7950 21163 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani


Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
Email: the.rusdiy@gmail.com

Abstrak: Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Terhadap


Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, gaya
kepemimpinan transaksional, kepuasan kerja terhadap organizational citizenship
behavior (OCB). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
jumlah sampel 87 karyawan FIS dan FE UNY. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi. Uji variabel mediasi
menggunakan metode Baron and Kenny. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja, kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB, dan kepuasan kerja berperan sebagai mediator pengaruh kepemimpinan
transformasional dan kepemimpinan transaksional pada OCB karyawan.

Kata kunci: Gaya kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior

Abstract: The influence of Transformational and Transactional Leadership to Job


Satisfaction and Organizational Citizenship Behavior. The purpose of the study was
to analyze the influence and the relationship among transformational leadership style,
transactional leadership style, and job satisfaction on organizational citizenship
behavior (OCB) of Social Science Faculty and Economics Faculty Yogyakarta State
University employees. This study was classified as descriptive qualitative research with
a sample of 87 participants. The data were collected through the distribution of
questionnaires. Hypothesis test was using the regression analysis with a significance
level of 0.05. Variable meditation test was using the method of Baron and Kenny. The
result showed that transformational leadership had a positive effect on the job
satisfaction, transactional leadership had a positive effect on job satisfaction, job
satisfaction has a positive effect on the OCB, and job satisfaction was a mediator to
the effect to the transformational leadership and transactional leadership on the OCB
employees.

Keywords: Leadership style, job satisfaction, organizational citizenship behavior

PENDAHULUAN over dan ketidakhadiran karyawan. Peranan


Organizational Citizenship Behavior (OCB) penting OCB dalam organisasi diperkuat oleh
saat ini menjadi subjek yang sangat menarik pendapat Robbin dan Judge (2008) yang
dalam literatur manajemen karena dapat mengemukakan bahwa organisasi dengan
mempengaruhi efektifitas dan kinerja karyawan yang memiliki tingkat OCB tinggi
organisasi (Robbin & Judge, 2008). Menurut akan memiliki kinerja yang lebih efektif dari
Podsakof, et al. (2000) tingkat OCB karyawan organisasi lain.
yang tinggi akan menurunkan tingkat turn

161
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015

Kinerja yang lebih efektif dan efisien Kepemimpinan merupakan kunci utama
menjadi salah satu fokus utama bagi dalam manajemen yang memainkan peran
perusahaan/organisasi dalam menciptakan penting dan strategis dalam kelangsungan
keunggulan kompetitifnya. Dalam hidup suatu perusahaan. Pemimpin
menciptakan keunggulan kompetitifnya, merupakan pencetus tujuan,
sebuah perusahaan atau organisasi dapat merencanakan, mengorganisasikan,
memulai dari membangun manajemen menggerakkan dan mengendalikan seluruh
sumber daya manusia yang handal. sumber daya yang dimiliki sehingga tujuan
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) perusahaan dapat tercapai secara efektif dan
mempunyai peran yang penting dalam hal efisien. Oleh sebab itu pemimpin suatu
pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat organisasi/perusahaan dituntut untuk
memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi selalu mampu menciptakan kondisi yang
karyawan. Program-program seperti memuaskan karyawan dalam bekerja
pemberian imbalan, pelatihan dan sehingga diperoleh karyawan yang tidak
pengembangan, mutasi dan promosi, hanya mampu bekerja akan tetapi juga
kebijakan yang berkaitan dengan benefit bersedia bekerja ke arah pencapaian tujuan
untuk karyawan akan mempunyai pengaruh perusahaan.
yang besar terhadap terciptanya kepuasan Kepuasan kerja merupakan hal yang
karyawan. Peningkatan kepuasan kerja bersifat individual. Setiap individu
karyawan pada suatu organisasi tidak bisa mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-
dilepaskan dari peranan pemimpin dalam beda, seperti yang didefinisikan oleh Kreitner
organisasi tersebut (Jernigan dan Beggs, & Kinicki (2005) bahwa kepuasan kerja
2010). sebagai efektivitas atau respons emosional
Robbins (2008) menyatakan bahwa terhadap berbagai aspek pekerjaan.
kepemimpinan merupakan kemampuan Kepuasan kerja adalah suasana psikologis
untuk mempengaruhi suatu kelompok ke tentang perasaan menyenangkan atau tidak
arah tercapainya suatu tujuan. Bass (1999) menyenangkan terhadap pekerjaan mereka
membagi kepemimpinan dalam dua gaya (Robbins & Judge, 2008). Karyawan yang
yaitu gaya kepemimpinan transformasional seperti ini akan sering melamun, mempunyai
dan gaya kepemimpinan transaksional. Gaya semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan
kepemimpinan transformasional adalah bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan
suatu gaya kepemimpinan yang melakukan kesibukan yang tidak ada
memperlakukan bawahan sebagai partner hubungannya dengan pekerjaan yang harus
kerja dan menganggap mereka sudah dilakukan.
dewasa dalam melaksanakan pekerjaan atau Kepuasan kerja diartikan sebagai
perintah. Sedangkan kepemimpinan kepuasan secara individual yang berasal dari
transaksional adalah gaya kepemimpinan aspek-aspek intrinsik dan ekstrinsik dari karir
yang memperlakukan bawahan untuk mereka yang meliputi gaji/upah, kemajuan
mendapat sanksi/hukuman atau hadiah dan kesempatan pengembangan (Siagian,
dalam pelaksanaan tugas/perintah. 2002). Sedangkan Robbins (2008)

