Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358046404

STRATEGI GELAR KEKUATAN TNI ANGKATAN LAUT DALAM MENGATASI


PELANGGARAN DI WILAYAH ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II GUNA
MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN PERAIRAN DALAM RANGKA
MENDUKUN...

Article · January 2022

CITATION READS
1 412

5 authors, including:

Lukman Yudho Prakoso


Indonesia defense university
938 PUBLICATIONS 980 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lukman Yudho Prakoso on 24 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Vol.2 No.8 Januari 2022 2849
……………………………………………………………………………………………………...
STRATEGI GELAR KEKUATAN TNI ANGKATAN LAUT DALAM MENGATASI
PELANGGARAN DI WILAYAH ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II GUNA
MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN PERAIRAN DALAM RANGKA
MENDUKUNG OPERASI MILITER SELAIN PERANG (OMSP)

Oleh
Lukman Kharish1), Ikhwan Syahtaria2),
Dohar Sianturi3), Lukman Yudho Prakoso4),
Herlina Juni Risma Saragih5), Ernalem Bangun6)
1,2,3,4,5,6Program Studi Strategi dan Kampanye Militer, Universitas Pertahanan

Email: 1lukmankharish@gmail.com

Abstract
Security in the territorial waters of a country is one of the important elements in maintaining the
sovereignty of a country which based on facts on the ground shows that the ALKI II region poses
a threat to international shipping where the threats are in the form of smuggling of goods, human
trafficking, as well as terrorism and the impact of Malaysia's expansionary politics. is the impact
of the non-optimal security in the ALKI II area due to the non-optimal degree of TNI al strength
and regulations that are still overlapping in overcoming violations in the ALKI II area, so this
study aims to find out how the interoperability between TNI dimensions in the ALKI II area in
supporting the sovereignty of the Republic of Indonesia. And how are the efforts in strengthening
the strategy of the pattern of operations and deployment of TNI AL forces in the ALKI II region.
Then this study uses a qualitative approach with descriptive analysis methods supported by
literature studies as a method of data and fact tracking, where based on the results of the study it
is known that interoperability between dimensions The TNI in the ALKI II area has not been well
integrated and is still running independently and the pattern of operations and deployment of the
TNI's combat force is not optimal yet with a centralized and regional nature so that optimization
is needed. realizing the stability and security of Indonesian marine waters.
Keywords: TNI AL strength degree, ALKI II, Security Stability, OMSP

PENDAHULUAN wilayah kepulauan (archipelagic state) terbesar


Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di dunia yang memiliki 17.504 pulau dan
merupakan salah satu pola operasi yang terdapat 92 pulau terluar, dimana 67 pulau
dilaksanakan TNI sesuai dengan Undang- terluar ini berbatasan langsung dengan Negara
Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. tetangga sebagai pulau–pulau kecil perbatasan.
Pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI (Dishidrosal, 2017) Dimana mengacu pada
untuk melaksanakan operasi militer bukan luasnya wilayah tersebut, Indonesia termasuk
dalam rangka perang dengan negara lain, tetapi dari 117 negara yang telah meratifikasi
untuk melaksanakan tugas- tugas nontempur, Konvensi Hukum Laut di Montego-Boy
seperti tugas-tugas kemanusiaan, Jamaica pada tahun 1982 dan kemudian
menanggulangi akibat bencana serta untuk dirumuskan dalam UU Nomor 17 Tahun 1985
kepentingan nasional, termasuk dalam rangka tentang pengesahan united nations convention
pengamanan pelayaran dan penerbangan di on the law of the sea (UNCLOS 1982) yang
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi dasar dalam pembentukan Alur laut
(NKRI). kepulaun Indonesia (ALKI).
Dikorelasikan dengan wilayah NKRI, diantara ALKI I, II, dan III, ALKI II
NKRI merupakan negara yang memiliki merupakan wilayah yang memiliki potensi

