Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

ARTIKEL

“KONFLIK DI ASIA TIMUR DAN ASIA TENGAH”


Denada Rahmadani A31122075 Dan Rezki Zakinah A31122068
KELAS C PRODI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO
Email:Denadarahmadani2003@gmail.com and Rezkisakina@gmail.com
Abstract
The Mongol dynasty originated from the mainland region of Mongolia. With the leadership
under Chengis Khan, the Mongols experienced greatness. The Mongol dynasty had
experienced temporary trade relations with the Khawarizm dynasty. At that time, the
Khawarizm dynasty was led by the sultan Al al-Din Muhammad Shah. The advancement of
culture, especially in the field of weaponry of the Khawarizm dynasty, caused Chengis
Khan to be amazed and interested in conducting trade relations with the Khawarizm
dynasty. However, after Chengis Khan ordered the Mongol trade ambassadors to come to
Khawarizm, Chengis Khan's envoys were massacred and killed. So that the purpose of
compiling this article is to explain the conflict that occurred between the Mongol dynasty
and the Khawarizm dynasty which had a considerable impact on Muslims. The method of
preparing the articles used is literature study. The results and discussion include the
causes of conflict between the Mongol dynasty and the Khawarizm dynasty, the attacks
carried out by Chengis Khan against Khawarizm, the chronology of the conflict, and the
impact of the conflict between the two dynasties
South China Sea dispute has been started since 1947, the year China's State makes the
dotted line to claim all the islands in the South China Sea. This problem is motivated by
two important factors: first, a strategic location that is the South China Sea is a cruise
track trade and international communication lines that connect the Indian Ocean and the
ocean Fasifik, lucky in terms of geography being surrounded by ten of the coastal State.
Second, the natural resources natural resources contained in Spartly Islands region has oil
and natural gas. were great. This natural resource is one product that is essential for
economic development of the State. The main focus is the object of dispute between the
countries of the region (China. Taiwan, Singapore, Philippines. Vietnam, Malaysia, Brunei
Darussalam) are the two main islands located in the northwest region, terkhususnya
Spartly Islands. The purpose of this thesis namely; First, Spartly Islands Ownership
Dispute Resolution Under UNCLOS III of 1982, the Second, efforts in Perform By
Countries Ownership Dispute Resolving Disputes In Spartly Islands in South China Sea
This type of research can be classified in penelitian normative law. the research done by
examining the secondary material or research that is based on the standard rules that have
been recorded or may be called by the research literature.
From the research problem there are two main things that can be inferred. First, the
ownership of the Spratly Islands dispute resolution based on the UNCLOS III of 1982 that
Article 279 mentions peaceful resolution of disputes. This article provides an explanation
that the settlement of disputes by peaceful means to resolve the dispute must first be
adopted and highly recommended in the Convention on Law of the Sea in the settlement of
a conflict of International Law of the Sea. Second, conflict resolution attempts have been
made since the 1970s through the efforts of bilateral and multilateral. In these efforts have
been agreed a few things such as the Spratly Islands territory management cooperation, as
well as the distribution of natural resources. But this conflict is not over because there is
no kesepakantan regarding ownership of the islands area. ASEAN as a regional
organization of Southeast Asia take an active role in solving the conflict in the region.
Keywords: Conflict, Mongol dynasty, Khawarizm dynasty, trade.
Abstrak
Dinasti Mongol berasal dari wilayah daratan Mongolia. Dengan kepemimpinan di bawah
Chengis Khan, bangsa Mongol mengalami kejayaan. Dinasti Mongol sempat mengalami
hubungan perdagangan yang berlangsung sementara dengan dinasti Khawarizm. Pada saat
itu, dinasti Khawarizm dipimpin sultan Al al-Din Muhammad Shah. Kemajuan kebudayaan
terutama di bidang persenjataan dinasti Khawarizm menyebabkan Chengis Khan kagum
hingga tertarik untuk melakukan hubungan perdagangan dengan dinasti Khawarizm.
Namun, setelah Chengis Khan mengutuskan duta perdagangan dari Mongol untuk datang
ke Khawarizm, utusan Chengis Khan dibantai dan dibunuh. Sehingga tujuan dari
penyusunan artikel ini menjelaskan konflik yang terjadi antara dinasti Mongol dan dinasti
Khawarizm yang memberikan dampak cukup besar bagi umat Islam. Metode penyusunan
artikel yang digunakan yaitu studi pustaka. Hasil dan pembahasan berupa penyebab konflik
antara dinasti Mongol dengan dinasti Khawarizm, serangan yang dilakukan oleh Chengis
Khan terhadap Khawarizm, kronologi konflik, dan dampak dari terjadinya konflik dari ke
dua dinasti tersebut.
Sengketa laut China Selatan telah dimulai sejak tahun 1947, pada tahun tersebut Negara
China membuat garis putus-putus untuk mengklaim semua kepulauan yang ada di Laut
China Selatan. Permasalahan ini dilatarbelakangi olch dua factor penting, yaitu: pertama,
letak yang strategis yakni laut China Selatan merupakan jalur Pelayaran perdagangan dan
jalur komunikasi internasional yang menghubungkan samudra Hindia dan samudra Fasifik,
beruntung dari segi Geografi karena dikelilingi oleh sepuluh Negara pantai, Kedua, sumber
daya alam yakni kekayaan alam yang terkandung di wilayah Kepulauan Spartly memiliki
kandungan minyak dan gas alam yang besar. Sumber daya alam ini merupakan salah satu
produk yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi Negara. Yang menjadi objek focus
utama sengketa antara Negara-negara sekawasan (China, Taiwan, Singapura, Philipina.
Vietnam, Malaysia, Brunei Darrusalam) yaitu dua pulau utama yang terdapat di wilayah
laut tersebut, terkhususnya Kepulauan Spartly. Tujuan penulisan skripsi ini yakni Pertama,
Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Kepulauan Spartly Berdasarkan UNCLOS III Tahun
1982, Kedua, Upaya-upaya yang di Lakukan Oleh Negara-negara Sengketa Dalam
Menyelesaikan Sengketa Kepemilikan Kepulauan Spartly di Laut China Selatan
Jenis Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian hukum normative, yaitu penelitian
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan sekunder atau penelitian yang berdasarkan
aturan-aturan baku yang telah dibukukan atau dapat juga disebut dengan penelitian
kepustakaan.
Dari hasil penelitian masalah ada dua hal pokok yang dapat disimpulkan. Pertama,
penyelesaian sengketa kepemilikan Kepulauan Spratly berdasarkan UNCLOS III Tahun
1982 yakni pada Pasal 279 menyebutkan penyelesaian sengketa secara damai. Pasal ini
memberikan penjelasan bahwasanya penyelesaian sengketa dengan jalan damai merupakan
penyelesaian sengketa yang harus lebih dahulu ditempuh dan yang sangat dianjurkan dalam
Konvensi Hukum Laut Internasional dalam penyelesaian suatu konflik Hukum Laut
Internasional. Kedua, Upaya penyelesaian konflik ini sudah dilakukan sejak tahun 1970an
baik melalui upaya-upaya bilateral maupun multilateral. Dalam upaya-upaya tersebut telah
disepakati beberapa hal seperti kerjasama pengelolaan wilayah Kepulauan Spratly, maupun
pembagian sumber daya alam. Akan tetapi konflik ini belum selesai karena belum ada
kesepakantan mengenai hak kepemilikan wilayah Kepulauan tersebut. ASEAN sebagai
organisasi regional Asia Tenggara ikut berperan aktif dalam upaya penyelesaian konflik di
wilayah tersebut.
Kata Kunci: Konflik, dinasti Mongol, dinasti Khawarizm, perdagangan. Dan konflik,Asia
timur, laut China selatan

