Professional Documents
Culture Documents
PT Mmsul
PT Mmsul
Laporan Akhir
Praktik Kerja Lapang
Oleh:
Yona Okterianda
20755076
Laporan Akhir
Praktik Kerja Lapang
Oleh :
Yona Okterianda
20755076
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kerja lapang tahun
2024 yang berjudul Laporan Praktik Kerja Lapang pada PT Mitra Makmur Sejati
Utama Logistics tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan
praktik kerja lapang yang telah dilaksanakan di PT Mitra Makmur Sejati Utama
Logistics sebagai salah satu pemenuhan mata kuliah Praktik Kerja Lapang (PKL).
Pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapang ini dilakukan sejak tanggal 18
September 2023 sampai 02 Februari 2024 dengan penuh tanggung jawab.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberi dukungan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapang sampai dengan
penyusunan laporan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya sehingga
pelaksanaan Praktik Kerja Lapang dapat berjalan dengan lancar.
2. Arif Makhsun, S.E., M.S.Ak. selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Politeknik Negeri Lampung.
3. Damayanti, S.E., M.M., Akt., CA, BKP. selaku Koordinator Program
Studi Akuntansi Perpajakan Politeknik Negeri Lampung.
4. Dr. Anita Kusuma Dewi, S.E., M. Com., Acc. selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan saran kepada penulis.
5. Yenny Priscilla Sumadi selaku Direktur PT Mitra Makmur Sejati Utama
Logistics yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan program Praktik Kerja Lapang di PT Mitra Makmur Sejati
Utama Logistics.
6. Rohermiyanti, S.E. selaku Pembimbing Lapang Praktik Kerja Lapang
yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi serta dukungan
dan semangat sehingga pelaksanaan Praktik Kerja Lapang ini dapat
berjalan dengan lancar.
7. Keluarga besar PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics yang telah
banyak membantu penulis serta memberikan bimbingan kepada penulis.
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 3
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 3
1.4 Waktu Metode Pelaksanaan ............................................................... 4
LAMPIRAN ..................................................................................................... 35
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Praktik Kerja Lapang dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalaman kerja dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu dalam
praktik kerja sesungguhnya yang pelaksanaannya dibimbing oleh pembimbing
lapang yang berada di tempat PKL.
Tujuan dari Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini, yaitu:
a. Mengetahui dan mempelajari administrasi akuntansi dan perpajakan di PT
Mitra Makmur Sejati Utama Logistics.
b. Mengetahui dan mempelajari terkait PPh pasal 21, 23, dan PPN.
c. Mengetahui dan mempelajari terkait akuntansi perpajakan.
d. Mengetahui dan mempelajari terkait prosedur penggunaan aplikasi PPh
dan PPN.
1 Akuntansi
a. Membuat dan mencetak voucher kas masuk dan Minggu ke-: 1, 2,
keluar 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
b. Mendata nomor akun kendaraan 10, 11, 12, 13, 14,
c. Melakukan pengecekan berkas purchase order 15, 16, 17, 18, 19,
d. Mengecek berkas invoice 20.
e. Menginput data pengeluaran kas
f. Menjurnal transaksi perusahaan
2 Perpajakan
Minggu ke-: 1, 2, 10,
a. Membuat faktur pajak keluaran PPN menggunakan
16, 17, 18, 19, 20.
aplikasi e-Faktur
b. Membuat SPT Masa PPh 21 menggunakan aplikasi e-
SPT
c. Membuat SPT Masa PPN di dalam aplikasi
e-Faktur
d. Membuat bukti potong PPh 23 dan PPh 21
e. Membuat ID billing untuk pembayaran PPh dan PPN
f. Melaporkan SPT Masa PPh 21 dan PPN
q. Driver
Driver adalah peranan yang paling penting dalam perusahaan
ekspedisi driver bertanggung jawab untuk menjalakan kegiatan operasional
perusahaan dalam pengiriman barang. Supir akan memperoleh uang jalan
sebelum berangkat mengangkut barang yang dapat digunakan untuk
membeli BBM dan uang makan selama perjalanan. Setelah sampai tujuan
supir nantinya juga akan sekaligus membongkar barang yang diangkutnya.
