Perbedaan Lama Paparan Sinar Uv-C Terhadap Penurunan Jumlah Angka Kuman Pada Alat Makan Di Kantin Industri Tekstil

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN SILIWANGI

Vol 2 No 2, Desember 2021

PERBEDAAN LAMA PAPARAN SINAR UV-C TERHADAP


PENURUNAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA ALAT MAKAN DI
KANTIN INDUSTRI TEKSTIL

Differences In Duration of Exposure to UV-C Rays on Decreasing The Number


of Germs on Cultery in The Textile Industrial Canteen

Suni, Febi Ismail 1*),Agus Somad Saputra 2, Teguh Budi Prijanto2


1*)
Jurusan Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung, Email : febiismailsuni11@gmail.com
2
Jurusan Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung, Email : m_nauval2011@yahoo.com
3
Jurusan Sanitasi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung, Email : teguh.budip4@gmail.com

ABSTRACT
Sanitation of cutlery is intended to kill vegetative microbial cells left on the surface
of cutlery. PT.X as one of the textile industries, provides canteen facilities to support the
productivity of its workers. A total of 18 pieces or 9% of the 200 cutlery plates at PT.X did
not meet the requirements according to Permenkes No. 1096 of 2011, the germ number is
524 colonies/cm2 of cutlery. This study aims to determine the difference in the length of
exposure to radiation (10 minutes, 20 minutes, and 30 minutes) on the decrease in the
number of germs on cutlery at PT.X. The cutlery used as a sample was 18 pieces. Based
on the results of the study, it was known that there was a decrease in the number of germs
before and after UV-C irradiation. Radiation with a long exposure of 10 minutes reduces the
germ number by 63.12%, irradiation with a length of exposure of 20 minutes reduced the
number of germs by 80.84% and irradiation with a length of exposure of 30 minutes reduced
the number of germs by 99.84%. The effective decrease occurred at 30 minutes of
exposure.
KEYWORDS : Germ count, Cutlery, Serilization, UV-C Radiation

ABSTRAK
Sanitasi alat makan dimaksudkan untuk membunuh sel mikroba vegetatif yang
tertinggal pada permukaan alat makan. PT.X sebagai salah satu industri Tekstil,
menyediakan fasilitas kantin untuk mendukung produktivitas pekerjanya. Sebanyak 18
buah atau 9% dari 200 alat makan piring di PT.X tidak memenuhi persyaratan sesuai
Permenkes No. 1096 Tahun 2011, yaitu angka kuman 524 koloni/cm 2 alat makan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama paparan penyinaran (10 menit,
20 menit, dan 30 menit) terhadap penurunan angka kuman pada alat makan di PT.X. Alat
makan yang digunakan sebagai sampel sebanyak 18 buah. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui terjadi penurunan angka kuman sebelum dan setelah dilakukan penyinaran Sinar
UV-C. Penyinaran dengan lama paparan 10 menit menurunkan angka kuman 63,12%,
penyinaran dengan lama paparan 20 menit menurunkan angka kuman 80,84% dan
penyinaran dengan lama paparan 30 menit menurunkan angka kuman 99,84%. Penurunan
efektif terjadi pada lama paparan 30 menit.
KATA KUNCI : Angka Kuman, Alat Makan, Serilisasi, Radiasi Sinar UV-C