162
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)

menyebutkan lima aspek dalam kepuasan Conscientiousness merupakan pengabdian


kerja, yaitu: kerja yang secara mental atau dedikasi yang tinggi pada pekerjaan dan
menantang, ganjaran yang pantas, kondisi ekinginan untuk melebihi standar
kerja yang mendukung, rekan kerja yang pencapaian setiap aspek. Civic virtue
mendukung, kesesuaian kepribadian dengan diartikan sebagai perilaku individu yang
pekerjaan menunjukkan bahwa individu tersebut
Salah satu dampak dari kepuasan kerja memiliki tanggung jawab untuk terlibat,
karyawan adalah munculnya perilaku berpartisipasi, turut serta dan peduli dalam
maupun aktivitas karyawan yang melebihi berbagai kegiatan yang diselenggarakan
dari peran yang telah disyaratkan kepadanya, organisasi. Berdasarkan penjelasan di atas,
misalnya: secara sukarela bersedia untuk secara umum dapat diketahui bahwa gaya
bekerja lembur ketika dibutuhkan, menjaga kepemimpinan berpengaruh pada kepuasan
kebersihan dan kerapihan tempat kerja, kerja dan kepuasan kerja berpengaruh pada
membatu rekan kerja yang sedang OCB.
mempunyai banyak pekerjaan, dan lain-lain. Hal ini didukung oleh penelitian beberapa
Perilaku seperti itulah yang disebut sebagai hasil penelitian sebelumnya. Voon, et al
Organizational Citizenship Behavior. (2006), melakukan penelitian tentang
Organ (2006) mendefinisikan OCB hubungan antara tipe/gaya kepemimpinan
sebagai perilaku individual yang bersifat terhadap kepuasan kerja. Penelitian tersebut
bebas (discretionary), yang tidak secara menemukan bahwa gaya kepemimpinan
langsung dan eksplisit mendapat transformasional adn transaksional
penghargaan dari sistem imbalan formal, dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
yang secara keseluruhan mendorong karyawan. Jernigan dan Beggs (2010) dalam
keefektifan fungsi-fungsi organisasi. penelitiannya juga menyatakan hal yang
Menurut Organ (2006), Organizational sama. Murphy, et al. (2002) melakukan
Citizenship Behavior mempunyai lima penelitian tentang kepuasan kerja dan OCB.
dimensi yaitu: altruism, courtesy, Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
sportsmanship, conscientiousness, civic OCB secara keseluruhan secara positif
virtue. dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Selain itu,
Altruism adalah perilaku inisiatif untuk penelitian tentang gaya kepemimpinan
membantu atau menolong rekan kerja dalam terhadap OCB juga sudah dilakukan. Zabihi
organisasi secara sukarela. Courtesy adalah dan Hashemzehi (2012) menyatakan
perilaku proaktif yang bertujuan untuk kepemimpinan transformasional dan
menghindari potensi masalah yang timbul transaksional berpengaruh pada OCB.
dalam organisasi. Sportsmanship dapat Dalam dunia kerja yang dinamis seperti
didefinisikan sebagai perilaku toleransi saat ini, di mana tugas semakin sering
terhadap ketidaknyamanan dan dikerjakan dalam tim dan fleksibilitas
pembebanan kerja tanpa mengeluh dan sangatlah penting, organisasi
membuat masalah tampak lebih besar membutuhkan anggota yang
daripada yang sebenarnya. memperlihatkan perilaku OCB. Perilaku OCB

