Professional Documents
Culture Documents
Artikel Biokimia Protein Revisi 1
Artikel Biokimia Protein Revisi 1
ABSTRACT
Yogurt is a great source of nutrition for the human body and its systematic consumption can
offer a range of health benefits. Yogurt is a fermented milk product and contains
microorganisms that can beneficially affect the host's metabolism. Lactose is the main
carbohydrate in this product, which, due to the presence of lactic acid bacteria, is better
tolerated by people with lactose intolerance than that contained in milk. In particular, yogurt is
better tolerated due to the presence of β-galactosidase, which is included in or produced by
bacteria in the small intestine that aids in the digestion of lactose. In addition, yogurt is an
important source of protein with high biological value, and as a product of bacterial
fermentation, supplies the body with beneficial intestinal microorganisms (probiotics).
Identification of protein in youhurt is done to detect the presence of protein in the sample with a
qualitative test based on the color change that is formed and also to determine the total protein
level, and the type of protein contained in youhurt is casein
The results of the biuret qualitative test showed that all three samples (cimory, greek, biokul)
contained biuret with the formation of a purple solution color in the test, in the Ninhydrin
qualitative test it was found that none of the six samples contained ninhydrin with the formation
of a white solution color, in the qualitative test xantoprotein it was found that both samples
(biokul, delicyo) contained ninhydrin with the formation of a white solution color in the test, in
the qualitative sulfur test it was found that none of the six samples (cimory, greek, biokul,
greenfield, delicyo, kin) contained sulfur, in Neuman qualitative test found that none of the six
samples (cimory, greek, biokul, greenfield, delicyo, kin) contained neuman. Then the results
obtained in the quantitative test with the lowry method on the Cimori Yogurt sample 5.8411 nm,
on the Greek Yogurt sample 3.4945 nm, on the Kin Yogurt sample 2.5920 nm, on the Greenfield
Yogurt sample 5.6245 nm, on the Yogurt delicyo sample 0.8953 nm, and in the Yogurt biocult
sample 2.5198 nm.
The method used in the qualitative test uses the Biuret method, ninhydrin test, xantoprotein test,
sulfur test, and Neuman test while the quantitative test uses the Lowry method.
The benefits of yogurt are to strengthen the immune system to fight various viruses and germs. It
prevents high cholesterol in the blood and maintains its abundance. Helps treat a number of
diseases such as gastrointestinal diseases, colon diseases, colds, diarrhea and vomiting. It
provides the body with good amounts of protein, vitamins and calcium. Defends the skin and
keeps it glowing while fighting signs of aging (natural face lift, how to get rid of forehead
wrinkles). It protects blood vessels from the accumulation of fat on them, which can cause
strokes and heart problems.
The conclusion is that the Cimory, Greek, and Kin yoghurt samples contain peptide bonds, then
the Delicyo yoghurt samples contain benzene groups, while the Biokul yoghurt samples contain
peptide bonds and benzene groups.
Keywords: Yogurt, Protein, Qualitative test, Quantitative, Lowry method
ABSTRACT
Yoghurt adalah sumber nutrisi yang luar biasa bagi tubuh manusia dan konsumsi sistematisnya
dapat menawarkan serangkaian manfaat kesehatan. Yoghurt adalah produk fermentasi susu dan
mengandung mikroorganisme yang dapat mempengaruhi metabolisme inang secara
menguntungkan. Laktosa adalah karbohidrat utama dalam produk ini, yang karena adanya
bakteri asam laktat, lebih dapat ditoleransi oleh orang dengan intoleransi laktosa dibandingkan
dengan yang terkandung dalam susu. Secara khusus, yoghurt dapat ditoleransi dengan lebih baik
karena adanya β-galactosidase, yang disertakan atau diproduksi oleh bakteri di usus kecil yang
membantu pencernaan laktosa. Selain itu, yoghurt adalah sumber protein penting dengan nilai
biologis tinggi, dan sebagai produk fermentasi bakteri, memasok tubuh dengan mikroorganisme
yang bermanfaat bagi usus (probiotik).
