Khutbah Idul Fitri

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

‫أ ه‬ ‫لهالك أ‪ ّ .‬لهال أك ‪.‬ب هلال أك ‪.‬أبك ‪.‬هلال ب لهال أك ً‬ ‫لهال‬ ‫هلال أك ‪.

‬ب‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫هَ ‪.‬رك َّ ل‬ ‫‪ .‬ب‬ ‫ر‬ ‫‪،‬‬ ‫ُ‬ ‫‪،‬‬ ‫ب‬ ‫رَ ‪ .‬ر‬ ‫ُ‬
‫لل ب ا‬ ‫ً ر‬ ‫ْ ُ‬ ‫أ ب‬
‫ُ‬
‫ا‬ ‫ر‬ ‫ْ‬
‫ِإله هلال‬ ‫ِِلل كث ْبإ وسبحإن هلال بكرة وأ صيال‬ ‫إك ِ‪.‬ب ْببإ كوإل مح‬ ‫أك ‪.‬‬
‫ِ ال‬ ‫ْ ُ‬ ‫د‬ ‫ر ُ ْ َر ْ‬ ‫ب َ‬
‫ِإال‬
‫ر ْ‬ ‫ر ْ لهالر‬
‫ْ‬
‫ر ْ‬‫َ‬ ‫ِّمهلل رد ُ ُ ر‬ ‫و لهل بإك هلال‪ .‬إبكو إلح‬
‫َّ ّ ‬ ‫َ‬
‫ر‬ ‫ّ ر ر ر‬ ‫ر‬ ‫ْ ا ‪ ْ ُ.‬ر ُ ْ‬
‫ر ْر‬ ‫ر ‪o‬‬
‫ر‬
‫بإلكري َِم‪،‬‬ ‫ي‬ ‫ينإ سبل إل َسالِ ُم‪ ،‬وأفهمنإ ِب ِشي ْع ِ‬
‫إلنِة‪.‬‬ ‫إ‬ ‫د‬‫ذ‬‫ه‬‫ل‬ ‫إ‬ ‫لل‬
‫ه‬ ‫ِ‬ ‫حم‬ ‫َإلحمد َ ِ لهر إل د‬
‫َ‬
‫ر ْ ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر ْ رر ُ‬ ‫َّر‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫هلال و ح د ه ال ذو إل جال وإإلكرإم‪ ،‬وأ ُش ّ ه‬ ‫ش أ ن ِإل ه‬ ‫أر ُ‬
‫دأن‬ ‫ل‬ ‫ُ ِش ّيك له‪،‬‬ ‫ه د َلر َِؤل‬
‫ر ِّ ِ ر ِّ ْ ر ْ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ً‬ ‫ر‬
‫ص ل و س لَ م وبإ ِر ك‬ ‫رس ِّي و ن ُم رح َّم دإ وررسوله‪ ،‬إل ل ه‬
‫ر‬ ‫ُ ُ‬ ‫ر‬ ‫ر ر‬
‫ع َل رس ِّيِ دنإ‬ ‫َّم‬ ‫ع ْب د ه‬ ‫د نإ ِب َّي‬
‫ر‬
‫نإ‬
‫ِّ‬ ‫َ ر‬
‫إل دين‪ ،‬أمإ بعد‪ :‬فيإيهإ‬ ‫ُم وَعل إله وأ ْصإح ب روإل َّتإ بع ْ نري بإ ْحسإ َؤل ي‬
‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ِن‬ ‫ِه‬
‫ِو م‬ ‫رح ّم‬
‫ٍد‬
‫يس بتقوى هلال وطإعته لعلكم تفلحون‪ ،‬قإل هلال تعَإل‬ ‫ن إإلخوإن‪ ،‬أوصيكم و نف‬
‫إلرحنيم‪:‬‬ ‫ُ‬
‫ن بإلسرمج ر ح لهمال إل‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬ ‫ن إ لشي ط ي إ‬ ‫يف َإل قرإ ن إلك ريم‪ :‬أع وذ بإهلل م‬
‫ْ‬ ‫َْ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ُ ُ ر ً‬ ‫َ ُ َّ ُ‬ ‫ر َّ‬
‫رر‬ ‫ُ‬
‫و يغ‬ ‫ي ْص ِلح لك ْم أع‬ ‫ريإ‪ -‬أ ُّيهإ إل ِ رن آ رمنوإ إتقوإ هلال روقولو‪-‬إ ق َْول رس‬
‫رمإلك ْم ِف ْر‬ ‫ِديدإ‪،‬‬ ‫ذ‬
‫َإ ر َ ُّ‬ ‫ً‬ ‫ر‬ ‫ر ر‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ُ ْ ُ يُ ر ر ْ ُ ر‬
‫ع مإ وقإل تع ل إي إري‬ ‫و م ن ي ُ ور ررس ْول ر إف ْ ز ً‬ ‫ل ك ُم ر ذ‬
‫هإ‬ ‫ِطع هلال ه ف ق د ف و زإ ِظي‬ ‫نو ب ْ ك‬
‫م‬
‫ْ ُ ر َّ َّ ْ ر َ ُ ُ ْ ر‬ ‫ُ ر‬ ‫ر‬
‫وأ م م و ن‪ .‬صدق‬ ‫و وت ت ن ال‬ ‫إق ِت ِه‬ ‫رح‬
‫هلال‬ ‫ْ ُ‬ ‫ِؤ‬ ‫ر‬ ‫َّ‬
‫م ن ت ْس ِل‬ ‫ُم‬ ‫ت ال‬ ‫ق‬
َّ
ِ‫ر‬ ‫ْوإ ُق إ َّت وإ ْ رم ُن آ‬ ‫ِذ إ ل‬ ‫ي رن‬
ْ
‫هلال‬
Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,
‫إلعظيم‬
Dalam samudra kehidupan yang tiada henti mengalun, kita, para penjelajah waktu dalam bahtera
iman, telah menyusuri bulan suci Ramadhan dengan penuh khidmat dan penghayatan. Bagai
pelaut yang menavigasi samudra luas, kita telah melewati tantangan dan godaan,
mempertahankan kemudi iman pada jalur syari‟at dengan tekad yang tidak tergoyahkan. Kini,
saat kita berlabuh di dermaga Idul Fitri, hati ini tak dapat menyembunyikan kegembiraan dan
syukur yang mendalam.

Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,

saudaraku seiman, dengarlah bisikan angin yang membawa kabar keberkahan, menggema
melalui lembah dan bukit, menyapa kita dengan kelembutan dan kasih sayang. Allah subhanahu
wata‟ala, Sang Pemilik Semesta, telah membuka pintu ampunan, menerangi jalan kita dengan
cahaya-Nya yang tak pernah padam, menuntun kita kembali ke fitrah, ke suci, bagaikan
permata yang kembali bersinar setelah dilapisi debu waktu.

Dalam lipatan-lipatan waktu yang suci ini, sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah
shallahu „alaihi wa sallam, bagaikan mutiara yang ditemukan dalam kedalaman samudra,
berkilau dengan makna yang mendalam:

ْ ‫ُ ر ر ِ ر‬ ‫رم ْن رصإ ر ر رن رمإ‬


‫ذ ن ِب ِه‬ ‫ت‬ ‫غ‬ ‫ر ْ رسإ‬
‫و ح ًبإ ر مإ ر م‬ ً ‫ر ر ضإ ؤي‬
‫ق‬ ‫ِف ر‬ ‫ِ نإ‬ ‫م‬
ْ ‫إ ِت‬ ‫ر‬
‫َّ ن‬ ُ َ
‫د‬ ‫له‬ ‫م‬
‫ر‬
‫م‬
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” Sungguh, ini adalah janji yang indah, sebuah undangan untuk
kembali kepada keadaan suci, seolah kita baru saja dilahirkan ke dunia ini, bersih dari noda
dan dosa.

Namun, saudaraku, perjalanan kita menuju kesucian tidak hanya melalui hablum minallah,
hubungan kita dengan Allah. Ada pula hablum minannas, hubungan kita dengan sesama
manusia, yang tak kalah pentingnya. Kesucian sejati hanya dapat kita raih dengan
membersihkan diri dari dosa-dosa kepada sesama. Sebuah proses yang membutuhkan kesabaran,
keikhlasan, dan ketulusan hati untuk saling memaafkan, menjalin kembali tali persaudaraan
yang mungkin sempat terurai.

