UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNINGPELAJARAN SENI RUPA KELAS II DI SD NEGERI PULUTAN Dua

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X


Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DENGAN MODEL PROJECT


BASED LEARNING PELAJARAN SENI RUPA KELAS II
DI SD NEGERI PULUTAN 02

Mutiara Rosalina, Herry Sanoto


mutiararosalina77@gmail.com, herry.sanoto@uksw.edu
PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRACT

This research aims to increase students' creativity in Arts subjects through the
Project Based Learning (PjBL) model. This research is Classroom Action
Research (CAR) which was carried out over two cycles. The research subjects
were second-grade students at SD Negeri Pulutan 02. The data collection
techniques used were observation, interviews, and documentation. The data
analysis technique used is descriptive qualitative. Increasing the creativity of
students in cycle I, meeting 1, got an average percentage of 70%, including in the
good category, then in cycle I, meeting 2, it increased to 75%, including in the
good category, from cycle I, meeting 2, there was an increase in cycle II, meeting
1, to 80% is included in the good category. Then it increased again in cycle II,
meeting 2 to 85%, which was included in the very good category. The results from
cycle I to cycle II obtained an average of 77%, where this percentage is included in
the good category, which means that students experience increased creativity in
each cycle. With this increase, the application of the PjBL model has a real effect
on students' learning creativity. The application of the Project Based Learning
(PjBL) model can increase students' learning creativity in Fine Arts subjects.

Keyword: Creativity, Project Based Learning (PjBL), Art

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pelajaran Seni
Rupa melalui model Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama dua siklus. Subjek
penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Pulutan 02. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan berupa deskriptif kualitatif. Peningkatan kreativitas
Siswasiklus I pertemuan 1 mendapatkan rata-rata persentase sebesar 70%
termasuk dalam ketegori baik, kemudian pada siklus I pertemuan 2 mengalami
peningkatan menjadi 75% termasuk dalam kategori baik, dari siklus I pertemuan 2
mengalami peningkatan pada siklus II pertemuan 1 menjadi 80% termasuk dalam
kategori baik. Kemudian mengalami peningkatan kembali pada siklus II pertemuan
2 menjadi 85% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil dari siklus I sampai
siklus II mendapatkan rata-rata 77% dimana persentase tersebut termasuk
kategori baik yang artinya siswa mengalami peningkatan kreativitas pada setiap
siklusnya. Dengan adanya peningkatan tersebut penerapan model PjBL
memberikan efek nyata terhadap kreativitas belajar siswa. Penerapan model

34
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dapat meningkatkan kreativitas belajar


siswa pada pelajaran Seni Rupa.

Kata Kunci: Kreativitas, Project Based Learning, Seni Rupa

A. Pendahuluan Seni merupakan salah satu


Pendidikan merupakan usaha
kecakapan yang diberikan dan
sadar yang dilakukan untuk
diajarkan di sekolah dalam bentuk
menjadikan manusia sebagai sumber
mata pelajaran Seni Rupa. Permen
daya terberdayakan dengan segala
No. 57 Tahun 2014 menerangkan
potensinya. Pendidikan formal
bahwa pembelajaran SBdP pada
pertama yang harus ditempuh adalah
tingkat pendidikan dasar memiliki
pendidikan dasar. Dalam
tujuan agar dapat mengembangkan
Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018
kesadaran seni atau keindahan
tentang PPDB TK, SD SMP, SMA,
dalam arti umum, mengembangan
SMK, disebutkan bahwa usia anak
kepribadian siswa secara positif,
sekolah dasar adalah 7-12 Tahun.
sehingga individu lebih memahami
Pada usia tersebut, anak akan
budaya sebagai salah satu tujuan
memasuki tahap eksplorasi diri, anak
dari pendidikan.
akan meniru apa yang dilakukan
Siswa dituntun memiliki
orang-orang di sekitarnya, terutama
ketrampilan, kreativitas merupakan
yang dilakukan orang dewasa.
ketrampilan yang harus dimiliki oleh
Seperti yang dilakukan oleh orang
siswa dan dikembangkan dalam
tuanya jika di rumah dan yang
suatu pembelajaran. Menurut
dilakukan oleh gurunya jika di
kementerian Pendidikan Nasional
sekolah.
(2010: 10) menjelaskan bahwa
Anak ingin menguasai
berpikir kreatif merupakan berpikir
keahlian-keahlian baru yang
untuk melakukan susuatu dengan
diberikan di sekolah. Seni Rupa
menghasilkan suatu cara atau hasil
merupakan salah satu mata pelajaran
dari sesuatu yang telah dimiliki.
di sekolah dasar yang memfasilitasi
Indikator dari berpikir kreatif adalah
anak untuk mengeskplor dirinya,
menciptakan situasi belajar yang
belajar keahlian-keahlian baru serta
menumbuhkan daya pikir dan
memfasilitasi anak agar dapat
bertindak kreatif serta adanya
mengembangkangkan kreativitasnya.
pemberian tugas yang menantang

