Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH PEMELIHARAAN ATALARIKSYAH AZIS DAN DICKY KURNIAWAN #Rev1
MAKALAH PEMELIHARAAN ATALARIKSYAH AZIS DAN DICKY KURNIAWAN #Rev1
MAKALAH PEMELIHARAAN ATALARIKSYAH AZIS DAN DICKY KURNIAWAN #Rev1
Oleh :
KELAS 2A
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI D4 RPL JASA KONSTRUKSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
ATALARIKSYAH AZIS (412 21 207)
DICKY KURNIAWAN (412 21 209)
KELAS 2A D4 RPL JASA KONSTRUKSI
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah yang patut diucapkan selain rasa syukur kami
kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Serta rasa terima kasih kami kepada bapak Hasdaryatmin Djufri, S.T.,
M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemeliharaaan dan Cacat
Konstruksi yang telah membimbing kami selama selama pembuatan makalah ini
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah kami dengan cukup baik dan tepat
waktu.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemeliharaan dan Cacat Konstruksi semester Ganjil Tahun 2022-2023 pada
Program Studi Jasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
Kami sadar bahwa makalah yang kami kerjakan ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, maka kami memohon maaf kepada seluruh pihak jika
sekiranya dalam makalah ini masih terdapat hal-hal yang keliru.
Karena itu kami mengharapkan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca untuk perbaikan pembuatan makalah kami selanjutnya. Dengan
menyelesaikan makalah ini kami berharap banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil dari karya ini..
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. vi
iv
3.2 Penyebab, Dampak, dan Solusi Kerusakan Banguna Gedung Aula
Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar ............................................................. 14
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi banyak perubahan, baik secara fisik
maupun finansial pada bangunan gedung yang sudah jadi. Oleh karena itu, perlu
adanya perhatian yang lebih terhadap bangunan tersebut. Hal ini dapat
diwujudkan dengan dilakukannya kegiatan pemeliharaan bangunan gedung.
1
Makassar maka kami membuat makalah yang berjudul “Pemeliharaan Bangunan
Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar”
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Diperolehnya data dan informasi bangunan gedung SMK Negeri 5 Makassar
2. Diperolehnya data dan informasi penyebab, dampak, dan solusi kerusakan
bangunan gedung SMK Negeri 5 Makassar
3. Diperolehnya data dan informasi Bagaimana metode
perbaikan/pemeliharaan Bangunan Aula Serbaguna SMK Negeri 5
Makassar.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari hasil makalah ini antara lain:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan, sebagai ilmu yang telah dikembangkan dari teori-
teori yang telah ada sehingga adanya hasil dari makalah ini dapat
berkonstribusi bagi khazanah bagi ilmu pengetahuan
2. Bagi Mahasiswa, memberikan pengetahuan mengenai pemeliharaan
bangunan gedung.
2
3. Bagi Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Sipil, agar makalah ini dapat
dikembangkan secara lebih khusus terkait dengan pemeliharaan bangunan
gedung.
4. Bagi Pemakalah, memberikan wawasan serta pengetahuan yang lebih
mendalam dalam bidang Teknik sipil khususnya terkait dengan manajemen
pemeliharaan konstruksi sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada dunia
kerja
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
6. Klasifikasi gedung berdasarkan ketinggian
a. Bangunan gedung bertingkat tinggi.
b. Bangunan gedung bertingkat sedang.
c. Bangunan gedung bertingkat rendah.
7. Klasifikasi gedung berdasarkan kepemilikan
a. Bangunan gedung milik Negara.
b. Bangunan gedung milik badan usaha.
c. Bangunan gedung milik perorangan.
5
b. Bangunan hunian jamak.
c. Bangunan hunian campuran.
d. Bangunan hunian sementara.
2. Fungsi keagamaan merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan ibadah yang berupa:
a. Bangunan masjid termasuk mushola.
b. Bangunan gereja termasuk kapel.
c. Bangunan pura.
d. Bangunan vihara.
e. Bangunan kelenteng.
3. Fungsi usaha merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari :
a. Bangunan perkantoran.
b. Bangunan perdagangan.
c. Bangunan perindustrian.
d. Bangunan perhotelan.
e. Bangunan wisata dan rekreasi.
f. Bangunan terminal.
g. Bangunan tempat penyimpanan.
4. Fungsi sosial budaya merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya :
a. Bangunan pelayanan pendidikan.
b. Bangunan pelayanan kesehatan.
c. Bangunan kebudayaan.
d. Bangunan laboratorium.
e. Bangunan pelayanan umum.
5. Fungsi khusus merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama yang
mempunyai :
a. Tingkat kerahasiaan tinggi.
b. Tingkat resiko bahaya tinggi.
6
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bangunan
Faktor-faktor penyebab kerusakan gedung terdiri dari dua faktor yaitu faktor
internal yang merupakan faktor yang terjadi karena bangunan itu sendiri dan
faktor eksternal yaitu faktor yang terjadi dari luar gedung itu.
Faktor internal penyebab kerusakan gedung, terdiri dari:
1. Usia bangunan
2. Perencanaan
3. Pengembangan diluar kapasitas
4. Konstruksi: kualitas bahan, pelaksanaan
5. Pemeliharaan dan perawatan
6. Perubahan bentuk dan fungsi
7. Kebakaran
Selain itu, menurut Triwiyono (2005) ada beberapa faktor yang menyebabkan
kerusakan bangunan selama masa pakai. Faktor-faktor tersebut dideskripsikan
sebagai berikut.
7
2.3 Klasifikasi Jenis Kerusakan
Pada penelitian ini digunakan panduan untuk mengklasifikasikan jenis
kerusakan untuk setiap pengamatan komponen bangunan dikelompokan menjadi
3 kondisi yaitu rusak ringan (Rr), rusak sedang (Rs) dan rusak berat (Rb).
Batasan mengenai ketiga jenis kerusakan tersebut didefinisikan sebagai berikut :
1. Katagori Kerusakan Struktur :
a. Rusak ringan adalah kerusakan pada komponen struktur yang tidak
mengurangi fungsi layan (kekuatan, kekakuan dan daktilitas) struktur
secara keseluruhan, yaitu retak kecil pada balok, kolom dan dinding
yang mempunyai lebar celah antara 0,075 hingga 0,6 cm;
b. Rusak sedang adalah kerusakan pada komponen struktur yang dapat
mengurangi kekuatan tetapi kapasitas layan secara keseluruhan dalam
kondisi aman, yaitu retak besar pada balok, kolom dan dinding dengan
lebar celah lebih besar dari 0,6 cm;
c. Rusak berat adalah kerusakan pada komponen struktur yang dapat
mengurangi kekuatannya sehingga kapasitas layan struktur sebagian
atau seluruh bangunan dalam kondisi tidak aman, yaitu terjadi apabila
dinding pemikul beban terbelah dan runtuh, bangunan terpisah akibat
kegagalan unsur pengikat dan 50% elemen utama mengalami kerusakan
atau tidak layak huni (Ditjen Cipta Karya, 2006).
8
c. Rusak berat adalah kerusakan yang sangat mengganggu fungsi dan
estetika bangunan serta mengakibatkan hilangnya rasa nyaman dan
dapat menimbulkan bahaya kepada penghuni (Ditjen Cipta Karya,
2006).
9
2.5 Komponen Pemeliharaan Gedung
Perawatan komponen bangunan memerlukan perhatian yang serius agar
diperoleh hasil yang maksimal dan perawatan ini diharapkan dapat membuat
kondisi bangunan semakin nyaman dengan fasilitas yang baik. Berikut adalah
klasifikasi pemeliharaan komponen bangunan berdasarkan bidangnya.
Gambar
Gambar 2.1.
2. 1 Klasifikasi
Klasifikasi Pekerjaan
Pekerjaan Pemeliharaan
Pemeliharaan Bangunan
Bangunan
10
Pemeliharaan pencegahan umunya direncanakan karena itu disebut
pemeliharaan pencegahan terencana. Untuk mengetahui beberapa sistem
pemeliharaan ini diperlukan adanya daftar informasi mengenai setiap bagian
bangunan ruang, fungsi pelayanan tiap ruang dan seterusnya. Kemudian
ditentukan elemen mana yang termasuk harus diperlakukan dengan
pemeliharaan pencegahan dan frekuensi elemen tersebut dirawat apakah per
minggu, per bulan atau per tahun. Pemilihan ini berdasarkan sejauh mana
kerusakan dihubungkan dengan faktor keamanan dan produktivitas.
