Professional Documents
Culture Documents
Template Tadbir Muwahhid
Template Tadbir Muwahhid
Keywords: that it’s important, spesific, or representative for the article, consists of 3-6 words.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)
PENDAHULUAN
Membaca dan mempelajari Al Quran merupakan sebuah kewajiban yang harus
dilakukan oleh umat muslim. Hal ini karena di dalam kitab suci Al Quran tersimpan petunjuk
yang pastinya harus dimengerti oleh seluruh muslim. Jika tidak bisa mempelajarinya maka
tidak akan bisa mengetahui petunjuk yang ada di Al Quran. Hingga hadirlah lembaga tahfidz
yang dibuka untuk anak anak sehingga bisa belajar sejak dini. Apa itu tahfidz Quran?
Tahfidz Al Quran terdiri dari dua kata yang masing masingnya memiliki arti yang
berbeda. Kata Tahfidz memiliki arti sebagai menghafal yang berasal dari bahasa Arab,
Hafidza yahfadzu hifdzan yang merupakan lawan dari lupa yaitu selalu mengingat dan
sedikit terlupa. Menurut Aldul Aziz Abdul Ra’uf menghafal merupakan proses mengulang
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)
sesuatu, dilakukan dengan membaca maupun mendengar. Dimana pekerjaan yang selalu
diulang akan menjadi hafal.
Kemudian untuk kata kedua yakni Al Quran yang menurut bahasa berasal dari kata
qa ra a yang berarti membaca. Ada beberapa pendapat yang berbeda untuk mendifinisikan
pengertian Al Quran mengingat fungsi dari Al Quran sendiri. Sehingga bisa diartikan jika
Tahfidz Quran merupakan kegiatan menghafal ayat ayat AL Quran. Dimana di dalam Al
Quran terdapat 30 juz yang harus perlahan dihafalkan kemudian diamalkan dan juga
diajarkan.
Sementara untuk program pendidikan menghafal Al Quran merupakan program yang
diadakan untuk menghafal AL Quran dengan mutgin atau hafalan yang kuat pada lafazh
pada Al Quran. Menghafal juga dilakukan dengan menghafal maknanya dengan kuat yang
nantinya akan memudahkan dalam menghadapi berbagai masalah di kehidupan. Dimana
semua isi dari Al Quran merupakan sebuah kebenaran yang bisa digunakan sepanjang jaman.
Di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor terdapat banyak ekstrakurikuler
salah satunya yaitu Tahfidz Al-Qur’an. Akan tetapi disini program tahfidz masih kurang
efektif perihal metode menghafal sehingga kurang maksimal hasil hafalan santri-santrinya.
Maka disini saya akan menawarkan suatu metode menghafal dengan didahului tahsin dan
ilqo, yang mana dengan tahsin ini penghafal bisa membaca berulang kali sampai bacaannya
benar sehingga mempermudah penghafal menghafal Al-Qur’an, dengan Ilqo oleh guru
tahfidz kemudian diikuti oleh para penghafal karena dengan mendengar lalu melafadzkannya
akan lebih mempermudah penghafal mengahafal al-qur’an.
METODE
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor, penelitian ini berfokus pada santri-
santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz. Dengan ini penulis mengamati hasil hafalan
santri-santri Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor yang masih kurang efektif dan
kondusif, kemudian penulis mengsulkan metode tahsin dan ilqo yang dijalani oleh 20 orang
santri yang hasilnya hafalan mereka membaik dan bacaan mereka lebih bagus dan jelas dalam
segi makhrojul huruf dan hukum bacaan tajwidnya.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)
Berisi jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, target/sasaran, subjek penelitian, prosedur,
instrumen dan teknik analisis data serta hal-hal lain yang berkaitan dengan cara penelitiannya.
Metode dan analisis statistik harus dijelaskan secara terperinci pada bagian ini sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian sejenis.
Sub-sub judul tidak perlu diberi notasi, namun dituliskan dengan huruf kecil berawalkan
huruf kapital, Times New Roman bold, serta rata kiri.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis pakai pada kesempatan ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut
Maleong, Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami
suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Disini penulis
meneliti masalah-masalah yang terjadi pada santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz di
Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor.
Jenis penelitian terkait dengan jenis penelitian yang digunakan, diuraikan sesuai dengan teori
yang digunakan dari beberapa ahli (TNR-12, spasi:1,5)
Target/Subjek Penelitian
Pada penelitian kali ini penulis menargetkan penelitian ini pada santri yang mengikuti
ekstrakurikuler tahfidz di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor. Penulis mendapatkan
data masalah-masalah pada ekstrakurikuler tahfidz di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna
Bogor dengan cara mewawancarai beberapa anggota dari ekstrakurikuler tahfidz tersebut.
Kemudian penulis meneliti dan mencari solusi dari masalah yang ada di ekstrakurikuler tahfidz
tesebut.
