Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Prosiding Farmasi http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.

24020

Kajian Efektivitas Penggunaan Zinc Pyrithione dalam Sediaan


Sampo Antiketombe
Ocha Nadia Pertiwi, Ratih Aryani, Gita Cahya Eka Darma
Prodi Farmasi, FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam, Universitas Islam Bandung,
Bandung, Indonesia
email: ochapertiwi2@gmail.com, ratih_aryani@ymail.com, g.c.ekadarma@gmail.com

Abstract: Dandruff is an excessive exfoliation of the scalp with a large shape such as scales accompanied by
the absence of fatty impurities, itching, and hair loss. Dandruff can be caused by microorganisms, one of which
is Malassezia furfur. Dandruff can be overcome by antietombe, one of which is the use of antiketombe
shampoo containing the active substance Zinc pyrithione. Zinc pyrithione can inhibit the pertum of malassezia
furfurs mushrooms. In addition to being antifungal, Zinc pyrithione is proven to be a cytostatic agent, which
reduces the rate of epidermal turnover, thus reducing dandruff. The purpose of this study is to know the
effectiveness of Zinc pyrithione in the antietombe shampoo. The method used in riview jurnal is the study of
libraries by searching for sources or literature in the form of national and international journals. The results
obtained based on previous studies Zinc pyrithione 1% as anticetombe in shampoo content has good antifungal
effectiveness because it can inhibit the growth of fungal causes of dandruff. This is in accordance with
Regulation of the Head of Food and Drug Control Agency No. 18 of 2015 limited to 2% for rinsed products
and 0.1% non rinse products.
Keywords: Zinc pyrithione, dandruff, antiketombe, shampoo.

Abstrak: Ketombe merupakan pengelupasan kulit kepala yang berlebihan dengan bentuk besar-besar seperti
sisik-sisik disertai dengan adanya kotoran berlemak,rasa gatal, dan kerontokan rambut. Ketombe dapat
disebabkan oleh mikroorganisme, salah satunya Malassezia furfur. Ketombe dapat diatasi dengan sediaan
antiketombe, salah satunya penggunaan sampo antiketombe yang mengandung zat aktif Zinc pyrithione. Zinc
pyrithione dapat menghambat pertum buhan jamur Malassezia furfurs. Selain sebagai antijamur, Zinc
pyrithione terbukti sebagai cytostatic agent, yang mengurangi laju pergantian epidermis, sehingga mengurangi
ketombe. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas Zinc pyrithione dalam sediaan sampo
antiketombe. Metode yang digunakan dalam review jurnal ini yaitu studi pustaka dengan mencari sumber atau
literatur berupa jurnal nasional dan internasional. Hasil yang didapatkan berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya Zinc pyrithione 1% sebagai antiketombe dalam sediaan sampo memiliki efektivitas antijamur yang
baik karena dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 18 Tahun 2015 dibatasi 2% untuk produk dibilas dan
0,1% produk non bilas.
Kata kunci: Zinc pyrithione, ketombe, antiketombe, sampo.

1 PENDAHULUAN disebut dengan dermatitis seboroik dengan gejala


Rambut merupakan mahkota bagi setiap inflamasi atau peradangan pada daerah kulit
manusia. Sehingga perlu dijaga kebersihan dan kepala, yang disebabkan karena keaktifan dari
kesehatannya agar terhindar dari kerusakan. kelenjar keringat yang berlebihan (Harahap,
Seperti bagian tubuh yang lain, rambut juga 1990).
memiliki masalahnya sendiri. Salah satu masalah Ketombe terbagi lagi atas dua bagian: a)
rambut yang dapat mengganggu penampilan dan Ketombe Kering (Pityriasis Capitis Simples),
keindahan rambut adalah ketombe. Ketombe pada dapat dilihat dengan tanda yaitu adanya sisik-sisik
umumnya ditandai dengan adanya serpihan kulit yang berwarna putih hingga kuning dan kehitam-
kepala di rambut dan sering disertai dengan rasa hitaman, mengkilap serta kering pada kulit kepala.
gatal. Ketombe termasuk penyakit kulit yang Akibat dari ketombe kering ini adalah sangat
861
862 | Ocha Nadia Pertiwi, et al.
gatal, rambut rontok karena terganggu penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas
pertumbuhannya. b) Ketombe Basah (Pityriasis penggunaan ZnPT sebagai antiketombe yang
Steatoides), tanda tanda dari ketombe basah ini banyak di formulasi dalam sediaan sampo.
adalah berupa sisik-sisik berwarna seperti juga 2 LANDASAN TEORI
ketombe kering, tapi bukan kering melainkan
basah, ciri-ciri yang lain sama seperti ketombe Rambut
kering dan akibat yang ditimbulkannya tetapi Rambut merupakan salah satu adneksa kulit
kadang kadang ketombe basah ini agak berbau. yang terdapat diseluruh tubuh dan merupakan
dibandingkan ketombe kering. Disamping itu lebih salah satu sistem peliput pada manusia. Ada 2 tipe
susah dalam penataan rambut, karena kondisi rambut, yaitu:
rambut terlalu basah (Rostamailis, 2005). 1. Rambut terminal, rambut kasar yang
Salah satu penyebab ketombe adalah mengandung banyak pigmen, terdapat di
peningkatan jamur Malassezia furfur. Jamur ini kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia
sebenarnya merupakan flora normal yang ada di eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh
rambut, akan tetapi berbagai keadaan seperti suhu, folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan
kelembapan, kadar minyak yang tinggi, dan subkutis, dengan diameter rambut >0,03mm.
penurunan imunitas tubuh dapat memicu 2. Rambut velus, rambut halus sedikit
pertumbuhan jamur ini. Jamur Malassezia furfur mengandung pigmen, terdapat hampir di
dapat menyebabkan kondisi kulit kepala seluruh tubuh. Rambut velus di produksi oleh
mengelupas seperti sisik atau yang disebut folikel-folikel rambut kecil yang ada di lapisan
ketombe (Sugita, 2010). dermis, dengan diameter rambut < 3mm
Rambut dan kulit kepala yang sehat (Soepardiman, 2008).
memerlukan perawatan yang baik agar terhindar
dari penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Ketombe
Malassezia furfur. Hal ini dapat dilakukan dengan Ketombe merupakan pengelupasan kulit
mencuci rambut sebanyak tiga kali dalam kepala yang berlebihan dengan bentuk besar-besar
seminggu. Mencuci rambut harus memperhatikan seperti sisik-sisik disertai dengan adanya kotoran
kandungan zat aktif yang terdapat didalam sampo berlemak,rasa gatal, dan kerontokan rambut
yang digunakan, terutama bagi orang yang dikenal sebagai ketombe (dandruff). Rasa gatal
berketombe. Sampo anti ketombe yang banyak ringan, kemudian timbul kelainan pada kulit
beredar dimasyarakat diantaranya mengandung zat kepala yang berupa sisik - sisik putih dan kadang
aktif berupa ZnPT (Zinc Pirythione), selenium kerontokan rambut merupakan gejala yang biasa
sulfida, dan ketonazol. ZnPT merupakan bahan ditemukan pada penderita ketombe (Puspitasari,
aktif dalam sebagian besar produk perawatan 2008).
rambut sehari-hari seperti sampo, kondisioner,
toner dan lain-lain yang memiliki manfaat sebagai Penyebab Ketombe
anti bakteri, dan anti jamur (Shih et al., 2003). Penyebab utama dari ketombe yang sering
Hasil dari beberapa penelitian bahwa ZnPT disebut adalah jamur Malassezia furfur. Jamur ini
dapat dijadikan sebagai antiketombe pada sediaan merupakan flora normal di kulit kepala, namun
sampo. Pada Peraturan Kepala Badan Pengawas pada kondisi rambut dengan kelenjar minyak
Obat dan Makanan Nomor 18 Tahun 2015 dibatasi berlebih jamur ini dapat tumbuh dengan subur,
2% untuk produk dibilas dan 0,1% produk non yang dikombinasika n dengan beberapa faktor
bilas (BPOM RI, 2015). Karena penggunaan ZnPT eksternal dari penderita. Selain jamur Malassezia
secara berlebihan dapat menyebabkan dermatitis furfur, jamur Candida albicans merupakan fa s
pada kulit kepala dan kerusakan pada rambut ktor terjadinya ketombe yang dapat menyebabkan
seperti rambut rontok, berubah warna dan patah– rambut rontok sehingga terjadi alopesia kulit
patah (Hamdani, dkk., 2014). bersisik dan terasa gatal (Soraya dkk, 2009:6).
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan Patofisiologi terjadinya ketombe antara lain:
masalah pada penelitian ini adalah bagaimana a. Infiltrasi Malassezia furfur dapat
efektivitas penggunaan ZnPT sebagai anti menginfiltrasi stratum korneum dari
ketombe dalam sediaan sampo. Tujuan dari epidermis. Malassezia furfur akan
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Kajian Efektivitas Penggunaan Zinc Pyrithione dalam Sediaan Sampo Antiketombe| 863
memecah komponen sebum akan Sampo membersihkan rambut dengan mekanisme
menimbulkan gejala inflamasi dan sisik. menurunkan tegangan permukaan antara pengotor
b. Inisiasi dan perkembangan dari proses dan keratin rambut. Deflokulasi partikel atau
inflamasi. Timbul gejala berupa eritema, minyak pengotor terjadi dan digantikan dengan
gatal, panas, rasa terbakar, terganggunya larutan detergen. Partikel pengotor terdispersi
kualitas dari rambut. dalam larutan detergen hingga rambut dibilas
c. Proses kerusakan, proliferasi pada (Haryono, 2010).
epidermis. Setelah Malassezia furfur
memicu pengeluaran mediator inflamasi, 3 Metodologi Penelitian
kemudian terjadi proliferasi kerusakan yang Dalam review ini, permasalahan yang
lebih parah pada kulit kepala. diangkat adalah efektivitas penggunaan zinc
Hiperproliferasi dari epidermis Pirythione dalam sampo sebagai antiketombe pada
menyebabkan adanya sisik pada kulit tipe ketombe dengan melakukan review jurnal
kepala. dengan metode penelitian komparatif.
d. Kerusakan barrier secara fungsional Dalam langkah menyusun review ini,
maupun struktural. Kerusakan barrier pada metode yang digunakan adalah studi pustaka
epidermis dapat menyebabkan dengan mencari sumber atau literature dalam
Transpidermal water loss yang dapat bentuk data primer berupa jurnal nasional dan
menimbulkan rasa kering pada kulit kepala jurnal internasional yang telah terakreditasi Sinta.
(Schwartz et.al, 2013). Selain itu, dalam review ini juga dilakukan
pencarian data dengan menggunakan media online
Zinc pyrithione lain seperti google dan situs jurnal lain, referensi
Zinc pyrithione (ZnPT) merupakan dalam bentuk buku, informasi dan internet.
kompleks seng yang hampir tidak larut dalam air 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang sering digunakan se bagai zat aktif anti-
ketombe karena dapat menghambat pertumbuhan Data-data yang diperoleh pada penelitin ini
bakteri dan fungi pada infeksi kulit (Hamdani, berdasarkan studi literatur dimana hampir
dkk., 2014). sebagian besar data diperoleh dari hasil penelitian
Efek ZnPT pada kulit kepala berketombe sebelumnya yang berkaitan dengan “Efektivitas
adalah menormalkan keratinisasi, mengurangi Penggunaan Zinc Pyrithione dalam Sediaan
produksi sebum, atau keduanya. Zinc pyrithione Sampo Antiketombe”. Hal ini dilakukan
sebagai agen sitostatik diketahui dapat dikarenakan kondisi dilapangan yang tidak bisa
menurunkan laju replikasi sel epidermis, dengan mendukung dilakukannya penelitian. Penelitian ini
demikian waktu yang dibutuhkan untuk pergantian menggunakan senyawa ZnPT karena yang
sel epidermis meningkat sehingga mengurangi mempunyai aktivitas antimikroba dan sering
sisik pada kulit yang nampak secara signifikan digunakan karena secara umum dianggap sebagai
(Hamdani, dkk., 2014). Saat ini penggunaan zinc bahan yang aman untuk manusia sehingga umum
pyrithione sebagai anti-ketombe menurut Peraturan digunakan di masyarakat (Stoimenov
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan K,et.al.,2002).
Nomor 18 Tahun 2015 dibatasi 2% untuk produk Penggunaan sampo yang mengandung zat aktif
dibilas dan 0,1% produk non bilas (BPOM RI, antiketombe dilakukan sebanyak tiga kali dalam
2015). seminggu. Jika penggunaan sampo digunakan
secara berlebih efek samping yang terjadi apabila
Sampo kadarnya melebihi jumlah maksimum yang
Sampo merupakan salah satu jenis disarankan yaitu dermatitis pada kulit kepala,
kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala. kerusakan rambut (rambut rontok, berubah warna
Kosmetik ini bertujuan untuk membersihkan kulit dan patah-patah), serta pemakaian jangka panjang
kepala dari berbagai macam kotoran seperti debu, dan terus-menerus dapat menyebabkan efek
minyak sel-sel kulit mati dan sebagainya secara samping sistemik (Mohanty et al., 2010).
menyeluruh dan aman. Sampo harus memenuhi
kriteria sebagai berikut, yaitu (Suriana, 2013:260). Mekanisme Zinc pyrithione
Mekanisme kerja zinc pyrithione sebagai anti
Farmasi
864 | Ocha Nadia Pertiwi, et al.
jamur yang bersifat fungistatik dan merupakan ZnPT sebagai antijamur menyatakan bahwa ZnPT
penghambat transpor membran jamur. Zinc memiliki aktivitas sebagai antijamur dengan
pyrithione digunakan sebagai bahan aktif sampo berbagai formula dan konsentrasi, maka dapat
anti ketombe, efek zinc pyrithione pada kulit ditari
kepala berketombe adalah menormalkan k
keratinisasi, mengurangi produksi sebum karena simp
dengan pemakaian sampo akan menurunkan kadar ulan
lipid permukaan kulit kepala yang merupakan dari
habitat atau tempat bersarang jamur sehingga beber
apa
jurna
l
diata
s ZnPT berfungsi sebagai antijamur.

Formulasi Sampo
Tabel 2. Formulasi umum sampo (Mottram, 2000)

dapat mengurangi jumlah organisme


Malassezia furfur dan zinc pyrithione
dianggap sebagai agen keratinolitik (Schwartz et
al., 2011).
Tabel 1. Perbandingan Efektivitas Zinc Pyrithione
Pada formulasi sampo, bahan-bahan yang
digunakan antara lain adalah zat aktif, surfaktan,
Zinc pyrithione memilki efektivitas sebagai
pembusa, agen pengkhelat, pengatur pH,
antiketombe, konsentrasi yang digunakan untuk
pengawet, pengatur viskositas, pembawa, pewarna
sediaan sampo dibatasi 2%. Menurut beberapa
dan pewangi. (Mottram, 2000).
penelitian yang menyatakan bahwa ZnPT 1%
Surfaktan merupakan bahan utama pada
efektif dalam menghambat pertumbuhan
sampo, surfaktan yang biasa digunakan pada
Malassezia furfur. Sehingga dapat dikatakan
penelitian yaitu Sodium Lauril Sulfat sebagai
bahwa ZnPT efektif dalam menghambat
surfaktan anionic dan Cocamidopropil betain
pertumbuhan jamur penyebab ketombe seperti
sebagai surfaktan amfoterik. Tujuan digunakan
Candida albicans maupun Malassezia furfur. Hal
kombinasi surfaktan adalah untuk meningkatkan
tersebut sesuai dengan Peraturan Kepala Badan
kemampuan busa, dan untuk meningkatkan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 18 Tahun
kestabilan busa yang dihasilkan serta
2015 (BPOM RI, 2015).
digunakannya surfaktan amfoterik karena memilki
ZnPT merupakan zat antiketombe yang paling
sifat yang kurang iritatif sehingga dapat
banyak digunakan secara komersil karena ZnPT
mengurangi sifat iritasi (Mahataranti dkk, 2012).
terbukti dapat mengurangi kadar histamin stratum
Mekanisme kerja surfaktan yaitu dengan
korneum skalp pada orang yang berketombe dan
menurunkan tegangan muka antara lemak dan air
dapat meningkatkan jumlah rambut anagen serta
yang ada dikulit kepala (Mottram, 2000).
mengurangi kerontokan rambut akibat ketombe.
Tetrasodium EDTA digunakan sebagai agen
Berdasarkan dari studi literatur yang dilakukan
pengkhelat agar senyawa-senyawa yang mudah
dari beberapa jurnal yang diperoleh mengenai
teroksidasi tetap stabil. Selain agen pengkhelat,
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Kajian Efektivitas Penggunaan Zinc Pyrithione dalam Sediaan Sampo Antiketombe| 865
agen kondisioner juga sangat penting. Hal ini No.2.
bertujuan agar rambut mudah disisir dan tidak Mahataranti, N., I.Y. Astuti., dan B.
gampang kusut. Asriningdhiani. Formulasi Shampo
Pengatur pH juga perlu diatur agar pH sampo Antiketombe Ekstrak Etanol Seledri (Apium
dan pH kulit kepala sama. Bahan pengawet Graveolens L.) dan Aktivitasnya Terhadap
digunakan untuk menghambat pertumbuhan Jamur Pityrosporum ovale. Jurnal
jamur, sehingga mempunyai kemampuan Pharmacy; 2012; Vol 6.
menghambat tumbuhnya kontaminan mikroba Mohanty, S dan Cock, I. E. (2010). Bioactivityof
seperti bakteri maupun jamur. Digunakannya Syzygium jambos methanolie extracts:
peningkat viskositas karena peningkat viskositas Antibacterial activity and toxicity
sangat penting dan berpengaruh pada saat Mottram, F.J., Lees, C.E. Hair Sampoo in
pengisian sampo pada kemasan dan juga saat Poucher's Perfumes, Cosmetics and Soaps,
pemakaian, peningkat viskositas yang biasa 10th Edn, Butler, H. (ed), Kluwer
digunakan yaitu natrium klorida serta fungsi Academic Publishers. Printed in Great
utama air digunakan sebagai pelarut. Penambahan Britain. (2000).
pewarna dan pewangi berfungsi untuk Puspitasari, Y. Uji Banding Efektivitas Merang
meningkatkan penampilan sampo menjadi lebih (Rice straw) 50% dengan ketokonazole 1%
bagus dan memberikan daya tarik (Mottram, Secara in vitro Terhadap Pertumbuhan
2000). Pyitirosporum ovale Pada Ketombe
5 KESIMPULAN [Skripsi], Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang. 2008.
Berdasarkan hasil studi literatur yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan Schwartz JR, Deangelis YM, Dawson TL.
Zinc pyrithione 1% sebagai antiketombe dalam Dandruff and Seborrheic Dermatitis : A
sediaan sampo memiliki efektivitas antijamur Head Scratcher. JLA. 2016.
yang baik karena dapat menghambat pertumbuhan Soraya, M. Rusmiati, D. Kusuma, A. (2009).
jamur penyebab ketombe. Hal tersebut sesuai Pengembangan Ekstrak Etanol Kubis
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat (Brassica oleraceae var. Capitata L) Asal
dan Makanan Nomor 18 Tahun 2015 dibatasi 2% Kabupaten Bandung Barat dalam Bentuk
untuk produk dibilas dan 0,1% produk non bilas Sampo Antiketombe Terhadap Jamur
(BPOM RI, 2015). Malassezia furfur [Skripsi], Fakultas
SARAN Farmasi Universitas Padjajaran.
Soepardiman, L. (2008). Kelainan Rambut. Dalam:
Berdasarkan hasil penelitian pustaka maka Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu Penyakit Kulit
disarankan melakukan penelitian selanjutnya dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit
dilaboratorium dengan membuat sediaan sampo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
padat yang mengandung Zinc pyrithione sebagat Shih, Y., Zen, J.-M., Kumar, A.S., Chen, P.-Y.
sampo antiketombe. (2003). Flow injection analysis of zinc
pyrithione in hair care products on a cobalt
DAFTAR PUSTAKA phthalocyanine modified screen-printed
BPOM RI. Peraturan Kepala Badan Pengawas carbon electrode. 2003.
Obat dan Makanan Republik Indonesia Sugita T, Boekhout T, Velegraki A, Guillot J,
Nomor 18 Tahun 2015 tentang Persyaratan Hađina S, Cabanes FJ. (2010).
Teknis Bahan Kosmetika. 2015. Epidemiology of malasseziarelated skin
Harahap, M. Penyakit Kulit. Jakarta; Gramedia. diseases. Dalam: Boekhout, Guého,
1990. Mayser, Velegraki (eds). Malassezia and
Hamdani, S., Firmansyah, A., Permana, Y. the Skin. Springer.
Optimasi Metode Analisis Zinc Pyrithione Stoimenov K, Klinger RL, Marchin GL, Klabunde
dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. KJ. (2002). Metal oxide nanoparticles as
Indonesian Journal of Pharmaceutical bactericidal agents. Langmuir.
Science and Technology. 2014; vol III
Farmasi

You might also like