Identifikasi protein pada youhurt di lakukan untuk mendeteksi keberadaan protein pada sampel
dengan uji kualitatif berdasarkan perubahan warna yang terbentuk dan juga untuk mengetahui
kadar total protein,dan jeni protein yang terkandung dalam youhurt adalah kasein
Hasil pada uji kualitatif biuret diperoleh bahwa ketiga sampel (cimory,greek,biokul) yang
mengandung biuret dengan terbentukya warna larutan ungu pada uji tersebut, pada uji kualitatif
Ninhidrin diperoleh bahwa keenam sampel tidak ada yang mengandung ninhidrin dengan
terbentukya warna larutan putih, pada uji kualitatif xantoprotein diperoleh bahwa kedua sampel
(biokul,delicyo) yang mengandung ninhidrin dengan terbentukya warna larutan putih pada uji
tersebut,pada uji kualitatif sulfur diperoleh bahwa keenam sampel
(cimory,greek,biokul,greenfield,delicyo,kin) tidak ada yang mengandung sulfur, pada uji
kualitatif neuman diperoleh bahwa keenam sampel (cimory,greek,biokul,greenfield,delicyo,kin)
tidak ada yang mengandung neuman. Lalu hasil yang didapatkan pada uji kuantitatif dengan
metode lowry pada sampel Yogurt cimori 5,8411 nm, pada sampel Yogurt greek 3,4945 nm,
pada sampel Yogurt kin 2,5920 nm, pada sampel Yogurt greenfield 5,6245 nm, pada sampel
Yogurt delicyo 0,8953 nm, dan pada sampel Yogurt biokul 2,5198 nm.
Metode yang di lakukan pada uji kualitatif menggunakan metode biuret,uji ninhidrin, uji
xantoprotein,uji sulfur,dan uji neuman sedangkan pada uji kuantitatif menggunakan metode
lowry
Manfaat yogurt untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk memerangi berbagai virus dan
kuman. Ini mencegah kolesterol tinggi dalam darah dan mempertahankan kelimpahannya.
Membantu mengobati sejumlah penyakit seperti penyakit saluran cerna, penyakit usus besar,
masuk angin, diare dan muntah-muntah. Ini memberi tubuh protein, vitamin, dan kalsium dalam
jumlah yang baik. Mempertahankan kulit dan menjaganya agar tetap bersinar saat melawan
tanda-tanda penuaan (face lift alami, cara menghilangkan kerutan dahi). Ini melindungi
pembuluh darah dari penumpukan lemak di atasnya, yang dapat menyebabkan stroke dan
masalah jantung.
Kesimpulan pada sampel yoghurt cimory,greek,dan kin mengandung ikatan peptida kemudian
pada sampel yoghurt delicyo mengandung gugus benzena sedangkan pada sampel yoghurt biokul
mengandung ikatan peptida dan gugus benzena.
Dilakukan pengenceran dengan cara yang sama untuk mendapatkan konsentrasi 80 ppm; 60
ppm; 40 ppm; 20 ppm dengan masing-masing volume sebanyak100 mL.
Dilakukan pengukuran absorbansi terhadap ke-5 seri pengenceran tersebut dengan cara
sebagai berikut:
Diambil 5 tabung reaksi yang bersih. Dipipet masing-masing 1 mL dari tiap seri pengenceran
BSA ( 100 ppm; 80 ppm; 60 ppm; 40 ppm; 20 ppm) Ke dalam 5 tabung reaksi tersebut . Pada
ke-5 tabung tersebut ditambahkan masing-masing ditambahkan 5 mL Lowry B lalu
homogenkan kemudian didiamkan selama 10 menit. Ditambahkan 0,5 mL Lowry A,
dihomogenkan dan didiamkan selama 20 menit. Dikur absorbansinya dengan panjang
gelombang 660 nm. Lakukan hal yang sama terhadap blanko (tanpa menggunakan BSA).
Kemudian dihitung kadar proteinnya dengan menggunakan persamaan regresi linier
garis lurus yang diperoleh dari grafik larutan standar.
rasi larutan akhir (pengenceran), V1 = volume larutan standar yang diencerkan.
b. Pengukuran kadar protein sampel dengan Metode Lowry
Masing – masing 1 mL sampel yoghurt dari keenam merek ditambahkan 5 mL reagent
Lowry B lalu homogenkan (dengan cara digojog) dan dibiarkan selama 10 menit.
Kemudian, ditambahkan 0,5 mL reagent Lowry A lalu homogenkan (dengan cara digojog)
dan dibiarkan selama 20 menit.
Hitung nilai absorbannya pada panjang gelombang 660 nm.