Tradisi Halal bi halal, yang tumbuh subur di bumi Indonesia, adalah bukti kearifan umat Islam
dalam menjaga dan merawat hablum minannas. Ini adalah momen dimana hati bertemu hati,
membuka lembaran baru dalam buku kehidupan, menghapus dendam dan sakit yang mungkin
pernah terukir, dan bersama-sama melangkah ke depan dengan hati yang lebih bersih dan suci.

Maka, mari kita sambut bulan Syawal ini tidak hanya dengan pakaian yang baru, tetapi juga
dengan hati yang baru. Mari kita jadikan Idul Fitri kali ini sebagai momen untuk benar-benar
"kembali suci", seolah kita baru saja terlahir ke dunia. Dan semoga, dengan kebersihan hati ini,
kita dapat menyongsong hari-hari mendatang dengan penuh cinta, kasih sayang, dan keberkahan
dari-Nya. Amin.

Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,

Saat kita menapaki hari-hari setelah Idul Fitri, biarlah kita tidak melupakan esensi dari kesucian
yang baru saja kita raih. Seperti pesan yang disampaikan oleh Syekh Muhammad ibn „Umar
Nawawi al-Bantani, kebaikan yang kita lakukan selama Ramadhan hendaknya terus kita jaga dan
pelihara, layaknya bunga yang terus kita sirami agar tidak layu. Amaliah Ramadhan bukan hanya
untuk Ramadhan saja, melainkan sebagai bekal untuk terus meningkatkan kualitas ruhani kita,
menjadikan kita pribadi yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih dekat kepada-Nya.

Momen Idul Fitri mengajarkan kepada kita tentang pentingnya istiqamah dalam kebaikan,
tentang bagaimana kita harus terus berusaha, meskipun tantangan dan kesibukan dunia terkadang
membuat kita teralih. Ramadhan telah memberikan kita pendidikan, tarbiyah, yang mendasar
tentang arti menjadi manusia yang bertakwa.

Maka, biarlah cahaya Idul Fitri ini menjadi lilin yang menerangi langkah kita. Semoga kita dapat
terus berjalan di jalan-Nya, menjaga kesucian yang telah kita capai, dan terus memperbaiki diri.
Semoga kita semua bisa menjadi saksi dari keajaiban cinta dan kasih sayang yang tidak pernah
padam, saksi dari keindahan yang tercipta dari kesucian hati dan jiwa. Amin.

Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullah,


Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, dalam kelembutan dan hikmah yang tiada tara, pernah
bertanya kepada para sahabatnya, sebuah pertanyaan yang membuka pintu pemahaman yang
baru:
َ
”‫“ أ رت ْد ُر رم ُ ُس؟‬
‫ر‬
‫ْو ن إ إ م‬
“Tahukah kalian siapakah orang yang mengalami kebangkrutan amal?”

ْ ْ
‫ل ف‬
‫ِل‬
Para sahabat, dengan kepolosan dan pemahaman duniawi, menjawab bahwa orang yang
bangkrut adalah mereka yang tanpa uang atau harta. Namun, Nabi, dengan cahaya hikmah yang

