Admin, Ridho Dwi (647-659)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

CITRA WANITA DALAM NOVEL GADIS KRETEK

KARYA RATIH KUMALA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR


DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

1
Ridho Dwi Cahyani Aguusani, 2Sri Widayati, 3Nur Mei Ningsih
1
r.dwicahyaniagusani@gmail.com, 2sri.widayati@umko.ac.id, 3nurmeiningsih70@gmail.com

1,2,3)
Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Abstract: Problems about women are always interesting to be expressed in depth,


both in terms of their nature, activities, and roles. All of these things are related to
women's self-image in various aspects of life. This problem is the focus of this
research as an in-depth analysis of the role of women in the family and society. The
purpose of this study is to describe the image of the female main character in the
novel Gadis Kretek by Ratih Kumala. In this study used descriptive qualitative
method so that the object of research can be described or presented in a systematic,
accurate, and factual way. Based on the findings, it can be said that the novel Gadis
Kretek by Ratih Kumala describes the image of Dasiyah women in the family and
society. In the novel Gadis Kretek, the main character Dasiyah in the family has an
image as a child who often helps parents work, has a caring attitude, and loves
parents and their families. In society, Dasiyah has an image as someone who has
good relations in society, cares about helping others, has the courage to express
opinions. The novel Girl Kretek by Ratih Kumala can be used as an alternative
material for literature lessons because has met the criteria for selecting open
materials seen from the language aspect, psychological, and cultural background.

Keywords: Women's Image, Gadis Kretek, Ratih Kumala

Abstrak: Permasalahan tentang wanita selalu menarik untuk diungkap secara


mendalam, baik dari sisi kodratnya, aktivitasnya, maupun peranannya. Semua hal
tersebut difokuskan pada citra diri wanita di berbagai aspek kehidupannya. Masalah
tersebut menjadi fokus penelitian ini sebagai upaya penganalisisan secara
mendalam peran wanita dalam keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan citra wanita tokoh utama dalam novel Gadis Kretek karya
Ratih Kumala. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif agar
objek penelitian dapat digambarkan atau dipaparkan secara sistematis, akurat, dan
faktual. Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa novel Gadis
Kretek karya Ratih Kumala ini menggambarkan tentang citra wanita Dasiyah dalam
keluarga dan masyarakat. Pada novel Gadis Kretek tokoh utama Dasiyah dalam
keluarga memiliki citra sebagai seorang anak yang sering membantu pekerjaan
orang tua, memiliki sikap peduli, dan menyayangi orang tua serta keluarganya.
Dalam masyarakat Dasiyah memiliki citra sebagai seorang yang memiliki
hubungan yang baik di masyarakat, tingginya kepedulian membantu sesama,
memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat. Novel Gadis Kretek karya
Ratih Kumala dapat dijadikan alternatif bahan ajar sastra karena telah memenuhi
kriteria pemilihan bahan ajar dilihat dari aspek bahasa, psikologis, dan latar
belakang budaya.

1)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kotabumi
2,3)
Dosen Universitas Muhammadiyah Kotabumi
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

Kata Kunci: Citra Wanita, Gadis Kretek, Ratih Kumala

I. PENDAHULUAN uang yang dihasilkan oleh wanita tidak akan

Posisi wanita yang terdapat di pernah diklaim sebagai pencari nafkah

lingkungan masyarakat selalu terikat (Gianawati, 2013). Pandangan tradisional

dengan bentuk budaya yang ada di itulah yang sampai sekarang masih terus

masyarakat. Perubahan kebudayaan yang melekat pada masyarakat.

ada di masyarakat dapat dipengaruhi oleh Pandangan budaya tradisional

posisi wanita. Hal tersebut sejalan dengan masyarakat telah membawa dampak

posisi wanita yang terdapat pada anggapan negatif terhadap gambaran sosok

kebudayaan masyarakat tradisional Jawa. wanita. Wanita secara sadar atau tidak

Dalam masyarakat tradisional Jawa, posisi sadar ikut turut merasakan superioritas pria

wanita ditempatkan pada keturunannya, terhadap wanita di dalam masyarakat.

