Professional Documents
Culture Documents
Mengonsumsi Narkoba Menimbulkan Perilaku Seks Bebas Di Kalangan Remaja
Mengonsumsi Narkoba Menimbulkan Perilaku Seks Bebas Di Kalangan Remaja
net/publication/351227528
CITATIONS READS
0 859
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Ristina Siti Sundari on 30 April 2021.
ABSTRACT
Drugs intake causing free sex behavior toward teenager at Tasikmalaya then this matter has
been worrying us. Promiscuity as teenager opinion is the common activity, instead give the
bad impact either for health, norm or social among families and environment. It influence to
future for teenager themselves and then could get worse for next generation. The research
aimed to know whether correlation between drugs intake and promiscuity deal with
teenager in Tasikmalaya. The method used survey then analyzed by Rank Spearman
Correlation Test toward 26 respondent using questionnaire. The research indicated that
there is the significant correlation between drugs intake and promiscuity. The more
dragging in drugs intake, the more doing free sex due to promiscuity. The weighted value of
drugs intake is 78,5% and also free sex is 67,2%. It is necessary to do spiritual or religion
approach and positive activity such as art, sport, organization or gardening regard to
personality development to raise belief, safety and health either physically and mentally.
Keywords: Drugs, Promiscuity, free sex, Teenager.
ABSTRAK
Mengonsumsi narkoba dapat mengakibatkan perilaku seks bebas dilakangan remaja di
Tasikmalaya. Hal ini semakin mencemaskan semua pihak. Pergaulan bebas seperti hal tersebut
menurut remaja itu merupakan suatu hal yang dianggap biasa padahal dampak dari semua itu
sangat memprihatinkan baik dari segi kesehatan maupun lingkungan keluarga dan lingkungan
social yang menjadi tercemar dan bagi kalangan remaja hal tersebut dapat merusak masa
depan remaja itu sendiri dan secara umum dapat merusak generasi penerus bangsa. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mengonsumsi narkoba terhadap perilaku
seks bebas di kalangan remaja di Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah survey yang
dianalisis menggunakan korelasi Rank Spearman terhadap 26 orang responden yang
diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan teradapat korelasi antara mengkonsumsi
narkoba dengan perilaku seks bebas. Semakin terjerat dalam mengkonsumsi narkoba maka
perilaku seks bebas semakin tinggi. Klasifikasi variabel mengkonsumsi narkoba termasuk
kategori tinggi dengan nilai tertimbang mencapai 78,5%, demikian juga perilaku seks bebas
termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai tertimbang mencapai 67,2%. Perlu diadakan
pendekatan spiritual atau keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan manyadari bata-
88 Asyiah et,al. Mengkonsumsi Narkoba Menimbulkan Perilaku
batas yang dianjurkan dan dilarang dalam agama untuk keselamatan dan kesehatan fisik dan
mental remaja.
Kata Kunci: Narkoba, pergaulan bebas, seks bebas, remaja.
Asyiah, A. K., Sundari, R, S., & Risana, D. (2020). Mengkonsumsi Narkoba Menimbulkan
Perilaku Seks Bebas DiKalangan Remaja. Jurnal Sosial Humaniora, 11(2), 87-95.
Tabel 4. Klasifikasi Indikator dari Variabel Tabel 7. Nilai dan Kisaran Skoring pada
Penelitian Indikator dari Variabel Penelitian
No. Indikator Klasifikasi (Nilai/Skor) No. Indikator Kisaran
Rendah Sedang Tinggi Skor
1. 3,00 – 7,00 – 11,00 – 1. Kencan 3 – 15
Coba-coba
6,00 10,00 15,00 2. Hormonal 3– 15
2. 3,00 – 7,00 – 11,00 – 3. Ekonomi 3– 15
Pergaulan
6,00 10,00 15, 00 Jumlah Skoring 12 – 60
3. 3,00 – 7,00 – 11,00 –
Ketagihan
6,00 10,00 15, 00
Konsumsi 9,00 – 21,0 – 33,00 – Penentuan interval kelas untuk indicator
Narkoba 12,00 30,0 45,00 dan variable perilaku seks bebas formulasi
Sumber : Data primer diolah nya sebagai berikut :
Sistem skoring dan kisaran skor masing-
masing indicator serta klasifikasi indikator 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 =
dari variable kedua dijabarkan dalam Tabel 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
3 dan 4 sebagai berikut :
Rancangan Uji Hipotesis
Untuk menginterpretasikan hasilnya maka
Tabel 5. Nilai dan Kisaran Skoring pada akan dibandingkan dengan tabel nilai-nilai
Indikator dari Variabel Penelitian Rho (Emory, 1980). Tujuan metode
No. Indikator Kisaran
Skor pengujian Rank Spearman menurut Riyadi
1. Coba-coba 3 – 15 (2015) adalah untuk menguji hipotesis ada
2. Pergaulan 3 – 15 tidaknya pengaruh atau hubungan antara 2
3. Ketagihan 3 – 15
Jumlah Skoring 9 – 45 variabel.