558
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2, Desember 2021

PENDAHULUAN penyimpanan yang tertutup, dapat


melindungi alat pangan dari sumber
Kebersihan peralatan makanan yang pengotor dan binatang perusak. Selain
kurang baik akan mempunyai peranan itu, tempat penyimpanan alat makan
penting dalam pertumbuhan dan dilengkap dengan sterilisasi, hal ini
perkembangbiakan kuman, penyebaran bertujuan untuk membunuh
penyakit dan keracunan. Ada beberapa mikroorganisme sehingga angka
faktor yang dapat mempengaruhi kuman pada alat makan akan menurun
kualitas makanan jadi yaitu terjadinya Menurut Silindir dan Özer (2012)
kontaminasi makanan oleh bakteri sterilisasi radiasi mempunyai kelebihan
melalui kontaminasi peralatan yang diantaranya proses dilakukan pada
tidak bersih (Tumelap, 2011). temperature kamar sehingga tidak
Hasil pemeriksaan yang telah merubah struktur jaringan, tidak
dilakukan di PT.X pada tanggal 26 April meninggalkan residu, efektif
2021, didapatkan hasil pemeriksaan membunuh mikroorganisme sampai
angka kuman bakteri pada alat makan batas tertentu dan memiliki daya
piring pertama yaitu 816 koloni/cm 2 luas tembus tinggi, teknologi ini sudah
permukaan alat makan dan piring kedua diaplikasikan untuk mensterilkan alat
791 koloni/cm2 luas permukaan alat kesehatan, contoh dari sterilisasi
makan, maka piring yang diperiksa tidak radiasi adalah sinar UV-C .
memenuhi syarat karena melebihi nilai Penelitian yang dilakukan oleh
ambang batas yang telah ditetapkan. Herawati (2019) hasil pemeriksaan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan rata-rata persentase penurunan angka
Republik Indonesia Nomor 1096 Tahun kuman jarak penyinaran 5 cm, 10 cm,
2011 Tentang Hygiene Sanitasi dan 15 cm masing - masing sebesar
Jasaboga, seluruh sampel tidak 97,62%, 92,15%, dan 80,30%. Hasil
memenuhi persyaratan untuk angka penurunan yang paling tinggi yaitu pada
kuman pada alat makan berdasarkan jarak penyinaran ke 5 cm. Penelitian
regulasi tersebut alat makan tidak boleh yang dilakukan oleh Fitriani (2019)
mengandung angka kuman atau 0 sampel penelitian sinar UV-C lama
koloni/cm². waktu 15 menit dengan persentase
Hasil pemeriksaan laboratorium, air 90,31%, 18 menit dengan persentase
bersih dengan parameter mikrobiologi 96,28% dan 21 menit dengan
Escherichia coli >2 APM/100 ml dan persentase 99,34%. Waktu yang paling
Coliform adalah >2.419,6 APM/100 ml. optimal dalam menurunkan bakteri
Berdasarkan Permenkes No. 32 Tahun adalah 21 menit.
2017 tentang Standar Baku Mutu Berdasarkan latar belakang diatas
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan dapat diketahui bahwa cemaran biologi
Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygiene (bakteri) pada alat makan dapat
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per mengkontaminasi makanan yang
Aqua, dan Pemandian Umum bahwa air disajikan pada alat makan. Alat makan
bersih tersebut tidak memenuhi syarat yang terkontaminasi cemaran bakteri
untuk parameter mikrobiologi ini dapat menyebabkan gangguan
Escherichia coli dan bakteri Coliform. kesehatan, diantaranya diare, kolera,
hepatitis dan food borne diseases
Penelitian ini bertujuan untuk lainnya, peneliti tertarik untuk
menganalisis dan menyelesaikan melakukan penelitian mengenai,
permasalahan penyimpanan alat “Perbedaan lama paparan sinar UV-C
makan dikarenakan sarana terhadap penurunan angka kuman
penyimpanan alat makan tidak pada alat makan di kantin PT.X”.
memenuhi persyaratan. Tempat
penyimpanan yang akan dibuat adalah