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2850 Vol.2 No.8 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
besar terjadi pelanggaran yang menyebabkan orang yang dicurigai. Selain terhadap
ikut campur negrara lain, mengingingat masuknya secara ilegal para pelaku atau
wilayah ALKI II adalah alur laut yang paling kelompok teroris, (Bakamla, 2018)
cepat dan aman untuk pelayaran. Karena ALKI kekhawatiran aparat keamanan Indonesia juga
II melintasi sisi Indonesia Barat dan Indonesia meningkat terhadap masuknya senjata dan
Timur. Hal ini terjadi karena pendangkalan amunisi yang dipasok dari kelompok ekstrim di
yang di Selat Malaka yang membuat kapal- Filipina Selatan ke Poso, Sulawesi, yang
kapal pelayaran dunia lebih memilih jalur memanfaatkan jalur laut yang menjadi bagian
ALKI II. dari ALKI II.
Untuk ALKI II, jika melihat dari adanya Berdasarkan fakta yang ditemukan,
suatu potensi ancaman/bahaya untuk saat ini Selama ini telah ditemukan jenis senjata dan
masih berasal dari imbas konflik Blok Ambalat. bahan peledak yang digunakan oleh kelompok
Hal ini disebabkan adanya suatu kekhawatiran radikal yang berasal dari pelaku separatisme di
adanya usaha dari pihak negara tetangga atau Filipina Selatan. Selain ancaman yang berasal
negara lain untuk memanfaatkan wilayah ALKI dari Filipina ancaman yang datang dari aktor
II guna kepentingan militer angkatan perang, negara berasal dari negeri jiran, seperti
apalagi dengan lepasnya pulau Sipadan dan diperlihatkan Malaysia, yang berani dan
Ligitan dari negara Indonesia. seringkali melakukan pelanggara terang-
Disisi lain adanya sumber daya alam terangan ke wilayah udara Indonesia di atas
yang melimpah di perairan ALKI II seperti ALKI II (Yashuananda, 2018)
penangkapan ikan dan sumber daya alam Salah satunya yang terjadi Pada bulan
lainnya secara ilegal turut menambah tingkat Januari 2015, Malaysia telah melanggar
kerawanan pelanggaran hukum. Kemudian Jika wilayah kedaulatan Indonesia di Nunukan,
dilihat dibagian selatan dari wilayah ALKI II, dekat dengan ALKI II, sebanyak 2 kali di
dimana tumbuh pesatnya perekonomian Tahun 2020, Pelanggaran wilayah di sekitar
dibidang pariwisata (Bali) tentunya juga ALKI II, jika dibiarkan, akan meningkatkan
menimbulkan efek negatif kemungkinan ancaman bagi Pulau Sebatik dan Ambalat.
adanya suatu penyeludupan barang, kemudian ditinjau dari Ancaman yang datang
perdagangan manusia, serta terorisme dan terhadap wilayah sekitar ALKI II dari kegiatan
imbas politik ekspansional Malaysia (Soedewo, illegal fishing, Hasil investigasi Tim Satgas
2015) Anti-Illegal Fishing Ditjen PSDKP KKP pada
Selain itu Dalam hubungannya dengan tahun 2019 mengungkapkan, 913 kapal telah
aksi terorisme di Poso, perairan di perbatasan ditangkap karena telah melakukan berbagai
Indonesia dan Filipina Selatan termasuk pelanggaran.
wilayah yang rawan dari mengalirnya para Demikian halnya, dengan intervensi
pelaku terorisme global, secara perorangan dan asing yang dapat muncul akibat perkembangan
berkelompok. Itulah sebabnya, Kodam VII yang sangat dinamis di kawasan, termasuk di
Wirabuana telah bekerja sama dengan pihak perairan ALKI II, terlebih dengan fakta bahwa
militer Filipina untuk memperketat Keterbatasan kapasitas dan kapabilitas alutsista
pengawasan jalur masuk mereka melalui pulau- yang dimiliki membuat tingkat ancaman
pulau kecil atau pulau-pulau terluar di terhadap keamanan dan kedaulatan wilayah di
perbatasan kedua negara (Hermawan, 2020) sekitar ALKI II menjadi tinggi. Sementara,
Kerjasama antara aparat keamanan RI- upaya mengatasinya melalui latihan dan operasi
Filipina itu meliputi kegiatan patroli bersama kerjasama di lapangan bukannya tidak
secara rutin dan pengawasan di imigrasi, membawa resiko. Karena, mengundang
terutama untuk memantau imigran gelap dan keterlibatan asing dalam latihan bersama yang