33
A. Pendahuluan Khawarizm yaitu Sultan Ala al-Din
Mongol merupakan sebuah bangsa yang Muhammad Shah untuk mengadakan sebuah
berasal dari daerah pedalaman Siberian yang hubungan perdagangan.
mana datang dari arah utara menuju ke Kemudian, hubungan tersebut hanya
wilayah daerah Mongolia. Nenek moyang dari berlangsung sementara yang selanjutnya
bangsa Mongol yaitu Alanja Khan. Alanja berubah menjadi sebuah pertikaian sehingga
Khan mempunyai dua putera kembar yaitu menimbulkan terjadinya konflik antara Dinasti
Mongol. Kemudian Mongol dan Tatar Mongol dengan Dinasti Khawarizm. Oleh
menurukan sebuah dua suku bangsa yang sebab itu, dalam penyusunan artikel ini,
besar yaitu, Mongol mempunyai seorang anak penulis akan menuliskan beberapa tujuan dari
bernama Ilkhan, yang selanjutnya melahirkan pembahasan artikel yang antara lain yaitu,
sebuah keturunan pemimpin bangsa Mongol di untuk mengetahui asal-usul bangsa Mongol,
kemudian hari (Yatim, 1998:111). Mongol untuk memahami penyebab dari terjadinya
menamai Ilhkan sebagai “putra serigala konflik antara Dinasti Mongol dan Dinasti
berbulu hijau” dan juga dinamakan sebagai Khawarizm, untuk mengetahui serangan yang
“rusa tak bertanduk. Selain itu, kehidupan dilakukan oleh Chengis Khan, untuk
Mongol dan Ilhkan diibaratkan seperti mengetahui kronologi dari peristiwa terjadinya
“kehidupan binatang”. Dinasti Imperium konflik antara Dinasi Mongol dengan Dinasti
Mongol pada masa itu terbentuk dengan Khawarizm, dan untuk mengetahui dampak
berdirinya sebuah dinasti yaitu Dinasti Ch’in yang ditimbulkan dari konflik Dinasti Mongol
yang berada di wilayah China Utara dan dengan Dinasti Khawarizm. Dengan demikian,
Dinasti Sung yang juga berada di wilayah berikut ini merupakan rumusan masalah yang
China Selatan. Kedua dinasti tersebut penulis susun antara lain yaitu, bagaimana
didirikan oleh Chengis Khan (1162-1227). penyebab terjadinya konflik antara Dinasti
Selanjutnya yaitu Dinasti Khawarizm yang Mongol dan Dinasti Khawarizm? apa serangan
pada masa itu adalah sebuah provinsi dengan yang dilakukan oleh Chengis Khan terhadap
di bawah kekuasaan Kesultanan Saljuk yaitu Dinasti Khawarizm? bagaimana peristiwa
Sultan Sanjar. Lalu, setelah Sultan Sanjar yang terjadi dari konflik antara Dinasti
wafat, sekitar tahun 1157 M Dinasti Mongol dengan Dinasti Khawarizm?
Khawarizm terpecah menjadi beberapa negara bagaimana dampak yang ditimbulkan dari
kecil yang kemudian provinsi Khawarizm konflik Dinasti Mongol dengan Dinasti
berada di bawah kepemimpinan Quthb al-Din Khawarizm? Dari penyusunan rumusan
Muhammad Shah. Ketika di bawah masalah tersebut, maka penulis akan
kepemimpinan Quthb al-Din Muhammad membahas lebih detail ke dalam bab hasil dan
Shah, Dinasti Khawarizm menjadi kerajaaan pembahasan.
yang berkembang pesat dan berhasil Asia Timur merupakan salah satu kawasan
menguasai hampir seluruh wilayah di Saljuk Asia yang terkenal dengan perkembangan
(M. Abdul karim, 2014:47). teknologi dan ekonominya negara-negara di
Dinasti Mongol dan Dinasti Khawarizm kawasan itu begitu menonjol dalam hal
merupakan dua kekuasaan terkuat pada abad industrialisasinya yang membuat negara-
12 M, yang mana pada masa itu Dinasti negara itu menjadi perhatian dunia Asia Timur
Mongol berkuasa di daerah bagian Timur, merupakan kawasan yang sangat luas secara
sedangkan Dinasti Khawarizm berkuasa di geografis dan beragam secara demografis dan
bagian Barat. Dinasti Mongol berhasil ideologis definisi mengenai kawasan Asia
menundukkan Mongolia dan Tartar ketika di Timur sangat beragam baik secara geografis
bawah kepemimpinan Chengis Khas yang maupun definisi sosial politiknya terdapat
kemudian Peking pada tahun 1215 M (Ahmad, beberapa pemahaman mengenai kewilayahan
2012:323). Korelasi antara Dinasti Mongol Asia Timur dalam artikel yakni hanya Cina
dengan Dinasti Khawarizm dimulai ketika Korea Selatan Jepang dan Taiwan sehingga
pada masa kepemimpinan Chengis Khan, yang perluasan area yang juga melingkupi wilayah
mana pada saat itu Chengis Khan mengagumi Rusia bagian timur Korea Utara dan Asia
kekuatan militer tenggara dalam ASEAN. Perkembangan
(khususnya di bidang senjata) dan juga strategis di kawasan Asia Timur selama satu
mengagumi kebudayaan Khawarizm yang dekade terakhir cukup kondusif stabil dan
maju. Maka dari itu, Chengis Khan dinamis walau kadang-kadang situasi politik
mengirimkan para dutanya terhadap penguasa fluktuatif namun negara-negara di kawasan ini
masih dapat lebih fokus pada upaya didasarkan pada buku-buku dan jurnal-jurnal
pembangunan ekonominya fakta yang ada dan yang ditemukan akan diolah kembali sebagai
ini sulit untuk dipungkiri bahwa kawasan ini dasar penulisan artikel. Selain itu studi pustaka
sebenarnya juga berpotensi konflik bahkan juga dapat didefinisikan sebagai teknik
permusuhan sisa politik perang dingin masih pengumpulan data dengan menelaah buku,
kental dalam hubungan regional. Dilihat dari literatur, catatan maupun berbagai laporan
sudut geografi ancaman terhadap kedaulatan yang berkaitan dengan masalah yang di bahas.
Cina dewasa ini berasal dari darat maupun laut
dari laut difokuskan ada konflik Laut Cina
timur dengan kemungkinan Australia terlibat
dalam di dalamnya potensi konflik yang dapat
terjadi di Laut Cina Timur melibatkan Cina
Jepang dan Taiwan begitu juga dengan
ancaman di garis perbatasan permasalahan
nuklir di Korut aktivitas turis di Sinjai yang
pengamanan jalur energi laut terutama di selat
malaka. Strategi Cina di bidang ekonomi dan
pertahanan di kawasan Asia Timur sangat
berpengaruh kepada negara-negara di
sekitarnya pertumbuhan perekonomian Cina
yang begitu signifikan membawa pengaruh
baik bagi posisi Cina di regional kerjasama
ekonomi pun mau tak mau terjalin antara Cina
dengan Jepang dan Korea Selatan karena Cina
mempunyai segala kekuatan ekonomi seperti
modal sumber tenaga kawasan perdagangan
antara bangsa harga barang murah penggunaan
teknologi tinggi tenaga ahli kekuatan militer
serta buruh yang murah maka ini semua telah
membuat negara-negara sekitar khawatir akan
dominasi Cina
Dominasi ekonomi berhubungan erat dengan
stabilitas kawasan terutama bagi Cina secara
ekonomi mampu memeriksasi alutsista dan
kekuatan militernya dan upaya-upaya
modernisasi militer Cina ini memberi ancaman
kepada negara-negara Asia Timur dan dataran
effect itu membuat negara-negara tetangganya
ikut memperkuat militer mereka sebagai upaya
mempertahankan diri self defence ini tentunya
membuat suasana menjadi panas dan secara
tak langsung Cina telah membuat stabilitas
padahal stabilitas sebuah kawasan adalah kunci
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
secara

