Professional Documents
Culture Documents
Malaria Disease
Malaria Disease
DISEASE
Here is where your
study begins
01 DEFINISI
DEFINISI
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu
parasit yaitu Plasmodium spp yang berkembang biak
dalam eritrosit manusia ditularkan oleh nyamuk malaria
(Anopheles sp) betina
02 ETIOLOGI
ETIOLOGI
Dikenal 5 spesies protozoa genus Plamodium sp.
Yang menginfeksi manusia, yaitu P. falciparum, P
vivax, P. Ovale, P malariae, P knowlesi (terutama di
kalimantan)
03 KLASIFIKASI
KLAsIFIKAsI
Plasmodium Plasmodium Plasmodium Plasmodium
Falciparum. vivax. malariae. ovale.
Malaria Ovale atau
Malaria Tropika atau Menyebabkan Malaria Menyebabkan Malaria
tertiana ringan
malaria yang terberat. Tertiana. Dapat Quartana. Gejala setiap
seringkali sembuh
Bisa menyebabkan kambuh jika tidak 3hari 1x/asimtomatis
tanpa pengobatan.
komplikasi diobati dengan baik.
Umumnya banyak di
Umumnya gejala
Afrika dan Pasifik
setiap 48jam 1x
Barat
04 EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
05 PATHOPHYsIOLOGY
OF MALARIA
Vectors VS Hosts
Vectors Hosts
Malaria vectors are 60+ species of Malaria parasite passes its life cycle
female Anopheles mosquito. in two hosts:
1. Definitive host: Female
Anopheles mosquito.
2. Intermediate host: Man.
Life Cycle
Exoerythrocytic Stage
Exoerythrocytic Stage
Exoerythrocytic Stage
The interval between the entry of the sporozoites into the body and
Prepatent period the first appearance of the parasites in blood.
The resting forms are called hypnozoites (hypnos: sleep). From time to
Relapse time, some are activated to become schizonts and release merozoites,
which go on infecting RBCs producing clinical relapse.
Exoerythrocytic Stage
Human Cycle (Schizogony)
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Erythrocytic Stage
Human Cycle (Cametogony)
Clinical Manifestations
Clinical Manifestations
Clinical Manifestations
● Menggigil
● Demam ● Riwayat berkunjung ke daerah endemis
● Berkeringat malaria
● Riwayat tinggal di daerah endemis
malaria
● Riwayat sakit malaria / riwayat demam
DISERTAI ● Riwayat minum obat malaria satu bulan
terakhir
● Mialgia, Artralgia, Anorexia ● Riwayat transfusi darah
● Abdominal pain ● Riwayat menginap / tinggal di hutan
● Nausea, vormitus
● Diare
Sumber : Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Malaria 2019
PEMERIKsAAN FIsIK
TEBAL
APUSAN DARAH TEPI
Mendiagnosis apakah ada
plasmodium
TIPIS
● Hematologi rutin
RAPID TEST DIAGNOSTIC ● Kimia darah lain (gula
(RDT) darah, serum bilirubin,
SGOT dan SGPT, alkali
● Deteksi antigen parasit fosfatase, albumin /
malaria globulin, ureum,
● Digunakan pada kondisi kreatinin, natrium dan
kegawatdaruratan / kalium, analisis gas
kejadian luar biasa malaria darah
● Urinalisis
● Foto thorax
● Lumbal punksi (pada
penurunan kesadaran)
Leptospirosis Cikungunya
2. ANEMIA BERAT
● Kadar hemoglobin <5 g/dL (hematokrit <15%) pada
endemis tinggi, <7g/dL (Hematokrit <21%) pada
endemis sedang-rendah.
● Sering menyebabkan distress pernapasan →
kematian.
● Segera transfusi darah.
KOMPLIKASI
Background
Metabolit aktif dari artesunate dan artemether
Indikasi
Pengobatan malaria tanpa komplikasi
Kontraindikasi
Hipersensitivitas, penyakit jantung, ketidakseimbangan elektrolit
Efek samping
Anemia, sakit kepala, takikardia, astenia, pireksia, konjungtivitas,
perpanjangan interval ǪTc → terkait EKG
Bentuk Sediaan
Tablet
MoA
Dihydroartemisinin: Memecah endoperoksida oleh besi → membentuk
radikal bebas → oksidatif stres ke parasit
Piperakuin: Inhibisi heme parasit
flrimakuin
Background
Sebuah senyawa bisquinoline dari kelompok aminoquinoline dari obat
anti malaria termasuk klorokuin
Indikasi
Tambahan untuk terapi P vivax dan P ovale, dan gametosidal pada
malaria P falciparum
Kontraindikasi
Ibu hamil, anak <6 tahun, hipsen (hypersensitivity 1), reumatoid artritis,
lupus, defiiensi G6PD dan NADH
Efek samping
Mual, muntah, sakit perut, anoreksia, leukopenia, anemia hemolitik
Bentuk Sediaan CREDITS: This presentation template was created b y
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
Tablet & images by Freepik and illustrations by Stories
MoA
Mengganggu mitokondria parasit → sehingga parasit tidak dapat
menghasilkan energi untuk menghancurkan sel-sel darah.