r. Mechanics/Helper
Seorang mekanik bertugas untuk memastikan bahwa kendaraan
perusahaan dalam keadaan operasional yang baik. Tugas dan wewenang
mekanik mencakup pemeliharaan, perbaikan, dan pemantauan kendaraan
untuk mendukung kelancaraan kegiatan operasional perusahaan. Mekanik
juga bertugas melakukan pengecekan secara rutin.
14
3.3 Pembahasan
3.3.1 PPh Pasal 21
a. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan atau PPh Pasal 21, menurut Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016, adalah pajak atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak
dalam negeri. PPh Pasal 21 menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2008, adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri dari
pemberi kerja, bendahara pemerintah, dana pensiun atau badan lain yang
membayarkan uang pensiun, badan yang membayar honorarium atau
pembayaran lain, dan penyelenggara kegiatan. Sistem PPh Pasal 21 yang
berlaku di Indonesia pada dasarnya menganut sistem self assessment, yang
artinya seseorang yang telah memenuhi syarat subjektf dan objektif
sebagai wajib pajak akan diberikan kepercayaan untuk melakukan
penghitungan, pembayaran, dan pelaporan atas pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
b. Subjek Pajak PPh Pasal 21
Subjek pajak PPh Pasal 21 menurut UU Nomor 36 Tahun 2008, yaitu:
1) Orang Pribadi Dalam Negeri, yaitu orang pribadi yang bertempat
tinggal/berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12 bulan atau dalam
suatu tahun pajak di Indonesia dan memiliki niat bertempat tinggal di
Indonesia.
2) Badan, yaitu badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di
Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah.
17
1. Siapkan file penghasilan bruto dan PPh 21 terutang dan buka e-SPT.
2. Pilih database sesuai dengan perusahaannya kemudian login.
3. Pilih masa pajak sesuai yang dibutuhkan, jika masa pajak belum
dibuat, maka klik buat masa pajak bulan yang dibutuhkan.
4. Pilih Isi SPT, pilih menu daftar pemotongan pajak dan pilih untuk
satu masa pajak.
5. Setelah muncul menu daftar pemotongan pajak PPh 21, kemudian
lengkapi bagian A dan B.
6. Untuk bagian A isikan penghasilan bruto dari pegawai yang
penghasilannya melebihi PTKP dan Untuk bagian B isikan
penghasilan bruto dan jumlah pegawai dari pegawai yang
penghasilannya kurang dari PTKP.
7. Untuk mempermudah pengisian dapat dilakukan melalui ekspor file
dari referensi bulan sebelumnya dan disesuaikan dengan masa bulan
yang dibutuhkan lalu simpan.
8. Lalu Untuk menginput data pegawai tidak tetap, klik daftar bukti
potong dan isikan nama, NPWP, NIK, alamat, kode objek pajak dan
jumlah pajak bruto dan PPh terutang lalu simpan.
9. Kemudian Buka SPT Induk, cek semua rincian dan isikan tanggal
dan tempat lalu simpan.
10. Pilih menu CSV, klik pilih SPT lalu pilih masa yang sesuai.
11. Kemudian Buat file CSV dan unduh file csv.
2) Membuat bukti potong PPh Pasal 21
Penulis diberikan tugas membuatkan bukti potong PPh Pasal 21
dengan menggunakan aplikasi e-SPT. Bukti Potong PPh 21 merupakan
dokumen yang digunakan sebagai bukti bahwa telah dilakukan
pemotongan pajak penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima
pegawai dari perusahaan yang memperkerjakannya. Bukti potong yang
diterima oleh pegawai menunjukkan bahwa gaji atau upah yang diterima
PPh Pasal 21-nya telah disetor dan dilaporkan oleh perusahaan pemberi
kerja. Bukti potong PPh 21 juga dapat dilampirkan dalam SPT Tahunan
orang pribadi yang dapat digunakan sebagai kredit pajak sehingga dapat
20
2) Tarif 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain yang
berkaitan dengan penggunaan harta kecuali swa tanah dan/atau
bangunan.
3) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen,
jasa konstruksi, dan jasa konsultan.
4) Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa lainnya yang diuraikan
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015.
Selama melaksanakan kegiatan praktik kerja lapang di PT Mitra
Makmur Sejati Utama Logistic penulis diberikan tugas yang terkait dengan
PPh Pasal 23 antara lain, yaitu:
1) Membuat Bukti potong PPh 23
Penulis diminta untuk membuatkan bukti potong PPh pasal 23 atas
jasa yang diterima PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics. Bukti
potong PPh Pasal 23 diberikan oleh pemberi penghasilan kepada pihak
yang menerima penghasilan atas jasa yang diterima. Bukti potong PPh
Pasal 23 dapat dilampirkan saat perusahaan melaporkan SPT Tahunan
Badan dan dapat dikreditkan sehingga dapat mengurangi pajak terutang.
Bukti potong PPh Pasal 23 dibuat melalui situs DJP Online. Langkah-
langkah dalam pembuatan Bukti Potong PPh Pasal 23 adalah:
1. Buka dan login situs DJP Online.
2. Kemudian klik menu lapor dan pilih pra lapor.
3. Pilih pajak unifikasi.
4. Kemudian pilih pajak PPh Pasal 23.
5. Cek dan isi data perusahaan beserta nominal pajaknya.
6. Setelah semuanya sesuai ceklis persetujuan.
2) Membuat kode ID Billing PPh Pasal 23
Penulis diberikan tugas untuk membuatkan ID Billing PPh Pasal 23
melalui situs Online Pajak. Kode yang digunakan untuk mempermudah
pengecekan jenis pajak yang dibayarkan oleh DJP disebut kode ID Billing.
Penulis diminta untuk membuatkan kode ID Billing sebelum menyetorkan
PPh Pasal 23 terutang. Langkah-langkah membuat ID Billing, yaitu:
1. Buka dan login situs Online Pajak.
23
2. Masuk menu setor pilih masa pajak dan jenis pajak yang ingin
diproses lalu klik buat transaksi pajak.
3. Pilih kode akun pajak dan kode jenis setoran serta pastikan periode
pajak telah sesuai dan isikan jumlah pajak yang dibayarkan.
4. Klik buat ID Billing.
3) Merekap Bukti Potong PPh Pasal 23
PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics menjalankan kegiatan
usahanya dengan memberikan jasa pengangkutan barang ke berbagai
daerah. Jasa yang diberikan tersebut merupakan salah satu jasa yang
penyerahannya dikenakan PPh Pasal 23 oleh karena itu, setiap kali PT
Mitra Makmur Sejati Utama Logistics memperoleh penghasilan dari
pemberian jasa angkut, penghasilan tersebut akan dipotong PPh Pasal 23.
Pelanggan yang menerima jasa adalah pihak yang bertugas untuk
memungut PPh Pasal 23 dan membuatkan bukti potong PPh Pasal 23.
Sedangkan PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics akan menerima
penghasilan bersih dan bukti potong PPh Pasal 23. Bukti-bukti potong dari
pelanggan tersebut perlu direkap sebelum diarsipkan. Rekap bukti potong
PPh Pasal 23 dikerjakan dengan menggunakan aplikasi Mircosoft Excel
dan berisikan informasi terkait NPWP, no faktur, dasar pengenaan pajak,
jumlah pajak terutang, dan tanggal bukti potong.