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.8 Januari 2022 2851
……………………………………………………………………………………………………...
berpotensi untuk masuk jauh ke wilayah dimana Menurut Booth (2014) yang
perairan Kepulauan Indonesia das secara tidak menyebutkan bahwa naval diplomacy dapat
langsung memberikan kesempatan pihak asing digunakan untuk meningkatan pengaruh suatu
untuk melakukan pengintaian dan pendataan negara dalam pemilihan opsi penawaran kerja
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sama. Diplomasi jenis ini bahkan dapat
secara tidak langsung digunakan dengan memperlihatkan kekuatan
Berdasarkan latar belakang penelitian, tersebut sebagai unsur pendukung, atau
yang menjadi rumusan masalah (problem kekuatan yang mewakili tugas tertentu yang
statement) dalam penelitian ini adalah sebagai diberikan negara terhadap angkatan laut
berikut : Bagaimana bentuk Interoperabilitas tersebut (Booth 2014). Menurut Booth (2014)
antar matra TNI di wilayah ALKI II dalam Angkatan Laut di seluruh dunia secara
mendukung kedaulatan NKRI? Dan Bagaimana universal memiliki 3 (tiga) peran yang dikenal
upaya dalam penguatan staretgi Pola operasi dengan “Trinitas peran angkatan laut” yang
dan penggelaran kekuatan TNI AL di wilayah terdiri dari Peran Militer (militery), Peran
ALKI II? Polisionil (Constabulary) dan Peran Diplomasi
Referensi dan teori yang peneliti (Diplomacy).
gunakan dalam menjawab dan menganalisa Menurut Booth (2014), Naval
rumusan masalah menggunakan konsep dan diplomacy pada hakekatnya hanya berlaku jika
teori Strategi, sebagaimana menurut Hart kekuatan yang digunakan dalam operasi
(2001) yang menyatakan bahwa strategi tersebut relevan, dalam artian benar-benar
sebagai suatu kalkulasi yang matang terkait memberikan pengaruh terhadap prestige yang
dengan tujuan, konsep, dan alat dalam ukuran ingin dicapai. Identifikasi terhadap kuantitas
tertentu dengan memperhatikan resikio yang dan kualitas yang menentukan kepantasan dari
ada sehingga dapat mencapai tujuan. Strategi kekuatan Satgas Maritim TNI sebagai naval
juga merupakan suatu seni untuk diplomacy penting dilakukan mengingat
mengembangkan kekuatan nasional dan dampak dari naval diplomacy dapat
mengintegrasikanya dengan lingkungan memberikan makna yang berbeda-beda
strategis untuk mencapai tujuan nasional. Dan sebagai pendukung teori yang
Konsep tersebut akan menyediakan pedoman sudah di uraikan sebelumnya, sebagai teori
bagi negara dalam memaksimalkan pendukung penulis menggunakan Teori
kepentingan nasional sekaligus meminimalisir keamanan maritim, Sebagaimana Menurut
ancaman. McNicholas (2008), keamanan maritim adalah
Strategi merupakan hal yang sangat langkah-langkah yang diambil oleh pemilik,
penting untuk memberikan pedoman langkah di operator, administrator kapal, fasilitas
dalam perkembangan situasi yang tidak pelabuhan, instalasi lepas pantai, serta
menentu. Strategi berasumsi bahwa masa depan organisasi kelautan untuk melindungi wilayah
tidak dapat diprediksi namun lingkungan laut dari pembajakan, sabotase, penyitaan,
strategis dapat dipelajari dan diakses sehingga pencurian, dan gangguan lainnya dimana
mampu merumuskan langkah antisipasi. Yarger Mayoritas ancaman yang terjadi dalam ruang
(2006) menambahkan jika strategi lingkup keamanan maritim merupakan
dilaksanakan dengan mengaplikasikan ends, ancaman non-tradisional seperti terorisme
ways, dan means dalam lingkungan strategis maritim, separatisme, radikalisme yang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. berujung pada konflik komunal dengan laut
Selanjutnya untuk mepertajam analisis, sebagai medianya, kerusuhan sosial
teori pendukung yang digunakan adalah antarpengguna laut, perompakan dan
dengan menggunakan Teori Naval Diplomacy, pembajakan di laut, imigran ilegal,

