Professional Documents
Culture Documents
Acc - Sementara - P3 - PDSK - Muhammad Haeqal Salehudin
Acc - Sementara - P3 - PDSK - Muhammad Haeqal Salehudin
Acc - Sementara - P3 - PDSK - Muhammad Haeqal Salehudin
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
V. DATA HASIL PERCOBAAN
5.1. Percobaan ADC
5.1.1. 8 Bit Staircase Ramp ADC
VinMAX = 10 Volt
0V 0 00000000 = 0 0%
0V 0 00000000 = 0 0%
0000 0 0 0 0%
0000 0 0 0 0%
Pada praktikum kali ini yaitu tentang ADC dan DAC, kami melakukan
percobaan tentang konversi sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Sinyal Analog
adalah sinyal berbentuk gelombang sinousoidal yang bergerak secara kontinu
sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang berbentuk gelombang kotak dan
bergerak secara diskrit atau instan. Percobaan ini dilakukan sebanyak 4 kali dengan
2 modul berbeda. Modul pertama digunakan untuk percobaan 8 bit Staircase Ramp
ADC dan 8 bit Succesive Approximation ADC. Modul kedua digunakan untuk
percobaan ADC dan DAC 4 bit Weighted Resistor Discrete dan 4 bit R-2R Ladder
Discrete. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mengkonversi dari
analog ke digital dan sebaliknya. Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu
Analog to Digital Converter Trainer IT-4407, Digital to Analog Converter Trainer
IT-4408, kabel jumper, dan multimeter digital. Pada percobaan pertama ADC
menggunakan modul 8 Bit Staircase Ramp ADC, kami menggunakan tegangan
input dari 0V, 0,8V, 1,6V, 2,4V, 3,2V, 4V, 4,8V, 5,6V, 6,4V, 7,2V, 8V, 8,8V, 9,6V,
hingga 10V didapatkan hasil perhitungan digital output sebesar 0, 20,48, 40,96,
61,44, 81,92, 102,4, 122,88, 143,36, 163,84, 184,32, 204,8, 225,28, 245,76, dan
256. Pada pengukuran percobaan menggunakan biner didapatkan hasil desimalnya
yaitu 0, 24, 45, 65, 82, 105, 124, 146, 161, 186, 204, 222, 245, dan 252. Dari kedua
pengukuran percobaan diatas didapatkan hasil error 0%, 17,18%, 9,86%, 5,79%,
0,09%, 2,53%, 0,91%, 1,84%, 1,73%, 0,91%, 1,84%, 1,73%, 0,91%, 0,39%, 1,68%,
0,31%, dan 1,56%. Pada percobaan kedua ADC menggunakan 8 Bit Succesive
Approximation ADC, kami menggunakan tegangan input sebesar 0V, 0,2V, 0,4V,
0,9V, 1,5V, 1,9V, 2,5V, 2,9V, 3,2V, 3,9V, 4,2V, 4,5V, 4,9V, dan 5,0V didapatkan
hasil perhitungan digital output 0, 9,48, 18,96, 42,66, 71,11, 90,07, 118,5, 137,48,
151,7, 184,4, 199,1, 213,3, 232,29, dan 237,03. Pada pengukuran percobaan
menggunakan biner didapatkan hasil desimalnya yaitu 0, 11, 20, 45, 74, 75, 121,
141, 187, 188, 203, 217, 236, dan 242. Dari kedua pengukuran diatas didapatkan
error 0%, 16,03%, 5,48%, 4,06%, 16,73%, 2,1%, 2,56%, 23,26%, 1,95%, 1,95%,
1,73%, 1,59%, dan 2,09%. Selanjutnya pada percobaan DAC, percobaan ketiga
menggunakan modul 4 Bit Weighted Resistor Discrete dengan menggunakan biner
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
00, 01, 10, 11, 100, 101, 110, 111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan
1111 dengan desimal 0, 1, 2, 3 , 4 , 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 didapatkan
hasil perhitungan tegangan sebesar 0V, 0,625V, 1,25V, 1,875V, 2,5V, 3,125V,
3,75V, 4,375V, 5V, 5,625V, 6,25V, 6,875V, 7,5V, 8,125V, 8,75V, dan 9,375V.