status sosial orang tuanya, dan status sosial Wanita hingga sampai saat ini masih

keluarganya. Oleh karena itu, budaya berjuang untuk berani menyuarakan,

tersebut merupakan suatu bentuk refleksi memperjuangan hak-haknya, dan berusaha

lingkungan masyarakat. melawan pandangan budaya tradisional

Wanita pada zaman dahulu di- masyarakat yang tidak semestinya benar.

gambarkan sebagai sosok yang hanya Pandangan masyarakat yang tidak

berkutat pada tiga kata saja, yaitu semestinya benar menimbulkan banyaknya

melahirkan, masak, dan makan. Hal tersebut berita kebohongan. Widayati (2019)

menjadikan wanita sebagai ‘kanca mengungkapkan “Berita bohong atau hoax

wingking’. Kanca wingking diartikan, yakni dapat menyebabkan masyarakat terpecah

bagian dari keluarga yang "hanya" belah dan merugikan banyak pihak.”

mengurus persoalan belakang dan tidak Untuk mengatasi hoax perlu

layak unjuk diri di depan serta banyaknya dilakukan upaya mengubah pandangan yang

648
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

salah mengenai peran wanita di masyarakat, membuat Undang-undang Ketenagakerjaan

Sugihastuti (2002) mengatakan “Wanita Republik Indonesia, yang mengatur dan

harus berani menyuarakan suatu pendapat menjaga berbagai macam hak kesetaraan

kepada masyarakat, menjalin hubungan wanita dalam pekerjaan. Pandangan positif

komunikasi yang baik dengan masyarakat, terhadap wanita yang bekerja merupakan

memiliki rasa peduli membantu orang lain salah satu contoh penggambaran adanya

karena keberhasilan tidak pernah terlepas kepedulian pemerintah terhadap kesetaraan

dari bantuan orang lain” gender antara wanita dengan pria di dalam

Wanita pada masa kini merasa perlu bidang pekerjaan.

ikut ambil bagian untuk berkegiatan di luar Selanjutnya permasalahan mengenai

rumah, bukan hanya berkutat pada istilah wanita merupakan hal yang menarik untuk

kanca wingking saja. Andai saja pandangan di bahas. Bagi seorang penulis karya sastra,

tradisional masyarakat dapat memberikan problema yang terjadi pada wanita

kesempatan yang sama maka wanita mampu merupakan lahan inspirasi bagi dirinya

untuk menunjukkan hasil yang sama seperti untuk mendeskripsikan segala hal mengenai

pria. Wanita juga dapat mengemban wanita. Melalui hal tersebut para penulis

pendidikan yang tinggi, memiliki pekerjaan karya sastra menggunakan media sastra

yang sama seperti pria seperti di bidang sebagai upaya mendeskripsikan wanita,

politik, ekonomi, bisnis, tergabung dalam yang salah satunya berupa novel (Prayogi &

organisasi, dan bekerja di lingkungan Ratnaningsih, 2020).

pemerintahan serta menyandang suatu Novel merupakah hasil dari

jabatan. pemikiran seorang pengarang. Pengarang

Menanggapi suatu kemajuan dari meng-gambarkan pemikirannya melalui

fenomena wanita mulai bekerja di ruang per-watakan seorang tokoh. Pada umumnya,

lingkup masyarakat luas, pemerintah telah tokoh yang sering diceritakan oleh

649
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

pengarang melalui karya sastra lebih Citra wanita menurut Sugihastuti

mendominasi tokoh wanita. Tokoh wanita (2002) “Gambaran mengenai peran wanita

yang digambarkan oleh pengarang melalui dalam kehidupan sosialnya. Wanita

karya sastra sering terinspirasi dari fakta dicitrakan sebagai pribadi yang memberikan

yang ada. alternatif baru sehingga menyebabkan kaum

Pengarang melalui karya sastra pria dan wanita memikirkan tentang

merupakan seorang perantara untuk kemampuan wanita pada saat sekarang.”

mengungkapkan suatu fakta problema yang Sugihastuti (2002) mengatakan “Citra

sedang terjadi di dalam lingkungan wanita merupakan wujud gambaran mental

masyarakat, seperti halnya citra wanita. dan spiritual dan tingkah laku keseharian

Citra wanita ada di dalam kajian yang terekspresi oleh perempuan dalam

feminisme. “Feminisme dikatakan sebagai berbagai aspeknya, yaitu aspek fisik dan

gerakan kaum wanita untuk menuntut psikis sebagai citra diri perempuan serta

persamaan hak sepenuhnya antara kaum aspek wanita dalam keluarga dan

wanita dan pria” (Dina, 2013). Feminisme masyarakat sebagai citra sosial wanita.”

secara leksikal merupakan “Gerakan kaum Aspek sosial wanita disederhanakan lagi

perempuan yang menuntut persamaan hak menjadi dua peran, yaitu peran wanita dalam

sepenuhnya antara kaum perempuan dan keluarga dan peran wanita dalam

laki-laki. Persamaan hak itu meliputi semua masyarakat. Peran merupakan bagian yang

aspek kehidupan, baik dalam bidang politik, dilakukan seseorang untuk menyesuaikan

ekonomi, maupun sosial budaya” (Zuraida, diri dengan keadaan. “Ada berbagai peran

2013). Gerakam kaum perempuan yang wanita hingga sampai pada usia selanjutnya

berusaha menuntut perasamaan hak dalam peran tersebut merupakan bagian dari

berbagai aspek kehidupan tergambarkan kehidupannya, hal tersebut dapat ditinjau

melalui citra diri seorang wanita. dari beberapa peran yang berorientasi pada

650
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

keluarga dan pada masyarakat yaitu sebagai karya N.H Dini Azab dan Sengsara karya

orang tua, sebagai istri, sebagai aggota Merari Siregar, Wanita Berkalung Sorban

keluarga, sebagai saudara, sebagai pribadi, karya Abidah El Khalieqy, Tarian Bumi

sebagai anggota komunitas, sebagai seorang karya Oka Rusmini dan masih banyak lagi.

pekerja” (Sugihastuti, 2002). Melalui hal tersebut banyak karya sastra,

Menurut Sugihastuti (2002) pem- khususnya novel menampilkan tokoh

bagian peran wanita dalam keluarga dan wanita yang tergambar juga dalam novel

masyarakat berdasarkan atas peran yang Gadis Kretek karya Ratih Kumala.

dicitrakan pada diri wanita itu sendiri. Ratih Kumala merupakan penulis

Wanita sebenarnya terlibat dalam banyak novel Gadis Kretek yang lahir di Jakarta

peran. Namun, dalam peran tersebut pada tahun 1980. Hasil karya Ratih Kumala

terdapat perilaku yang mencerminkan berupa karangan fiksi di antaranya, yaitu

kepribadian- nya dan adanya suatu harapan Tabula Rasa (2004), Genesis (2005),

yang menuntun suatu perubahan sesuai Larutan Senja (2006), Kronik Betawi (2008),

dengan peran yang bersangkutan. Bastian dan Jamur Ajaib (2014) dan Wesel

Melalui peran tersebut membuat Pos (2018). Novel Gadis Kretek merupakan

pengarang banyak menampilkan tokoh karya Ratih Kumala yang terinspirasi dari

wanita pada suatu karya sastra, baik dari pabrik kretek kakeknya.

