Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Malahayati (Universitas Malahayati)

JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728


2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PASIEN PRE-OPERASI

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2

1
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia.
Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia.
Email: ari.imanuel@unai.edu

ABSTRAC: THE RELATIONSHIP FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY LEVELS PRE


OPERATIVE PATIENTS

Background: About 80% of pre-operative patient experience anxiety which can


alter their vital signs. They need optimal family support to counter their
anxiety so that they can continue their treatment.
Purpose: This study aimed to find out the relationship between family support
and anxiety faced by pre-operative patients at the Adventist Hospital Bandung.
Method: The research method used was the quantitative study of analytical
correlation with sectional cross approach. The population in this study was
patients scheduled for surgery in March 2020, and there were 48 respondents
who met the study criteria
Result: about 45.8% patient have good family support, pre-operative anxiety is
in average level 56,3%, research results with statistical tests Rank spearman
shows that there is a significant relationship between family support with
anxiety the patient p value <0.05, with strong relationship strength (0,529).
Conclusion: Proper Family support are able to reduce patient anxiety before
undergoing surgery. Family support should be enhanced to reduce patient
psychological burden before operation conducted.

Key Word: anxiety, family support, pre-operation

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

469
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

INTISARI: HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PASIEN


PRE OPERASI

Latar Belakang: Sekitar 80% pasien pre operasi mengalami kecemasan yang
dapat mempengaruhi perubahan tanda-tanda vital pasien, diperlukan dukungan
keluarga yang optimal untuk membantu pasien mengatasi kecemasan yang
dihadapi sehingga pasien mampu menjalani proses pengobatan.
Tujuan: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui adanya hubungan
antara dukungan keluarga dengan kecemasan yang dihadapi oleh pasien pre
operasi di Rumah Sakit Advent Bandung.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian
ini adalah pasien yang dijadwalkan menjalani operasi pada bulan maret 2020,
dan terdapat 48 responden yang sesuai dengan kriteria penelitian.
Hasil Penelitian: Hasil yang didapatkan adalah sebagian besar dukungan
keluarga dalam kategori baik (45,8%), tingkat kecemasan pasien pre operasi
sebagian besar berada pada tingkat kecemasan sedang (56,3%), uji spearman
rank menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel
dengan nilai p value < 0,05, dengan keeratan hubungan kuat (0,529).
Kesimpulan: Dukungan keluarga yang baik mampu mengurangi kecemasan yang
dihadapi oleh pasien saat akan menjalani tindakan operasi, hal ini perlu
ditingkatkan sehingga mampu mengurangi beban psikologi yang dialami oleh
pasien. Sara bagi penelitian selanjutnya dapat digali lebih dalam mengenai
factor instrinsik dan ekstrinsik yang dapat mempengarhui kecemasan dari
pasien pre operasi.

Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Kecemasan, Pre-operasi

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

470
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

PENDAHULUAN (Nisa et al., 2019). 60 % pasien yang


Tindakan operasi merupakan akan menjalani tindakan operasi PCI
pengobatan yang menggunakan cara mengalami tingkat kecemasan
invasif dengan pembedahan dengan sedang (Ernawati & Fahmi, 2019).
membuat sayatan pada tubuh Pasien cenderung
pasien kemudian dilakukan mengekspresikan kecemasan yang
Tindakan yang diperlukan dan dialaminya pada keluarga atau
terakhir sayatan pada tubuh ditutup orang terdekat yang dapat
Kembali (sjamsu Hidayat, 2008) memberikan rasa nyaman dan
yang dikutip oleh (Nisa et al., mengurangi rasa takut untuk
2019). menghadapi Tindakan operasinya.
Manjalani tindakan (Agsutina & Oxyandi Miming, 2018)
pembedahan merupakan suatu menjelaskan dalam penelitiannya
pengalaman yang sulit bagi setiap pentingnya peran keluarga dekat
pasien. Banyak masalah yang untuk mengurangi rasa takut dan
mungkin dapat terjadi selama kecemasan yang dialami oleh
proses operasi atau setelah operasi pasien, dan memapukan pasien
hal ini mampu memicu rasa takut untuk menjalani terapi yang
pada pasien (Faridah, 2015). diperlukan.
Keadaan cemas sering Dukungan yang diberikan
muncul saat pre operasi yang akan oleh keluarga mampu memberikan
dihadapi oleh seorang pasien, perasaan senang, aman, dan
kecemasan pre operasi ini dapat nyaman. Dukungan keluarga sangat
diperngaruhi oleh banyak faktor diperlukan dalam perawatan pada
(Haqiki, 2013). Cemas atau ansietas pasien pre operasi, dan diyakini
sendiri merupakan suatu perasaan mampu memberikan semangat pada
subjektif yang dirasakan seseorang pasien dalam proses perawatan
yang membuat ketidaknyamanan, selanjutnya (Nisa et al., 2019),
yang berhubungan dengan perasaan (Ulfa, 2017). (Nisa et al., 2019)
tidak mampu mengahdapi sesuatu menjelaskan dukungan keluarga
dan hal ini dapat mempengaruhi yang diberikan bisa berupa sikap,
fungsi secara fisik dan psikologi tindakan dan bagaimana keluarga
(Oxyandi et al., 2018). menerima pasien secara utuh
(Yuliana & Mirasari, 2020), sehingga pasien mampu mengahdapi
menyebutkan bahwa sekitar 80% keadaan sakitnya.
pasien yang akan menjalani Beberapa penelitian yang
tindakan operasi mengalami serupa menunjukan tingginya angka
kecemasan. Dampak kecemasan pre kecemasan yang dialami oleh pasien
operasi dapat berupa perubahan pre operasi dan pentingnya
tanda-tanda vital, gelisah, susah dukungan keluarga dalam
tidur, menanyakan hal yang sama mengurangi tingkat kecemasan
berulang-ulang, bahkan sering BAK pasien pre operasi. (Sembiring,

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

471
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

2019), dalam penelitiannya penelitian ini adalah seluruh pasien


mendapati 62,5 % pasien megalami pre operasi pada bulan maret 2020
cemas sedang saat akan di Rumah Sakit Advent Bandung.
menghadapi operasi. (Nisa et al., Sampel dalam penelitian ini
2019) dalam penelitain yang berjumlah 49 pasien pre operasi
dilakukan terhadap 167 responden dengan kriteria inklusi: pasien
terdapat 67,1 % responden dewasa, pasien mendapatkan
mengamalami ansietas sedang dan anestesi general (umum).
32,9 % responden mengalami Sedangkan kriteria ekslusi dalam
ansietas berat saat akan menjalani penelitian ini adalah pasien anak,
tindakan operasi mayor yang telah pasien dengan penyakit komorbid,
terjadwal. 60 pasien pre operasi ibu hamil yang akan menjalani
katarak juga mengalami operasi secaria.
kecemasaan yang berdampak pada Instrument dalam penelitian
perubahan vital sign pasien ini menggunakan 2 kuesioner
(Nurahayu & Sulastri, 2019). mengenai dukungan keluarga dan
Penelitian serupa juga tingkat kecemasan pasien yang
dilakukan oleh (Yuliana & Mirasari, diadopsi dari penelitian Haqiki
2020) dari 57 responden yang tahun 2013. Dimana kuesioner
mengikuti penelitianya terdapat dukungan keluarga terdapat 15
36% responden yang memiliki pertanyaan yang terbagi pada
dukungan keluarga yang baik tidak dukungan emosional, dukungan
menglami kecemasan, sedangan instrumental, dukungan informasi
sebnayak 10 % responden dengan dan dukungan penghargaan
dukungan keluarga yang kurang keluarga. Kuesioner tingkat
mengalami kecemasan sedang. kecemasan pasien pre operasi berisi
Penelitian ini bertujuan 16 pernyataan. Kedua kuesioner
untuk mengetahui karakteristik memiliki 4 pilihan jawaban dengan
pasien pre operasi, dukungan menggunakan skala likert. Dengan
keluarga pasien pre operasi, tingkat hasil uji validitas dan reliabilitas
kecemasan pasien pre operasi serta 0,868.
hubungan antara dukungan keluarga Proposal penelitian telah
dan tingkat kecemasan pasien pre mendapatkan persetujuan dari KEPK
operasi di Rumah Sakit Advent FIK UNAI dengan nomor etik No.
Bandung. 058/KEPK-FIK.NAII/EC/III/20.
Penelitian ini juga menjunjung etika
METODE dalam penelitian, meminta
Desain penelitian yang persetujuan penelitian (informed
digunakan adalah korelasi analitik consent), menjaga kerahasiana
dengan pendekatan cross sectional, identitas responden (Anonimity),
dimana data dikumpulkan secara serta menjaga kerahasiaan data dan
bersamaan. Pupolasi dalam