35
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

munculnya karya-karya baru yang Berdasarkan hasil wawancara


autentik maupun modifikasi. yang dilakukan peneliti di SD Negeri
Selanjutnya Munandar berpendapat Pulutan 02 Salatiga di kelas II pada
kreativitas adalah kemampuan untuk tanggal 31 Juli 2023 didapatkan
membuat kombinasi baru dari yang bahwa kemampuan siswa masih
sudah ada sebelumnya berdasarkan kurang dan tidak merata. Selain
pengalaman dan pengetahuan yang wawancara peneliti juga melakukan
diperoleh baik di lingkungan sekolah, observasi secara langsung dikelas
keluarga, dan lingkungan pada mata pelajaran seni rupa, dan
masyarakat. Keativitas siswa dapat memang benar ternyata kelas
didorong dengan pembelajaran yang tersebut rendah dalam
diciptakan guru berupa pembelajaran mengembangkan kreatifitasnya.
yang inovatif. Siswa sulit untuk mengembangkan
Namun pada kenyataannya di kreativitasnya dikarenakan guru lebih
sekolah pada saat ini, masih banyak megutamakan pemberian materi saja,
guru yang menggunakan tanpa adanya praktek secara
pembelajaran yang konvensional dan langsung untuk membuat suatu
hanya guru yang lebih mendominasi proyek. Hal tersebut sangat
pembelajaran. Tentunya berpengaruh sekali dalam
pembelajaran tersebut dapat perkembangan kreativitas siswa yang
menghambat siswa dalam jarang diasah. Adanya permasalahan
mengembangkan pola berpikirnya tersebut maka observer akan
termasuk dalam kemampuan berpikir mencoba mengatasi kurangnya
kreatif siswa. kreativitas siswa dengan
Dalam meningkatkan menggunakan model Project Based
kreativitas siswa terdapat indikator Learning (PjBL).
yang dapat meningkatkan kreativitas Menurut Stripling (dalam
siswa. Pengukuran kreativitas Abdullah Sani, R. 2014: 173-174)
mengacu pada Guilford (dalam salah satu karakteristik model
Suratno 2012:256) yaitu: 1) pembelajaran Project Based Learning
Kelancaran (fluency), 2) Keluwesan (PjBL) yaitu menggunakan
(flexibility), 3) Keaslian (originality), kemampuan berpikir kreatif, kritis dan
4) Keterperincian (elaboration), 5) mencari informasi untuk melakukan
Kepekaan (sensitivity) investigasi, menarik kesimpulan dan