163
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015

yang dimaksud seperti membantu individu lain, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas
lain dalam tim, mengajukan diri untuk Ekonomi (FE) UNY merupakan fakultas yang
melakukan pekerjaan ekstra, menghindari kembali dipimpin oleh dekan yang menjabat
konflik yang tidak perlu, menghormati di periode sebelumnya. Berdasarkan suksesi
semangat dan isi peraturan, serta dengan kepemimpinan tersebut, peneliti memilih FIS
besar hati mentoleransi kerugian dan dan FE UNY sebagai tempat penelitian.
gangguan terkait pekerjaan yang kadang Organizational Citizenship Behavior
terjadi (Robbins, 2008). merupakan faktor penting yang dapat
Perguruan tinggi sebagai salah satu berkontribusi bagi kelangsungan hidup
institusi yang menyediakan pelayanan jasa organisasi. Oleh karena itu, sangat penting
pendidikan formal pada dasarnya tidak jauh untuk memahami variabel yang sifatnya
berbeda dengan organisasi atau korporasi signifikan dan positif dalam meningkatkan
yang bersifat bisnis lainnya. Jasa pendidikan perilaku OCB karyawan dalam organisasi.
formal seperti yang disediakan oleh Karyawan yang mempunyai sifat/sikap OCB
perguruan tinggi dapat dianggap dan diharapkan memiliki tingkat kinerja dan
diperlakukan sebagai suatu bisnis. kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
merupakan pengembangan dari IKIP METODE
Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Penelitian ini menggunakan desain
Sejarah panjang UNY dalam dunia penelitian deskriptif dengan pendekatan
pendidikan Indonesia telah menghasilkan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
tenaga kependidikan dan nonkependidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ekonomi
yang berkualitas unggul Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan
Baru-baru ini UNY melakukan pemilihan November 2015. Variabel yang digunakan
pimpinan di tingkat fakultas (Dekan). dalam penelitian ini adalah gaya
Pemilihan dekan di UNY berlangsung setiap kepemimpinan transformasional (X1), gaya
empat tahun sekali. Di antara fakultas yang kepemimpinan transaksional (X2), kepuasan

Gambar 1. Kerangka pemikiran (dimodifikasi dari penelitian Murphy et al., 2012; Voon,
et.al., 2011; Zabihi dan Hashemzehi, 2012)

164
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)

kerja (M) dan organizational citizenship Metode ini menunjukkan serangkaian


behavior (Y). Kerangka pemikiran dalam langkah yang harus dipenuhi untuk model
penelitian ini tertuang di Gambar 1. mediasi yaitu: (1) Regresikan X ke Y yang
Berdasarkan kajian teori dan penelitian disimbolkan dengan jalur c, (2) Regresikan X
terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam ke M yang disimbolkan dengan jalur a, (3)
penelitian ini adalah: Regresikan M ke Y yang disimbolkan dengan
H1 : kepemimpinan transformasional jalur b, (4) Regresikan X dan M ke Y, sehingga
berpengaruh positif dan signifikan pada akan diperoleh korelasi M ke Y (jalur b),dan X
kepuasan kerja ke Y (jalur c’). Baron and Kenny menyatakan
H2 : kepemimpinan transaksional bahwa suatu variabel dapat dikatakan
berpengaruh positif dan signifikan pada berfungsi sebagai variabel pemediasi apabila
kepuasan kerja memenuhi kondisi-kondisi seperti dijelaskan
H3 : kepuasan kerja berpengaruh positif dan berikut ini:
signifikan pada OCB Pengaruh mediasi penuh akan terjadi
H4 : kepuasan kerja berperan sebagai apabila variabel gaya kepemimpinan yang
mediator pengaruh kepemimpinan semula berpengaruh signifikan menjadi tidak
transformasional pada OCB berngaruh signifikan pada OCB saat variabel
H5 : kepuasan kerja berperan sebagai kepuasan kerja dikontrol. Apabila signifikansi
mediator pengaruh kepemimpinan variabel gaya kepemimpinan meningkat atau
transaksional pada OCB menurun pada variabel OCB dikontrol, maka
Sampel penelitian dalam penelitian ini yang terjadi adalah mediasi parsial.
adalah karyawan non dosen FIS dan FE UNY
dengan jumlah 87 orang. Instrumen HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian untuk pengumpulan data dalam Dalam analisis regresi, uji hipotesis diterima
penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji nilai signifikansi kurang dari taraf signifikansi
instrumen penelitian meliputi uji validitas yang ditetapkan (Imam Ghozali, 2013).
dan uji reliabilitas. Teknik analisis data Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang
menggunakan analisi regresi dengan taraf ditetapkan adalah 5%. Berdasarkan tabel di
signifikansi 5%. Uji pengaruh mediasi dalam atas, dapat diketahui bahwa semua hipotesis
penelitian ini menggunakan metode Barond yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
and Kenny. Hasil pengujian hipotesis pertama dan
kedua menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional dan transaksional memiliki
pengaruh positif dan signifikan pada
kepuasan kerja karyawan FIS dan FE UNY.
Hasil tersebut mendukung rumusan hipotesis
Gambar 2. Model Mediasi Baron and Kenny
yang telah dibangun sebelumnya dalam
(1986)
penelitian ini. Dengan demikian semakin
tinggi/baik kepemimpinan transformasional
yang diterapkan oleh atasan maka semakin