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

472
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

informasi yang telah didapatkan aplikasi SPSS versi 26.0. Uji Rank
dari responden (Confidentiality). Spearman pada α < (0,05) dengan
Analisa yang digunakan confidensi interval (CL) 95%.
dalam penelitian ini adalah Analisa
univariat dengan menggunakan HASIL
distribusi frekuensi dan Analisa Hasil penelitian ini disajikan
bivariat untuk mengatahui dalam bentuk tabel, berupa
hubungan antara dukungan keluarga distribusi karakteristik responden,
dengan tingkat kecemasan pasien. dukungan keluarga, tingkat
Setelah dilakukan uji normalitas kecemasan pasien dan hubungan
didapati data tidak terdistribusi antara dukungan keluarga dengan
secara normal sehingga uji korelasi tingkat kecemasan.
yang dipakai adalah uji korelasi
Spearman Rho dengan menggunakan

Tabel 1 Karakteristik 48 Responden

Karakteristk n %
Usia 18 – 25 tahun 10 20.8
26 – 35 tahun 5 10.4
36 – 45 tahun 10 20.8
46 – 55 Tahun 5 10.4
56 – 65 Tahun 10 20.8
> 65 tahun 8 16.7
Jenis Kelamin Laki- Laki 23 47.9
Perempuan 25 52.1
Pendidikan SMP 6 12.5
SMA 12 25
PT 30 62.5
Status pernikahan Menikah 34 70.9
Tidak Menikah 8 16.6
Janda/duda 6 12.5
Biaya perawatan Pribadi 10 20.8
BPJS 27 56.3
Asuransi 11 22.9
Pengalaman Operasi Pernah 16 33.3
Belum Pernah 32 66.7
Dari tabel 1 kita dapat ketahui karakteristiknya adalah: usis, jenis
karakteristik pasien pre operasi kelamin, pendidikan, status
yang masuk menjadi responden pernikahan, biaya perawatan, dan
dalam penelitian ini, Adapun pengalaman operasi.

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

473
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

Sebaran usia responden responden (16.6%) dan janda/duda


bervariasi, terdapat 10 responden sebanyak 6 responden (12,5 %).
yang berusi 18 – 25 tahun, 36 – 45 Apabila dilihat dari biaya
tahun, dan 56-65 tahun. Dan perawatan yang digunakan oleh
terdapat 5 responden yang berusia responden Sebagian besar
26 – 35 tahun, dan 46 – 55 tahun responden menggunakan biaya dari
sedangkan 8 responden berusia >65 BPJS yaitu 27 responden (56.3%),
tahun. Asuransi lainya 11 responden (22.9
Pada penelitian ini %) dan biaya mandiri sebanyak 10
responden perempuan lebih banyak responden (20.8).
disbanding dengan laki-laki, yaitu Dari 48 responden yang
perempuan sebanyak 25 responden mengikuti penelitian ini terdapat 32
(52.1 %) dan laki-laki 23 responden responden (66.7%) yang belum
(47.9%). Pendidikan responden pernah mempunyai pengalaman
didominasi oleh lulusan Perguruan operasi dan 16 responden (33.3%)
tinggi sebanyak 30 responden sudah pernah menjalani operasi
(62,5%). atau dalam kata lain respoden ini
Status pernikahan responden mempunyai pengalaman operasi
dalam penelitian ini paling banyak sebelumnya.
adalah yang sudah menikah 34
responden (70.9 %), tidak menikah 8

