Professional Documents
Culture Documents
45531-Article Text-251251-1-10-20231130
45531-Article Text-251251-1-10-20231130
1
Program Studi Magister Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Indonesia; 2Departemen Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Indonesia
3
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University, Kampus IPB Dramaga
Bogor 16680 Indonesia; *Penulis Korespondensi. e-mail: azis.ikhsan@gmail.com
(Diterima: 15 Januari 2023; Disetujui: 6 Juli 2023)
ABSTRACT
Business unit of swallow's birdnest has great potential for economic activity because almost
95% of Indonesian swallow's nest is exported. One of the efforts to develop a business is to carry
out spatial analysis and production functions. This is necessary to determine the feasibility of a
particular system location and variables that affect a business. This study aims to determine the
spatial character of the distribution of business units and several variables that influence the
production process to develop this business. Analysis of spatial pattern of swallow's nest business
is done by using Average Nearest Neighbor (ANN). Income Analysis is done by calculating the
difference between receipts and costs. Production function analysis is done by using Normality
Test, Multicollinearity Test, Autocorrelation Test, and Heteroscedastic Test. The results showed
that the distribution of swallow's nest business units in North Jakarta was clustered, which was
only found in 3 sub-districts i.e. Penjaringan, Tanjung Priok and Cilincing. The pattern showed
that the swallow’s nest business unit is profitable for business actors, it can attract the interest of
the community and make competition more competitive. Production function are influenced by raw
materials, water filter equipment, and electricity costs. Efforts to develop by reviewing the
licencing of the Swallow’s Birdnest Business units in North Jakarta, thus it remains in accordance
with the city spatial design plan and government policies.
Keywords: North Jakarta, production function, spatial pattern, swallow birdnest business
ABSTRAK
Unit usaha sarang burung walet sangat potensial untuk kegiatan perekonomian karena
hampir 95% Sarang Burung Walet Indonesia diekspor. Salah satu upaya pengembangan suatu
usaha adalah perlu dilakukan analisis spasial dan fungsi produksi. Hal ini diperlukan untuk
menentukan kelayakan lokasi sistem tertentu dan variabel yang berpengaruh terhadap suatu usaha.
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter spasial dari sebaran unit-unit usaha dan beberapa
variabel yang berpengaruh terhadap proses produksi untuk mengembangkan unit usaha sarang
burung walet di wilayah Jakarta Utara. Analisis pola spasial unit usaha sarang burung walet
dilakukan dengan Average Nearest Neighbor (ANN). Analisis Pendapatan dengan menghitung
selisih antara penerimaan dengan biaya. Analisis Fungsi Produksi dilakukan dengan uji normalitas,
uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji Heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebaran unit usaha sarang burung walet di Jakarta utara berpola bergerombol (clustered)
284
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)
Oktober 2023, 7 (3): 284-298
yang hanya ditemukan pada 3 kecamatan Penjaringan, Tanjung Priok, dan Cilincing. Dari pola ini
diketahui bahwa unit usaha sarang burung walet yang menguntungkan para pelaku usahanya dapat
menarik minat masyarakat di sekitarnya untuk melakukan usaha yang sama dan menghasilkan
persaingan yang lebih kompetitif. Fungsi produksi dipengaruhi oleh bahan baku, peralatan saringan
air, dan biaya listrik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
mengevaluasi dan meninjau kembali tentang perizinan unit usaha Sarang Burung Walet di Jakarta
Utara agar tetap sesuai dengan rencana desain tata ruang kota dan kebijakan pemerintah.
Kata kunci: fungsi produksi, Jakarta Utara, pola spasial, usaha sarang burung walet
dari sebagian besar eksportir SBW. Usaha ini Ketiga analisis ini dilakukan untuk memperoleh
semakin meluas di beberapa kecamatan di data terkait pola sebaran dan faktor produksi
Jakarta Utara di mana diketahui bahwa wilayah yang dapat digunakan sebagai upaya
tersebut sebagian besar merupakan kawasan pengembangan usaha SBW di Indonesia.
pemukiman. Pada negara berkembang, kawasan Pengembangan usaha tidak hanya dipengaruhi
permukiman memiliki perkembangan yang oleh faktor-faktor produksi (Hartono &
tidak direncanakan (Kuffer & Barrosb, 2011). Hartomo) tetapi juga lokasi usaha (Fitryani et
Berkembangnya daerah-daerah yang tidak al., 2019).
