Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

PROFIL USAHA MINYAK ATSIRI PALA

UD. WIDIA MANDIRI DI DESA TREMAN

Paris Loziner Edison Sirait1

Prof.Dr.Ir. Ventje .V. Rantung, MA., Ir. Lyndon R.J. Pangemanan, ME., Jean F.J.
Timban, SP, MSi.2

ABSTRACT

The objective of this research was to determine the profile of the business nutmeg
essential oil. This study used primary data obtained through interview techniques directly to
business owners using a list of questions were primarily production and cost. The method
analysis was a descriptive analysis and presented in tables. Other analysis was costs, revenues,
profits, and ratio of R/C.

The results of this research indicated that the efforts of nutmeg essential oil "UD. Widia
Mandiri" was still considered home industry. The capital came from their own family capital.
The raw materials used were nutmeg for one-time distillation process as much as 250 kg with a
yield of 7%. For one month only produced a one-time distillation process and products at a size
of 702 bottles of 10 ml, and 200 bottles of 60 ml.

The nutmeg essential oil distillation enterprise employed only 2 employees and one labor.
The product was marketed in the industry itself and at some souvenir shops in Manado city,
namely: Merciful Building, Kawanua Souvenir, and Manado Souvenir. This effort received a
profit of Rp. 1.806.500,00 for a month of production.

Based on this research it can be concluded that the management is still very simple. There
has been no attempt to distinguish the budgetary accounting industry and household budget. The
results of the analysis of the ratio of R / C was 1.1 indicating that the business is feasible to be
developed.

1
Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat
2
Dosen Pembimbing

1
PENDAHULUAN minyak atsiri pala. Industri ini termasuk
dalam usaha industri rumah tangga.
Latar Belakang
Minyak atsiri pala dijual hanya dalam
Salah satu komoditi perkebunan yang
kemasan botol 10 ml dengan harga Rp.
mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah
10.000,00 dan kemasan botol 60 ml dengan
yaitu tanaman pala. Hal ini disebabkan
harga Rp. 60.000,00 dan produk tersebut
tanaman pala dapat menghasilkan produk
hanya untuk memenuhi permintaan dari
hasil sulingan yang berupa minyak pala
pembeli lokal. Minyak atsiri pala pada
yang merupakan minyak atsiri. Minyak pala
umumnya dibutuhkan oleh berbagai
dikenal pula dengan nama oleum myristicae,
kalangan, misalnya industri parfum, industri
oleum myrist atau minyak miristica. Selain
kosmetik, farmasi, serta industri makanan
itu, teknologi pengolahannya masih
dan minuman. Tetapi, karena penuh
memungkinkan untuk diusahakan dalam
keterbatasan maka produksi yang dilakukan,
skala industri atau usaha koperasi maupun
sejauh ini hanya untuk memenuhi kebutuhan
pengumpul minyak atsiri dalam skala UKM.
lokal saja. Pemilik usaha tertarik
Minyak atsiri pala diperoleh dari biji pala
menjalankan usaha minyak atsiri pala karena
dan metode yang digunakan dalam
harga minyak atsiri pala ditingkat dunia
pengolahan minyak atsiri pala adalah
yang demikian tinggi, nilai tambahnya
melalui penyulingan.
dinikmati oleh negara perantara ( Singapura
Minyak atsiri pala merupakan minyak dan India ) dan tidak dinikmati oleh petani.
yang sudah lama digunakan oleh
Untuk harga eceran tahun 2005 di Eropa
masyarakat, terutama pedesaan, untuk
untuk ukuran 10 ml seharga $ 12, sedangkan
mengobati penyakit. Minyak atsiri pala
harga dalam negeri Rp. 250.000,00/kg. Pada
memiliki bau khas dari tanaman aslinya dan
tahun 2005, harga bahan baku minyak atsiri
mudah menguap. Kegiatan industri yang
pala Rp. 10.000,00/kg ditingkat petani. UD.
mengolah biji pala menjadi minyak atsiri ini
Widia Mandiri sudah membeli Rp.
dapat ditemui di Desa Treman Kecamatan
20.000,00/kg. Pada tahun 2007, menjadi Rp.
Kauditan, yaitu UD. Widia Mandiri yang
40.000,00/kg. Terbukti dengan dinaikkan
berdiri kira-kira 7 tahun yang lalu dan
harga pembelian bahan baku minyak atsiri
industri ini merupakan usaha industri
pala turut mempengaruhi harga biji pala tua