Tabel 2. Distribusi Dukungan Keluarga


Dukungan Keluarga n %
Kurang 7 14.6
Cukup 19 39.6
Baik 22 45.8
Total 48 100
Tabel 2 menunjukan responden (39.6%) memiliki
distribusi dukungan keluarga yang dukungan keluarga yang cukup, dan
dimiliki oleh 48 responden. 22 7 responden (14.6%) memiliki
responden (45.8 %) memiliki dukungan keluarag yang kurang.
dukungan keluarga yang baik, 19

Tabel 3. Distribusi Tingkat Kecemasan


Tingkat Kecemasan n %
Tidak Cemas 2 4.2
Cemas Ringan 15 31.3
Cemas Sedang 27 56.3
Cemas Berat 4 8.3
Total 48 100

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

474
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

Tingkat kecemasan yang sebanyak 4 responden (8.3%) dan


dimiliki oleh responden didominasi tidak cemas terdapat 2 responden
oleh cemas sedang sebanyak 27 (4.2%).
Responden (56.3%), cemas ringan 15
responden (31.3%), cemas berat

Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan


Variabel P value Keeratan
Hubungan
Dukungan Keluarga
Tingkat kecemasan 0.000 -0.529

Pada tabel 4 menunjukan penelitian ini sesuai dengan


adanya hubungan yang signifikan penelitian yang dilakukan oleh Nisa
antara variabel dukungan keluarga (2018) dimana hasil penelitiannya
dengan variabel tingkat kecemasan menjelaskan bahwa jenis kelamin
pasien pre operasi, dimana nilai α < perempuan yang mengalami
0.05. Keeratan hubungan antara ansietas sedang sebanyak 85,2% dan
kedua variabel adalah -0.529 14,8% mengalami ansietas berat.
(keeratan hubungan erat), keeratan Hal ini sejalan dengan teori Stuart
hubungan pada penelitian ini yang dikutip oleh (Nisa et al.,
bersifat negativ. 2019), bahwa perempuan cenderung
mengutamakan perasaan diabnding
PEMBAHASAN laki-laki yang lebih condong
Berdasarkan hasil penelitian, menggunakan logika. Lebih lanjut
usia pasien yang mengalami dijelaskan oleh (Anas Kiki Anugrah,
kecemasan tersebar pada berbagai 2018) dalam penelitian yang
rentang usia. Hal ini sesuai dengan memiliki responden perempuan
penelitian yang dilakukan oleh lebih banyak, menunjukan tingkat
Yuliati (2020), kecemasan dapat stress yang lebih tinggi dibanding
dialami oleh semua rentang usia. pada responden laki-laki.
(Nusholikhatin et al., 2018) Hasil penelitian juga
menjelaskan bahwa usia dewasa menunjukan biaya perawatan yang
merupakan salah satu faktor yang digunakan oleh responden paling
mempengaruhi tingkat kecemasan banyak menggunakan BPJS (56,3%),
seseorang, usia juga mempengaruhi asuransi lainya (22.9%) dan biaya
daya tangkap seseorang terhadap sendiri sebanyak 20.8%. Apabila
suatu informasi yang didapat. ditinjau dari pengalaman operasi
Hasil penelitian menunjukan yang dialami oleh responden
bahwa pasien perempuan lebih sebanyak 32 responden (66.7%)
banyak disbanding dengan pasien belum pernah menjalani tindakan
laki-laki, yaitu sebesar 52,1%. Hasil operasi sebelumnya dan 16