11
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PERMASALAHAN
KONSTRUKSI
Gambar 3. 1 Titik Lokasi Kerusakan Bangunan Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5
Makassar
12
Tabel 3. 1 Inventarisasi Lapangan Bangunan Gedung Aula Serbaguna SMK
Negeri 5 Makassar
No. Kondisi dan Daftar Kerusakan dan Volume Lokasi/koordinat
Dokumentasi Bangunan (m)
1. Pengelupasan cat 52,5 m2 5⁰07’47” LS dan
119⁰28’54” BT
13
3. Spalling pada beton 0,0314 m3 5⁰07’47” LS dan
119⁰28’54” BT
Berdasarkan Tabel 3.1 tersebut diatas, diperoleh data dan kondisi mengenai
kerusakan yang terjadi pada bangunan Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5
Makassar
14
3.2.2 Retak halus pada balok
Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi, maka dapat disimpulkan
penyebab retak halus pada balok Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5
Makassar yaitu dikarenakan usia bangunan yang telah lama sehingga lama
kelamaan kemampuan dari konstruksi beton untuk menopang beban tidak baik
lagi. dan juga faktor perubahan cuaca yang ekstrim sehingga konstruksi beton
tidak siap menerima perubahan tersebut.
Dampak dari retak halus pada balok ini yaitu dapat menyebabkan terjadinya
korosi pada tulangan yang terdapat pada balok, dan menjadi faktor terjadinya
spalling pada beton sehingga apabila tidak diperbaiki maka akan menyebabkan
robohnya bangunan atau kerusakan parah akibat balok beton tidak mampu
memperbaiki retak balok beton. Adapun solusi dari kerusakan ini yaitu
menambal bagian yang retak halus dengan menggunakan plesteran semen agar
dapat menutup keretakan dan menghindari risiko tulangan besi mengalami
keropos.
15
3.3 Metode Perbaikan/Pemeliharaan Bangunan Gedung Aula Serbaguna
SMK Negeri 5 Makassar serta Rencana Anggaran Biaya
3.3.1 Perbaikan Pengelupasan Cat
16
e. Perbaiki Kerusakan Tembok. Sebelum melakukan pengecatan ulang.
sebaiknya kita memperbaiki terlebih dahulu kerusakan dinding.
Misalnya menambal retak rambut, meratakan permukaan, memberi
dempul. Sehingga permukaan tembok benar-benar rata dan siap untuk
dicat ulang.
f. Aplikasikan Cat Dasar.Tembok atau dinding siap dicat ulang apabila
sudah benar-benar kering. Aplikasikan cat dasar. Tunggulah sampai
cat benar- benar kering sebelum mengecat dengan cat berikutnya.
g. Pengecatan Ulang Melakukan pengecatan dengan cermat. Pertama-
tama kita bisa mengecat bagian-bagian yang sulit terlebih dahulu.
Mengecat yang baik dimulai dari atas lalu ke bagian bawah. gunakan
roll yang bagus
17
e. Air
f. Sarung tangan
➢ Metode Pemeliharaan yang mengalami retak:
a. Bersihkan bagian yang akan dikerjakan
Tahap pertama yaitu membersihkan bagian yang akan dikerjakan dari
debu dan kotoran yang ada. Bisa dengan menyiramnya atau
menyemprotnya dengan air agar permukaan beton tidak kering
b. Mengisikan beton dengan material baru
Langkah selanjutnya, membuat spesi atau mortar dengan campuran
1PC : 3PS. Kemudian melapisi bagian yang sudah di bobok dengan
material baru berupa spesi atau mortat yang telah dibuat untuk
menutup bagian yang retak.
c. Meratakan permukaan beton
Ratakan permukaan beton dengan menggunakan amplas hingga halus
dan rata secara sempurna.
18
➢ Alat dan bahan yang digunakan:
a. Semen grout
b. Bekisting atau cetakan
c. Sendok spesi
➢ Metode Pemeliharaan yang mengalami spalling:
a. Bersihkan bagian yang akan dikerjakan
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membersihkan bagian yang
akan dikerjakan dari debu dan kotoran yang ada. Ketuk di bagian
sekeliling pecahan untuk memastikan sudah tidak ada lag beton yang
bisa terkelupas
b. Membuat Bekisting
Buatlah bekisting pada bagian yang akan dilakukan pengerjaan
c. Mengecor kembali bagian yang tekelupas
Mengecor kembali bagian yang terkelupas yang sudah dipasangi
dengan bekisting dengan memakai bahan non-shrink mortar (cemen
grout). Untuk bagian yang terdapat spalling namun tidak perlu
menggunakan bekisting dapat dilakukan secara manual.