2
untuk diekspor. Sehingga terjadi Perumusan Masalah
peningkatan harga yang signifikan sejak
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
tahun 2007. Pada periode 2005-2007 harga
yang menjadi rumusan masalahnya adalah
pala ekspor ditingkat petani pada waktu itu
bagaimana profil dari usaha minyak atsiri
hanya Rp. 40.000,00/kg. Sejak tahun 2007,
pala ?
menjadi diatas Rp. 100.000,00/kg hingga
saat ini. Artinya, misi utama usaha yang Tujuan Penelitian
dijalankan untuk mengangkat harga
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
komoditi pala ditingkat petani karena
mengetahui profil dari usaha minyak atsiri
otomatis harga biji pala / pembelian biji pala
pala UD.Widia Mandiri di Desa Treman
tidak lagi menjadi monopoli eksportir biji
Kecamatan Kauditan.
pala tua.
Manfaat Penelitian
UD. Widia Mandiri sebagai industri
rumah tangga, harus memenuhi persyaratan Manfaat dari penelitian ini adalah
baik dari Departemen Kesehatan ( Depkes ) memberikan masukan bagi UD. Widia
dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( Mandiri guna meningkatkan usaha tersebut
BPOM ), antara lain IPOT dan apoteker. serta dapat memberi informasi kepada
Bagi usaha yang memiliki modal memadai, masyarakat, penulis dan pihak lain yang
hal ini bukanlah menjadi kendala, tetapi bagi membutuhkan gambaran mengenai usaha
usaha kecil persyaratan ini menjadi kendala. minyak atsiri pala.

Adanya berbagai prosedur dan METODOLOGI PENELITIAN


persyaratan yang harus dilewati, maka perlu Metode Pengumpulan Data
dilakukan penelitian tentang “Profil Usaha Metode yang digunakan dalam
Minyak Atsiri Pala UD.Widia Mandiri di penelitian ini adalah metode studi kasus
Desa Treman”. Apakah usaha ini bisa pada industri minyak atsiri pala di Desa
dikembangkan atau tidak, mengingat Treman Kecamatan Kauditan. Jenis dan
berbagai persyaratan yang harus sumber data yang digunakan adalah data
dipenuhinya. primer. Data yang digunakan utamanya
adalah data produksi dan data biaya.

3
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan - Biaya tenaga kerja (2 tenaga
wawancara dan pencatatan. kerja tetap + 1 tenaga kerja tidak
tetap)
Konsep Pengukuran Variabel - Biaya bahan bakar (kayu bakar)
Variabel-variabel yang diukur dalam - Biaya pengemasan (botol +
penelitian ini adalah : plastik label)
1. Struktur organisasi, proses produksi, - Biaya transportasi
tenaga kerja, modal usaha, - Biaya listrik
pemasaran, dan analisis rasio R/C 5. Volume produksi minyak atsiri pala
pada usaha minyak atsiri pala. yang dihasilkan (liter/proses).
2. Jumlah bahan baku yang digunakan 6. Pemasaran
berupa biji pala ( kg ), Kapasitas a. Mekanisme pemasaran yaitu
suling dalam satu kali operasi ( kg ), proses pemasaran produksi dari
Rendemen yang diperoleh ( % ), produsen (Industri) ke konsumen
Waktu penyulingan. dan dari produsen ke toko
3. Jumlah bahan dan alat lain seperti, souvenir (Merciful Building,
timbangan (unit), gelas ukur (unit), Kawanua Souvenir, Manado
grinder (unit), boiler (unit), ketel Souvenir).
suling (unit), kondensor (unit), galon b. Harga adalah harga jual dari
(unit), botol kecil ukuran 10 ml dan produk minyak atsiri pala yang
60 ml (unit) untuk konsumen. dihasilkan. Variabel ini diukur
4. Biaya-biaya yang diukur dalam dalam satuan rupiah per botol.
penyulingan minyak atsiri pala, 7. Modal
meliputi : Barang dan uang yang digunakan
a. Biaya tetap dalam penyulingan minyak atsiri
- Biaya penyusutan alat (alat pala, variabel yang diukur dalam
suling) satuan rupiah.
b. Biaya variabel 8. Penerimaan
- Biaya bahan baku (biji pala) Penerimaan yaitu hasil perkalian
antara jumlah produksi minyak atsiri
pala dengan harga jual (Rp/botol).