B. Metode Penelitian
Dalam penulisan artikel ini menggunakan
studi pustaka yaitu merupakan suatu penelitian
yang diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna, dan memperoleh
pemahaman dari kasus yang akan dibahas.
Setelah memperoleh pemahaman, nantinya
akan dijadikan sebagai sumber dalam
penulisan artikel. Artikel ilmiah yang
35
hubungan diplomatik dengan Filipina pada
C. Pembahasan 11 Juni 1975 dan dengan Thailand pada 1
1. DINAMIKA KONFLIK DI Juli 1975. Perubahan kebijakan luar negeri
ASIA TIMUR China ini tampaknya menjadi pertimbangan
dalam penyelesaian sengketa Kepulauan
Kepulauan Spratly sudah diperebutkan
Spratly. Kedua, setelah China mengalami
sejak lama.Konflik di Laut China Selatan
pergolakan politik di dalam negeri dan
telah dimulai sejak akhir abad ke-19 ketika
memuncak pada revolusi kebudayaan (1966-
Inggris mengklaim Kepulauan Spartly,
1968), kondisi Angkatan Laut China sangat
diikuti oleh China pada awal abad ke-20 dan
memprihatinkan. Hal ini rupanya
Prancis sekitar tahun 1930-an. Di saat
memengaruhi niatnya untuk melakukan
berkecamuknya Perang Dunia II, Jepang
penyerangan ke Kepulauan Spratly.
mengusir Prancis dan menggunakan
Ketiga, setelah pada 1975 hubungan anatara
Kepulauan Spartly sebagai basis kapal
China dan Vietnam dapat dikatakan masih
selam. Dengan berakhirnya Perang Dunia II,
baik, sampai 1978 ketika timbul masalah-
China dan Perancis kembali mengklaim
masalah bilateral seperti pengusiran
kawasan tersebut, diikuti oleh Filipina yang
penduduk keturunan China, masalah
membutuhkan sebagian kawasan tersebut
perbatasan, dan invasi pasukan Vietnam ke
sebagai bagian dari kepentingan keamanan
Kampuchea yang berhasil mendepak rezim
nasionalnya.
Khmer Merah dukungan Bejing. Hubungan
Konflik yang berkembang antara China
kedua negara diperburuk dengan terjadinya
dan negara-negara ASEAN lebih banyak
invasi sekejap pasukan China pada Maret
melibatkan Filipina dan Vietnam. Brunei,
1979 dengan dalih memberi pelajaran.
Indonesia, dan Malaysia memilih perluasan
Namun buruknya hubungan itu
kerja sama ekonomi daripada
ternyata tidak mendorong China
mempersoalkan klaim wilayah masing-
melakukan serbuan ke wilayah Kepulauan
masing negara dengan China.
Spratly yang diklaim Vietnam. Mungkin
Namun pada saat yang sama Malaysia
waktu itu dukungan Uni Soviet kepada
dan Indonesia memberi tempat bagi militer
Vietnam masih menjadi pertimbangan
Amerika Serikat berupa fasilitas terbatas
China, terutama setelah Vietnam dan Uni
bagi transportasi udara dan Laut Amerika.
Soviet menandatangani perjanjian
China pada saat itu tidak segera menyerang
persahabatan dan kerja sama pada 1978.
dan menunda penyerbuannya ke Kepulauan
Namun ternyata setelah China berhasil
Spratly dan baru pada 1988
menduduki beberapa pulau “milik Vietnam”
melaksanakannya. Hal ini disebabkan
di Kepulauan Spratly pada pertengahan
beberapa hal. Pertama, sejak akhir
Maret 1988, Uni Soviet mengambil sikap
dasawarsa 1960-an, setelah dibubarkannya
tidak mendukung Vietnam. Soviet justru
gerakan Revolusi Kebudayaan, pemerintah
menyerukan agar keduanya mau berunding
China mulai merintis jalan untuk
untuk menyelesaikan konflik teritorial itu.
memperbaiki citranya di dalam masyarakat
 Armada Khusus
internasional, khususnya dalam
hubungannya dengan negara-negaraBarat, Menurut data The Military Balance 1985-
dan karena hubungannya yang semakin 1986 yang diterbitkan IISS, China sekarang
memburuk dengan Uni Soviet, terutama ini telah menempatkan armada khusus yang
setelah terjadi perang perbatasan pada 1969. ditugaskan di Laut China Selatan yang
Sejak itu China membuka hubungan disebut Armada Laut Selatan, di samping
diplomatik dengan banyak negara Barat. dua armada lainnya, yaitu Armada Utara dan
Sementara itu hubungannya dengan negara- Armada Timur.
negara ASEAN juga meningkat. Pada 2 Juni Kekuatan Armada Laut Selatan ini
1974 hubungan diplomatik antara China dan berkekuatan 600 kapal perang, termasuk 25
Malaysia diresmikan. Kemudian disusul kapal selam, 200 kapal amfibi dan beberapa