19
3.3.5 Harga Satuan Bahan dan Upah Kerja
Tabel 3. 3 Harga Satuan Bahan dan Upah Kerja
SATUAN HASIL SURVEY
NO BAHAN MATERIAL DAN UPAH KERJA
BAHAN/ TRIWULAN I
1 2 3 4
A. BAHAN
1 Soda Api Kg Rp 30.000,00
2 Cat Dasar 3,5 kg Kaleng Rp 130.400,00
3 Cat Tembok Mowilex (Cat Dalam ) 2,5 Kg Kaleng Rp 181.500,00
4 Semen 50 kg (Tonasa) PC Sak Rp 71.500,00
5 Semen Grouting SIKA GROUT 215 25 Kg Sak Rp 138.000,00
6 Pasir Kasar/Pasir Beton/Pasir Pasangan M3 Rp 247.500,00
7 Kayu Kls. III (papan) M3 Rp 2.200.000,00
8 Kayu Kls. III Kapur (balok)/ Kemiri M3 Rp 2.200.000,00
9 Paku Campuran ( 5-10 cm ) Kg Rp 18.700,00
B. UPAH KERJA
1 Mandor Lapangan O/H Rp 216.300,00
2 Kepala tukang O/H Rp 187.200,00
3 Tukang Batu /Cat O/H Rp 173.300,00
4 Tukang Kayu / besi O/H Rp 173.300,00
5 Pekerja O/H Rp 138.700,00
Sumber : Harga Satuan Bahan & Upah Kerja Triwulan I Tahun Anggaran 2020
Kota Makassar
20
3.3.6 Uraian Analisa Harga Satuan (AHS)
Tabel 3. 4 Analisa Harga Satuan Pemeliharaan Kerusakan Pengelupasan Cat
No Uraian dan Jenis Pekerjaan Indeks Satuan Harga
1 1 m² Pengikisan / Pengerokan Permukaan Cat Tembok Lama
- Bahan :
Soda Api 0,050 kg x Rp 30.000
Jumlah :
- Tenaga
Pekerja 0,150 Oh x Rp 138.700
Mandor 0,003 Oh x Rp 216.300
Jumlah :
Jumlah
Overhead & Profit (10%)
Harga Satuan Pekerjaan
- Tenaga
Pekerja 0,028 Oh x Rp 138.700
Tukang Cat 0,042 Oh x Rp 173.300
Kepala Tukang 0,0042 Oh x Rp 187.200
Mandor 0,003 Oh x Rp 216.300
Jumlah :
Jumlah
Overhead & Profit (10%)
Harga Satuan Pekerjaan
21
Tabel 3. 5 Analisa Harga Satuan Pemeliharaan Kerusakan Retak Halus pada Balok
No Uraian dan Jenis Pekerjaan Indeks Satuan Harga Jumlah
3 1 m2 Pemasangan Plasteran 1PC : 1PP
- Bahan
PC 15,504 kg x Rp 1.430 Rp 22.171
PP 0,016 m3 x Rp 247.500 Rp 3.960
Jumlah : Rp 26.131
- Tenaga
Pekerja 0,300 Oh x Rp 138.700 Rp 41.610
Tukang Batu 0,150 Oh x Rp 173.300 Rp 25.995
Kepala Tukang 0,015 Oh x Rp 187.200 Rp 2.808
Mandor 0,015 Oh x Rp 216.300 Rp 3.245
Jumlah : Rp 73.658
Jumlah Rp 99.788
Overhead & Profit (10%) Rp 14.968
Harga Satuan Pekerjaan Rp 114.756
4 1 m2 Pemasangan Acian
- Bahan
PC 3,250 kg x Rp 1.430 Rp 4.648
Jumlah : Rp 4.648
- Tenaga
Pekerja 0,200 Oh x Rp 138.700 Rp 27.740
Tukang Batu 0,100 Oh x Rp 173.300 Rp 17.330
Kepala Tukang 0,010 Oh x Rp 187.200 Rp 1.872
Mandor 0,010 Oh x Rp 216.300 Rp 2.163
Jumlah : Rp 49.105
Jumlah Rp 53.753
Overhead & Profit (10%) Rp 8.063
Harga Satuan Pekerjaan Rp 61.815
22
6 Upah 1 Titik Pekerjaan Grout pada Beton
- Tenaga
Tukang Batu 0,367 Oh x Rp 173.300 Rp 63.601
Kepala Tukang 0,047 Oh x Rp 187.200 Rp 8.798
Mandor 0,037 Oh x Rp 216.300 Rp 8.003
Jumlah : Rp 80.403
Jumlah Rp 80.403
Overhead & Profit (10%) Rp 12.060
Harga Satuan Pekerjaan Rp 92.463
- Tenaga
Pekerja 0,147 Oh x Rp 138.700 Rp 20.389
Tukang Kayu 0,147 Oh x Rp 173.300 Rp 25.475