4
9. Keuntungan Q (Quantity) =
Keuntungan adalah selisih antara Jumlah produk
total penerimaan dan total biaya c. Untuk mengetahui besar tingkat
(Rp/proses). keuntungan yang diperoleh dapat
menggunakan rumus :
Metode Analisis Data π = TR – TC
Untuk kajian usaha industri rumah Dimana :
tangga minyak atsiri pala akan dianalisis π (Profit) =
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk Keuntungan
tabel. TR (Total Revenue) = Total
a. untuk mengetahui berapa besar Penerimaan
biaya produksi yang digunakan TC (Total Cost) = Total
dalam proses produksi minyak Biaya
atsiri pala menggunakan rumus : d. Analisis Rasio R/C digunakan
TC = FC + VC untuk perbandingan antara
Dimana : penerimaan dengan biaya usaha
TC (Total Cost) = Total dengan menggunakan rumus :
Biaya Rasio R/C =
FC (Fixed Cost) = Biaya
Tetap
Waktu dan Tempat Penelitian
VC (Variable Cost) = Biaya
Penelitian ini dilaksanakan selama 3
Variabel
bulan mulai dari bulan November 2012
b. Untuk mengetahui besar tingkat
sampai dengan Januari 2013 (persiapan
penerimaan yang diperoleh dapat
hingga penyusunan laporan). Tempat
menggunakan rumus :
penelitian, yaitu pada indutri “UD.Widia
TR = P.Q
Mandiri” di Desa Treman Kecamatan
Dimana :
Kauditan.
TR (Total Revenue) = Total
Penerimaan
P (Price) =
Harga produk

5
HASIL DAN PEMBAHASAN “UD. Widia Mandiri” dipasarkan dalam
botol 10 ml seharga Rp. 10.000,00 per botol
Deskripsi Umum Industri Minyak Atsiri
dan ukuran 60 ml seharga Rp. 60.000,00 per
Pala
botol. Cakupan pemasaran produk masih
Industri “UD. Widia Mandiri” masih menjangkau pasaran lokal yang ada di Kota
tergolong sebagai industri rumah tangga. Manado, seperti Merciful Building,
Usaha industri rumah tangga ini mengolah Kawanua Souvenir, dan Manado Souvenir.
biji pala menjadi minyak atsiri dengan
Struktur Organisasi
jumlah pekerja tiga orang ditambah 1 orang
pemilik usaha. Lokasi industri ini berada di Struktur organisasi dari industri rumah
Desa Treman Kecamatan Kauditan. Sebelah tangga “UD.Widia Mandiri” ini sangat
Utara berbatasan dengan Gunung Klabat, sederhana. Sebagai berikut :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa PEMILIK INDUSTRI

Lansot, Sebelah Barat berbatasan dengan


Desa Kaima, dan Sebelah Timur berbatasan
dengan Desa Kawiley. Jumlah produksi
BAGIAN PRODUKSI ( BAGIAN
yang dihasilkan masih terbatas dan masih
Tkt 2 orang + Tktt 1 PEMASARAN ( Tktt
menjangkau pasaran lokal, tenaga kerja yang orang ) 1 orang + pemilik )

masih sedikit, serta penguasaan teknologi


Keterangan :
yang masih sederhana.
Tkt = Tenaga kerja tetap
Pemilik industri rumah tangga ini yaitu Tktt = Tenaga kerja tidak tetap
Joseph Teksie Tumewu, berumur 43 tahun.
Gambar 1. Struktur Organisasi Industri
Usaha industri rumah tangga ini berdiri
Minyak Atsiri Pala “UD. Widia Mandiri”
sejak Maret tahun 2005 dan terdaftar pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dari Gambar 1, dapat dilihat bahwa
Kabupaten Minahasa Utara, dengan izin struktur organisasi industri rumah tangga
usaha SIUP – SITU - (HO) – TDP dan “UD. Widia Mandiri” termasuk dalam
terdaftar pada Dinas Kesehatan Kabupaten struktur pengendalian langsung. Pelaksana
Minahasa Utara, dengan izin Depkes p.irt dalam kegiatan produksi yaitu pemilik
no. 21471710143. Merek yang terdaftar industri itu sendiri ditambah tiga orang
“UD. Widia Mandiri”. Minyak atsiri pala tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja pada