direncanakan merupakan dampak dari tekanan
perkembangan perkotaan yang pesat tanpa Lokasi dan Waktu Penelitian
adanya manajemen dan perencanaan. Hal ini Lokasi penelitian adalah di wilayah
disebabkan oleh arus urbanisasi yang tidak Jakarta Utara. Wilayah tersebut mencakup tiga
terkendali (Ramachandra et al., 2014). kecamatan, yaitu Kecamatan Penjaringan,
Selain itu, salah satu metode Kecamatan Tanjung Priok, dan Kecamatan
pengembangan usaha SBW khususnya di Cilincing, di mana dari hasil pendahuluan yang
Jakarta Utara, yakni pada tahap pengolahan telah dilakukan diketahui bahwa ketiga
bahan baku (proses produksi). Nilai jual produk kecamatan ini merupakan kecamatan yang
hasil olahan SBW jauh lebih tinggi sehingga paling banyak ditemukan unit usaha sarang
mendorong berkembangnya usaha pengolahan burung walet di Jakarta Utara.
SBW. Dengan adanya upaya pengembangan Pengambilan sampel dilakukan dengan
usaha sarang burung walet ini khususnya pada metode stratified random sampling, yaitu
skala industri rumah tangga diharapkan dapat pengambilan sampel dengan menggolongkan
membantu dalam peningkatan kesejahteraan populasi terlebih dahulu menurut ciri geografi
masyarakat, khususnya di sekitar lokasi usaha. tertentu dan menentukan jumlah sampel dengan
Pengentasan kemiskinan di Indonesia dapat sistem pemilihan secara acak (Pahleviannur,
dilakukan dengan mendorong investasi di 2019). Penelitian ini dilakukan pada bulan
industri rumah tangga. Usaha pada tingkat November 2021 – September 2022.
industri rumah tangga dipengaruhi oleh modal
sosial (Social Capital) (Rustiadi & Nasution, Analisis Pola Spasial
2017).
Analisis pola spasial usaha sarang
Oleh karena itu, untuk mengembangkan
burung walet ini dilakukan berdasarkan data
usaha SBW ini, penting dilakukan analisis
rumah cuci sarang burung walet pada masing-
karakteristik usaha, baik dari segi spasial
masing kecamatan berupa titik titik koordinat
maupun fungsi produksinya, guna melihat pola
lokasi usaha rumah cuci sarang burung walet.
spasial dari sebaran unit usaha tersebut, dan
Pengambilan koordinat titik lokasi setiap
beberapa variabel yang berpengaruh terhadap
sampel penelitian dilakukan dengan
fungsi produksi. Sehingga dapat dilakukan
menggunakan aplikasi Google Maps. Titik
strategi pengembangan dari usaha ini tidak
koordinat selanjutnya dimasukkan ke dalam
hanya dari segi peningkatan fungsi produksi,
Aplikasi ArcMap 10.5 yang kemudian akan
tetapi juga dari segi pengelolaan kawasan usaha
divisualisasikan ke dalam bentuk peta wilayah
yang erat kaitannya dengan kebijakan
sebaran usaha Sarang Burung Walet di Jakarta
pemerintahan.
Utara.
Analisis ini dilakukan dengan
METODOLOGI menggunakan spatial statistics yang berfungsi
untuk mendeskripsikan bagaimana objek-
Pada penelitian ini, dilakukan tiga objek geografis yang terjadi dan berubah di
analisis, yaitu (1) analisis spasial, (2) analisis suatu lokasi. Adapun spatial statistics yang
pendapatan, dan (3) analisis fungsi produksi.
digunakan untuk mendeteksi pola spasial penyusutan. Biaya listrik digunakan pada unit
adalah Nearest Neighbor Distance. usaha pencucian SBW yaitu listrik yang
Analisis pola spasial ini hanya digunakan oleh alat untuk melakukan produksi
menganalisis persebaran lokasi dari suatu titik seperti lampu, alat pengipasan dan mesin air.
namun tidak membedakan titik berdasarkan Upah tenaga kerja digunakan untuk
atributnya, sehingga dalam proses pengolahan membayar jasa pekerja pada unit usaha
data analisis ini dihasilkan pola spasial yang pencucian SBW. Harga Saringan air adalah
terbentuk dari titik koordinat lokasi usaha biaya yang digunakan untuk membeli saringan
rumah cuci sarang burung walet pada masing- air pada proses produksi. Biaya penyusutan
masing kecamatan. yaitu biaya untuk menunjukkan jumlah
Lee & Wong (2001) menyatakan bahwa penurunan nilai aset selama masa manfaat aset
untuk menganalisis Average Nearest Neighbor tetap (Yuhaniar, 2019).