36
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

menghasilkan produk. Menurut Wena Meningkatkatkan Kreativitas Belajar


(2007: 138) pembelajaran Project Siswa Kelas IV Min 21 Aceh Besar”
Based Learning (PjBL) merupakan dengan hasil pada siklus I mendapat
pembelajaran yang memberikan 70% dengan kategori baik,
kesempatan kepada guru untuk sedangkan siklus II mengalami
mengelola pembelajaran dikelas peningkatan mencapai 92.5% dengan
dengan melibatkan kerja proyek. kategori baik sekali dapat
Melalui pembelajaran kerja proyek, disimpulkan bahwa penggunaan
kreatifitas dan motivasi Siswaakan Project Based Learning dapat
meningkat. meningkatkan kreatiovitas peserta
Seperti penelitian yang sudah didik. Ketiga hasil penelitian yang
dilakukan oleh beberapa peneliti dilakukan oleh Eko Anis Setyorini
sebelumnya, yang pertama hasil dengan judul “Peningkatan
penelitian yang dilakukan oleh Fina Keterampilan Berpikir Kreatif
Febriani dengan judul “Project Based SiswaMenggunakan Model Project
Learning Dalam Meningkatkan Based Learning Mata Pelajaran Seni
Kreativitas SiswaPada Sekolah Rupa Melalui Kolase Mix Media”
Penggerak SMP Al Azhar Syifa Budi dengan hasil penelitian tindakan
Cibinong-Bogor” menyimpulkan kelas yang telah dilakukan, dapat
bahwa penggunaaan Project Based disimpulkan penggunaan model
Learning (PjBL) dapat meningkatkan Project Based Learning dapat
kreativitas siswadengan ditandainya meningkatkan keterampilan berpikir
indikator siswa lebih berani dan kreatif Siswakelas 1 SD Purwantoro 1
percaya diri, siswa aktif, kreativitas Malang. Selanjutnya, penelitian ini
meningkat, dapat menimbulkan rasa juga menunjukkan bahwa
tenggang rasa, peduli dan kerja penggunaan model Project Based
sama, dapat lebih antusias dan lebih Learning atau pembelajaran berbasis
mudah memahami pelajaran, siswa proyek memberikan kesempatan
dapat bereksplor, bijak dalam Siswadalam merancang dan
bersosial media, berani dan unjuk melakukan pemecahan masalah. Hal
diri. Kedua hasil penelitian yang ini dapat melatih Siswadalam
dilakukan oleh Riza Balqis dengan menyelesaikan permasalahan di
judul “Penerapan Model Project dunia nyata.
Based Learning Untuk

37
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Berdasarkan kajian latar tugas, perencanaan presentasi,


belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan presentasi evaluasi.
mengadakan penelitian tindakan Sedangkan tahapan Project Based
kelas (PTK) dengan judul “Upaya Learning menurut Yunus Abidin
Peningkatan Kreativitas Siswa adalah sebagai berikut: 1) Pra proyek
Dengan Model Project Based pada tahapan ini merupakan kegiatan
Learning Pelajaran Seni Rupa yang dilakukan guru diluar jam
Kelas II Di SD Negeri Pulutan 02” pelajaran, pada tahap ini guru
dengan tujuan untuk meningkatkan merancang deskripsi proyek,
kreativitas siswa pada mata pelajaran menentukan pijakan proyek,
Seni Rupa melalui model Project menyiapkan media dan berbagai
Based Learning (PjBL). sumber belajar, dan menyiapkan
kondisi pembelajaran, 2) Fase 1
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan mengidentifikasi masalah pada tahap
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini siswa melakukan pengamatan
yang dilakukan selama dua siklus terhadap obyek tertentu, 3) Fase 2
untuk meningkatkan kreativitas Seni membuat desain dan jadwal
Rupa siswa kelas 2 SD dengan pelaksanaan proyek, 4) Fase 3

menerapkan model pembelajaran melaksanakan penelitian, tahap ini


Project Based Learning (PjBL). siswa melakukan kegiatan penelitian
Berdasarkan karakteristik model awal sebagai model dasar bagi
pembelajaran Project Based Learning produk yang akan dikembangkan, 5)
(PjBL), kegiatan pembelajarannya Fase 4 menyusun draft/prototipe

