Professional Documents
Culture Documents
7950 21163 1 PB
7950 21163 1 PB
7950 21163 1 PB
161
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015
Kinerja yang lebih efektif dan efisien Kepemimpinan merupakan kunci utama
menjadi salah satu fokus utama bagi dalam manajemen yang memainkan peran
perusahaan/organisasi dalam menciptakan penting dan strategis dalam kelangsungan
keunggulan kompetitifnya. Dalam hidup suatu perusahaan. Pemimpin
menciptakan keunggulan kompetitifnya, merupakan pencetus tujuan,
sebuah perusahaan atau organisasi dapat merencanakan, mengorganisasikan,
memulai dari membangun manajemen menggerakkan dan mengendalikan seluruh
sumber daya manusia yang handal. sumber daya yang dimiliki sehingga tujuan
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) perusahaan dapat tercapai secara efektif dan
mempunyai peran yang penting dalam hal efisien. Oleh sebab itu pemimpin suatu
pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat organisasi/perusahaan dituntut untuk
memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi selalu mampu menciptakan kondisi yang
karyawan. Program-program seperti memuaskan karyawan dalam bekerja
pemberian imbalan, pelatihan dan sehingga diperoleh karyawan yang tidak
pengembangan, mutasi dan promosi, hanya mampu bekerja akan tetapi juga
kebijakan yang berkaitan dengan benefit bersedia bekerja ke arah pencapaian tujuan
untuk karyawan akan mempunyai pengaruh perusahaan.
yang besar terhadap terciptanya kepuasan Kepuasan kerja merupakan hal yang
karyawan. Peningkatan kepuasan kerja bersifat individual. Setiap individu
karyawan pada suatu organisasi tidak bisa mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-
dilepaskan dari peranan pemimpin dalam beda, seperti yang didefinisikan oleh Kreitner
organisasi tersebut (Jernigan dan Beggs, & Kinicki (2005) bahwa kepuasan kerja
2010). sebagai efektivitas atau respons emosional
Robbins (2008) menyatakan bahwa terhadap berbagai aspek pekerjaan.
kepemimpinan merupakan kemampuan Kepuasan kerja adalah suasana psikologis
untuk mempengaruhi suatu kelompok ke tentang perasaan menyenangkan atau tidak
arah tercapainya suatu tujuan. Bass (1999) menyenangkan terhadap pekerjaan mereka
membagi kepemimpinan dalam dua gaya (Robbins & Judge, 2008). Karyawan yang
yaitu gaya kepemimpinan transformasional seperti ini akan sering melamun, mempunyai
dan gaya kepemimpinan transaksional. Gaya semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan
kepemimpinan transformasional adalah bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan
suatu gaya kepemimpinan yang melakukan kesibukan yang tidak ada
memperlakukan bawahan sebagai partner hubungannya dengan pekerjaan yang harus
kerja dan menganggap mereka sudah dilakukan.
dewasa dalam melaksanakan pekerjaan atau Kepuasan kerja diartikan sebagai
perintah. Sedangkan kepemimpinan kepuasan secara individual yang berasal dari
transaksional adalah gaya kepemimpinan aspek-aspek intrinsik dan ekstrinsik dari karir
yang memperlakukan bawahan untuk mereka yang meliputi gaji/upah, kemajuan
mendapat sanksi/hukuman atau hadiah dan kesempatan pengembangan (Siagian,
dalam pelaksanaan tugas/perintah. 2002). Sedangkan Robbins (2008)
162
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)
163
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015
yang dimaksud seperti membantu individu lain, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas
lain dalam tim, mengajukan diri untuk Ekonomi (FE) UNY merupakan fakultas yang
melakukan pekerjaan ekstra, menghindari kembali dipimpin oleh dekan yang menjabat
konflik yang tidak perlu, menghormati di periode sebelumnya. Berdasarkan suksesi
semangat dan isi peraturan, serta dengan kepemimpinan tersebut, peneliti memilih FIS
besar hati mentoleransi kerugian dan dan FE UNY sebagai tempat penelitian.
gangguan terkait pekerjaan yang kadang Organizational Citizenship Behavior
terjadi (Robbins, 2008). merupakan faktor penting yang dapat
Perguruan tinggi sebagai salah satu berkontribusi bagi kelangsungan hidup
institusi yang menyediakan pelayanan jasa organisasi. Oleh karena itu, sangat penting
pendidikan formal pada dasarnya tidak jauh untuk memahami variabel yang sifatnya
berbeda dengan organisasi atau korporasi signifikan dan positif dalam meningkatkan
yang bersifat bisnis lainnya. Jasa pendidikan perilaku OCB karyawan dalam organisasi.
formal seperti yang disediakan oleh Karyawan yang mempunyai sifat/sikap OCB
perguruan tinggi dapat dianggap dan diharapkan memiliki tingkat kinerja dan
diperlakukan sebagai suatu bisnis. kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
merupakan pengembangan dari IKIP METODE
Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Penelitian ini menggunakan desain
Sejarah panjang UNY dalam dunia penelitian deskriptif dengan pendekatan
pendidikan Indonesia telah menghasilkan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
tenaga kependidikan dan nonkependidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ekonomi
yang berkualitas unggul Universitas Negeri Yogyakarta pada bulan
Baru-baru ini UNY melakukan pemilihan November 2015. Variabel yang digunakan
pimpinan di tingkat fakultas (Dekan). dalam penelitian ini adalah gaya
Pemilihan dekan di UNY berlangsung setiap kepemimpinan transformasional (X1), gaya
empat tahun sekali. Di antara fakultas yang kepemimpinan transaksional (X2), kepuasan
Gambar 1. Kerangka pemikiran (dimodifikasi dari penelitian Murphy et al., 2012; Voon,
et.al., 2011; Zabihi dan Hashemzehi, 2012)
164
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)
165
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015
tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan FIS semakin tinggi tingkat kepuasan kerja
dan FE UNY. Hal ini sesuai dengan teori yang karyawan maka semakin tinggi pula OCB
dibangun oleh Bass (1999) yang menyatakan karyawan FIS dan FE UNY.
bahwa gaya kepemimpinan mampu Hasil penelitian ini konsisten dengan
mengubah perilaku individu. Hal serupa juga penelitian Murphy et al. (2002) yang
diungkapkan oleh Voon, et al. (2011) serta menyimpulkan kepuasan kerja mempunyai
Rad dan Yarmohammadian (2006) yang hubungan yang signifikan dengan OCB. Selain
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan itu, hasil penelitian ini serupa dengan hasil
merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian Swaminathan dan Jawahar (2013)
organisasi karena mempunyai pengaruh serta Suryana dan Fahrudin (2013) yang
besar terhadap perilaku, sikap dan kepuasan menyimpulkan bahwa OCB secara
kerja karyawan. keseluruhan secara positif dipengaruhi oleh
Poin penting yang perlu dipahami adalah kepuasan kerja.
walaupun semua pemimpin memiliki tujuan Hasil pengujian hipotesis keempat dan
dasar yang sama, mereka tetaplah individu kelima menunjukkan kepuasan kerja
yang berbeda maka bukanlah sesuatu yang berperan sebagai mediator penuh pengaruh
aneh jika cara mereka memimpin juga gaya kepemimpinan transformasional dan
berbeda. Berdasarkan asumsi tersebut maka gaya kepemimpinan transaksional pada OCB
dapat dipahami apabila terdapat banyak karyawan FIS dan FE UNY. Hasil tersebut
penelitian terdahulu dan penelitian di masa mendukung rumusan hipotesis yang telah
mendatang yang membahas isu dibangun sebelumnya dalam penelitian ini.
kepemimpinan sebagai permasalahan. Dalam penelitian ini, kepuasan kerja menjadi
Hasil pengujian hipotesis ketiga mediator penuh pengaruh gaya
menunjukkan kepuasan kerja memiliki kepemimpinan, baik transformasional
pengaruh positif pada OCB karyawan FIS dan maupun transaksional pada OCB. Hal ini
FE UNY. Hasil tersebut mendukung rumusan menunjukkan peran kepuasan kerja sebagai
hipotesis yang telah dibangun sebelumnya variabel mediator sangat kuat.
dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan
166
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional …. (Wahyu Rusdiyanto & Asri Laksmi Riani)
Hasil penelitian ini memperkuat teori dan OCB. Berdasarkan hasil uji pengaruh mediasi
hasil penelitian yang telah ada. Jernigan dan Baron dan Kenny, kepuasan kerja terbukti
Beggs (2010) menemukan bahwa gaya mempunyai peran sebagai mediator
kepemimpinan mempunyai hubungan yang pengaruh gaya kepemimpinan pada OCB.
positif dan signifikan terhadap kepuasan Dalam penelitian ini, kepuasan kerja
kerja karyawan. Sementara hasil penelitian mempunyai peran mediator penuh yang
Murphy, et al. (2002) menunjukkan ada berarti peran mediatornya sangat kuat.
pengaruh dari kepuasan kerja terhadap OCB.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai DAFTAR PUSTAKA
bahan pertimbangan dalam proses Baron, R. M., & Kenny, D. A. (1986) The
pengambilan keputusan strategis terutama moderator-mediator variable distinction
dalam hal manajemen sumber daya manusia in social psychological research:
Conceptual, strategic and statistical
(MSDM). Keputusan strategis dalam hal considerations. Journal of Personality
MSDM dibutuhkan mengingat manusia and Social Psychology, 51(6), 173-182.
merupakan elemen penting bagi organisasi Bass, B.M. (1999) Leadership and
dalam proses pencapaian tujuan yang lebih Performance Beyond Expectations. New
efektif dan efisien. York: The Free Press.
Ghozali, I. (2013) Aplikasi Analisis
SIMPULAN Multivariate Dengan Program, Edisi
Gaya kepemimpinan (transformasional dan Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit
transaksional) berpengaruh positif dan Universitas Diponegoro.
signifikan pada kepuasan kerja karyawan FIS Handoko, T. Hani. (2011) Manajemen
dan FE UNY. Pemimpin yang mempunyai Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
karakter dan mampu mengerti apa yang
dibutuhkan karyawan membuat mereka Jernigan E.. dan J. Begs. (2010) Substitutes
for Leadership and Job Satisfaction: Is
merasa nyaman dalam bekerja. Gaya
There a Relationship?. Journal of
pemimpin inilah yang membuat karyawan Organizational Culture Communications
puas dalam bekerja. and Conflict, 14(2), 97-104.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. (2005)
signifikan pada OCB karyawan FIS dan FE Perilaku Organisasi (edisi kelima).Jakarta:
UNY. Karyawan yang mempunyai tingkat Salemba empat.
kepuasan kerja tinggi cenderung akan Murphy, G., Athanasou, J. , and King, N,.
melakukan perilaku maupun sikap ekstra (2002) Job Satisfaction and
diluar apa yang telah disyaratkan. Perilaku Organizational Citizenship Behavior:
Study of Australian Human-service
maupun sikap ekstra karyawan tersebut
Professionals. Journal of Managerial
dapat membantu organisasi dalam Psychology, 17(4), 287-297.
pencapain tujuan.
Organ, D.W., Podsakoff, Ph.M., Mackenzie,
Kepuasan kerja berperan sebagai S.B., (2006) Organizational citizenship
mediator pengaruh gaya kepemimpinan behavior: its nature, antecedents, and
(transformasional dan transaksional) pada
167
Jurnal Economia, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2015
consequences. Thousand OA: SAGE Behavior dan Kepuasan kerja Dosen Pada
Publications. PTN dan PTS Provinsi Bengkulu. Jurnal
Garuda Dikti.
Podsakoff, P. M., et.al. (2000) Organizational
Citizenship Behaviors: A Critical Review of Swaminathan S. dan P. David Jawahar. (2013)
the Theoretical and Empirical Literature Job Satisfaction as a Predictor of
and Suggestions for Future Research. Organizational Citizenship Behavior: an
Journal of Management, 26(3), 513-563. Empirical Study. Global Journal of
Business Research, 7(1), 71-77.
Rad, A. M. M. & Yarmohammadian M.H.
(2006) A Study of Relationship between Voon M.L., M.C. Lo,K.S. Ngui, N.B. Ayob.
Managers’ Leadership Style and (2011) The influence of leadership styles
Employees’ Job Satisfaction. Leadership on employees’ job satisfaction in public
in Health Services, 19(2), 11-26. sector organizations in Malaysia.
International Journal of Business,
Robbins, S.P. & Timoty A. Judge. (2008)
Management and Social Sciences, 2(1),
Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa
24-32.
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Siagian, Sondong. P. (2002) Kiat Zabihi, M. dan Hashemzehi, R. (2012) The
relationship between leadership styles
Meningkatkan Produktivitas Kerja.
and organizational citizenship behavior.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
African Journal of Business Management.
Suryana S., Fahrudin Js P. (2010) Studi 6(9), 3310-3319.
tentang Organizational Citizenship
168