citranya, perannya, kodratnya, kedudukan- Citra wanita merupakan suatu

nya, maupun berbagai aktivitasnya. Tokoh gambaran tentang penyajian sosok wanita

wanita selalu menjadi salah satu hal yang dalam keluarga dan masyarakat yang

menarik dalam suatu cerita. Tokoh wanita terdapat dalam suatu karya sastra. Citra

banyak diceritakan oleh pengarang dalam wanita pada novel ini hanya akan ditinjau

sastra Indonesia. Contohnya Siti Nurbaya pada tokoh utamanya saja. Hal tersebut

karya Marah Rusli, Pada Sebuah Kapal dikarenakan tokoh utama senantiasa terlibat

651
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

dalam setiap alur cerita. Citra wanita pada Penelitian yang relevan pernah

novel Gadis Kretek akan dijadikan sebagai dilakukan oleh Renida Intan Pratiwi dari

bahan pembelajaran sastra di sekolah STKIP Muhammadiyah Kotabumi, dengan

menengah atas. judul skripsi Citra Wanita dalam Novel

Menurut Sadjati (2012) “Bahan “Bidadari-Bidadari Surga” Karya Tere

pembelajaran adalah bahan atau materi Liye dan Pembelajarannya di Sekolah

pelajaran yang disusun secara sistematis, Menengah Atas pada tahun 2017. Renida

yang digunakan guru dan siswa dalam mengkaji citra wanita dalam aspek sosial.

proses pembelajaran.” Untuk menghasilkan Aspek sosial yang dimaksud adalah citra

bahan ajar tersebut perlu dilakukan wanita dalam keluarga dan citra wanita

beberapa proses, yaitu observasi awal dan dalam masyarakat. Tokoh dalam penelitian

mencari buku yang berkaitan dengan teori. tersebut adalah Laisa. Citra Laisa dalam

Proses tersebut dilakukan agar memenuhi keluarga ialah memiliki sifat senantiasa

prinsip relevansi, prinsip konsistensi, berjuang supaya dapat menghidupi

prinsip kecukupan (Wahyuningtyas et al., keluarganya dan membuat kehidupan

2016). keluarganya menjadi lebih baik. Citra Raisa

Berdasarkan uraian di atas maka akan dalam masyarakat ialah memiliki rasa peduli

dianalisis citra wanita tokoh utama dalam terhadap sesama dan senantiasa berjuang

novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala. untuk masyarakat di sekitarnya agar mereka

Selanjutnya, analisis tersebut dikaitkan pada dapat lebih sejahtera.

pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Selain penelitian yang dilakukan

Atas (SMA) dengan menentukan layak atau Renida, terdapat penelitian sejenis yang

tidaknya citra wanita dalam novel Gadis mengkaji citra wanita. Penelitian tersebut

Kretek karya Ratih Kumala untuk dijadikan dilakukan oleh Paramita Ajeng Ayu (2010)

sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra. dengan judul Citra Wanita dalam Novel

652
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

“Tabula Rasa” Karya Ratih Kumala: karya Ratih Kumala sebagai objek kajiannya.

Tinjauan Sastra Feminis. Paramita men- Pada penelitian ini titik fokus kajiannya

deskripsikan struktur yang membangun adalah pada citra wanita dalam novel Gadis

novel Tabula Rasa serta citra wanita dalam Kretek karya Ratih Kumala.

novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala

ditinjau dari segi sastra feminis. II. METODE

Adapun tema novel Tabula Rasa yaitu

kedudukan perempuan dalam adat. Metode yang digunakan pada

Hubungan antara tema dan tokoh adalah penelitian ini adalah metode deskriptif

bahwa seorang perempuan harus bisa melalui pendekatan kualitatif. Metode

menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsawan- didapatkan melalui pencatatan dari sumber

an karena itu adalah pakem leluhur yang atau data tertulis. Sumber data yang

harus ditaati oleh setiap masyarakatnya. digunakan dalam penelitian ini adalah novel

Berdasarakan kedua penelitian yang Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Data

relevan tersebut ditemukan kesamaan dan dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan

perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan pencatatan data-data yang berkaitan dengan

yang terdapat dalam penelitian Renida dan citra wanita dalam keluarga dan citra wanita

Paramita adalah sama-sama mengkaji dalam masyarakat.

masalah citra wanita dalam novel.