menekankan pada penginvestigasian produk, 6) Fase 5 mengukur, menilai,


suatu masalah kemudian dicari dan memperbaiki produk, pada tahap
solusinya. Korkmaz dan Kaptan ini siswa melihat kembali produk awal
seperti dikutip oleh Y.Y. Zhang, yang dibuat, mencari kelemahan, dan
menyatakan bahwa (PBL) memiliki 5 memperbaiki produk tersebut, 7)

tahapan. Berikut tahapan penerapan Fase 6 finalisasi dan publikasi


PjBL di dalam kelas: Menetapkan produk, Pada tahap ini siswa
topik dan sub-topik yang akan melakukan finalisasi produk, 8) Pasca
dibahas dengan membuat kelompok, proyek Pada tahap ini guru menilai,
kelompok membuat tugas, penerapan memberikan penguatan, masukan,

38
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

dan saran perbaikan atas produk penelitian yaitu lembar observasi,


yang telah dihasilkan siswa. angket, pedoman wawancara,
Dari beberapa pendapat ahli di serta pembuatan perangkat
atas dapat disimpulkan langkah- pembelajaran silabus dan Modul
langkah Project Based Learning Ajar.
(PjBL), antara lain: 1) Menentukan b. Pelaksanaan dan Pengamatan
pertanyaan dasar untuk peserta didik, (acting and observe)
2) Mendesain perencanaan proyek, melaksanakan rencana tindakan
3) Menyusul jadwal perencanaan yang telah dibuat, sekaligus
proyek, 4) Memonitoring Siswadalam mengamati pembelajaran
pengerjaan proyek, 5) Menguji hasil menggunakan model Projet
dari proyek, 6) Mengadakan evaluasi Based Learning (PjBL) dari awal
pembelajaran. hingga akhir. Kegiatan
Penelitian ini menggunakan melaksanakan kegiatan dan
penelitian tindakan kelas (PTK). pengamatan dilaksanakan
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak bersamaan.
dua siklus, (PTK) model Kemmis & c. Refleksi (reflect) peneliti
Mc. Tagart dimana tindakan dan melakukan refleksi terhadap
pengamatan dilakukan secara pembelajaran yang telah
bersamaan. PTK dilakukan oleh guru dilaksanakan guna mengetahui
terhadap siswa dengan perlakuan kekurangan tindakan pada siklus
tertentu untuk meningkatkan kualitas pertama dan memberikan
pembelajaran, tindakan yang gambaran untuk revisi tindakan
dilakukan pada penelitian ini terdiri pada siklus selanjutnya. Peneliti
dari tiga siklus. Adapun tahapan- dapat meminta bantuan teman
tahapan PTK Model Kemmis & Mc. sejawat untuk mengetahui
Tagart (2019:6) sebagai berikut: kelebihan dan kekurangan
a. Perencanaan (plan) rencana selama pelaksanaan
yang telah disiapkan sebelum pembelajaran.
melakukan penelitian, misalnya Penelitian ini dilaksanakan di SD
menentukan rumusan masalah, Negeri Pulutan 02 pada bulan
menyusun tujuan penelitian, dan Agustus sampai bulan September
menyusun rencana tindakan tahun 2023. Teknik pengumpulan
termasuk pembuatan instrumen data yang digunakan peneliti adalah:

39
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

1) Observasi, dimana peneliti Setelah dianalisis kemudian


melakukan observasi terhadap hasil tersebut dikategorikan dalam
kreativitas siswa pada pelajaran Seni lima kategori. Kategori ini
Rupa, 2) Wawancara, peneliti berdasarkan Suharsimi Arikunto
menggunakan pedoman wawancara (2005: 44) yaitu:
pedoman wawancara tidak Kriteria Skala Penilaian
berstruktur. Pedoman wawancara Sangat baik 81% - 100%
tidak bestruktur merupakan pedoman Baik 61% - 80%
yang hanya memuat garis besar yang Cukup 41% - 60%
ditanyakan (Suharsimi Arikunto, Kurang 21% - 40%
2006: 155). Wawancara ini ditunjukan Sangat kurang 0% - 20%
kepada guru, 3) Dokumentasi
merupakan catatan peristiwa yang C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, Hasil Penelitian


gambar, atau karya-karya Hasil penelitian yang sudah

monumental dari seseorang dilakukan menggunakan model

(Sugiyono, 2009: 329). Dokumentasi Project Based Learning (PjBL) di SD

pada penelitian ini berisikan foto-foto Negeri Pulutan 02 kelas II dilakukan

yang menggambarkan kegiatan untuk mengamati fluency, flexibility,

pembelajaran di setiap siklus dan originality, elaboration, dan sensitivity

hasil proyek dari peserta didik. terhadap siswa dalam mata pelajaran

Teknik analisis data yang Seni Rupa pada siklus I sampai

digunakan dalam penelitian tindakan dengan siklus II. Hasil pengamatan

kelas ini adalah analisis data kreativitas siswa dapat dilihat pada

deskriptif kualitatif. Deskripsi kualitatif tabel di bawah ini.

adalah penjabaran berupa penjelasan Tabel 1.1 Peningkatan Rata-rata


Kreativitas SiswaSiklus I dan II
dan juga keterangan dari hasil
observasi kegiatan yang dilakukan. Sikl Pertem Juml Persen Kate
us uan ah tase gori
Untuk menyajikan data dalam rangka skor
menghitung rata-rata persentase 1 1 167 70% Baik
2 179 75% Baik
menggunakan rumus (Mulyasa dalam 2 3 191 80% Baik
Indot, 2018). 4 203 85% Sang
at
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Nilai = 𝑥 100% baik
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 Rata-rata 740 77% Baik

40
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

peningkatan artinya siswa mengalami


kreativitas
peningkatan kreativitas pada
setiap siklusnya.
Pembahasan
Diagram 1. Peningkatan Rata-rata
Kreativitas Peserta Didik Penelitian yang sudah
dilaksanakan pada kelas II SD Negeri
90%
80% Pulutan 02 dengan menggunakan
70% 80% 85%
60% 70% 75%
50% model pembelajaran Project Based
40%
30%
20% Learning (PjBL) selama II siklus,
10%
0%
setiap siklus terdapat 2 pertemuan.
Penelitian ini menggunakan
penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan di SD Negeri Pulutan
02 di kelas II. Penelitian ini
Berdasarkan tabel dan dilaksanakan selama dua siklus.
diagram di atas pada siklus I Adapun penjelasannya sebagai
pertemuan 1 mendapatkan rata- berikut:
rata persentase sebesar 70% 1) Siklus I Pertemuan 1
termasuk dalam ketegori baik, Setiap pertemuan
kemudian pada siklus I pertemuan menyusun perencanaan, tujuan
2 mengalami peningkatan menjadi dari penyusunan perencanaan ini
75% termasuk dalam kategori agar pembelajaran dapat
baik, dari siklus I pertemuan 2 terlaksana dan efisien.
mengalami peningkatan pada Perencanaan pembelajaran
siklus II pertemuan 1 menjadi 80% dituangkan dalam bentuk Modul
termasuk dalam kategori baik. Ajar materi Seni Rupa Kelas II
Kemudian mengalami peningkatan dengan menerapkan model
kembali pada siklus II pertemuan Project Based Learning (PjBL).
2 menjadi 85% termasuk dalam Peneliti juga menyiapkan bahan
kategori sangat baik. Hasil dari ajar, sarana dan prasarana
siklus I sampai siklus II pembelajaran sebagai penunjang
mendapatkan rata-rata 77% dalam terlaksananya
dimana persentase tersebut pembelajaran. Pada siklus I
termasuk kategori baik yang pertemuan 1 ini mempelajari

