Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

1

SEMINAR TINGKAT SARJANA ABSTRACT


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
This study aims to determine the business income from cultivating swallow's nests
in Tumbang Samba Village, Central Katingan District, Katingan Regency. This study uses
Judul : Analisis Pendapatan Usaha Sarang Burung Walet Masyarakat Desa data collection methods by means of observation, interviews and documentation. The
Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan sample collection was carried out by means of purposive sampling of 10% of the 50
Pemrasaran : Ragil Maulana Akbar swallow nest farmers at the study site. Based on this method, the number of respondent
NIM : 1810515310009
samples was 5 swiftlet nest breeders. The implementation of this research was conducted in
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. H. Danang Biyatmoko, M.Si.
Tumbang Samba Village, Central Katingan District, Katingan Regency. The results of the
2. Ir. Hj. Herliani, M.Sc.
data analysis showed that Mr. Edi Kurniawan's net income for 7 years was Rp. 222,400,000,
Pembahas : 1. Ikhfan Aris (2010515310003)
Mr. Dakwah's net income for 8 years was Rp. 340,499,000, Mr. Supiadi's net income for 7
2. Achmad Najimi (2010515310010)
Hari/tanggal : Senin 05 Juni 2023 years was Rp. 420,462,000, Mr. Mr. Budi Makmur's net income for 9 years was
Jam : 10.00-selesai WITA Rp.2,536,366,250 and Mr. Karno's net income for 6 years was Rp.463,600,000. From the
Tempat : Ruang Seminar Jurusan Peternakan results of data collection, it can be seen that the swallow's nest cultivation business is
feasible to be cultivated by paying attention to 3 important factors, namely the location of
ABSTRAK the building construction, maintenance of the building and the longevity of the swallow
building.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha dari budidaya sarang
Keywords : Income, business, cultivation, white nest swallow (Collocalia fuciphaga).
walet di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara
dan dokumentasi. Untuk pengumpulan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling
10% dari 50 jumlah petani sarang walet di lokasi penelitian . Berdasarkan metode tersebut PENDAHULUAN
maka jumlah sample responden adalah 5 peternak sarang burung walet.. Pelaksanaan
Latar Belakang
penelitian ini dilakukan di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten
Katingan. Hasil analisis data didapat hasil pendapatan bersih Pak Edi Kurniawan selama 7 Walet sarang putih (Collocalia fuciphaga) adalah jenis burung layang yang memiliki
tahun yaitu sebesar Rp.222.400.000, pendapatan bersih Pak Dakwah selama 8 tahun sebesar sarang unik yang dapat dimanfaatkan sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Walet juga
Rp.340.499.000, pendapatan bersih pak Supiadi selama 7 tahun sebesar Rp.420.462.000, merupakan hewan yang menjadi predator alami hama serangga sehingga memiliki peran
pendapatan bersih Pak Budi Makmur selama 9 tahun sebesar Rp.2.536.366.250 dan penting dalam mengendalikan populasi hama serangga dalam suatu wilayah (Risman 1996
pendapatan bersih Pak Karno selama 6 tahun sebesar Rp.463.600.000. Dari hasil dalam Mardiastuti 1999).
pengumpulan data dapat diketahui bahwa usaha budidaya sarang burung walet layak Sarang walet yang dimanfaatkan dijual dengan harga tinggi dalam komoditas ekspor,
untuk di usahakan dengan memperhatikan 3 faktor yang penting yaitu lokasi sehingga dibudidayakan oleh masyarakat pada gedung yang disebut sebagai rumah walet,