Perbedaan antara penelitian Renida dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Paramita dengan penelitian ini adalah objek


Dalam penelitian ini digunakan
yang menjadi fokus kajian. Penelitian
pendapat Sugihastuti. Ia membagi citra
Renida menjadikan novel Bidadari-
wanita dalam aspek sosial menjadi dua,
Bidadari Surga karya Tere Liye, sedangkan
yaitu citra wanita dalam keluarga dan citra
Paramita memilih novel “Tabula Rasa”
wanita dalam masyarakat. Setelah dilakukan

653
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

penelitian terhadap novel Gadis Kretek Mereka mengambil alat


pelinting dan Dasiyah mulai
karya Ratih Kumala ditemukan citra wanita melinting sementara Rukayah
menjadi penggunting yang
dalam keluarga sebanyak 21 data dan citra meratakan tembakau yang
berserabut. Keduanya juga
wanita dalam masyarakat sebanyak 16 data. minta bayaran dari ayahnya,
dihitung berapa linting kretek
yang berhasil mereka hasilkan.
Tentu saja mereka tidak benar-
Citra Wanita dalam Keluarga benar bekerja sesuai jam kerja.
Suka-suka mereka saja.” (hlm.
Citra wanita dalam keluarga dapat 127)

digambarkan melalui posisi wanita yang


Melalui Kutipan di atas dapat dilihat
disesuaikan dengan perannya masing-
bahwa ada tokoh yang bernama Dasiyah
masing, seperti peran penting seorang ibu,
yang merupakan tokoh utama, ia anak dari
yaitu menjadi orang tua bagi anaknya dan
pasangan Idroes Moeria dan Roemaisa.
dapat mengatur segala keperluan rumah
Dasiyah merupakan anak pertama dari dua
tangga, baik untuk dirinya sendiri, suami,
bersaudara. Ia dibesarkan oleh orang tua
maupun keluarga. Selain itu, jika wanita
yang berlatar belakang sebagai pebisnis
diposisikan sebagai anak, ia akan belajar
rokok kretek. Hal tersebut membuat
berbakti kepada orang tuanya, seperti
Dasiyah dan adiknya sudah terbiasa dengan
membantu pekerjaan orang tuanya,
lingkungan kretek di sekitarnya. Sejak kecil
memiliki sikap peduli, dan menyayangi
mereka sering membantu pekerjaan orang
orang tuanya serta keluarganya. Berikut
tuanya, yang tanpa disadari menimbulkan
contoh citra wanita dalam keluarga pada
rasa peduli terhadap sesama dan saling
novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala.
belajar bekerja sama.

Dalam keluarga Dasiyah memiliki


(1) “Kini, Dasiyah menjadi gadis
yang lincah, sebagaimana citra sebagai seorang anak yang sering
Rukayah, adiknya. Kedua gadis
cilik itu kerap menyambangi membantu pekerjaan orang tua. Walaupun
para pelinting, dan bermain
dengan cengkeh dan tembakau. Dasiyah merupakan anak pemilik usaha

654
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

kretek, hal tersebut tidak menjadikannya sudah gepeng dan berbentuk lembaran lalu

tinggi hati dan tetap peduli membantu orang ia memotongnya. Setelah itu ayahnya

tua serta sesama. Selain sering membantu mencampurkan sari kretek dengan sedikit

pekerjaan orang tuanya, Dasiyah memiliki kretek utuh dan melintingnya dengan tangan.

kedekatan khusus dengan ayahnya. Lalu ayahnya menjilat pangkal papier agar

Meskipun ia anak perempuan, tidak dapat menahan kretek dan sari di dalamnya.

menghalangi kedekatan dirinya dengan Jadilah sebatang kretek tingwe yang sangat

ayahnya. Kedekatan tersebut membuat nikmat bagi ayahnya.

