Kadar Vit C

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS ZAT GIZI

UJI KADAR VITAMIN C PADA ORONAMIN C

Disusun Oleh:
Kelompok I
Lefiyana (062203002)
Muhammad Rosyid R. (062203004)
Nadia Cantika A. (062203005)
Aprilia Nur Wijayanti (062203007)
Jessica Sih Deboray R. (062203019)

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN SUGENG


HARTONO

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Tujuan..........................................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4

BAB III.......................................................................................................................................6

METODE PRAKTIKUM..........................................................................................................6

3. 1 Alat dan Bahan............................................................................................................6

3. 2 Prosedur Kerja.............................................................................................................6

3. 3 Hasil.............................................................................................................................7

BAB IV......................................................................................................................................8

PEMBAHASAN........................................................................................................................8

BAB V........................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

5.1 Kesimpulan..................................................................................................................9

5.2 Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

LAMPIRAN.............................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin C merupakan senyawa kimia yang memiliki peran penting dalam proses
pertumbuhan manusia. Vitamin ini merupakan jenis vitamin larut air yang tidak dapat
disimpan di dalam tubuh. Fungsi pertama vitamin C adalah mengaktifkan enzim prolil
hidroksilase yang berperan pada tahap hidroksilasi dalam membentuk hidroksiprolin yang
merupakan unsur utuh kolagen. Fungsi kedua adalah memetabolisme dan absorbsi besi
dengan mereduksi besi menjadi feri dan fero di usus halus sehingga mudah diserap. Fungsi
selanjutnya adalah menjaga daya tahan tubuh dengan menjadi antioksidan dan kekurangan
vitamin C berkaitan dengan peningkatan sintesis kolestrol. Asam askorbat atau vitamin C
mudah ditemukan dengan mudah di dalam makanan dan minum, serta dalam suplemen
seperti tablet vitamin C. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar
vitamin C pada makanan atau minuman adalah metode titrimetri (Syafitri, 2023).
Analisis volumetri atau titrimeti merupakan penganalisaan untuk menentukan kadar
suatu zat dengan mencampurkan zat yang ingin diketahui dan zat yang sudah diketahui
konsentrasinya supaya terjadi reaksi kedua zat tersebut. Analisis ini termasuk metode
kuantitatif karena berhubungan dengan ketelitian tinggi. Metode ini lazim digunakan karena
secara teknis dan prinsip, murah dan memiliki ketepatan tinggi hingga part per million
(ppm). Selain itu proses titrasi cepat dilakukan karena alatnya sederhana dan tidak
dibutuhkan pengeringan ataupun penimbangan berkala. Setiap metode memiliki kekurangan,
proses titrasi memiliki kekurangan yaitu kurang spesifik, alat pengukur volume harus ditera
dengan teliti dan senyawa yang digunakan sebagai larutan standar harus memiliki kemurnian
tinggi (Murdyastutik, et al., 2021).

1.2 Tujuan

Menganalisis kadar vitamin C secara kuantitatif menggunakan metode titrimetri.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Vitamin C
Vitamin merupakan senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit untuk
mempertahankan kesehatan yang dibagi menjadi dua golongan berdasarkan kelarutannya
yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak, salah satu vitamin yang tergolong larut
lemak adalah vitamin C. Menurut Fitriana dan Fitri (2020), vitamin C atau yang dikenal
juga sebagai asam askorbat merupakan zat gizi yang berharga dan terdapat di dalam
makanan sebagai antioksidan dan dapat digunakan dalam proses pengobatan. Fungsi
pertama vitamin C adalah mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang berperan pada
tahap hidroksilasi dalam membentuk hidroksiprolin yang merupakan unsur utuh kolagen.
Serabut kolagen yang terbentuk di seluruh jaringan tubuh akan mengalami kecacatan
atau lemah apabila tidak ada vitamin C. Sehingga vitamin C memiliki peran penting
untuk pertumbuhan gigi, kartilago, tulang dan subkutan. Fungsi kedua adalah
memetabolisme dan absorbsi besi dengan mereduksi besi menjadi feri dan fero di usus
halus sehingga mudah diserap. Fungsi selanjutnya adalah menjaga daya tahan tubuh
dengan menjadi antioksidan dan kekurangan vitamin C berkaitan dengan peningkatan
sintesis kolestrol (Leo & Daulay, 2022).