41
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

materi mengenai materi melihat (2) Peneliti kurang maksimal


dan menggunakan warna. dalam penggunaan media
Pelaksanaan pembelajaran di belajar.
kelas II pada tanggal 9 Agustus (3) Peneliti kurang tepat dalam
2023. pukul 09.00-10.30 diikuti pembagian kelompok.
oleh seluruh peserta didik. Sesuai b) Berkaiatan dengan peserta didik
dengan model PTK Kemmis & (1) Siswa kurang antusias
MC Tagert tindakan dan dengan materi yang diberikan
observasi dilaksanakan peneliti peneliti.
secara bersamaan dengan (2) Siswa kurang antusias saat
dibantu guru kelas sebagai peneliti menyampaikan
observer. Pelaksanaan materi.
pembelajaran mengacu pada (3) Siswa kesulitan dalam
Modul Ajar Seni Rupa Kelas II. pengerjaan proyek
Setelah dilaksanakan siklus I dikarenakan anggota
pertemuan 1 peneliti bersama kelompok yang tidak merata.
observer mendiskusikan hasil Berdasarkan refleksi
pengamatan pada tindakan yang diatas peneliti merencanakan
telah dilaksanakan. Berdasarkan perbaikan pada siklus I
hasil pengamatan, peneliti pertemuan 2 yang akan
menyimpulkan bahwa dibahas pada siklus I
pembelajaran kurang maksimal, pertemuan 2.
hal ini dapat dilihat dari hasil
pengamatan pelaksanaan Modul
Ajar yang belum terpenuhi.
Berikut refleksi pada siklus I
pertemuan 1 yang berkaitan dengan
peneliti dan peserta didik:
a) Berkaitan dengan peneliti
(1) Peneliti kurang menarik
dalam penyampaian materi Gambar 1
dan penyampaian tugas. Gambar mengenal dan menggunakan
warna

42
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

2) Siklus I Petemuan 2
Pelaksanaan pertemuan 2
pada tanggal 11 Agustus 2023 pada
pukul 09.00-10.30 diikuti oleh
seluruh siswa. Berdasarkan refleksi
dari siklus I pertemuan 1 peneliti
mengadakan perbaikan dalam
penyampaian materi dan tugas
serta perbaikan pada gaya Gambar 2
pembelajaran peneliti. Sehingga 3) Siklus II Pertemuan 1
siswa antusias dalam mengikuti Pada pertemuan ini peneliti
pembelajaran yang diberikan. mempersiapkan perancanaan
Setelah dilaksanakan siklus I pembelajaran dalam bentuk Modul
pertemuan 2 peneliti bersama Ajar, dimana didalamnya terdapat
observer mendiskusikan hasil sarana dan prasarana yang
pengamatan siklus yang telah digunakan pada pertemuan 3 ini,
dilaksanakan. antara lain: pewarna makanan,
Berdasarkan hasil sisir, sikat gigi, piring, berbagai
pengamatan, peneliti menyimpulkan macam bentuk daun, kertas hvs,
bahwa bahan ajar beserta sarana dan Koran.
dan prasarana yang diberikan Pelaksanaan pertemuan 3
kurang maksimal, dimana peneliti pada tanggal 23 Agustus 2023
tidak memperlihatkan sarana dan pada pukul 09.00-10.30 diikuti
prasarana yang dibutuhkan secara oleh seluruh peserta didik. Materi
nyata hanya melalui gambar saja, pada pertemuan 3 ini yaitu
sehingga siswa kurang memahami menggambar dari bentuk sekitar
materi. dengan teknik cetak. Bentuk yang
digunakan yaitu berbagai macam
bentuk daun di lingkungan
sekolah. Untuk teknik cetak yang
digunakan yaitu teknik cetak
percik atau cipratan.