Dasiyah sangat menyayangi ayahnya hal Dalam keluarga, Dasiyah memiliki

tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut ini. citra sebagai seorang anak yang peka

(2) “Dasiyah kerap memperhatikan terhadap sesuatu hal yang menyangkut


ritual ayahnya ini lalu ia
mengumpulkan sari-sari kretek di keluarganya. Ia sering memperhatikan dan
sore harinya. Tak segan-segan ia
pun meminta Rukayah juga membantu kegiatan yang dilakukan
mengumpulkan sari kretek yang
menempel di telapak tangannya ia keluarganya. Dari hal tersebut secara
serahkan semua itu pada ayahnya.”
(hlm.130) langsung akan melatih naluri kepekaan

seorang anak terhadap kegiatan yang sering


Berdasarkan kutipan di atas, tampak
dilakukan oleh orang tuanya. Dengan cara
bahwa Dasiyah sering memperhatikan
seperti itu, ia ikut membantu memberikan
kegiatan ayahnya yang setiap sore selalu
sesuatu hal yang dirasa dapat mem-
meluangkan waktu untuk menikmati teh
bahagiakan orang tuanya. Hal tersebut dapat
poci dan kretek. Kretek yang digunakan
dilihat pada kutipan berikut ini.
ayahnya berasal dari kumpulan sari-sari
(3) “Sore itu dia ikut memotong-
kretek yang sering melekat pada telapak motong sari kretek yang telah
berbentuk lembaran. Lalu ia ikut
tangannya. Sari-sari kretek tersebut ditata meniru ayahnya melinting, bahkan
menjilat pangkal papier sehingga
dan ditaruh di bawah poci yang panas, ketika rekat. Seharusnya isinya yang
banyak, dia rokoknya agak gemuk.
poci diangkat didapati sari kretek tersebut Ini kekecilan, ukurannya beda

655
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

sama yang buat dijual ujar Dasiyah Citra Wanita dalam Masyarakat
sambil menyerahkan hasil linting-
annya. Meski ini pertama kali Wanita dalam keberhasilannya tidak
Dasiyah melinting tanpa alat
pelinting tetapi ia telah bisa pernah terlepas dari hubungannya dengan
melinting dengan rapi.”
(hlm.131) masyarakat. Hubungan itu dapat terjalin dari

hubungan baik di masyarakat, tingginya


Pada kutipan di atas terlihat Dasiyah
kepedulian membantu terhadap sesama,
turut membantu kegiatan ayahnya.
memiliki keberanian untuk mengungkapkan
Meskipun hal tersebut merupakan kali
pendapat. Berikut ini contoh kutipan yang
pertamanya, ia melinting tanpa alat, ia dapat
mendukung pernyataan bahwa wanita
melakukannya dengan rapi. Dari hal tersebut
(Dasiyah) merupakan sosok yang memiliki
dapat terlihat bahwa Dasiyah memiliki bakat
hubungan baik dengan masyarakat.
penerus usaha kretek milik ayahnya. Kretek
(1) “Berangsur-angsur dari
hasil buatannya lalu diberikan kepada sekadar cuma dititipkan uang
saja, hingga Dasiyah akhirnya
ayahnya. Betapa mengejutkannya, kretek mem-buat pembukuan
Merdeka. Dia jugalah yang
buatannya justru sangat disukai oleh memisahkan antara uang yang
harus diputar untuk
ayahnya. Dalam keluarga, Dasiyah memiliki memproduksi Merdeka! ini
adalah uang yang tak bisa
citra sebagai seorang anak yang suka diganggu gugat dan uang
keuntungan yang di-per-boleh-
membantu pekerjaan orang tuanya. Ia kan Dasiyah untuk ayahnya
bereksperimen dengan kretek
membantu sambil belajar mengikuti cara kretek baru dengan campuran
saus baru pula.” (Halaman 140)
membuat kretek yang benar sesuai aturan