559
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2, Desember 2021

Jenis penelitian yang akan dilakukan


dalam penelitian ini adalah Penelitian
eksperimen
Dalam penelitian eksperimen ini
menggunakan cara pretest posttest
without control. Pretest merupakan
angka kuman pada alat makan sebelum
dilakukan penyinaran sinar UV-C.
Posttest merupakan angka kuman pada
alat makan setelah dilakukan
penyinaran sinar UV-C dengan lama
paparan 10 menit, 20 menit, dan 30
menit . Gambar 2 Alat Sterilisasi Alat Makan
Besar sampel dihitung berdasarkan menggunakan Sinar UV-C
rumus besar sampel menurut Gomez
(2007). Pada penelitian ini terdapat 3 prinsip kerja alat sterilisasi adalah
perlakuan yaitu lama paparan sinar UV- pengeringan alat makan dengan
C yang digunakan adalah 10 menit, 20 menggunakan blower dan sterilisasi
menit dan 30 menit, 18 buah piring menggunakan sinar UV-C 30 watt
dengan besar pengulangan yang dengan panjang gelombang 254 nm,
dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan dinding pada lemari sterilisasi ini
,dengan banyak sampel 18 sebelum dipasangi oleh cermin untuk membantu
perlakuan penyinaran sinar UV-C memantulkan cahaya pada setiap sudut
(pretest) dan 18 setelah perlakuan yang berada dalam lemari sterilisasi.
penyinaran sinar UV-C (posttest)
dengan desain rangkaian alat penelitian Teknik pengumpulan data dilakukan
ditunjukan pada Gambar 1 dan 2 . dengan cara pemeriksaan laboratorium
pada alat makan dan observasi teknik
pencucuain pada alat makan.
Pemeriksaan laboratorium bertujuan
untuk mengetahui angka kuman pada
alat makan yang sebelum maupun
setelah dikontakkan dengan sinar UV-C,
sementara observasi teknik pencucian
alat makan bertujuan untuk mengetahui
teknik pencucian alat makan yang di
terapkan di PT. X
Analisis data menggunakan analisis
univairat dengan menggunakan nilai
rata-rata angka kuman pada alat makan
dan untuk meilhat penurunan angka
kuman pada alat makan. Analisis
bivariat yaitu untuk mengetahui
perebedaan lama paparan sinar UV-C
pada alat makan, untuk mengetahui itu
dilakukan uji normalitas data, uji
Gambar 1 Desain alat sterilisasi alat homogenitas, uji Kruskal wallis, dan uji
makan piring mann witney u test.

560
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2, Desember 2021

HASIL b. Hasil pengukuran angka kuman


(posstest) setelah perlakuan
Setelah dilakukan pengujian,
penurunan angka kuman pada Tabel 2 Hasil Pengukuran Angka
permukaan alat makan dengan Kuman pada Alat Makan Setelah
menggunakan sinar UV-C didapatkan Penyinaran Sinar UV-C dengan
hasil penelitian sebagai berikut . Perbedaan Lama paparan
(Posttest)
a. Hasil pengukuran angka kuman
(peretest) sebelum perlakuan . Angka Kuman (koloni/cm2
permukaan alat makan)
Tabel 1 Hasil Pengukuran Angka Pengulangan
10 20 30
Kuman pada Alat Makan Sebelum Menit
Penyinaran Sinar UV-C dengan Menit Menit
Perbedaan Lama paparan 1 201 107 1
(Pretest)
2 193 101 0
Angka Kuman (koloni/cm2 3 176 98 1
permukaan alat makan)
4 193 107 1
Pengulangan
10 20 30
Menit 5 176 95 0
Menit Menit
518 6 209 100 2
1 521 523
521 Minimal 176 95 0
2 517 519
515 Maksimal 209 107 2
3 514 517
518 Rata-rata 191 101 1
4 517 523
5 519 514 520

6 524 518 523 Berdasarkan Tabel 2


515 setelah diberikan penyinaran sinar
Minimal 514 514
UV-C dengan lama paparan 10
Maksimal 524 523 523 menit, angka kuman alat makan
519 terendah 176 koloni/cm 2
Rata-rata 518 519 permukaan alat makan dan tertinggi
209 koloni/cm2 permukaan alat
Berdasarkan Tabel 1 diatas makan. Angka kuman pada alat
dapat diketahui bahwa rata rata makan setelah dilakukan
angka kuman pada alat makan piring penyinaran dengan lama paparan
di kantin PT.X sebelum perlakuan 10 20 menit diketahui angka kuman
menit adalah 518 koloni/cm2 luas terendah 95 koloni/cm 2 permukaan
permukaan alat makan, 519 alat makan dan tertinggi 107
koloni/cm2 luas permukaan alat koloni/cm2 permukaan alat makan.
makan sebelum perlakuan 20 menit, Angka kuman pada alat makan
dan 519 koloni/cm2 luas permukaan setelah dilakukan penyinaran
alat makan sebelum perlakuan 30 dengan lama paparan 30 menit
menit terendah 0 koloni/cm 2 permukaan
alat makan dan tertinggi 2
koloni/cm2 permukaan alat makan.