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2852 Vol.2 No.8 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
penangkapan dan pembalakan ilegal, serta bermaksud untuk memahami fenomena tentang
penyelundupan dan pencemaran laut. apa yang dialami oleh subjek penelitian
Kemudian menurut Siebels (2020) yang misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan
menyebutkan bahwa Keamanan maritim adalah tindakan, secara holistik, dan dengan cara
istilah umum yang diinformasikan untuk deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
mengklasifikasikan isu-isu dalam domain pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
maritime yang sering dikaitkan dengan memanfaatkan berbagai metode
dengan keamanan Nasional , lingkungan laut, alamiah. Penelitian kualitatif adalah metode
pembangunan ekonomi, dan keamanan penelitian yang digunakan untuk meneliti
manusia Ini termasuk lautan dunia tetapi juga kondisi obyek alamiah (Moleong, 2012)
laut regional, perairan teritorial, sungai dan Pendekatan kualitatif adalah Penelitian
pelabuhan. Istilah keamanan maritim bervariasi yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
dan sementara tidak ada definisi yang obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
disepakati secara internasional, istilah tersebut eksperimen dimana peneliti adalah sebagai
sering digunakan untuk menggambarkan instrumen kunci, teknik pengumpulan data
tantangan regional dan internasional baru yang dilakukan secara triangulasi (gabungan),
ada, dan tantangan regional terhadap domain analisis data bersifat induktif dan hasil
maritim. penelitian kualitatif lebih menekankan pada
Selain itu, teori pendukung lainya yang makna dari pada generalisasi (sugiyono, 2015)
digunakan dalam penulisan penelitian ini yaitu Dari latar belakang penelitian penulis
Teori Perencanaan Kekuatan dan berasumsi bahwa penelitian ini lebih sesuai jika
Kermampuan, sebagaimana yang disebutkan menggunakan penelitian kualitatif sebagai
oleh Bartlett (1990) yang menyebutkan bahwa metode dalam pelaksanaan penelitian hal ini
perencanaan kekuatan dan kemampuan militer, dikarenakan Penelitian kualitatif adalah
telah menentukan empat kemampuan tempur, penelitian tentang riset yang
terdiri atas. Kesiapan (State of readiness), bersifat deskriptif dan cenderung
meliputi kesiapan personel, latihan, menggunakan analisis. Proses dan makna
perlengkapan dan pemeliharaan, diperlukan (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
untuk menjaga persiapan kekuatan kita untuk penelitian kualitatif (Miles, 1992)
dikerahkan. Logistik (Logistic), meliputi andasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu
pemeliharaan komponen daftar amunisi, suku agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
cadang, bahan bakar dan barang–barang lain lapangan. Selain itu landasan teori ini juga
yang dapat memberikan kemampuan kekuatan bermanfaat untuk memberikan gambaran
kita untuk memperpanjang pertempuran. umum tentang latar penelitian dan sebagai
Modernisasi (State of modernisation), meliputi bahan pembahasan hasil penelitian.
perlengkapan kekuatan kita dengan
kemampuan yang lebih dengan meningkatkan HASIL DAN PEMBAHASAN
fasilitas dan teknik persenjataan; dan Struktur Bentuk Interoperabilitas antar matra TNI di
kekuatan (Force structure), meliputi jumlah wilayah ALKI II dalam mendukung
dan susunan dari pesawat udara, batalyon kedaulatan NKRI.
pasukan dan kapal – kapal angkutan pasukan. Menurut Bartlett (1990) dalam teori
Perencanaan Kekuatan disampaikan bahwa
METODE PENELITIAN perencanaan kekuatan dan kemampuan militer,
Metode Penelitian yang digunakan telah menentukan empat kemampuan tempur,
peneliti menggunakan penelitian kualitatif, terdiri atas. Kesiapan ( State of readiness ),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang meliputi kesiapan personel, latihan,