LINI I MALARIA TANflA KOMflLIKASI
● Diberikan regimen DHP yang sama ● Diberikan DHP 1 kali perhari selama 3
● Dosis Primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 hari, dengan dosis sama dengan
mg/kgBB/hari pengobatan malaria lainnya
● Harus disertai dengan pemeriksaan ● Tidak diberikan primakuin
laboratorium enzim G6PD
atau
Kina + Primakuin
MALARIA flADA IBU HAMIL
LINI I LINI II
● Pengobatan malaria pada ibu hamil di semua trimester ● Untuk pengobatan lini kedua, menggunakan kina
Artesunat Injeksi
● Penderita malaria berat harus ditangani di Rumah Sakit (RS) atau puskesmas perawatan
● Harus diobati dengan Artesunate intramuskular atau intravena dan dilanjutkan ACT oral plus primakuin.
● Jika penderita akan dirujuk, sebelum dirujuk harus diberi dosis awal Artesunate intramuskular/ intravena.
● Artesunat parenteral tersedia dalam vial 60 mg serbuk kering asam artesunik dan pelarut dalam ampul yang
berisi natrium bikarbonat (NaHCO3) 5%
● Keduanya dicampur untuk membuat 1 ml larutan sodium artesunat
● Kemudian diencerkan dengan dextrose 5% atau NaCL 0,9% sebanyak 5 ml → sehingga mendapat konsentrasi 60
mg/6ml (10 mg/ml)
● Obat diberikan secara bolus perlahan
● ACT diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgBB IV sebanyak 3 kali jam 0,12,24 → selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgBB
setiap 24 jam sehari sampai pasien mampu minum obat
● Pada anak dibawah 20 kg dengan malaria berat akan mendapat artesunat 3 mg/kgBB/kali, dosis ini lebih tinggi
dibandingkan anak yang lebih dari 20 kg (2,4 mg/kgBB/kali).
MALARIA BERAT LINI II
pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara kuantitatif hingga klinis membaik
1. Tn Jody usia 38 tahun datang ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 jam yang lalu.
Didahului kejang seluruh tubuh sebelumnya. Pasien sebelumnya demam selama 10 hari. Dirasakan naik
turun, disertai menggigil dan berkeringat. Pasien sempat bekerja di Papua selama 1 bulan dan baru
pulang. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Pemeriksaan fisik TD 130/80 Nadi 80x/m, RR 24x/m
suhu 38,5 C. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Mekanisme patofisiologi yang menyebabkan
munculnya gejala pada pasien adalah….
a. Hemolisis intravaskuler masif
b. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
c. Sekuestrasi parasit
d. Reaksi autoantibodi
e. Reaksi antigen
LATIHAN YUKs
1. Tn Jody usia 38 tahun datang ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 jam yang lalu.
Didahului kejang seluruh tubuh sebelumnya. Pasien sebelumnya demam selama 10 hari. Dirasakan naik
turun, disertai menggigil dan berkeringat. Pasien sempat bekerja di Papua selama 1 bulan dan baru
pulang. Riwayat penyakit sebelumnya disangkal. Pemeriksaan fisik TD 130/80 Nadi 80x/m, RR 24x/m
suhu 38,5 C. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Tata laksana yang sesuai adalah
a. DHP 3 hari + primakuin 1 hari
kalo uda sampai penurunan kesadaran, mk diberikan
b. DHP 3 hari + primakuin 14 hari intravena biar bisa lgsg masuk
c. Artesunate iv kalo peroral hanya 30-40% masuk ke tubuh, krn
dihancurkan di lambung(asam)
d. Acyclovir iv dutapion, antioksidan klo diberi peroral dosisnya hrs
e. Amphotericin B iv besar
1. Laki-laki berusia 27 tahun datang dibawa temannya ke UGD RS karena selama 1 minggu terakhir pasien mengalami
demam tinggi yang hilang timbul disertai menggigil. Pasien sebelumnya habis pulang dari daerah Maluku. Pada
pemeriksaan fisik pasien TD 100/70 mmHg, HR 112x/menit, RR 24x/menit, suhu 40oC. Pemeriksaanlaboratorium
tampak stadium trofozoit band form dan basket form, eritrosit tidak membesar.
Apakah penyebab kondisi dialami pasien?