561
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2, Desember 2021

c. Hasil Persentase Penurunan Angka d. Uji Normalitas Data


Kuman pada Alat Makan setelah Berdasarkan hasil uji normalitas data
dilakukan paparan sinar UV-C menggunakan Uji shaphiro wilk nilai
(P.Value) signifikan lebih besar dari α
Tabel 3 Persentase Penurunan (0,05). Sehingga dapat disimpulkan
Angka Kuman pada Alat Makan bahwa data diatas berdistribusi normal.
setelah dilakukan paparan sinar UV-
C e. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji homogenitas
Persentase Penurunan (%) data nilai (P.Value) bernilai 0,001
Pengulangan 30 signifikan lebih kecil dari α (0,05).
10 20 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Menit Menit Menit
data diatas tidak homogen.
1 61,42 79.54 99.81
100 f. Uji Non Parametrik Menggunakan Uji
2 62,67 80.54 Kruskal Wallis
3 65,76 81.04 99.81 Berdasarkan hasil uji menggunakan
99.81
Uji Kruskal Wallis nilai (P.Value) bernilai
4 62.67 79.54 0,000 signifikan lebih kecil dari α (0,05)
5 66.09 81.52 100 sehingga Ho Ditolak dan Ha diterima
yang artinya, terdapat perebedaan lama
6 60.11 80.69 99.62
paparan terhadap penurunan angka
Minimal 60.11 79.54 99.62 kuman pada alat makan.

Maksimal 66.09 81.52 g. Uji lanjutan Kruskal wallis


100
menggunakan uji Mann Witney U
Rata-rata 63.12 80.84 99.84 Test
Berdasarkan hasil uji menggunakan
Uji Mann Witney U Test nilai (P.Value)
Berdasarkan Tabel 3, persentase bernilai 0,004 signifikan lebih kecil dari α
penurunan angka kuman pada alat (0,05) sehingga terdapat perbedaan
makan setelah perlakuan pemaparan antara perlakuan 10 menit , 20 menit
sinar UV-C dengan lama paparan 10 dan 30 menit.
menit rata-rata 63,12%, lama paparan
20 menit rata-rata 80,84%, lama
paparan 30 menit rata-rata 99,84%.

562
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2 , Desember 2021

600
Angka Kuman Koloni/cm2 Luas Permukaan
500

400
Alat Makan

300

200

100

0
1 2 3 4 5 6
Pengulangan

10 menit pretest 10 menit postest 20 menit pretest


20 menit postest 30 menit pretest 30 menit postest

Gambar 3 Grafik Penurunan Angka Kuman pada Alat Makan

PEMBAHASAN penyimpanan alat makan. Pencucian


alat makan tidak menjamin angka
1. Angka Kuman Sebelum (pretest) kuman pada alat makan sesuai dengan
Perlakuan Penyinaran Sinar UV-C nilai ambang batas (0 koloni/cm 2
permukaan alat makan). Alat makan
Alat makan di PT.X berjumlah 200 yang telah dilakukan pencucian dengan
alat makan yaitu piring, sampel yang di perendaman ataupun air mengalir masih
ambil merupakan random sampling mengandung bakteri (Azari, 2013).
sebanyak 9% dari banyaknya alat Sarana pencucian juga menjadi faktor
makan yang d sediakan, diketahui yang mempengaruhi angka kuman pada
angka kuman pada alat makan sebelum alat makan. Sarana pencucian yang baik
dilakukan penyinaran sinar UV-C minimal terdiri dari 3 bak pencucian
hasilnya melebihi nilai ambang batas (Three Compartement Sink), seperti
yang ditentukan pada Permenkes No. pada penelitian Andriyanti (2009),
1096 Tahun 2011 tentang Hygiene pencucian dengan menggunakan
Sanitasi Jasa Boga, bahwa persyaratan metode TCS (Three Compartement
angka kuman pada alat makan adalah 0 Sink) yang dilengkapi dengan
koloni/cm2 permukaan alat makan. penambahan larutan deterjen dan klorin
Cemaran biologi (bakteri) pada alat dapat menurunkan angka kuman pada
makan dapat mengkontaminasi makan alat makan .
yang disajikan pada alat makan. Alat
Makan yang terkontaminasi cemaran
bakteri ini dapat menyebabkan 2. Angka Kuman Sesudah (posttest)
gangguan kesehatan, diantaranya diare, Perlakuan Penyinaran Sinar UV-C
kolera, hepatitis, dan food borne
diseases lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Angka kuman pada alat makan angka kuman mengalami penurunan
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal setelah dilakukan pemaparan sinar UV-
yaitu, teknik pencucian dan C dengan perbedaan Lama paparan,