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.8 Januari 2022 2853
……………………………………………………………………………………………………...
perlengkapan dan pemeliharaan, diperlukan karier untuk memberikan pengalaman
untuk menjaga persiapan kekuatan kita untuk penugasan secara bertingkat dan berlanjut serta
dikerahkan. Sustainability (kesinambungan) pembenahan sistem pembinaan
meliputi pemeliharaan kemampuan khususnya penyelenggaraan latihan yang terarah dalam
dalam pelatihan bagi unsur-unsur pertahanan rangka meningkatkan daya kritis, responsif dan
dan ketahanan. Modernisasi ( State of antisipatif guna meningkatkan pengetahuan dan
modernisation ), meliputi perlengkapan keterampilan prajurit di lapangan.
kekuatan kita dengan kemampuan yang lebih Kesiapan Gelar Kekuatan yang
dengan meningkatkan fasilitas dan teknik terintegrtasi. Gelar kekuatan tersebut yaitu
persenjataan; dan dan Struktur kekuatan ( Force gelar kekuatan yang tidak bersifat sektoral
structure ), meliputi jumlah dan susunan dari dimana masing-masing matra sudah
pesawat udara, batalyon pasukan dan kapal – mengalokasikan kekuatanya untuk
kapal angkutan pasukan. diintegrasikan dalam sebuah kesatuan operasi,
Mengacu pada teori tersebut, maka dimana TNI AL sebagai leading sector
dikorelasikan dengan bentuk Interoperabilitas diharapkan dapat membangun kekuatan yang
antar matra TNI di wilayah ALKI II dalam memadai. Minimal dari yang ada saat ini berupa
mendukung kedaulatan NKRI, dalam Lanal Tipe B dapat ditingkatkan menjadi
menyusun gelar kekuatan dibutuhkan sebuah Lantamal yang dilengkapi dengan
pendekatan-pendekatan sebagai unit analisa satuan-satuan kapal yang mampu memberikan
yaitu aspek Readiness (kesiapan), efek gentar terhadap musuh seperti gelar Kapal
Sustainability (kesinambungan), Frigate, Kapal Selam dan kapal-kapal patroli
Modernization (modernisasi) dan Structure cepat yang dilengkapi persenjataan modern.
(struktur) Yang dikorelasikan dengan fakta di Oleh sebab itu, diharapkan pembangunan
lapangan, maka kondisi yang diharapkan dermaga kapal selam dan dermaga kapal atas
adalah sebagai berikut air harus segera diwujudkan. Disamping itu
Pertama aspek Readiness (kesiapan). kemampuan satuan Marinir juga diharapkan
Kondisi dan kemampuan TNI. yang diharapkan dapat lebih ditingkatkan keberadaannya. Dari
adalah sebagai berikut yaitu Kesiapan Prajurit yang saat ini berupa Batalyon Marinir, kedepan
yang terintegrasi. Dimana perwujudanya adalah diharapkan dapat dibangun kekuatan Marinir
kesiapan prajurit dari masing-masing matra setingkat Brigade Marinir yang dilengkapi
yang sudah terintergrasi (sudah memiliki dengan berbagai dukungan di dalam
kapabilitas dalam melaksanakan pengamanan) pelaksanaan tugasnya.
dimana hal tersebut merupakan implementasi Kemudian dalam aspek Kondisi
dari sudah dilaksankanya latihan secara rutin Sustainability (kesinambungan) yang
dari masing-masing matra, Peningkatan diharapkan dalam mendukung gelar kekuatan
kemampuan Prajurit meliputi kualitas TNI terintegrasi di wilayah ALKI II adalah
intelektual, mental, kemampuan dan sebagai berikut: yaitu Melaksanakan latihan
keterampilan agar mampu mencermati setiap Rutin bersama dengan unsur-unsur terkait.
perkembangan lingkungan strategis dan Untuk menjadikan prajurit yang profesional
perubahan perkembangan sosial yang dapat terlatih dan berkemampuan optimal maka perlu
membahayakan kehidupan berbangsa dan diadakan suatu latihan yang berkesinambungan
bernegara. Adapun peningkatan sumber daya bertahap, bertingkat dan berlanjut sesuai
untuk memiliki kemampuan secara optimal dengan siklus latihan TNI dimulai dari latihan
maka perlu dilaksanakan pendidikan untuk perorangan, latihan satuan, latihan antar satuan
meningkatkan kemampuan sumber daya dalam satu matra sampai dengan latihan
manusia tersebut, penataan sistem pembinaan gabungan antar Angkatan yang dilaksanakan

