Professional Documents
Culture Documents
Makalah Hakikat Dan Hikmah Ibadah Sholat
Makalah Hakikat Dan Hikmah Ibadah Sholat
Disusun Oleh :
IKSAN
IMELDA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata
kuliah Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Hakikat Dan Hikmah Ibadah Sholat".
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam juga kepada semua teman-teman yang
telah memberikan dukungan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan informasi mengenai "Hakikat Dan Hikmah Ibadah Sholat" bagi para
pembaca
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan
makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga
bermanfaat. Aaminn.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Hakikat Ibadah Sholat 2
B. Pengertian Ibadah 3
C. Tujuan, Hakikat, dan Fungsi Ibadah 4
D. Hikmah Ibadah Sholat 7
BAB III PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari zaman dahulu telah kita ketahui kewajiban kita sebagai hamba Allah yang
lemah adalah beribadah. Setiap ibadah sebagaimana yang diperintahkan Allah
mengandung maksud tersendiri dan di dalam pelaksanaannya terdapat hikmah. Segala
bentuk dan jenis ibadah yang di syari’atkan Allah kepada manusia di janjikan pahala
dunia dan akhirat, juga mengandung hikmah yang luar biasa bagi siapa saja yang
menaatinya.
Ibadah merupakan unsur mutlak dalam agama. Agama yang intinya adalah
keyakinan tentang adanya zat yang berkuasa di atas alam raya, dan kerinduan manusia
untuk mengagumkan dan berhubungan dengan-Nya, melahirkan berbagai macam cara
pengabdian, pemujaan dan ibadah. Dalam pelaksanaannya pun mempunyai cara yang
berbeda-beda.
Di dalam agama Islam juga terdapat banyak ibadah yang harus dilaksanakan dan
dipatuhi oleh setiap umatnya kepada Allah SWT. Salah satu kegiatan ibadah yang sangat
penting dan dijadikan tiang agama dalam agama islam adalah shalat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ibadah ?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Ibadah ?
3. Apa Ruang Lingkup dan Macam-macam Ibadah ?
4. Apa Hikmah Ibadah Sholat
C. Tujuan Masalah
1. Kita dapat mengetahui apa Pengertian Ibadah.
2. Kita dapat mengetahui apa Tujuan dan Fungsi Ibadah.
3. Kita dapat mengetahui apa Ruang Lingkup dan Macam-macam Ibadah.
4. Kita dapat mengetahui apa Hikmah Ibadah Sholat.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Ibadah Sholat
Salat (bahasa Arab: ;صالةtransliterasi: Shalat) merujuk kepada ritual ibadah
pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik sholat harus sesuai dengan
segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah
Allah.
Sesungguhnya shalat yang lima waktu itu adalah merupakan lima rangkaian
perjalanan kehadirat allah yang telah diwajibkan oleh allah kepada hambanya didalam
waktu yang berlainan setiap hari. Dimana seorang mukmin selama shalat itu
melepaskan dirinya dari persoalan duniawinya dan menumpahkan pengabdian untuk
tuhanyan dengan mengingat kebesaran allah , memohonkan pertolongan dan petunjuk
. dan didalam shalat itu pula dia menyerahkan diri sepenuhnya kedalam lingkungan
allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Dan sesunguhnya perjalanan yang
demikian itu dapatlah melepaskan duka luarnya dan dapat pula meringankan
kesengsaraaan serta mewujudkan keinginan-keinginan yang baik.
Dalam Alquran disebutkan adanya perintah Allah untuk melaksanakan shalat
bagi umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Sholat dalam Islam pun telah dilakukan
sejak awal diutusnya Nabi Muhammad, dan baru diwajibkan Shalat lima waktu
setelah terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Dalam Isra' mi'raj tersebut disebutkan
bahwa Nabi Muhammad sholat terlebih dahulu di Al-Aqsha sebelum naik ke langit
dan berjumpa para nabi. Nabi Muhammad juga bertemu Nabi Musa dan dia
menceritakan bahwa umat-nya (bani Israil) tidak mampu melakukan shalat lima puluh
waktu dalam sehari.
Di dalam Alquran juga disiratkan akan shalat yang dilakukan nabi-nabi
sebelum Islam, misalnya Ishaq dan Ya'kub: "dan Kami telah memberikan kepada-nya
(Ibrahim) lshaq dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami), dan masing-
masingnya Kami jadikan orang-orang yang soleh. Kami telah menjadikan mereka itu
sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah
Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah." (Al-
Anbiya' 21:72-73).