36
jenis kapal perang lainnya. Dengan dua latihan perang menggunakan Peluru tajam
perkembangan itu, China tampaknya merasa berlangsung sembilan jam di sekitar Hong
mantap untuk melaksanakanniatnya merebut On, pulau tidak berpenghuni Yang terletak
wilayah yang diklaimnya di Kepulauan sekitar 250 km dari Paracel dan hampir
Spratly, yaitu rencana pemerintah Filipina 1.000 km dari Spratly. Sementara itu, di
untuk membuat suatu UU yang akan pihak lain Filipina mengusulkan
menegaskan haknya atas Kepulauan Spratly penggantian nama Laut China Selatan
pada akhir November 1987. Hal ini segera dengan Laut Filipina Barat. Filipina secara
mengundang reaksi China. Sejak itu China resmi menggunakan nama ini sejak 1 Juni.
mengadakan manuver Angkatan lautnya ke Vietnam sendiri menyebutnya dengan nama
kepulauan itu, bahkan mengadakan latihan Laut Timur.
perang di sana. Tindakan China ini dianggap Jepang menyebutkan adanya
sebagai sebagai provokasi oleh Vietnam kekhawatiran di kawasan Asia terhadap
yang kemudian Juga memperkuat angkatan membesarnya Kehadiran angkatan laut
lautnya sehingga terjadi insiden pada 14 China dan tujuannya di masa mendatang.
Maret 1988. Saat itu Vietnam tidak hanya Persaingan pengaruh semakin meningkat di
kehilangan pasukan dan kapal, tetapi juga kawasan ini sejak AS mengalihkan Perhatian
beberapa pulau. Konflik di Kepulauan dan sumber dayanya ke Asia pada 2011.
Spratly yang melibatkan banyak negara itu Tokyo menegaskan pentingnya
jelas mempunyai Implikasi bagi keamanan persekutuan Jepang dengan AS, di mana
regional di Asia Tenggara. kehadiran Pasukan AS di Jepang berfungsi
Dua hal perlu yang diperhatikan dalam sebagai pencegahan terhadap berbagai
kaitan ini. Pertama, sengketa itu melibatkan kemungkinan,Dan memberikan rasa aman
Beberapa negara ASEAN, termasuk di terhadap negara-negara di kawasan ini.
dalamnya Filipina, Malaysia, China, dan Namun demikian, Jepang juga menyebut
Vietnam. Dengan demikian, mau tidak mau Korea Utara dengan strategi nuklirnya yang
negara-negara ASEAN juga akan ikut militeristis tetap Merupakan ancaman
terkena Dampaknya bila konflik tersebut keamanan. Sementara itu, pemerintah Korea
tidak dapat diselesaikan secara damai. Hal Utara juga sedang bekerja keras untuk
kedua adalah pentingnya kawasan Laut Mengembangkan senjata perusak massal dan
China Selatan yang bersambungan rudal balistik, menurut buku putih itu.
Langsung dengan perairan Asia Tenggara, Diproyeksikan hingga 2015, China akan
tidak saja bagi negara-negara ASEAN, tetapi menggelar sedikitnya 350 kapal patroli
Juga bagi negara-negara besar. Jalur laut di maritim Dan 16 pesawat tempur. Sementara
kawasan tersebut secara ekonomi sangat hingga 2020, jumlah kapal laut akan
Penting bagi negara-negara Asia Tenggara, meningkat Menjadi 520 unit. Seiring
terutama negara-negara ASEAN. Dalam meningkatnya perekonomian, China
perkembangannya, hingga 2011, China semakin agresif Mengklaim dalam wilayah
terlihat bertindak sangat agresif dalam Laut China Selatan walaupun berbenturan
Mempertahankan Laut China Selatan. Salah dengan sejumlah Negara tetangga.
satu contohnya, pelanggaran yang Bagi ASEAN, perkembangan ini cukup
Dilakukan China pada 25 Februari 2011. memprihatinkan. Konflik Kepulauan Spratly
Kejadiannya sekitar 222,24 km dari pantai itu Memang tidak melibatkan Indonesia
Pulau palawan, di luar Spratly. secara langsung, tapi dapat dikhawatirkan
Kondisi di lapangan makin memanas di konflik Itu menjalar ke wilayah Indonesia
antara sejumlah negara yang mengklaim karena Indonesia sekarang ini juga
Laut China Selatan. Angkatan bersenjata menguasai Beberapa kepulauan di Laut
Vietnam mengumumkan rencana mereka China Selatan, seperti Kepulauan Badas,
Menggelar latihan perang dengan amunisi Kepulauan Tambelan, Kepulauan Natuna,
hidup di sekitar kawasan sengketa. Senin 13 dan Kepulauan Anambas yang letaknya
Juni 2011, angkatan laut Vietnam menggelar berdekatan Dengan Kepulauan Spratly.

37
Sekarang hal itu memang belum menjadi masyarakat yang berada di wilayah Asia
sumber konflik, tapi mungkin konflik akan Tengah dengan dipimpin oleh Chenis Khan.
Terjadi di masa mendatang. Hal ini terutama Terhitung hanya beberapa dekade, hampir
karena adanya pengaturan baru dalam seluruh wilayah Eurasia dan Eropa Tengah
Konvensi Hukum Laut Internasional yang sampai wilayah Pasifik telah dikuasai oleh
telah disepakati oleh banyak negara pada Bangsa Mongol (Ladipus, Ira,. M.,
Oktober 1982. Sangat disesalkan bila 1997:427-428).
ketidakamanan wilayah Laut China Selatan Pada abad ke 12 (1207-1215 M) Chengis
sangat memengaruhi Angkutan laut, baik Khan melakukan sebuah pergerakan yaitu
yang datang dari negara-negara tersebut di perluasan wilayah. Chengis Khan dan orang-
atas ke negara-negara ASEAN maupun orang yang dekat dengan Chengis Khan
sebaliknya. melakukan sebuah dominasi kekuasaan
meluas dalam kurun waktu yang cepat ke
2. KONFLIK ABAD 11-12 M: seluruh wilayah Mongolia dan juga wilayah-
PERTIKAIAN DINASTI wilayah tetangga. Wilayah kekuasaaan
MONGOL DENGAN DINASTI Chengis Khan terlihat di perbatasan Iran dan
KHAWARIZM DI ASIA Khawarizm yang berada di Asia Tengah,
TENGAH yang mana luasnya meliputi daerah
Transoxiana hingga wilayah Persia.
Bangsa Mongol berasal dari daerah
Kekuatan militer dan kebudayaan
Pegunungan Mongolia yang mana
Khawarizm yang maju menyebabkan
berbatasan dengan Cina di wilayah Selatan,
Chengis Khan kagum akan hal tersebut.
Siberia di sebelah Utara, Turkestan di
Sehingga pada masa itu, Chengis Khan
sebelah Barat, dan Manchuria di sebelah
mengirimkan para dutanya terhadap
Timur. Mayoritas bangsa Mongol tinggal di
penguasa Khawarizm yaitu Sultan Ala al-
wilayah pegunungan Ural sampai
Din Muhammad Shah untuk mengadakan
pegunungan Altai di wilayah Asia Tengah.
sebuah hubungan perdagangan. Dari sinilah
Selain itu, bangsa Mongol juga tinggal di
konflik antara Dinasti Mongol dengan
sekitar wilayah hutan Siberia dan Mongol
Dinasti Khawarizm terjadi, hingga hubungan
yang berada dekat dengan Danau Baikal
bangsa Mongol dengan peradaban Islam
(C.E, Bosworth, 1996:187). Bangsa Mongol
bermula sampai berakhir pada kehancuran
merupakan salah satu anak rumpun yang
kerajaankerajaan Islam (M.Abdul Karim,
berasal dari bangsa Tarta. Bangsa Tarta
2006:35-36).
merupakan sebuah bangsa yang memiliki
ketangkasan dalam berkuda dan memiliki
Penyebab Konflik antara Dinasti Mongol
kemampuan dalam menaklukkan Stepa ke
dengan Dinasti Khawarizm
Stepa, sehingga hal tersebut menyebabkan
Dimulai pada tahun 1218 M ketika para
kehidupan bangsa Tarta menjadi nomaden
pedagang dari bangsa Mongol yang
sesuai mengikuti wilayah yang sudah
melakukan kegiatan perdagangan di pasar
ditaklukkannya. Pada masa itu, penaklukkan
Utrar. Pada masa itu, pedagang bangsa
wilayah-wilayah tersebut dipimpin oleh
Mongol yang beroperasi di pasar terebut
seorang Khan (M.Abdul Karim, 2006:28).
ditangkap oleh penguasa lokal, hal ini karena
Seorang Khan yang pertama kali berasal
penguasa lokal merasa curiga terhadap
dari bangsa Mongol yaitu Yasugey. Yasugey
pedagang dari bangsa Mongol yang
merupakan ayah Chengis Khan. Beberapa
dianggap ada maksud terselubung yaitu
tindakan invasi yang dilakukan oleh Bangsa
sebagai mata-mata (Dewan Redaksi,
Mongol menimbulkan dampak yang sangat
1997:242). Dari perintah Syah, pedagang
besar salah satunya yaitu kehancuran bagi
dari bangsa Mongol tersebut dibunuh oleh
peradaban Islam. Invasi yang dilakukan oleh
Gubernur dari Utrar hingga hal itu
bangsa Mongol tersebut diteruskan melalui
ditanggapi oleh Chengis Khan dengan
pembentukan sebuah konfederasi
mengirimkan sebuah utusannya untuk