6
industri ini dilakukan secara harian dan Proses awal yang dilakukan adalah
tenaga kerja tersebut hanya melaksanakan mengumpulkan bahan baku berupa biji pala
perintah dari pimpinan sedangkan sampai 250 kg selama kurang lebih 1-2
pelaksanaan dalam kegiatan pemasaran minggu, Setelah itu jemur biji pala hingga
dilakukan oleh pemilik industri dibantu kering selama 3 hari, kemudian hancurkan
seorang tenaga kerja tidak tetap sehingga biji pala menggunakan grinder selama 1
semua kegiatan yang terjadi dalam industri jam. Setelah biji pala hancur menjadi kecil
tersebut dikendalikan langsung oleh pemilik dan halus, masukkan ke dalam ketel suling.
industri. Kemudian air di didihkan dalam boiler dan
atur tekanan uap yang rendah (sekitar 0,5-1
Proses Produksi
bar).
Produksi adalah kegiatan suatu industri
Suling bahan baku yang di dalam ketel
untuk memproses dan mengubah bahan
suling. Setelah itu, tekanan di boiler
baku berupa biji pala menjadi produk
ditingkatkan sampai suhu uap mencapai
minyak atsiri melalui penggunaan tenaga
110◦ C dan tekanan mencapai 1 bar. Air
kerja dan fasilitas produksi lainnya. Minyak
dalam boiler akan mendidih, lalu uapnya
atsiri pala tersebut mudah untuk dilakukan
mengalir ke ketel suling yang sudah ada
asalkan bahan baku dan peralatan yang
bahan di dalamnya. Uap air dan uap minyak
dibutuhkan sudah tersedia.
atsiri pala mengalir melalui pipa menuju
Berikut ini bahan dan alat serta proses kondensor. Di dalam kondensor, uap minyak
penyulingannya dengan sistem uap atsiri pala dan air diembunkan menjadi
langsung: cairan yang kemudian cairan tersebut keluar
menuju tangki pemisah.
a. Bahan baku berupa biji pala dan alat-
alat yang digunakan yaitu Air sisa kondensat dibuang, sedangkan
timbangan, gelas ukur, ketel suling, minyak atsiri pala ditampung dan disimpan
boiler, kondensor/pendingin, grinder, didalam galon. Setelah itu, minyak atsiri
galon, botol. pala dikemas dalam botol kaca ukuran 10 ml
b. Proses penyulingan dengan sistem dan 60 ml. Kemudian siap dikirim ke toko
uap langsung ( Lihat gambar 2 ). souvenir yang ada di Kota Manado, yaitu :

7
Merciful Building, Kawanua Souvenir, dan Penggunaan Bahan Baku
Manado Souvenir.
Bahan baku
Dibawah ini adalah proses produksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
minyak atsiri pala “UD.Widia Mandiri” :
bahan baku yang digunakan dalam
Biji pala
penyulingan minyak atsiri pala yaitu biji
1-2 minggu pala. Produk yang dihasilkan dari suatu
Pengumpulan biji pala
industri akan tercipta karena adanya

Penjemuran biji pala ketersediaan dan penggunaan bahan baku.


3 hari
Bahan baku yang digunakan pada diperoleh
Penggilingan biji pala ±1 jam dari petani biji pala yang berada di Desa
Treman.
Pemasukkan biji pala
Perolehan bahan baku biji pala pada
industri ini dilakukan dengan cara membeli
Pendidihan air
dari petani di Desa Treman. Petani biji pala
3 hari
yang datang langsung ke industri. Pihak
Penyulingan minyak
industri membeli biji pala sesuai dengan
yang dibawa oleh petani biji pala ke industri.
Penampungan minyak
Penggunaan bahan baku biji pala untuk
1 hari
bulan November 2012 sekitar 250 kg. Proses
Pengemasan
penyulingan minyak atsiri pala selama 3
hari/proses. Dan dalam waktu satu bulan
Produk Minyak Atsiri Pala
dilakukan 1 kali proses penyulingan. Waktu
penyulingan untuk setiap kali proses
Gambar 2. Diagram Alir Proses Penyulingan memerlukan waktu 36 jam/proses.
Minyak Atsiri Pala
Rendemen yang dihasilkan minyak atsiri
pala sekitar 7%/proses. Jumlah minyak yang
dihasilkan sekitar 17,5 kg minyak/proses
atau sama dengan 19,02 liter/proses (massa
jenis minyak pala = 0,92 kg/l).

8
Hasil Rendemen diperoleh dari jumlah Untuk bagian pemasaran ( pemilik) dibantu
minyak yang dihasilkan dibagi bahan baku oleh satu orang tenaga kerja tidak tetap
awal dikalikan 100%. Sedangkan hasil menjual produk minyak atsiri pala ke toko
minyak atsiri pala diperoleh dari rendemen souvenir. Untuk tenaga kerja mendapat upah
dikalikan bahan baku awal. Rp. 80.000,- per hari. Pengiriman ke toko
souvenir yang diantar langsung oleh pemilik
Peralatan
industri membutuhkan biaya transportasi
Peralatan yang digunakan seperti sebesar Rp. 30.000,00. Tetapi apabila
timbangan untuk menimbang bahan baku pengiriman produk ke toko souvenir oleh
dan bahan pendukung yang akan digunakan tenaga kerja tidak tetap tidak diberi upah
untuk proses pengolahan minyak atsiri, gelas oleh pemilik industri.
ukur dari kaca untuk mengukur minyak yang
Modal Usaha
dihasilkan, boiler untuk mengatur tekanan
uap, ketel suling untuk menyuling bahan Modal yang digunakan berasal dari
baku menjadi minyak, kondensor/pendingin modal sendiri atau modal keluarga pemilik
untuk mengalirkan uap jenuh minyak atsiri industri. Berikut jenis modal tetap dan
dari ketel suling, grinder untuk modal tidak tetap pada industri ini dapat
menghancurkan biji pala, galon untuk dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 :
menyimpan minyak dan botol ukuran 10 ml
dan 60 ml untuk kemasan.

Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja pada sebanyak


tiga orang yang tinggal dekat dengan lokasi
industri. Tenaga kerja tetap 2 orang dan
tenaga kerja tidak tetap 1 orang. Dalam
proses produksi penggunaan tenaga kerja
dimulai dari pengolahan bahan baku oleh
pemilik dibantu dua tenaga kerja tetap.
Sedangkan pengumpulan dan penjemuran
biji pala dilakukan oleh pemilik industri.

9
Tabel 1. Jenis dan Nilai Modal Tetap Tabel 2. Modal Tidak Tetap Selama Satu
Serta Nilai Penyusutan dari Kali Proses pada Usaha Minyak
Industri Minyak Atsiri Pala Atsiri Pala “UD. Widia
“UD. Widia Mandiri” di Desa Mandiri” di Desa Treman
Treman
No. Jenis Bahan & Alat Jumlah (Rp)
N Jenis Banyakn Lama Harga Nilai 1. Biji pala Rp. 12.500.000,00
o. alat ya alat pemakai beli penyusut 2. Kayu bakar Rp. 300.000,00
(per an (Rp) an (Rp) 3. Botol kecil ukuran 10 ml dan Rp. 1.804.000,00
unit) (Tahun) 60 ml
1. Timbang 1 7 Tahun 2.000.00 23.809,52 4. Plastik label Rp. 902.000,00
an 0 Total Rp. 15.506.000,00
2. Gelas 1 7 Tahun 9.523,80 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012
ukur 800.000
3. 1 paket 1 7 Tahun Dari tabel 2 diatas dapat dilihat jenis
alat 65.000.0 773.809,5
suling 00 2
modal tidak tetap sebanyak Rp.
(grinder, 15.506.000,00. Modal ini akan berubah
boiler,
ketel
dengan mengikuti bersama-sama dengan
suling, biaya produksi bertambah, maka biaya akan
kondens
or)
bertambah dan demikian sebaliknya jika
4. Galon 1 7 Tahun produksi menurun maka biaya akan
30.000 357,14
menurun pula.
Total 67.830.0 807.500
00
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012 Biaya Tetap

Dari tabel 1, dapat dilihat modal Biaya tetap adalah biaya yang tidak
tetap sebanyak Rp. 67.830.000,00 selain itu tergantung banyak sedikitnya produk yang
dapat dilihat nilai penyusutan alat sebesar dihasilkan. Dalam usaha minyak atsiri pala,
Rp. 807.500,00. Sedangkan jenis dan nilai yang termasuk dalam biaya tetap adalah
modal tidak tetap dalam usaha minyak atsiri biaya penyusutan alat. Biaya penyusutan ini
pala dapat dilihat pada tabel 2. tidak tergantung apakah alat yang digunakan
pada kapasitas penuh, setengah penuh, atau
bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus
dikeluarkan sebesar penyusutan alat yang
ditetapkan per tahunnya.