pembangunan gedung, perawatan dan pemeliharaan gedung serta lama umur gedung yang menjadi tempat alternatif walet menghuni selain tempat alaminya yaitu gua (Budiman
walet. 2002).
Usaha budidaya burung walet membutuhkan investasi yang cukup besar, maka sejak
Kata kunci : Pendapatan, usaha, budidaya, Walet sarang putih (Collocalia fuciphaga). awal dibutuhkan perencanaan yang matang dan pengetahuan yang banyak mengenai faktor–
faktor yang terdapat dalam pengembangan usaha burung walet. Hal ini sangat diperlukan
untuk menekan resiko sehingga diperoleh optimalisasi sumberdaya yang digunakan. Dalam
2
usaha budidaya burung walet ada beberapa kendala diantaranya dalam hal penentuan harga, Manfaat Penelitian
karena keterbatasan para pengusaha budidaya burung walet terhadap informasi pasar dan
Manfaat penelitian ini dapat memberikan informasi tentang usaha peternakan
burung walet merupakan satwa liar sehingga menyebabkan pendapatan tidak menetap.
walet dan khususnya masyarakat yang ingin memulai kegiatan usaha peternakan walet dan
(Budiman, 2019).
dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
Setiap usaha termasuk usaha sarang burung walet tentunya tidak terlepas dari risiko
berhubungan dengan usaha peternakan walet di masa yang akan datang.
khususnya dalam hal risiko produksi meskipun jumlah produksinya cukup tinggi. Oleh
karena itu peternak sarang burung walet harus memiliki gambaran tentang sumber-sumber
risiko dan dampaknya terhadap usaha, sehingga usaha yang dijalankan tidak hanya terbatas
METODE PENELITIAN
pada bagaimana memelihara dan memproduksi sarang burung walet sehingga menghasilkan
sarang sebagai hasil utama produksi. Peternak perlu mengetahui bahwa apabila risiko
produksi tidak dikendalikan akan berdampak pada kualitas sarang yang pada akhirnya akan Tempat dan Waktu Penelitian
mempengaruhi harga jual sarang burung waletnya (Annisa, 2018). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah
Tidak sedikit yang memperoleh rezeki besar dan menjadi jutawan dari penjualan Kabupaten Katingan. Penelitian ini di laksanakan selama di mulai dari bulan Februari 2023
hasil panen sarang burung walet. Sayangnya, tidak sedikit pula yang gigit jari. Bertahun- sampai dengan bulan Maret 2023. Sebanyak lima Sampel gedung sarang walet di Desa
tahun gedung walet didirikian, tetapi walet tak kunjung datang atau jumlahnya hanya sedikit Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten katingan dan meliputi persiapan,
tiba-tiba kabur dan berbagai jenis hama yang mengancam kelangsungan hidup walet pengumpulan data yaitu ada observasi, wawancara dan dokumentasi serta analisis data.
(Budiman, 2019).
Sumber Data
Rumusan Masalah
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data
Salah satu rumusan masalah pendapatan usaha budidaya sarang burung walet di sekunder. Data primer dalam penelitian ini meliputi biaya bangunan dan instalasi, biaya
desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan adalah bagaimana perawatan, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, dan biaya variabel lainnya serta penerimaan
pendapatan usaha sarang burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba, maka rumusan usaha hasil penjualan sarang burung walet. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data
masalah dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pendapatan usaha budidaya sarang budi daya burung walet yang di dapat dari literatur dan data pihak atau instasi terkait.
burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan tengah Kabupaten
Katingan dan usaha tersebut dapat keuntungan serta usaha tersebut layak untuk diusahakan. Populasi dan Sampel