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

475
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

responden (33,3%) sudah pernah memusatkan pikiran pada masalah


menjalani tindakan operasi yang sedang dihadapi, dan memiliki
sebelumnya. Tingkat pengetahuan tanda kelelahan meningkat, nadi
seseorang terhadap suatu tindakan meningkta, nafas meningkat, otot
mampu mempengaruhi tingkat terasa tegang, bicara cepat dengan
kecemasan pasien dalam menerima volume tinggi, persepsi menyempit,
suatu informasi dan menjalani masih mampu untuk belajar tetapi
rangkaian proses pengobatan yang tidak optimal, konsentrasi menurun,
diterimanya (Agustina, 2019). mudah tersinggung, pelupa, marah
Tingkat kecemasan yang dan menangis.
ditunjukan oleh responden Sebagian Pengkajian status mental
besar adalah cemas sedang (56,3%), pasien yang akan menjalani
hasil ini sejalan dengan penelitian tindakan operasi sangat diperlukan,
Nisa (2020), bahwa tingkat ansietas sehingga perawat dapat mengetahui
yang ditunjukan oleh pasien cara mengurangi tingkat kecemasan
Sebagian besar ansietas sedang. yang dihadapi oleh pasien pre
Kecemasan sendiri adalah operasi (Retnani et al., 2019).
respon emosional yang ditunjukan Penelitian ini mendapat hasil
oleh sesorang terhadap penilaian bahwa dukungan keluarga yang
yang menggambarkan keadaan diberikan oleh keluarga pasien
khawatir, gelisah, takut, dan tidak Sebagian besar adalah dukungan
nyaman yang disertai dengan yang baik. Keluarga merupakan
gangguan sakit (nursalam, 2012) sistem pendukung utama yang
yang di kutip oleh (Sulastri et al., mampu memberikan perawatan
2019). secara langsung kepada pasien
Perasaan cemas yang sering (Sembiring, 2019). Keluarga
dialami oleh pasien pre operasi merupakan bagian yang selalu
dapat terlihat secara fisik dari berhubungan secara langsung
perubahan tanda vital pasien dengan pasien setiap hari (Ulfa,
seperti peningkatan tekanan darah 2017).
dan nadi, pasien juga merasa Dukungan yang dapat
keinginan buang air kecil yang lebih diberikan oleh keluarga dapat
sering. Secara psikologis tampak berupa dukungan emosional,
bahwa pasien lebih sering bertanya dukungan instrument, dukungan
bagaimana dengan proses operasi informasi, dan penghargaan (Haqiki,
dan tidak ingin ditinggalkan oleh 2013), (Siska Agustina, 2013).
anggota keluarganya. Keadaan Dukungan emosional dapat
seperti inisesuai dengan teori yang diberikan oleh keluarga salah
diberikan oleh Barbara (2004) yang satunya adalah mendampingi
di kutip oleh (Haqiki, 2013), anggota keluarga yang sedang
(Romadoni, 2016) pada keadaan dirawat, sealau memperhatikan
cemas sedang seseorang lebih pasien setiap waktu. Dukungan