38
meminta suatu keadilan. Namun, pada masa pulau yang berada di wilayah Laut Caspia
itu Sultan Khawarizm malah memerintahkan (Hasan, 1979:101-102).
supaya membunuh para utusan dari Mongol
dengan cara membakar jenggot dan juga
mengirimkan sebuah potongan kepala utusan
dari Mongol kepada Chengis Khan. Oleh Serangan yang Dilakukan Chengis Khan
sebab itulah, peristiwa tersebut terhadap Khawarizm
menimbulkan sebuah konflik antara Dinasti Bangsa Mongol memiliki sebuah tradisi
Mongol dengan Dinasti Khawarizm, yang pada pemberian nama di kalangan bangsa
mana Chengis Khan memutuskan untuk Mongol itu sendiri. Salah satunya pemberian
melakukan perang terhadap Dinasti nama yang juga digelarkan kepada Chengis
Khawarizm. Khan. Nama asli dari Chengis Khan adalah
Serangan bangsa Mongol menjadi sebuah Temujin. Nama tersebut diberikan dari ayah
malapetaka bagi umat Islam. Disebabkan Chengis Khan yaitu Yasuge. Nama “Temuji”
dari adanya dorongan sifat ketamakan, memiliki istilah yaitu tomor (besi) yang
kecederaan bahkan serbuan dari Sultan maknanya adalah “seorang yang pandai
Khawarizm pada tahun 1119-1220 M. dalam menggunakan besi untuk menumpas
Berikut ini merupakan penyebab sekaligus musuhnya”.
faktor utama dari terjadinya konflik antara Kelahiran sosok Temuji yang diberi gelar
Dinasti Mongol dengan Dinasti Khawarizm Chengis Khan ini sekitar abad ke 11 M yaitu
yaitu : tepatnya pada tahun 1160 di sebuah suku
1. Sultan Khawarizm melakukan pelemahan yang berasal dari Mongol dan menetap di
dan penghancuran di sebagian besar kawasan yang letaknya dekat dengan sebuah
negara-negara yang beragama Islam pegunungan Burkhan Khaldun, sungai
terdekat, sehingga pada masa itu tidak Kherlen yang wilayahnya tidak jauh dari ibu
ada seorangpun dari pemimpin umat kota Mongolia serta sungai Onon.
Islam yang tersisa sebagai upaya Chengis Khan pada masa itu berhasil
mempersatukan dari keseluruhan umat menaklukkan beberapa lawannya, hingga
Islam untuk melawan pemuja-pemuja akhirnya Chengis Khan menjadi sebuah
pada berhala (kafir). penguasa dan pemimpin nomor satu di
2. Sultan Khawarizm mengalami kawasan Mongolia. Dari seluruh penguasa
kecederaan yang mana hal tersebut yang sebelumnya selalu mengalami
disebabkan karena telah membunuh perpecahan golongan, berhasil ditaklukkan
pedagang-pedagang dari bangsa Mongol oleh Chengis Khan. Chengis Khan dapat
beserta utusan dari Chengis Khan. dikatakan sebagai penguasa dan pemimpin
yang pertama kalinya dalam mempersatukan
Dari hal tersebut, dapat terlihat jelas beberapa dari suku atau sekte yang berada di
bahwa perlakuan dari Khawarizm yang wilayah Mongol. Pada tahun 1206 M, telah
menjadikan Chengis Khan melakukan diadakan sebuah pertemuan bagi setiap
penyerangan terhadap Khawarizm yang pemimpin khabilah-khabilah yang tunduk
mana hal itu juga memberikan dampak besar terhadap kekuasaan di bawah kepemimpinan
terhadap umat Islam pada masa itu. Sifat- Chengis Khan di daerah tepi sungai Uno.
sifat burk dari sultan Khawarizm yang Pertemuan yang diselenggarakan tersebut
congkak dan sombong serta kepanikan dan untuk menyatakan sebuah kesepakatan
juga kebimbangan dari sultan Khawarizm terhadap pemberian atas gelar kehormatan
yang telah menyebabkan Chengis Khan kepada Cengis Khan, yang mana
geram hingga pada saat itu setelah dua tahun menandakan “Khan” dari segalagalanya
dari kejadian pembunuhan terhadap utusan sebagai seorang pemimpin dan penguasa
Mongol, sultan Khawarizm diketahui pada bangsa Mongol. Sejak saat itu, maka
meninggal dunia dalam keadaan yang tragis Chengis Khan memiliki sebuah nama
dan juga diburu sebagai sebuah pelarian di