10
Biaya-biaya tersebut menyangkut Biaya Variabel
semua pengeluaran untuk memperoleh
Biaya variabel adalah biaya yang
produk minyak atsiri pala dimana produk
besarnya tergantung pada output yang
yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat
dihasilkan. Semakin banyak produk yang
memberikan keuntungan bagi industri rumah
dihasilkan maka semakin banyak bahan
tangga “UD. Widia Mandiri”.
yang digunakan sehingga biaya semakin
Perhitungan biaya tetap dapat dilihat pada besar. Biaya variabel dalam usaha minyak
tabel 3 dibawah ini : atsiri pala ini adalah biaya bahan baku yang
berupa biji pala beserta biaya pengemasan
Tabel 3. Jenis Alat dan Jumlah Biaya
Tetap dari Penyusutan Alat yang terdiri dari botol ukuran 10 ml dan 60
Selama Bulan November 2012 ml serta plastik label. Lalu biaya bahan
No. Jenis Alat Lama Nilai bakar yaitu kayu bakar, biaya tenaga kerja,
pemakaian penyusutan
1. Timbangan digital 7 Tahun Rp. 23.809,52 biaya transportasi, dan biaya listrik.
2. Gelas ukur 7 Tahun Rp. 9.523,80 Perhitungan biaya variabel usaha minyak
3. 1 paket alat suling : 7 Tahun Rp. 773.809,52
a. Grinder atsiri pala selama bulan November 2012
b. Boiler dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
c. Ketel suling
d. Kondensor
Tabel 4. Jenis dan Biaya Variabel Usaha
4 Galon 7 Tahun Rp. 357,14
Minyak Atsiri Pala Selama
Jumlah Rp. 807.500,00
Bulan November 2012
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012
No. Jenis Variabel Jumlah
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat 1. Biji pala Rp. 12.500.000,00
2. Kayu bakar Rp. 300.000,00
bahwa biaya penyusutan alat yang 3. Botol kecil ukuran 10 ml dan Rp. 1.804.000,00
merupakan biaya tetap sebesar Rp. 60 ml
4. Plastik label Rp. 902.000,00
807.500,00. Dengan lama pemakaian alat 5. Tenaga kerja Rp. 720.000,00
selama 7 tahun. Nilai penyusutan yang 6. Transportasi Rp. 30.000,00
7. Listrik Rp. 150.000,00
paling besar adalah nilai penyusutan dari
Jumlah Rp. 16.406.000,00
alat suling. Sedangkan nilai penyusutan alat Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012

yang paling kecil adalah nilai penyusutan


dari galon.

11
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa Tabel 5. Total Biaya Usaha Minyak Atsiri
Pala Selama Bulan November
biaya bahan baku biji pala memiliki nilai
2012
tertinggi dalam keseluruhan biaya variabel
Uraian Biaya Jumlah (Rp)
yang terjadi pada usaha minyak atsiri pala Biaya Tetap :
- Biaya penyusutan alat Rp. 807.500,00
khususnya selama bulan November 2012.
Jumlah Biaya Tetap Rp. 807.500,00
Dan untuk biaya pengemasan (botol + Biaya Variabel :
- Biji pala Rp. 12.500.000,00
plastik label) merupakan nilai tertinggi
- Kayu bakar Rp. 300.000,00
kedua sebesar Rp. 2.706.000,00. Selanjutnya - Botol kecil ukuran 10 ml Rp. 1.804.000,00
dan 60 ml
biaya tenaga kerja, kayu bakar, listrik, dan
- Plastik label Rp. 902.000,00
transportasi memiliki nilai berturut-turut - Tenaga kerja Rp. 720.000,00
- Transportasi Rp. 30.000,00
sebesar Rp. 720.000,00, Rp. 300.000,00, Rp.
- Listrik Rp. 150.000,00
150.000,00, dan Rp. 30.000,00 merupakan Jumlah Biaya Variabel Rp. 16.406.000,00
Jumlah Total Biaya Rp. 17.213.500,00
faktor yang mempengaruhi total biaya
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012
variabel.
Dari tabel 5 diatas menunjukkan
Total Biaya bahwa biaya variabel dengan nilai yang

Dalam perhitungan total biaya produksi paling besar yaitu Rp. 16.406.000,00

usaha minyak atsiri pala meliputi biaya tetap dipengaruhi oleh kapasitas produksi.

(penyusutan alat) dijumlahkan dengan biaya Apabila volume produksi naik maka dengan

variabel yang meliputi biaya bahan baku, bersamaan juga akan diikuti oleh naiknya

bahan bakar, pengemasan, tenaga kerja, biaya variabel. Sedangkan biaya tetap tidak

transportasi, dan listrik. Berikut total biaya dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Total

pada usaha minyak atsiri pala dapat dilihat Biaya yang dikeluarkan selama bulan

pada tabel 5. November 2012 sebesar Rp. 17.213.500,00.

12
Pemasaran souvenir sebanyak 250 botol (200 botol
ukuran 10 ml dan 50 botol ukuran 60 ml).
Saluran pemasaran dari industri minyak
atsiri pala “UD.Widia Mandiri” dapat dilihat Cakupan pemasaran produk dapat dilihat
pada gambar 2. pada tabel berikut.