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

476
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

instrumental cenderung pada 0,529 yang dapat diartikan memiliki


bantuan secara finansial yang keeratan hubungan kuat yang
diberikan oleh keluarga dalam berfifat negatif, hal ini memiliki
mendukung proses pengobatan arti semakin baik dukungan yang
pasien. Walaupun perawat selalu diberikan oleh keluarga tingkat
memberikan informasi terkait kecemasan yang dialami oleh pasien
dengan proses tindakan perawatan, semakin rendah.
pasien akan lebih nyaman apabila Hasil ini sejalan dengan
keluarga juga mampu mengetahui penelitian (Ulfa, 2017),
keadaan dari pasien. Secara (NURWULAN, 2017), (Yuliana &
penghargaan, dukungan yang dapat Mirasari, 2020), yang menujukan
diberikan oleh keluarga adalah semakin baik dukungan keluarga
memberikan dukungan saat pasien yang diberikan pada pasien pre
mampu melakukan suatu yang operasi makan semakin rendah
positif terkait tindakan operasi yang tingkat kecemasan begitu juga
dihadapinya (Haqiki, 2013), sebaliknya, semakin kurang
(Paususeke et al., 2015) (M. dukungan keluarga yang diberikan
Panjaitan, 2016), (Yuliana & akan mempengaruhi kecemasan
Mirasari, 2020). pasien saat ak
Pasien mampu menunjukan
perasaan takut dan cemas pada KESIMPULAN
keluarga yang dapat mengurangi Pasien pre operasi di Rumah Sakit
kecemasan yang dihadapi oleh Advent Bandung memiliki dukungan
pasien itu sendiri (Sembiring, 2019). keluarga yang baik yaitu sebesar
Penelitian yang dilakukan 45,8%. Tingkat kecemasan pasien
nisa, dkk menunjukan pasien pre pre operasi didominasi dengan
operasi mempunyai dukungan kecemasan sedang sebesar 56,3%.
keluarga baik sebesar 66,5%. Terdapat hubungan yang signifikan
Keluarga mempunyai peran dan antara dukungan keluarga dengan
fungsi secara afektif dalam kecemasan pasien pre operasi
memenuhi kebutuhan pasien secara dengan nilai p < 0,05, dan
fisik dan psikososial (Nisa et al., mempunyai keeratan hubungan
2019). yang kuat dengan interpretasi
Uji spearman rank yang
dilakukan menunjukan bahwa SARAN
terdapat hubungan yang signifikan Saran dapat diberikan
antara dukungan keluarga dengan kepada bagi keluarga Pasien
tingkat kecemasan pasien pre diharapkan untuk tetap memberikan
operasi di Rumah sakit Advent dukungan secara intensif yang
bandung, dengan nilai α = 0,000 diperlukan dalam proses pemulihan
dimana α < 0,05. Nilai keeratan pasien. Bagi pasien diharapkan lebih
hubungan kedua variabel adalah - terbuka untuk dapat membagi

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

477
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

kecemasan yang dirasakan sehingga Jantung Koroner di Ruang


dapat menjalani tindakan Alamand RSUD Ulin
keperawatan dengan maksimal. Bagi Banjarmasin tahun 2019. Sari
Mulia University Nursing
peneliti selanjutnya: untuk mampu
National Seminar, 38(12), 54–
menggali lebih dalam faktor apa 63.
saja yang mempengaruhi kecemasan
pasien pre operasi. Perawat mampu Faridah, V. (2015). Terapi Murottal
menjadi mediator dan konsultan (Al-qur’an) Mampu Menurunkan
yang dapat membantu mengurangi Tingkat Kecemasan Pada
kecemasan pasien pre operasi. Pasien Pre Operasi Laparatomi.
Jurnal Keperawatan, 6(1),
138720.
DAFTAR PUSTAKA
Agsutina, & Oxyandi Miming. (2018). Haqiki, S. A. N. (2013). Hubungan
HUbungan Komunikasi Dukungan Keluarga Dengan
Terapeutik Perawat dan Tingkat Kecemasan Pasien
Dukungan Keluarga dengan Preoperasi di Ruang Perawatan
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Bedah Baji Kamase 1 dan 2
Operatif di Ruang Marwah RSI Rumah Sakit Labuang Baji
Siti Khadijah Palembang Tahun Makassar. 74.
2017. Jurnal Aisyiyah Medika,
1, 156–165. M. Panjaitan. (2016). Hubungan
Dukungan Keluarga dengan
Agustina, F. (2019). Hubungan Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Pengetahuan Pasien Tentang OperasiApendiktomi Di Rumah
Informasi Pre Operasi Dengan Sakit Umum Daerah Haji Abdul
Kecemasan Pasien Pre Operasi Manan Simatuoang Kisaran
Di Ruang Rawat Inap. Masker Tahun 2016. Jurnal
Medika,Jurnal STIKES Keperawatan Komunitas, 1–15.
Muhammadiyah PAaembang
Volume 7, Nomor 2, Desember Nisa, R. M., PH, L., & Arisdiani, T.
2019, 7. (2019). Hubungan Dukungan
https://doi.org/10.1017/CBO9 Keluarga Dengan Tingkat
781107415324.004 Ansietas Pasien Pre Operasi
Mayor. Jurnal Keperawatan
Anas Kiki Anugrah. (2018). Jiwa, 6(2), 116.
Hubungan Antara Dukungan https://doi.org/10.26714/jkj.6
Keluarga Dan Tingkat Stres .2.2018.116-120
Pada Lansia Di BPSTW Unit
Budhi Luhur Kasongan Bantul Nurahayu, D., & Sulastri. (2019).
Yogyakarta. Jurnal Hubungan Perilaku Caring
Keperawatan. Perawat dengan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Pre
Ernawati, & Fahmi, I. (2019). Operasi Katarak di Ruang
Gamabaran Perilaku Caring Kenanga RSUD dr.H.Soewondo
Perawat dan Respon Kendal. Surya Muda, 1(1), 37–
Kecemasan Pasien penyakit 51. http://www.e-