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2854 Vol.2 No.8 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
rutin dan Peningkatan anggaran latihan dan yang dilakukan oleh kapal asing berupa
operasional. Anggaran yang diharapkan dalam berlayar berlalu-lalang di jalur ALKI II.
rangka mengoptimalisasikan tugas secara Kedua Kemampuan kekuatan TNI
berkesinambungan sehingga dapat optimal Angkatan Laut yang memiliki kemampuan
bukan saja dilaksanakan tidak hanya ketika kerja sama dengan Angkatan Laut negara lain,
negara sedang mengalami ancaman tetapi diharapkan akan mampu mencegah dan
ketika negara dalam tahap persiapan guna menindak pelaku kejahatan transnasional yang
menghadapi operasi militer agar tercipta dilakukan oleh pihak asing atau pihak di dalam
penganggaran yang terintegrasi pada sektor negeri yang memiliki jaringan (link) dengan
pertahanan Negara Kesatuan Republik pihak asing.sehingga Ancaman kegiatan ilegal
Indonesia di wilayah ALKI II . berupa illegal Fishing, ilegal Logging, illegal
Kemudian pada aspek Modernization Oil, illegal Mining lewat laut, illegal Entry, Sea
(modernisasi) untuk mengatasi unit KRI yang Robbery, Smuggling, Human Trafficking dapat
dimiliki saat ini beberapa masih menggunakan teratasi.
teknologi lama diantaranya sistem Ketiga Kemampuan Alutsista yang
penginderaan dan persenjataan yang memiliki jangkauan luas dalam mengamankan
memerlukan Upgrade dimana Hal signifikan wilayah ALKI yang luas, hal tersebut dapat
yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan dilakukan dengan melakukan Program
pendeteksian bawah air baik yang dimiliki oleh pengadaan alutsista guna memenuhi kebutuhan
KRI maupun kemungkinan dibangunnya alutsista TNI Angkatan Laut untuk
stasiun pemantauan bawah air pada beberapa meningkatkan kegiatan operasi patroli
area yang berada di ALKI II. pengamanan laut, diantaranya pengadaan kapal
Strategi Pola operasi dan penggelaran perang baik dari luar negeri ataupun
kekuatan TNI AL di wilayah ALKI II. pembangunan kapal perang di dalam negeri.
Terkait dengan strategi, dalam mengatasi Dalam program tersebut, untuk pengadaan
ancaman keamanan di wilayah laut, maka alutsista tetap mengedepankan industri-industri
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh TNI pertahanan nasional, sedangkan untuk
AL di wilayah ALKI II adalah dengan pengadaan alutsista dari luar negeri diupayakan
kemampuan menguasai kepentingan negara di disertai dengan program transfer of technology
wilayah laut dan Kemampuan dalam kontrol (ToT) guna membangun kemandirian industri
terhadap wilayah laut, sehingga untuk pertahanan dalam negeri di masa depan. Hal ini
mewujudkanya dapat di deskripsikan beberapa dilakukan agar industri-industri pertahanan
upaya sebagai berikut, pertama Pola dalam negeri dapat menjadi salah satu
Kemampuan menguasai kepentingan negara di kompetitor industri pertahanan pada tingkat
wilayah laut yaitu Kemampuan yang dapat internasional, sehingga mampu mengatasi
menjamin keamanan wilayah laut agar seluruh terjadinya Military Campaign dari negara lain,
kekayaan alam yang terdapat di perairan maupun, pelanggaran melintasi perairan
Indonesia dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya territorial dengan cara menuntut hak lintas
untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. damai di laut di luar ALKI (Suhirwan et all,
Disamping itu, pemerintah juga perlu 2020).
menjamin keselamatan dan keamanan Strategi selanjutnya adalah Pola
pelayaran seluruh pengguna laut, khususnya Kemampuan dalam kontrol terhadap
yang melintas di perairan yurisdiksi nasional wilayah laut yang dapat di implementasikan
Indonesia, sesuai dengan hak dan kewajiban dengan cara pertama Mengintegrasikan
yang ada pada hukum laut PBB (UNCLOS 82) seluruh matra dan lembaga yang memiliki