Populasi yang ada didalam penelitian ini adalah petani sarang walet yang ada di
desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan sejumlah 50
Hipotesis
petani yang memiliki kriteria yaitu para petani yang memiliki gedung burung walet.
Salah satu permasalahan utama penelitian ini adalah mengetahui pendapatan usaha Penentuan sampel pada penelitian terdapat 50 petani sarang walet yang ada di Desa
budidaya sarang burung walet yang ada di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tumbang Samba. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah teknik purposive
sampling 10% jumlah petani sarang walet yaitu petani yang mempunyai gedung burung
Tengah Kabupaten Katingan dan usaha tersebut mendapatan keuntungan serta layak untuk
walet (Sugiyono, 2010). Berdasarkan metode tersebut maka jumlah sample responden
diusahakan. adalah 5 peternak sarang burung walet.
Tujuan Penelitian Metode Pengumpulan Data

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pendapatan usaha dari budidaya sarang Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah kerja peneliti untuk
walet di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan. mengumpulkan data dalam menyusun penelitiannya. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini ada observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi
merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara
3
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan Pendapatan Bersih adalah total penerimaan (TR) dari hasil penjualan output
dalam Ayudia, 2016). Wawancara merupakan bentuk komunikasi tanya jawab antara dikurangi semua biaya input yang dikeluarkan, pendapatan bersih dapat dihitung sebagai
narasumber dan peneliti. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang berikut, Total Revenue dikurangi total biaya (π=TR-TC).
tepat dari narasumber yang merupakan peteernak walet di Desa Tumbang Samba Katingan
Analisis Data
Tengah Kabupaten Katingan.
Hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan
atau karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan yang dalam penjelasannya menggunakan angka-angka. Adapun analisis dalam penelitian
harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan dan kebijakan (Sugiyono, 2016). ini adalah sebagai berikut

Definisi Operasional Variabel 1. Biaya total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi sejumlah
output. Biaya total dihitung dengan rumus berikut :
Variabel diartikan objek penelitian yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian.
Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Dalam TC = TFC + TVC
penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah: Keterangan :
1. Biaya Total atau Total Cost (TC) TC = Biaya Total Usaha (Rp)/Tahun
Biaya Total adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam berusaha sarang walet yang TFC = Biaya Tetap Total Usaha (Rp)/Tahun
terdiri dari biaya pembangunan, biaya perlatan dan biaya variabel.
Biaya pembangunan adalah biaya yang dikeluarkan petani dalam masa TVC = Biaya Variabel Total (Rp)/Tahun
pembangunan gedung yang mencakup harga bahan atau material dan juga upah tukang. 2. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga jual. Dapat
Biaya peralatan adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk memenuhi keperluan dihitung dengan rumus berikut :
gedung sarang walet yang menunjang pembudidayaan sarang walet di dalam gedung,
TR = Q x P
dimana biaya peralatan ini mencakup pembelian speaker, mesin, stavol, sd card dll.
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani secara rutin sebagai biaya Keterangan :
produksi dalam setahun. Biaya variable ini mencakup biaya perawatan, biaya listrik, upah
TR = Penerimaan Total Usaha (Rp)/Tahun
tenaga kerja, dan upah panen.
Q = Jumlah Produk Usaha (Rp)/Tahun
2. Total Penerimaan atau Total Revenue (TR)
P = Harga Produk Usaha (Rp)/Tahun
Total penerimaan adalah penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya
(Jumlah Produksi x Harga atau Unit). Indikator yang digunakan adalah pendapatan petani, 3. Pendapatan adalah nilai lebih yang diperoleh dari modal yang dijalankan. Dapat
penjualan hasil produk. dihitung dengan rumus berikut :
Harga (P) merupakan harga rata-rata sarang yang dipetik yang dihasilkan pada saat π = TR – TC
penelitian ini dinilai dalam hitungan harga per kg per bulan.
Quantitas (Q) merupakan jumlah total output yang dihasilkan petani sarang walet Keterangan :
per bulan. Pendapatan adalah penerimaan laba petani hasil petikkan yang telah dijual. π = Keuntungan/ pendapatan (Rp)/Tahun
Dapat dirumuskan Total Revenue adalah output kali harga jual output (TR=PxQ).
TR = Penerimaan total (Rp)/Tahun
3. Pendapatan (π)
TC = Biaya Total (Rp)/Tahun
4

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan
Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen
Tahun Jumlah (Rp)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Edi Kurniawan di Desa 350.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
2016 4.600.000
Samba Katung = 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
350.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
2017 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
a. Biaya Bangunan Gedung
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang 2018
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
4.200.000
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung 300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
2019 4.200.000
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Edi = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
Kurniawan untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 76.618.750 yang 300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
2020 4.200.000
dimana terdiri dari Rp. 54.118.750 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
dan Rp. 22.500.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung 2021
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
4.200.000
walet Pak Edi Kurniawan memiliki ukuran 6 x 8 Meter yang memiliki 4 tingkat lantai. Untuk 300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / bln x 8
2022 4.200.000
bangunan sarang walet milik pak Edi Kurniawan ini dibangun pada tahun 2016 dan sekarang = 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
sudah berumur lebih kurang 7 tahun. TOTAL PENERIMAAN Rp30.200.000
b. Pembelian Perlengkapan
Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan 3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Di Desa Samba Katung
komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe), Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Edi Kurniawan
biaya peralatan gedung walet Pak Dakwah yaitu sebesar Rp. 11.000.000. setiap tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga
yang berlaku.
2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Edi Kurniawan di Desa
Samba Katung Tabel 1.2 Total Penerimaan Usaha Saranag Walet Pak Edi Kurniawan
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Untuk
rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh Pak Edi Kurniawan dalam tiap tahunnya. Biaya
variabel usaha sarang walet pak Edi Kurniawan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 30.200.000
dimana terdiri dari Rp. 17.600.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 7
tahun. Untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.000 dan
untuk upah panen yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 8.400.000.
5
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Dakwah di Desa Samba
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
Bakumpai
2016 a. Biaya Bangunan Gedung
2017 0,4 kg/bln x 8 = 3,2 8.000.000 25.600.000 Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang
0,6 kg/bln x 8 = 5 48.000.000 harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung
2018 10.000.000
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Dakwah
2019 0,8 kg/bln x 8 = 6,4 12.000.000 76.800.000
untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 110.501.000 yang dimana
2020 1,0 kg/bln x 8 = 8,0 10.000.000 80.000.000
terdiri dari Rp 80.501.000 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet dan Rp.
2021 1,1 kg/bln x 8 = 8,8 9.000.000 79.200.000
30.000.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak
2022 1,0 kg/bln x 8 = 8,0 8.000.000 64.000.000
Dakwah memiliki ukuran 6 x 10 Meter yang memiliki 4 tingkat lantai. Untuk bangunan
TOTAL PENERIMAAN Rp373.600.000 sarang walet milik pak Dakwah ini dibangun pada tahun 2015 dan sekarang sudah berumur
lebih kurang 8 tahun.

Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet pak Edi b. Pembelian Perlengkapan
Kurniawan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 373.600.000. dan dari tabel diatas dapat dilihat Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah produksi komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya. perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe),
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk
4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan Di Desa Samba Katung biaya peralatan gedung walet Pak Dakwah yaitu sebesar Rp. 11.000.000.
Pendapatan dalam usaha tani dapat dibedakan atas pendapatan kotor dan
pendapatan bersih. Pendapatan diartikan sebagai selisih dari total penerimaan yang diperoleh 2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Dakwah di Desa Samba
dan total biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh Katung
dari selisih antara total penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
burung walet. Untuk total pendapatan bersih usaha sarang walet pak Edi Kurniawan Selama
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan
7 tahun yaitu sebesar Rp. 222.400.000.
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Untuk
Tabel 1.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Edi Kurniawan
rincian biaya variabel yang dikeluarkan oleh pak Dakwah dalam tiap tahunnya. Bahwa biaya
variable usaha sarang walet Pak Dakwah selama 8 tahun yaitu sebesar Rp. 35.600.000
dimana terdiri dari Rp. 19.200.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 8
tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 8 tahun yaitu sebesar Rp.
4.800.000. dan untuk upah panen yang dikeluarkan selama 8 tahun yaitu sebesar Rp.
9.200.000.
Tabel 2.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Dakwah

Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah


6
Tahun
Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen
Jumlah (Rp) 4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah Di Desa Samba Bakumpai
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
Pendapatan dalam usaha tani dapat dibedakan atas pendapatan kotor dan
400.000 / bulan x 8 50.000 / bln x 12
2015 3.800.000 pendapatan bersih. Pendapatan diartikan sebagai selisih dari total penerimaan yang diperoleh
= 3.200.000 = 600.000
2016
400.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / panen x 8
5.000.000 dan total biaya yang dikeluarkan. Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh
= 3.200.000 = 600.000 = 1.200.000
350.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / panen x 8
dari selisih antara total penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang
2017 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000 burung walet. Untuk total pendapatan bersih usaha sarang walet Pak Dakwah selama 8 tahun
350.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / panen x 8 yaitu sebesar Rp. 340.499.000.
2018 4.600.000
= 2.800.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / panen x 8
Tabel 2.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah
2019 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 150.000 / panen x 8
2020 4.200.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.200.000
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 200.000 / panen x 8
2021 4.600.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.600.000
300.000 / panen x 8 50.000 / bln x 12 200.000 / panen x 8
2022 4.600.000
= 2.400.000 = 600.000 = 1.600.000
TOTAL PENERIMAAN Rp35.600.000

3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Dakwah Di Desa Samba Bakumpai

Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Dakwah setiap
tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga yang Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi
berlaku.
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Supiadi di Desa Samba
Tabel 2.2 Total Penerimaan Usaha Saranag Walet Pak Dakwah
Danum
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) a. Biaya Bangunan Gedung
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang
2015 harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung
2016 0,5kg/bln x 8 = 4 7.000.000 28.000.000 walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Supiadi
2017 0,7kg/bln x 8 = 5,6 8.000.000 44.800.000 untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 179.938.000 yang dimana
2018 0,8kg/bln x 8 = 6,4 10.000.000 64.000.000 terdiri dari Rp 136.938.000 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet dan Rp.
2019 1,0kg/bln x 8 = 8,0 12.000.000 96.000.000 43.000.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak
2020 1,1kg/bln x 8 = 8,8 10.000.000 88.000.000 Supiadi memiliki ukuran 8 x 12 Meter yang memiliki 4 tingkat lantai. Untuk bangunan
2021 1,3kg/bln x 8 = 10,4 9.000.000 93.600.000 sarang walet milik pak Supiadi ini dibangun pada tahun 2016 dan sekarang sudah berumur
2022 1,3kg/bln x 8 = 10,4 8.000.000 83.200.000 lebih kurang 7 tahun.
TOTAL PENERIMAAN Rp497.600.000 b. Pembelian Perlengkapan
Berdasarkan tabel 2.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet pak Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
Dakwah selama 8 tahun yaitu sebesar Rp. 497.600.000. dan dari tabel diatas dapat dilihat komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah produksi perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe),
dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya.
7
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk 3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi Di Desa Samba Danum
biaya peralatan gedung walet Pak Supiadi yaitu sebesar Rp. 11.000.000.
Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Supiadi di Desa Samba harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Supiadi setiap
Danum tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunak berdasarkan harga yang
berlaku.
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume Tabel 3.2 Total Penerimaan Usaha Saranag Walet Pak Supiadi
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Usaha
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
sarang walet pak Supiadi selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 129.000.000 dimana terdiri dari 2016
Rp. 30.000.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 7 tahun. Kemudian untuk 2017 0,6 kg/bln x 12 = 7,2 8.000.000 57.600.000
biaya listrik yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.000 dan untuk upah 2018 0,8 kg/bln x 12 = 10 10.000.000 96.000.000
tenaga kerja yang dikeluarkan selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 84.000.000 serta upah panen 2019 1,1 kg/bln x 12 = 13,2 12.000.000 158.400.000
yang dikeluarkan selama 7 tahun sebesar Rp. 10.800.000. 2020 1,2 kg/bln x 12 = 14,4 10.000.000 144.000.000
2021 1,3 kg/bln x 12 = 15,6 9.000.000 140.400.000
2022 1,5 kg/bln x 12 = 18,0 8.000.000 144.000.000
TOTAL PENERIMAAN Rp740.400.000
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet Pak
Supiadi selama 7 tahun yaitu sebesar Rp. 740.400.000. dan dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah produksi
dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya.