dari ayahnya. Dari hal tersebut terlihat, Pada masa itu, masih berkembang

Dasiyah merupakan anak yang pintar dan stereotip anak perempuan sejatinya berkutat

cepat menangkap sesuatu hal yang baru dan dengan urusan rumah tangga, seperti

dapat mengaplikasikannya dengan benar. memasak, menyapu, dan mencuci. Namun,

di dalam cerita dikisahkan sosok Dasiyah

juga mampu berkutat pada hal-hal yang

656
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

sejatinya biasanya dilakukan oleh laki-laki. (3) “Hanya saja kali ini sikap
Dasiyah berbeda dengan
Dasiyah dalam kutipan di atas dapat Roemaisa muda (Ibu Dasiyah).
Dasiyah muncul dengan
mengatur pembukuan keuangan dari bisnis senyum mengembang dan tak
takut menatap mata lawan
kreteknya. Dia juga memisahkan uang bicaranya, wajahnya me-
nyimpan segala pengetahuan,
untung dengan uang modal yang harus semua tahu ia perempuan
cerdas. Ia memesonakan seisi
diputar kembali. Dasiyah memiliki citra ruangan dengan cara yang
berbeda namun menimbulkan
berani berpendapat untuk mengambil setiap kekaguman yang sama.” (hlm.
142)
keputusan usaha kreteknya.

(2) “Kalau bapak bikin Kretek baru Pada kutipan tersebut digambarkan
lagi, itu berarti mengambil
modal dari merdeka. kalau bahwa Dasiyah berbeda dengan ibunya,
gagal, itu berarti Merdeka tidak
akan bisa produksi lagi. kita Roemaisa, ketika dahulu dia muda.
mau makan apa? Buruh-buruh
kita mau dibayar pakai apa? Keduanya berbeda dalam sifat dan tingkah
Dasiyah tegas. Inilah sikap
yang tak pernah disangka- laku. Deskripsi pada data tersebut
sangka oleh Idroes Moeria
bakal dipunyai putrinya.” (hlm. menunjukkan bahwa pandangan orang lain
140—141)
kepada Dasiyah sangatlah berbeda dari
Dari kutipan di atas dapat
ibunya. Dasiyah memiliki rasa percaya diri
disimpulkan bahwa bentuk citra wanita
yang membuatnya berani mengungkapkan
dalam masyarakat yang melekat pada sosok
pendapatnya kepada lawan bicaranya.
Dasiyah ialah peduli terhadap sesama.
Dasiyah memiliki citra sebagai wanita yang
Kutipan tersebut menggambarkan betapa
berani dalam mengungkapkan pendapatnya
pedulinya ia terhadap keberhasilan usaha
di masyarakat.
kreteknya yang sekaligus berdampak
Tokoh Dasiyah memiliki citra dalam
terhadap keberlangsungan hidup para buruh
keluarga sebagai seorang anak yang
pekerjanya. Berkat sikap kepeduliannya
merupakan anggota keluarga. Dalam
membuat kekaguman di masyarakat seperti
keluarga Dasiyah memiliki citra sebagai
pada kutipan berikut

657
Jurnal Griya Cendikia, Volume 7, No 2, Juli 2022

seorang anak membantu pekerjaan orang membantu pekerjaan orang tua, memiliki

tuanya, memiliki sikap peduli dan sikap perduli, dan menyanyangi orang

menyayangi orangtuanya serta keluarganya. tuanya serta keluarganya. Selanjutnya citra