165
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015

Tabel 1. Hasil Uji regresi


Variabel Beta Signifikansi Keterangan
X1M 0,332 0,000 Hipotesis 1 diterima
X2 M 0,694 0,000 Hipotesis 2 diterima
MY 0,729 0,000 Hipotesis 3 diterima
X1Y 0,317 0,000 Hipotesis 4 diterima
X1 M Y 0,114 0,098
X2Y 0,619 0,000 Hipotesis 5 diterima
X2 M  Y 0,182 0,197
Keterangan: X1: kepemimpinan transformasional, X2: kepemimpinan
transaksional, M: kepuasan kerja, Y: OCB

tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan FIS semakin tinggi tingkat kepuasan kerja
dan FE UNY. Hal ini sesuai dengan teori yang karyawan maka semakin tinggi pula OCB
dibangun oleh Bass (1999) yang menyatakan karyawan FIS dan FE UNY.
bahwa gaya kepemimpinan mampu Hasil penelitian ini konsisten dengan
mengubah perilaku individu. Hal serupa juga penelitian Murphy et al. (2002) yang
diungkapkan oleh Voon, et al. (2011) serta menyimpulkan kepuasan kerja mempunyai
Rad dan Yarmohammadian (2006) yang hubungan yang signifikan dengan OCB. Selain
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan itu, hasil penelitian ini serupa dengan hasil
merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian Swaminathan dan Jawahar (2013)
organisasi karena mempunyai pengaruh serta Suryana dan Fahrudin (2013) yang
besar terhadap perilaku, sikap dan kepuasan menyimpulkan bahwa OCB secara
kerja karyawan. keseluruhan secara positif dipengaruhi oleh
Poin penting yang perlu dipahami adalah kepuasan kerja.
walaupun semua pemimpin memiliki tujuan Hasil pengujian hipotesis keempat dan
dasar yang sama, mereka tetaplah individu kelima menunjukkan kepuasan kerja
yang berbeda maka bukanlah sesuatu yang berperan sebagai mediator penuh pengaruh
aneh jika cara mereka memimpin juga gaya kepemimpinan transformasional dan
berbeda. Berdasarkan asumsi tersebut maka gaya kepemimpinan transaksional pada OCB
dapat dipahami apabila terdapat banyak karyawan FIS dan FE UNY. Hasil tersebut
penelitian terdahulu dan penelitian di masa mendukung rumusan hipotesis yang telah
mendatang yang membahas isu dibangun sebelumnya dalam penelitian ini.
kepemimpinan sebagai permasalahan. Dalam penelitian ini, kepuasan kerja menjadi
Hasil pengujian hipotesis ketiga mediator penuh pengaruh gaya
menunjukkan kepuasan kerja memiliki kepemimpinan, baik transformasional
pengaruh positif pada OCB karyawan FIS dan maupun transaksional pada OCB. Hal ini
FE UNY. Hasil tersebut mendukung rumusan menunjukkan peran kepuasan kerja sebagai
hipotesis yang telah dibangun sebelumnya variabel mediator sangat kuat.
dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan

166
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)

Hasil penelitian ini memperkuat teori dan OCB. Berdasarkan hasil uji pengaruh mediasi
hasil penelitian yang telah ada. Jernigan dan Baron dan Kenny, kepuasan kerja terbukti
Beggs (2010) menemukan bahwa gaya mempunyai peran sebagai mediator
kepemimpinan mempunyai hubungan yang pengaruh gaya kepemimpinan pada OCB.
positif dan signifikan terhadap kepuasan Dalam penelitian ini, kepuasan kerja
kerja karyawan. Sementara hasil penelitian mempunyai peran mediator penuh yang
Murphy, et al. (2002) menunjukkan ada berarti peran mediatornya sangat kuat.
pengaruh dari kepuasan kerja terhadap OCB.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai DAFTAR PUSTAKA
bahan pertimbangan dalam proses Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986) The
pengambilan keputusan strategis terutama moderator-mediator variable distinction
dalam hal manajemen sumber daya manusia in social psychological research:
Conceptual, strategic and statistical
(MSDM). Keputusan strategis dalam hal considerations. Journal of Personality
MSDM dibutuhkan mengingat manusia and Social Psychology, 51(6), 173-182.
merupakan elemen penting bagi organisasi Bass, B.M. (1999) Leadership and
dalam proses pencapaian tujuan yang lebih Performance Beyond Expectations. New
efektif dan efisien. York: The Free Press.
Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis
SIMPULAN Multivariate Dengan Program, Edisi
Gaya kepemimpinan (transformasional dan Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit
transaksional) berpengaruh positif dan Universitas Diponegoro.
signifikan pada kepuasan kerja karyawan FIS Handoko, T. Hani. (2011) Manajemen
dan FE UNY. Pemimpin yang mempunyai Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
karakter dan mampu mengerti apa yang
dibutuhkan karyawan membuat mereka Jernigan E.. dan J. Begs. (2010) Substitutes
for Leadership and Job Satisfaction: Is
merasa nyaman dalam bekerja. Gaya
There a Relationship?. Journal of
pemimpin inilah yang membuat karyawan Organizational Culture Communications
puas dalam bekerja. and Conflict, 14(2), 97-104.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. (2005)
signifikan pada OCB karyawan FIS dan FE Perilaku Organisasi (edisi kelima).Jakarta:
UNY. Karyawan yang mempunyai tingkat Salemba empat.
kepuasan kerja tinggi cenderung akan Murphy, G., Athanasou, J. , and King, N,.
melakukan perilaku maupun sikap ekstra (2002) Job Satisfaction and
diluar apa yang telah disyaratkan. Perilaku Organizational Citizenship Behavior:
Study of Australian Human-service
maupun sikap ekstra karyawan tersebut
Professionals. Journal of Managerial
dapat membantu organisasi dalam Psychology, 17(4), 287-297.
pencapain tujuan.
Organ, D.W., Podsakoff, Ph.M., Mackenzie,
Kepuasan kerja berperan sebagai S.B., (2006) Organizational citizenship
mediator pengaruh gaya kepemimpinan behavior: its nature, antecedents, and
(transformasional dan transaksional) pada

167
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015

consequences. Thousand OA: SAGE Behavior dan Kepuasan kerja Dosen Pada
Publications. PTN dan PTS Provinsi Bengkulu. Jurnal
Garuda Dikti.
Podsakoff, P. M., et.al. (2000) Organizational
Citizenship Behaviors: A Critical Review of Swaminathan S. dan P. David Jawahar. (2013)
the Theoretical and Empirical Literature Job Satisfaction as a Predictor of
and Suggestions for Future Research. Organizational Citizenship Behavior: an
Journal of Management, 26(3), 513-563. Empirical Study. Global Journal of
Business Research, 7(1), 71-77.
Rad, A. M. M. & Yarmohammadian M.H.
(2006) A Study of Relationship between Voon M.L., M.C. Lo,K.S. Ngui, N.B. Ayob.
Managers’ Leadership Style and (2011) The influence of leadership styles
Employees’ Job Satisfaction. Leadership on employees’ job satisfaction in public
in Health Services, 19(2), 11-26. sector organizations in Malaysia.
International Journal of Business,
Robbins, S.P. & Timoty A. Judge. (2008)
Management and Social Sciences, 2(1),
Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa
24-32.
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Siagian, Sondong. P. (2002) Kiat Zabihi, M. dan Hashemzehi, R. (2012) The
relationship between leadership styles
Meningkatkan Produktivitas Kerja.
and organizational citizenship behavior.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
African Journal of Business Management.
Suryana S., Fahrudin Js P. (2010) Studi 6(9), 3310-3319.
tentang Organizational Citizenship

168

You might also like