(ANN) digunakan uji statistik yang disebut
dengan R (Randomness) atau R Scale. R Scale TFC = Biaya listrik + Upah Tenaga Kerja +
atau Skala R merupakan rasio antara rata-rata Harga Saringan Air + Biaya penyusutan
jarak masing-masing titik yang diamati dengan
tetangga terdekatnya dan rata-rata jarak antar Biaya penyusutan =
masing-masing titik yang diharapkan dengan
tetangga terdekatnya. Skala R dapat dihitung Komponen biaya variabel pada Unit
menggunakan rumus : Usaha Pencucian Sarang Burung Walet adalah
biaya bahan baku, dan biaya operasional. Biaya
bahan baku digunakan untuk membeli bahan
Keterangan : baku dalam produksi. Biaya Operasional ialah
= Rata-rata jarak antar masing-masing biaya yang digunakan sebagai pendukung
titik yang diobservasi dengan
untuk mendapatkan bahan tambahan atau
tetangga terdekatnya
= Rata-rata jarak antar masing-masing pelengkap pada usaha SBW.
titik yang diharapkan dengan
tetangga terdekatnya TVC = Biaya bahan baku + Biaya Operasional
terkecil biasa atau Ordinary Least Square merupakan hasil dari penelitian pendahuluan
(OLS). Metode ini menghasilkan estimator pada penelitian ini.
linear tidak bias yang terbaik atau Best Linear Sampel yang diteliti merupakan bagian
Unbias Estimator (BLUE) (Suliyanto, 2005). dari populasi sebanyak 15% atau sebanyak 40
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk unit usaha. Data primer diperoleh dengan cara
menghasilkan estimator linear tidak bias yang menyebarkan kuesioner di tiga kecamatan di
terbaik. Kota Jakarta Utara. Metode penentuan sampel
Uji asumsi klasik bertujuan untuk dalam penelitian ini adalah proportionate
menghilangkan bias dari data-data yang stratified random sampling, yaitu teknik yang
digunakan. Pengujian ini dilakukan untuk digunakan apabila populasi mempunyai
memenuhi BLUE (Best Linear Unbiased anggota atau unsur yang tidak homogen dan
Estimator). Adapun pengujian yang dilakukan berstrata secara proporsional.
yaitu : (1) Uji normalitas; (2) Uji
multikolinearitas; (3) Uji heteroskedastisitas; HASIL DAN PEMBAHASAN
dan (4) Uji autokorelasi.
Sebaran Karakter Spasial
Sumber Data Berdasarkan hasil perhitungan z-score
Berdasarkan sumbernya, data yang senilai -7.195 [Tabel 1], di mana nilai tersebut
digunakan dalam penelitian ini meliputi data di bawah 1% sehingga dapat disimpulkan
primer yang diperoleh dari hasil observasi, bahwa karakteristik spasial dari persebaran ini
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, adalah berpola bergerombol (clustered). Sesuai
dari sampel penelitian yang merupakan unit- dengan peta zonasi kawasan Jakarta Utara,
unit usaha sarang burung walet di Jakarta sebagian besar lokasi dari unit usaha SBW
Utara, baik dari Industri Rumah Tangga berada di kawasan pemukiman yang mulai
maupun Industri Berbadan Usaha (PT/CV) berubah menjadi kawasan perdagangan. Lahan
atau kawasan yang terbentuk pada jenis
Variabel Penelitian konversi cenderung berbentuk clustered
Variabel yang digunakan dalam (Mahardika et al., 2021).
penelitian ini adalah variabel dependen yaitu Pola sebarannya menunjukkan
produksi (Y), variabel independen yang terdiri bergerombol artinya dari titik ke titik lainnya
dari perlengkapan saringan air (X1) bahan baku saling berdekatan yang memiliki beberapa
(X2), Biaya Listrik (X3). Variabel ini akan dampak untuk lingkungannya. Salah satunya
diuji klasik dan kemudian dilakukan regresi semakin besarnya modal sosial pada unit usaha
linear berganda. tersebut. Letaknya yang berdekatan membuat
terjalinnya hubungan ketetanggaan antara satu
Populasi dan Sampel unit usaha dengan yang lainnya yang
merupakan salah satu bentuk dari modal sosial.
Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh unit usaha sarang burung walet, baik
industri rumah tangga maupun industri
berbadan usaha di Jakarta Utara. Adapun
jumlahnya adalah 267 unit usaha yang tersebar
di seluruh kecamatan di Jakarta Utara. Data ini
Hubungan antar unit usaha memberi unit usaha yang juga berperan sebagai Eksportir
dampak ekonomi pada wilayah tersebut. SBW di Jakarta Utara yaitu PT. Aqua Birdnest
Pengaruh modal sosial terhadap penurunan Indonesia, PT. Rejeki Walet Jaya, CV. Sumber
probabilitas kemiskinan lebih tinggi dari pada Mas, PT. Fortune Nestindo Sukses, PT. Qihua
modal manusia (Rustiadi & Nasution, 2017). Walet Indo, dan PT. Natura Karunia Agung.
Adapun Karakter spasial yang ingin Berdasarkan hasil perhitungan maka
diketahui ialah jarak dan hubungan diketahui bahwa rata-rata jarak unit usaha
ketetanggaan. Jarak yang dimaksud ialah jarak lainnya dengan keenam eksportir tersebut di
antar tetangga dan titik lokasi unit usaha atas adalah masing-masing 4,515 km, 3,205
Pencucian SBW ke titik usaha Eksportir SBW, km, 3,133 km, 3,346 km, 2,732 km, 6,413 km.
serta jarak Eksportir SBW ke bandara udara Adapun jarak antara eksportir dengan Bandara
maupun pelabuhan yang menjadi titik tujuan. Udara dan Pelabuhan dapat dilihat pada tabel
Di mana dari unit sampel yang diambil ada 6 berikut :
Dari data jarak pada Tabel 2 dapat Berdasarkan dari hasil data spasial
diketahui bahwa jarak antara sampel unit usaha menunjukkan pola persebarannya bergerombol
industri rumah tangga dengan keenam eksportir (clustered) yang artinya titik-titik tersebut
tergolong dekat (3-6 km) dan jarak eksportir ke memiliki hubungan ketetanggan yang erat
bandara udara dan pelabuhan berkisar antara 10 kaitannya dengan persaingan dan juga
– 15 km. Aksesibilitas sangat berperan dalam kemitraan antar satu titik dengan titik lainnya.
perkembangan suatu wilayah. Seluruh sektor Sebaran ini juga dapat dilihat pada Gambar 1,
usaha maupun guna lahan berkembang yang menunjukkan letak titik lokasi sampel
dipengaruhi oleh aksesibilitas, termasuk daerah unit-unit usaha berada.
permukiman dan kegiatan bisnis (Zaini et al.,
2018).
Gambar 1. Peta Sebaran Sampel Unit Usaha Sarang Burung Walet di Jakarta Utara, 2022
Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa Risiko yang menyebutkan bahwa Perizinan
sampel unit usaha juga terdapat pada luar zona Berusaha meliputi KKPR, persetujuan
perdagangan, dan terdapat sampel yang lingkungan, dan persetujuan bangunan gedung.
berlokasi di Zona Jalur Hijau (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal
Penggunaan lokasi usaha yang sesuai dengan ini dilatarbelakangi karena di wilayah tersebut
RDTR semakin dan Peraturan Zonasi semakin berlokasi tidak jauh dari bandara udara dan
penting dengan adanya Kesesuaian Kegiatan pelabuhan yang memudahkan para pelaku
Pemanfaatan Ruang (KKPR), yang juga usaha menjual hasil produksi. Peluang konversi
merupakan salah satu bagian dari proses atau perubahan fungsi kawasan lebih besar
pengajuan perizinan berusaha. Pentingnya pada lokasi yang letaknya strategis dan relatif
KKPR ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah mudah diakses, terutama untuk penggunaan
PP No. 5 Tahun 2021 Pasal 4 tentang yang bersifat komersial (Munawir et al., 2019).