Penentuan interval kelas untuk indicator 1) Jika terdapat sedikit rank kembar/tidak
dari variable konsumsi narkoba formulasi sama sekali, rumusnya sebagai berikut :
nya sebagai berikut : 6 ∑N di2
rs = 1 - Ni=1
3
−N
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 2) Keterangan :
Klasifikasi = rs = Korelasi Rank Spearman
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
Berdasarkan hasil perhitungan maka 2
∑ di = Perbedaan antara jarak rank
diperoleh hasil klasifikasi yang disajikan X dan rank Y
pada table 6 berikut: N = Jumlah responden
3) Jika terdapat banyak rank kembar dari
Tabel 6. Klasifikasi Indikator dan Variabel peubah tersebut, masing-masing diberi
perilaku seks bebas rata-rata sehingga pengaruh rank
Klasifikasi (Nilai/Skor)
No. Indikator kembar dapat diatasi. Untuk menghitung
Rendah Sedang Tinggi
1. Kencan 3,00 – 7,00 – 11,00 – korelasi apabila terjadi rank kembar
6,00 10,00 15,00 digunakan rumus sebagai berikut :
2. Hormonal 3,00 – 7,00 – 11,00 – ∑ 𝑥 2 + ∑ 𝑦 2 − ∑ 𝑑𝑖 2
6,00 10,00 15, 00 rs =
3. Ekonomi 3,00 – 7,00 – 11,00 – 2√∑ 𝑥 2 . ∑ 𝑦 2
6,00 10,00 15, 00
Perilaku Seks 44,0 4) Keterangan :
Bebas
12,0 – 25,0 28,00 – 41,00
0– ∑ 𝑥 2 = Nilai dari konsumsi narkoba
60,0 ∑ 𝑦 2 = Nilai dari perilaku seks bebas
0
Sumber : Data primer diolah Nilai ∑ 𝑥 2 + Y2 diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Sistem skoring dan kisaran skor masing- ∑ 𝑥2 =
𝑁 3 −𝑁
Tx =
𝑡 3 −𝑡
masing indicator serta klasifikasi indikator 12−Tx 12
2 𝑁 3 −𝑁 𝑡 3 −𝑡
dari variable tersebut dijabarkan dalam ∑𝑦 = Ty =
12−Ty 12
Tabel 7.
Keterangan :
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 91
Volume 12 Nomor 1, April 2021
Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional dan besar pada kelangsungan hidup dimasa
sebagai pemakalah dalam Temu Ilmiah depan (Sitorus & Natalia, 2015).
Lokal.
Tabel 8. Variabel Narkoba
Analisis Dampak Mengkonsumsi No. Indikator
Nilai Nilai
NT (%) Ktgr
ideal dicapai
Narkoba Sangat
1 Coba-coba 5 4.15 83,0
tinggi
Orang mengkonsumsi narkoba jenis-jenis Sangat
2 Pergaulan 5 4.58 91,6
tertentu serta berbagai minuman beralkohol tinggi
dimana kandungannya bisa menimbulkan 3 Ketagihan 5 3.04 60,8 tinggi
perilaku beringas, berani dan agresif, Jumlah 15 11.77 78,5 tinggi
beringas, serta kadang-kadang tidak bisa
mengendalikan diri serta mempengaruhi Variabel mengkonsumsi narkoba
system saraf pusat sebagai depresan oleh yang dilakukan oleh cara coba-coba dengan
karena hal itu seseorang dapat berperilaku nilai tertimbang sebesar 83 persen dan
negative seperti melakukan seks bebas. termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi.
seseorang dengan pengaruh alkohol dapat Kemudian mengkonsumsi narkoba
berperilaku seks bebas karena kemampuan dilakukan karena pergaulan dengan nilai
alkoholik untuk menahan dorongan seksual tertimbang sebesar 91,6 persen dan
secara umum lebih tinggi di bandingkan termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi.