3.3.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
a. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi
dalam negeri (daerah pabean) oleh Wajib Pajak orang pribadi, badan, dan
pemerintah, baik berupa barang kena pajak atau jasa kena pajak. PPN
merupakan jenis pajak konsumsi yang dalam bahasa Inggris disebut Value
Add Tax atau Goods and Services Tax. Ketentuan penerapan PPN wajib
pajak yang membayar PPN tidak diwajibkan untuk menyetorkan langsung
ke kas negara, melainkan melalui pihak yang memotong PPN. PPN
merupakan pungutan yang dikenakan dalam setiap proses produksi
maupun distribusi. PPN bersifat objektif, tidak kumulatif, dan merupakan
pajak tidak langsung. Subjek Pajak PPN terdiri dari Pengusaha Kena Pajak
24
dan Non PKP. Terdapat dua jenis PPN, yaitu PPN Masukan dan PPN
Keluaran. PPN dikenakan atas transaksi pembelian atau perolehan BKP
dan/atau JKP sedangkan PPN Keluaran dikenakan atas transaksi
penyerahan atau penjualan BKP dan/atau JKP.
b. Objek PPN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 42 Tahun 2009
Pasal 4 ayat (1) Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
1) Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh PKP.
2) Impor BKP.
3) Penyerahan JKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh PKP.
4) Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5) Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
6) Ekspor BKP berwujud oleh PKP.
7) Ekspor BKP tidak berwujud oleh PKP.
8) Ekspor JKP oleh PKP.
c. Tarif PPN
Tarif Pajak Pertambahan Nilai menurut UU no. 42 Tahun 2009 Pasal
7, yaitu:
1) Tarif PPN adalah sebesar 11% berlaku untuk semua produk yang
beredar di dalam negeri, termasuk di daerah Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE) dan Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku undang-
undang yang mengatur kepabeanan.
2) Tarif PPN sebesar 0% diterapkan atas:
Ekspor BKP Berwujud
Ekspor BKP Tidak Berwujud
Ekspor JKP
1) Tarif pajak khusus untuk barang dan jasa yang terkena tarif PPN 11%,
tarif tersebut masih dapat diubah menjadi 5% hingga paling tinggi
15% mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku.
Selama melaksanakan kegiatan praktik kerja lapang di PT Mitra
Makmur Sejati Utama Logistic penulis diberikan tugas yang terkait dengan
25
yang perlu dicek dari berkas purchase order adalah nama penjual dan
alamat penjual, pesanan, serta jumlah pesanan. Setelah dilakukan
pengecekan yang selanjutnya dilakukan adalah mengarsipkan berkas
purchase order.
d. Mengecek bukti invoice
PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics memberikan jasa untuk
mengirimkan produk-produk pelanggan ke berbagai tujuan. Setiap ada
pesanan untuk mengangkut barang PT Mitra Makmur Sejati Utama
Logistics akan membuatkan invoice. Invoice yang diterbitkan tersebut
perlu untuk dilakukan pengcekan secara berkala untuk memastikan
kesesuainnya. Pengecekan invoice tersebut dilakukan dengan memastikan
bahwa invoice yang terbit telah sesuai dengan database milik perusahaan.
Hal yang perlu dicek adalah terkait nama dan alamat pelanggan, nomor
invoice, tanggal invoice, dan jumlah tagihan. Setelah dilakukan
pengecekan yang selanjutnya dilakukan adalah mengarsipkan berkas
invoice.
e. Menginput data pengeluaran kas
Penginputan pengeluaran kas dilakukan baik untuk kantor pusat
maupun kantor cabang. Penginputan ini perlu dilakukan secara teratur dan
kronologis agar memudahkan penjurnalan. Penginputan dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Informasi yang diperlukan dalam
data ini adalah tanggal transaksi, jumlah pengeluaran kas, dan penanggung
jawab. Penginputan informasi pengeluaran kas ini berguna dalam
penyusunan laporan keuangan perusahaan.