Hasil pengukuran didapatkan 0V, 0,61V, 1,23V, 1,86V, 2,47V, 3,1V, 3,73V,
4,36V, 4,98V, 5,61V, 6,24V, 6,86V, 7,48V, 8,1V, 8,73V, dan 9,36V. Dari kedua
pengukuran dan perhitungan diatas didapatkan hasil error 0%, 2,4%, 1,6%, 0,8%,
1,2%, 0,8%, 0,53%, 0,34%, 0,4%, 0,27%, 0,16%, 0,21%, 0,26%, 0,30%, 0,23%,
dan 0,16%. Pada percobaan keempat DAC menggunakan biner 00, 01, 10, 11, 100,
101, 110, 111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111 dengan desimal
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 didapatkan hasil perhitungan
tegangan sebesar 0V, 0,625V, 1,25V, 1,875V, 2,5V, 3,125V, 3,75V, 4,375V, 5V,
5,625V, 6,25V, 6,875V, 7,5V, 8,125V, 8,75V, dan 9,375V. Pada hasil pengukuran
didapatkan 0V, 0,64V, 1,3V, 1,96V, 2,62V, 3,28V, 3,94V, 4,6V, 5,26V, 5,92V,
6,58V, 7,24V, 7,9V, 8,56V, 9,22V, dan 9,88V. Dari kedua perhitungan dan
pengukuran diatas didapatkan error 0%, 2,4%, 4%, 4,53%, 4,8%, 4,96%, 5,06%,
5,14%, 5,2%, 5,24%, 5,28%, 5,30%, 5,33%, 5,35%, 5,37%, dan 5,38%. Dari
keempat percobaan diatas dapat kami simpulkan bahwa, Pada percobaan ADC
menggunakan modul 8 Bit Staircase Ramp pengukuran langsung menggunakan
biner mendapatkan hasil yang lebih besar dari perhitungan dengan rumus output.
Pada percobaan ADC menggunakan modul 8 Bit Succesive Approximation
didapatkan hasil pengukuran output langsung menggunakan biner mendapatkan
hasil yang lebih besar dari perhitungan menggunakan rumus output. Pada
percobaan ketiga DAC menggunakan modul 4 Bit Weighted Resistor Discrete
didapatkan hasil bahwa perhitungan menggunakan rumus lebih besar dari
pengukuran langsung menggunakan alat. Pada percobaan keempat DAC
menggunakan modul 4 Bit R/2R Ladder Discrete didapatkan hasil pengukuran
dengan alat lebih besar dari perhitungan menggunakan rumus. Semakin besar nilai
input dalam bentuk biner yang digunakan pada rangkaian 4-bit Weighted Resistor
Discrete, maka perbandingan lurus pada output digitalnya pun akan terjadi. Nilai
teori semakin besar pada semua kelompok data ketika nilai dari input dinaikkan.
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
VIII. TUGAS DAN JAWABAN
1. Pada praktikum kali ini yaitu tentang ADC dan DAC, kami melakukan
percobaan tentang konversi sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Sinyal
Analog adalah sinyal berbentuk gelombang sinousoidal yang bergerak
secara kontinu sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang berbentuk
gelombang kotak dan bergerak secara diskrit atau instan. Percobaan ini
dilakukan sebanyak 4 kali dengan 2 modul berbeda. Modul pertama
digunakan untuk percobaan 8 bit Staircase Ramp ADC dan 8 bit Succesive
Approximation ADC. Modul kedua digunakan untuk percobaan ADC dan
DAC 4 bit Weighted Resistor Discrete dan 4 bit R-2R Ladder Discrete.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mengkonversi dari
analog ke digital dan sebaliknya. Alat yang digunakan pada percobaan ini
yaitu Analog to Digital Converter Trainer IT-4407, Digital to Analog
Converter Trainer IT-4408, kabel jumper, dan multimeter digital. Sinyal
Analog adalah sinyal yang berbentuk gelombang sinousoidal dan bergerak
secara kontinu. Sedangkan sinyal Digital adalah sinyal yang berbentuk
gelombang kotak dan bergerak secara instan atau discrete. Kami juga
dijelaskan mengenai metode konversi sinyal analog ke digital ada 3 yaitu
Sampling dimana kita mengambil beberapa sampel data secara periodik.
Selanjutnya metode Quantizing, dimana kita memetakan nilai tak hingga
kontinu (analog) ke nilai berhingga dalam diskrit yang lebih kecil (digital).
Selanjutnya pengkodean dimana desain sistem dituliskan dalam suatu
bahasa pemrograman seperti biner dan lain-lain. Sinyal digital biasanya
dalam bentuk biner dengan notasi 0 dan 1 dimana nilai ini tidak akan
berubah-ubah dan secara diskrit berbeda dengan sinyal analog yang berubah
seiring berjalannya waktu karena bergerak secara kontinu atau berlanjut.
LABORATORIUM KENDALI DAN ROBOTIKA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : M. HAEQAL SALEHUDIN
NIM : 03041282227051
2. Review jurnal
A. Identitas Jurnal
B. Rangkuman/Review Jurnal
B. Rangkuman/Review Jurnal
3.2.5. Kalkulator