sehingga mampu mengatasi Ancaman navigasi kewenangan di wilayah laut Indonesia yang
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.8 Januari 2022 2855
……………………………………………………………………………………………………...
mampu beraktivitas secara terintegrasi, sebagai ALKI II. Terdapat beberapa hal penting yang
bentuk detterence atau penggentar. Gelar perlu dipikirkan dalam optimalisasi peran
kekuatan TNI di wilayah ALKI II harus militer diplomasi di Kawasan ALKI II, seperti
dirancang untuk mengatasi panjangnya jalur penyamaan persepsi ancaman, bentuk kerja
komando maupun dihadapkan pada coverage sama militer di wilayah ALKI II serta
area dalam rangka pengerahan dan penggunaan pelaksanaan diplomasi militer yang
kekuatan TNI dalam merespons berbagai dilaksanakan TNI sebagai alat pencegahan
bentuk ancaman secara cepat di daerah atau konflik (preventive diplomacy). Dan kedua
wilayah tanggung jawabnya (Arief et all, 2021). Penerapan diplomasi preventif yang mengarah
Kedua Mengoptimalkan Patroli pada pencegahan konflik harus dibangun
Keamanan Laut hingga pulau terluar di wilayah dengan mengesampingkan sikap saling curiga
ALKI II. Patroli Keamanan Laut menghadirkan atau dengan meningkatkan Confidence
kapal-kapal perang RI (KRI) di seluruh perairan Building Measures (CBM) khususnya dengan
ALKI II, termasuk di pulaupulau terpencil, negara yang berbatasan dan dekat dengan ALKI
selain dimaksudkan untuk melaksanakan II. Personel TNI yang duduk dalam delegasi
patroli rutin dalam rangka penegakan perundingan mampu berperan sebagai diplomat
keamanan di laut, juga dimaksudkan untuk dan cukup mahir memerankan dirinya dalam
menunjukan kesungguhan negara kita dalam diplomasi Militer. Mampu memanfaatkan
mempertahankan setiap tetes air dan jengkal posisi tawar dan memiliki kemampuan untuk
tanah dari gangguan pihak asing (deterrence mempengaruhi pembuat keputusan.
effect). Namun demikian, "pameran bendera"
atau show of flag seperti di atas tidak saja harus PENUTUP
diartikan sebagai sebuah tindakan coersive Kesimpulan
tetapi merupakan sebuah naval diplomacy dan Dari hasil penelitian yang telah
ketiga Membangun dan mengimplementasikan dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
Sistem Komando dan Pengendalian (Siskodal) berikut:
yang terintegrasi di antara ketiga matra yang 1. Berdasarkan indikator bentuk
beroperasi di wilayah ALKI II. Siskodal Interoperabilitas antar matra TNI di
tersebut harus mengimplementasikan konsep wilayah ALKI II dalam mendukung
Network Centric Warfare (NCW) yang kedaulatan NKRI dapat di simpulkan
mengintegrasikan seluruh sensor, sarana bahwa Interoperabilitas antar matra TNI
komunikasi dan teknologi informasi ke dalam di wilayah ALKI II belum terintegrasi
suatu sistem sehingga para Panglima dapat dengan baik dan masih berjalan sendiri-
mengambil keputusan secara efektif, seperti sendiri. Kondisi dan kemampuan TNI AL
yang terlihat pada gambar berikut bahan saat ini dalam mengatasi pelanggaran di
cakupan wilayah pendeteksiannya harus wilayah ALKI II sudah berjalan namun
mampu menjangkau seluruh wilayah masih perlu peningkatan dari aspek
penginderaan/surveillance area sampai dengan kesiapan dan jumlah unsur yang digelar
jarak jangkau minimal 390 NM dan dapat (Angkasa Dipua et all, 2021). Perlu
mendukung semua Pangkalan di wilayah jalur peningkatan kemampuan pangkalan
ALKI II. sekitar ALKI II dalam melaksanakan
Kemudian terkait dengan Aspek dukungan terhadap unsur operasi
diplomasi pertahanan yang diharapapkan khususnya dukungan pemeliharaan dan
adalah sebagai berikut pertama Diplomasi ketersediaan BBM B-0, Interoperabilitas
Militer makin dibutuhkan untuk mendukung antar matra TNI di wilayah ALKI II saat
pelaksanaan gelar kekuatan TNI di wilayah ini sudah berjalan dengan baik, tetapi