39
sebagai seorang pemimin yang pandai dan beberapa para pedagang yang juga
juga lincah di dalam medan perang. membawa harta bendanya menuju kawasan
Chengis Khan mulai merencanakan untuk Iran. Namun, saat para rombongan pedagang
membentuk sebuah pasukan dalam jumlah yang telah dikirim oleh Chengis Khan
yang sangat besar. Seluruh anggota khabilah datang di kota Otarar yang letaknya di
yang pada masa itu usianya sekitar 14 tahun daerah dekat sungai Saihun, warga di
hingga 60 tahun harus mengikuti wajib Khawarizm melakukan penyerangan kepada
militer. Selain itu, serangan-serangan dalam para pedagang dan juga merampas barang
berburu yang dilaksanakan oleh seluruh dagangan beserta hartanya. Para pedagang
anggota pasukan pada setian musim dingin, dari Mongol tersebut dituduh sebagai mata-
selalu disuplai daging kepada seluruh mata untuk Khawarizm, sehingga pemimpin
pasukan dan keluarga raja. Hal tersebut Dinasti Khawarizm memutuskan untuk
dilakukan tidak lebih sebagai upaya atraksi- melakukan pembunuhan pada para utusan
atraksi untuk melatih kekuatan para tentara Mongol tersebut. Selain itu, para utusan
secara berkelanjutan Mongol juga dibakar jenggotnya serta
Pertempuran yang pertama antara Dinasti pemimpin Dinasti Khawarizm
Mongol dengan Dinasti Khawarizm terjadi memerintahkan untuk mengirimkan
di Turkistan pada tahun 1218 M. potongan kepala para utusan Mongol kepada
Pertempuran tersebut berlangsung seimbang, Chengis Khan. Penghinaan dan juga
sehingga kedua belah pihak usai melakukan perlakukan yang diterima kepada Chengis
peperangan kembali ke negerinya masing- Khan menyebabkan Chengis
masing tanpa membawa sebuah kemenangan Khan marah besar, hingga Chengis Khan
(Yatim, 2003:112). Tahun 1220 M, Chengis merancang sebuah siasat untuk melakukan
Khan beserta para pasukannya mendatangi penyerangan terhadap kaum Muslim di
wilayah Bukhara untuk melakukan Khawarizm, Iran.
penyerangan terhadap kekuatan Dinasti Chengis Khan menyiapkan seluruh
Khawarizm yang pada masa itu dipimpin pasukannya lalu memberangkatkan
oleh sultan Ala alDin Muhammad Shah. pasukannya menuju Khawarizm.
Pada masa itu, pasukan dari Khawarizm Pasukan Mongol yang telah disiapkan
yang berjumlah sekitar 20.000 orang tentara Chengis Khan berangkat melewati sebuah
gagal dalam melawan serangan dari pasukan sungai Saihun melalui wilayah yang berada
Mongol yang berkekuatan sekitar 70.000 di kota Otarar lalu melakukan penyerangan
orang tentara. Sehingga, Chengis Khanlah di kota Bukhara hingga berhasil menguasai
yang memenangkan peperangan tersebut wilayah tersebut. Selanjutnya, setelah
yang kemudian melanjutkan sebuah pasukan Mongol berhasil menguasai wilayah
penyerangan ke daerah Samarkand. Sultan di kota Bukhara, pasukan Mongol
Ala al-Din Muhammad Shah juga telah melanjutkan perjalanan lagi menuju kota
mencoba bertahan dengan kekuatan pasukan Samarkand. Namun, pada akhirnya kota
sebanyak 50.000 tentara, namun nasib dari Samarkand juga berhasil ditaklukkan oleh
Samarkand sama dengan daerah Bukhara. pasukan dari Mongol. Dengan sebuah
strategi dan taktik militer yang diandalkan
Kronologi Peristiwa Konflik antara dari pasukan Mongol, kota Otrar dan
Dinasti Mongol dan Dinasti Khawarizm Samarkand berhasil dikuasai. Chengis Khan
Pada tahun 1218 M ketika terjadi sebuah juga memerintahkan untuk melakukan
peretemuan antara bangsa Mongol dengan pembantaian secara sadis dan kejam
umat Islam yaitu pertama kalinya melalui terhadap warga sipil. Tidak hanya itu,
sebuah rana perdagangan, pada saat bangsa Chengis Khan juga memperbudak sebagian
Mongol merasakan sebuah kekaguman akan dari populasi yang tersisa di Khawarizm.
kemajuan dari kebudayaan dan senjata yang Sampai pada akhirnya mendekati selesainya
dimiliki oleh Dinasti Khawarizm di wilayah pertempuran yang terjadi, Sultan Ala al-Din
Iran. Chengis Khan juga telah mengirimkan Muhammad Shah memutuskan untuk

40
melarikan diri daripada harus menyerahkan diderita oleh Chengis Khan, Chengis Khan
diri terhadap pasukan Mongol. Lalu, setelah meninggal dunia pada tahun 1227 M.
Sultan Ala al-Din Muhammad Shah Kemudian, setelah Chengis Khan meninggal
melarikan diri Chengis Khan memerintahkan dunia, Chengis Khan digantikan oleh
para pasukannya untuk memburu Sultan Ala anaknya yaitu Oghtai. Oghtai menjadi Khan
al-Din Muhammad Shah, penguasa dari agung Mongol, Oghtai tidak memberikan
Khawarizm tersebut. sebuah kesempatan sama sekali kepada
Dalam pertempuran yang terjadi di Sultan Jalal al-Din al-Mangurbiti. Dengan
Mazindaran pada tahun 1120 M, Sultan Ala demikian, Oghtai mengerahkan seluruh
al-Din Muhammad Shah akhirnya terbunuh. pasukannya sekitar kurang lebih 30.000
Kepemimpinan Sultan Ala alDin tentara untuk mendesak pasukan tentara dari
Muhammad Shah digantikan oleh putranya Sultan Jalal al-Din alMangurbiti. Sultan Jalal
yaitu Jalal al-Din alMangurbiti (Kusdiana, al-Din alMangurbiti juga berupaya untuk
2013:49). Sultan Jalal al-Din al-Mangurbiti mempertahankan perlawanan yang diterima
melakukan penghimpunan kepada para dari pasukan Mongol tersebut. Namun,
pasukannya yang masih tersisa dan menarik setelah memasuki daratan di wilayah India
mundur para pasukan tersebut ke wilayah Utara, Sultan Jalal al-Din al-Mangurbiti
selatan yang mulai memasukidi sebuah beserta pasukannya terjebak di antara sebuah
kawasan sungai Indus hingga pada akhirnya pasukan
Afganistan. Sultan Jalal al-Din alMangurbiti Mongol berhasil mengalahkan Sultan Jalal
juga melakukan perlawanan terhadap al-Din al-Mangurbiti beserta pasukannya.
pasukan tentara Mongol yang mengejar Pasukan Jalaluddin berhasil dikepung
Sultan Jalal al-Din al- oleh pasukan Mongolia di daerah dua tepi
Mangurbiti. sungai Sind. Ketika pasukan Khawarizm
Akhirnya, pada tahun 1227 M Chengis mengalami kekalahan, namun Jalaluddin
Khan meninggal dunia setelah Chengis Khan telah berhasil lolos dan menyelamatkan diri
sudah menguasai seluruh wilayah yang ada dari pasukan Mongol setelah menyebrang
di Khawarizm. Sebelum wilayah Khawarizm melewati sungai Sind, lalu Jalaluddin pun
ditaklukkan, dalam peperangan tersebut meminta perlindungan diri terhadap raja
Chengis Khan beserta para pasukannya Dhly. Di sana Jalaluddin juga mulai
menghancurkan wilayah kekuasaan yang menyusun kembali strategi untuk
berada di Khawarizm. Selain itu, Chengis memulihkan kekuatannya. Keberhasilan dan
Khan juga menyapu bersih di seluruh kemenangan yang didapatkan Chengis Khan
penjuru kota yang dikuasai dengan cara yang dalam melaksanakan berbagai cara salah
sangat sadis dan kejam. Chengis Khan satunya ekspansi dan juga melakukan sebuah
melakukan pembantaian terhadap penduduk perluasan wilayah yang sangat luas.
yang berada di Khawarizm termasuk kepada Perluasan wilayah tersebut membentang
anak-anak dan juga wanita dengan cara yang mulai dari wilayah Samudera Hindia sampai
tidak berperikemanusiaan, sedangkan ke wilayah Siberia.
pasukan dari Chengis Khan juga melakukan
pembantaian dan juga memperkosa para Dampak yang Ditimbulkan dari Konflik
wanita yang berada di Khawarizm. antara Dinasti Mongol dengan Dinasti
Selanjutnya, pada tahun 1224 M, Chengis Khawarizm
Khan kembali ke wilayah Mongolia Dampak yang ditimbulkan dari konflik
disebabkan oleh terjadinya sebuah peristiwa yang terjadi antara Dinasti Mongol dengan
pemberontakan. Pemberontakan tersebut Dinasti Khawarizm sangat berpengaruh
dilakukan oleh suku Tangut, yang mana besar terhadap peradaban Islam pada masa
ketika itu saat terjadi pemberontakan di itu. Kemunduran peradaban Islam atas
Mongol, menyebabkan Chengis Khan peperangan yang terjadi antara bangsa
mengalami sakit parah karena merasa Mongol dengan Khawarizm berdampak
tertekan. Akhirnya, setelah sakit parah yang besar di kota Baghdad. Bangunanbangunan