2. Titrimetri
Analisis volumetri atau titrimeti merupakan penganalisaan untuk menentukan kadar
suatu zat dengan mencampurkan zat yang ingin diketahui dan zat yang sudah diketahui
konsentrasinya supaya terjadi reaksi kedua zat tersebut. Analisis ini termasuk metode
kuantitatif karena berhubungan dengan ketelitian tinggi. Metode ini lazim digunakan
karena secara teknis dan prinsip, murah dan memiliki ketepatan tinggi hingga part per
million (ppm). Selain itu proses titrasi cepat dilakukan karena alatnya sederhana dan
tidak dibutuhkan pengeringan ataupun penimbangan berkala. Setiap metode memiliki
kekurangan, proses titrasi memiliki kekurangan yaitu kurang spesifik, alat pengukur
volume harus ditera dengan teliti dan senyawa yang digunakan sebagai larutan standar
harus memiliki kemurnian tinggi.
Proses titrasi meliputi memasukkan zat yang telah diketahui konsentrasinya yang
disebut titran ke dalam buret, sedangkan titrat atau zat yang akan dianalisis
konsentrasinya dimasukkan ke erlenmeyer. Ketika reaksi telah selesai disebut titik

4
ekuivalen teoritis yang menyatakan bahan yang diuji bereaksi dengan reagen lain dalam
jumlah tertentu sebagaimana dinyatakan dalam persamaan reaksi. Syarat proses titrasi
adalah titran dan titrat harus berbentuk larutan supaya mudah dianalisis selain itu reaksi
kimianya harus cepat dan perubahan yang terjadi harus tampak baik secara kimia
maupun fisik. Pada titrimetri untuk dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang tepat
reaksinya cukup sederhana dan bahan yang dianalisis harus bereaksi sempurna dengan
senyawa standar dan perbandingan stokiometri mencapai kesetimbangan (Murdyastutik,
et al., 2021).

3. Minuman Vitamin C
Menurut Sudiarta (2021), vitamin C terkandung di berbagai sumber baik dalam
bentuk alami seperti buah, sayuran, adapun pada sediaan farmasi dan makanan olahan.
Vitamin C dapat juga ditemukan dalam bentuk minuman suplemen yang termasuk ke
dalam jenis sediaan farmasi, dengan adanya minuman bervitamin C masyarakat dapat
dengan mudah menemukan di pasaran dan juga dapat mengonsumsinya dengan praktis.
Selain praktis masyrakat juga dapat mengetahui jumlah kadar vitamin C yang terdapat
dalam minuman yang dikonsumsi melalui informasi nilai gizi yang tertera pada kemasan.

5
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3. 1 Alat dan Bahan

Alat:
1. Mortar dan alu
2. Waring blender
3. Buret
4. Erlenmeyer
5. Labu ukur
6. Batang pengaduk

Bahan:
1. Sampel oronamin C
2. Larutan Iod 0.1 N
3. Indikator kanji/amilum (1%)

3. 2 Prosedur Kerja

1. Larutkan sampel sebanyak 50 ml dengan aquades sampai menjadi larutan 100 ml.
2. Ambil 10 ml dari 100 ml sampel yang sudah dilarutkan.
3. Larutkan kembali 10 ml sampel dengan aquades sampai menjadi larutan 100 ml.
4. Ambil 25 ml fitrat ke dalam erlenmeyer.
5. Titrasi dengan larutan iod 0.1 N sampai larutan berwarna coklat muda
6. Tambahkan amilum 1 ml.
7. Titrasi dengan larutan iod 0.1 N sampai berubah menjadi warna yang stabil (terbentuk
biru ungu).

6
3. 3 Hasil

VI 2 ×Vt /Vf × A
Kadar vitamin C (100%) =
W
12.5(100/25)×357.14
=
50
12.5× 4 × 357.14
=
50
= 35.714% × 2
= 71.4%

No Nama Bahan % vitamin C mg vitamin/100 g


1 Oronamin C 71.4 71.4
2 Hemaviton C 99.8 99.8

7
BAB IV

PEMBAHASAN

Vitamin C merupakan senyawa kimia yang memiliki peran penting dalam proses
pertumbuhan manusia. Vitamin ini merupakan jenis vitamin larut air yang tidak dapat
disimpan di dalam tubuh. Asam askorbat atau vitamin C mudah ditemukan dengan mudah di
dalam makanan dan minum, serta dalam suplemen seperti tablet vitamin C (Syafitri, 2023).
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penentuan kandungan asam askorbat atau
vitamin C dalam suatu produk makanan atau minuman. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah dengan titrasi iodometri.