: ْ ‫رر‬ َ ْ ‫ُ ر ر ْ ر‬
menyinari wajahnya, memberikan jawaban yang menyentuh relung terdalam jiwa:
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ َّ
‫ رو ي أ ت‬،‫ص رزإك ٍ ْة‬
‫ر‬
‫و‬
‫ر ِر‬ ‫أ ْ ي ي و م إ ل ِق ريإ م‬ ‫“ؤ ن ْ إ ُ ر ْس‬
‫ر‬
‫يإم رو ق د ش ت م‬ ‫ِة ب رص ال ٍة‬ : : َّ ‫ل م ِم ن‬
‫م أ‬ ْ
‫ ت‬،‫ب‬ ‫ف‬
ٍ ‫ِل‬
‫ٰ ر ِي‬ ‫ر‬ ‫ر ٰ ر ر ر ر‬ ‫ير‬
ُْ ‫ر‬- ‫ٰ ر‬
‫ٰ ر‬ . ‫نر‬ ‫ر‬ ٰ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ي ر‬ َ َ ‫ِر ر ٰ ر‬
‫ر ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫هذ‬ ‫ذإ‬ ‫هو ذ‬،‫ لو سف ك إ‬،‫كل وأ هذمإ إ‬،‫وقذفر هٰ رذإ‬ ‫ر‬ ‫ر‬،‫ْهذإ‬
‫إ‬o‫ض ْنر رط‬ ‫ٰ ر ر ر ر ْ ر دم‬ ‫ر‬
‫ فيع‬ṿ‫ْ ُ رُ رر ْ ر‬ ‫ر ر‬
‫ر‬ َ‫ه‬
‫ قبل مأإن يعلقي ِه‬،‫ ف ِؤ ن ف ِنيت ح ْسن إتره‬. ‫وههذإ ِ من حسنإ ِت ِه‬
،‫ض‬ ِ ‫ُِمن حسن إ ِت‬
َّ ‫ َّ ُُ ر‬. ْ ‫ر ْ ر ر ُر ْ ر ُ ر‬
َ
ِ ‫أ ِخذ ِم ن خ طإ يإه م ف ط عل ي ِه ث م ط ِر ح‬
‫ن‬ ْ ‫ر‬
”‫يف إلنإ ِر‬ ‫ت‬ ‫ِر ح‬
“Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku adalah mereka yang pada hari kiamat datang dengan
amalan shalat, puasa, dan zakat. Namun, mereka pernah mencaci maki, menuduh tanpa bukti,
mengambil harta orang lain secara tidak adil, menumpahkan darah, dan melakukan kekerasan.
Maka, kepada orang-orang yang mereka salahi itu, diberikan amal baik mereka. Apabila amal
baik mereka habis sebelum dapat melunasi utangnya, maka kesalahan orang-orang yang mereka
salahi itu akan diambil dan diberatkan kepada mereka, dan setelah itu mereka dilemparkan ke
dalam api neraka.”

Oh, betapa mendalamnya kisah ini, mengingatkan kita bahwa kekayaan terbesar bukanlah
terkumpul dalam bentuk emas atau perak, melainkan dalam kebaikan, kasih, dan keadilan yang
kita tabur dalam kehidupan ini. Mari, dalam sinar bulan yang lembut ini, kita berjanji untuk
menjaga hati dan tangan kita, agar tidak menjadi penyebab kebangkrutan amal yang sejati.
Biarlah kebaikan yang kita tebar menjadi lampu yang menerangi jalan kita menuju surga, bukan
hanya sekumpulan amal yang hilang, tertimbun oleh kesalahan kita kepada sesama.

Ma‟asyiral Muslimin hafidhakumullah, semoga kita semua terhindar dari kebangkrutan amal
yang sesungguhnya, menjalani hari dengan keadilan, kasih sayang, dan pemahaman mendalam
tentang nilai sejati dari kehidupan ini. Amin.

Ma‟asyiral Muslimin hafidhakumullah,

Bayangkanlah sebuah kebun yang luas, di mana setiap pohon, setiap bunga, dan setiap tetes
embun yang menggantung di daunnya adalah representasi dari amal kebaikan yang telah kita
tanam dengan penuh kasih sayang dan dedikasi selama perjalanan hidup kita. Kebun ini, yang
kita rawat dengan air kesabaran dan sinar keikhlasan, adalah simbol dari jiwa kita yang paling
dalam, tempat di mana segala amal baik kita berkumpul, menunggu untuk membuahkan hasil
pada hari yang telah ditentukan.

Namun, ada momen ketika angin kencang berhembus, membawa badai yang bisa merusak
kebun indah ini. Badai itu adalah kedzaliman yang kita lakukan terhadap sesama, setiap kata
kasar, setiap tindakan tanpa empati, setiap pengambilan yang tidak adil—mereka adalah angin
kencang yang bisa mencabut pohon-pohon, merobek bunga, dan mengeringkan sumber
kehidupan di kebun jiwa kita.

Dalam hikayat yang dipenuhi dengan cahaya hikmah, Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kebun jiwa kita agar tidak rusak oleh badai
kedzaliman. Sebuah pengingat bahwa, jika kita sayang pada diri kita sendiri, kita harus
melindungi kebun indah ini dengan semua yang kita punya, memastikan bahwa tidak satu pun
tindakan kita yang merugikan keindahannya.

