Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

DISTRIBUSI OBAT HAM (HIGH ALERT MEDICATION)


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1. Distribusi adalah proses dimulai dari penerimaan
resep sampai dengan penyerahan obat kepada
perawat/pasien.
2. Obat – obatan yang perlu diwaspadai ( high- alert
medication) adalah obat yang sering menyebabkan terjadi
kesalahan/ kesalahan serius (sentinel event), obat yang
PENGERTIAN
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome) seperti obat-obatan yang terlihat mirip atau
obat-obatan yang kedengaranya mirip ( Nama Obat Rupa dan
Ucapan mirip/NORUM atau Look Alike Sound Alike/LASA).
3. Obat yang sering mendapat perhatian adalah sediaan cairan
konsentrat tinggi dan obat LASA
1. Untuk memenuhi kebutuhan perbekalan Farmasi yang
berkulitas dan rasional
TUJUAN 2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat HAM
3. Menjadikan pedoman petugas farmasi ketika distribusi obat-
obatan High Alert

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus nomor SK/ /


KEBIJAKAN /20 tentang Distribusi Obat HAM di Rumkitban 04.08.04 Kartika
Husada Kudus
1. Terima resep sesuai dengan protap penerimaan penerimaan
resep
2. Beri tanda garis bawah pada resep yang ada obat High Alert
3. Ambil obat HAM sesuai dengan jenis, kekuatan dan jumlahnya
4. Cek ulang dan cocokkan dengan resep obat HAM oleh petugas
PROSEDUR
lain.
5. Beri label/stiker High Allert pada setiap ampul/vial
6. Catat dalam kartu stock
7. Serahkan dan komunikasikan obat High Alert kepada perawat
oleh petugas IFRS yang lain
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISTRIBUSI OBAT HAM (HIGH ALERT MEDICATION)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi
2. IRI
3. IRJ
UNIT TERKAIT 4. IRB
5. IGD
6. HCU
7. IBS
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG
ESYAH PROTOKOL KOREKSI HIPOFOSTEMIA

NO.DOKUMEN NO. REVISI Halaman


1 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
Hipofosfatemia atau adalah kondisi kadar fosfat terlalu
PENGERTIAN rendah dalam tubuh. Fosfat merupakan elektrolit, sejenis
mineral yang ditemukan dalam darah, urine, jaringan, dan
cairan tubuh. Elektrolit berperan menjaga jantung, otak,
otot, dan saraf untuk berfungsi dengan baik. Fosfat juga
diperlukan untuk menjaga tulang dan gigi tetap kuat.
Hipofosfatemia terjadi dimana konsentrasi fosfat dalam
darah kurang dari 2,5 mg/dL.

TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana Hipofosfatemia

KEBIJAKAN SK Karumkitban Kartika 04.08.04 Kartika Husada Kudus


nomor SK/ / / /20 tentang Protokol Koreksi
Hipofosfatemia di Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada
Kudus

PROSEDUR 1. Sasaran
Pasien yang mengalami kondisi hyponatremia di
ruang ICU
2. Pelaksanaan
a. Assesmen keluhan pasien yang
berhubungan dengan konsentrasi fosfat
dalam darah kurang dari 2,5 mg/dL
b. Kolaborasikan ke dokter anestesi atau dpjp
tentang keluhan yang ada dan kondisi
hyponatremia pasien
c. Cek nama, No RM, dan tanggal lahir pasien
sebelum koreksi dilakukan
d. Monitor perkembangan serta pemberianj
obat yang telah diberikan
e. Setelah koreksi diberikan monitor kadar
natrium dari dalam darah dan konsulkan
untuk tindak lanjut intervensi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG
ESYAH PROTOKOL KOREKSI HIPOFOSTEMIA

NO.DOKUMEN NO. REVISI Halaman


2 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
UNIT TERKAIT 2. Komite Keperawatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG
ESYAH PROTOKOL KOREKSI HIPOKALEMIA

NO.DOKUMEN NO. REVISI Halaman


1 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286

PENGERTIAN Menambah sejumlah kalium untuk mencapai kadar normal


kalium dalam darah.

TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana Hipokalemia


SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus SK/ / /
KEBIJAKAN
/20 tentang Protokol Kereksi Hipokalemia di Rumkitban
04.08.04 Kartika Husada Kudus
A. Persiapan Alat.
1. set infus.
2. Cairan nfus NaCl 9%.
PROSEDUR
3. Larutan KCL.
4. Spuit.
5. Syring pump.
B. Persiapan Pasien.
Jelaskan pada keluarga dan pasien.

C. Langkah Kerja.
1. lakukan penghitungan kebutuhan kalium.
a. koreksi cepat
(0,3-0,5 mcg/kgBB/jam (selama 4 jam))
b. koreksi lambat
(2 mcg/kgBB dalam 24 jam)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG
ESYAH PROTOKOL KOREKSI HIPOKALEMIA

NO.DOKUMEN NO. REVISI Halaman


2 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
2. Cuci tangan.
3. Cek kondisi kadaluarsa KCL.
4. Masukkan KCL dalam NaCl (koreksi cepat 4 jam,
cek elektrolit jika hasil masih turun, diteruskan koreksi
lambat 24 jam)
5. Atur tetesan infus/ syringe pump sesuai kebutuhan.
6. Rapikan peralatan dan dokumentasikan tindakan.

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit


UNIT TERKAIT
2. Komite Keperawatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENATALAKSANAAN MEDICATION ERROR


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1. Instalasi farmasi rumah sakit adalah suatu unit dari suatu
Rumah Sakit di bawah pimpinan seorang Apoteker dan dibantu
beberapa tenaga kefarmasian yang memenuhi persyaratan
perundang undangan yang berlaku yang bertanggung jawab
PENGERTIAN
terhadap seluruh pekerjaan kefarmasian
2. Medication error adalah suatu kejadian yang merugikan pasien,
akibat pemakaian obat selama dalam penanganan oleh tenaga
kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah
1. Untuk memenuhi kebutuhan sediaan farmasi yang berkulitas
dan rasional
TUJUAN
2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat.
3. Untuk mencegah kesalahan ulang pelayanan Kefarmasian

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada nomor SK/ / /20


KEBIJAKAN tentang Penatalaksanaan Medication Eror di Rumkitban Kartika
Husada Kudus
1. Catat setiap kejadian kesalahan pada buku, lengkap dengan
waktu, jenis kesalahan, penyebab dan akibat kesalahan
2. Lakukan pembahasan penyebab kesalahan dengan rapat
PROSEDUR
Bersama komite
3. Adakan tindak lanjut
4. Lakukan evaluasi
1. Instalasi Farmasi
2. Komite Medik
UNIT TERKAIT
3. IRI
4. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG
ESYAH PROTOKOL KOREKSI HIPONATREMIA

NO.DOKUMEN NO. REVISI Halaman


1 dari 1
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
Hiponatremia adalah gangguan elektrolit yang terjadi ketika
PENGERTIAN kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah dari
normalnya Penurunan kadar natrium (Na) Plasma < 135
mEq/L. Hiponatremia yang terjadi >48jam dan
membutuhkan penanganan segera.

Sebagai panduan tatalaksana Hiponatremia


TUJUAN

KEBIJAKAN SK Karumkitban Kartika 04.08.04 Kartika Husada Kudus


nomor SK/ / / /20 tentang Protokol Koreksi
Hiponatremia di Rumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus

PROSEDUR 1. Sasaran
Pasien yang mengalami kondisi hyponatremia di
ruang ICU
2. Pelaksanaan
a. Assesmen keluhan pasien yang
berhubungan dengan hyponatremia (kadar
natrium dalam darah kurang dari 130mEq/L)
b. Kolaborasikan ke dokter anestesi atau dpjp
tentang keluhan yang ada dan kondisi
hyponatremia pasien
c. Cek nama, No RM, dan tanggal lahir pasien
sebelum koreksi dilakukan
d. Monitor perkembangan serta pemberianj
obat yang telah diberikan
e. Setelah koreksi diberikan monitor kadar
natrium dari dalam darah dan konsulkan
untuk tindak lanjut intervensi
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
UNIT TERKAIT 2. Komite Keperawatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENANGANAN OBAT ELEKTROLIT KOSENTRAT PEKAT


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
Proses pengelolan dengan perhatian khusus terhadap obat
PENGERTIAN Elektrolit Pekat yang memiliki resiko tinggi apabila ketidaktepatan
dalam pemberian.
1. Memastikan keselamatan pasien melalui pengelolaan obat-
obatan yang tepat
TUJUAN
2. Mengurangi dan menghindari kejadian yang tidak diharapakan
dalam pengelolaan elektrolit kosentrat pekat

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus Nonor tentang


KEBIJAKAN Penanganan Obat Elektrolit Konsentrat Pekat di Rumkitban
04.08.04 Kartika Husada Kudus
Pemberian :
1. Petugas farmasi memberikan obat Elektrolit Pekat berdasarkan
resep kepada Perawat.
2. Petugas Perawat memberikan obat kepada Pasien berdasarkan
Instruksi DPJP .
3. Dalam pemberian obat Elektrolit Pekat Perawat harus
melakukan Prinsip 7 (tujuh) benar, yaitu (1. Benar obat, 2. Benar
dosis, 3. Benar waktu, 4. Benar cara / rute, 5. Benar Pasien, 6.
Benar informasi, 7. Benar dokumentasi.)
4. Pemberian Elektrolit Pekat dilakukan pengecekkan ganda :
PROSEDUR Pertama : Dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksikan, meresepkan atau memberikan obat antara lain,
Perawat, Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, dan Dokter.
Kedua : Dilakukan oleh petugas yang berwenang, Teknisi atau
Perawat lain (petugas tidak boleh sama dengan pengecek
pertama).
5. Adakan pengawasan secara khusus reaksi obat Elektrolit Pekat
melalui tanda vital pada Pasien.
6. Laporkan kepada DPJP bila ada tanda-tanda atau reaksi
pemberian obat Elektrolit Pekat.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DISTRIBUSI OBAT HAM (HIGH ALERT MEDICATION)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi
2. Komite Medik
UNIT TERKAIT
3. IRI
4. IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ESYAH LARANGAN MENYIMPAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT ELEKTROLIT DENGAN
KONSENTRASI TERTENTU
DI UNIT PERAWATAN

DENKESYAH 04.04.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITBAN 04.08.04 1 dari 2
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1 . Elektrolit Konsentrat adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang
PENGERTIAN
disebut ion jika berada dalam larutan. Pengelolaan
elektrolit konsentrat (termasuk obat-obat yang perlu
diwaspadai )untuk meningkatkan kewaspadaan.
Yang termasuk dalam elektrolit konsentrat antara
lain:Calcium gluconas, natrium bicarbonat,
magnesium sulfate, potasium kloride(KCL), dextrose
40%
Elektrolit dengan konsentrasi tertentu berupa:
Potasium Kloride (KCL) dengan konsentrasi 1 mEq
atau lebih dan magnesium sulfat (MgSO4) dengan
konsentrasi 20%, 40% atau lebih
2 . Larangan penyimpanan adalah larangan
penempatan sediaan larutan konsentrat dan
Elektrolit dengan konsentrasi tertentu sesuai
prosedur dan tempatnya.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ESYAH LARANGAN MENYIMPAN ELEKTROLIT
KONSENTRAT ELEKTROLIT DENGAN
KONSENTRASI TERTENTU
DI UNIT PERAWATAN

DENKESYAH 04.04.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKITBAN 04.08.04 2 dari 2
KARTIKA HUSADA
KUDUS

SS Sebagai acuan penerapan langkah-langkah


penyimpanan pemberian elektrolit konsentrat dan
TUJUAN
elektrolit dengan konsentrasi tertentu, sebagai upaya
untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam pemberian
sediaan

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus


KEBIJAKAN
nomor SK///2022 tanggal tentang Larangan Menyimpan
elektrolit konsentrat elektrolit dengan konsentrasi
tertentu di unit perawatan
1. Simpan elektrolit konsentrat dan elektrolit dengan
PROSEDUR
konsentrasi tertentu hanya di instalasi farmasi/depo
farmasi.
2. Sediaan Elektrolit Konsentrat di Unit Perawatan
tertentu hanya boleh di simpan di Kotak Obat
Emergency yang menggunakan Safety Look dengan
pengawasan rutin oleh poetugas farmasi.
3. Terpisah dengan larutan yang lain.
4. Beri stiker high alert dan penanda kuning (larutan
pekat perlu pengenceran ) pada larutan
1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
2. Kamar operasi
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENATALAKSANAAN OBAT NARKOTIK


No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1. Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit badaniah dan rohaniah pada
manuasia atau hewan
PENGERTIAN 2. Obat narkotik adalah obat yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Penatalaksanaan obat narkotik adalah prosedur penanganan
obat narkotik sesuai standart
1. Untuk menghindari resiko kehilangan dan penyalahgunaan
obat narkotik.
2. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat.
TUJUAN
3. Tertib administrasi
4. Menjadikan pedoman petugas farmasi ketika mengelola obat
narkotik
SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus nomor
KEBIJAKAN SK/ / /20 tentang Penatalaksanaan Obat Narkotik di Rumkitban
04.08.04 Kartika Husada Kudus
1. Simpan obat narkotik dalam lemari tersendiri, doubel pintu dan
doubel kunci.
2. Catat setiap kejadian masuk dan keluar obat, sertakan nama
pasien, jumlah, stack akhir, paraf dan nama petugas yang
mengerjakan.
PROSEDUR
3. Lakukan operan antar shift dengan pencatatan stock, nama obat,
jumlah obat, disertai nama dan paraf penerima operan shift baru
dalam buku khusus operan obat narkotik
4. Kunci lemari dibawa oleh yang tertua pada shift dan 1 kunci yang
lain dibawa oleh petugas lain.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN OBAT NARKOTIK
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi
2. IRI
3. IRJ
UNIT TERKAIT
4. IGD
5. HCU
6. IBS
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ESYAH PENANGANAN OBAT ELEKTROLIT KOSENTRAT PEKAT

NO.DOKUMEN NO. Halaman


REVISI 1 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp.11170033411286

PENGERTIAN
Proses pengelolan dengan perhatian khusus terhadap obat
Elektrolit Pekat yang memiliki resiko tinggi apabila
ketidaktepatan dalam pemberian.

1. Memastikan keselamatan pasien melalui pengelolaan


TUJUAN
obat-obatan yang tepat
2. Mengurangi dan menghindari kejadian yang tidak
diharapakan dalam pengelolaan elektrolit kosentrat pekat

KEBIJAKAN
SK Karumkitban Kartika Husada Kudus nomor SK/X/ tentang
Penanganan Obat Elektrolit Konsentrat Pekat di Rumkitban
04.08.04 Kartika Husada Kudus
Pemberian :
PROSEDUR
1. Petugas farmasi memberikan obat Elektrolit Pekat
berdasarkan resep kepada Perawat.
2. Petugas Perawat memberikan obat kepada Pasien
berdasarkan Instruksi DPJP .
3. Dalam pemberian obat Elektrolit Pekat Perawat harus
melakukan Prinsip 7 (tujuh) benar, yaitu (1. Benar obat, 2.
Benar dosis, 3. Benar waktu, 4. Benar cara / rute, 5. Benar
Pasien, 6. Benar informasi, 7. Benar dokumentasi.)
4. Pemberian Elektrolit Pekat dilakukan pengecekkan ganda :
Pertama : Dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksikan, meresepkan atau memberikan obat antara
lain, Perawat, Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, dan
Dokter.
Kedua : Dilakukan oleh petugas yang berwenang, Teknisi
atau Perawat lain (petugas tidak boleh sama dengan
pengecek pertama).
5. Adakan pengawasan secara khusus reaksi obat Elektrolit
Pekat melalui tanda vital pada Pasien.
6. Laporkan kepada DPJP bila ada tanda-tanda atau reaksi
pemberian obat Elektrolit Pekat.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ESYAH PENANGANAN OBAT ELEKTROLIT KOSENTRAT
PEKAT

NO.DOKUMEN NO. Halaman


SPO/ / /2022 REVISI 2 dari 2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit


2. Komite Medik
3. Rawat Inap, HCU, IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN OBAT TROLI EMERGENSI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1. Obat emergensi (life saving) adalah oabat yang harus tersedia
setiap saat untuk mendukung kelangsungan hidup
PENGERTIAN individu/manusia.
2. Penatalaksanaan adalah cara mengelola obat pada troli
emergensi mulai dari pengisian,penggunaan dan supervisi.
1. Untuk mendapatkan obat emergensi dengan cepat dan tepat.
2. Menjaga keamanan dan kualitas obat.
TUJUAN 3. Menghindari kekosongan dan kesalahan pemberian obat.
4. Menghindari penyalahgunaan obat.
SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus nomor SK///2022
KEBIJAKAN tanggal 14 April 2022 tentang Penatalaksanaan Obat Troli
Emergency
1. Obat emergensi diisi oleh petugas Instalasi Farmasi;
2. Troly emergeny disegel dengan kunci berbahan plastik
yang bernomor seri khusus;
3. Obat pada troly emergensi disupervisi oleh petugas
Intalasi Farmasi setiap bulan;
4. Potong segel kunci plastik untuk membuika loker obat
pada troly emergensi;
5. Ambil obat yang dibutuhkan,pastikan nama obat dan
kekuatan sesuai dengan yang diperlukan;

PROSEDUR 6. Periksa tanggal kadaluarsa;


7. Masukan obat pada pasien sesuai prosedur;
8. Catat dalam kartu gantung obat;
9. Setelah kegawatan teratasi hubungi Instalasi Farmasi
untuk mencatat dan mengganti obat yang telah digunakan
dengan membawa resep;
10. Catat dalam buku emergency setiep kegitan membuka
segel pada troly emergency; dan
11. Simpan segel troli emergensi yang telah dipotong pada
tempat yang aman.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN OBAT TROLI EMERGENSI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi
2. IRI
3. IRJ
UNIT TERKAIT
4. IGD
5. HCU
6. IBS
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ESYAH PENGENCERAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
DAN ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

DENKESYAH 04.04.03 NO.DOKUMEN NO. Halaman


RUMKITBAN 04.08.04 - 1 dari 3
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
SPO

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286

Elektrolit konsentrat berupa: potassium fosfat dengan konsentrasi


PENGERTIAN sama atau lebih besar dari 0,9% dan magnesium sulfate dengan
konsentrasi 50% atau lebih.
Elektrolit dengan konsentrasi tertentu berupa: Potasium Kloride
(KCL) dengan konsentrasi 1 mEq atau lebih dan magnesium sulfat
(MgSO4) dengan konsentrasi 20%, 40% atau lebih perlu
diencerkan dengan pelarut yang sesuai agar diperoleh konsentrasi
yang siap diberikan pada pasien.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


TUJUAN
mengencerkan larutan elektrolit konsentrat dan elektrolit
konsentrasi tertentu sebelum diberikan kepada pasien.

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus nomor SK///2022


KEBIJAKAN tanggal tentang pengenceran larutan elektrolit konsentrat dan
elektrolit dengan konsentrasi tertentu di Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGENCERAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
DAN ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04 No.Dokumen No
KARTIKA HUSADA Halaman
KUDUS 2 dari 3
1. Siapkan ruangan pencampuran sediaan intravena sesuai
ketentuan
1. 2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan meliputi:
a.Syringe single use
b.Alkohol swab
c.Larutan elektrolit pekat
d.Pelarut yang sesuai
KCL:Harus diencerkan sebelum digunakan degan perbandingan
1ml KCL:10 ml pelarut (WFI/Nacl 0,9%).Konsentras dalam larutan
maksimum adalah 10 mEq/100 ml.Kecepatan pemberian KCL tidak
lebih dari 10-20 mEq/jam dan dosis maksimum selama 24 jam adalah
200 mEq.Kompatibilitas : D5%,D10%,D20% selama 24 jam,Nacl
PROSEDUR
0,9%,dan dengan Ca Gluconas.
MgSO4 20% dan 40% : Untuk injeksi intravena ,penggunaan
dengan konsentrat 20% atau kurang ,laju injeksi tidak boleh melebihi
1,5 ml larutan 10% permenit.Untuk injeksi IM,penggunaan 25% atau
50% untuk pasien dewasa.Pengenceran 20%untuk bayi dan anak-
anak .Kompatibilitas:D5%,Nacl 0,9%,RL.
Meylon :Harus diencerkan sebelum digunakan .Untuk
penggunaan bolus :diencerkan dengan perbandingan 1ml NaBic:1ml
pelarut WFI,untuk pemberian bolus dengan kecepatan maksimum 10
mEq/menit.Untuk penggunaan infus drip :diencerkan dengan
perbandingan 0,5ml NaBic :1ml D5%,pemberian drip infus dilakukan
dengan kecepatan maksimum 1 mEq/kgBB/jam.
Nacl 3% :Diberikan melalui vena sentral dengan kecepatan infus
tidak lebih dari 100ml pelarut /jam.
3. Usap permukaan meja kerja dengan alkohol 70%
4. Usap kemasan alat dan bahan dengan alkohol 70%
5. Letakan kemasan alat dan bahan di atas meja kerja
6. Gunakan APD
7. Buka kemasan syringe single use
8. Buka flas larutan pekat,ambil sejumlah volume larutan elektrolit
sesuai hasil perhitungan menggunakan syring
9. Masukanlarutan elektrolit pekat ke dalam plabote infus pelarut
menggunakan syringe
10. Pasang penutup jarum syringe
11. Buang syringe ke dalam safety box
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGENCERAN LARUTAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
DAN ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA NO.DOKUMEN No Halaman
KUDUS - 3 dari 3

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit


2. Komite Keperawatan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGUNAAN OBAT HAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
DENKESYAH 04.04.03 1/2
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Kepala Rumkitban 04.08.04
Kartika Husada Kudus
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Edlyn Nathania


Lettu Ckm (K) Nrp. 11170033411286
1. Obat – obatan yang perlu di waspadai ( high- alert medication)
adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/
kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome) seperti obat-obatan yang terlihat mirip atau obat-
obatan yang kedengaranya mirip ( Nama Obat Rupa dan
Ucapan mirip/NORUM atau Look Alike Sound Alike/LASA).
PENGERTIAN
2. Obat yang sering mendapat perhatian adalah sediaan cairan
konsentrat tinggi dan obat LASA
3. Penggunaan adalah prosedur pemberian obat
kepada pasien
4. 7 Tepat 1 W adalah tepat obat, tepat dosis, tepat
5. sediaan, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat waktu
pemberian, tepat pencatatan dan waspada efek samping.
1. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat.
TUJUAN 2. Menjadikan pedoman perawat ketika memberikan obat-obatan
High Alert pada pasien.

SK Karumkitban 04.08.04 Kartika Husada Kudus nomor SK/ /


KEBIJAKAN
/2022 tentang Penggunaan Obat HAM

1. Persiapan tindakan pemberian obat sesuai prosedur.


2. Ambil obat HAM yang telah tersedia
3. Cek kembali 7 Tepat 1 W, obat HAM yang akan dimasukkan
oleh perawat lain
4. Masukkan obat dalam spuit/wadah yang sesuai, beri label
lengkap
PROSEDUR
5. Cek kembali 7 Tepat 1 W oleh perawat lain sebelum obat
dimasukkan
6. Tempelkan STIKER/LABEL yang berisi data lengkap obat pada
botol infus yang ditambahi obat.
7. Tambahkan STIKER HIGH ALERT pada label botol infus yang
ditambahi obat HAM.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGGUNAAN OBAT HAM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/2
DENKESYAH 04.04.03
RUMKITBAN 04.08.04
KARTIKA HUSADA
KUDUS
1. Instalasi Farmasi
2. IRI
3. IRJ
UNIT TERKAIT
4. IGD
5. HCU
6. IBS

You might also like