f. Melakukan penjurnalan transaksi
Penjurnalan adalah salah satu siklus akuntansi, yaitu pencatatan semua
transaksi yang dilakukan secara sistematis dan logis. Tujuan dilakukannya
penjurnalan adalah untuk melakukan pencatatan, penilaian, dan
mengidentifikasi aktivitas ekonomi dari berbagai jenis kegiatan yang
terjadi di sebuah perusahaan. Terdapat beberapa jenis jurnal seperti jurnal
umum, jurnal penyesuaian, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal
penutup. Jurnal-jurnal inilah yang nantinya menjadi acuan dalam
30
4.1 Kesimpulan
Pelaksanaan praktik kerja lapang yang telah penulis laksanakan
selama 5 bulan di PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics
memberikan wawasan praktis yang berharga dan pembelajaran yang
mendalam terkait dengan dunia kerja. Interaksi langsung dengan
profesional di lapangan menambah pemahaman mendalam terhadap
tugas dan tanggung jawab di industri. Selain itu, melalui kegiatan
praktik kerja lapang penulis dapat memperkuat keterampilan
interpersonal, penerapan teoritis dalam konteks praktis dan membangun
jaringan profesional yang bermanfaat.
Penulis meraskan banyak sekali manfaat yang didapat melalui
pengalaman praktik kerja nyata yang penulis laksanakan di PT Mitra
Makmur Sejati Utama Logistics, sehingga penulis dapat mengambil
beberapa kesimpulan atas pelaksanaan PKL yang telah dilakukan,
antara lain:
a. Penggunaan aplikasi e-SPT dalam pemenuhan kewajiban PPh Pasal
21, seperti menginputkan data gaji pegawai, membuatkan bukti
potong PPh Pasal 21, serta lapor SPT Masa PPh Pasal 21.
b. Penggunaan aplikasi e-Faktur dalam pemenuhan kewajiban PPN,
Menginputkan faktur pajak masukan dan faktur pajak keluaran
serta membuat SPT Masa PPN dengan menggunakan aplikasi e-
Faktur.
c. Mempelajari pencatatan akuntansi serta membuat dan mengecek
voucher kas masuk dan keluar, mengecek purchase order, dan
invoice serta melakukan penjurnalan transaksi.
d. Mempelajari terkait akuntansi perpajakan. Pengenaan dan
penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 23, dan PPN.
32
4.2 Saran
Berdasarkan pada pengalaman kegiatan Praktik Kerja Lapang yang
telah dilakukan, penulis memiliki saran-saran yang diharapkan dapat
berguna agar kegiatan ini dapat berjalan lebih baik. Berikut saran-saran
dari penulis:
a. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapang
Adapun saran yang praktikan berikan kepada mahasiswa yang
akan melaksanakan Praktik Kerja Lapang adalah:
1. Mahasiswa harus lebih mempersiapkan diri baik dalam bidang
akademik maupun keterampilan karena semua yang dipelajari
di bangku perkuliahan baik akademik maupun keterampilan
diterapkan ketika PKL.
2. Mahasiswa harus lebih teliti dalam menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan oleh para pembimbing.
3. Mahasiswa harus lebih disiplin terutama perihal jam kehadiran.
b. Bagi Politeknik Negeri Lampung
Adapun saran yang penulis berikan kepada Politeknik Negeri
Lampung adalah:
1. Politeknik Negeri Lampung diharapkan terus menjalin
kerjasama yang baik dengan instansi atau perusahaan agar
pelaksanaan praktik kerja lapang dapat terus berjalan dengan
baik guna menciptakan Sumber Daya Manusia yang terampil.
2. Politeknik Negeri Lampung diharapkan dapat menyediakan
lebih banyak lokasi praktik kerja lapang sesuai dengan bidang
masing-masing mahasiswa.
c. Bagi PT Mitra Makmur Sejati Utama Logistics
Adapun saran yang penulis berikan kepada PT Mitra Makmur Sejati
Utama Logistics adalah:
33
DAFTAR PUSTAKA
(Wicaksono., 2020)
35
LAMPIRAN
36