Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Analisa Persamaan dan Perbedaan Peraturan Pemerintah Tentang Standard Kualifikasi dan

Kompetensi Bimbingan Konseling (Bk) / Konselor dengan Tenaga Laboratorium.

1. KUALIFIKASI
A. Persamaan
a. Telah menyelesaikan pendidikan akademik strata 1 (S-1) untuk konselor dan kepala
perpustakaan sekolah/madrasah, atau strata 1 (S1), melalui jalur guru.
b. Pemberhentian / pension bagi konselor dan tenaga laboratorium sama-sama dilakukan
pada usia 60 (enam puluh) tahun.
c. Untuk dapat diangkat sebagai konselor dan tenaga laboratorium, seseorang wajib
memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor dan tenaga
laboratorium yang berlaku secara nasional.

B. Perbedaan
a. Konselor harus menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1) program studi
Bimbingan dan Konseling dan program Pendidikan Profesi Konselor dari perguruan
tinggi penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Sedangkan tenaga laboratorium seperti kepala laboratorium melalui jalur
laboran/teknisi minimum pendidikannya adalah diploma 3 (D3). Sedangkan untuk
teknisi laboratorium minimal diploma 2 (D2) yang relevan dengan peralatan
laboratorium. Sedangkan untuk laboran, minimal pendidikannya adalah diploma satu
(D1) yang relevan dengan jenis laboratorium.
b. Konselor tidak ada ketentuan pengalaman, sedangkan tenaga laboratorium dibutuhkan
pengalaman. Kepala laboratorium melalui jalur guru Berpengalaman minimal 3 tahun
sebagai pengelola praktikum, sedangkan jalur laboran (teknisi) minimum
berpendidikan diploma 3(D3) dengan minimal pengalaman 5 tahun.
2. KOMPETENSI
A. Persamaan

a. Sama sama memiliki standar kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional namun
dengan sub kompetensi yang berbeda.
a. Konselor memiliki kompetensi pedagogik sedangkan tenaga perpustakaan tidak.
Tenaga perpustakaan mempunyai standard kompetensi manajerial yang juga tidak
dimiliki pada konselor.

You might also like