Kemudian dihitung kadar proteinnya dengan menggunakan persamaan regresi linier garis
lurus yang diperoleh dari grafik larutan standar
1. Yogurt Cimory
Diketahui :
Nilai absorbansi (y) = 0,957
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,957−0,7952
x=
0,0277
x=5 , 8411 mg
2. Yogurt Greek
Nilai absorbansi (y) = 0,892
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,892−0,7952
x=
0,0277
x=3,4945 mg
3. Yogurt Kin
Nilai absorbansi (y) = 0,867
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,867−0,7952
x=
0,0277
x=2,5920 mg
4. Yogurt biokul
Nilai absorbansi (y) = 0,865
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
0,865−0,7952
x=
0,0277
x=2,5198 mg
5. Yoghurt Delicyo
Nilai absorbansi (y) = 0,82
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0 , 82−0,7952
x=
0,0277
x=0,8953 mg
6. Yoghurt greenfield
Nilai absorbansi (y) =0,951
Nilai a =0,0277
Nilai b =0,7952
y−b
x=
a
0,951−0,7952
x=
0,0277
x=5,6245 mg
2. Uji Ninhidrin
Prinsip dari uji ini adalah interaksi antara ninhidrin dengan asam amino bebas. Asam
amino bebas memliki gugus -NH2 yang tidak digunakan untuk membentuk ikatan
peptida dengan asam amino lain. Adanya asam amino bebas pada uji ninhidrin
ditunjukkan dengan pembentukan warna biru sampel. Tujuan uji ninhidrin dapat
mengubah asam amino (asam amino terminal) menjadi suatu aldehida. Adanya protein
atau asam amino ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu. Indikator yang digunakan
pada uji ninhidrin adalah larutan Ninhidrin.
Cimory Greek Kin Biokul Greenfield Delicyo
(-) (-) (-) (-) (-) (-)
3. Uji Xantoprotein
Prinsip uji xantoprotein adalah membuktikan adanya asam amino torisin, triptofan, atau
fenilalanin yang terdapat dalam protein. Jika protein yang mengandung cincin benzena
(tirosin, triptofan, dan fenilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk
endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Tujuan uji
xantoprotein membuktikan adanya asam amino torisin, triptofan, atau fenilalanin yang
terdapat dalam protein. Jika protein yang mengandung cincin benzena (tirosin, triptofan,
dan fenilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Indikator yang digunakan pada uji
xantoprotein adalah reagen xantoprotein yang mengandung HNO3 pekat dan NaOH 40%.
Cimory Greek Kin Biokul Greenfield Delicyo
4. Uji Sulfur
Uji sulfur didasarkan pada prinsip deteksi sulfur dalam larutan dengan degradasi gugus S-
H atau S-S dalam asam amino dalam kondisi basa kuat. Asam amino seperti sistein dan
sistin melepaskan belerang di hadapan kondisi basa yang kuat pada suhu tinggi. Tujuan
uji sulfur untuk menguji atau mengidentifikasi adanya senyawa protein karena dapat
menunjukan asam amino yang memiliki gugus belerang seperti sistein dan metionin.
Indikator yang digunakan pada uji sulfur adalah reagen sulfur yang mengandung NaOH
40% dan Pb asetat.
Cimory Greek Kin Biokul Greenfield Delicyo
5. Uji Neuman
Prinsip Uji Neuman yaitu terhadap kasein adalah phosphor pada kasein akan terlepas
dengan penambahan HNO3 dan H2SO4 membentuk HPO4. Tujuan uji neuman untuk
mengetahui adanya fosfor dalam kasein. Kasein yang ditambah asam nitrat dan asam
sulfat akan mengeluarkan asap putih dan larutan yang berwarna kuning cerah. Larutan
kuning tersebut ialah amonium fosfomolibdat. Indikator yang digunakan pada uji neuman
adalah reagen neuman yang mengandung asam nitrat pekat, asam sulfat pekat dan
ammonium molibdate. Hasil yang di dapat seluruh sampel yoghurt negatif mengandung
kasein, mungkin dikarnakan terjadinya kesalahan pada saat praktikum.
Cimory Greek Kin Biokul Greenfield Delicyo
Nilai X / Konsentrasi
Sampel Absorbansi
(nm)
Cimory 0,9511 0,957
Greek 0,8862 0,892
Kin 0,8613 0,867
Biokul 0,8645 0,865
Greenfield 0,9508 0,951
Delicyo 0,8196 0,820
1. Yogurt Cimory
Diketahui :
Nilai absorbansi (y) = 0,957
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,957−0,7952
x=
0,0277
x=5 , 8411 mg
2. Yogurt Greek
Nilai absorbansi (y) = 0,892
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,892−0,7952
x=
0,0277
x=3,4945 mg
3. Yogurt Kin
Nilai absorbansi (y) = 0,867
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0,867−0,7952
x=
0,0277
x=2,5920 mg
4. Yogurt biokul
Nilai absorbansi (y) = 0,865
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
0,865−0,7952
x=
0,0277
x=2,5198 mg
5. Yoghurt Delicyo
Nilai absorbansi (y) = 0,82
Nilai a = 0,0277
Nilai b = 0,7952
y−b
x=
a
0 , 82−0,7952
x=
0,0277
x=0,8953 mg
6. Yoghurt greenfield
Nilai absorbansi (y) =0,951
Nilai a =0,0277
Nilai b =0,7952
y−b
x=
a
0,951−0,7952
x=
0,0277
x=5,6245 mg
KESIMPULAN
Pada uji kualitatif biuret diperoleh bahwa ketiga sampel (cimory, greek, biokul) yang
mengandung biuret dengan terbentukya warna larutan ungu pada uji tersebut, pada uji kualitatif
Ninhidrin diperoleh bahwa keenam sampel tidak ada yang mengandung ninhidrin dengan
terbentukya warna larutan putih, pada uji kualitatif xantoprotein diperoleh bahwa kedua sampel
(biokul, delicyo) yang mengandung ninhidrin dengan terbentukya warna larutan putih pada uji
tersebut, pada uji kualitatif sulfur diperoleh bahwa keenam sampel (cimory, greek, biokul,
greenfield, delicyo, kin) tidak ada yang mengandung sulfur, pada uji kualitatif neuman diperoleh
bahwa keenam sampel (cimory, greek, biokul, greenfield, delicyo, kin) tidak ada yang
mengandung neuman.
Pengukuran kadar protein didapatkan hasil absorbansi protein pada sampel yogurt cimory
yaitu 0,957 dengan konsentrasi kadar protein 5,8411 nm. Kemudian pada sampel yogurt greek
yaitu 0,892 dengan konsentrasi kadar protein 3,4945 nm. Lalu pada sampel yogurt kin yaitu
0,867 dengan konsentrasi kadar protein 2,5920 nm. Sedangkan pada sampel yoghurt greenfield
yaitu 0,951 dengan konsentrasi kadar protein 5,6245 nm. Kemudian pada sampel yoghurt delicyo
hasil absorbansi 0,82 dengan konsentrasi protein 0,8953 nm dan pada sampel yoghurt biokul
hasil absorbansi 0,865 dengan konsentrasi kadar protein 2,5198 nm.
DAFTAR PUSTAKA
Alasadi. Tareeq. 2022. Yogurt and garlic benefit to human. Wasit University
Amalia E. Yanni, Kleio Kartsioti and Vaios T. Karathanos. 2020. The role of yoghurt
consumption in the management of type II diabetes. University of New England.
Gulo N.2016. Substitusi Susu Kedelai dengan Instan. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2017 : 70-73
Kayanush J. Aryana2 and Douglas W. 2017. Olson School of Nutrition and Food Sciences,
Louisiana State University Agricultural Center, Baton Rouge 70803
Mayangsari Dewi (2014), Pembuatan Yoghurt Canglo Dengan Penambahan Stroberi (Fragaria x
ananassa) dan Tebu (Saccharum officinarum). Skripsi . P.Biologi UMS (Unbablis)
Putri N. F. Suardana W. Utama I. H. Karakteristik Fisikokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba
Bakteriosin Isolat Bakteri Asam Laktat 17B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali. Buletin
Veteriner Udayana. 2018, Ags. Vol. 10 No. 2: 110-115
Rahmi, M. Felicia A.Uji Aktivitas Antijamur Minyak Atsiri Bawang Bombai (Allium Cepa L.)
Terhadap Candida Albicans. Ilmu Gizi Indonesia. 2019 Ags. Vol. 03, No. 01, 59-64
Taniyo W. Salimi Y. K. Iyabu H. Karakteristik Dan Aktivitas Antioksidan Hidrolisat Protein
Ikan Nike (Awaous Melanocephalus). Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia. 2021
Nov. Vol. 4, No.2: 52-63
Wulandari, Putranto. 2018. Pengaruh Variasi Penambahan Sari Wortel (Daucus Carota L.)
Terhadap Sifat Fisik, Sifat Organoleptik Dan Kadar Vitamin A Pada Yoghurt Susu Sapi
Sebagai Alternatif Sumber Vitamin A. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Yuliana, anna. 2018. Buku Ajar Biokimia Farmasi, Surabaya: CV. Jakarta publishing.