dengan orang yang tidak mengkonsumsi Sedangkan mengkonsumsi narkoba
alkohol bisa mengakibatkan yang dilakukan karena ketagihan dengan nilai
berdampak secara langsung dan tertimbang sebesar 60.8 persen dan
penggunaan alkohol yang menjadi salah termasuk dalam klasifikasi tinggi.
satu faktor resiko sangat penting terhadap
pasangan seks (Ananti & Ernawati, 2017). Tabel 9. Variabel Seks Bebas
Nilai Nilai
Untuk salah satu jenis narkoba lain No. Indikator NT (%) Ktgr
ideal rata2
yaitu shabu yang merupakan satu dari
1 Kencan 5 3.31 66,2 tinggi
sekian banyak narkoba, dengan
2 Hormonal 5 3.54 70,8 tinggi
mengkonsumsi shabu yang merupakan
3 Ekonomi 5 3.23 64,6 tinggi
narkotika jenis amphetamine yang
mengakibatkan kerja organ tubuh seperti Jumlah 15 10.08 67,2 tinggi
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari
kerja biasanya sehingga mengakibatkan Variabel perilaku seks bebas yang dilakukan
seseorang bertenaga untuk sementara karena alasan berkencan dengan nilai
waktu dan hal ini dapat memicu keinginan tertimbang sebesar 66,2 persen dan
untuk menyalurkan hasrat seksual secara termasuk dalam klasifikasi tinggi. Kemudian
terus-menerus dan mampu untuk perilaku seks bebas yang dilakukan karena
meningkatkan kinerja seksual lebih lama hormonal dengan nilai tertimbang sebesar
dan agresif dalam melakukan hubungan 70,8 persen dan termasuk dalam klasifikasi
seksual dan hal ini menyebabkan tinggi. Sedangkan melakukan seks bebas
terlibatnya dalam perilaku seks bebas yang karena dorongan ekonomi dengan nilai
beresiko (Harbia et al., 2018). tertimbang sebesar 64,6 persen dan ini juga
Dampak buruk yang sangat komplek termasuk dalam klasifikasi tinggi.
akibat penyalahgunaan narkoba Berdasarkan tabel 8 dan tabel 9
mengakibatkan berbagai masalah social dan apabila kita amati dari kedua variable
kesehatan, kecenderungan pengkonsumsi tersebut yaitu variable narkoba di mana
narkoba melakukan perilaku seks bebas orang mengkonsumsi narkoba berdasarkan
semakin memperparah kondisi kualitas ketiga indicator tersebut dengan jumlah
hidup pecandu dan tentunya berdampak nilai tertimbang sebesar 78,5 persen, dan ini
termasuk dalam klasifikasi tinggi dan
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 93
Volume 12 Nomor 1, April 2021
variable seks bebas dilakukan dengan jenis narkoba dapat merangsang nafsu
dorongan dari ke tiga indicator tersebut seksual. (Purnomowardani & Koentjoro,
dengan jumlah nilai tertimbang sebesar 67,2 2000)
persen, dan ini termasuk dalam klasifikasi Demikian besarnya dampak dari
tinggi. mengkonsumsi narkoba terhadap perilaku
seks bebas karena efek narkoba yang
Hasil Uji Hipotesis merangsang syaraf dan rangsangan
metabolisma hormonal sehingga
Hubungan antara remaja yang menimbulkan rangsangan seksual. Begitu
mengkonsumsi narkoba dan perilaku seks juga sebaliknya perilaku seks bebas dapat
bebas dianalisis menggunakan analisis berdampak pada penyalahgunaan narkoba
korelasi Rank Spearman. Hasil analisis atau mengkonsumsi narkoba. Banyak yang
menujukkan hubungan yang kuat di antara menyebabkannya, diantaranya seseorang
keduanya (Tabel 10). Mengkonsumsi melakukan seks bebas karena
narkoba berhubungan erat dengan perilaku menginginkan narkoba. Jadi untuk bisa
seks bebas. Orang yang mengkonsumsi mengkonsumsi narkoba seseorang bisa
narkoba memiliki kecenderungan perilaku melakukan seks bebas komersial, karena
seks bebas dan orang yang melakukan seks pecandu narkoba kadang rela menjual