Prosedur Penelitian
Prosedur yang penulis pakai pada penelitian kali ini yaitu:
a. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, penulis mendeskripsikan apa
yang penulis lihat, dengar dan rasakan. Kemudian penulis mendata sepintas tentang
informasi yang diperoleh.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)
b. Tahap reduksi. Pada tahap ini, penulis mereduksi segala informasi yang diperoleh
pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
c. Tahap seleksi. Pada tahap ini, penulis menguraikan fokus yang telah ditetapkan
menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus
masalah. Hasilnya adalah tema yang penulis ambil yaitu masalah metode menghafal
pada santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Macam data, bagaimana data dikumpulkan, dengan instrumen yang mana data dikumpulkan,
dan bagaimana teknis pengumpulannya, perlu diuraikan secara jelas dalam bagian ini
Bagaimana memaknakan data yang diperoleh, kaitannya dengan permasalahan dan tujuan
penelitian, perlu dijabarkan dangan jelas.
(Catatan: Sub-subbab bisa berbeda, menurut jenis atau pendekatan penelitian yang
digunakan. Jika ada prosedur atau langkah yang sifatnya sekuensial, dapat diberi notasi
(angka atau huruf) sesuai posisinya).
kejenuhan atau kemalasan, ingatan yang lemah pada diri penghafal, para santri terkadang
banyak dihinggapi permasalahan sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
konsentrasi. Sedangkan kesulitan yang berasal dari luar diri penghafal seperti banyaknya ayat-
ayat yang serupa sehingga menimbulkan interferensi bagi penghafal dan gangguan lingkungan
seperti gaduh atau ramai.sebagian dari mereka masih kurang lancar dalam membaca Al-
Qur’an, lalu ada yang susah menghafal jika tidak dibimbing, ada juga santri yang mengaku
bahwa dia lebih mudah menghafal apabila guru atau pembimbing tahfidz membacakan apa
yang akan dihafal terlebih dahulu. Disini penulis menyimpulkan hasil dari wawancara
tersebut bahwa santri kurang dibimbing, diarahkan, dimotivasi, serta ditahsin bacaan-bacaan
Al-Qur’an mereka. Mereka diberi metode menghafal dengan membaca sendiri-sendiri sampai
mereka hafal, jika mereka sudah hafal kemudian disetorkan kepada guru tahfidznya tanpa
dibenahi terlebih dahulu bacaan-bacaan santrinya yang mana menurut penulis metode ini
kurang efektif dan efisien.
Pembahasan
Pembahasan difokuskan pada mengkaitkan data dan hasil analisisnya dengan permasalahan
atau tujuan penelitian dan konteks teoritis yang lebih luas. Dapat juga merupakan jawaban
pertanyaan mengapa ditemukan fakta dari data tersebut. Pembahasan ditulis melekat dengan
data yang dibahas. Pembahasan diusahakan tidak terpisah dengan data yang dibahas,
Simpulan dapat bersifat generalisasi temuan sesuai permasalahan penelitian, dapat pula
berupa rekomendatif untuk langkah selanjutnya.
Implikasi
Saran dapat berupa masukan bagi peneliti berikutnya, dapat pula rekomendasi implikatif dari
temuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Format judul, tabel, gambar, kutipan, referensi, dan rincian lainnya mengikuti gaya
APA 6 seperti yang dijelaskan dalam Manual Publikasi American Psychological
Association, yang tersedia di
http://sydney.edu.au/library/subjects/downloads/citation/APA%20Complete_2012.pdf
2. Referensi: dibudidayakan dari sumber primer (jurnal / majalah ilmiah atau laporan
penelitian) dan terkini / terbaru (maksimal 10 tahun). Referensi hanya mencantumkan
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)
sumber yang dirujuk di badan artikel. Jika tidak, nama yang dirujuk dalam tubuh harus
ada dalam bibliografi.
Contoh penulisan:
1. Buku Teks
Contoh:
a. Satu pengarang
Mitchell, D. R. (2008). What really works in special and inclusive education: using evidence-
based teaching strategies. London ; New York: Routledge.
Effendi, S. (1982). Unsur-unsur penelitian ilmiah. Dalam Masri, S (Ed.). Metode penelitian
survei. Jakarta: LP3ES.
Contoh:
a. Jurnal online
Rohmah, I. (2017). Classroom Interaction in English Language Class for Students of
Economics Education. Arab World English Journal, 8(2), 192–207.
https://doi.org/10.24093/awej/vol8no2.14
Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000).
An experimental evaluation of theorybased mother and mother-child programs for
children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68(5), 843-856.
Nadhir, M. (2017, November 10). Kompas.com (jika online, ditambahkan dengan alamat
website-nya)
3. Dari skripsi/tesis/desertasi
Helza, Y. (2016). Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui metode Card Sort pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Slamet Suyanto. (2009). Keberhasilan sekolah dalam ujian nasional ditinjau dari organisasi
belajar. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta.
g. Dari internet
h. Dokumen perundangan
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan inklusif