Ma‟asyiral Muslimin hafidhakumullah,

Semoga dalam keremangan cahaya iman, kita menemukan kekuatan untuk selalu berjalan di
jalan yang Allah subhanahu wata‟ala ridhai, menjauhkan diri dari angin-angin kencang
kedzaliman yang mungkin datang dalam berbagai bentuk dan rupa. Semoga, dengan kelembutan
hati dan kekuatan iman, kita bisa menjaga kebun jiwa kita tetap hijau, subur, dan berbunga,
sebagai taman yang akan kita bawa sebagai hadiah terindah di hadapan Allah subhanahu
wata‟ala.

Di penghujung kata, izinkanlah saya mengingatkan diri saya dan saudara-saudaraku sekalian
‫َّ ْ ر‬
dengan kata-kata yang diabadikan dalam surah Al-Kauthar:
َّ ‫إل‬ ْ .‫إل َّرج ْيم‬ َّ ُ ْ ُ
‫ؤ نإ ع ط‬. ‫إل َّر‬ ‫ر‬ ِ
ْ ‫ب سم ه‬ ‫إل ش‬ ِ ِ‫أ ع و ذ هل‬
‫ْ ر‬ ‫حيم‬ ‫حمن‬ ْ
‫ي َنإ‬
‫ر‬
ِ ‫ال‬ ‫يطن‬ ‫بإ ل مر‬
‫كأ‬ ‫ن‬
ِ ‫ر‬ ِ‫ر ر‬ ْ ‫ْ َْر ر ر ر‬
ِ ُ : ْ ‫ر‬ ِ ِ ِ
‫ر‬ ْ ‫ر ر‬ ‫ر ِر‬
‫ر‬

‫ِلربك وإنحر ِؤن شإ ِنئك هو إالبب‬ ‫إلكوثر فصل‬


"Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang
terputus."

Mari kita panjatkan doa, semoga Allah menerima tilawah kita, memberikan manfaat dari apa
yang terkandung dalam ayat-ayat suci dan kebijaksanaan, dan menerima usaha kita untuk selalu
berada dalam jalan-Nya. Semoga kita semua, dengan kebun jiwa yang kita jaga bersama,
diterima di sisi-Nya, dan mendapatkan tempat di surga bersama Rasulullah shallallahu „alaihi
wasallam dan orang-orang saleh lainnya. Amin… Amin ya Rabbal 'alamin.
‫ر ر ِّ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر ِّ ُ‬ ‫رر‬ ‫ْ‬ ‫ن‬ ‫ر ُ‬ ‫ر‬
‫وِإ يإ ك م ن إآل يإ وإل ذ‬ ‫ون‬ ‫إ ل ِظ‬ ‫ِ‬ ‫هُ ِ‬ ‫بإ رر‬
‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ِ ت ِ م ك ِر‬ ‫بمإ فيه‬ ‫ف‬ ‫ر ع ْي‬ ‫ل ي و ك يف إ ل‬ ‫ك‬
‫رع ن‬ ‫ِم‬ ‫ْ‬ ‫ا ل ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِن‬ ‫ل م ق رآ‬
‫يب‬ ‫ْ‬
‫ر ر ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ر ُ رر‬
‫ِإ‬ ‫تغ‬ ‫ِإ ه َّس إل رع ِل‬ ‫و‬ ‫إ ل رح ِك ْي ِم‪ ِ .‬و‬
‫َّ‬ ‫ُ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ر ر ر‬
‫ن‬ ‫‪..‬‬
‫ن و ِم ي ي م إف ِف ر وإ‬ ‫و ت ق ب ل م ِم ن ك ت ه‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫نِّ‬
‫ه‬ ‫ْس‬ ‫إل ع‬ ‫ه‬ ‫ِتال‬ ‫ْم‬
‫ي‬
‫ْب‬
‫ُ ْ ر ُ‬
‫ه روإل غ ف ْوُر إل َّر ِح ْي ُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ر‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ ر‬ ‫َ ْ ر‬