43
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Berdasarkan hasil Gambar 3


pengamatan pertemuan 3 yang Gambar teknik cetak percik
telah dilaksanakan observer menggunakan daun
bersama peneliti mendiskusikan 4) Siklus II Pertemuan 2
hasil pengamatan. Berdasarkan Pelaksanaan pertemuan 4 ini
hasil pengamatan, peneliti dilaksankan pada tanggal 30
menyimpulkan bahwa Agustus 2023 pada pukul 09.00-
pembelajaran belum terlaksana 10.30 yang diikuti oleh seluruh
dengan sepenuhnya. siswa.
Berikut refleksi pada siklus II Berdasarkan refleksi pada
pertemuan 1 masih ada beberapa pertemuan siklus II pertemuan 1
siswa yang kesulitan untuk peneliti mengadakan perbaikan
memilih bentuk daun yang dalam penggunaan alat dan
digunakan sebagai media untuk bahan untuk membuat gambar
membuat gambar dengan teknik dengan teknik cetak stensil.
cetak, kemudian ada beberapa Teknik stensil adalah teknik cetak
siswayang masih kesulitan dalam yang menggunakan gambar
penggunaan alat untuk membuat berupa kertas karton, kertas hvs,
gambar dengan teknik cetak ini. dan plastik mika. Teknik stensil
Selebihnya siswa yang lain dapat menggunakan pola yang tetap
menentukan bentuk daun yang sehingga dapat digunakan
diinginkan dan dapat berulang kali. Dengan
menggunakan alat untuk membuat menggunakan teknik cetak stensil
gambar dengan teknik cetak ini akan memudahkan peserta
cipratan. didik, dikarenakan siswa hanya
membuat bentuk oval pada ketas
kemudian siswa menggunting
pola oval tersebut, setelah itu
siswa dapat mencetak pola oval
diatas kertas dengan cara
menempelkan kapas yang sudah
dicelupkan ke berbagai warna
yang sesuai keingginan,
kemudian siswa dapat menghias

44
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

gambar tersebut dalam berbagai mengalami kenaikan dari hasil siklus I


macam bentuk. Penggunaan pertemuan 2 menjadi 80% kemudian
teknik cetak stensil ini dapat meningkat lagi pada siklus II
memudahkan siswa untuk pertemuan 2 menjadi 85%. Dengan
membuat proyek dan adanya peningkatan tersebut
meningkatkan kreativitas peserta penerapan model PjBL memberikan
didik, hal ini dibuktikan dengan efek nyata terhadap kreativitas
hasil proyek siswa yang belajar siswa. Penerapan model
meningkat. Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan kreativitas belajar
siswa pada mata pelajaran Seni
Rupa.

DAFTAR PUSTAKA

Candra, R. A., Prasetya, A. T., &


Hartati, R. (2019). Analisis
kemampuan berpikir kreatif
Siswamelalui penerapan blended
Gambar 4. Gambar teknik cetak stensil project based learning. Jurnal
D. Kesimpulan Inovasi Pendidikan Kimia, 13(2),
2437-2446.
Berdasarkan hasil penelitian
Farihatun, S. M., & Rusdarti, R. (2019).
dapat disimpulkan bahwa penerapan Keefektifan pembelajaran project
model pembelajaran PjBL di SD based learning (PJBL) terhadap
peningkatan kreativitas dan hasil
Negeri Pulutan 02 dapat belajar. Economic Education
meningkatkan kreativitas siswa hal ini Analysis Journal, 8(2), 635-651.
ditunjukkan dengan rata-rata nilai Febriani, F. (2023). Project Based
kreativitas belajar siswa dari siklus 1- Learning Dalam Meningkatkan
Kreativitas Siswa Pada Sekolah
2 terdapat kenaikan yang signifikan. Penggerak SMP Al Azhar Syifa
Hal ini dapat dilihat dari hasil Budi Cibinong-Bogor. (Tesis).
Program Pascasarjana. Institute
penelitian mengalami kenaikan PTIQ Jakarta
persentase dari siklus I pertemuan 1 Hutabarat, BR. G. (2022). Penerapan
sebanyak 70% kemudian pada siklus Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk
I pertemuan 2 meningkat menjadi Meningkatkan Kreativitas Dan
75%. Pada siklus II pertemuan 1 Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Mis
Bambel Aceh Tenggara. (Skripsi).