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2856 Vol.2 No.8 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………
belum mencapai tahap ideal dalam lebih menitikberatkan pada peran TNI
mengatasi berbagai persoalan di wilayah AL, dalam hal ini unsur-unsur dari
ALKI II. Masih adanya keterlambatan Koarmada II untuk menghadapi
informasi diterima oleh masing-masing persoalan-persoalan di wilayah ALKI
matra, dan masing-masing matra masih II.Kemudian terkait dengan Kemampuan
melaksanakan operasi sendiri-sendiri diplomasi TNI sebagai unsur pertahanan
tanpa melibatkan matra lainya, kemudian negara masih lemah. Untuk saat ini,
pada aspek aspek Piranti lunak yang diplomasi yang dilaksanakan oleh TNI
dimiliki belum optimal dalam mengatur lebih menitikberatkan pada peran TNI
penyiapan gelar kekuatan TNI terpadu di AL, dalam hal ini unsur-unsur dari
wilayah ALKI II (Lukman Yudho Koarmada II untuk menghadapi
Prakoso et all, 2021). Hal tersebut terlihat persoalan-persoalan di wilayah ALKI II.
pada fakta bahwa Fungsi piranti lunak Hal ini tentunya terkait dengan peran
dalam pengamanan Wilayah ALKI II. diplomasi yang dimiliki oleh TNI AL.
Piranti lunak saat ini sudah dapat Peran TNI AU dapat dilihat dalam
menunjang stakeholder terkait dalam pelibatan unsur-unsur pesud TNI AU
pengamanan dan mengatasi pelanggaran dalam operasi gabungan pengamanan
di wilayah ALKI II, hanya saja diperlukan ALKI II. Adapun TNI AD sebagai
koordinasi yang terus menurus sehingga kekuatan kawan yang meliputi Kodam
tercapainya sinergitas dalam menjaga VI/Mlw, Kodam IX/Udy, Kodam
stabilitas keamanan di sepanjang ALKI II XIII/Mdk dan Kodam XIV/Hsn beserta
dalam rangka menegakan hukum dan jajarannya melaksanakan operasi
menegakan kedaulatan NKRI. imbangan di masing-masing wilayah
2. Berdasarkan upaya dalam Strategi Pola tanggung jawabnya.
operasi dan penggelaran kekuatan TNI 3. Berdasarkan kesimpulan terhadap hasil
AL di wilayah ALKI II dapat penelitian Strategi gelar kekuatan TNI
disimpulkan bahwa Pola operasi dan Angkatan Laut dalam mengatasi
penggelaran kekuatan tempur TNI belum pelanggaran di wilayah ALKI II guna
optimal dengan masih bersifat gelar mewujudkan stabilitas keamanan
terpusat dan kewilayahan (Kasih perairan dalam rangka mendukung
Prihantoro et all, 2019). Hal tersebut Operasi Militer Selain Perang, maka
terlihat pada penggelaran kekuatan saran yang dapat peneliti ajukan upaya-
tempur TNI di wilayah ALKI II saat ini upaya yang perlu dilakukan antara lain
terutama pada TNI AL dihadapkan pada Presiden RI perlu memfasilitasi
Panjang jalur ALKI dan jumlah kapal kementerian Pertahanan untuk
yang melintas di ALKI II, permasalahan pembangunan sistem satelit mandiri yang
serta area patrol yang masih belum diproyeksikan khusus untuk mendukung
optimal di karenakan gelar kekuatan TNI sistem pertahanan negara. sebagaimana
AL yang beroperasi di wilayah tersebut Teori Sea Power Alfred Thayer Mahan
masih sedikit dan belum terjalin yang menjelaskan bahwa perlunya negara
kerjasama dan koordinasi dengan pihak memiliki kemampuan dalam fungsi
lain dalam pengamanan di wilayah ALKI kontrol terhadap wilayah laut yang
II, kemudian pada Kemampuan dimilikinya Artinya, Kemenhan dan TNI
diplomasi TNI sebagai unsur pertahanan perlu membangun atau memiliki satelit
negara masih lemah. Untuk saat ini, yang berdiri sendiri sehingga tidak
diplomasi yang dilaksanakan oleh TNI memanfaatkan satelit milik instansi lain
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.8 Januari 2022 2857
……………………………………………………………………………………………………...
yang selama ini dilaksanakan, sehingga [9] Miles, M. (1992). Analisis Data
proses Surveillance dalam melacak Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-
pelanggaran di wilayah laut akan lebih metode Baru. Jakarta: UI Press.
maksimal.sehingga negara memiliki [10] Moleong, L. (2012). Metode Penelitian
fleksibilitas dalam mengadakan kontrol Kualitatif (edisi revisi), Bandung: PT.
terhadap wilayah laut. Remaja Rosda Karya.
[11] Suhirwan Adryan Ole, Cecep
DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, L. Y. P. (2020). Indonesian
[1] Arief, R., Midhio, I. W., Risman, H., Navy Against Covid-19. Public Policy
Anwar, S., Prakoso, L. Y., & And Adminstration Research, 10(IISTE),
Arief Midhio, I Wayan, Risman, Helda, 18–23.
Anwar, Syaiful, and Prakoso, Lukman [12] Yarger, H. R. (2006). Strategic Theory
Yudho, R. (2021). Makassar War in the for the 21st Century: The Little Book on
Perspective of the Indonesian Total War. Big Strategy. New York: Blackswell
Journal of Social and Political Sciences, Publisher.
4(J. Soc. Polit. Sci.), 230–238.
[2] Bartlet, H. C. (1995). Naval War Collage
Review; The Art of Strategy and Force
Planning, Newport. US Army Publishing
[3] Booth, K. (2014). Navies and Foreign
Policy. London: Routledge Publisher.
[4] Dipua, A., Harahap, N., Puspitawati, D.,
Aminuddin, F., Prakoso, L. Y.,
Brawijaya, U., & Pertahanan, U. (2021).
Sea Defense Strategy the Indonesian
Navy in Dealing with the South China
Sea Conflict. Italienisch, 11(2), 120–126.
https://doi.org/https://doi.org/10.1115/ita
lienisch.v11i2.103
[5] Hart, L. H. (2001). Strategy (2nd
Edition). New York, NY: Frederick
Praeger Publisher
[6] Kasih Prihantoro Zakariya, Lukman
Yudho Prakoso, Ratna Damayanti, A. D.
(2019). Public Policy Analysis of
Defense Areas and Defense Area Plan In
Grati Pasuruan. The 3th Indonesia
International Defense Sciense Seminar,
2(Universitas Pertahanan), 483–490.
[7] Lukman Yudho Prakoso, Suhirwan,
Kasih Prihantoro, Budi Pramono, Rianto,
A. I. S. (2021). Bahan Ajar Sejarah
Perang. Unhan Press.
[8] McNicholas, M. (2008). Maritime
Security an Introduction. Oxford:
Elsevier

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2858 Vol.2 No.8 Januari 2022
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

View publication stats

You might also like