Saluran pemasaran 1 Tabel 6. Cakupan Pemasaran Produk


oleh Industri Minyak Atsiri
Produsen Konsumen
Pala”UD.Widia Mandiri”
Desa Treman Kecamatan
Saluran pemasaran 2 Kauditan.
Tempat penjualan Mekanisme Perjanjian
Produsen Toko Souvenir Konsumen
pembayaran
hasil penjualan
Toko Souvenir :
Gambar 2.Saluran pemasaran industri
minyak atsiri pala“UD. Widia Mandiri” - Merciful Diantar Konsinyasi
Building langsung oleh
Saluran pemasaran minyak atsiri pala industri
- Kawanua Diantar Konsinyasi
merupakan saluran pemasaran langsung
Souvenir langsung oleh
yaitu dijual langsung ke konsumen dan industri
- Manado Diantar Konsinyasi
saluran pemasaran tidak langsung yaitu dari
Souvenir langsung oleh
produsen dijual ke toko souvenir dengan industri
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012
harga yang ditetapkan yaitu Rp.
10.000,00/botol untuk ukuran 10 ml dan Rp. Tabel 6 menunjukkan bahwa
60.000,00/botol untuk ukuran 60 ml, cakupan pemasaran produk masih
kemudian dari toko souvenir menjual ke menjangkau pasaran lokal. Perjanjian
konsumen dengan harga yang bervariasi. pembayaran hasil penjualan melalui sistem
Persentase penjualan produk minyak atsiri konsinyasi yaitu pembayaran melalui nota
pala di tempat industri sebesar 16,84%, dan akan dibayar setelah barang terjual.
sedangkan masing-masing toko souvenir
Penerimaan
seperti Merciful Building, Kawanua
Souvenir, Manado Souvenir sebesar Penerimaan merupakan suatu hasil yang
27,72%. Jumlah produk yang dijual diterima oleh perusahaan setelah menjual
ditempat industri sebanyak 152 botol (102 produknya kepada konsumen akhir.
botol ukuran 10 ml dan 50 botol ukuran 60 Penerimaan adalah hasil yang diperoleh dari
ml), sedangkan masing-masing toko jumlah produksi dikali dengan harga jual.
13
Berikut perhitungan penerimaan dari usaha Berikut perhitungan keuntungan
indusri : usaha :

TR = P.Q π = TR – TC

Ukuran 10 ml = 702 X Rp. 10.000,00 π = Rp. 19.020.000,00 – Rp. 17.213.500,00

= Rp. 7.020.000,00 π = Rp. 1.806.500,00

Ukuran 60 ml = 200 X Rp. 60.000,00


Dari hasil yang didapat bahwa total
= Rp. 12.000.000,00
keuntungan yang diperoleh industri minyak
Total Penerimaan = Rp. 19.020.000,00 atsiri pala “UD.Widia Mandiri” pada ukuran
10 ml dan 60 ml adalah Rp. 1.806.500,-.
Keuntungan
Total biaya produksi sebesar Rp.
Besar keuntungan yang diterima oleh 17.213.500,-, dimana produk ini dijual
industri tergantung pada penerimaan dan dengan harga Rp. 10.000,- untuk ukuran 10
pengeluaran yang ada dalam industri itu ml dan Rp. 60.000,- untuk ukuran 60 ml.
sendiri. Penerimaan sangat tergantung pada
Analisis Rasio R/C
harga jual produk yang telah ditetapkan oleh
industri, sedangkan pengeluaran yang terjadi Rasio R/C = Penerimaan
dalam industri berhubungan dengan biaya Total Biaya
produksi. Penerimaan dapat diperoleh dari Rasio R/C = Rp. 19.020.000,00
hasil perkalian antara harga jual produk Rp. 17.213.500,00
dengan jumlah produksi. Dengan Rasio R/C = 1,1
mengetahui penerimaan dengan Artinya, setiap penambahan modal sebesar
pengeluaran, maka keuntungan dapat Rp. 1 akan menghasilkan penambahan
dihitung berdasarkan pengurangan antara pendapatan sebesar Rp. 1,1
jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran. Rasio R/C > 1 yang artinya usaha minyak
atsiri pala “UD. Widia Mandiri” ini layak
untuk dikembangkan.