41
mengalami kehancuran yang sangat parah masyarakat. Pasar-pasar dan sektor
karena penyerangan yang dilakukan oleh perindustrian di kota Baghdad menjadi sepi
Pasukan Mongol tersebut. Kerusakan- dan mengalami kerugian yang begitu besar.
kerusakan yang terjadi menyebabkan Selain itu, sumber penghasilan menjadi
kerugian besar hingga memberikan dampak langka yang mana hal tersebut membawa
berupa trauma sosial akibat dari dinasti Abbasiyah yang masih ada
penyerangan pasukan Mongol terhadap mengalami masa kebangkrutan yaitu
Khawarizm. perekonomian sulit, yang mana hal tersebut
Dampak sosial yang diberikan atas menandakan bahwa minimnya kesejahteraan
penyerangan bangsa Mongol akibat sosial.
pembantaian-pembantaian terhadap umat
Islam di Khawarizm sangat membawa D. Kesimpulan
pengaruh besar. Hampir di setiap sudut jalan Dua dinasti yang memiliki kekuasaan
dan sudut kota dipenuhi mayat-mayat. terkuat pada abad 12 M yaitu dinasti Mongol
Jumlah korban yang ada tercatat hingga dan dinasti Khawarizm. Dimana pada masa
ratusan ribu orang. Bahkan, tidak hanya laki- itu telah terjadi sebuah konflik antara ke dua
laki, waita dan anak-anakpun juga dinasti tersebut yaitu dinasti Mongol dan
mengalami pembantaian yang sadis dari dinasti Khawarizm. Bermula dari
pasukan Mongol. Pembakaran dan kekaguman Chengis Khan pada kemajuan
penyerangan yang dilakukan oleh pasukan kebudayaan di Khawarizm, termasuk di
Mongol membuat aktivitas di Khawarizm bidang persenjataannya menyebabkan
terganggu dan menjadikan Khawarizm Chengis Khan tertarik untuk mengirimkan
seperti kota yang lumpuh total. Setelah duta perdagangannya di Khawarizm. Sempat
mengetahui bahwa Khawarizm berhasil terjadi sebuah hubungan perdagangan antara
ditaklukkan oleh pasukan Mongol, barulah dinasti Mongol dengan dinasti Khawarizm,
pembantaian dan pembunuhan yang namun hal tersebut hanya berlangsung
dilakukan tersebut dihentikan. beberapa saat.
Pasukan Hulagu Khan pada masa itu terus Setelah itu, Sultan yang berada di
untuk melanjutkan sebuah ekspedisinya ke Khawarizm yaitu sultan Ala al-Din
berbagai daerah (J.J. Saunders, 2002:182- Muhammad Shah merasa curiga atas
183). Pembantaian dan pembunuhan kedatangan dari rombongan pedagang dari
membawa dampak buruk salah satunya dari Mongol. Para rombongan pedagang dari
segi perekonomian. Kota Baghdad yang Mongol yang datang di Khawarizm tersebut
dikenal sebagai jantung ibukota bagi umat mendapatkan tuduhan yaitu sebagai mata-
Islam dan juga dianggap sebagai simbol dari mata untuk dinasti Khawarizm. Hingga dari
peradaban Islam juga memiliki kekayaan situlah, sultan Ala al-Din Muhammad Shah
dari sektor perindustrian. Kota Baghdad memiliki sebuah siasat untuk melakukan
memiliki sebuah pabrik gelas sebanyak pembunuhan dan merampas barangbarang
4.000 pabrik gelas, 30.0000 kilang keramik, yang dibawa oleh para rombongan pedagang
dan juga mempunyai 400 buah kincir angin. dari Mongol tersebut. Akhirnya, setelah
Tidak hanya itu, di kota Baghdad juga perlakuan dan tindakan buruk yang telah
memiliki sebuah industri berupa barang- dilakukan oleh sultan Ala al-Din Muhammad
barang yang mewah. Berbagai pasar yang Shah menyebabkan
memasarkan berupa besi, kayu jati, keramik, Chengis Khan marah besar. Oleh sebab itu,
tekstil, dan sebagainya juga ada di kota Chengis Khan melakukan penyerangan
Baghdad. Namun, akibat penyerangan yang terhadap dinasti Khawarizm hingga
dilakukan oleh pasukan Mongol tersebut menyebabkan konflik di antara ke dua
menyebabkan terhambatnya sektor dinasti tersebut.
pengiriman barang dari kota Baghdad. Hal
tersebut memberikan dampak yang Laut Cina Selatan merupakan salah satu
signifikan terhadap perekonomian lokasi strategis

42
yang memiliki sejarah konflik yang sudah lantaran merasa telah memiliki Kepulauan
terkenal karena tidak berujung. Hal ini Paracel dan Spartly sejak era dinasti Qing,
dikarenakan adanya keserakahan untuk akan tetap menggunakan kekuatan
menguasai daerah Laut Cina Selatan in baik militernya dengan selalu menempatkan
secara politik maupun ekonomi adalah militer untuk bersiaga di perairan LCS
merupakan keinginan dari seluruh pihak menghalangi ancaman pihak lain yang juga
terkait yang tengah berlomba untuk ingin mengambil penuh hak kepemilikan
mendapatkan hak klaim wilayah tersebut, Kepulauan Spartly dan Paracel. Pernyataan
terutama di bagian Kepulauan Spratly dan Jenderal Fang Fenghui, "...China will never
Paracel dikarenakan daerah tersebut let go even an inch of South China Sea..",
diketahui memiliki kekayaan cadangan gas secara eksplisit menegaskan bahwa Cina
alam dan minyak bumi yang berlimpah. mempertahankan, melindungi dan
Kepulauan Spratly banyak diperebutkan memperjuangkan kedaulatan negranya
karena dibawah terkait klaim wilayah di Laut Cina Selatan.
Spratly terkenal sangat kaya akan minyak,
gas dan berbagai sumber daya laut lainnya. Sementara itu pada tahun 1955, Filipina
Perkiraan tentang ketersediaan minyak dan mengumumkan penggunaan garis pangkal
gas berkisar di antara 1-2 milyar barrel lurus di sekeliling Kepulauan Filipina, tetapi
sampai 225 milyar barrel. Karena tidak menyebutkan Negara Kalayaan.
ketegangan-ketegangan antar negara Filipina mengklaim beberapa pulau di
menyebabkan penelitian dan kepastian Kepulauan Spratly berdasarkan penemuan
kandungan alam yang berada di Kepulauan (discovery) beberapa pulau, yang pada
Spratly tidak bisa dipastikan secara waktu itu dinyatakan "Terra Nullius" oleh
kompherensif. Tomas Cloma. Direktur Maritim di Filipina.
Enam pemerintah mengklaim mempunyai Tomas Cloma mengklaim pemilikan atas
hak atas gugusan kepulauan Spratly. Filipina seluruh wilayah yang terdiri dari 33 pulau,
mengklaim bagian-bagian dari gugusan itu Beting, Pulau Pasir, Gugus Karang, dan
atas dasar kedekatan geografis dan prinsip daerah perikanan di Kepulauan Spratly.
landasan kontinen. Landas Kontinen adalah seluas kurang lebih 64,9776 mil persegi
dasar laut dan tanah di bawahnya yang yang ditemukannya pada tahun 1947. Pada
bersambungan dengan pantai tetapi diluar bulan Mei 1956, ia memproklamasikannya
laut teritorial, sampai pada kedalaman 200 sebagai negara baru yang dinamakan
meter atau lebih, sepanjang dalamnya air "Kalayaan" (Freedom Land) serta
laut di atasnya masih memungkin kan untuk menyatakan diri sebagai Ketua Dewan
dapat mengekplorasi-nya dan Tertinggi Negara Kalayaan (Supreme
mengekploitasi sumber-sumber daya Council of Kalayaan State). Pemerintah
alamnya (pasal 1) pada konvensi jenewa Filipina tidak seluruhnya mendukung secara
1958. Pada tahun 1955, Filipina resmi atas klaim yang dilakukan oleh Cloma.
mengumumkan penggunaan garis pangkal Pemerintah Filipina berpendapat bahwa
lurus di sekeliling Kepulauan Filipina, tetapi wilayah Kalayaan dianggap "Terra Nullius"
tidak menyebutkan Negara Kalayaan.Akan setelah Perjanjian Perdamaian San Francisco
tetapi, Cina menyatakan kepulauan Spratly 1951 yang meletakkan Kepulauan Spratly
dan Paracels sudah menjadi bagian dari Cina secara de facto di bawah perwalian Negara-
sejak zaman dinasti Han, Yuan, dan Ming. Negara Sekutu. Bermula dari saling klaim
Di sumber lain dikatakan kepulauan Spratly kepulauan Spartly tersebut maka munculah
dan Paracels ditemukan oleh seorang konflik antara pemerintah Cina dan
petualang Cina pada masa Dinasti Song. pemerintah Filipina.
Diketahui, sebelum 1951, Cina telah Daftar Referensi
membuat garis teritorial yang mencakup Ahmad al-Usairy. (2012). Sejarah Islam:
kepulauan Spratly sebagai wilayahnya. Cina Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad
yang bersikukuh memenangkan konflik LCS XX. Jakarta: Akbar Media.