Dalam masyarakat Dasiyah memiliki citra wanita Dasiyah dalam masyarakat pada

sebagai seorang yang memiliki hubungan keberhasilannya tidak pernah terlepas dari

baik di masyarakat, tingginya kepedulian hubungannya dengan masyarakat. Hubung-

membantu terhadap sesama, memiliki an itu dapat terjalin dari hubungan baik di

keberanian mengungkapkan pendapat. masyarakat, tingginya kepedulian mem-

Novel Gadis Kretek karya Ratih bantu terhadap sesama, memiliki keberanian

Kumala dapat dijadikan sebagai alternatif untuk berpendapat. Novel Gadis Kretek

bahan ajar di sekolah menengah atas karena karya Ratih Kumala juga layak dijadikan

memenuhi kriteria bahan ajar. Kriteria sebagai bahan bacaan bagi pembaca. Setelah

tersebut meliputi aspek bahasa, psikologis, membaca novel ini, pembaca diharapkan

dan latar belakang budaya. dapat menerapkan dan menjunjung tinggi

nilai citra wanita dengan baik.

III. SIMPULAN Novel Gadis Kretek karya Ratih

Kumala dapat dijadikan alternatif bahan ajar

Berdasarkan temuan penelitian, dapat sastra. Pembelajaran sastra dengan materi

disimpulkan bahwa novel Gadis Kretek nilai citra wanita sangat baik diberikan

karya Ratih Kumala ini menggambarkan kepada siswa dengan tujuan untuk

tentang citra wanita Dasiyah dalam keluarga memberikan pengertian bahwa pentingnya

dan masyarakat. Dalam novel Gadis Kretek menjunjung tinggi citra wanita dalam

karya Ratih Kumala citra wanita Dasiyah kehidupan sehari-hari. Novel Gadis Kretek

sebagai seorang anak dalam keluarga yaitu karya Ratih Kumala telah memenuhi kriteria

belajar berbakti kepada orang tuanya, seperti pemilihan bahan ajar dilihat dari aspek

658
Citra Wanita dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala
Sebagai Alternatif Bahan Ajar di Sekolah Menengah Atas

bahasa, aspek psikologis, dan aspek latar novel ini, pembaca diharapkan dapat

belakang budaya. menerapkan dan menjunjung tinggi nilai

Novel Gadis Kretek karya Ratih citra wanita dengan baik.

Kumala juga layak dijadikan sebagai bahan

bacaan bagi pembaca. Setelah membaca

DAFTAR PUSTAKA

Dina, F. (2013). Representasi ideologi patriarki Dalam Novel Tanah Tabu Kajian Feminisme
Radikal. Jurnal Sastra Indonesia, 2(1), 1--6.

Gianawati. (2013). Strategi Bertahan Hidup Buruh Tani Perempuan. Yogyakarta: Pandiva
Buku.

Prayogi, R., & Ratnaningsih, D. (2020). Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Cerpen Tiga Cerita
tentang Lidah Karya Guntur Alam. Edukasi Lingua Sastra, 18(2), 20–27.

Sadjati, I. M. (2012). Modul Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Terbuka.

Sugihastuti. (2002). Wanita Di Mata Wanita: Perspektif Sajak-Sajak Teoti Heraty. Bandung:
Nuansa Cendekia.

Wahyuningtyas, R. N., Maryaeni, M., & Roekhan, R. (2016). Pengembangan bahan ajar
menulis cerpen dengan konversi teks untuk siswa kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(7), 1330–1336.

Widayati, S. (2019). Menepis Hoax Melalui Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Sastra.
Edukasi Lingua Sastra, 17(2), 46–55.
https://jurnal.umko.ac.id/index.php/elsa/article/view/39

Zuraida, T. R. (2013). Pemberontakan Perempuan Dalam Novel Perempuan Badai Karya


Mustofa Wahid Hasyim: Kajian Feminisme. Jurnal Sastra Indonesia, 2(1).

659

You might also like