563
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2 , Desember 2021

namun masih terdapat angka kuman masing 99,84%, 80,84%, 63,12%


yang belum memenuhi persyaratan Perbedaan penurunan angka kuman
sesuai Permenkes No. 1096 Tahun terjadi karena, semakin lama paparan
2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasa penyinaran maka intensitas penyinaran
Boga. yang diabsorbsi bakteri semakin tinggi.
Sinar UV-C diserap oleh protein dan Mekanisme inaktivasi
asam nukleat, Bila mikroorganisme mikroorganisme oleh sinar UV dengan
disinari oleh sinar UV-C, maka ADN cara merusak asam nukleat sehingga
(Asam Deoksiribonukleat) dari mikroor- mencegah replikasi mikroorganisme Inti
ganisme tersebut akan menyerap energi sel dikomposisi oleh rantai ganda DNA,
sinar ultraviolet. Energi itu yang perlukan untuk sintesis ribosomal,
menyebabkan terputusnya ikatan transfer dan massengger RNA, yang
hidrogen pada basa nitrogen, sehingga bertanggungjawab pada proses sintesis
terjadi modifikasi-modifikasi kimia dari dalam sel DNA dan RNA merupakan
nukleoprotein serta menimbulkan polimer yang panjang terdiri dari
hubungan silang antara molekul- kombinasi empat nukleotida Nukleotida
molekul timin yang berdekatan dengan DNA tersusun atas pirmidin, purin,
berikatan secara kovalen. Hubungan ini adenin dan guanidin timin dan sitosin.
dapat menyebabkan salah baca dari Nukleotida RNA terdiri atas purin,
kode genetik dalam proses sintesa adenin, guanin dan pirimidin, urasil dan
protein, yang akan menghasilkan mutasi sifosin. Asam nukleat merupakan
yang selanjutnya akan merusak atau untaian ganda dengan nukleotida rantai
memperlemah fungsi-fungsi vital satu komplementer dengan lainya
organisme dan kemudian akan Adenin berpasangan dengan timun
membunuhnya (Jay, 2006). dalam DNA dan berpasangan dengan
Tersedianya nutrisi yang cukup dan urasil pada RNA, sementara guanidin
kondisi lingkungan yang mendukung. berpasangan dengan citosin. Ikatan
Dengan variasi waktu kontak sinar yang membentuk kedua pasangan
UV-C (ultra violet) sebagai sterilisasi, adalah ikatan hidrogen. Setiap
mampu menurunkan jumlah bakteri mukleotida bisa pecah menjadi dua
angka total kuman. Sinar UV-C dengan bagian yaitu gula phospat dan basa
panjang gelombang 254 nm karena nitrogen. Mekanisme inaktivasi sinar
panjang gelombang tersebut cenderung UV-C terhadap DNA dan RNA
aman, sinar UV-C membunuh menghasilkan dimmer pirimidin
mikrioorganisme dengan cara sinar UV- (Hariono, 2012).
C berpenetrasi melalui dinding sel dan
membrane sitoplasma mikroorganisme, 4. Lama Paparan Efektif Untuk
kemudian sinar UV-C tersebut Menurunkan Angka Kuman
menyebabkan penyusunan ulang
molekul DNA mikroorgnaisme sehingga Perbedaan Lama paparan
mikroorganisme tersebut akan berhenti penyinaran akan mempengaruhi
berpoduksi dan kemudia akan mati persentase penurunan angka kuman
(Fitriani, 2019) pada alat makan. Semakin lama
paparan penyinaran, maka intensitas
3. Persentase Penurunan Angka Kuman penyinaran yang diabsobsi bakteri
pada Alat Makan semakin tinggi. Angka kuman pada alat
makan di PT. X setelah penyinaran sinar
Angka kuman setelah diberikan UV-C dengan Lama paparan 30 menit
perlakuan dengan perbedaan lama yaitu terendah 0 koloni/cm 2 permukaan
paparan penyinaran sinar UV-C 10 alat makan dan tertinggi 2 koloni/cm 2
menit, 20 menit, 30 menit hasilnya alat makan. Penyinaran sinar UV-C
terdapat perbedaan dengan persentase efektif dilakukan pada Lama paparan 30
penurunan angka kuman masing- menit, dikarenakan penyinaran sinar

