nanda (2023). Gerakan Ekofeminisme, Solusi Atas Kerusakan Lingkungan?
https://madrasahdigital.co/wacana/gerakan-ekofeminisme-solusiatas-kerusakan-lingkungan/.
Sofyan, Boy Achmad, Masihkah Ada Ruang Aman Bagi Perempuan di Indonesia?,
alastoria.id/masihkah-ada-ruang-aman-bagi-perempuan-di-indonesia/.
Suprihatin, S., & Azis, A. M. (2020). Pelecehan Seksual Pada Jurnalis Perempuan di Indonesia.
PALASTREN: Jurnal Studi Gender, 13 (2), 413–434.
Sutherland, E & et. all. (1977). Asas-Asas Kriminologi: Principle of Criminology. Bandung:
Alumni.
Utami, Wahyu Kartiko, ‘Studi Perbandingan Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas Di
Indonesia Dan Wilayah Asia Tenggara’, Jurnal Polinter: Kajian Politik Dan Hubungan
Internasional, 4.2 (2019), 36–47
IMMAWATI Edisi
BERGERAK International Women's Day 8 MARET 2024 | IMM PK FH UMY | 30 |