‫إ ك رو رح ِ ك رو ر ن‬ ‫ُ‬ ‫ُ إك‪.‬‬ ‫إك‪.‬‬ ‫ُ‬
‫ُ‬
‫‪ْ .‬ب كب إل ْم هلل ِث ْْ ًبإ س ح هلال‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ال‬
‫ل‬
‫ه‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫(‬ ‫‪٤‬‬ ‫)×‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫(‬‫‪٣‬‬ ‫)×‬ ‫ب‬
‫ْب إ‬ ‫د‬ ‫ْب إ‬ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ْر ْ ُ‬ ‫َ‬
‫ُب ر ْ ً ر إَ ر َّ ُ ُ إ ُ‬
‫ِ حمد‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫ِ‬
‫ل‬
‫ه رْ ه إ‬ ‫هْ‬ ‫ْك و ص ال ا ه‬
‫‪ .‬ب‬ ‫ك‪.‬‬ ‫لهال‬
‫لل‬ ‫ِإ‬ ‫ْ‬
‫ر ل ر ل ر َ‬ ‫ررًة َأ ي ل‬
‫وإ ل‬
‫ل‬ ‫ْ‬ ‫و ل‬
‫ب‬
‫ا‬ ‫ْ‬‫ا‬
‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫َ‬
‫ْ إ رح ِ رع ؤ ر إس ر إو ُ َك ع ت ْوف روإ ْم ِت َ َ ه د ر إِ‪َ -‬‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ل ُْم هلل ر ْح ِن ِه ل ّ ُر ل ر ْي ِق ِه نإ ِن ِه‪ .‬و أ ْن ل ه ّ‬
‫ا ؤ ا‬ ‫ْ‬ ‫ُه ل‬ ‫ل‬ ‫د‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ش‬ ‫أ‬ ‫ش‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫َّ ر ر‬ ‫ْر رر ُ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫إل ِ دإ‬ ‫ر‬
‫ْ ُع و ُر‬ ‫ْه د َ ِ ررس‬ ‫َ َ ُك‬ ‫لهرال ُ و‬
‫ِع‬ ‫ر ً م ب ُد ُس ْ ُو ل‬ ‫ر ش ل ه َو أ ش ّ ِّي رد‬ ‫و ه ر ْح ِ‬
‫ه‬ ‫ح دإ ه‬ ‫ي‬ ‫ُ‬
‫ن نإ‬ ‫أ‬ ‫ل ده‬
‫ر‬
‫ُم‬ ‫ا‬
‫ا‬
‫ل ِ ‬
‫رِّ ر ِ ْْ‬ ‫رَ ْ‬ ‫رَ‬ ‫ر‬ ‫ُ ر َ ر ِّ ‬ ‫ِّ‬ ‫ر ْ ر‬
‫ر ْ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ِل َِل ه صوأ ِِهب ر سل َ مت َِلي سإم‬ ‫حم ِإ‬ ‫َؤل ِرض وإ ‪.‬إهلل َم َ َعل سي ِدنإ م ٍ د‬
‫رر ْ و ر ْ ررع ْ و رحإ ر ْ ْ َّ‬ ‫ِن ْر ُ ص ُّل َّ ُ َّ ُ‬ ‫ًْ‬
‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ِه‬
‫َ ُر‬ ‫ر‬
‫موإ‬ ‫ت‬‫إ‬
‫كث أ ُمبإ عَ ف إي َإيهإ إلنسإ ق روإهلال َأمر وإن تهوإ عنم ِرفيإمإ ر وإَع َّأن‬ ‫ِ‬ ‫ْربإِ َ‬
‫ُ ْ رر ر ه َ ل ر‬ ‫ْ ْ ر ‪ -‬نر‬ ‫ر ر ْ د ر‬
‫ْ‬
‫ْال‬ ‫هل‬ ‫إ‬ ‫ع‬
‫وقإ‬‫ت‬ ‫َل‬ ‫ل‬ ‫د‬ ‫س‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ئ‬ ‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ب‬‫م‬‫ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ـ‬‫ث‬‫و‬ ‫أمركمر ِ م ر ِهفي بنف ِِهس‬ ‫بدأ‬ ‫ر هلال َ‬
‫ِّ ِرؤ‬ ‫ِ ِ ُّ ِ ِ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ ب ُّ ر ِ ‪َِّ -‬‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫آل‬ ‫ر‬
‫ْ ن‬ ‫ه‬
‫ِه ق ر َ‬ ‫بر‬
‫رٍ‬
‫أ ْ‬
‫موإ ْ‬
‫وسل ت سلي مإ‪.‬‬ ‫ب‬ ‫ئكته ي‬ ‫ُ َّ ومآل ِ‬
‫صلون ل إِلن‪َّ .‬يآ إي هإإل ن ي إ منوآ وإ ل عَِهلي ‪َّ ِ ِّ -‬‬ ‫ر‬
‫َ ر‬ ‫ُِذ ْ ر َر ْر ر‬ ‫ر َّ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ر َر ر‬
‫ص‬ ‫ِّ‬
‫ِّ‬ ‫ر‬ ‫ع‬
‫محم‬ ‫ِ‬ ‫هلالن عهلي‬ ‫ٍ‬ ‫محم‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫رإلل‬
‫ٍد‬ ‫دنإ‬ ‫سي‬ ‫و‬
‫َعل آ ِل‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫وس‬ ‫رِ‬ ‫َل‬