Tabel 3.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Supiadi


Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen
Tahun Jumlah (Rp)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) 4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi Di Desa Samba Danum
450.000 / bulan x 8 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12
2016 16.200.000
= 3.600.000 = 600.000 = 12.000.000
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh dari selisih antara total
2017 19.200.000 penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang burung walet. Untuk total
= 4.800.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
2018
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
19.200.000 pendapatan bersih usaha sarang walet pak Supiadi Selama 7 tahun yaitu sebesar Rp.
= 4.800.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000 420.462.000.
350.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
2019 18.600.000 Tabel 3.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Supiadi
= 4.200.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
350.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
2020 18.600.000
= 4.200.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
350.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
2021 18.600.000
= 4.200.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
350.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 1.000.000 / bln x 12 150.000 / bln x 12
2022 18.600.000
= 4.200.000 = 600.000 = 12.000.000 = 1.800.000
TOTAL PENERIMAAN Rp129.000.000
8
295.800.000 dimana terdiri dari Rp. 48.000.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet
selama 9 tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 9 tahun yaitu sebesar
Rp. 5.400.000 dan untuk upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama 9 tahun yaitu sebesar
Rp. 38.400.000 serta upah panen yang dikeluarkan selama 9 tahun sebesar Rp. 204.000.000.
Tabel 4.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur
Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen
Tahun Jumlah (Rp)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun)
500.000 / bulan x 12 50.000 / bln x 12
2014 6.600.000
= 6.000.000 = 600.000
500.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 500.000 / bln x 12
2015 17.400.000
= 6.000.000 = 600.000 = 4.800.000 = 6.000.000
500.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.000.000 / bln x 12
2016 35.400.000
= 6.000.000 = 600.000 = 4.800.000 = 24.000.000
Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur 450.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.000.000 / bln x 12
2017 34.800.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 24.000.000
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Budi Makmur di Desa 450.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.500.000 / bln x 12
2018 40.800.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
Samba Kahayan
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.500.000 / bln x 12
a. Biaya Bangunan Gedung 2019 40.200.000
= 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang 2020
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.500.000 / bln x 12
40.200.000
harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung = 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.500.000 / bln x 12
walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat 2021
= 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
40.200.000
bahwa biaya yang dikeluarkan pak Budi Makmur untuk membangun usaha sarang burung 400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 2.500.000 / bln x 12
2022 40.200.000
walet ini sebesar Rp. 196.433.750 yang dimana terdiri dari Rp 153.433.750 untuk pembelian = 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 30.000.000
bahan/material bangunan gedung walet dan Rp. 43.000.000 untuk upah tukang. Ukuran TOTAL PENGELUARAN 295.800.000
bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak Budi Makmur memiliki ukuran 8 x 12
Meter yang memiliki pondasi beton. Untuk bangunan sarang walet milik pak Budi Makmur 3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur Di Desa Samba Kahayan
ini dibangun pada tahun 2014 dan sekarang sudah berumur lebih kurang 9 tahun.
b. Pembelian Perlengkapan Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi dengan
Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Budi Makmur
komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis setiap tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga
perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe), yang berlaku.
flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk
biaya peralatan gedung walet pak Budi Makmur sebesar Rp. 11.000.000.

2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Budi Makmur di Desa Tabel 4.2 Total Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur
Samba Kahayan

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang dikeluarkan
dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen. Bahwa
biaya variable usaha sarang walet pak Budi Makmur selama 9 tahun yaitu sebesar Rp.
9
1. Biaya Tetap Dalam Usaha Sarang Burung Walet Pak Karno di Desa Samba
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp)
Kahayan
2014
2015 0,3 kg/bln x
4 = 1,2 7.000.000 8.400.000 a. Biaya Bangunan Gedung
2016 1,3 kg/bln x
12 = 15,6 7.000.000 109.200.000 Pembuatan gedung dalam usaha sarang burung walet merupakan hal utama yang
2017 3,5 kg/bln x
12 = 42 8.000.000 336.000.000 harus dilakukan mengingat gedung sarang burung walet ini adalah tempat dimana burung
2018 5,5 kg/bln x
12 = 66,0 10.000.000 660.000.000 walet tersebut akan menginap dan membuat sarang. Biaya yang dikeluarkan pak Karno
2019 4,0 kg/bln x
12 = 48,0 12.000.000 576.000.000 untuk membangun usaha sarang burung walet ini sebesar Rp. 100.000.000 yang dimana
2020 4,0 kg/bln x
12 = 48,0 10.000.000 480.000.000 terdiri dari Rp 70.000.000 untuk pembelian bahan/material bangunan gedung walet dan Rp.
2021 4,5 kg/bln x
12 = 54,0 9.000.000 486.000.000 30.000.000 untuk upah tukang. Ukuran bangunan pada usaha penangkaran burung walet Pak
2022 4,0 kg/bln x
12 = 48,0 8.000.000 384.000.000 Karno memiliki ukuran 6 x 8 Meter yang memiliki 5 tingkat lantai. Untuk bangunan sarang
Total Penerimaan 3.039.600.000 walet milik pak Karno ini dibangun pada tahun 2017 dan sekarang sudah berumur lebih
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet Pak kurang 6 tahun.
Budi Makmur selama 9 tahun yaitu sebesar Rp. 3.039.600.000. dan dari tabel diatas dapat b. Pembelian Perlengkapan
dilihat bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah Perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet merupakan
produksi dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya. komponen penting untuk menjalankan usaha sarang burung walet. Adapun jenis-jenis
perlengkapan yang digunakan dalam usaha sarang burung walet yaitu rekaman suara (tipe),
4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur Di Desa Samba Kahayan flaskdisk, aki, aki, kabel, pisau panen, ampli, spiker, stavol dan pemasangan speaker. Untuk
bahwa biaya peralatan gedung walet pak Budi Makmur sebesar Rp. 11.000.000.
Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh dari selisih antara total
penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang burung walet. Untuk total 2. Biaya Variabel Usaha Sarang Burung Walet Pak Karno di Desa Samba
pendapatan bersih usaha sarang walet pak Budi Makmur Selama 9 tahun yaitu sebesar Rp. Kahayan
2.536.366.250.
Tabel 4.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Budi Makmur Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan
volume produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. Adapun biaya yang
dikeluarkan dalam biaya variabel yaitu biaya perawatan, listrik, tenaga kerja dan upah penen.
Biaya variable usaha sarang walet pak Karno selama 6 tahun yaitu sebesar Rp. 65.400.000
dimana terdiri dari Rp. 30.600.000 untuk biaya perawatan gedung sarang walet selama 6
tahun. Kemudian untuk biaya listrik yang dikeluarkan selama 6 tahun yaitu sebesar Rp.
3.600.000 dan untuk upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama 6 tahun yaitu sebesar Rp.
19.200.000 serta upah panen yang dikeluarkan selama 6 tahun sebesar Rp. 12.000.000

Analisis Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Karno


10
Tabel 5.1 Biaya Variabel Usaha Sarang Walet Pak Karno 4. Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Karno Di Desa Samba Kahayan
Biaya Perawatan Listrik Tenaga Kerja Upah Panen
Tahun Jumlah (Rp)
(Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) Pendapatan dalam usaha sarang burung walet diperoleh dari selisih antara total
500.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan pada usaha sarang burung walet. Untuk total
2017 6.600.000
= 6.000.000 = 600.000 pendapatan bersih usaha sarang walet pak Karno Selama 6 tahun yaitu sebesar Rp.
450.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12
2018 6.000.000 463.600.000.
= 5.400.000 = 600.000
450.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 250.000 / bln x 12 Tabel 5.3 Total Pendapatan Usaha Sarang Walet Pak Karno
2019 13.800.000
= 5.400.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
400.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 250.000 / bln x 12
2020 13.200.000
= 4.800.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
40.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 250.000 / bln x 12
2021 8.880.000
= 480.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000
350.000 / panen x 12 50.000 / bln x 12 400.000 / bln x 12 250.000 / bln x 12
2022 12.600.000
= 4.200.000 = 600.000 = 4.800.000 = 3.000.000

TOTAL PENGELUARAN 61.080.000

3. Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Karno Di Desa Samba Kahayan


Dalam penelitian ini pendapatan merupakan hasil perkalian jumlah produksi KESIMPULAN DAN SARAN
dengan harga sarang burung walet pada usaha sarang burung walet keluarga Pak Karno Kesimpulan
setiap tahunnya setelah pembangunan gedung. Harga yang digunakan berdasarkan harga
yang berlaku. Suhu di kandang yang diberi alat kipas dan Springkel lebih rendah dari pada suhu
Tabel 5.2 Total Penerimaan Usaha Sarang Walet Pak Karno yang tidak diberi alat kipas dan Springkel ada perbedaan suhu tubuh dan frekuensi respirasi
yang diberi alat kipas dan Springkel. Penambahan alat tersebut dapat mengubah respon
Tahun Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (Rp) fisiologi sapi. Suhu tubuh mengalami perubahan pada setiap perlakuan (modifikasi) pada
2017 jam 06.00, 13.00, 17.00 sedangkan Frekuensi respirasi (modifikasi) hanya pada jam 13.00,
10.000.000 17.00 yang mengalami perubahan. Pada jam 06.00 kenapa tidak mengalami perubahan,
2018 0,5 kg/bln x
2 = 1,0 10.000.000
karna alat kipas dan Springkel akan aktif apabila suhu kandang mencapai 30°C sedangkan
2019 1,5 kg/bln x
6 = 9,0 12.000.000 108.000.000
suhu kandang di pagi hari hanya 25,22-26°C hal ini menyebabkan alat kipas dan Springkel
2020 2,0 kg/bln x
6 = 12,0 10.000.000 120.000.000
tidak aktib.
2021 3,0 kg/bln x
6 = 18,0 9.000.000 162.000.000
Kesimpulan
2022 5,0 kg/bln x
6 = 30,0 8.000.000 240.000.000
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Total Penerimaan 640.000.000
1. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Edi Kurniawan mengalami kenaikan
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat untuk total penerimaan usaha sarang walet Pak pada tahun 2017 – 2020 sedangkan tahun 2021 dan 2022 mengalami penurunan hal ini
Karno selama 6 tahun yaitu sebesar Rp. 640.000.000. dan dari tabel diatas dapat dilihat dipengaruhi oleh penurunan harga jual. Untuk rugi dan laba, dari tahun 2016 sampai
bahwa penerimaan setiap tahunnya tidak sama, hasil ini dipengaruhi oleh jumlah produksi dengan tahun 2019 pak Edi masih mengalami kerugian. Sedangkan pada tahun 2020
dan harga jual yang berbeda di tiap tahunnya. sampai sekarang mengalami keuntungan.
2. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Dakwah mengalami kenaikan pada
tahun 2016 – 2019 sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan kemudian tahun 2021
11
mengalami kenaikan dan pada tahun 2022 mengalami penurunan lagi, hal ini
dipengaruhi oleh penurunan harga jual. Untuk rugi dan laba, dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2018 pak Dakwah masih mengalami kerugian. Sedangkan pada tahun DAFTAR PUSTAKA
2019 sampai sekarang mengalami keuntungan.
3. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Supiadi mengalami kenaikan pada
tahun 2017 – 2019 sedangkan tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan dan pada Ayudia. et al., (2016). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam Laporan
tahun 2022 mengalami kenaikan kembali, hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga Hasil Observasi Pada Siswa SMP, Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
jual. Untuk rugi dan laba, dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 pak Supiadi Pengajarannya, Vol. 4, No. 1, h. 36.
masih mengalami kerugian. Sedangkan pada tahun 2019 sampai sekarang mengalami
keuntungan. Budiman, A. (2002). Memproduksi Sarang Burung Walet Kualitas Atas. Jakarta: PT Penebar
4. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Budi Makmur mengalami kenaikan Swadaya. hlm. 8.
pada tahun 2015 – 2018 sedangkan tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan
kemudian pada tahun 2021 mengalami kenaikan dan pada tahun 2022 mengalami Budiman, A. (2019). 101 Kiat Mengatasi Permasalahan Budi Daya Walet. Jl. H. Montong
penurunan kembali, hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga jual. Untuk rugi dan laba, No.57, Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan 12630: Redaksi AgroMedia Pustaka.
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 pak Edi masih mengalami kerugian.
Sedangkan pada tahun 2017 sampai sekarang mengalami keuntungan. Mardiastuti A. (1999). Kumpulan Ringkasan Skripsi Dan Thesis Tentang Walet Dan Seriti
5. Pendapatan dari usaha sarang burung walet pak Karno mengalami kenaikan setiap Tahun 1985-1999. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
tahunnya. Untuk rugi dan laba, dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 pak Edi
masih mengalami kerugian. Sedangkan pada tahun 2020 sampai sekarang mengalami Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
keuntungan.
6. Usaha budidaya sarang burung walet layak untuk di usahakan dengan memperhatikan 3 Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: IKAPI.
faktor yang penting yaitu lokasi pembangunan gedung, perawatan dan pemeliharaan
gedung serta lama umur gedung walet.
Saran
Saran saya pada penelitian ini adalah:
1. Bagi Pelaku Usaha.
Selain memperoleh keuntungan, menjaga kelestarian burung walet merupakan hal yang
sangat penting. Manfaatkan secukupnya karena pengeksploitasian secara berlebihan
dapan mengancam keberlangsungan hidup burung walet.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Peneliti mengharapkan ada penelitian selanjutnya dari pihak lain dan hasil penelitian ini
dapat digunakan menjadi acuan bagi peneliti sejenis pada lingkungan dan objek
berbeda.

You might also like