bebas memiliki hubungan erat pula dengan dirinya sendiri demi untuk mendapatkan
penyalahgunaan narkoba. barang haram tersebut, dalam arti
seseorang awalnya coba-coba meningkat
Tabel 10. Analisis Korelasi Rank Spearman menjadi ketagihan. Pengguna dapat nekad
Narkoba Sex melakukan segala cara untuk memenuhi
Bebas
Spearman’ Narkoba Koefisien 1,000 0,543** sakau atau ketagihannya (Purnomowardani
s rho Korelasi & Koentjoro, 2000)
Sig. (2-arah) - 0,004 Penyalahgunaan narkoba beresiko
N 26 26
Seks Koefisien 0,543** 1,000 12 kali lipat pada remaja yang pernah
Bebas Korelasi melakukan hubungan seksual dibandingkan
Sig. (2-arah) 0,004 - dengan yang tidak pernah melakukan
N 26 26
Ket: ** adalah Korelasi sangat nyata pada taraf 0,01 (2 hubungan seksual. Apabila berlanjut terus
arah) akan berpotensi juga terhadap perilaku
Koefisien korelasi termasuk kategori kejahatan dan kekerasan seksual, dan
sangat signifikan. Hal ini berarti Semakin terjadinya penyakit-penyakit seksual atau
tinggi orang dalam mengkonsumsi narkoba komplikasinya seperti HIV/AIDS, Hepatitis
maka akan semakin tinggi pula perilaku B dan C, Tuberkulosa dan lain lain (Sitorus,
seks bebasnya. Jadi berdasarkan 2016).
interpretasi ukuran korelasi dengan nilai Dari kedua hal tersebut yaitu
0,543 termasuk kolerasi sedang (Nazir, narkoba dan seks bebas tak dapat kita
2013). Kolerasi sedang dalam hal ini sudah ketahui mana yang terlebih dahulu dapat
merupakan suatu hal yang dianggap riskan mempengaruhi, karena dua hal tersebut
atau membahayakan karena terdapat merupakan satu paket yang sangat
hubungan yang positif antara berkaitan satu sama lain tidak dapat
mengkonsumsi narkoba dengan perilaku dipisahkan. (Djauzi, 2012a). Pada
seks bebas. kenyataan dimana seseorang diawali
Walaupun kolerasi sedang dianggap dengan mengkonsumsi narkoba atau
membahayakan karena hubungan yang melakukan seks bebas, dan perilaku seks
sangat erat saling berpengaruhnya antara bebas dengan berganti-ganti pasangan atau
narkoba dan seks bebas, penyalahgunaan penyimpangan seks seperti homo seksual,
narkoba sendiri secara biologis dapat lesbi dan lainnya semua hal tersebut
mempengaruhi fungsi seksual dan beberapa mengandung resiko terhadap pelaku seks
94 Asyiah et,al. Mengkonsumsi Narkoba Menimbulkan Perilaku
bebas tersebut yaitu terhadap Harbia, Multazam, M., & Asrina, A. (2018).
terdampaknya infeksi menular seksual atau Dampak Penyalahgunaan Narkotika
penyakit menular seksual. , Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya ( NAPZA ) terhadap
Perilaku Seks Pranikah. Window of
KESIMPULAN Health : Jurnal Kesehatan, 1(3),
Hasil penelitian menunjukkan 204–216.
terdapat korelasi antara mengkonsumsi Hariyanto, B. P. (2018). Pencegahan Dan
narkoba dengan perilaku seks bebas. Pemberantasan Peredaran Narkoba
Semakin seseorang terjerat dalam Di Indonesia. Jurnal Daulat Hukum,
mengkonsumsi narkoba maka seseorang 1(1), 201–210.
dapat berperilaku seks bebas semakin https://doi.org/http://dx.doi.org/1
tinggi. Dengan demikian pengaruh dari 0.30659/jdh.v1i1.2634
mengkonsumsi narkoba dampaknya sangat
kuat terhadap perilaku seks bebas. Hasibuan, A. A. (2017). Narkoba dan
Klasifikasi variable mengkonsumsi narkoba Penanggulangannya. Jurnal Ilmiah
termasuk ke dalam kategori tinggi demikian Bidang Pendidikan, 11(1), 33–44.
juga perilaku seks bebas termasuk ke dalam http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.
kategori tinggi tinggi pula. php/studiadidaktika/article/view/
517/445