‫سي ِ‬ ‫صل‬
‫ع‬ ‫ر ه‬
‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ر‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ص‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ر‬ ‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫َّ‬ ‫د‬ ‫دنإ‬ ‫ُ‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫ر‬
‫وإر ررإللهم إ لن ع خل إف إلرإ ِدني‬ ‫مقي ض‬
‫ْ‬ ‫ِ ْ ر ِرء ِش ر‬ ‫ئك ِةآل إر ِلب ْ‬ ‫ك وِ م‬ ‫َ ِإنئكِب يآَل س ِلور‬
‫ْ‬ ‫وع‬
‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر وعث ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫وإلتإ ِب ِع ْ ِنب ِي يعوتإ إلتإ ِب ِنعيْ‬ ‫ص َ‬ ‫َّ‬ ‫ر‬
‫ِ َ وعن ب ِق ي ِةإل ِة حإب‬
‫َّ‬ ‫وع‬‫ر‬ ‫َل‬ ‫إن‬ ‫م‬ ‫تأ بك ٍر روع‬ ‫‪.‬‬
‫نر‬ ‫ْ‬ ‫ر ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ِّ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ ُ‬
‫ل ه م ْ ِب سإ ي ِوم إلر د َّ ي ِن وإ ُر ض رح م ِت ك يإ أ ْ ر َ ُي‬
‫ح رم إل َّرإ ِح ِم ْ ِب إلل ه َّم‬ ‫ع نإ رم رع ه ْم ِإلى‬ ‫ِإ ح ٍن‬
‫ر‬
‫َ ر ْ ُر ر ْ ر‬ ‫رْ‬ ‫رْْ‬
‫ْ ُم ن و ر ؤ ِم وإل ُم ْس ِ ْل ِم ْْ ْ رمإ ِت إ ْال حيآ ء وإ ال‬ ‫ْ‬
‫ْ‬
‫ُ‬ ‫نري روإل ُم س‬
‫ْم روإ‬ ‫ِم ن ه ْم‬ ‫إغ ِف ر ِلل ؤ ِم ر إل نإ ِت‬
‫ِت‬ ‫ِل‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ن‬
‫ر ر ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ُ ر ْ ِ ي َْ‬
‫بإ د‬ ‫ك‬ ‫ُْص ُ ِع‬ ‫ي نر ن وإ‬ ‫م وإل شك‬
‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر ْ‬ ‫َ ْ ْ‬
‫إل‬ ‫ن ِ َ َّ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫إل‬ ‫ر‬ ‫إإ‬ ‫أ‬ ‫ُإلل‬
‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ش‬ ‫ر‬ ‫لسم ي ذ وأ ل‬ ‫َّ ه ِع ز س ل ا م ُم و‬
‫ْك‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫م‬
‫ر رخ ْ ُم ْسلم ر‬ ‫ر ر ل ِّ ر ْ‬ ‫ر‬ ‫ِّ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬
‫رع‬ ‫ْ نر ردومِّ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬ ‫رن إلْ د‬ ‫ُ‬ ‫إ َّ و رحد‬
‫دَإ‬ ‫رْ‬ ‫ي‬ ‫ْم ر ذ إ‬ ‫ْخ ذ‬ ‫إ‬
‫و‬ ‫ري‬
‫ر‬
‫م‬ ‫ْ‬ ‫ل ي ُ ة ْوإ‬
‫رء أ‬ ‫ن ل ل‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫ن‬
‫م ن ص‬
‫ص‬
‫ر‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ر ر ْر ر ر ر‬
‫ر‬ ‫ُ ْ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ِّ ْ‬
‫ر‬ ‫رْ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫رْ ر‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫رعنإ إ‪-‬لب ال و وبإء وإ ل ززا‬ ‫م‬ ‫ك ؤ يوم إل ندي‪ .‬إلله‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫وإع ك ِت‬ ‫إ لدي‬
‫رء إرل َ ر ُل ِْ‬ ‫ر‬ ‫إد ف ع‬ ‫ر‬ ‫ر ْ ر ِرل ِرل ر ْمإ رل ر ِ ر َ‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ر ر‬ ‫ْ ْ‬ ‫ُ‬
‫َّ‬
‫إندون ِس‬ ‫ِ‬ ‫وإل مإ ظهر ِمنهإ ومإ بطن عن بل ِدنإ ِ‬
‫ِمحن‬
‫وإل وسوء إل ِفتن ِة‬
‫ِمحن‬
‫ي يإ‬