45
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume 09 Nomor 05, Desember 2023

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Peningkatan kreativitas siswa


Universitas Islam Negeri Ar- pada pembelajaran tematik
Raniry, Aceh. menggunakan pendekatan
project based learning. Jurnal
Indot. (2018). Meningkatkan Basicedu, 5(4), 1879-1887.
Kemampuan Membaca dan
Menulis Siswa Kelas I dengan Setyorini, E. A., Ekowati, D. W., &
Menggunakan Media Flash Card Febriyanti, F. (2023).
SD Negeri 006 Sungai Buluh Peningkatan Keterampilan
Kecamtan Singingi Hilir Berpikir Kreatif Siswa
Kabupaten Kuantan Singingi. Menggunakan Model Project
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Based Learning Mata Pelajaran
Pengajaran), 2(5), 667-673. Seni Rupa Melalui Kolase Mix
Media. Pendas: Jurnal Ilmiah
Lindawati, L., Fatmaryanti, S. D., & Pendidikan Dasar, 8(1), 665-
Maftukhin, A. (2013). Penerapan 674.
model pembelajaran project
based learning untuk Sofie Nur Faizah, S. N., & Darul
meningkatkan kreativitas siswa Muntaha, D. M. Peningkatan
MAN I Kebumen. Radiasi: Jurnal Kreativitas Siswa Menggunakan
Berkala Pendidikan Fisika, 3(1), Model Project Based Learning
42-45. (Pjbl) Proyek Kincir Angin Kelas
Iv Mima Budiluhur Kertek Tahun
Nugraha, A. R., Kristin, F., & Ajaran 2023. Repository FITK
Anugraheni, I. (2018). Penerapan UNSIQ.
Model Pembelajaran Project
Based Learning (Pjbl) Untuk Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Meningkatkan Kreativitas Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Hasil Belajar Ipa Pada Siswa
Kelas 5 Sd. Kalam Cendekia Utomo, S. S. (2015). Upaya
Pgsd Kebumen, 6(4.1). Peningkatan Kreativitas Siswa
Pada Mata Pelajaran Muatan
Rahmatillah, A., & Hakim, R. (2019). Lokal Batik Menggunakan
Penggunaan Model Project Metode Project-Based Learning
Based Learning Untuk Pada Siswa Kelas Viii G Smp N
Meningkatkan Kreatifitas 1 Trucuk Kabupaten Klaten.
Berkarya Seni Rupa Pada Siswa (Skripsi). Program Studi Seni
Kelas VIII SMPN 11 Kerajinan. Universitas Negeri
Padang. Serupa The Journal of Yogyakarta, Yogyakarta.
Art Education, 8(1).
Yusika, I., & Turdjai, T. (2021).
Sari, S. P., Manzilatusifa, U., & Penerapan Model Pembelajaran
Handoko, S. (2019). Penerapan Berbasis Proyek (PjBL) Untuk
Model Project Based Learning Meningkatkan Kreativitas
(PjBL) untuk meningkatkan Siswa. Diadik: Jurnal Ilmiah
kemampuan berfikir kreatif Teknologi Pendidikan, 11(1),
peserta didik. Jurnal Pendidikan 17-25.
Dan Pembelajaran Ekonomi
Akuntansi, 119-131.
Setiawan, L., Wardani, N. S., &
Permana, T. I. (2021).

46

You might also like