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

478
JULI [MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, P- ISSN: 2655-2728
2020 E-ISSN: 2655-4712 VOLUME 2, NOMOR 3 JULI 2020] HAL 469-479

skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e- Romadoni, S. (2016). Karateristik


skripsi/index.php?p=fstream&fi dan Dukungan Keluarga dengan
d=1539&bid=1601 Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Mayor di Rumah Sakit
NURWULAN, D. (2017). Hubungan Muhammadiyah Palembang.
Dukungan Keluarga dengan 4(march 2014), 108–115.
Tingkat Kecemasan Pada
Pasien Pre Anestesi Dengan Sembiring, E. (2019). Hubungan
Tindakan Spinal Anestesi Di Dukungan Keluarga Dengan
RSUD Sleman. 1–11. Tingkat Kecemasan Pasien
Yang Akan Menjalani
Nusholikhatin, S., Hidayati, R., & Preoperasi Kateterisasi Jantung
Tripeni. (2018). HUbungan Di Rsup H Adam Malik Medan.
Dukungan Keluarga Dengan Jurnal Mutiara Ners, 2(2), 203–
Tingkat Kecemasan Pasien Pre 209.
Operasi Katarak.
Siska Agustina, S. (2013). Hubungan
Oxyandi, M., Fitrayani, C., & Dukungan Keluarga Dengan
Nurhayati. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan Inu Pre
Umur, Komunikasi Terapeutik Operasi Sectio Caesarea Di Rs
Perawat dan Dukungan Pku Muhammadiyah Gamping
Keluarga terhadap Tingkat Yogyakarta. 1–42.
Kecemasan Pasien Pre Operatif
di Ruang Marwah Rumah Sakit Sulastri, S., Cahyanti, A. I., &
Islam Siti Khadijah Palembang Rahmayati, E. (2019). Perilaku
tahun 2018. Jurnal Kesehatan Caring menurunkan Kecemasan
Lentera ‘Aisyiya, 1(1), 1–12. Pasien Preoperasi. Jurnal
Kesehatan, 10(3), 382.
Paususeke, L., Bidjuni, H., & https://doi.org/10.26630/jk.v
Lolong, J. (2015). Hubungan 10i3.1224
Dukungan Keluarga Dengan
TIngkat Stres. Ejournal Ulfa, M. (2017). Dukungan Keluarga
Keperawatan (e-Kp), 3(2), 54– Untuk Menurunkan Tingkat
67. Kecemasan Pada Pasien Pre
http://repositorio.unan.edu.ni Operasi Terencana Di Rsu Dr.
/2986/1/5624.pdf Saiful Anwar Malang. Jurnal
Ilmu Keperawatan (Journal of
Retnani, A. D., Sutini, T., & Nursing Science), 5(1), 57–60.
Sulaeman, S. (2019). Video https://doi.org/10.21776/ub.ji
Kartun dan Video Animasi k.2017.005.01.7
dapat Menurunkan Tingkat
Kecemasan Pre Operasi pada Yuliana, N., & Mirasari, T. (2020).
Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Pemberdayaan keluarga
Keperawatan Silampari, 3(1), dengan tingkat kecemasan
332–341. pasien rawat inap di rsud dr
https://doi.org/10.31539/jks.v moewardi 1 1. Jurnal Ilmiah
3i1.837 Rekam Medis Dan Infomatika
Kesehatan, 10(1), 28–35.

Esta Pandiangan1, Imanuel Sri Mei Wulandari2


1
Mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Email: esta.chelsea2006@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Advent Indonesia. Email: ari.imanuel@unai.edu

479

You might also like