‫ِ‬
‫ُّ ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫خآ َّص ر‬
‫إل د ن‬ ‫رر إل رعإ نر ر رب‬ ‫ْس نر عآ َّم ي‬ ‫إل ُب إل‬ ‫و‬
‫ر‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ًة رسإ ِئ ْل ردإ ن مُ‬
‫‪ ṿ‬ل ِم ْْ ي نإ آ ِتن نِ ريإ‬ ‫ِل ِم ْ ي ة إ‬ ‫ِ‬
‫َ ف‬ ‫‪.‬‬ ‫ِر‬
‫ر َ ر َ ر ر إَ ر ْ‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر ر ر‬
‫نإ ْ إ ْ نإ وإؤ ل ت َغ ِرف‬ ‫َّ‪ ṿ‬إل‬ ‫إآل ر ًح س‬ ‫ًح س ن ن‬
‫َّ‬ ‫ة رو ِ ف ِخ ن ة و عر نإ ِر‪.‬‬
‫ر‬
‫ررب َظ ْم ُ ن ن رس ْم ْر ل نإ‬ ‫ر‬
‫ف‬ ‫نإ ل‬ ‫ِق نإ‬ ‫ر ر ِة‬
‫ذإ‬
‫ْ رْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫رورت رنإ ل ْو ر رخإ ر ِع ربإ ! ؤ ر ْ ري ب إل وإإل سإ‬
‫ر‬
‫أ ُم رع ْدل ْح ن‬ ‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر‬
‫ْر رح ن ْم ن ن إ شي ن د ِهلال ن‬
‫ه‬
‫ل ُر‬ ‫‪.‬‬ ‫ُ َّن م ل‬
‫ك ِ‬
‫ا‬
‫َِ‬ ‫ِ َّ ُِ‬ ‫رْ ْ رْ‬ ‫ْ ُ ر ر ر ِ ‬ ‫ر ْ‬
‫ر ر‬ ‫ر ُ ر‬ ‫ُ ‬ ‫ْ‬
‫ِ ّ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ر ْ‬ ‫رْ‬
‫َ نْ‬ ‫ر‬
‫يع ي لعل َكم رتذكرون‬ ‫ع إلفحشآ ِء وإلمنك ِر وإلب‬ ‫ِوإيتآ ِء ِذي إلقر وين‬
‫ِعظكم‬ ‫ْن‬ ‫هِ‬ ‫‪.‬ت‬
‫ْ‬ ‫ْ ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر ر ْ ر ُ ر ْ‬ ‫ر ْ ُ‬
‫ِن ي ِز ِ ِ ك ‪ .‬ب‬ ‫ش‬ ‫يذ ك‬ ‫وإ ذ ك‬
‫لهال‬ ‫َ‬ ‫ُْ ْ وُ ُ ْ‬ ‫ُروإ ه‬
‫ر‬
‫ع ي رك م ك ر و ع ع ْ ُ و ذ‬
‫أ‬ ‫ُه ر م ه د ك ل ْ‬ ‫إ‬ ‫ر‬
‫إل م‬
‫لْ‬
‫ِ ِ‬
‫ك‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ِظ‬ ‫ل‬
‫رُ‬
‫ا‬

You might also like