564
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2 , Desember 2021

UV-C pada Lama paparan 30 menit UCAPAN TERIMAKASIH


dapat menurunkan angka kuman pada Terima kasih kepada seluruh
alat makan hingga memenuhi pihak yang telah membantu dalam
persyaratan. proses penyusunan karya tulis dan
Sinar ultraviolet-c (UV) dengan penelitian ini terkhusus orang tua dan
panjang gelombang 260 nm mampu dosen poltekkes kemenkes bandung
bereaksi dengan asam nukleat jurusan kesehatan lingkungan, dan
mikroorganisme. Sinar ultraviolet dapat pihak yang lainnya, yang tidak
menyebabkan terganggunya ikatan disebutkan satu persatu.
antara molekul-molekul timin. Pada
akhirnya, pembentukkan dimer timin DAFTAR RUJUKAN
akan menghalangi replikasi DNA normal
dengan menutup jalannya proses 1. Soemirat, J, 2014. Kesehatan Lingkungan,
replikasi enzin. Dengan kata lain, sinar Cetakan IX, Yogyakarta: Gadjah Mada
UV dapat merusak perkembangan University Press
mikrooganisme, namun tidak 2. Wayansari, Lastmi dkk, 2018. Manajemen
berpengaruh pada endospore bakteri Sistem Penyelenggaraan Makanan
Menurut Yulisman (2016),. Institusi, Jakarta : Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan Badan
SIMPULAN Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber
Terdapat Perbedaan yang Daya Manusia Kesehatan Edisi Tahun 2018
bermakna pada lama paparan sinar UV- 3. Gomez, K.A dan A.A. Gomez, 2007.
C terhadap penurunan angka kuman Prosedur Statistik untuk Penelitian, Edisi
pada alat makan di kantin PT.X Kedua, Jakarta: Universitas Indonesia Press
Jumlah angka kuman pada alat 4. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian :
makan di PT. X sebelum dilakukan Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi
penyinaran sinar UV-C sebesar 524 VI, Jakarta : PT Rineka Cipta 2006
koloni/cm2 permukaan alat makan. 5. BPOM RI, 2018. Laporan Tahunan
Sedangkan rata-rata jumlah angka BPOM Tahun 2018. Diakses di
kuman alat makan setelah dilakukan https://www.pom.go.id/new/browse/more/la
penyinaran sinar UV-C dengan lama poran_tahunan/06-04-2019/06-04-2020/1.
penyinaran 10 menit sebesar 191 6. Departemen Kesehatan RI. (2006). Modul
koloni/cm2 luas permukaan alat makan dan Kursus Hygiene Sanitasi Makanan
dengan persetanse penurunan 63,12%, dan Minuman “Pencucian dan
20 menit sebesar 101 koloni/cm 2 Penyimpanan Peralatan Makan” Sub
dengan persentase penurunan 80,84% Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan
dan 30 menit sebesar 1 koloni/cm2 Pangan Direktorat Penyehatan Lingkungan
dengan persentase penurunan 99,84%, Direktorat Jendral PP & PL
penurunan yang paling efektif adalah 7. Peraturan Menteri Kesehatanan Republik
pada lama paparan 30 menit. Indonesia No.1096/Menkes/Per/VI/2011
Teknik pencucian alat makan di Tentang sanitasi Jasaboga.
PT. X yang memenuhi syarat adalah 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
pada tahap scraping (pembuangan sisa Indonesia Nomor 70 Tahun 2016 tentang
makanan) dan rinsing (membilas Standar Kesehatan Lingkungan Kerja
dengan air). Sedangkan tahap dan Industri
pencucian yang tidak memenuhi syarat 9. Cahyonugroho, O. H., 2010. Pengaruh
adalah flushing (merendam dalam air), Intensitas Sinar Ultraviolet dan
washing (mencuci dengan detergent), Pengadukan Terhadap Reduksi Jumlah
sanitizing/disinfektan dan towelling Bakteri E.coli. Jurnal Ilmiah Teknik
(mengeringkan). Maka teknik pencucian Lingkungan Volume 2 No.1 pp.18-23
di PT. X tidak memenuhi syarat 10. Fallis, A., 2013. Alat UV Room Sterlizer.
Journal of Chemical Information and
Modeling. Volume 53 No.9 pp.1689-1699