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Gambar 3. Peta Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sebaran Sampel Unit Usaha Sarang Burung Walet di
Jakarta Utara, 2022
spasial yang akan membantu perencana kota yang dilakukan tanpa identifikasi efek spasial
dan pembuat kebijakan (He et al., 2019). (Harmes, et. al., 2017).
Terbentuknya unit-unit usaha ini di
wilayah Jakarta Utara juga memberikan KESIMPULAN
dampak positif karena membuka lapangan kerja
bagi masyarakat sekitar. Akan tetapi perlu Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
dilakukan perbaikan pengaturan dan kebijakan hasil penelitian ini, yaitu berdasarkan hasil
mendukung dengan memperhatikan unsur perhitungan Rscale, sebaran unit-unit usaha
spasial. Rustiadi et al. (2009), mengemukakan Sarang Burung Walet di Jakarta Utara memiliki
bahwa kajian terkait program pembangunan pola sebaran bergerombol (clustered). Unit
khususnya upaya peningkatan kesejahteraan usaha pencucian sarang burung walet
harus memperhatikan unsur spasial atau lokasi mendatangkan keuntungan bagi para pelaku
sehingga kegagalan program dapat usaha berdasarkan hasil analisis pendapatan
diminimalisasi. yang telah dilakukan, dengan hasil rata-rata per
Perlu adanya dukungan dari pemerintah bulan sebesar Rp 56,100,000 untuk skala
dan pihak terkait untuk mengembangkan industri rumah tangga dan Rp 495,200,000
kawasan-kawasan yang berpotensi untuk untuk skala perusahaan (PT / CV).
menjadi kawasan industri. Kawasan industri Faktor-faktor yang mempengaruhi faktor
berperan penting dalam peningkatan produksi serta hasil analisis pendapatan dari
perekonomian dan penyerapan tenaga kerja unit-unit usaha terhadap Usaha Sarang Burung
yang lebih besar (Winardi et al., 2019). Walet untuk Wilayah Jakarta Utara, yaitu
Di lain pihak, sebaran unit-unit usaha Perlengkapan peralatan, bahan baku, dan biaya
ini berpola clustered atau bergerombol terjadi listrik. Karakter spasial dibutuhkan sebagai
tanpa adanya perencanaan, dan memunculkan informasi penting yang erat kaitannya dengan
adanya kompetisi-kompetisi di antara unit-unit pengembangan usaha sarang burung walet.
usaha. Adapun kompetisi-kompetisi yang Upaya pengembangan Sarang Burung Walet di
terjadi antara lain : kompetisi dari segi harga wilayah Jakarta Utara dapat dilakukan tidak
jual yang ditentukan oleh kualitas bahan baku hanya dengan mengembangkan fakor-faktor
dan teknik pengolahan. yang mempengaruhi fungsi produksi tetapi juga
Selain itu, pola bergerombol ini juga perlu memperhatikan dari segi spasialnya.
dapat membuat ketidakstabilan dari salah satu Diharapkan dengan adanya hasil
faktor produksi yakni tenaga kerja karena penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan
letaknya yang salin berdekatan dan tidak pertimbangan dalam meninjau perizinan dari
adanya peraturan terkait ketenagakerjaan maka unit-unit usaha sesuai dengan rencana desain
tenaga kerja dapat berpindah-pindah tanpa dan tata ruang kota serta kebijakan pemerintah.
terikat dari satu rumah produksi ke lainnya. Hal Sehingga masyarakat yang menjadi pelaku
ini akan berdampak pada unit usaha kecil usaha pada unit ini memperhatikan hal-hal
dengan modal yang minim. tersebut.
Sehingga, perlu adanya dukungan
pemerintah berupa kebijakan yang secara UCAPAN TERIMA KASIH
khusus tentang usaha sarang burung walet,
yang tidak hanya yang mengatur tentang Kepada para pelaku unit usaha yang
perizinan berusaha tetap juga mengatur telah bersedia menjadi responden dalam
masalah ketenagakerjaan di unit-unit usaha ini, penelitian ini diucapkan terima kasih atas
mengingat cukup besarnya omset yang kerjasamanya.
dihasilkan dari usaha ini. Dampak kebijakan
yang saling menegasikan antar wilayah
disebabkan oleh penyeragaman pada kebijakan