Kepala Tukang 0,015 Oh x Rp 187.200 Rp 2.808
Mandor 0,005 Oh x Rp 216.300 Rp 1.082
Jumlah : Rp 49.754
Jumlah Rp 72.290
Overhead & Profit (10%) Rp 10.844
Harga Satuan Pekerjaan Rp 83.134
1 Pengelupasan Cat
- Pembersihan (Pengikisan cat lama) 52,5 m2 Rp 26.397 Rp 1.385.842
- Pengecatan Cat Tembok Bidang Lama 2
52,5 m Rp 21.131 Rp 1.109.390
JUMLAH I Rp 2.495.232
2 Retak Halus pada Balok
- Pekerjaan Mortar 0,28 m2 Rp 114.756 Rp 32.132
- Pekerjaan Acian 2
0,28 m Rp 61.815 Rp 17.308
JUMLAH II Rp 49.440
3 Spalling pada Beton
- Pembersihan 3,125 m2 Rp 26.397 Rp 82.491
- Pekerjaan Grouting
• Grout 0,0314 m3 Rp 11.743.800 Rp 368.168
• Tenaga (Jumlah Joint) 5 bh Rp 92.463 Rp 462.315
- Pekerjaan Bekisting 3,125 m2 Rp 83.134 Rp 259.793
JUMLAH III Rp 1.172.767
23
3.3.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Terbilang :
Tiga Juta Tujuh Ratus Tujuh Belas Ribu Rupiah
24
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan di lapangan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil survey dan investigasi lapangan menunjukkan bahwa kondisi fisik
bangunan Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar mengalami
kerusakan yaitu pengelupasan cat, retak halus pada balok, dan spalling pada
beton sehingga menyebabkan terjadinya penurunan fungsi pada bangunan
gedung.
2. Hasil identifikasi di lapangan diperoleh informasi dan data berupa:
a. Penyebab dari rusaknya beberapa bagian bangunan Gedung Aula
Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar yaitu akibat umur dari bangunan
tersebut yang sudah tua, kerusakan-kerusakan kecil yang tidak segera
diperbaiki dan faktor perubahan cuaca.
b. Dampak dari rusaknya beberapa bagian bangunan Gedung Aula
Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar yaitu hilangnya
keindahan/keestetikan bangunan, terjadinya korosi pada tulangan dan
dapat menyebabkan lepas berpuing pada beton, roughness, hingga
runtuhnya bangunan.
c. Solusi dari rusaknya beberapa bagian bangunan Gedung Aula Serbaguna
SMK Negeri 5 Makassar yaitu melalukan perbaikan pada kerusakan-
kerusakan yang terjadi.
3. Metode perbaikan/ pemeliharaan dilakukan sesuai dengan jenis
kerusakannya dan perencanaan biaya pemeliharaan bangunan Gedung
Aula Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar yang mengalami kerusakan
adalah sebesar Rp. 3.717.000,00.
25
4.2 Saran
Adapun saran yang berkaitan dengan makalah ini adalah:
1. Sebaiknya pihak kampus lebih memperhatikan kondisi fisik pada bangunan
Gedung Aula Serbaguna SMK Negeri 5 Makassar dengan melakukan
kegiatan pemeliharaan secara rutin dan setiap tahunnya sehingga kerusakan-
kerusakan kecil dapat segera diperbaiki sebelum menjadi lebih parah.
2. Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca maupun pihak kampus
dapat menambah pengetahuan dan memanfaatkannya dengan baik.
26
DAFTAR PUSTAKA
27