Juga disebutkan pula di dalam Alquran perintah salat kepada umat lainnya
sebelum Nabi Muhammad, pada Nabi Ismail, pada Nabi Isa, pada Bani Israil, dan
seluruh Ahlul Kitab.
Pada awal mulanya salat umat muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem
sebelum akhirnya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan
Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Kakbah.
Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-
Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi
seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang memberatkannya, bahkan
shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan hati seorang hamba.
v
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan sholat dengan
perumpamaan yang sangat indah, yang menunjukkan bahwa ia adalah sebuah
kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah
menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َم ا َتُقوُل َذ ِلَك ُيْبِقى ِم ْن َد َر ِنِه ؟، َيْغ َتِس ُل ِفيِه ُك َّل َيْو ٍم َخ ْم ًس ا، َأَر َأْيُتْم َلْو َأَّن َنَهًر ا ِبَباِب َأَح ِد ُك ْم
َيْم ُح و ُهَّللا ِبَها اْلَخ َطاَيا، َفَذ ِلَك مثل الَّص َلَو اِت اْلَخ ْمِس: َقاَل. َال ُيْبِقى ِم ْن َد َر ِنِه َشْيًئا: َقاُلوا
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang
di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda,
apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan
sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima
waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no.
528 dan Muslim no. 667).
Oleh karena itu, pantas jika shalat yang dilakukan dengan baik bisa mencegah
pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
Allah Ta’ala berfirman,
ِإَّن الَّص اَل َة َتْنَهٰى َع ِن اْلَفْح َشاِء َو ا ُم َك ِر
ْن ْل
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar” (Al-‘Ankabuut:45).
Sholat memang membuahkan ketakwaan, karena mendorong pelakunya untuk
senantiasa ingat Allah dari waktu ke waktu, di tengah-tengah kesibukannya dengan
dunia dan di tengah-tengah kelalaian serta kegersangan hatinya, Allah Ta’ala
berfirman,
َو َأِقِم الَّص اَل َة ِلِذ ْك ِر ي
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Thaha:14).
Barangsiapa yang mampu memahami dan menghayati dengan baik lautan
mutiara hakikat ibadah sholat, maka sholat dipandangannya menjadi suatu aktifitas
yang sangat menyenangkan dan ini terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda:
جعلت ُقَّر ة َعْيني ِفي الَّص اَل ة
“Dijadikan sesuatu yang paling menyenangkan hatiku ada pada saat
mengerjakan shalat”. (HR. An-Nasaa`i dan Ahmad dan selain keduanya. Hadits
Shahih).
Marilah kita menyelami lautan mutiara hakikat ibadah shalat dan
perumpamaan yang mengagumkan yang menggambarkan keindahannya. Sehingga
kita terdorong untuk lebih mencintainya dan melakukannya dengan sebaik-baiknya.
B. Pengertian Ibadah
Ibadah berasal dari kata Arab ‘ibadah (jamak: ‘ibadat ) yang berarti
pengabdian, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. Dari akar kata yang sama
kita mengenal istilah ‘abd (hamba, budak) yang menghimpun makna kekurangan,
kehinaan, dan kerendahan. Karena itu, inti ibadah ialah pengungkapan rasa
kekurangan, kehinaan dan kerendahan diri dalam bentuk pengagungan, penyucian dan
syukur atas segala nikmat. Kata ‘abd diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi abdi,
seorang yang mengabdi dengan tunduk dan patuh kepada orang lain. Dengan
vi
demikian, segala bentuk sikap pengabdian dan kepatuhan merupakan ibadah
walaupun tidak dilandasi suatu keyakinan.
Kata “Ibadah” menurut bahasa berarti “taat, tunduk, merendahkan diri dan
menghambakan diri” (Basyir, 1984:12). Adapun kata “Ibadah” menurut istilah berarti
penghambaan diri yang sepenuh-penuhnya untuk mencapai keridhoan Allah dan
mengharap pahala-Nya di akhirat” (Ash-Shiddiqy, 1954:4).
Dari sisi keagamaan, ibadah adalah ketundukkan atau penghambaan diri
kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Ibadah meliputi semua bentuk kegiatan
manusia di dunia ini, yang dilakukan dengan niat mengabdi dan menghamba hanya
kepada Allah. Jadi, semua tindakan mukmin yang dilandasi oleh niat tulus untuk
mencapai ridha Allah dipandang sebagai ibadah. Makna inilah yang terkandung
dalam firman Allah :
َو َم اَخ َلْقُت الِج َّن َو ْاِاَّل ْنَس ااَّل ِلَيْعُبُد ْو ِن.
Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia melainkan untu mengabdi kepada-Ku, (al-
Dzariyat [51]: 56).
Dengan demikian, segenap tindakan mukmin yang dilakukan sepanjang hari
dan malam tidak terlepas dari nilai ibadah, termasuk tindakan yang dianggap sepele,
seperti senyum kepada orang lain. Atau bahkan tindakan yang dianggap kotor atau
tabu jika dituturkan kepada orang lain, seperti buang hajat, melakukan hubungan seks,
dan lain-lain. Beberapa sahabat bertanya kepada Nabi saw. tentang pahala shalat,
puasa, dan sedekah. Rasulullah saw. juga bersabda, “Seseorang muslim yang
menanam pohon atau tumbuhan lain, kemudian buahnya dimakan burung, orang atau
binatang ternak, semua itu menjadi sedekah baginya.”
1. Tujuan Ibadah
Ada lima tujuan yang dicapai melalui pelaksanaan ibadah:
vii
5. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam masalah apapun yang kami sebutkan di atas,
dialah satu-satunya yang Mahasempura. Dialah satu-satunya yang Mahasuci
dari segala cela dan kekurangan. Dan dialah satu-satunya pemberi nikmat yang
sebenarnya, serta pencipta segala kenikmatan. Karena itu, segala bentuk syukur
layak dipanjatkan hanya kepada-Nya. Dialah satu-satunya yang layak ditaati dan
dijadikan tempat berserah diri secara tulus. Ketaatan kita kepada Nabi, imam,
pemimpin, agama, ayah, ibu, atau guru harus kita lakukan dalam bingkai
ketaatan kita kepada-Nya. Inilah sikap yang layak bagi seorang hamba di
hadapan Penciptanya Yang Mahaagung. Sikap semacam itu hanya boleh
dilakukan kepada Dia yang betul-betul nyat keagungan dan kebesaran-Nya.
Artinya: “Wahai para manusia, beribadahlah kamu kepada Tuhanmu, yang telah
menjadikan kamu dan telah menjadikan orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah (2) ;21).
Adapun hakikat ibadah yaitu :
viii
segala perilakunya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan sikap itu seseorang
muslim tidak akan melupakan kewajibannya untuk beribadah, bertaubat, serta
menyandarkan segala kebutuhannya pada pertolongan Allah SWT.
Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al- Qur’an surat Al-
Fatihah ayat 5 :
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan.”Atas landasan itulah manusia akan terbebas dari
penghambaanterhadap manusia, harta benda dan hawa nafsu.
ix
D. Hikmah Ibadah Sholat
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah berasal dari kata Arab ‘ibadah (jamak: ‘ibadat ) yang berarti
pengabdian, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan.ibadah ialah pengungkapan
rasa kekurangan, kehinaan dan kerendahan diri dalam bentuk pengagungan,
penyucian dan syukur atas segala nikmat.
Hakikat ibadah yaitu agar manusia di muka bumi ini untuk beribadah kepada-
Nya. Allah menetapkan perintah ibadah sebenarnya merupakan suatu kemampuan
yang besar kepada makhluknya, karena apabila direnungkan, hakikat perintah
beribadah itu berupa peringatan agar kita menunaikan kewajiban terhadap Allah yang
telah melimpahkan karunia-Nya.
Ibadah Umum, artinya ibadah yang mencakup segala aspek kehidupan dalam
rangka mencari keridhoan Allah. Unsur terpenting agar dalam melaksanakan segala
aktivitas kehidupan di dunia ini agar benar-benar bernilai ibadah adalah “niat” yang
ikhlas untuk memenuhi tuntutan agama dengan menempuh jalan yang halal dan
menjauhi jalan yang haram.
B. Saran
Uraian pada beberapa bab diatas sebagaimana telah memberikan sedikit
pemahaman dan pengetahuan kepada kita semua meskipun tiada kesempurnaan,
karena memang penulisan ini tidak terlepas dari kekurangan. Akhirnya upaya dan
kegiatan yang tak mengenal lelah untuk lebih mengkaji tentang perbaikan penulisan
makalah Ibadah, Mudah- mudahan Allah swt melimpahkan daya dan kekuatan kepada
kita. Amiin..
xi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22717744/Fiqih_Ibadah pengertian_dan_hakikat_ibadah
http://dewyrohmawati.blogspot.com/2016/12/makalah-studi-islam-hakekat-
ibadah.html
xii
xiii