14
Ringkasan Profil Usaha suling, modal usaha, pemasaran, biaya
Profil usaha adalah gambaran umum produksi, penerimaan, keuntungan, dan
tentang sebuah usaha menyangkut sejarah analisis rasio R/C 1,1 yang artinya usaha
berdirinya usaha, jenis usaha, struktur industri ini layak untuk dikembangkan.
organisasi usaha, sistem permodalan, dan
KESIMPULAN DAN SARAN
alamat usaha. Hal ini dapat mencakup
informasi seperti bahan baku yang Kesimpulan
digunakan dalam proses produksi, tenaga
Dari hasil penelitian dapat
kerja yang bekerja di industri. Cakupan
disimpulkan profil usaha meliputi lokasi
pemasaran produk oleh pihak industri, dan
yang strategis, struktur organisasi yang
pendapatan yang diperoleh. Berikut ini
meliputi pemilik usaha dan tenaga kerja
adalah Ringkasan profil usaha dapat dilihat
tetap dua orang ditambah tenaga kerja tidak
pada tabel berikut :
tetap satu orang. Proses produksi dengan
Tabel 7. Ringkasan Profil Usaha Minyak
Atsiri Pala “UD. Widia penyulingan uap langsung, bahan baku yang
Mandiri” di Desa Treman digunakan dalam proses produksi berasal
No. Variabel Keterangan
1. Lokasi Desa Treman dari lokasi sekitar industri, produksi yang
2. Struktur Organisasi Pemilik + tenaga kerja
dihasilkan hanya dalam kemasan botol.
3. Proses Produksi Penyulingan uap langsung
4. Bahan Baku Biji pala Modal yang dipergunakan berasal dari
5. Peralatan 1 Paket alat suling
modal sendiri atau modal keluarga,
6. Tenaga Kerja 3 Orang
7. Modal Usaha Modal sendiri pemasaran minyak atsiri pala “UD.Widia
8. Pemasaran Industri + Toko Souvenir
Mandiri” melakukan dua saluran yaitu
9. Biaya Produksi Biaya tetap + Biaya variabel
10. Penerimaan Hasil penjualan yang laku pemasaran langsung dari produsen ke
terjual
konsumen dan pemasaran tidak langsung
11. Keuntungan Menguntungkan
12. Analisis Rasio R/C Layak dikembangkan yaitu dari produsen ke toko souvenir. Dari
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2012
hasil analisis R/C sebesar 1,1 menunjukkan
Dari tabel 7. Menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh industri
profil usaha meliputi lokasi industri yang “UD.Widia Mandiri” adalah
berada di Desa Treman, struktur organisasi menguntungkan dan layak untuk
yang meliputi pemilik usaha ditambah tiga dikembangkan.
orang tenaga kerja, proses produksi, bahan
baku biji pala, peralatan berupa 1 paket alat
15
Saran Assauri, S., 2000. Manajemen Produksi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.
Industri “UD. Widia Mandiri”
Jakarta
sebaiknya meningkatkan produksi dan mutu
minyak atsiri pala dan meningkatkan Downey dan Ericson, 1999. Manajemen
pemasaran melalui promosi ke masyarakat, Agribisnis. Erlangga. Jakarta
cakupan pemasaran produk lebih diperluas
Hernanto, F. 1993. Ilmu usaha tani.
agar bisa menjangkau lapisan masyarakat.
Penebar Swadaya. Jakarta
Perlu adanya pembukuan dari industri
sendiri untuk membedakan anggaran Kartasapoetra, 1995. Administrasi
industri dan anggaran rumah tangga. Perusahaan Industri. Bumi Aksara, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA Kotler, 2007. Manajemen Pemasaran.


FEUI. Jakarta
Ahyari, 2008. Manajemen Produksi II.
FEUI. Jakarta Manullang, M. 1991. Pengantar Ekonomi
Perusahaan. Penerbit Liberti. Yogyakarta
Anonimous, 2006. Kebijaksanaan
Pengembangan Industri Kecil. Kanwil Meidy Andih, 2004. Profil Usaha Industri
Departemen Perindustrian dan Nata De Coco”Snefsa” di Winangun Atas
Perdagangan. Jakarta Kecamatan Pineleng.Skripsi. Fakultas
Pertanian Unsrat. Manado
Anonimous, http://pengumuman-
property.blogspot.com/2013/04/profil- Mubyarto, 1999. Pengantar Ekonomi
perusahaan-contoh-dan- Pertanian. Penerbit LT3ES. Jakarta
pengertian.htmlDiakses tanggal 2 Februari
Mulyadi, 2005. Akuntansi Biaya. Bagian
2013 Pukul 09.00 Wita
Penerbitan STIE YKPN. Yogyakarta
Anonimous, 2008. Analisis Rasio dalam
Pass & Lowess, 1997. Kamus Lengkap
Agribisnis.http://larasbambang.blogspot.co
Ekonomi. Edisi 2. Penerbit Erlangga,
m/2008/04/analisis-rasio-dalam-
Jakarta
agribisnis.html Diakses tanggal 2 Februari
2013 Pukul 09.30 Wita

16
Rusli, M.S. 2010. Sukses Memproduksi
Minyak Atsiri. Jakarta: Agro Media
Pustaka.

Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri.


PT. Raya Grafindo Persada. Jakarta.

Soemodiningrat, 1993. Materi Pokok


Ekonomi Produksi. Karunika Universitas
Tbk. Jakarta

Suyanti Satuhu dan Sri Yuliani, 2012.


Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta

Winardi, 1996. Aspek-aspek bauran


pemasaran. Mandar Maju. Jakarta

17

You might also like