Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

MENGATASI KESULITAN MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA


PROGRAM EKSTRAKURIKULER TAHFIDZ

COPING WITH THE CHALLENGE OF MEMORIZING THE QUR’AN


IN AN EXTRACURRUCULAR TAHFIDZ PROGRAM
Dhea Amalia Novia

Manajemen Pendidikan Islam / Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,


Universitas Djuanda, Jln. Tol Jagorawi No. 1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16720
a
Korespondensi: Nama Penulis Korespondensi, Telp/Hp: ………., E-mail: ……..

ABSTRACT (TNR-14 BOLD)


This article discusses the difficulties of students memorizing the Qur'an in Islamic boarding schools.
The study was motivated by the difficulty of students memorizing the Qur'an. This study is intended
to answer the following problems: (1) What are the difficulties of students memorizing the Qur'an at
the Al-Asmaaul Husna Islamic Boarding School, Bogor? (2) How to overcome the difficulty of
memorizing the Qur'an at the Al-Asmaaul Husna Islamic Boarding School in Bogor? These problems
were discussed through a field study conducted at the Taḥfiẓul Islamic Boarding School, the Al-
Asmaaul Husna Islamic Boarding School, Bogor. The Al-Asmaaul Husna Islamic Boarding School in
Bogor was used as a data source to get a portrait of the difficulties of students in memorizing the
Qur'an and the solutions applied to overcome these difficulties. The data was obtained by in-depth
interviews, participant observation, and documentation. All data were analyzed by descriptive
analysis approach using induction, deduction and reflection. This study shows that: (1) The difficulty
of memorizing the Qur'an experienced by students at the Al-Asmaaul Husna Islamic Boarding School
in Bogor, comes from the memorizing students (internal) and from outside the memorizers (external).
Difficulties that come from the memorizer in the form of experiencing forgetfulness of the verses that
have been memorized, experiencing boredom or laziness, weak memory in the memorizer, the
students are sometimes faced with many problems, causing difficulties to concentrate. Meanwhile,
difficulties that come from outside the memorizer, such as the number of similar verses, cause
interference for the memorizers and environmental disturbances such as noisy or crowded. (2) The
way to overcome these difficulties, the students apply solutions that are general and specific. The
general solution taken by the students is in the form of an intuitive approach (inner purification) by
doing dhikr and prayer, praying lihifil Qur'an by reading certain letters, reciting the Qur'an once a
week. starts on Friday and ends on Thursday, performs the prayer of prayer du'a raka'at, carries out
sunnah fasting on Mondays and Thursdays. Meanwhile, how to overcome difficulties or solutions that
are specific in nature are such as frequently assessing what has been memorized, paying attention to
similar verses by understanding the meaning of the verses, coding on these verses, motivating
yourself and basing yourself with sincere intentions. , conducive selection of places, setting the right
time to memorize. These findings provide a reference for the memorizers of the Qur'an to anticipate
the difficulties and solutions to overcome these difficulties when in the process of memorizing the
Qur'an.

Keywords: that it’s important, spesific, or representative for the article, consists of 3-6 words.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

ABSTRAK (TNR-14 CETAK TEBAL)


Artikel ini membahas kesulitan santri menghafal Al-Qur’an di pondok pesantren. Kajiannya
dilatarbelakangi oleh kesulitan santri menghafal Al-Qur’an. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan: (1) Apa saja kesulitan santri menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Asmaaul
Husna Bogor? (2) Bagaimana cara mengatasi kesulitan menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-
Asmaaul Husna Bogor? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di
Pondok Pesantren Taḥfiẓul Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor. Pondok Pesantren Al-
Asmaaul Husna Bogor tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan potret apa saja
kesulitan santri dalam menghafal Al-Qur’an serta solusi yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan
tersebut. Datanya diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi.
Semua data dianalisis dengan pendekatan analisis deskriptif menggunakan induksi, deduksi dan
refleksi. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Kesulitan menghafal AlQur’an yang dialami oleh santri di
Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor, berasal dari diri santri penghafal
(intern) dan dari luar diri penghafal (ekstern). Kesulitan yang berasal dari diri penghafal berupa
mengalami kelupaan terhadap ayat-ayat yang sudah dihafal, mengalami kejenuhan atau kemalasan,
ingatan yang lemah pada diri penghafal, para santri terkadang banyak dihinggapi permasalahan
sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan konsentrasi. Sedangkan kesulitan yang berasal dari
luar diri penghafal seperti banyaknya ayat-ayat yang serupa sehingga menimbulkan interferensi bagi
penghafal dan gangguan lingkungan seperti gaduh atau ramai. (2) Cara untuk mengatasi kesulitan
tersebut, para santri menerapkan solusi yang bersifat umum dan khusus. Solusi vii yang bersifat umum
yang dilakukan oleh santri adalah berupa pendekatan intuitif (penjernihn batin) dengan melakukan
dzikir dan do’a, mealkukan shalat lihifẓil Qur’an dengan membaca surat-surat tertentu, mengḥatamkan
Al-Qur’an setiap satu minggu satu kali yang dimulai pada hari Jum’at dan diakhiri pada hari Kamis,
melaksanakan shalat hajat du’a raka’at, melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis. Sedangkan cara
mengatasi kesulitan ataupun solusi yang bersifat khusus adalah seperti sering mentakrīr hafalan yang
sudah dihafalkan, memperhatikan ayat-ayat yang serupa dengan memahami makna dari ayat-ayat
tersebut, pengkodean pada ayat-ayat tersebut, memotivasi diri sendiri dan mendasari diri dengan niat
yang ihklas, pemilihan tempat yang kendusif, pengaturan waktu yang tepat untuk menghafal. Temuan
tersebut memberikan acuan bagi para penghafal Al-Qur’an untuk mengantisipasi terhadap kesulitan-
kesulitan serta solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut ketika dalam proses menghafal Al-Qur’an.
Kata kunci: penting, spesifik, atau representatif bagi artikel ini, terdiri dari 3-6 kata.

PENDAHULUAN
Membaca dan mempelajari Al Quran merupakan sebuah kewajiban yang harus
dilakukan oleh umat muslim. Hal ini karena di dalam kitab suci Al Quran tersimpan petunjuk
yang pastinya harus dimengerti oleh seluruh muslim. Jika tidak bisa mempelajarinya maka
tidak akan bisa mengetahui petunjuk yang ada di Al Quran. Hingga hadirlah lembaga tahfidz
yang dibuka untuk anak anak sehingga bisa belajar sejak dini. Apa itu tahfidz Quran?
Tahfidz Al Quran terdiri dari dua kata yang masing masingnya memiliki arti yang
berbeda. Kata Tahfidz memiliki arti sebagai menghafal yang berasal dari bahasa Arab,
Hafidza yahfadzu hifdzan yang merupakan lawan dari lupa yaitu selalu mengingat dan
sedikit terlupa. Menurut Aldul Aziz Abdul Ra’uf menghafal merupakan proses mengulang
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

sesuatu, dilakukan dengan membaca maupun mendengar. Dimana pekerjaan yang selalu
diulang akan menjadi hafal.
Kemudian untuk kata kedua yakni Al Quran yang menurut bahasa berasal dari kata
qa ra a yang berarti membaca. Ada beberapa pendapat yang berbeda untuk mendifinisikan
pengertian Al Quran mengingat fungsi dari Al Quran sendiri. Sehingga bisa diartikan jika
Tahfidz Quran merupakan kegiatan menghafal ayat ayat AL Quran. Dimana di dalam Al
Quran terdapat 30 juz yang harus perlahan dihafalkan kemudian diamalkan dan juga
diajarkan.
Sementara untuk program pendidikan menghafal Al Quran merupakan program yang
diadakan untuk menghafal AL Quran dengan mutgin atau hafalan yang kuat pada lafazh
pada Al Quran. Menghafal juga dilakukan dengan menghafal maknanya dengan kuat yang
nantinya akan memudahkan dalam menghadapi berbagai masalah di kehidupan. Dimana
semua isi dari Al Quran merupakan sebuah kebenaran yang bisa digunakan sepanjang jaman.
Di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor terdapat banyak ekstrakurikuler
salah satunya yaitu Tahfidz Al-Qur’an. Akan tetapi disini program tahfidz masih kurang
efektif perihal metode menghafal sehingga kurang maksimal hasil hafalan santri-santrinya.
Maka disini saya akan menawarkan suatu metode menghafal dengan didahului tahsin dan
ilqo, yang mana dengan tahsin ini penghafal bisa membaca berulang kali sampai bacaannya
benar sehingga mempermudah penghafal menghafal Al-Qur’an, dengan Ilqo oleh guru
tahfidz kemudian diikuti oleh para penghafal karena dengan mendengar lalu melafadzkannya
akan lebih mempermudah penghafal mengahafal al-qur’an.

METODE
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
dilakukan di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor, penelitian ini berfokus pada santri-
santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz. Dengan ini penulis mengamati hasil hafalan
santri-santri Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor yang masih kurang efektif dan
kondusif, kemudian penulis mengsulkan metode tahsin dan ilqo yang dijalani oleh 20 orang
santri yang hasilnya hafalan mereka membaik dan bacaan mereka lebih bagus dan jelas dalam
segi makhrojul huruf dan hukum bacaan tajwidnya.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

Berisi jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, target/sasaran, subjek penelitian, prosedur,
instrumen dan teknik analisis data serta hal-hal lain yang berkaitan dengan cara penelitiannya.
Metode dan analisis statistik harus dijelaskan secara terperinci pada bagian ini sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian sejenis.
Sub-sub judul tidak perlu diberi notasi, namun dituliskan dengan huruf kecil berawalkan
huruf kapital, Times New Roman bold, serta rata kiri.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis pakai pada kesempatan ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut
Maleong, Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami
suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Disini penulis
meneliti masalah-masalah yang terjadi pada santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz di
Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor.

Jenis penelitian terkait dengan jenis penelitian yang digunakan, diuraikan sesuai dengan teori
yang digunakan dari beberapa ahli (TNR-12, spasi:1,5)

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini penulis lakukan pada tanggal 10 juni 2021 M di Pondok Pesantren Al-Asmaaul
Husna Bogor yang beralamat di Jl. Cilotoh No. 13, Kp. Cimande Girang, Ds. Lemah Duhur,
Caringin-Bogor, Jawa Barat. (16730)

Target/Subjek Penelitian
Pada penelitian kali ini penulis menargetkan penelitian ini pada santri yang mengikuti
ekstrakurikuler tahfidz di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor. Penulis mendapatkan
data masalah-masalah pada ekstrakurikuler tahfidz di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna
Bogor dengan cara mewawancarai beberapa anggota dari ekstrakurikuler tahfidz tersebut.
Kemudian penulis meneliti dan mencari solusi dari masalah yang ada di ekstrakurikuler tahfidz
tesebut.

Prosedur Penelitian
Prosedur yang penulis pakai pada penelitian kali ini yaitu:

a. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, penulis mendeskripsikan apa
yang penulis lihat, dengar dan rasakan. Kemudian penulis mendata sepintas tentang
informasi yang diperoleh.
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

b. Tahap reduksi. Pada tahap ini, penulis mereduksi segala informasi yang diperoleh
pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
c. Tahap seleksi. Pada tahap ini, penulis menguraikan fokus yang telah ditetapkan
menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus
masalah. Hasilnya adalah tema yang penulis ambil yaitu masalah metode menghafal
pada santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Macam data, bagaimana data dikumpulkan, dengan instrumen yang mana data dikumpulkan,
dan bagaimana teknis pengumpulannya, perlu diuraikan secara jelas dalam bagian ini

Teknik Analisis Data

Bagaimana memaknakan data yang diperoleh, kaitannya dengan permasalahan dan tujuan
penelitian, perlu dijabarkan dangan jelas.

(Catatan: Sub-subbab bisa berbeda, menurut jenis atau pendekatan penelitian yang
digunakan. Jika ada prosedur atau langkah yang sifatnya sekuensial, dapat diberi notasi
(angka atau huruf) sesuai posisinya).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil
Di Pondok Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor terdapat banyak ekstrakurikuler, salah
satunya yaitu ekstrakurikuler tahfidz. Akan tetapi metode yang dipakai kurang efektif yaitu
membaca kemudian dihafalkan masing-masing lalu setelah penghafal hafal apa yang ia
hafalkan maka penghafal menyetorkannya kepada guru atau pembimbig tahfidznya, padahal
untuk seorang penghafal pemula sudah seharusnya sebagai guru atau pembimbing tahfidz
menggunakan metode tahsin untuk membenahi bacaan-bacaan santrinya. dan Ilqo guna
mempermudah santri dalam menghafal, dengan mendengar santri bisa lebih cepat menghafal
karena mendengar adalah salah satu cara menghafal yang efektif.

Disini penulis mewawancarai 20 santri yang mengikuti ekstrakurikuler tahfidz di Pondok


Pesantren Al-Asmaaul Husna Bogor. Setelah Penulis wawancarai keluhan-keluhan dan
kesulitan-kesulitan mereka dalam menghafal yaitu diantaranya Kesulitan yang berasal dari diri
penghafal berupa mengalami kelupaan terhadap ayat-ayat yang sudah dihafal, mengalami
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

kejenuhan atau kemalasan, ingatan yang lemah pada diri penghafal, para santri terkadang
banyak dihinggapi permasalahan sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
konsentrasi. Sedangkan kesulitan yang berasal dari luar diri penghafal seperti banyaknya ayat-
ayat yang serupa sehingga menimbulkan interferensi bagi penghafal dan gangguan lingkungan
seperti gaduh atau ramai.sebagian dari mereka masih kurang lancar dalam membaca Al-
Qur’an, lalu ada yang susah menghafal jika tidak dibimbing, ada juga santri yang mengaku
bahwa dia lebih mudah menghafal apabila guru atau pembimbing tahfidz membacakan apa
yang akan dihafal terlebih dahulu. Disini penulis menyimpulkan hasil dari wawancara
tersebut bahwa santri kurang dibimbing, diarahkan, dimotivasi, serta ditahsin bacaan-bacaan
Al-Qur’an mereka. Mereka diberi metode menghafal dengan membaca sendiri-sendiri sampai
mereka hafal, jika mereka sudah hafal kemudian disetorkan kepada guru tahfidznya tanpa
dibenahi terlebih dahulu bacaan-bacaan santrinya yang mana menurut penulis metode ini
kurang efektif dan efisien.

Pembahasan

Pembahasan difokuskan pada mengkaitkan data dan hasil analisisnya dengan permasalahan
atau tujuan penelitian dan konteks teoritis yang lebih luas. Dapat juga merupakan jawaban
pertanyaan mengapa ditemukan fakta dari data tersebut. Pembahasan ditulis melekat dengan
data yang dibahas. Pembahasan diusahakan tidak terpisah dengan data yang dibahas,

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI


Kesimpulan

Simpulan dapat bersifat generalisasi temuan sesuai permasalahan penelitian, dapat pula
berupa rekomendatif untuk langkah selanjutnya.

Implikasi

Saran dapat berupa masukan bagi peneliti berikutnya, dapat pula rekomendasi implikatif dari
temuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Format judul, tabel, gambar, kutipan, referensi, dan rincian lainnya mengikuti gaya
APA 6 seperti yang dijelaskan dalam Manual Publikasi American Psychological
Association, yang tersedia di
http://sydney.edu.au/library/subjects/downloads/citation/APA%20Complete_2012.pdf
2. Referensi: dibudidayakan dari sumber primer (jurnal / majalah ilmiah atau laporan
penelitian) dan terkini / terbaru (maksimal 10 tahun). Referensi hanya mencantumkan
Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

sumber yang dirujuk di badan artikel. Jika tidak, nama yang dirujuk dalam tubuh harus
ada dalam bibliografi.

Contoh penulisan:

1. Buku Teks

Format Umum: Pengarang, A.B. (Tahun). Judul buku . Lokasi:Penerbit

Contoh:
a. Satu pengarang
Mitchell, D. R. (2008). What really works in special and inclusive education: using evidence-
based teaching strategies. London ; New York: Routledge.

b. Dua sampai lima pengarang


Armstrong, A. C., Armstrong, D., & Spandagou, I. (2010). Inclusive education: international
policy and practice. Los Angeles: SAGE.

c. Buku Chapter (Book Section)

Effendi, S. (1982). Unsur-unsur penelitian ilmiah. Dalam Masri, S (Ed.). Metode penelitian
survei. Jakarta: LP3ES.

2. Jurnal. majalah atau koran dari format print

Format umum: Pengarang, A. B. , Pengarang, C. D. , & Pengarang, E. F. (Tahun). Judul dari


artikel. Judul dari Jurnal, vol(Tahun), xxx-yyy, doi:xxxxxxxxxx

Contoh:

a. Jurnal online
Rohmah, I. (2017). Classroom Interaction in English Language Class for Students of
Economics Education. Arab World English Journal, 8(2), 192–207.
https://doi.org/10.24093/awej/vol8no2.14

b. Jurnal dengan 2- 6 pengarang


Caldarella, P., Sabey, C. V., & Griffin, A. A. (2017). The effects of a buddy bench on
elementary students solitary behavior during recess. Lnternational Electronic Journal
of Elementary Education, 10(1), 27–36.
https://doi.org/10.26822/iejee.2017131884

c. Lebih dari 6 pengarang (ditulid 6 pengarang, setelah itu menggunakan et.al)


Judul Singkat / Running Head (tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong)

Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000).
An experimental evaluation of theorybased mother and mother-child programs for
children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 68(5), 843-856.

d. Dari koran nasional

Nadhir, M. (2017, November 10). Kompas.com (jika online, ditambahkan dengan alamat
website-nya)

3. Dari skripsi/tesis/desertasi
Helza, Y. (2016). Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui metode Card Sort pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Slamet Suyanto. (2009). Keberhasilan sekolah dalam ujian nasional ditinjau dari organisasi
belajar. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta.

4. Dari kumpulan abstrak penelitian atau proceeding:

Paidi. Urgensi pengembangan kemam-puan pemecahan masalah dan metakognitif siswa


SMA melalui pembelajaran biologi. Prosiding, Seminar dan Musyawarah Nasional
MIPA, 2008. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

g. Dari internet

White H. 2007. Problem-based learning in introductory science across disciplines. Retrieved


October 4, 1999 from http://www.udel.edu/chem/white/finalrpt.html.

h. Dokumen perundangan
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan inklusif

You might also like