Dari hasil praktikum analisis kandungan vitamin C dengan metode iodeometri dengan
sampel produk minuman oronamin C, didapatkan hasil presentase kandungan vitamin C pada
produk sebesar 71.4% pada 100 gram sampel. Hasil yang diperoleh lebih rendah jika
dibandingkan dengan presentase pada kemasan yaitu sebesar 133.3% per 100 ml. Sedangkan
hasil dari kelompok 5 dengan sampel hemaviton C1000 diperoleh hasil 99.8% pada 100 gram
sampel. Hasil ini lebih rendah jika dibandingkan dengan label pada produk yaitu sebesar
303% per 100 ml. Pada kelompok 1, perbedaan persentase hasil analisis dengan kandungan
vitamin C pada kemasan produk disebabkan karena mengalami kelebihan iodin pada saat
proses titrasi hingga membentuk endapan biru gelap, hal ini mempengaruhi akurasi data dari
analisis tersebut. Selain itu, kelompok 1 mengalami kebocoran pada penyumbat buret
sehingga volume titrasi yang diperoleh kurang akurat. Pada kelompok 5, perbedaan
persentase hasil analisis dengan kandungan vitamin C pada kemasan disebabkan karena iodin
menguap ketika proses titrasi sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat. Sedangkan untuk
kelompok lain belum mencapai tahapan titrasi karena stok iodin terbatas dan telah digunakan
seluruhnya.

8
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Vitamin C merupakan jenis vitamin larut air yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
dan banyak ditemui di berbagai produk makanan maupun minuman. Terdapat berbagai
metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis kandungan vitamin C, salah satunya adalah
dengan metode titrasi iodometri. Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan, diperoleh
adanya perbedaan presentase kadar vitamin C dalam label kemasan dengan analisis yang
kami lakukan, hal ini kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan penggunaan metode
analisis serta adanya kelebihan iodin hingga membentuk endapan yang menggurangi akurasi
data.

5.2 Saran

Saat dilaksanakan praktikum, sebaiknya mahasiswa telah memahami langkah –


langkah yang tertera dalam modul agar meminimalisir kesalahan langkah kerja saat
melakukan praktikum. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat menyimpan cairan iodin di
tempat yang tertutup untuk menghindari terjadinya penguapan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kurangnya bahan dengan stok terbatas saat praktikum dilaksanakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Yolla Arinda Nur & Ardhista Shabrina Fitri. (2020). Analisis Kadar Vitamin C pada
Buah Jeruk Menggunakan Metode Titrasi Iodometri. SAINTEKS, 17(1), 27-32.
Leo, Rudi dan Anny Sartika Daulay. (2022). Penentuan Kadar Vitamin C pada Minuman
Bervitamin yang Disimpan pada Berbagai Waktu dengan Metode Spektrofotometri
UV. Journal of Medical Science, 1(2), 106
Mundriyastutik, Yayuk. Iffana Dani Maulida., dan Eko Retnowati. (2021). ANALISIS
VOLUMETRI (TITRIMETRI). Kudus: MU Press.
Sugiarta, IW., I. P. G. A. Suandi., A. A. I. A. M. Laksmiwati. (2021). ANALISIS KADAR
ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) PADA MINUMAN SUPLEMEN DALAM
KEMASAN DENGAN METODE SPEKTOFOTOMETRI SECARA LANGSUNG
DAN TIDAK LANGSUNG. JURNAL KIMIA, 15(2), 141.
Syafitri, N., Munir, M., Aprilia, V., & Emelda. (2023). Aplikasi Metode Titrasi Iodometri
Untuk Determinasi Kadar Vitamin C Pada Jambu (Myrtaceae family). Journal of
Chemistry, 38 - 43.

10
LAMPIRAN

11

You might also like