43
C.E, Bosworth. (1996). The New Islamic Doc Direktorat Jendral Kelautan tentang
Dynasies. Columbia: University Press. titik koordinat batas wilayah ZEEI.
Dewan Redaksi. (1997). Ensiklopedi Islam Egarahadianto Johannes.2017. Kebijakan
Vol III. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. Indonesia dalam Memperkuat Kedaulatan
Hasan, Ibrahim. (1979). Tarik Al-Islam (Jilid Zona Ekonomi Eksklusif di Kepulauan
IV). Kairo: Maktabah AnNahdah Al- Natuna. Universitas Negeri
Misriyah. Semarang.Hlm
J.J. Saunders. (2002). A History of Medieval 58.
Islam. New York: Tailor & Francis e- Eko Prasetyo, Muhammad. 2012. Peran Aktif
Library. Indonesia dalam Konflik Laut China
Kusdiana, Adding. 2013. Sejarah dan Selatan. Skripsi, Fakultas Hukum.
Kebudayaan Islam: Periode Pertengahan. Universitas Sumatera Utara.
Bandung: Pustaka Setia. IHO SAG.2012.Special Publication on the
Ladipus, Ira,. M. (1997). Sejarah Sosial Tecnical Aspect of the Law of the Sea
Umat Islam. Jakarta: Rajawali Pers. (TALOS). Fifth Edition.
M. Abdul karim. (2014). Bulan Sabit di I Nyoman Sudira.2009, Konflik Laut Cina
Gurun Gobi: Sejarah Dinasti Mongol Selatan dan Politik Luar Negeri
Islam di Asia Tengah. Yogyakarta: Suka Indonesia
Press. ke Amerika dan Eropa,Universitas
M.Abdul Karim. (2006). Islam Di Asia Pajajaran.hlm.152
Tengah Sejarah Dinasti Mongol. Maria Lestari. 2016. Sengketa Indonesia-
Yogyakarta: Bagaskara. Cina di Laut Natuna dari Perspektif
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Hukum
Jakarta: Ghalia Indonesia. Laut, Prosding Simposium: Makasar, hlm
Yatim, Badri. (1998). Sejarah Peradaban 161.
Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Persada. Indonesia, Panduan Pemasyarakatan
M. Abdul karim. (2014). Bulan Sabit di Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Gurun Gobi: Sejarah Dinasti Mongol Tahun 1945 (Sesuai dengan urutan bab,
Islam di Asia Tengah. Yogyakarta: Suka pasal, ayat), Jakarta : Sekertaris Jenderal
Press. MPR RI, 2010, hlm.46.
Yatim, Badri. (2003). Sejarah Peradaban Putusan Permanent Court of Arbitrase Case
Islam:Dirasah Islamiyyah. Jakata: PT No 2013-19, In the Matter of the South
Raja Grafindo Persada. Cina Sea Arbitration, between The Republik
Jurnal of the Philippines and the People’s
Akmal. 2015. Strategi Indonesia Menjaga republic of Cina, 12 July 2016, hlm 85-166
Keamanan Wilayah Perbatasan Terkait Kuan-Hsiung Wang, “Bridge Over Troubled
Konflik Laut Cina Selatan Pada Tahun 2009. Waters: Fisheries Cooperation as a
Jom Fisip Universitas Riau, Hal. 2. Resolution to the South China Sea Conflict”,
David Reed, 2015. In Pursuit of Prosperity: The Pasific Review 14, no.4 (2001).
South China Sea Chapter Summary. Sobar Sutisna.2008.Memetakan Sengketa
http://www.worldwildlife.org/publications/in- Batas Maritim Indonesia dengan
pursuit-of-prosperity-south-chinasea- Malaysia
chapter-summary. Diakses pada 30 di Laut Sulawesi.Universitas
November 2019. Pertahanan.hlm11.
Tim Wantimpres.2010.,Kajian Penataan Soetamo, Andrie.2013. Pengaruh Konflik
Postur Pertahanan Keamanan Negara Laut Tiongkok Selatan Terhadap Batas
Menghadapi Eskalasi Keadaan di Kawasan Wilayah Laut RI. Kemenko Polhukam. hlm 2
Perbatasan RI dengan Laut Tiongkok Sobar Sutisna. Parameter Geospasial dalam
Selatan. Executive Summary. hlm 5. Sengketa Laut China Selatan,
disampaikan

44
pada forum FGD Kemenko Polhukam, pada
2 September 2014.
Wahyuni, Sri. 2017. Stratergi Pemerintah
Indonesia Dalam Penyelesaian Konflik
Klaim Traditional Fhising Ground Pada
Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia Di
Perairan Natuna Oleh Republik Rakyat
Tiongkok. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial
dan
Ilmu Politik. Universitas Pertahanan.
Willy F.Sumaku. 2010 .Posisi Strategis
Kepulauan Spratly Dan Paracel.
http://www.fkpmaritim.org/potensi-konflik-
di-laut-cina-selatan-bagian-1/.
Retrieved 30 November 2019
Wisnu Saputra, Gunawan. 2015. Strategi
Indonesia dalam Mempertahankan
Natuna
dari Klaim Tiongkok. Skripsi, Fakultas
Hukum. Universitas Gajah Mada.

45

You might also like