565
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718
JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Vol 2 No 2 , Desember 2021

11. Fitriani, Nur Endah, dkk, 2019. Perbedaan 16. Yudianti, Ika, dkk, 2013. Perbandingan
Variasi Waktu Kontak Sinar UV-C Efektifitas Sterilisasi Panas Kering dan
Dalam Penurunan Angka Total Kuman Desinfeksi Tingkat Tinggi Teknik Rebus
Pada Alat Makan. Jurnal Riset Kesehatan terhadap Pertumbuhan Escherichia coli,
Poltekkes Depkes Bandung .Volume 11 IJEMC, Vol. 2 No.1.
No.1 17. Yulisman, Hendra, 2016. Metode
12. Haidinaali, Jubaidi, Mualim. 2012. Metode Sterilisasi Menggunakan Filterisasi dan
Sterilisasi Pada Alat Makan Dalam Radiasi, Diakses pada tanggal 02 Mei 2021,
Menurunkan Kandungan Bakteriologi. www.jakbelajar.com.
Bengkulu: Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 18. Andriani, Durri. (2004). Pedoman
13. Andriyani, Anissa. (2009). Pengaruh Penulisan Daftar Pustaka. Pusat Studi
Larutan Detergent dan Larutan Klorin Indonesia Lembaga Penelitian Universitas
Pada Proses Pencucian Alat Makan Terbuka
dengan Metode Three Compartement 19. Azari, Jimmy Tomam, 2013. Studi
Sink Terhadap Penurunan Jumlah Komparatif Pencucian Alat Makan
Angka Kuman Pada Alat Makan Di RS dengan Perendaman dan Air Mengalir
PKU Muhamadiyah Surakarta. Terhadap Jumlah Kuman pada Alat
GASTER, Vol.5, No. 1, 379-386 Makan di Warung Makan Bu Am
14. Herawati,Dinny Nur Arrifa, 2019. Variasi Gonilan. Surakarta: Universitas
Jarak Penyinaran Lampu UV Terhadap Muhamadiyah.
Penurunan Angka Kuman Pada Alat Makan, 20. Galih, J., 2016. Perancangan Alat
Bandung: Poltekkes Depkes Bandung Sterilisasi UV Dental Kit Berbasis
15. Tumelap, Henny J., 2011. Kondisi Microcontroller ATMega 16. Program
Bakteriologik Peralatan Makan Di Studi Teknik Elektromedik Universitas
Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Muhammadiyah Yogyakarta
Jurnal Kesehatan Lingkungan Poltekkes 21. USEPA, 1999, EPA Guidance Manual
Kemenkes Manado. Volume 1 No. 1 Alterative Disinfectan and Oxidants, pp 8-2
Oktober 2011. Center for Environmental Research
Information, Cincinati, OH.

566
DOI:https://doi.org/10.34011/jks.v2i2.718

You might also like