A. Plasmodium falciparum
B. Plasmodium vivax
C. Plasmodium ovale
susah dibedai vivax sm ovale, tp terapinya sama
D. Plasmodium malariae
E. Plasmodium knowlesi
LATIHAN YUKs
1. Ny. Asmirandah Fiona kumalasari, perempuan, 30 tahun, datang dengan keluhan demam, pusing dan mengigil. Hal
ini sudah dirasakan selama 3 hari ke belakang. Pasien merupakan seorang pegawai Bank Indonesia yang sering
melakukan kunjungan kerja ke daerah. Riwayat berpergian ke NTT 2 minggu yang lalu selama 1 minggu. Hasil
pemeriksaan apusan didapatkan gambaran maurer spot. falciparu
m
Tatalaksana pada pasien adalah…
A. Kina selama 7 hari + primakuin dosis tunggal
B. Klorokuin selama 3 hari + primakuin dosis tunggal di indo kina/kloroquin ad yg baru
-matany harus diperiksa sblm beri kina,
C. Amodiaquin + artesunat + kina selama 3 hari krn ada efeksamping
D. Dihidroartemisinin dan piperaquin + klorokuin selama 7 hari -krn bisa efek ke kornea
E. Dihidroartemisinin dan piperaquin selama 3 hari + primakuin dosis tunggal
hydroxicloroquin(lbh byk di indo)
-bisa jd obat utk autoimun
LATIHAN YUKs
A. Tuan Amir Hamzah, 45 tahun datang ke puskesmas ingin berkonsultasi karena akan pergi ke Lembah baliem Papua.
Dia akan pergi dalam 2 minggu sejak hari ini dan akan tinggal selama sebulan. Akan tetapi pasien sedikit takut karena
daerah tersebut rawan akan penyakit malaria dan pasien tidak ingin jatuh sakit.
Profilaksis yang tepat diberikan adalah…
A. Primakuin 0,24/mg/kgbb, 1 minggu sebelum berangkat sampai dengan 1 minggu setelah kembali
B. Piperakuin 4 mg, 1 minggu sebelum berangkat sampai 2 minggu setelah kembali
C. Kina 10 mg/kgbb , 4 hari sebelum berangkat sampai dengan 4 minggu setelah kembali
D. Chloroquin 500 mg/kgbb, 1 minggu sebelum berangkat sampai 4 minggu setelah kembali
E. Doksisiklin 100 mg, 1-2 hari sebelum berangkat sampai dengan 4 minggu setelah kembali
preventif
-klo ibu hamil bisa pake neflokin
-neflokin&(nerotoksitas) bisa bikin kecanduan, bisa juga pake arteflekuan(tp gada diindo)
-klo anak kecil neflokin juga tp jarang ada diindo
kultur bakteri kan butuh waktu 2mgg klo mau dikasi antibiotik
klo ga sensitif dg anribiotik yg diberikan mk berikan
LATIHAN YUKs
1. Nn. B, 30 tahun, datang dengan keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri berkeringat sejak 3 hari yang lalu. Nn. B diketahui
baru menyelesaikan KKN di Manokwari selama 2 bulan. Pada pemeriksaan, kesadaran kompos mentis, TD 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta dan perkusi di
ruang traube timpani, baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb 9 g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 240.000. Pada pemeriksaan apus darah tepi didapatkan hasil sebagai berikut:
Apakah tatalaksana kausatif yang sesuai untuk pasien berikut? klo dari gambar falsiparum
A. DHP 3 hari
B. Kina + Tetrasiklin + Primakuin
C. Kina + Klindamisin
D. DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
E. DHP 3 hari + Primakuin single dose
LATIHAN YUKs
1. Nn. B, 30 tahun, datang dengan keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri berkeringat sejak 3 hari yang lalu. Nn. B diketahui
baru menyelesaikan KKN di Manokwari selama 2 bulan. Pada pemeriksaan, kesadaran kompos mentis, TD 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta dan perkusi di
ruang traube timpani, baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb 9 g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 240.000. Pada pemeriksaan apus darah tepi didapatkan hasil sebagai berikut:
p. vivax
LATIHAN YUKs
1. Nn. B, 30 tahun, datang dengan keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri berkeringat sejak 3 hari yang lalu. Nn. B diketahui
baru menyelesaikan KKN di Manokwari selama 2 bulan. Pada pemeriksaan, kesadaran kompos mentis, TD 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta dan perkusi di
ruang traube timpani, baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb 9 g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 240.000. Pada pemeriksaan apus darah tepi didapatkan hasil sebagai berikut:
stadium schizon
-12-24 kmgkinan vivax
-klo krg dr 12 : p.malariae
LATIHAN YUKs
1. Nn. B, 30 tahun, datang dengan keluhan demam yang diawali menggigil dan diakhiri berkeringat sejak 3 hari yang lalu. Nn. B diketahui
baru menyelesaikan KKN di Manokwari selama 2 bulan. Pada pemeriksaan, kesadaran kompos mentis, TD 110/80 mmHg, HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu 38oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta dan perkusi di
ruang traube timpani, baik pada saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan, Hb 9 g/dL, leukosit 12.000,
trombosit 240.000. Pada pemeriksaan apus darah tepi didapatkan hasil sebagai berikut: