Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 54

PENGENALAN MANAJEMEN

KINERJA ORGANISASI
Orientasi
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA (PPPK)
BPSDM PROVINSI RIAU
TAHUN 2024

https://bpsdm.riau.go.id
A PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran

Merumuskan
Menyusun
Sasaran
Perencanaan
Kinerja
Kinerja
Pegawai

Menjelaskan Menjelaskan
Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Kinerja
DASAR HUKUM
1. UU Nomor 20 Tahun 2023 Tentang ASN
2. PP Nomor 30 Tahun 2019 Tentang
Penilaian Kinerja PNS
3. PP Nomor 49 Tahun 2018 Manajemen
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)
4. PermenPAN RB No. 6 Tahun 2022
Tentang Pengelolaan Kinerja ASN
5. KepmenPANRB No. 76 Tahun 2022
Tentang JF Yang Dapat diisi PPPK
PERLU DIINGAT…!!!
Kinerja Pegawai HARUS Mendukung
Kinerja Organisasi
Pengertian Performance (Kinerja)
Sumber Pengertian atau Definisi

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang


Mangkunegara
dapat dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
(2005:9)
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja adalah pencapaian atas tujuan organisasi yang dapat
berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreativitas,
Brahmasari (2008:128)
fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan
oleh organisasi.
“Performance is defined as the record of outcomes produced on
Bernaders dan Russel specified job function or activity during a specified time period”.
(1993:379) (Kinerja dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau
hasil dari suatu aktivitas selama periode waktu tertentu).
Kinerja karyawan adalah tingkatan di mana para karyawan
Simamora (2004:409)
mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Pengembangan Karier ASN
PENTINGNYA MANAJEMEN
KINERJA ASN

ASN
Reformasi Pengelolaan
Kinerja Pegawai
TRANSFORMASI UU TENTANG ASN
PERATURAN PELAKSANAAN YANG SUDAH TERBIT

UU No. 5 PP No. 21 PP No. 70 PP No. 11 PP No. 49


Tahun 2014 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2017 Tahun 2018

• JABATAN ASN PEMBERHENTIAN PNS JAMINAN MANAJEMEN MANAJEMEN


 JABATAN YANG MENCAPAI KECELAKAAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PEGAWAI
PIMPINAN TINGGI BATAS USIA PENSIUN DAN JAMINAN PEMERINTAH
 JABATAN BAGI PEJABAT KEMATIAN BAGI DENGAN
ADMINISTRASI FUNGSIONAL PEGAWAI ASN PERJANJIAN KERJA
 JABATAN
FUNGSIONAL

 15 Januari 2014  19 Maret 2014  17 September  7 April 2017  28 November 2018


Diundangkan dalam Diundangkan dalam 2015 Diundangkan Diundangkan
Lembaran Negara Lembaran Negara Diundangkan dalam Lembaran dalam Lembaran
dalam Lembaran Negara Negara
Negara
PERMENPANRB 6/2022
PENGELOLAAN KINERJA
PEGAWAI ASN
PP NO. 17
TAHUN 2020
Beberapa hal baru yang perlu diketahui dalam
aturan pasal-pasal UU Nomor 20 Tahun 2023 :

1. UU ASN 2023 memberikan hak yang sama bagi


PNS dan PPPK
2. Tidak ada lagi istilah PNS Pusat dan PNS Daerah
3. Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari prajurit TNI
dan anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Demikian juga sebaliknya.
4. Hak Pegawai ASN
5. Pegawai ASN dapat diberhentikan bila tidak
berkinerja sebagaimana diatur dalam Pasal 52
ayat 3 huruf f.
6. Tidak diperkenankan mengangkat honorer
7. Tidak ada lagi pegawai honorer dan non-ASN
lainnya tahun 2025 di Pemerintahan
MANAJEMEN PPPK
(PERMENPANRB 6/2022 PENGELOLAAN KINERJA PEGAWAI ASN)

Penetapan
Kebutuhan

Perlindungan
Pengadaan

Pemutusan Penilaian Kinerja


Hubungan Kerja Manajemen
PPPK

Disiplin Penggajian dan


Tunjagan

Pemberian Pengembangan
Penghargaan Kompetensi
B MATERI POKOK
PERANCANAAN
KINERJA
1 PERENCANAAN KINERJA PEGAWAI

B. PERILAKU
A. SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) (Penerapan Core Values Ber-AKHLAK)

▪ Berorientasi Pelayanan
▪ Kuantitas ▪ Akuntabel
▪ Kualitas ▪ Kompeten
▪ Waktu / kecepatan ▪ Harmonis
▪ Loyal
penyelesaian
▪ Adaptif
▪ Biaya ▪ kolaboratif
BERAKHLAK
Cascading
Apa itu SKP untuk PNS?
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah beban kerja yang
harus dicapai atau dipenuhi oleh Aparatur Sipil Negara dan
merupakan salah satu komponen yang dapat dijadikan
indikator keberhasilan suatu organisasi dengan dilakukannya
evaluasi secara rutin sesuai dengan periode pengumpulan SKP
berdasarkan Permenpan-RB Nomor 6 Tahun 2022.
Apa tujuan SKP ?
Tujuannya adalah untuk menjamin objektivitas pembinaan
PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja,
sedangkan SKP adalah rencana dan target kinerja yang
harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian
yang bersifat nyata dan dapat diukur serta disepakati
pegawai dan atasannya.
Apa pentingnya SKP bagi ASN ?
Menjadi dasar penilaian kinerja pegawai…………………
Penyusunan SKP merupakan proses yang penting bagi ASN
dan PPPK 2023. Dengan menyusun SKP yang baik, pegawai
dapat meningkatkan kinerja dan kariernya.
Back to
Kuandran
SKP
Video : Apa itu SKP,
kenapa harus ada?
PELAKSANAAN
KINERJA
2 PELAKSANAAN KINERJA PEGAWAI

❖ Tugas Guru (Permendikbud No. 15 Tahun 2018) disebut 5


M:
1 Merencanakan
Pembelajaran
2 Melaksanakan Pembelajaran
3 Mengevaluasi Pembelajaran
4 Membimbing Peserta Didik
5M 5 Melaksanakan Tugas
Tambahan
❖ Ada pendokumentasian kinerja (kurun waktu
tertentu)

❖ Ada umpan balik (oleh Pimpinan, Rekan Kerja


setingkat, pegawai dibawahnya, pihak lain yang
berhubungan dengan kinerja pegawai)

❖ Ada pembinaan berdasarkan umpan balik


(bimbingan/ konseling kinerja)
PENILAIAN
KINERJA
3 PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

( PENILAIAN KINERJA PPPK PASAL 35 PP NOMOR 49 TAHUN 2018 )

Aspek yang dinilai :

1. 2.
Hasil Perilaku
Kerja Kerja
PASAL 35
KUADRAN PREDIKAT KINERJA PEGAWAI
Panduan Rating PERILAKU KERJA
Panduan Rating HASIL KERJA 1. Diatas Ekspektasi : Pegawai secara
1. Diatas Ekspektasi : Sebagian besar konsisten menjalankan Core Values ASN

Ekspektasi
atau seluruh Hasil Kerja diatas untuk diri sendiri dan orang lain.

Diatas
ekspektasi dan tidak ada Hasil Kerja 2. Sesuai Ekspektasi : Pegawai secara
Utama dibawah ekspektasi dan konsisten menjalankan Core Values ASN
Umpan Balik Sebagian/ seluruhnya untuk diri sendiri.
menunjukkan respon positif.
3. Dibawah Ekspektasi : Pegawai belum

Ekspektasi
2. Sesuai Ekspektasi : Sebagian besar secara konsisten menjalankan Core

Sesuai
atau seluruh Hasil Kerja sesuai Values ASN.
ekspektasi dan hanya Sebagian
kecil Hasil Kerja Utama dibawah
ekspektasi dan Umpan Balik
Sebagian menunjukkan respon
Ekspektasi
Dibawah

positif.
3. Dibawah Ekspektasi : Sebagian
besar atau seluruh Kerja Utama
dibawah ekspektasi dan Umpan
Balik yang diberikan atau hasil kerja
pegawai Sebagian besar atau Dibawah Sesuai Diatas
seluruhnya tidak menunjukkan Ekspektasi Ekspektasi Ekspektasi
respon positif. FORMAT
SKP
JABATAN ASN YANG DAPAT DIISI
OLEH PPPK

JF JPT

Jabatan lain yang


ditetapkan oleh
Menteri PANRB

 Jabatan lain bukan merupakan Jabatan struktural tetapi


menjalankan fungsi manajemen pada Instansi Pemerintah
 Ketentuan lebih lanjut mengenai jabatan yang dapat diisi oleh
KEPMEN 76 PPPK diatur dengan Peraturan Presiden.
C TINDAK LANJUT
PELAPORAN KINERJA

TINDAK KEBERATAN
LANJUT PENGEMBANGAN
HASIL & PENGHARGAAN
EVALUASI
DISIPLIN & SANKSI
KINERJA
PERLINDUNGAN
Tindak lanjut dalam sistem manajemen kinerja PNS ini terdiri dari :

1. PELAPORAN KINERJA;
Pelaporan Kinerja dilakukan secara berjenjang oleh Pejabat
Penilai Kinerja kepada tim penilai Kinerja ASN dan PyB, Pelaporan
Kinerja disampaikan juga dalam bentuk dokumen penilaian
Kinerja yang meliputi:
a). Nilai Kinerja ASN;
b). Predikat Kinerja ASN;
c). Permasalahan Kinerja ASN;
d). Rekomendasi; dan
e). Dokumen lainnya
2. KEBERATAN (Pasal 25 UUD ASN)
1) Dalam hal PNS yang dinilai keberatan atas hasil penilaian maka PNS yang
dinilai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya
kepada atasan pejabat penilai secara hierarki paling lama 14 (empat belas)
hari sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja.
2) Atasan pejabat penilai berdasarkan keberatan yang diajukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memeriksa dengan seksama hasil penilaian
prestasi kerja yang disampaikan kepadanya.
3) Terhadap keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), atasan pejabat
penilai meminta penjelasan kepada pejabat penilai dan PNS yang dinilai.
4) Berdasarkan penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), atasan
pejabat penilai wajib menetapkan hasil penilaian prestasi kerja dan bersifat
final.
5) Dalam hal terdapat alasan-alasan yang cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat
melakukan perubahan nilai prestasi kerja PNS.
3. PENGEMBANGAN & PENGHARGAAN
4. DISIPLIN & SANKSI
5. PERLINDUNGAN
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Visit Our Website


https://bpsdm.riau.go.id
Referensi
1. UU Nomor 20 Tahun 2023 Tentang ASN
2. PP Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan PP No. 11 Tahun 2017
3. PP Nomor 30 Tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja PNS
4. PP Nomor 49 Tahun 2018 Manajemen Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
5. PermenPAN RB No. 6 Tahun 2022 Tentang Pengelolaan Kinerja ASN
6. KepmenPANRB No.76 Tahun 2022 Tentang JF Yang Dapat diisi PPPK
7. Pengelolaan Kinerja ASN Berdasarkan Permen PANRB No. 6 Tahun
2022, Direktorat Kinerja ASN BKN
8. Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN Pasca Penyederhanaan Birokrasi,
Deputi Peningkatan Kinerja dan Sistem Penghargaan SDM Aparatur
9. Penyusunan SKP JF Perancang Sesuai PermenPANRB No. 6 Tahun 2022,
Dirjen Perundang-undangan Kemnkumham
10.Jurnal__Manajemen Kinerja, Kinerja Organisasi Serta Implikasinya
Terhadap Kualitas Pelayanan Organisasi Sektor Publik, STIA LAN
Bandung
File Hyperlink
BACK
CASCADING
▪ Penjabaran kinerja dan indikator kinerja ke
dalam kinerja yang lebih terperinci atau
kondisi-kondisi yang mempengaruhinya,
dengan menggunakan kerangka logis

▪ Digunakan untuk merumuskan kinerja apa


yang harus ditagih di tingkat dibawahnya
atau merumuskan kegiatan apa yang harus
dilakukan
Contoh Cascading
BACK
Berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018, tugas guru dijelaskan sebagai
berikut:

1. Merencanakan Pembelajaran: Guru bertanggung jawab untuk merencanakan


kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, mencakup
pengembangan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pengajaran,
serta penilaian yang akan digunakan.
2. Melaksanakan Pembelajaran: Setelah merencanakan pembelajaran, guru harus
melaksanakan rencana pembelajaran tersebut dengan cara yang terorganisir dan
efektif. Hal ini mencakup penggunaan metode pembelajaran yang sesuai,
penyampaian materi dengan jelas, dan interaksi yang memfasilitasi pemahaman
peserta didik.
3. Mengevaluasi Pembelajaran: Guru harus melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran dan capaian pembelajaran peserta didik. Evaluasi ini dapat
dilakukan melalui berbagai metode, seperti ujian, tugas, observasi, atau proyek.
4. Membimbing Peserta Didik: Selain sebagai pengajar, guru juga
berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Hal ini mencakup
memberikan arahan, motivasi, dan dukungan kepada peserta didik
dalam pengembangan kepribadian, keterampilan, dan pengetahuan
mereka.
5. Melaksanakan Tugas Tambahan: Guru juga dapat diberikan tugas
tambahan sesuai dengan kebutuhan sekolah atau lembaga
pendidikan, seperti menjadi wali kelas, pengelola ekstrakurikuler,
atau mengambil peran dalam kegiatan-kegiatan lain di sekolah.

BACK
BACK
https://youtu.be/XeMCNnh1Alw?si=ifmt1uvqxEAb8cd2
Tips mengawali pembelajaran agar siswa fokus

https://youtu.be/QIv3rsEAxCg?si=xj3LAKbWe2vA7btx
6 ICEBREAKING UNTUK KEGIATAN P5 DAN PPRA

https://youtu.be/xU18dhJX9LQ?si=W3_qWyzplfnchtyU
CONTOH PERTANYAAN REFLEKSI DALAM PEMBELAJARAN

https://youtu.be/vDGLDJ0cT4w?si=0stJlD7YHNBoLc10
PENILAIAN KINERJA PPPK & MASA HUBUNGAN PPPK
PENILAIAN KINERJA PPPK PASAL 35 PP NOMOR 49 TAHUN 2018

1. Penilaian Kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja


yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara PPK
dengan pegawai yang bersangkutan.
2. Penilaian Kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dialakukan berdasarkan perjanjian kerja ditingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target, sasaran,
hasil manfaat yang dicapau, dan perilaku pegawai.
3. Penilaian Kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan.
4. Penilaian Kinerja PPPK dibawah kewenangan PyB pada Instansi
Pemerintah masing-masing.
5. Penilaian Kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari
PPPK.
6. Penilaian Kinerja PPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan
bawahannya.
7. Hasil Penilaian Kinerja PPPK disampaikan kepada Tim Penilai PPPK.
8. Penilaian Kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menilai objektivitas
perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan
Pengembangan kompetensi.
9. PPPK yang dinilai oleh atasan dan Tim Penilai Kinerja PPPK tidak
mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian
BACK
kerja diberhentikan dari PPPK.

You might also like